Statistik	29 pasal, 942 ayat, 20.369 kata
Penulis	Ezra (?)
Tema	Sejarah "Penebusan" Israel; Yehovah adalah Tuhan yang berdaulat.
Waktu	450-420 SM
Tempat	Canaan, (including Hebron, Jerusalem)
Kata Kunci	Teokrasi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Raja kita yang Bertahta

Sejarah yang tercatat dalam 1 dan 2 Tawarikh bersifat pra-pembuangan; akan tetapi, asal-usul dan sudut pandangan kitab-kitab ini bersifat pasca-pembuangan -- ditulis pada parohan kedua abad ke-5 SM, suatu waktu sesudah Ezra dan sejumlah besar orang Yahudi buangan dari Babel dan Persia kembali ke Palestina (457 SM). Penyerbuan dan pembinasaan Yerusalem oleh Raja Nebukadnezar (605-586 SM) bersama dengan pembuangan di Babel selama 70 tahun telah menghancurkan sebagian besar pengharapan dan cita-cita orang Yahudi sebagai umat perjanjian; oleh karena itu, para buangan yang kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali kota itu dan Bait Suci memerlukan landasan rohani, yaitu: sebuah jati-diri dengan sejarah penebusan yang lampau dan suatu pemahaman tentang sifat iman mereka kini dan harapan mereka akan masa depan sebagai umat perjanjian. 1 dan 2 Tawarikh ditulis untuk memenuhi kebutuhan ini.

Kedua kitab Tawarikh, Ezra, dan Nehemia, semua ditulis untuk orang Yahudi yang kembali ke Palestina dari pembuangan. Kitab-kitab ini sangat mirip satu dengan lainnya dalam gaya, bahasa, sudut pandang, dan maksud. Para sarjana pada umumnya beranggapan bahwa semua kitab ini adalah hasil karya satu orang penulis atau penyusun, yang menurut Talmud dan ahli kitab Yahudi dan Kristen yang paling kuno, adalah Ezra, imam dan ahli Taurat. Karena 1 dan 2 Tawarikh ditulis dari perspektif seorang imam dan mungkin juga pada masa hidup Ezra, dan karena ayat-ayat penutup 2 Tawarikh (1Taw 36:22-23) diulang kembali dalam Ezr 1:1-3, tradisi Talmud bahwa Ezra adalah "penulisnya" dikuatkan.

Penulis mencari keterangan dari banyak sumber tertulis ketika menulis kitab Tawarikh ini, termasuk beberapa kitab PL dan catatan non-kanonik mengenai para raja dan nabi (lih. 1Taw 29:29; 2Taw 9:29; 2Taw 12:15; 2Taw 20:34; 2Taw 32:32). Menurut kitab Apokrifa, 2 Makabe (2:13-15), Nehemia, selama menjadi gubernur, mendirikan sebuah perpustakaan di Yerusalem yang berisi banyak dokumen dari para raja dan nabi. Selaku pemimpin rohani, Ezra diberi hak untuk memakai semua dokumen yang tersedia dalam menyusun Tawarikh. Pandangan ini merupakan tradisi kuno dan mungkin menggambarkan dengan tepat cara Roh Kudus menuntun dan mengilhamkan penyusunan kedua kitab ini.

1. I. Silsilah-Silsilah: Adam Sampai Pemulihan
   (1Taw 1:1-9:44)
   
1. A. Adam Sampai Abraham
   (1Taw 1:1-27)
   
2. B. Abraham Sampai Yakub
   (1Taw 1:28-54)
   
3. C. Yakub Sampai Daud
   (1Taw 2:1-55)
   
4. D. Daud Sampai Pembuangan di Babel
   (1Taw 3:1-24)
   
5. E. Silsilah Dua Belas Suku
   (1Taw 4:1-8:40)
   
6. F. Silsilah Kaum Sisa
   (1Taw 9:1-34)
   
1. 1. Suku-Suku yang Kembali
   (1Taw 9:1-9)
   
2. 2. Imam-Imam yang Kembali
   (1Taw 9:10-13)
   
3. 3. Suku Lewi yang Kembali
   (1Taw 9:14-34)
   
