Seorang *Farisi dalam *Sanhedrip atau *Mahkamah Agama, dengan pemikiran liberal, yang telah mendidik Paulus (Kis. 22:3), dan di sekitar tahun 30 M memberikan nasihat dengan sikap moderat ketika para *rasul ditahan (Kis. 5:34). Salah jika perkataan mengenai bangkitnya *Teudas ditempatkan di mulut Gamaliel oleh Lukas, karena peristiwa itu terjadi pada 44-46 M.

(Ibrani gamli'el, 'upah yg dari Allah'; Yunani Gamaliel).

1. Putra Pedahzur, dan seorang 'pangeran dari antara anak-anak Manaseh' yg terpilih membantu Musa untuk mengadakan sensus sewaktu mereka di padang belantara (Bil 1:10; 2:20; 7:54, 59; 10:23).

2. Anak Simon dan cucu dari Hillel; Gamaliel ini adalah doktor ilmu hukum dan anggota Sanhedrin. Ia dari sayap golongan liberal Farisi (itu berarti Hillel bukan dari sekolah Sammai). Pada waktu para rasul diseret ke pengadilan (Kis 5:33-40), dengan pidatonya yg beralasan dan meyakinkan, Gamaliel bertindak sebagai pengantara. Paulus mengakuinya sebagai guru (Kis 22:3), dan ia dijunjung tinggi sehingga disebut 'Rabban' (guru kami), suatu gelar yg lebih tinggi dari 'Rabbi' (guruku). Lih J Neusner, The Rabbinic Traditions about the Pharisees before 70, 1, 1971, hlm 341 dst. Kitab Mishnah (Sota 9.15) mencatat, 'Sejak Rabban Gamaliel yg terhormat itu meninggal, hilanglah rasa hormat akan hukum Taurat, dan kesucian serta hal berpantangan lenyap pada saat yg sama'. Mengingat adanya nama baik ini di kalangan Yahudi, maka pendapat dahulu (mis Clementine Recognitions, 1.65), yg mengatakan bahwa ia pernah menjadi Kristen, kendati tanpa bukti bukanlah mustahil. JDD/JMP

Gamaliel dalam Alkitab

Gamaliel adalah seorang tokoh penting dalam Alkitab, terutama dalam Kisah Para Rasul. Ia dikenal sebagai seorang Farisi yang sangat dihormati karena kebijaksanaan dan pengetahuannya tentang hukum Taurat.

Biodata:

• Nama: Gamaliel (Bahasa Ibrani: גַּמְלִיאֵל, artinya "Tuhan adalah pembalasku")
• Silsilah: Cucu dari Hillel sang Tua, pendiri aliran Hillel dalam Yudaisme Rabinik.
• Profesi: Rabi, guru Taurat, anggota Sanhedrin (Mahkamah Agama Yahudi)

Peristiwa Penting:

Peran Gamaliel yang paling menonjol dalam Alkitab adalah ketika ia menasihati Sanhedrin tentang bagaimana menghadapi para rasul yang sedang diadili karena memberitakan Injil (Kisah Para Rasul 5:17-42).

• Pembelaan terhadap para rasul: Ketika para pemimpin agama ingin menghukum mati para rasul, Gamaliel menasihati mereka untuk berhati-hati. Ia mengingatkan mereka tentang pemberontakan-pemberontakan sebelumnya yang dipimpin oleh Teudas dan Yudas orang Galilea, yang akhirnya gagal dan pengikut mereka bubar.
• Hikmat dan Kehati-hatian: Gamaliel berpendapat bahwa jika gerakan para rasul berasal dari manusia, maka gerakan itu akan runtuh dengan sendirinya. Tetapi jika gerakan itu berasal dari Allah, maka tidak ada yang dapat menghentikannya.
• Pengaruh terhadap Sanhedrin: Nasihat Gamaliel didengarkan oleh Sanhedrin. Mereka akhirnya membebaskan para rasul setelah mencambuk mereka dan memerintahkan mereka untuk tidak lagi berbicara dalam nama Yesus.

Ayat Alkitab Terkait:

• Kisah Para Rasul 5:34-39: "Tetapi seorang Farisi, namanya Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati oleh seluruh rakyat, berdiri di tengah-tengah sidang itu, lalu menyuruh orang membawa rasul-rasul itu ke luar sebentar. Kemudian ia berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Israel, perhatikanlah baik-baik, apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Sebab beberapa waktu yang lalu telah muncul si Teudas, yang mengaku dirinya sebagai orang penting dan ia diikuti oleh kira-kira empat ratus orang. Ia dibunuh dan mereka yang mengikuti dia itu berserak dan lenyaplah gerakan mereka itu. Setelah dia, muncullah Yudas orang Galilea, pada waktu pendaftaran penduduk, dan ia berhasil membujuk beberapa orang untuk ikut dengan dia. Ia juga tewas dan pengikut-pengikutnya tercerai-berai. Dan sekarang, kataku kepadamu, janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; bahkan dapat terjadi, bahwa kamu melawan Allah."
• Kisah Para Rasul 22:3: "Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini dan dididik di bawah pimpinan Gamaliel dalam pengetahuan yang saksama tentang hukum nenek moyang kita, dan aku penuh semangat untuk Allah, sama seperti kamu semuanya hari ini." (Ayat ini menunjukkan bahwa Rasul Paulus adalah murid Gamaliel).

Kesimpulan:

Meskipun Gamaliel adalah seorang Farisi yang taat pada hukum Taurat, ia menunjukkan kebijaksanaan dan keterbukaan pikiran dalam menghadapi para rasul. Ia mengingatkan kita untuk tidak gegabah dalam mengambil keputusan dan untuk mempertimbangkan dengan seksama segala kemungkinan, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan Allah.