Statistik	4 pasal, 95 ayat, 1.998 kata
Penulis	Rasul Paulus, dengan Timotius saudara kita (Kol 1:1).
Tema	Keunggulan Kristus; Kemuliaan Kristus melampaui segalanya.
Waktu	Sekitar 62 TM
Tempat	Roma, tempat Paulus dipenjarakan (Kol 4:3,10,18).
Kata Kunci	Lengkap Dalam Kristus.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah kepenuhan Keallahan secara jasmaniah

Kota Kolose terletak dekat Laodikia (bd. Kol 4:16) di bagian barat daya Asia Kecil, kira-kira 160 kilometer tepat di sebelah timur kota Efesus. Agaknya jemaat Kolose telah didirikan sebagai akibat tiga tahun pelayanan yang luar biasa dari Paulus di Efesus (Kis 20:31). Pengaruh pelayanannya begitu luar biasa dan luas jangkauannya sehingga "semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani" (Kis 19:10). Walaupun Paulus sendiri mungkin tidak pernah mengunjungi Kolose (Kol 2:1), ia telah memelihara hubungannya dengan gereja itu melalui Epafras, seorang yang bertobat di bawah pelayanannya dan rekan kerjanya dari Kolose (Kol 1:7; Kol 4:12).

Alasan untuk menulis surat ini adalah munculnya ajaran palsu yang mengancam masa depan rohani jemaat Kolose (Kol 2:8). Ketika Epafras, seorang pemimpin dalam gereja Kolose dan boleh jadi pendirinya, mengadakan perjalanan untuk mengunjungi Paulus dan memberitahukan tentang situasi di Kolose (Kol 1:8; Kol 4:12), Paulus menanggapinya dengan menulis surat ini. Pada waktu itu ia berada dalam tahanan (Kol 4:3,10,18), mungkin sekali di Roma (Kis 28:16-31) sambil menantikan naik bandingnya kepada Kaisar (Kis 25:11-12). Rekan Paulus, Tikhikus sendiri membawa surat ini ke Kolose atas nama Paulus (Kol 4:7).

Sifat yang tepat dari ajaran palsu yang terdapat di Kolose ini tidak diuraikan dengan jelas dalam surat ini, karena para pembaca yang mula-mula sudah memahaminya dengan baik. Akan tetapi dari berbagai pernyataan Paulus yang menentang ajaran palsu itu, nyatalah bahwa bidat yang hendak meruntuhkan dan menggantikan Yesus Kristus sebagai inti kepercayaan Kristen adalah suatu campuran yang aneh yang terdiri atas ajaran Kristen, tradisi-tradisi Yahudi tertentu di luar Alkitab dan filsafat kafir (serupa dengan campuran kultus-kultus dewasa ini).

1. Pendahuluan
   (Kol 1:1-12)
   
1. A. Salam Kristen
   (Kol 1:1-2)
   
2. B. Ucapan Syukur Karena Iman, Kasih, dan Pengharapan Mereka
   (Kol 1:3-8)
   
3. C. Doa untuk Kemajuan Rohani Mereka
   (Kol 1:9-12)
   
2. I. Ajaran yang Penuh Kuasa -- Penebusan Orang Percaya
   (Kol 1:13-2:23)
   
1. A. Keutamaan Kristus yang Mutlak
   (Kol 1:13-23)
   
1. 1. Sebagai Penebus Demi Orang Lain
   (Kol 1:13-14; bd. Kol 1:20,22).
   
2. 2. Sebagai Tuhan atas Ciptaan
   (Kol 1:15-17)
   
3. 3. Sebagai Kepala Gereja
   (Kol 1:18)
   
4. 4. Sebagai Pendamai Segala Sesuatu
   (Kol 1:19-20)
   
5. 5. Sebagai Pendamai Jemaat Kolose dengan Allah
   (Kol 1:21-23)
   
2. B. Pelayanan Paulus Dalam Rahasia Allah di dalam Kristus
   (Kol 1:24-2:7)
   
1. 1. Menggenapkan Penderitaan Kristus
   (Kol 1:24-25)
   
2. 2. Menyempurnakan Orang Percaya di dalam Kristus
   (Kol 1:26-2:7)
   
3. C. Berbagai Peringatan Terhadap Ajaran Sesat
   (Kol 2:8-23)
   
1. 1. Persoalan: Ajaran yang Tidak Menurut Kristus
   (Kol 2:8)
   Pemecahan: Disempurnakan di dalam Kristus
   (Kol 2:9-15)
   