7. G. Silsilah Saul
   (1Taw 9:35-44)
   
2. II. Daud: Makna Abadi Masa Pemerintahannya
   (1Taw 10:1-29:30)
   
1. A. Kematian Saul dan Putra-Putranya
   (1Taw 10:1-14)
   
2. B. Yerusalem Direbut, Pahlawan-Pahlawan Daud
   (1Taw 11:1-12:40)
   
3. C. Mengembalikan Tabut, Memulihkan Penyembahan, dan Mendirikan Kerajaan
   (1Taw 13:1-16:43)
   
4. D. Perjanjian Allah dengan Daud
   (1Taw 17:1-27)
   
5. E. Kemenangan-Kemenangan Daud Dalam Peperangan
   (1Taw 18:1-20:8)
   
6. F. Sensus Daud yang Berdosa
   (1Taw 21:1-30)
   
7. G. Daud Mempersiapkan Pembangunan Bait Suci dengan Sangat Teliti
   (1Taw 22:1-19)
   
8. H. Daud Mengatur Suku Lewi untuk Pelayanan di Bait Suci
   (1Taw 23:1-26:32)
   
9. I. Penataan Pemerintahan oleh Daud
   (1Taw 27:1-34)
   
10. J. Persiapan Daud yang Terakhir untuk Penggantian dan Bait Suci
    (1Taw 28:1-29:20)
    
11. K. Salomo Dinobatkan Menjadi Raja dan Kematian Daud
    (1Taw 29:21-30)
    

Tawarikh ditulis untuk menghubungkan orang-orang Yahudi buangan yang kembali dengan nenek moyang dan sejarah penebusan mereka. Dengan demikian, Tawarikh menggarisbawahi tiga pokok;

1. (1) pentingnya pelestarian warisan kebangsaan dan rohani bagi orang Yahudi;
2. (2) pentingnya hukum Taurat, bait suci, dan keimaman dalam hubungan mereka yang terus-menerus dengan Allah, jauh lebih penting dari kesetiaan kepada raja duniawi; dan
3. (3) pengharapan ultima Israel dalam janji Allah akan seorang Mesias dari keturunan Daud untuk duduk di atas takhta selama-lamanya (1Taw 17:14).

1. Apa yang dapat kita pelajari tentang doa
Pelajarilah doa-doa Daud (1Ta 16:8-36; 17:16-27; 29:10-19). Dengan cara bagaimana doa-doa Daud itu memberikan kepada kita suatu pola bagi doa-doa kita sendiri?

2. Apa yang dapat kita pelajari tentang pelayanan
Mudah saja untuk menghilangkan daftar nama-nama yang ada, tetapi dengan berbuat demikian berarti kita akan kehilangan beberapa fakta penting. Lihatlah beberapa daftar nama itu (misalnya 1Ta 12:23-37; 25:1-8) dan catatlah apa yang dapat kita pelajari tentang pelayanan Kristen melalui cara orang-orang ini melayani Daud.

3. Apa yang dapat kita pelajari tentang kegagalan
Dosa Daud dengan mengadakan sensus menunjukkan kepada kita bahwa kita harus selalu waspada godaan. Pelajarilah insiden itu (1Ta 21:1-22) dan lihatlah bagaimana Daud telah melakukan suatu kesalahan; bagaimana Daud menanggung segala akibatnya; pelajaran apa yang didapat oleh Daud, dan apa reaksinya, serta bagaimana pada akhirnya segala sesuatu berjalan dengan baik.

4. Apa yang dapat kita pelajari mengenai pembangunan
Orang Kristen dewasa ini sangat menekankan masalah pembangunan. Pelajarilah penolakan Allah untuk mengizinkan Daud membangun Rumah Tuhan (1Ta 17:3-15) dan persiapan yang dilakukan oleh Daud untuk Rumah Tuhan (1Ta 22:2-19). Sebutkan bahaya yang menyangkut pembangunan dan prinsip-prinsip apa yang dapat diungkapkan dari masalah itu?

5. Apa yang dapat kita pelajari mengenai pemilihan
Tema utama dari 1 Tawarikh ialah bahwa Allah memilih Daud dan keluarganya untuk memerintah Israel di Yerusalem (1Ta 16:13; 28:4-6,10; 29:1). Mengapa fakta ini ditekankan di sini, dan apa tujuan praktis dari doktrin mengenai pemilihan?

