Statistik	28 pasal, 1.007 yat, 24. 250 kata
Penulis	Lukas; lihat Lukas 1.
Tema	Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui Kuasa Roh Kudus; Pekerjaan dilanjutkan Roh Kudus.
Waktu	Sekitar 63 T.M.
Tempat	Mungkin di Roma (cf. File 24; 2Tim 4:11).
Kata Kunci	Saksi-Saksi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Roh Kudus

Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).

Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --

1. (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
2. (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.

Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.

Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.

Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:

1. (1) keempat Injil dan
2. (2) surat-surat Paulus.

Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.

1. Pendahuluan
   (Kis 1:1-11)
   
2. I. Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 1:12-2:41)
   
1. A. Persiapan untuk Perjanjian
   (Kis 1:12-26)
   
2. B. Hari Pentakosta
   (Kis 2:1-41)
   
3. II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
   (Kis 2:42-8:1a)
   
1. A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 2:42-47)
   
2. B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
   (Kis 3:1-4:31)
   
3. C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
   (Kis 4:32-5:11)
   
4. D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
   (Kis 5:12-42)
   
5. E. Pemilihan Tujuh Diaken
   (Kis 6:1-7)
   
6. F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
   (Kis 6:8-8:1)
   
4. III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
   (Kis 8:1-9:31)
   
1. A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
   (Kis 8:1-4)
   
2. B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
   (Kis 8:5-40)
   
3. C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
   (Kis 9:1-31)
   
5. IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
   (Kis 9:32-12:25)
   
1. A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
   (Kis 9:32-43)
   
2. B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
   (Kis 10:1-48)
   
3. C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
   (Kis 11:1-18)
   
4. D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
   (Kis 11:19-30)
   
5. E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
   (Kis 12:1-23)
   
6. F. Ringkasan Perkembangan Gereja
   (Kis 12:24-25)
   
6. V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
   (Kis 13:1-14:28)
   
1. A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
   (Kis 13:1-3)
   
2. B. Wilayah Tertentu Diinjili
   (Kis 13:4-14:28)
   
7. VI. Sidang di Yerusalem
   (Kis 15:1-35)
   
8. VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
   (Kis 15:36-18:22)
   
1. A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
   (Kis 15:36-40)
   
2. B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
   (Kis 15:41-16:5)
   
3. C. Penginjilan Wilayah Baru
   (Kis 16:6-18:21)
   
4. D. Kembali ke Antiokhia di Siria
   (Kis 18:22)
   
9. VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
   (Kis 18:23-21:16)
   
1. A. Dalam Perjalanan ke Efesus
   (Kis 18:23)
   Sisipan: Pelayanan Apolos
   (Kis 18:24-28)
   
2. B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
   (Kis 19:1-41)
   
3. C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
   (Kis 20:1-5)
   
4. D. Kembali ke Yerusalem
   (Kis 20:6-21:16)
   
10. IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
    (Kis 21:17-28:31)
    
1. A. Di Yerusalem
   (Kis 21:17-23:35)
   
2. B. Di Kaisarea
   (Kis 24:1-26:32)
   
3. C. Menuju ke Roma
   (Kis 27:1-28:15)
   
4. D. Di Roma
   (Kis 28:16-31)
   

Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.

1. (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
2. (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.

Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.

1. Bersaksi.
Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).

2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.

3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.

Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.

Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya

1. (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
2. (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
3. (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).

Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.

Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).

Sembilan ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
2. (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
3. (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
4. (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
5. (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
6. (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
7. (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
8. (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
9. (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.

Prinsip Hermeneutis

Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"\). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"\). [atau ref. Kis 7:44]

Ananias dan Safira

Dosa dan kematian Ananias dan Safira. Penganiayaan kedua dan jawaban dari para rasul kepada orang-orang yang menganiaya mereka. Nasihat Gamaliel. Para rasul dipukuli.

5:1 Setelah itu ada Ananias dan Safira dengan kemunafikan mereka, atas teguran Petrus jatuh dan mati;
5:12 dan para rasul lainnya mengadakan banyak mujizat;
5:14 jumlah orang yang percaya semakin bertambah;
5:17 para rasul dipenjara lagi;
5:19 tetapi dilepaskan oleh malaikat yang menyuruh mereka untuk mengajar kepada orang banyak secara terbuka;
5:21 setelah itu mereka taat dan mengajar di bait Allah,
5:29 dan di hadapan Mahkamah Agama,
5:33 mereka terancam untuk dibunuh; namun melalui nasihat Gamaliel, ahli taurat yang dihormati orang Yahudi, mereka dibiarkan hidup, dan hanya disesah;
5:41 karenanya mereka memuliakan Allah, dan mereka pun mengajar setiap hari.