2. 2. Persoalan: Berbagai Perbuatan Ibadah yang Tidak Menurut Kristus
   (Kol 2:16-23)
   Pemecahan: Disalibkan Bersama Kristus
   (Kol 2:20)
   
3. II. Pengarahan-Pengarahan Praktis -- Kehidupan Orang Percaya
   (Kol 3:1-4:6)
   
1. A. Perilaku Pribadi Orang Percaya
   (Kol 3:1-17)
   
1. 1. Bila Kristus Adalah Hidup Kita
   (Kol 3:1-4)
   
2. 2. Mengesampingkan Hidup Lama yang Berdosa
   (Kol 3:5-9)
   
3. 3. Mengenakan Manusia Baru di dalam Kristus
   (Kol 3:10-17)
   
2. B. Hubungan Rumah Tangga Orang Percaya
   (Kol 3:18-4:1)
   
1. 1. Suami dan Istri
   (Kol 3:18-19)
   
2. 2. Anak dan Orang-Tua
   (Kol 3:20-21)
   
3. 3. Hamba dan Tuan
   (Kol 3:22-4:1)
   
3. C. Pengaruh Rohani Orang Percaya
   (Kol 4:2-6)
   
1. 1. Kehidupan yang Diabdikan kepada Doa
   (Kol 4:2-4)
   
2. 2. Perilaku Bijaksana Terhadap Orang Luar
   (Kol 4:5)
   
3. 3. Perkataan yang Dibumbui Kasih Karunia
   (Kol 4:6)
   
4. Penutup
   (Kol 4:7-18)
   

Paulus menulis

1. (1) untuk memberantas ajaran palsu yang berbahaya di Kolose yang sedang menggantikan keunggulan Kristus dan kedudukan-Nya sebagai inti dalam ciptaan, penyataan, penebusan, dan gereja; dan
2. (2) untuk menekankan sifat sebenarnya dari hidup baru di dalam Kristus dan tuntutannya pada orang percaya.

1. Kata 'semua'.
Pemakaian kata 'semua' yang diulang berkali-kali oleh Paulus merupakan suatu peringatan tentang apa yang ditekankannya mengenai kedewasaan, Kristen yang sepenuh hati. Kata Yunani tersebut diterjemahkan dalam beberapa istilah: selalu, semua orang kudus, seluruh dunia, berkenan kepada-Nya dalam segala hal, setiap perbuatan baik, segala sesuatu. Kata ini muncul sebanyak 38 kali. Telitilah di mana kata-kata itu ditulis dan pelajarilah maknanya dalam pengertian kita tentang siapa Kristus itu, apa yang Kristus telah lakukan dan bagaimana kita harus berperilaku.

2. Peran kita dalam mencapai kedewasaan.
Paulus memakai tiga kata 'perintah yang sangat mendesak' atau untuk menjelaskan apa yang harus kita lakukan untuk menjadi dewasa:

o 'Matikanlah' Kol 3:5
o 'Buanglah' Kol 3:8-9
o 'Kenakanlah' Kol 3:12

Kata 'buanglah' dan 'kenakanlah' dipakai dalam bahasa Yunani yang berarti menanggalkan baju kotor pada malam hari dan mengenakan baju bersih pada pagi hari. Pelajarilah Kol 3:1-14 dengan saksama. Mengapa saya berdosa? Mengapa saya terus melakukan dosa? Bagaimana saya dapat berhenti berdosa?

3. Peran Kristus dalam keselamatan kita.
Untuk memungkinkan kita melakukan peran kita menjadi dewasa, Kristus telah terlebih dahulu mengawali peranannya dalam menyelamatkan kita. Carilah enam langkah dalam penyelamatan kita dalam Kol 2:13-15.