6. Apa yang dapat kita pelajari mengenai memberi
Prinsip apa yang diajarkan berkenaan dengan memberi bagi pekerjaan Allah (1Ta 29:3-5)? Telusurilah pengajaran dalam Perjanjian Baru (1Ko 16:1,2; 2Korintus 8 dan 2Ko 9) dan tulislah prinsip-prinsip lain yang Anda temukan disitu.

Sekalipun asal-usul dan sudut pandangan 1 dan 2 Tawarikh itu bersifat pasca-pembuangan, kitab ini berisi pandangan sekilas sejarah PL dari Adam hingga ketetapan Koresy (sekitar 538 SM), ketika orang Yahudi diizinkan kembali ke negara mereka dari tempat pembuangan di Babel dan Persia. 1 Tawarikh disusun sekitar dua pokok pembahasan: sejarah keturunan Israel (pasal 1-9; 1Taw 1:1--9:44) dan masa pemerintahan Raja Daud (pasal 10-29; 1Taw 10:1--29:30).

1. (1) Pasal 1-9 (1Taw 1:1--9:44) menelusuri sejarah penebusan Israel yang unik dari Adam hingga Abraham sampai Daud dan pembuangan di Babel. Suku Yehuda ditempatkan pertama di antara kedua belas anak Yakub karena rumah Daud, bait suci, dan Mesias semuanya berasal dari Yehuda. Daftar-daftar keturunan mengungkapkan bagaimana Allah memilih dan memelihara suatu kaum sisa untuk diri-Nya sejak awal sejarah manusia hingga awal zaman pasca-pembuangan. Perspektif keimaman kitab ini jelas karena keluarga imam dan suku Lewi memperoleh perhatian khusus.
2. (2) Pasal 10-29 (1Taw 10:1--29:30) menceritakan masa pemerintahan Daud. Para pahlawan Daud (pasal 11-12; 1Taw 11:1--12:40) dan kemenangan- kemenangannya yang luar biasa (pasal 14, 18-20; 1Taw 14:1-17; 1Taw 18:1--20:8) dipuji. Juga, suku Lewi, para imam, dan pemusik pada masa pemerintahannya disoroti (pasal 23-26; 1Taw 23:1--26:32). Penulis menekankan bagaimana Daud membawa kembali tabut perjanjian dan penetapan Yerusalem sebagai pusat ibadah Israel (pasal 13-16, 22, 28-29; 1Taw 13:1--16:43; 1Taw 22:1-19; 1Taw 28:1--29:30).

1 Tawarikh berbeda dengan 2 Samuel karena tidak menyebut dosa-dosa Daud yaitu perzinaan dan pembunuhan serta akibat-akibat tragis yang mengikutinya. Sebagai gantinya, 1 Tawarikh menyisipkan apa yang tidak disajikan 2 Samuel: persiapan Daud yang rajin dan teliti untuk pembangunan bait suci dan penetapan penyembahan Tuhan Allah. Di bawah pimpinan Roh Kudus, hal-hal yang tak dicantumkan dan yang ditambahkan dalam kitab ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan umat Allah dalam masyarakat pasca-pembuangan.

Lima ciri utama menandai 1 Tawarikh.

1. (1) Kitab ini kurang lebih mencakup kurun sejarah yang sama dengan 1 dan 2 Samuel.
2. (2) Silsilah-silsilahnya (pasal 1-9; 1Taw 1:1--9:44) menjadi daftar terpanjang dan paling lengkap dalam Alkitab. Karena dalam susunan asli Ibrani kitab-kitab PL, 1 dan 2 Tawarikh terletak paling akhir. Letaknya daftar keturunan ini tepat untuk memberikan inspirasi dan isi kepada silsilah Mesias pada permulaan PB.
3. (3) Kitab ini dengan jelas menguraikan kebangunan rohani dan pembaharuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari semua bentuk penyembahan ketika Daud membawa tabut perjanjian ke Yerusalem (pasal 15-16; 1Taw 15:1--16:43).
4. (4) Kitab ini menekankan perjanjian Allah dengan Daud (pasal 17; 1Taw 17:1-27) sebagai pusat pengharapan Israel akan Mesias yang dijanjikan.
5. (5) Pilihan atas peristiwa sejarahnya mencerminkan perspektif keimaman dari sang penulis yang diilhamkan mengenai penetapan kembali bait suci, hukum Taurat, dan keimaman dalam masyarakat Yerusalem pasca-pembuangan.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Daftar keturunan dari Adam hingga pembuangan Babel, termasuk raja-raja keturunan Daud dan keturunan mereka (pasal 3-4; 1Taw 3:1--4:43), memberikan data yang diperlukan bagi silsilah PB dari Yesus Mesias dalam Matius (Mat 1:1-17) dan Yesus, Anak Allah dalam Lukas (Luk 3:23-28). Gambaran mengenai Daud dalam 1 Tawarikh, duduk di takhta Tuhan dan memerintah kerajaannya (1Taw 17:14), melambangkan kedatangan Mesias, "Anak Daud", Yesus Kristus.