Ananias dan Safira (5:1-11)
Tanda-tanda dan mujizat-mujizat (5:12-16)
Rasul-rasul dilepaskan dari penjara (5:17-25)
Rasul-rasul di hadapan Mahkamah Agama -- Nasihat Gamaliel (5:26-42)

Allah, Roh Kudus, Ananias, Safira, rasul-rasul, Setan, Petrus, imam-imam, orang-orang Saduki, para pengawal, Gamaliel, Teudas.

Allah, Ananias, Bait Allah, Betul, Farisi, Galilea, Gamaliel, Iblis, Imam Besar, Injil, Israel, Juruselamat, Mesias, Petrus, Roh Kudus, Saduki, Safira, Salomo, Taurat, Teudas, Tuhan, Yerusalem, Yesus, Yudas

Berhati-hatilah terhadap keinginan untuk lebih mendapatkan pengakuan yang dikenal luas daripada hidup batiniah - menjadi ambisius untuk dianggap religius dan liberal sementara diam-diam suka dengan motif egois - karena hal ini menyandarkan diri kepada Setan dan menipu, bukan hanya menipu manusia, tetapi Roh Kudus, sebuah penghinaan yang besar kepada Allah. Tidak akan pernah pekerjaan baik yang dilakukan di dalam nama Yesus Kristus, namun pekerjaan yang sejalan dengan lawan, untuk Setan, penghancur manusia, itulah yang akan menjadi musuh bagi mereka yang dermawan kepada manusia. Kita bisa dengan gembira memercayakan keselamatan kita kepada Allah, selama kita tetap dekat dengan kehendak Allah dan percaya di dalam Kristus Pemimpin kita.

ay. 31. Allah telah menanamkan takdir tertinggi kepada Kristus dan mempercayakan kepada-Nya otoritas tertinggi. Dia sajalah yang berwenang untuk memberikan pertobatan dan pengampunan kepada manusia. Hati yang baru adalah karya-Nya, jiwa yang hancur adalah korban sembelihan kepada-Nya, menebus dosa adalah tugas-Nya saja.

Pasal 5 dari Kitab Kisah Para Rasul menceritakan tentang kejadian yang terjadi di antara jemaat awal gereja. Ananias dan Safira menjual harta mereka, tetapi mereka menahan sebagian hasil penjualan untuk diri mereka sendiri. Ketika mereka memberikan sebagian hasil penjualan itu kepada para rasul, Petrus menegur mereka karena berbohong kepada Roh Kudus. Ananias jatuh dan meninggal, dan beberapa jam kemudian Safira juga meninggal ketika dia datang dan berbohong kepada Petrus. Kejadian ini menimbulkan ketakutan besar di antara jemaat, tetapi juga menyebabkan banyak orang percaya kepada Tuhan. Para rasul terus melakukan mujizat dan mengajar di Bait Allah, tetapi mereka ditangkap dan dipenjarakan oleh imam-imam besar. Namun, malaikat Tuhan membebaskan mereka dan mereka kembali mengajar di Bait Allah. Sanhedrin memanggil mereka dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus, tetapi para rasul tetap setia mengajar dan memberitakan Injil.

Latar belakang dari pasal 5 dalam Kitab Kisah Para Rasul adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 5 terjadi setelah kematian Yesus Kristus dan kebangkitannya. Kisah Para Rasul adalah catatan tentang perkembangan gereja awal dan penyebaran ajaran Kristen. Pasal 5 berfokus pada tindakan dan penganiayaan yang dialami oleh para rasul.

Konteks Budaya:
Kisah Para Rasul berlangsung di wilayah Palestina pada abad pertama Masehi. Pada saat itu, bangsa Yahudi hidup di bawah kekuasaan Romawi. Budaya Yahudi yang kuat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan praktik keagamaan orang-orang Kristen.