4. Pohon oak yang besar dari bijinya yang kecil.
Filemon merupakan surat pribadi yang sangat pendek, hanya 335 kata Yunani dalam naskah aslinya. Mengapa surat itu dimasukkan ke dalam Alkitab? Ya, oleh karena Tuhan menginginkannya dalam Alkitab! Tetapi, ada alasan manusiawi lainnya yang menarik. Ada kemungkinan Onesimus akan mengakhiri hidupnya bukan sebagai seorang budak, bahkan bukan pula hanya sebagai seorang bebas, tetapi sebagai seorang uskup di Efesus. Pada permulaan abad kedua seorang Kristen yang terkenal bernama Ignatius menulis surat kepada gereja di Efesus dan menyebut nama Uskup Onesimus, bahkan menuliskan juga arti namanya, 'Berguna'! Dari seorang budak pelarian menjadi uskup! Carilah dalam Alkitab dan pelajarilah kehidupan orang-orang lain yang telah dibawa oleh Tuhan dari keadaan tidak dikenal menjadi terkenal... Gideon? Daud? Petrus? Yang lainnya?

Setelah menyampaikan salam jemaat dan mengungkapkan rasa syukur karena iman, kasih, dan pengharapan mereka, dan karena mereka terus-menerus maju sebagai orang percaya, maka Paulus memusatkan perhatian pada dua pokok persoalan yang penting: ajaran yang betul (Kol 1:13--2:23) dan nasihat-nasihat praktis (Kol 3:1--4:6).

Dari segi teologi, Paulus menekankan sifat sejati dan kemuliaan Tuhan Yesus Kristus. Dialah gambar Allah yang tidak kelihatan (Kol 1:15), kepenuhan ke-Allahan dalam bentuk jasmaniah (Kol 2:9), Pencipta segala sesuatu (Kol 1:16-17), kepala gereja (Kol 1:18) dan sumber yang serba cukup dari keselamatan kita (Kol 1:14,20-22). Kristus benar-benar memadai, sedangkan bidat di Kolose itu sama sekali tidak memadai -- hampa, palsu, dan bersifat kemanusiaan (Kol 2:8); dangkal secara rohani dan angkuh (Kol 2:18); serta tanpa kuasa terhadap keinginan-keinginan berdosa dari tubuh (Kol 2:23)

Dalam nasihat-nasihat praktisnya, Paulus mengimbau agar hidup ini didasarkan pada kecukupan dari Kristus sebagai satu-satunya cara untuk maju dalam kehidupan Kristen. Realitas Kristus yang hidup di dalam kita (Kol 1:27) harus tampak dalam perilaku Kristen (Kol 3:1-17), hubungan rumah tangga (Kol 3:18--4:1) dan disiplin rohani (Kol 4:2-6).

Tiga ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Kolose memusatkan perhatian pada kebenaran rangkap dua dari keutamaan Kristus dan kesempurnaan orang percaya di dalam Dia, bahkan lebih dari kitab-kitab lain dalam PB.
2. (2) Kitab ini dengan tegas meneguhkan kepenuhan ke-Allahan Kristus (Kol 2:9) dan berisi salah satu bagian yang paling agung di PB mengenai kemuliaan-Nya (Kol 1:15-23).
3. (3) Kitab ini sering dianggap sebagai "surat kembar" bersama kitab Efesus, karena keduanya mempunyai beberapa persamaan dalam hal isi dan ditulis kira-kira pada waktu yang sama (bd. Garis Besar dari kedua kitab ini).

Anjuran untuk berdoa

Kehidupan dan persekutuan Kristen yang konsisten dari orang-orang percaya.

4:1 Dia menasihati mereka untuk tekun berdoa;
4:5 untuk hidup dengan penuh hikmat terhadap mereka yang belum sungguh-sungguh mengenal Kristus.
4:10 Dia memberi salam kepada mereka, dan berharap mereka semua makmur.

Penutup dan salam (4:7-18)

Allah, Paulus, Kristus, Tikhikus, Onesimus, Aristarkhus, Markus, Barnabas, Yustus, Epafras, Lukas, Demas, Arkhipus.

Allah, Aristarkhus, Arkhipus, Barnabas, Demas, Epafras, Hierapolis, Kerajaan Allah, Kristus, Laodikia, Lukas, Markus, Nimfa, Onesimus, Paulus, Tikhikus, Tuhan, Yesus, Yustus

Pertemanan dan persekutuan bersama dari sesama hamba di dalam Tuhan, merupakan kesegaran yang besar di tengah-tengah penderitaan dan kesulitan. Itu banyak menambahkan kepada keindahan dan kekuatan pelayanan Injil ketika hamba-hamba Kristus saling mengasihi dan merendahkan diri. Kiranya umat Allah berdoa terutama sekali untuk orang-orang yang memimpin mereka di dalam Tuhan, supaya Allah memampukan mereka untuk menyampaikan apa yang harus mereka katakan dan agar pintu untuk pemberitaan dibukakan.

