Teks -- Mazmur 104:6 (TB)

104:6 Dengan samudera raya Engkau telah menyelubunginya; air telah naik melampaui gunung-gunung.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Mzm 104:1-35 - ALLAHKU, ENGKAU SANGAT BESAR.

Nas : Mazm 104:1-35

Mazmur ini adalah nyanyian mengenai Allah yang menciptakan segala sesuatu dan pemeliharaan atas hasil pekerjaan-Nya. Mazmur ini menekankan keterlibatan Allah dengan segala hal yang telah diciptakan-Nya karena Ia tinggal di dunia serta menopangnya

(lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).

Apa yang terus dilakukan oleh Allah di alam semesta ini mencerminkan kemuliaan-Nya. Namun ciptaan Allah tercemar karena dosa dan kejahatan; jadi mazmur ini diakhiri dengan doa agar Allah menyingkirkan semua hal yang jahat dan semua orang berdosa (Rom 8:19-23; Kej 1:1-2:25;

lihat cat. --> Kej 1:1 dst.).

[atau ref. Kej 1:1]

Jerusalem: Mzm 104:1-35 - Kebesaran TUHAN dalam segala ciptaanNya

Ini kidung yang berdekatan dengan Maz 103 memuji Allah sebagai Pencipta dan Pengurus alam semesta. Ia memang mahabesar dan patut dipuji, Maz 104:1-2, sebab Ia menjadikan alam dan segala makhluk patuh kepadaNya, Maz 104:2-9,24-26. Allah mengurus semua ciptaanNya dengan kebaikan, Maz 104:10-23. Karya Allah itu adalah mulia, Maz 104:24, dan semua makhluk tetap bergantung pada Dia yang memberi dan mengambil hidup, Maz 104:27-30. Maka Allah yang Mahabesar patut dipuji orang benar dan ditakuti orang berdosa, Maz 104:31-35.

Ende: Mzm 104:1-35

Mazmur ini menjerupai Maz 103. Allah dipermuliakannja sebagai Pentjipta dan Pengurus semesta alam. Ia adalah besar dan pantas dipudji (Maz 104:1-2), oleh sebab Ia mendjadikan alam dengan kuasaNja, hingga machluk² patuh kepadaNja (Maz 104:2-9,25-26).Akan tetapi Allah djuga memelihara machluk²Nja dengan kebaikan (Maz 104:10-23). Karja Allah itu betul besar sekali (Maz 104:24). Machluk² tetap tergantung pada PentjiptaNja, jang memberi dan mengambil hidupnja (Maz 104:27-30). Allah jang kuasa dan baik ini patut dipudji oleh si djudjur dan ditakuti oleh si pendosa (Maz 104:31-35).

Ende: Mzm 104:2-9

Pelukisan pentjiptaan ini berdasarkan anggapan Jahudi tentang susunan alam. Pada awal-mula semuanja adalah air, jang meliputi segalanja (Maz 104:6). Air itu dibagi oleh Tuhan atas dua bagian: air diatas langit - jang merupakan sematjam kubah dari-logam dan air dibawah langit, jang dikumpulkan mendjadi lautan (Maz 104:7-9). Diatas langit terdapat gudang² untuk air-hudjan, saldju, saldju dsb. (Maz 104:3,4,13). Bumi bersandar pada tiang² (Maz 104:5).

Endetn: Mzm 104:6 - meliputinja

Tertulis: "Kauliputinja" (bentuk laki² jang tiada mungkin).

Ref. Silang FULL: Mzm 104:6 - Dengan samudera // telah menyelubunginya // telah naik

· Dengan samudera: Kej 1:2; [Lihat FULL. Kej 1:2]

· telah menyelubunginya: Kej 7:19

· telah naik: 2Pet 3:6

Defender (ID): Mzm 104:6 - dengan kedalaman

Bumi yang telah diselesaikan kemudian ditutupi dengan air lagi oleh Banjir besar dan air menggenangi semua gunung (Kej 7:19, Kej 7:20) dari dunia sebelum air bah."

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 104:6 - Engkau menutupi dengan kedalaman seperti dengan pakaian // Air berdiri di atas gunung-gunung

Engkau menutupi dengan kedalaman seperti dengan pakaian,.... Ini bukan merujuk kepada air banjir, ketika bumi ditutupi oleh mereka, bahkan puncak gunung yang tertinggi; tetapi kepada massa besar air, yang merupakan jurang dan kedalaman mereka, yang terletak di atas bumi dan menutupi seperti pakaian, pada penciptaannya yang pertama, seperti yang ditunjukkan oleh konteks dan maksudnya; dan kedalaman ini ditutupi oleh kegelapan, pada saat di mana bumi tidak berbentuk dan kosong, Kej 1:2 sebuah lambang dari keadaan manusia yang rusak secara alami, tidak memiliki gambar Allah, kosong dan hampa dari segala sesuatu yang baik, memiliki massa besar dosa dan korupsi di atasnya, dan menjadi kegelapan itu sendiri; meskipun kedalaman ini tidak memisahkan orang-orang pilihan Allah, dalam keadaan ini, dari kasih-Nya; maupun melimpahnya dosa ini menghalangi limpahnya kasih karunia Allah; atau tindakan Roh-Nya; atau komunikasi cahaya kepada mereka; maupun pembentukan dan pembaruan mereka, sehingga menjadi sebuah karya yang indah; bahkan seperti keadaan bumi yang asli tidak menghalangi gerakan Roh di atas air yang menutupi itu, untuk membawanya ke dalam bentuk dan tatanan yang indah.

Air berdiri di atas gunung-gunung; dari sini kita belajar bahwa gunung-gunung ada sejak awal penciptaan; karena mereka ada ketika kedalaman air menutupi kekacauan yang tidak berbentuk; dan kedalaman tersebut sangat besar sehingga mencapai di atas gunung yang tertinggi; sebuah lambang dari korupsi universal dari sifat manusia; yang tertinggi, yang terhebat dari manusia yang pernah ada, dapat dibandingkan dengan gunung-gunung, terlibat di dalamnya, seperti Daud, Paulus, dan lainnya.