Dalam 1 Raja-raja pasal 19, setelah Elia membunuh nabi-nabi Baal, Izebel mengancam nyawanya, yang membuat Elia ketakutan dan melarikan diri ke Bersyeba. Di sana, ia merasa putus asa dan meminta Tuhan untuk mengambil nyawanya. Namun, Tuhan mengirimkan malaikat untuk memberinya makanan dan minuman, yang memberinya kekuatan untuk berjalan selama empat puluh hari ke gunung Horeb. Di gunung itu, Tuhan berbicara kepada Elia, menanyakan alasannya berada di sana, dan Elia mengungkapkan kesedihannya karena merasa sendirian dalam melayani Tuhan.

Tuhan kemudian memberikan instruksi kepada Elia untuk kembali dan mengurapi Hazael sebagai raja Aram, Yehu sebagai raja Israel, dan Elisa sebagai nabi penggantinya. Tuhan juga memberitahunya bahwa ada tujuh ribu orang di Israel yang tetap setia dan tidak menyembah Baal. Setelah itu, Elia bertemu dengan Elisa, yang kemudian menjadi pelayannya setelah meninggalkan segala sesuatu yang dimilikinya.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari pasal 19 dalam Kitab 1 Raja-raja, serta konteks yang relevan.

Latar Belakang Pasal 19 Kitab 1 Raja-raja

1. Konteks Historis:

   • Pasal 19 terjadi setelah peristiwa di Gunung Karmel, di mana Nabi Elia mengalahkan nabi-nabi Baal (1 Raja-raja 18). Setelah kemenangan tersebut, Elia mengalami ancaman dari Ratu Izebel, yang berusaha membunuhnya. Ini menunjukkan ketegangan antara penyembahan Tuhan dan penyembahan Baal yang umum di Israel pada masa itu.

2. Konteks Budaya:

   • Pada zaman itu, penyembahan Baal adalah praktik umum di kalangan orang Israel, yang dipengaruhi oleh budaya Kanaan. Ratu Izebel, yang berasal dari Sidon, membawa penyembahan Baal ke Israel dan berusaha menghapuskan penyembahan kepada Tuhan. Ini menciptakan konflik antara para nabi Tuhan dan para penyembah Baal.

3. Konteks Literatur:

   • Dalam narasi ini, penulis menggunakan gaya sastra yang dramatis untuk menggambarkan perjuangan Elia. Konteks literatur juga mencakup tema keputusasaan dan pemulihan, di mana Elia, setelah mengalami kemenangan besar, jatuh ke dalam keputusasaan ketika dihadapkan pada ancaman.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi dalam pasal ini menekankan ketergantungan pada Tuhan dalam masa-masa sulit. Elia, meskipun seorang nabi yang kuat, mengalami keraguan dan ketakutan. Ini menunjukkan bahwa bahkan pemimpin rohani pun bisa mengalami kelemahan, tetapi Tuhan tetap setia dan memberikan penghiburan serta arahan.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 19, di pasal 18, Elia menghadapi nabi-nabi Baal dalam sebuah tantangan di Gunung Karmel. Tuhan menunjukkan kuasa-Nya dengan mengirimkan api dari langit untuk membakar korban Elia, sementara nabi-nabi Baal gagal. Setelah itu, Elia membunuh nabi-nabi Baal dan berdoa untuk hujan, yang kemudian turun setelah masa kekeringan yang panjang. Namun, setelah semua kemenangan ini, Elia menerima ancaman dari Izebel, yang membuatnya melarikan diri ke padang gurun, menunjukkan transisi dari kemenangan spiritual ke keputusasaan.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat melihat bagaimana pasal 19 melanjutkan tema perjuangan dan pemulihan dalam kehidupan seorang nabi, serta pentingnya kehadiran Tuhan dalam masa-masa sulit.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal "19" beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Ketakutan Elia
  Elia mengalami ketakutan setelah mendengar ancaman Izebel, yang menunjukkan sisi manusiawi dari seorang nabi yang kuat. (1 Raja-raja 19:1-3)

• Pencarian Elia akan Tuhan
  Dalam keadaan putus asa, Elia pergi ke padang gurun dan berdoa kepada Tuhan, menunjukkan pentingnya komunikasi dengan Tuhan dalam masa sulit. (1 Raja-raja 19:4)