-

Pasal 4 dari Kitab Kolose mengandung beberapa pesan penting. Pertama, Paulus mengingatkan para tuan untuk memperlakukan budak-budak mereka dengan adil dan benar, karena mereka juga memiliki Tuan di surga. Selanjutnya, Paulus mendorong umat Kristen untuk bertekun dalam doa, berjaga-jaga, dan mengucap syukur. Ia juga meminta doa agar Allah membuka pintu bagi pemberitaan firman dan memberikan kejelasan dalam berbicara. Paulus menekankan pentingnya bersikap bijaksana terhadap orang luar dan menjawab dengan perkataan yang penuh kasih. Ia juga menyampaikan salam dari beberapa rekan seiman, termasuk Tikhikus, Onesimus, Aristarkhus, Markus, dan Epafras. Paulus mengingatkan jemaat untuk membacakan surat ini juga kepada jemaat di Laodikia, dan meminta Arkhipus untuk menyelesaikan tugas pelayanan yang telah diberikan kepadanya. Paulus menutup surat ini dengan menyampaikan salam dan anugerah Allah kepada jemaat Kolose.

Kitab Kolose adalah salah satu surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose. Surat ini ditulis saat Paulus sedang dipenjara, sekitar tahun 60-62 Masehi. Latar belakang historisnya adalah bahwa Kolose adalah sebuah kota di wilayah Frigia, Asia Kecil, yang pada saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Romawi.

Dalam konteks budaya, Kolose adalah kota yang memiliki populasi yang beragam, terdiri dari orang Yahudi, orang Yunani, dan orang Romawi. Budaya dan kepercayaan yang berbeda-beda ini mempengaruhi jemaat di Kolose.

Dalam konteks literatur, surat ini termasuk dalam genre surat apostolik, yang ditulis oleh Paulus untuk memberikan pengajaran, nasihat, dan dorongan kepada jemaat. Surat ini juga mengandung unsur-unsur retorika dan gaya bahasa khas Paulus.

Dalam konteks teologis, surat ini menekankan keutamaan Kristus dan pentingnya hidup yang sesuai dengan ajaran-Nya. Paulus juga menghadapi tantangan dari ajaran-ajaran palsu yang mengancam kepercayaan jemaat di Kolose.

Sebelum pasal 4, dalam pasal-pasal sebelumnya, Paulus menjelaskan tentang keutamaan Kristus sebagai gambaran Allah yang tidak terlihat, penebusan dosa melalui kematian dan kebangkitan-Nya, serta pentingnya hidup yang diperbaharui dalam Kristus. Paulus juga mengingatkan jemaat tentang bahaya ajaran-ajaran palsu dan menekankan pentingnya hidup yang terikat dalam kasih, iman, dan pengharapan kepada Kristus.

Dalam pasal 4, Paulus memberikan instruksi-instruksi praktis kepada jemaat, seperti bagaimana hidup dalam kasih, bagaimana berdoa, dan bagaimana bersaksi kepada orang lain. Paulus juga menyebutkan beberapa orang yang berjasa dalam pelayanan dan mengirim salam kepada jemaat di Kolose.

Dengan demikian, latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal 4 Kitab Kolose adalah penting untuk dipahami agar kita dapat mengerti pesan dan instruksi yang disampaikan oleh Paulus kepada jemaat di Kolose.

Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab Kolose pasal 4:

1. Perlakuan yang benar terhadap budak (ayat 1)
- Tuan-tuan diminta untuk memperlakukan budak-budak dengan benar dan adil.
- Referensi: Kolose 4:1

2. Bertekun dalam doa (ayat 2)
- Orang percaya diminta untuk bertekun dalam doa, berjaga-jaga, dan mengucap syukur.
- Referensi: Kolose 4:2

3. Permohonan doa untuk pelayan firman (ayat 3-4)
- Permohonan doa agar Allah membuka pintu bagi firman dan memproklamasikan rahasia Kristus.
- Referensi: Kolose 4:3-4

4. Bijaksana terhadap orang luar (ayat 5-6)
- Orang percaya diminta untuk bersikap bijaksana terhadap orang luar dan menggunakan kesempatan sebaik-baiknya.
- Perkataan yang penuh kasih dan bijaksana harus selalu diucapkan.
- Referensi: Kolose 4:5-6