Konteks Literatur:
Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter. Lukas menulis dengan tujuan untuk memberikan catatan sejarah tentang awal gereja Kristen. Gaya penulisannya adalah naratif sejarah yang menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan gereja awal.

Konteks Teologis:
Pasal 5 menyoroti pentingnya kejujuran dan integritas dalam hidup Kristen. Kisah Ananias dan Safira yang berbohong kepada Roh Kudus dan gereja menunjukkan bahwa Allah menghendaki umat-Nya hidup dalam kebenaran dan ketaatan.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Kisah Para Rasul mencatat pertumbuhan gereja awal dan keajaiban yang dilakukan oleh para rasul. Salah satu contohnya adalah penyembuhan orang lumpuh oleh Petrus dan Yohanes di pintu Gerbang Indah Bait Allah. Pasal 4 juga mencatat penganiayaan pertama terhadap para rasul oleh otoritas Yahudi.

Dengan latar belakang ini, pasal 5 Kisah Para Rasul melanjutkan cerita tentang perkembangan gereja awal dan menyoroti pentingnya kejujuran dan ketaatan dalam hidup Kristen.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal 5:

1. Ananias dan Safira (Kisah Para Rasul 5:1-11)
- Ananias dan Safira menjual harta milik mereka tetapi menahan sebagian hasil penjualan untuk diri mereka sendiri.
- Mereka berbohong kepada Roh Kudus dan Petrus mengungkapkan kebohongan mereka.
- Ananias dan Safira meninggal secara tiba-tiba sebagai hukuman atas kebohongan mereka.

2. Mukjizat dan penyembuhan (Kisah Para Rasul 5:12-16)
- Para rasul melakukan banyak tanda ajaib dan mukjizat di antara orang banyak.
- Orang-orang membawa orang sakit dan yang dirasuki roh jahat kepada para rasul, dan mereka semua disembuhkan.

3. Penangkapan dan pembebasan para rasul (Kisah Para Rasul 5:17-25)
- Para imam besar dan golongan Saduki iri hati terhadap para rasul dan menangkap mereka.
- Malaikat Tuhan membebaskan para rasul dari penjara dan memerintahkan mereka untuk terus mengajar di Bait Allah.

4. Pertemuan dengan Sanhedrin (Kisah Para Rasul 5:26-42)
- Para rasul dihadapkan kepada Sanhedrin dan dilarang mengajar dalam nama Yesus.
- Petrus dan para rasul bersaksi tentang kebangkitan Yesus dan kehendak Allah.
- Gamaliel memberikan nasihat agar para rasul dibiarkan dan jika rencana ini berasal dari Allah, tidak akan bisa dihentikan.

5. Kesetiaan para rasul dalam mengajar dan memberitakan Injil (Kisah Para Rasul 5:42)
- Para rasul tidak berhenti mengajar dan memberitakan Injil tentang Yesus sebagai Kristus setiap hari, baik di Bait Allah maupun dari rumah ke rumah.

Orang-orang:
- Ananias: Seorang laki-laki yang bersama dengan istrinya, Safira, menjual harta miliknya.
- Safira: Istri Ananias yang bersama dengan suaminya menjual harta miliknya.
- Petrus: Salah satu dari para rasul yang berbicara kepada Ananias dan Safira tentang kebohongan mereka.
- Iblis: Roh jahat yang memenuhi hati Ananias sehingga ia berbohong kepada Roh Kudus.
- Roh Kudus: Roh yang diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang menaati-Nya.
- Para rasul: Kelompok orang yang melakukan tanda ajaib dan mukjizat serta mengajar orang banyak tentang Yesus Kristus.
- Orang-orang muda: Beberapa orang yang datang untuk mengafani jenazah Ananias dan Safira.
- Malaikat Tuhan: Malaikat yang membuka pintu-pintu penjara dan membebaskan para rasul.
- Gamaliel: Seorang Farisi yang memberikan nasihat kepada Sanhedrin tentang bagaimana menghadapi para rasul.

Lokasi:
- Serambi Salomo: Tempat di mana para rasul berkumpul dan melakukan tanda ajaib dan mukjizat.
- Yerusalem: Kota di mana kejadian-kejadian ini terjadi.
- Bait Allah: Tempat di mana para rasul mengajar dan memberitakan Injil setiap hari.
- Penjara umum: Tempat di mana para rasul ditahan oleh para imam kepala dan pengikut mereka.
- Sanhedrin: Majelis agama Yahudi yang terdiri dari imam-imam kepala dan majelis tua-tua Israel.

Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 5 adalah sebagai berikut:

1. Ananias dan Safira: Pasal ini menceritakan tentang pasangan suami istri bernama Ananias dan Safira yang menjual harta milik mereka dan berbohong kepada Roh Kudus tentang hasil penjualan tersebut.

2. Kebohongan: Ananias dan Safira berbohong kepada Roh Kudus dengan menahan sebagian hasil penjualan tanah mereka.

3. Petrus: Petrus adalah salah satu rasul yang menegur Ananias dan Safira atas kebohongan mereka.

4. Kematian Ananias dan Safira: Ananias dan Safira meninggal secara tiba-tiba setelah ditegur oleh Petrus atas kebohongan mereka.

5. Mukjizat dan tanda ajaib: Pasal ini juga mencatat adanya banyak mukjizat dan tanda ajaib yang terjadi melalui tangan para rasul.

6. Penangkapan dan pembebasan para rasul: Para rasul ditangkap oleh para imam besar dan dipenjarakan, tetapi mereka dibebaskan oleh malaikat Tuhan.

7. Pengajaran dan penginjilan: Para rasul terus mengajar dan memberitakan Injil tentang Yesus Kristus setiap hari, baik di Bait Allah maupun dari rumah ke rumah.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait dengan Kisah Para Rasul pasal 5:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Ananias dan Safira? Bagaimana tindakan mereka mencerminkan pentingnya kejujuran dan integritas dalam hidup Kristen?

2. Mengapa Petrus mengatakan bahwa Ananias dan Safira berbohong kepada Roh Kudus dan bukan kepada manusia? Apa artinya hal ini bagi kita sebagai orang percaya?

3. Mengapa ketakutan yang besar terjadi atas semua orang yang mendengar kematian Ananias? Bagaimana hal ini mempengaruhi persepsi orang-orang terhadap gereja dan iman Kristen?

4. Mengapa banyak tanda ajaib dan mukjizat terjadi melalui tangan para rasul? Apa tujuan dari tanda-tanda ini?

5. Mengapa para imam kepala dan golongan Saduki iri hati terhadap para rasul? Apa yang membuat mereka merasa terancam?

6. Mengapa Gamaliel menasihatkan Sanhedrin untuk membiarkan para rasul? Apa yang dapat kita pelajari dari nasihatnya?

7. Bagaimana sikap para rasul dalam menghadapi penindasan dan larangan untuk mengajar dalam nama Yesus? Apa yang dapat kita pelajari dari ketekunan dan keberanian mereka?

8. Mengapa para rasul tidak pernah berhenti mengajar dan memberitakan Injil? Apa yang mendorong mereka untuk terus melakukannya?

9. Bagaimana kisah-kisah dalam pasal ini menggambarkan kekuatan dan kehadiran Allah dalam kehidupan gereja awal? Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman gereja awal ini?

10. Bagaimana kisah-kisah dalam pasal ini relevan bagi kehidupan dan pelayanan gereja saat ini? Apa yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami dan menggali makna dari Kisah Para Rasul pasal 5.

Dari pasal 5 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kejujuran dan integritas: Kisah Ananias dan Safira mengajarkan pentingnya kejujuran dalam hidup kita. Mereka berbohong kepada Roh Kudus dan menahan sebagian hasil penjualan tanah mereka. Kita harus belajar untuk jujur dalam segala hal, baik dalam perkataan maupun perbuatan kita.

2. Ketaatan kepada Allah: Petrus dan rasul-rasul lainnya menegaskan bahwa mereka harus lebih menaati Allah daripada manusia. Kita juga harus memiliki ketaatan yang sama kepada Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

3. Kekuatan Roh Kudus: Dalam pasal ini, kita melihat bagaimana Roh Kudus bekerja melalui rasul-rasul untuk melakukan tanda-tanda ajaib dan mukjizat. Kita juga harus mengandalkan kuasa Roh Kudus dalam hidup kita dan membiarkan-Nya memimpin dan memampukan kita.