• Intervensi Malaikat
  Tuhan mengirim malaikat untuk memberi makan dan menguatkan Elia, menekankan kasih dan perhatian Tuhan terhadap hamba-Nya. (1 Raja-raja 19:5-8)

• Pengalaman di Gunung Horeb
  Elia mengalami pertemuan dengan Tuhan di gunung Horeb, yang menunjukkan bahwa Tuhan tidak selalu hadir dalam kekuatan yang besar, tetapi juga dalam keheningan. (1 Raja-raja 19:9-13)

• Panggilan untuk Mengurapi Pemimpin Baru
  Tuhan memberikan instruksi kepada Elia untuk mengurapi Hazael, Yehu, dan Elisa, menandakan transisi kepemimpinan dan rencana Tuhan untuk Israel. (1 Raja-raja 19:15-16)

• Sisa Umat yang Setia
  Tuhan menyatakan bahwa masih ada tujuh ribu orang di Israel yang setia, menunjukkan bahwa meskipun ada penolakan, selalu ada sisa umat yang setia kepada-Nya. (1 Raja-raja 19:18)

• Panggilan Elisa
  Elia memanggil Elisa untuk menjadi penggantinya, menekankan pentingnya penerusan pelayanan dan pengajaran dalam iman. (1 Raja-raja 19:19-21)

Topik-topik ini mencerminkan tema ketidakpastian, kehadiran Tuhan dalam kesulitan, dan pentingnya kepemimpinan dalam komunitas iman.

Nama Orang

• Ahab: Raja Israel yang memberitahukan Izebel tentang Elia.
• Izebel: Istri Ahab yang mengancam Elia.
• Elia: Nabi yang melawan nabi-nabi Baal dan yang menjadi tokoh utama dalam pasal ini.
• Malaikat TUHAN: Menghampiri Elia dan memberinya makanan.
• Hazael: Akan diurapi oleh Elia menjadi raja atas Aram.
• Yehu: Cucu Nimsi yang akan diurapi menjadi raja atas Israel.
• Elisa: Nabi yang akan menggantikan Elia, anak Safat dari Abel-Mehola.

Nama Lokasi

• Bersyeba: Wilayah Yehuda tempat Elia meninggalkan bujangnya.
• Padang Gurun: Tempat di mana Elia bersembunyi dan ingin mati.
• Gunung Horeb: Tempat di mana Elia berkomunikasi dengan TUHAN.
• Damsyik: Kota yang harus dilalui Elia untuk mengurapi Hazael.
• Abel-Mehola: Tempat asal Elisa, yang akan diurapi oleh Elia.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "1 Raja-raja" pasal "19":

1. Ahab dan Izebel

   • Ahab melaporkan kepada Izebel tentang tindakan Elia, menunjukkan konflik antara raja Israel dan nabi Tuhan.

2. Ancaman Izebel

   • Izebel mengancam nyawa Elia, mencerminkan penolakan terhadap Tuhan dan penganiayaan terhadap nabi-Nya.

3. Ketakutan Elia

   • Elia merasa takut dan melarikan diri, menunjukkan sisi manusiawi dan kerentanan seorang nabi.

4. Pohon Arar

   • Elia bersembunyi di bawah pohon arar, simbol keputusasaan dan keinginan untuk mati.

5. Malaikat Tuhan

   • Malaikat datang untuk memberi makanan dan minuman, menunjukkan perhatian Tuhan terhadap kebutuhan Elia.

6. Perjalanan ke Horeb

   • Elia berjalan selama 40 hari dan 40 malam ke gunung Horeb, melambangkan pencarian spiritual dan pertemuan dengan Tuhan.

7. Suara Tuhan

   • Tuhan tidak hadir dalam angin, gempa, atau api, tetapi dalam suara lembut, mengajarkan bahwa Tuhan sering berbicara dalam ketenangan.

8. Tugas Baru

   • Tuhan memberikan tugas baru kepada Elia, termasuk mengurapi raja dan nabi baru, menunjukkan bahwa pekerjaan Tuhan terus berlanjut.

9. Sisa yang Setia

   • Tuhan menyatakan bahwa ada 7.000 orang yang setia di Israel, menegaskan bahwa meskipun ada penolakan, masih ada umat yang setia.