Keandalan Sejarah Tawarikh

Para pengritik yang tidak bertanggung jawab memandang Tawarikh sebagai sejarah isapan jempol atau yang diputarbalikkan, yang pada umumnya kurang dapat diandalkan dibandingkan dengan Samuel dan Raja-Raja. Harus diakui bahwa Tawarikh merupakan sejarah yang sangat selektif; akan tetapi, tidak benar bahwa itu isapan jempol atau tidak dapat diandalkan. Memang benar Tawarikh menekankan sisi terang sejarah Yahudi; tidak benar bahwa kegagalan-kegagalannya disangkal (mis. 1Taw 21:30). Ketika tidak mencantumkan sejarah yang dicatat oleh Samuel dan Raja-Raja, penulis Tawarikh menganggap bahwa para pembacanya mempunyai pengetahuan tentang kedua kitab ini. Hukuman-hukuman kenabian dari Samuel dan Raja-Raja, serta pengharapan-pengharapan keimaman dari Tawarikh, keduanya benar dan sangat diperlukan. Banyak pernyataan sejarah yang hanya terdapat dalam 1 Tawarikh telah terbukti dapat diandalkan oleh penemuan-penemuan arkeologis; tidak ada yang tidak dapat dipertahankan. Juga, keahlian yang teliti telah memberikan penjelasan-penjelasan yang dapat diterima mengenai masalah angka-angka yang besar dalam Tawarikh. Tawarikh berdiri sebagai bagian penting yang dapat diandalkan dari keseluruhan catatan perjanjian yang lama yang diilhamkan oleh Allah.

Kemenangan-kemenangan Daud

Kerajaan Daud ditegakkan seutuhnya.

18:1 Daud menaklukkan orang Filisitin dan Moab.
18:3 Dia membunuh Hadadezer dan orang Aram.
18:9 Tou mengutus Hadoram dengan hadiah untuk meninggikan Daud.
18:11 Hadiah dan barang jarahan yang dipersembahkan oleh Daud kepada TUHAN.
18:13 Dia menempatkan pasukan di Edom.
18:14 Para pegawai Daud.

Kemenangan-kemenangan Daud (18:1-13)
Pegawai-pegawai Daud (18:14-17)

Allah, Daud, Hadadezer, Tou, Hadoram, Abisai, Yoah, Yosafat, Benaya.

Abisai, Abyatar, Ahilud, Ahimelekh, Ahitub, Amalek, Amon, Aram, Benaya, Damsyik, Daud, Edom, Efrat, Filistin, Gat, Hadadezer, Hadoram, Hamat, Israel, Kreti, Kun, Lembah Asin, Moab, Pleti, Salomo, Sausa, Tibhat, Tou, TUHAN, Yerusalem, Yoab, Yosafat, Yoyada, Zadok, Zeruya, Zoba

Mereka yang mengajak Allah bersama dengan mereka kemanapun mereka pergi bisa berharap berhasil dan dipelihara kemanapun mereka pergi.

Semua penguasa yang menentang akhirnya akan dikalahkan oleh Anak Daud dan musuh-musuh yang paling bebuyutan akan jatuh di depan Dia mengakui bahwa Dialah Tuhan bagi kemuliaan Bapa.