5. Kabar tentang rekan-rekan pelayanan (ayat 7-14)
- Tikhikus, Onesimus, Aristarkhus, Markus, Yustus, dan Epafras adalah beberapa rekan pelayanan yang disebutkan.
- Mereka mengirim salam dan memberikan kabar tentang keadaan mereka.
- Referensi: Kolose 4:7-14

6. Salam dan perintah untuk jemaat Laodikia (ayat 15-16)
- Paulus menyampaikan salam kepada jemaat Laodikia dan meminta agar surat ini juga dibacakan kepada mereka.
- Paulus juga menyampaikan pesan kepada Arkhipus untuk menyelesaikan tugas pelayanan yang diberikan oleh Tuhan.
- Referensi: Kolose 4:15-16

7. Penutup surat (ayat 17-18)
- Paulus menulis salam dengan tangannya sendiri dan mengingatkan agar mereka mengingat belenggu-belenggu yang ia tanggung.
- Paulus menyatakan bahwa anugerah Allah menyertai mereka.
- Referensi: Kolose 4:17-18

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tuan-tuan (tidak disebutkan nama)
- Tikhikus: saudara seiman, pelayan yang setia, dan teman sekerja dalam Tuhan
- Onesimus: saudara seiman yang setia dan terkasih, seorang dari antara mereka
- Aristarkhus: teman sepenjara
- Markus: keponakan Barnabas
- Yesus yang dipanggil Yustus
- Epafras: saudara seiman, hamba Kristus Yesus
- Lukas: dokter yang terkasih
- Demas
- Nimfa: saudara seiman di Laodikia
- Arkhipus

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Surga
- Laodikia
- Hierapolis
- Rumah Nimfa

Kata kunci dalam Kitab Kolose Pasal 4 adalah:

1. Budak-budakmu: Merujuk pada perlunya memperlakukan budak dengan benar dan adil.
2. Doa: Mendorong untuk bertekun dalam doa, berjaga-jaga, dan mengucap syukur.
3. Firman: Memohon agar Allah membuka pintu bagi firman untuk memproklamasikan rahasia Kristus.
4. Bijaksana: Mengajak untuk bersikap bijaksana terhadap orang-orang luar.
5. Kasih: Mengingatkan agar perkataan selalu penuh kasih dan dibumbui dengan garam.
6. Tikhikus: Seorang saudara seiman yang dikirim untuk memberitahukan keadaan dan menguatkan hati.
7. Onesimus: Seorang saudara seiman yang akan datang bersama Tikhikus untuk memberitahukan segala sesuatu yang terjadi.
8. Salam: Diberikan oleh beberapa rekan seiman, termasuk Aristarkhus, Markus, Yesus, Epafras, Lukas, dan Demas.
9. Laodikia: Jemaat di Laodikia yang juga harus mendengarkan surat ini.
10. Arkhipus: Diberikan pesan untuk menyelesaikan tugas pelayanan yang telah diterima dari Tuhan.
11. Paulus: Penulis surat ini, menulis salam dengan tangannya sendiri dan mengingatkan untuk mengingat belengguannya.
12. Anugerah: Mengharapkan anugerah Allah menyertai mereka.

Tentu, saya senang melihat semangat Anda untuk menggali lebih dalam mengenai Alkitab. Berikut ini beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat Anda gunakan terkait dengan Pasal 4 dari Kitab Kolose:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Paulus kepada jemaat Kolose dalam pasal ini?
2. Mengapa Paulus menekankan pentingnya memperlakukan budak dengan benar dan adil? Bagaimana prinsip ini dapat diterapkan dalam konteks kehidupan kita saat ini?
3. Mengapa Paulus mengajak jemaat untuk bertekun dalam doa, berjaga-jaga, dan mengucap syukur? Mengapa hal-hal ini penting dalam kehidupan seorang Kristen?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap bijaksana terhadap orang-orang luar dan perkataan yang penuh kasih dalam menjawab setiap orang?
5. Siapa saja yang Paulus sebutkan dalam surat ini dan apa pesan yang ingin dia sampaikan kepada mereka?
6. Mengapa Paulus mengirim salam kepada jemaat Laodikia dan meminta agar surat ini juga dibacakan kepada mereka?
7. Apa yang dapat kita pelajari dari perintah Paulus kepada Arkhipus untuk menyelesaikan tugas pelayanan yang telah diterimanya dari Tuhan?
8. Bagaimana kita dapat menerapkan pesan-pesan yang terdapat dalam pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami dan merenungkan isi dari Pasal 4 Kitab Kolose.