10. Elisa

    • Elia mengurapi Elisa sebagai penggantinya, menandakan penerusan misi dan pelayanan Tuhan melalui generasi berikutnya.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu perjuangan, pengharapan, dan pemeliharaan Tuhan terhadap hamba-Nya.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai 1 Raja-raja pasal 19:

Pertanyaan Refleksi

1. Ketakutan Elia: Mengapa Elia, yang sebelumnya menunjukkan keberanian melawan nabi-nabi Baal, tiba-tiba merasa takut dan melarikan diri? Apa yang bisa kita pelajari tentang ketakutan dan kerentanan dalam hidup kita sendiri?

2. Pengalaman di Gurun: Elia merasa putus asa dan ingin mati. Apa yang bisa kita ambil dari pengalaman Elia di bawah pohon arar? Bagaimana kita bisa mendukung orang-orang di sekitar kita yang mungkin merasa putus asa?

3. Intervensi Tuhan: Ketika Elia berada dalam keadaan putus asa, Tuhan mengirimkan malaikat untuk memberinya makanan dan minuman. Apa makna dari intervensi Tuhan dalam hidup kita ketika kita merasa lemah atau terpuruk?

4. Suara Tuhan: Elia mendengar suara Tuhan dalam bunyi angin sepoi-sepoi basa, bukan dalam angin besar, gempa, atau api. Apa yang bisa kita pelajari tentang cara Tuhan berbicara kepada kita? Bagaimana kita bisa lebih peka terhadap suara-Nya dalam kehidupan sehari-hari?

5. Tugas Baru: Tuhan memberikan tugas baru kepada Elia setelah ia mengungkapkan keluhannya. Apa yang bisa kita pelajari tentang panggilan dan misi kita setelah mengalami masa-masa sulit?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Nabi-Nabi Lain: Bagaimana reaksi Elia terhadap ancaman Izebel dibandingkan dengan reaksi nabi-nabi lain dalam Alkitab ketika menghadapi tantangan? Apa yang membuat Elia unik dalam konteks ini?

2. Pentingnya Komunitas: Dalam konteks ayat 18, di mana Tuhan menyatakan bahwa ada tujuh ribu orang yang tidak menyembah Baal, bagaimana pentingnya komunitas dan dukungan dalam iman kita? Bagaimana kita bisa menjadi bagian dari komunitas yang saling mendukung?

3. Panggilan Elisa: Apa yang bisa kita pelajari dari panggilan Elisa untuk mengikuti Elia? Bagaimana kita bisa menerapkan prinsip ini dalam kehidupan kita ketika kita dipanggil untuk melayani atau mengikuti pemimpin rohani?

4. Tuhan dalam Kesunyian: Mengapa menurut Anda Tuhan memilih untuk berbicara kepada Elia dalam kesunyian dan ketenangan, bukan dalam kekuatan yang menggelegar? Apa relevansinya bagi kita di zaman modern yang sering kali penuh dengan kebisingan?

5. Tindakan Elia: Setelah menerima perintah dari Tuhan, Elia segera melaksanakan tugasnya. Apa yang bisa kita pelajari tentang ketaatan dan tindakan dalam iman kita? Bagaimana kita bisa lebih responsif terhadap panggilan Tuhan dalam hidup kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan aplikasi dari 1 Raja-raja pasal 19 dalam kehidupan sehari-hari!

Pasal 19 dari Kitab 1 Raja-raja mengisahkan tentang pengalaman Elia setelah ia menghadapi tantangan besar dari Izebel. Berikut adalah beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dan terapkan dalam hidup kita, serta doa yang relevan.

Pelajaran yang Bisa Dipelajari

1. Ketakutan dan Kelemahan Manusia:

   • Elia, meskipun seorang nabi yang kuat, mengalami ketakutan dan keputusasaan. Ini mengingatkan kita bahwa bahkan orang-orang yang kuat dalam iman pun bisa merasa lemah dan tertekan. Kita tidak sendirian dalam perjuangan kita.

2. Pentingnya Istirahat dan Pemulihan:

   • Setelah mengalami tekanan, Elia diberikan makanan dan waktu untuk beristirahat. Ini menunjukkan bahwa tubuh dan jiwa kita memerlukan waktu untuk pulih. Kita perlu memberi diri kita waktu untuk beristirahat dan merenung.