Dalam pasal ke-18 dari Kitab 1 Tawarikh, diceritakan bahwa Daud berhasil mengalahkan orang Filistin, Moab, dan Hadadezer, raja Zoba. Daud merebut kota Gat dan desa-desanya dari orang Filistin, dan Moab menjadi hamba Daud yang memberikan upeti. Daud juga berhasil merebut ribuan kereta perang, pasukan berkuda, dan pasukan berjalan kaki dari Hadadezer. Ketika orang Aram dari Damsyik datang menolong Hadadezer, Daud juga berhasil mengalahkan mereka. Daud mengambil perisai-perisai emas dan tembaga dalam jumlah yang banyak, yang kemudian digunakan oleh Salomo untuk membuat berbagai perabotan di Bait Suci. Daud juga berhasil mengalahkan orang Edom dan menempatkan pasukan pendudukan di sana. Daud memerintah atas seluruh Israel dengan keadilan dan kebenaran, dan dia memiliki orang-orang terpercaya seperti Yoab, Zadok, dan Benaya yang mendukungnya dalam pemerintahannya.

Kitab 1 Tawarikh adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini ditulis oleh Ezra, seorang imam dan ahli sejarah pada abad ke-5 SM. Kitab ini berfungsi sebagai catatan sejarah keluarga dan sejarah Israel dari zaman Adam hingga pembuangan Babel.

Pasal 18 dari Kitab 1 Tawarikh terutama berbicara tentang kemenangan dan keberhasilan raja Daud dalam peperangan. Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 17, Daud berbicara dengan nabi Natan tentang keinginannya untuk membangun Bait Suci bagi Allah. Natan memberitahu Daud bahwa Allah akan membangun rumah bagi Daud, yaitu keturunan yang akan memerintah Israel selamanya.

Dalam pasal 18, Daud memperluas kerajaannya dengan menaklukkan beberapa bangsa dan kerajaan sekitarnya. Daud mengalahkan orang Filistin, Moab, Edom, orang Ammon, orang Amalek, dan orang Aram. Daud menjadi sangat terkenal dan dihormati di seluruh wilayah tersebut.

Secara teologis, pasal ini menunjukkan bagaimana Allah mendukung dan memberkati Daud sebagai raja Israel. Daud adalah raja yang saleh dan setia kepada Allah, dan Allah memberikan keberhasilan dan kemenangan kepadanya. Pasal ini juga menunjukkan pemenuhan janji Allah kepada Daud bahwa keturunannya akan memerintah Israel selamanya.

Dalam konteks budaya dan literatur, pasal ini menggambarkan kekuatan dan kejayaan kerajaan Daud. Peperangan dan penaklukan adalah bagian penting dari kehidupan politik dan militer pada masa itu. Pasal ini juga menunjukkan pentingnya sejarah dan catatan keluarga dalam budaya Israel kuno.

Demikianlah latar belakang singkat dari pasal 18 Kitab 1 Tawarikh dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.

Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 18:

1. Kemenangan Daud atas orang Filistin dan Moab (1 Tawarikh 18:1-2)
2. Kemenangan Daud atas Hadadezer, raja Zoba (1 Tawarikh 18:3-8)
3. Kemenangan Daud atas orang Aram dari Damsyik (1 Tawarikh 18:9-11)
4. Daud membawa harta rampasan perang ke Yerusalem (1 Tawarikh 18:12-13)
5. Kemenangan Abisai atas orang Edom (1 Tawarikh 18:14-17)
6. Pemerintahan Daud atas seluruh Israel (1 Tawarikh 18:18-21)
7. Pejabat-pejabat penting dalam pemerintahan Daud (1 Tawarikh 18:22)

