Teks -- Mazmur 103:14 (TB)

103:14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Mzm 103:3-16 - MENGAMPUNI ... MENYEMBUHKAN.

Nas : Mazm 103:3-16

Kejatuhan Adam ke dalam dosa mengakibatkan umat manusia mengalami dosa, penyakit, dan kematian secara universal. Sebagai bandingannya, pemazmur mendaftarkan berkat-berkat Allah bagi umat-Nya: pengampunan dosa, kesembuhan dari penyakit, dan karunia-karunia penebusan dan hidup kekal. Pengampunan adalah karunia pertama dan paling penting yang dapat kita terima dari Allah. Melalui pengampunan itu kita dipulihkan kepada Allah dan ditebus dari kebinasaan (ayat Mazm 103:4). Penyembuhan penyakit yang datang karena dosa dan Iblis juga merupakan bagian dari keselamatan yang dipersiapkan Allah bagi umat-Nya

(lihat cat. --> Yak 5:15;

lihat cat. --> Yak 5:16;

[atau ref. Yak 5:15-16]

lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).

Full Life: Mzm 103:14 - DIA SENDIRI TAHU APA KITA

Nas : Mazm 103:14

(versi Inggris NIV -- bagaimana kita terbentuk). Allah menunjukkan belas kasihan akan anak-anak-Nya karena Ia mengetahui kekurangan dan kelemahan mereka. Bahkan pengikut-Nya yang terbaik juga memerlukan belas kasihan Allah. Sebagaimana seorang bapa sangat sayang anak-anaknya ketika mereka gagal, menderita atau disiksa, demikian pula Bapa Sorgawi menderita apabila umat-Nya menderita. Di tengah-tengah kesulitan, kegagalan, dan pergumulan, janganlah kita berpikir bahwa Allah menjauhkan diri atau tidak perduli; sebaliknya, kita harus ingat bahwa mata-Nya memandang kita dengan belas kasihan, dan Dia akan menolong kita sesuai dengan kebutuhan kita (bd. Luk 7:12-13).

Jerusalem: Mzm 103:1-22 - Pujilah TUHAN, hai jiwaku

Kidung ini memuji Tuhan karena kebaikan dan belaskasihanNya selaku Bapa. Dalam jumlah Maz 103:22 (jumlah huruf abjad Ibrani) pemazmur sesudah pembukaan, Maz 103:1-2, meluhurkan belas kasihan Allah yang sudah dialaminya, Maz 103:3-5. lalu ia memasyhurkan karunia yang dianugerahkan Tuhan kepada UmatNya, Maz 103:6-10; besarnya belaskasihan dan kebaikan Tuhan dibandingkan dengan kefanaan manusia, Maz 103:11-18. Akhirnya para malaikat dan dunia semesta diajak supaya memuji Tuhan Maz 103:19-22.

Jerusalem: Mzm 103:14 - debu

Kefanaan manusia melandaskan belaskasihan Tuhan.

Ende: Mzm 103:1-22

Lagu pudjian ini meluhurkan kebaikan dan belaskasihan Jahwe jang berbuat selaku bapa. Pengarangnja mengadjak diri sendiri (Maz 103:1), lalu memudji kebaikan Allah seperti nampak dalam hidupnja sendiri (Maz 103:3-5); kebaikanNja terhadap umat seluruhnja (Maz 103:6-10). Kemurahan dan kebaikan Jahwe ini melebihi semua dan tidak selaras dengan rapuhnja manusia (Maz 103:11-18). Maka itu pengarang mengundang machluk² lainnjapun, agar merekapun ikut serta dalam pudjian Allah, Radja Jahwe (Maz 103:19-22).

Ref. Silang FULL: Mzm 103:14 - tahu apa // ini debu

· tahu apa: Mazm 119:73; 139:13-15; Yes 29:16

· ini debu: Kej 2:7; [Lihat FULL. Kej 2:7]; Mazm 146:4; [Lihat FULL. Mazm 146:4]

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 103:14 - Karena Ia mengetahui keadaan kita // Ia ingat bahwa kita adalah debu

Karena Ia mengetahui keadaan kita,.... Bentuk luar tubuh mereka, betapa rapuhnya, betapa seperti bejana tanah liat; Ia adalah pembuat tembikar, mereka adalah tanah liat, Ia tahu apa yang bisa mereka tanggung, dan apa yang tidak; bahwa jika Ia meletakkan tangan-Nya terlalu berat, atau memukul terlalu keras, atau mengulangi pukulan-Nya terlalu sering, mereka akan hancur; Ia tahu bentuk batin pikiran mereka, kerusakan sifat mereka, betapa cenderungnya mereka untuk berbuat dosa; dan oleh karena itu Ia tidak mengharapkan pelayanan yang sempurna dari mereka: betapa tidak berdayanya mereka terhadap hal yang baik; bahwa mereka tidak dapat melakukan apa pun dari diri mereka sendiri; tidak dapat memikirkan pikiran yang baik, atau melakukan tindakan yang baik; dan bahwa bentuk terbaik mereka sangat tidak pasti; dan bahwa, meskipun roh mungkin bersedia, daging itu lemah. Kata yang digunakan adalah sama yang diterjemahkan "imajinasi", Kej 6:5, dan dengan cara ini orang Yahudi umumnya menggambarkan kebobrokan dan kerusakan sifat; dan demikianlah Targum di sini memparafrasekannya,

"karena Ia mengetahui keinginan jahat kita, yang menyebabkan kita berbuat dosa;''

dan untuk makna ini Kimchi.

Ia ingat bahwa kita adalah debu ^b; berasal dari debu pada awalnya, dan kembali ke sana lagi saat kematian; dan menjadi tempat di mana manusia segera hancur ketika Ia meletakkan tangan-Nya pada mereka; ini yang Ia pertimbangkan, lihat Mzm 78:38. Targum-nya adalah,

"diingat di hadapan-Nya, bahwa kita adalah dari debu:''

versi Septuaginta membuat permohonan dari itu, "ingatlah bahwa kita adalah debu"; dan demikian pula versi Arab. Dan kita harus mengingatnya sendiri, dan merendahkan diri di hadapan Allah; dan mengagumi kasih karunia dan kebaikan-Nya kepada kita, Kej 18:27.