3. Suara Tuhan dalam Keheningan:

   • Tuhan tidak hadir dalam angin besar, gempa, atau api, tetapi dalam suara lembut. Ini mengajarkan kita untuk mencari Tuhan dalam keheningan dan ketenangan, bukan hanya dalam momen-momen dramatis.

4. Tugas dan Panggilan:

   • Tuhan memberikan tugas baru kepada Elia, menunjukkan bahwa meskipun kita mengalami kesulitan, Tuhan masih memiliki rencana dan panggilan untuk kita. Kita harus siap untuk mendengarkan dan mengikuti panggilan-Nya.

5. Kesetiaan Tuhan:

   • Tuhan menyatakan bahwa ada tujuh ribu orang di Israel yang tetap setia kepada-Nya. Ini mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian dalam iman kita, dan ada banyak orang lain yang juga setia kepada Tuhan.

Doa Terkait Pasal 1 Raja-raja 19

1. Doa untuk Kekuatan di Tengah Ketakutan: "Tuhan yang Maha Kuasa, aku datang kepada-Mu dengan segala ketakutanku. Seperti Elia, aku juga merasa lemah dan tertekan. Berikanlah aku kekuatan dan keberanian untuk menghadapi tantangan hidupku. Amin."

2. Doa untuk Istirahat dan Pemulihan: "Ya Tuhan, aku bersyukur atas kasih-Mu yang selalu menyertai. Ajar aku untuk menemukan waktu istirahat dan pemulihan dalam hidupku. Biarkan aku merasakan kehadiran-Mu dalam setiap momen tenang. Amin."

3. Doa untuk Mendengar Suara Tuhan: "Tuhan, ajar aku untuk mendengarkan suara-Mu dalam keheningan. Bantu aku untuk tidak hanya mencari-Mu dalam momen-momen besar, tetapi juga dalam hal-hal kecil sehari-hari. Amin."

4. Doa untuk Mengikuti Panggilan Tuhan: "Ya Tuhan, aku ingin mendengar dan mengikuti panggilan-Mu dalam hidupku. Berikan aku keberanian untuk melangkah maju dan melaksanakan tugas yang Engkau percayakan kepadaku. Amin."

5. Doa untuk Kesetiaan dan Komunitas Iman: "Tuhan, terima kasih karena Engkau selalu memiliki umat-Mu yang setia. Bantu aku untuk tetap setia kepada-Mu dan menjadi bagian dari komunitas yang saling mendukung dalam iman. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam perjalanan iman dan kehidupan sehari-hari. Tuhan memberkati!

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "1 Raja-raja" pasal 19:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang Elia yang melarikan diri dari Izebel setelah membunuh nabi-nabi Baal. Ia merasa putus asa dan ingin mati, tetapi Tuhan menguatkannya melalui makanan dan perintah untuk melanjutkan tugasnya. Elia juga diutus untuk mengurapi raja-raja dan nabi baru.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Elia: Nabi Tuhan yang melarikan diri dari Izebel.
  • Izebel: Istri Raja Ahab yang mengancam nyawa Elia.
  • Tuhan: Yang memberikan kekuatan dan arahan kepada Elia.
  • Elisa: Nabi yang akan menggantikan Elia.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Bersyeba: Tempat di mana Elia meninggalkan bujangnya.
  • Padang Gurun: Tempat Elia bersembunyi dan berdoa.
  • Gunung Horeb: Tempat Elia menerima firman Tuhan.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Setelah peristiwa di Gunung Karmel, di mana Elia mengalahkan nabi-nabi Baal.
  • Waktu yang tidak spesifik, tetapi menggambarkan masa ketika pemerintahan Ahab dan Izebel.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • Elia melarikan diri karena takut akan ancaman Izebel setelah kemenangannya atas nabi-nabi Baal.
  • Ia merasa sendirian dan putus asa karena banyak orang Israel yang menyimpang dari Tuhan.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Elia melarikan diri ke padang gurun, berdoa kepada Tuhan, dan menerima makanan dari malaikat.
  • Tuhan berbicara kepada Elia melalui berbagai fenomena alam (angin, gempa, api) dan suara lembut.
  • Elia diutus kembali untuk mengurapi raja-raja dan nabi baru.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Jumlah:
  • Tuhan menyatakan bahwa ada tujuh ribu orang di Israel yang tetap setia dan tidak menyembah Baal.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang konteks, tokoh, dan pesan dari 1 Raja-raja pasal 19, yang dapat membantu dalam pemahaman lebih dalam mengenai teks tersebut.