Sumber: 1 Tawarikh 18

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Daud: Raja Israel yang mengalahkan orang Filistin, Moab, Hadadezer, dan orang Aram dari Damsyik.
- Orang Filistin: Bangsa yang dikalahkan oleh Daud.
- Moab: Bangsa yang dikalahkan oleh Daud dan menjadi hamba Daud.
- Hadadezer: Raja Zoba yang dikalahkan oleh Daud.
- Orang Aram dari Damsyik: Orang-orang Aram yang datang menolong Hadadezer dan dikalahkan oleh Daud.
- Tou: Raja Hamat yang mengirim Hadoram kepada Daud.
- Hadoram: Anak Tou yang dikirim kepada Daud.
- Abisai: Anak Zeruya yang membunuh 18.000 orang Edom di Lembah Garam.
- Orang Edom: Bangsa yang dikalahkan oleh Abisai dan menjadi hamba Daud.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Gat: Kota yang direbut oleh Daud dari orang Filistin.
- Hamat: Tempat dekat Sungai Efrat di mana Hadadezer berkuasa.
- Sungai Efrat: Sungai di mana Hadadezer berkuasa.
- Yerusalem: Kota di mana Daud membawa perisai-perisai emas dari Hadadezer.
- Tibhat dan Kun: Kota-kota Hadadezer di mana Daud mengambil tembaga dalam jumlah yang banyak.
- Lembah Garam: Tempat di Edom di mana Abisai membunuh 18.000 orang Edom.
- Edom: Wilayah yang dikalahkan oleh Abisai dan menjadi hamba Daud.

Kata kunci dalam Kitab "1 Tawarikh" pasal 18 adalah sebagai berikut:

1. Daud: Merupakan tokoh utama dalam pasal ini, yang mengalahkan orang Filistin, Moab, dan Hadadezer.
2. Mengalahkan: Daud berhasil mengalahkan musuh-musuhnya, termasuk orang Filistin, Moab, dan Hadadezer.
3. Filistin: Orang-orang Filistin merupakan musuh yang berhasil dikalahkan oleh Daud.
4. Moab: Daud juga mengalahkan orang Moab sehingga mereka menjadi hamba Daud.
5. Hadadezer: Raja Zoba yang dikalahkan oleh Daud, dan Daud berhasil merebut banyak harta dari Hadadezer.
6. Aram-Damsyik: Orang-orang Aram dari Damsyik datang menolong Hadadezer, tetapi Daud berhasil mengalahkan mereka dan menempatkan pasukan pendudukannya di Aram-Damsyik.
7. Kemenangan: TUHAN memberikan kemenangan kepada Daud di mana pun dia pergi.
8. Yerusalem: Daud membawa perisai-perisai emas dan tembaga dari Hadadezer ke Yerusalem.
9. Tembaga: Daud mengambil tembaga dalam jumlah yang sangat banyak dari kota-kota Hadadezer, yang kemudian digunakan oleh Salomo untuk membuat berbagai perabotan.
10. Edom: Abisai, anak Zeruya, membunuh 18.000 orang Edom dan menempatkan pasukan pendudukan di Edom sehingga semua orang Edom menjadi hamba Daud.
11. Israel: Daud memerintah atas seluruh Israel dan menegakkan keadilan dan kebenaran bagi seluruh rakyatnya.
12. Tokoh-tokoh: Pasal ini juga menyebutkan beberapa tokoh penting seperti Yoab, Yosafat, Zadok, Ahimelekh, Sausa, dan Benaya, yang memiliki peran penting dalam pemerintahan Daud.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab 1 Tawarikh pasal 18:

1. Bagaimana Daud berhasil mengalahkan orang Filistin, Moab, dan Hadadezer? Apa yang dapat kita pelajari dari kemenangan-kemenangan ini?
2. Mengapa Daud mengambil perisai-perisai emas dan tembaga dalam jumlah yang sangat banyak? Apa yang dia lakukan dengan barang-barang ini?
3. Mengapa Tou, raja Hamat, mengirim Hadoram kepada Daud dengan membawa berbagai barang dari emas, perak, dan tembaga? Apa arti dari tindakan ini?
4. Mengapa Daud memerintahkan Abisai untuk membunuh 18.000 orang Edom di Lembah Garam? Apa implikasinya bagi hubungan antara Daud dan Edom?
5. Bagaimana Daud menegakkan keadilan dan kebenaran bagi seluruh rakyatnya? Apa yang dapat kita pelajari dari kepemimpinan Daud dalam hal ini?
6. Siapa saja orang-orang penting yang bekerja di bawah kepemimpinan Daud? Mengapa mereka dipilih untuk posisi-posisi tersebut?