Dari pasal 4 Kitab Kolose, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Perlakukanlah orang lain dengan benar dan adil, termasuk dalam hubungan pelayanan atau pekerjaan kita. Ingatlah bahwa kita juga memiliki Tuan di surga yang melihat segala perbuatan kita.

2. Bertekunlah dalam doa, berjaga-jaga, dan mengucap syukur. Doa adalah cara kita berkomunikasi dengan Allah, dan dengan bertekun dalam doa, kita dapat memperkuat hubungan kita dengan-Nya.

3. Berdoalah agar Allah membuka pintu bagi firman-Nya, sehingga kita dapat memproklamasikan rahasia Kristus. Doa ini menunjukkan kerinduan kita untuk membagikan Injil kepada orang lain dan meminta pertolongan Allah dalam pelayanan kita.

4. Bersikaplah bijaksana terhadap orang-orang luar dan manfaatkan kesempatan sebaik-baiknya. Ini mengajarkan kita untuk menggunakan kesempatan yang ada untuk memberikan kesaksian dan memperlihatkan kasih Kristus kepada orang lain.

5. Biarlah perkataan kita selalu penuh kasih dan dibumbui dengan garam. Ini mengingatkan kita untuk berbicara dengan bijaksana dan memilih kata-kata yang membangun dan memberkati orang lain.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa agar kita dapat memperlakukan orang lain dengan benar dan adil, mengasihi mereka seperti Kristus mengasihi kita.

2. Berdoa agar kita dapat bertekun dalam doa, berjaga-jaga, dan mengucap syukur dalam segala situasi.

3. Berdoa agar Allah membuka pintu bagi firman-Nya, sehingga kita dapat memproklamasikan rahasia Kristus dengan jelas dan berani.

4. Berdoa agar kita dapat bersikap bijaksana terhadap orang-orang luar, menggunakan kesempatan yang diberikan untuk memberikan kesaksian dan memperlihatkan kasih Kristus.

5. Berdoa agar perkataan kita selalu penuh kasih dan dibumbui dengan garam, sehingga kita dapat memberikan jawaban yang bijaksana dan membangun kepada setiap orang.

Semoga ini dapat membantu dalam pemahaman dan penerapan pasal 4 Kitab Kolose dalam kehidupan sehari-hari.

Analisis 5W+1H dari Kolose 4 :

1. What (Apa):
- Pasal 4 dari Kitab Kolose adalah bagian dari surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose.
- Pasal ini berisi instruksi dan salam-salam dari Paulus kepada jemaat.

2. Who (Siapa):
- Penulis surat ini adalah Rasul Paulus.
- Surat ini ditujukan kepada jemaat di Kolose.

3. Where (Dimana):
- Surat ini ditulis oleh Paulus saat ia dipenjara, tetapi lokasi pastinya tidak disebutkan.

4. When (Kapan):
- Tidak ada informasi yang spesifik mengenai waktu penulisan surat ini, tetapi diperkirakan ditulis pada sekitar tahun 60-62 Masehi.

5. Why (Mengapa):
- Paulus menulis surat ini untuk memberikan pengajaran dan nasihat kepada jemaat di Kolose.
- Ia juga ingin memberikan kabar mengenai keadaan dirinya dan meminta doa agar ia dapat terus memproklamasikan Injil.

6. How (Bagaimana):
- Paulus menginstruksikan jemaat untuk memperlakukan budak-budak dengan benar dan adil.
- Ia juga mendorong mereka untuk bertekun dalam doa, berjaga-jaga, dan mengucap syukur.
- Paulus meminta doa agar ia dapat menyampaikan Injil dengan jelas dan bijaksana terhadap orang-orang luar.
- Ia mengirim salam dari beberapa rekan pelayanannya, termasuk Tikhikus, Onesimus, Aristarkhus, Markus, dan Epafras.
- Paulus juga meminta agar surat ini dibacakan kepada jemaat di Laodikia dan meminta Arkhipus untuk menyelesaikan tugas pelayanannya.

Dengan menggunakan model analisis 5W+1H ini, kita dapat memahami konteks dan tujuan penulisan pasal 4 dari Kitab Kolose dengan lebih baik.