Dalam 1 Raja-raja 19, Ahab memberitahu Izebel tentang semua yang dilakukan oleh Elia dan bagaimana dia membunuh semua nabi Baal. Izebel mengancam akan membunuh Elia, sehingga Elia melarikan diri ke padang gurun dan meminta mati. Namun, malaikat TUHAN memberi makan dan minum kepada Elia, dan dia berjalan selama 40 hari dan 40 malam sampai ke gunung Horeb. Di sana, TUHAN berbicara kepada Elia melalui suara yang lembut dan memberikan perintah kepadanya untuk mengurapi Hazael sebagai raja Aram, Yehu sebagai raja Israel, dan Elisa sebagai nabi penggantinya. Elia menemui Elisa, yang kemudian menjadi pengikutnya.

Latar belakang dari pasal ke-19 dalam Kitab 1 Raja-raja adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi setelah peristiwa di Gunung Karmel, di mana nabi Elia menantang para nabi Baal dan membuktikan bahwa Allah Israel adalah Allah yang sejati. Setelah itu, Elia melarikan diri dari ancaman Ratu Izebel yang ingin membunuhnya.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, penyembahan kepada Baal dan dewa-dewa lainnya sangat umum di antara bangsa Israel. Ratu Izebel adalah pendukung utama penyembahan kepada Baal dan menganiaya para nabi Allah.

Konteks Literatur:
Kitab 1 Raja-raja adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini mencatat sejarah pemerintahan raja-raja Israel dan Yehuda.

Konteks Teologis:
Pasal ini menunjukkan bagaimana Allah menjaga dan memberikan kekuatan kepada nabi Elia dalam menghadapi tantangan dan ancaman. Ini juga menggambarkan pentingnya kesetiaan kepada Allah dan penolakan terhadap penyembahan berhala.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Elia telah menantang para nabi Baal dan membuktikan bahwa Allah Israel adalah Allah yang sejati dengan mengirim api dari langit untuk membakar persembahan kurban. Setelah itu, Elia membunuh para nabi Baal dan mengancam nyawa Ratu Izebel. Izebel marah dan mengirim pesan kepada Elia bahwa dia akan membunuhnya.

Dalam pasal 19, Elia melarikan diri ke padang gurun karena takut akan ancaman Izebel. Di sana, Elia merasa putus asa dan meminta mati kepada Allah. Allah kemudian mengutus malaikat untuk memberikan makanan dan minuman kepada Elia, dan Elia diberi kekuatan untuk perjalanan panjang ke gunung Horeb.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Raja-raja pasal 19:

1. Kekejaman Izebel dan ancaman terhadap Elia (1 Raja-raja 19:1-2)
2. Ketakutan dan pelarian Elia ke padang gurun (1 Raja-raja 19:3-4)
3. Penghiburan dan penyediaan makanan oleh malaikat TUHAN (1 Raja-raja 19:5-8)
4. Elia tiba di gunung Horeb dan berbicara dengan TUHAN (1 Raja-raja 19:9-13)
5. Perintah TUHAN kepada Elia untuk mengurapi Hazael, Yehu, dan Elisa (1 Raja-raja 19:15-17)
6. Penegasan bahwa masih ada 7.000 orang Israel yang setia kepada TUHAN (1 Raja-raja 19:18)
7. Elia memanggil Elisa untuk menjadi penggantinya (1 Raja-raja 19:19-21)