4. Ketekunan dalam pelayanan: Rasul-rasul tidak pernah berhenti mengajar dan memberitakan Injil, meskipun mereka menghadapi penindasan dan penganiayaan. Kita juga harus memiliki ketekunan yang sama dalam pelayanan kita dan tidak berhenti dalam memberitakan kabar baik tentang Yesus Kristus.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan terkait dengan pasal ini:

1. Doa untuk kejujuran: Tuhan, ajarilah kami untuk hidup dengan jujur dalam segala hal. Bantulah kami untuk tidak berbohong dan menahan diri dari segala bentuk kecurangan.

2. Doa untuk ketaatan: Ya Allah, kuatkanlah iman kami dan bantu kami untuk hidup dalam ketaatan kepada-Mu. Berikanlah kami keberanian untuk menaati-Mu bahkan ketika menghadapi tekanan dari dunia ini.

3. Doa untuk kuasa Roh Kudus: Roh Kudus, datanglah dan bekerja dalam hidup kami. Penuhilah kami dengan kuasa-Mu dan pimpinlah kami dalam melakukan tanda-tanda ajaib dan mukjizat bagi kemuliaan-Mu.

4. Doa untuk ketekunan: Tuhan, berikanlah kami ketekunan yang sama seperti rasul-rasul dalam pelayanan kami. Bantulah kami untuk tidak berhenti dalam memberitakan kabar baik tentang Yesus Kristus, meskipun kami menghadapi tantangan dan penganiayaan.

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan pelajaran berharga dari pasal ini dalam hidup kita sehari-hari.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kisah Para Rasul Pasal 5 :

1. What (Apa):
- Pasal 5 dari Kitab Kisah Para Rasul menceritakan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam gereja awal, termasuk kisah Ananias dan Safira, mukjizat yang dilakukan oleh para rasul, penangkapan dan pembebasan para rasul, serta pengajaran dan pemberitaan Injil.

2. Who (Siapa):
- Ananias: Seorang laki-laki yang bersama dengan istrinya, Safira, menjual harta miliknya.
- Safira: Istri Ananias yang terlibat dalam perbuatan berdusta kepada Roh Kudus.
- Petrus: Salah satu rasul Yesus Kristus yang berbicara kepada Ananias dan Safira serta melakukan mukjizat.
- Para rasul: Kelompok rasul yang melakukan mukjizat dan mengajar serta memberitakan Injil.
- Imam-imam besar dan Sanhedrin: Pemimpin agama Yahudi yang menangkap dan memeriksa para rasul.
- Gamaliel: Seorang Farisi yang memberikan nasihat kepada Sanhedrin mengenai perlakuan terhadap para rasul.

3. Where (Dimana):
- Kisah-kisah dalam pasal ini terjadi di Yerusalem, terutama di Bait Allah dan penjara umum.

4. When (Kapan):
- Kisah-kisah dalam pasal ini terjadi setelah kenaikan Yesus ke Surga dan pada awal perkembangan gereja awal.

5. Why (Mengapa):
- Kisah-kisah dalam pasal ini bertujuan untuk memberikan contoh-contoh nyata tentang iman, kesetiaan, dan kuasa Allah dalam kehidupan gereja awal. Kisah Ananias dan Safira menunjukkan pentingnya kejujuran dan ketulusan dalam memberikan persembahan kepada Tuhan. Mukjizat yang dilakukan oleh para rasul menegaskan kuasa Allah yang bekerja melalui mereka. Penangkapan dan pembebasan para rasul menunjukkan keteguhan mereka dalam memberitakan Injil meskipun menghadapi penindasan.

6. How (Bagaimana):
- Ananias dan Safira menjual harta milik mereka, tetapi mereka berbohong kepada Roh Kudus dengan menahan sebagian hasil penjualan itu untuk diri sendiri.
- Petrus mengungkap kebohongan mereka dan mengungkapkan bahwa mereka berbohong kepada Allah.
- Ananias dan Safira meninggal secara tiba-tiba setelah dihadapkan dengan kebohongan mereka.
- Para rasul melakukan mukjizat penyembuhan dan mengajar serta memberitakan Injil dengan penuh kuasa.
- Para imam besar dan Sanhedrin menangkap para rasul, tetapi mereka dibebaskan oleh malaikat Tuhan.
- Gamaliel memberikan nasihat kepada Sanhedrin agar tidak melawan Allah dalam perlakuan terhadap para rasul.