Injil Lukas adalah kitab pertama dari kedua kitab yang dialamatkan kepada
seorang bernama Teofilus (Luk 1:1,3; Kis 1:1). Walaupun nama penulis
tidak dicantumkan dalam dua kitab tersebut, kesaksian yang bulat dari
kekristenan mula-mula dan bukti kuat dari dalam kitab-kitab itu sendiri
menunjukkan bahwa Lukaslah yang menulis kedua kitab itu.
Rupanya Lukas adalah seorang petobat Yunani, satu-satunya orang bukan Yahudi
yang menulis sebuah kitab di dalam Alkitab. Roh Kudus mendorong dia untuk
menulis kepada Teofilus (artinya, "seorang yang mengasihi Allah") guna
memenuhi suatu kebutuhan dalam jemaat yang terdiri dari orang bukan Yahudi
akan kisah yang lengkap mengenai permulaan kekristenan. Kisah ini terdiri
atas dua bagian:
- (1) kelahiran, kehidupan dan pelayanan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan
Yesus (Injil Lukas), dan
- (2) pencurahan Roh di Yerusalem dan perkembangan selanjutnya dari gereja
mula-mula (Kitab Kisah Para Rasul). Kedua kitab ini merupakan lebih dari
seperempat bagian dari seluruh PB.
Dari surat-surat Paulus, kita mengetahui bahwa Lukas adalah seorang saudara
"yang kekasih ... seorang dokter" (Kol 4:14) dan seorang teman sekerja
Paulus yang setia (2Tim 4:11; File 1:24; bd. perikop-perikop "kami" di
Kisah Para Rasul, lihat "PENDAHULUAN KISAH PARA RASUL" 08177). Dari
penulisan Lukas sendiri kita mengetahui bahwa ia seorang yang berpendidikan
tinggi, penulis yang terampil, sejarahwan yang teliti dan teolog yang
diilhami. Ketika ia menulis Injilnya, agaknya gereja bukan Yahudi belum
memiliki Injil yang lengkap atau yang tersebar luas mengenai Yesus. Matius
menulis Injilnya pertama-tama bagi orang Yahudi, sedangkan Markus menulis
sebuah Injil yang singkat bagi gereja di Roma. Orang percaya bukan Yahudi
yang berbahasa Yunani memang memiliki kisah-kisah lisan mengenai Yesus
yang diceritakan oleh para saksi mata, juga intisari tertulis yang pendek
tetapi tidak suatu Injil yang lengkap dan sistematis (lih. Luk 1:1-4).
Jadi, Lukas mulai menyelidiki segala peristiwa itu dengan saksama "dari
asal mulanya" (Luk 1:3). Barangkali ia mengerjakan penelitiannya di
Palestina sementara Paulus berada di penjara Kaisarea (Kis 21:17;
Kis 23:23--26:32), dan menyelesaikan Injilnya menjelang akhir masa itu
atau segera setelah ia tiba di Roma bersama dengan Paulus
(Kis 28:16).