Teks -- Mazmur 144:1 (TB)

Nyanyian syukur raja

144:1 Dari Daud. Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang;

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Mzm 144:1-15 - TERPUJILAH TUHAN, GUNUNG BATUKU.

Nas : Mazm 144:1-15

Allah adalah batu karang yang kokoh, kubu pertahanan, perisai dan penyelamat bagi orang yang berlindung pada-Nya (bd. pasal Mazm 140:1-143:12). Ia mengajar tangan orang benar untuk bertempur dan jari-jari mereka untuk berperang di segala bidang pergumulan rohani (lih. catatan berikutnya).

Full Life: Mzm 144:1 - MENGAJAR TANGANKU UNTUK BERTEMPUR.

Nas : Mazm 144:1

Pemazmur dipanggil untuk berperang bagi bangsa Israel. Kita dapat menerapkan amanat ini kepada orang percaya di dalam Kristus, yang dipanggil Allah untuk ikut bertempur dalam peperangan rohani melawan Iblis, dunia, dan tabiat berdosa. Kita harus memajukan Kerajaan Allah dengan memberitakan Injil di dalam kuasa Roh Kudus, dengan merobohkan benteng-benteng pertahanan Iblis dan dengan menuntun orang kepada keselamatan di dalam Kristus

(lihat cat. --> Ef 6:11;

lihat cat. --> Ef 6:12;

lihat cat. --> Ef 6:17;

lihat cat. --> Ef 6:18).

[atau ref. Ef 6:11-18]

Para pejuang yang mengandalkan kekuatan dan pelatihan Allah pasti akan menang.

Jerusalem: Mzm 144:1-15 - Nyanyian syukur raja

Kidung ini terdiri atas dua bagian yang berbeda sekali. Bagian pertama, Maz 144:1-11, adalah sebuah kumpulan kutipan dari Maz 18 dan Maz 33; ia berupa sebuah doa yang ditaruh di mulut seorang raja yang memohon kemenangan dalam perang. Sebaliknya, bagian kedua, Maz 144:12-14, berupa sebuah doa umat yang meminta kesejahteraan jasmaniah. Dalam rangka mazmur sekarang kesejahteraan itu menjadi hasil dari kemenangan raja. Bagian ini barangkali "nyanyian baru" yang disebut dalam Maz 144:9. Akhir mazmur, Maz 144:15, adalah sebuah berkat liturgis yang umum.

Jerusalem: Mzm 144:1

Bdk Maz 18:47,35.

Ende: Mzm 144:1-15

Bagian pertama mazmur ini (Maz 144:1-11) merupakan suatu kumpulan kutipan² dari Maz 18 dan Maz 33 dengan beberapa tambahan. Ia adalah suatu lagu jang ditaruh dimulut seorang radja, jang memohon kemenangan dalam perang. Bagian kedua (Maz 144:12-14) adalah doa umat, jang minta kesedjahteraan djasmani sebagai hasil kemenangan tadi. Barangkali bagian ini adalah "lagu baru" dari ajat 9(Maz 144:9). Achiran mazmur merupakan suatu rumus berkah jang umum (Maz 144:15).

Ref. Silang FULL: Mzm 144:1 - gunung batuku

· gunung batuku: Kej 49:24; [Lihat FULL. Kej 49:24]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 144:1 - Terpujilah Tuhan kekuatanku // yang mengajarkan tanganku untuk berperang, dan jariku untuk bertarung

Terpujilah ku Tuhan kekuatanku,.... Pengarang dan pemberi kekuatan alami tubuhnya, serta keteguhan pikirannya, dan semua kekuatan rohani yang dimilikinya, untuk menjalankan kasih karunia, untuk bertahan di tengah penderitaan dan ujian, untuk melaksanakan tugas, dan melawan musuh. Hal ini dapat diterapkan pada Kristus, tipologi dari Daud, manusia yang ada di sebelah kanan Allah, yang telah diperkuat untuk dirinya sendiri. Ini dapat diterjemahkan sebagai "batu ku" ^c; kepada siapa pemazmur melarikan diri untuk berlindung, ketika dalam kesusahan dan tertekan; dan di atasnya ia membangun iman dan harapan akan keselamatan abadi, serta bergantung padanya untuk semua pasokan kasih karunia dan kekuatan, dan untuk bantuan serta pertolongan dalam segala waktu yang membutuhkan. Versi Septuaginta, Vulgata Latin, Ethiopia, dan Arab, menerjemahkannya sebagai "Tuhanku": dan dengan demikian kata "batu" digunakan untuk Tuhan, Ulangan 32:30;

yang mengajarkan tanganku untuk berperang, dan jariku untuk bertarung; ia mengangkatnya dari menjadi seorang gembala, dan menjadikannya seorang prajurit; dan dari menjadi pemimpin sekawanan domba, menjadi jenderal pasukan; dan semua keterampilan militernya dalam mengatur pasukan, dalam memimpin mereka ke medan perang, dan membawanya pulang serta semua keberanian dan kesuksesannya, adalah dari Tuhan: dia yang tangannya dan jarinya telah terbiasa dengan tongkat gembala, dan dengan memegang kecapi dan lyra, diajarkan bagaimana menghunus pedang, busur, perisai, dan tombak. Tuhan adalah seorang prajurit itu sendiri; dan dia mengajarkan seni perang, seperti halnya dia mengajarkan pertanian dan hal-hal lainnya; lihat Keluaran 15:3; dan demikianlah Tuhan membekali umat-Nya, yang ada di sini dalam keadaan berperang, dengan perlindungan rohani, untuk melawan musuh rohani mereka; Dia mengajarkan mereka cara mengenakannya, dan mengarahkan mereka bagaimana menggunakan setiap bagiannya; serta memberi mereka keberanian untuk menghadapi musuh mereka, dan mendapatkan kemenangan atas mereka.