Kitab 2 Tawarikh adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam bagian Perjanjian Lama. Kitab ini ditulis oleh Ezra, seorang imam dan ahli sejarah, dan berfungsi sebagai catatan sejarah Israel khususnya mengenai kerajaan Yehuda.
Pasal
17 dari Kitab 2 Tawarikh berfokus pada pemerintahan Raja Yosafat, salah satu raja yang saleh di Kerajaan Yehuda. Yosafat adalah putra Raja Asa dan memerintah selama 25 tahun. Ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal
16, menceritakan tentang pemerintahan Raja Asa dan perjuangannya melawan musuh-musuh Israel.
Dalam pasal
17, diceritakan bahwa Yosafat memperkuat kerajaannya dengan mengirim pejabat-pejabat, imam-imam, dan orang-orang yang terpelajar untuk mengajar hukum Taurat kepada rakyatnya. Yosafat juga memperkuat pertahanan negaranya dengan membangun benteng-benteng di kota-kota Yehuda.
Latar belakang historis pasal ini adalah masa pemerintahan Raja Yosafat, yang terjadi sekitar abad ke-9 SM. Pada masa itu, Kerajaan Yehuda sedang menghadapi ancaman dari kerajaan-kerajaan tetangga, seperti Moab dan Amon. Yosafat berusaha memperkuat kerajaannya dengan mengembangkan sistem pendidikan dan pertahanan.
Secara budaya, pasal ini mencerminkan pentingnya hukum Taurat dalam kehidupan masyarakat Israel pada masa itu. Yosafat menyadari bahwa dengan mengajarkan hukum Taurat kepada rakyatnya, mereka akan hidup sesuai dengan kehendak Allah dan mendapatkan berkat-Nya.
Secara literatur, pasal ini merupakan bagian dari catatan sejarah Israel yang ditulis oleh Ezra. Ezra menggunakan gaya narasi untuk menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahan Yosafat.
Secara teologis, pasal ini menekankan pentingnya iman dan ketaatan kepada Allah. Yosafat dianggap sebagai raja yang saleh karena ia berusaha hidup sesuai dengan hukum Taurat dan mengarahkan rakyatnya untuk melakukan hal yang sama. Pasal ini juga menunjukkan bahwa Allah memberkati Yosafat dan kerajaannya karena ketaatannya.
Dengan demikian, pasal
17 dari Kitab 2 Tawarikh memberikan gambaran tentang pemerintahan Yosafat dan upayanya untuk memperkuat kerajaannya melalui pendidikan dan pertahanan yang didasarkan pada hukum Taurat.