Hal-hal menarik terkait Kitab 1 Tawarikh pasal 18:

1. Daud mengambil perisai-perisai emas dan tembaga dalam jumlah yang sangat banyak dari Hadadezer. Barang-barang ini kemudian digunakan oleh Salomo untuk membuat "laut" tembaga, tiang-tiang, dan perabotan dari tembaga. Ini menunjukkan bagaimana Daud mempersiapkan bahan-bahan untuk pembangunan Bait Suci yang akan dilakukan oleh Salomo.
2. Tou, raja Hamat, mengirim Hadoram kepada Daud dengan membawa berbagai barang dari emas, perak, dan tembaga sebagai tanda penghormatan dan pengakuan atas kemenangan Daud. Ini menunjukkan bagaimana Daud dihormati dan diakui oleh raja-raja lain di wilayah tersebut.
3. Daud memerintahkan Abisai untuk membunuh 18.000 orang Edom di Lembah Garam. Ini menunjukkan bagaimana Daud menguasai Edom dan membuat mereka menjadi hamba Israel. Hal ini juga mengingatkan kita pada janji Allah kepada Abraham bahwa keturunannya akan memiliki kekuasaan atas bangsa-bangsa lain.
4. Daud menegakkan keadilan dan kebenaran bagi seluruh rakyatnya. Ini menunjukkan bagaimana Daud adalah seorang pemimpin yang adil dan berkeadilan, yang memastikan bahwa hukum dan kebenaran ditegakkan di antara rakyatnya.
5. Orang-orang penting yang bekerja di bawah kepemimpinan Daud termasuk Yoab sebagai panglima, Yosafat sebagai juru ingat, Zadok dan Ahimelekh sebagai imam, Sausa sebagai juru tulis, dan Benaya sebagai panglima orang Kreti dan orang Pleti. Ini menunjukkan bagaimana Daud memiliki tim yang kuat dan terorganisir untuk membantu dalam pemerintahannya.

Dari pasal 18 Kitab 1 Tawarikh, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kemenangan yang diberikan oleh TUHAN: Dalam pasal ini, kita melihat bahwa Daud memperoleh kemenangan dalam pertempuran-pertempuran yang dia hadapi. Hal ini menunjukkan bahwa kemenangan yang sejati berasal dari TUHAN. Kita juga dapat mengandalkan TUHAN dalam setiap pertempuran hidup kita dan percaya bahwa Dia akan memberikan kemenangan kepada kita.

2. Keadilan dan kebenaran: Daud memerintah atas seluruh Israel dengan menegakkan keadilan dan kebenaran bagi rakyatnya. Hal ini mengajarkan kita pentingnya hidup dengan integritas dan mempraktikkan keadilan dalam segala hal yang kita lakukan. Kita juga dapat menjadi teladan yang baik bagi orang lain dengan hidup yang jujur dan adil.

3. Pemimpin yang bijaksana: Dalam pasal ini, Daud memiliki tim pemimpin yang bijaksana dan terampil. Mereka memiliki peran yang berbeda-beda, seperti panglima, juru ingat, imam, juru tulis, dan panglima tentara. Hal ini mengajarkan kita pentingnya memiliki tim yang kuat dan bijaksana dalam menjalankan tugas-tugas kita. Kita juga dapat belajar untuk menghargai peran dan kontribusi setiap anggota tim.

Doa terkait pasal ini:

Ya Tuhan, kami bersyukur atas kemenangan yang Engkau berikan kepada Daud dalam pasal 18 Kitab 1 Tawarikh. Kami percaya bahwa Engkau adalah sumber kemenangan sejati dalam hidup ini. Bantu kami untuk mengandalkan Engkau dalam setiap pertempuran yang kami hadapi dan percaya bahwa Engkau akan memberikan kemenangan kepada kami.

Ya Tuhan, ajarkan kami untuk hidup dengan integritas dan menegakkan keadilan dan kebenaran dalam segala hal yang kami lakukan. Bantu kami menjadi teladan yang baik bagi orang lain dan mempraktikkan nilai-nilai Kerajaan-Mu di dunia ini.

Ya Tuhan, berikanlah kami kebijaksanaan dalam memilih tim yang kuat dan bijaksana dalam menjalankan tugas-tugas kami. Bantu kami menghargai peran dan kontribusi setiap anggota tim dan belajar untuk bekerja sama dengan baik.

Terima kasih Tuhan, karena Engkau adalah Allah yang memberikan kemenangan, keadilan, dan kebijaksanaan. Amin.