Catatan: Penjelasan singkat di atas hanya memberikan gambaran umum tentang topik-topik yang ada dalam pasal tersebut. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk membaca seluruh pasal 19 Kitab 1 Raja-raja.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Ahab: Raja Israel pada saat itu.
- Izebel: Istri Ahab.
- Elia: Nabi yang diberitakan oleh Ahab kepada Izebel.
- Malaikat TUHAN: Malaikat yang muncul dua kali untuk memberi makan dan memberi petunjuk kepada Elia.
- Nabi-nabi: Nabi-nabi yang dibunuh oleh Izebel.
- Hazael: Akan diurapi sebagai raja atas Aram.
- Yehu: Anak Nimsi, akan diurapi sebagai raja atas Israel.
- Elisa: Anak Safat, akan diurapi sebagai nabi pengganti Elia.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Bersyeba: Wilayah di Yehuda.
- Padang gurun: Tempat di mana Elia pergi setelah meninggalkan Bersyeba.
- Gunung Allah (Horeb): Tempat di mana Elia tiba setelah perjalanan 40 hari 40 malam.
- Gua: Tempat di mana Elia bermalam di gunung Allah.
- Damsyik: Tempat di mana Elia diminta untuk pergi dan mengurapi Hazael sebagai raja atas Aram.

Kata kunci dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal 19 adalah sebagai berikut:

1. Ahab: Raja Israel yang memberitahukan Izebel tentang tindakan Elia.
2. Izebel: Istri Ahab yang mengutus utusan kepada Elia.
3. Elia: Nabi yang melakukan tindakan melawan para nabi Baal dan melarikan diri karena ancaman Izebel.
4. Hambanya: Orang yang ditinggalkan oleh Elia di Bersyeba.
5. Padang gurun: Tempat di mana Elia pergi setelah meninggalkan Bersyeba.
6. Pohon arar: Tempat di mana Elia berbaring dan meminta supaya dia mati.
7. Malaikat: Makhluk surgawi yang memberikan makanan dan minuman kepada Elia.
8. Gunung Horeb: Tempat di mana Elia pergi setelah perjalanan 40 hari 40 malam.
9. Gua: Tempat di mana Elia bermalam di Gunung Horeb.
10. Firman TUHAN: Pesan yang diberikan oleh TUHAN kepada Elia di dalam gua.
11. Angin, gempa, api, suara bisikan: Fenomena alam yang terjadi sebelum suara bisikan TUHAN.
12. Hazael, Yehu, Elisa: Orang-orang yang akan diurapi oleh Elia sebagai raja dan nabi penggantinya.
13. Baal: Dewa yang disembah oleh keturunan Israel yang meninggalkan perjanjian TUHAN.
14. 7.000 orang Israel: Jumlah orang yang tidak sujud menyembah Baal dan tidak menciumnya.
15. Elisa: Anak Safat yang diikuti oleh Elia sebagai penggantinya.
16. Sapi-sapi jantan: Hewan yang digunakan oleh Elisa untuk memasak makanan bagi orang banyak.

Pertanyaan refleksi:
1. Bagaimana perasaan Elia ketika Izebel mengancam nyawanya? Apakah kamu pernah merasakan ketakutan yang serupa dalam hidupmu?
2. Mengapa Elia meminta supaya dia mati saja? Apakah kamu pernah merasa putus asa seperti Elia?
3. Mengapa Elia pergi ke padang gurun setelah meninggalkan hambanya di Bersyeba? Apakah kamu pernah merasa perlu untuk mencari kesendirian dan ketenangan dalam hidupmu?

Pertanyaan diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari interaksi Elia dengan malaikat TUHAN di padang gurun?
2. Mengapa TUHAN tidak berbicara melalui angin yang besar, gempa, atau api, tetapi melalui suara bisikan yang lembut? Apa pesan yang ingin disampaikan oleh TUHAN melalui ini?
3. Mengapa TUHAN memilih Elisa sebagai nabi pengganti Elia? Apa yang membuat Elisa layak untuk menjadi pengganti Elia?

Hal-hal menarik terkait Kitab "1 Raja-raja" pasal "19":
1. Pasal ini menggambarkan kelemahan dan ketakutan yang dirasakan oleh seorang nabi yang kuat seperti Elia. Hal ini mengingatkan kita bahwa bahkan orang yang paling beriman dan kuat pun dapat mengalami kelemahan dan keraguan.
2. Interaksi Elia dengan malaikat TUHAN menunjukkan bahwa TUHAN peduli dan mengasihi hamba-hambanya. Dia memberikan kekuatan dan penghiburan kepada Elia dalam saat-saat sulit.
3. Pemilihan Elisa sebagai pengganti Elia menunjukkan bahwa TUHAN memiliki rencana dan tujuan-Nya sendiri dalam memilih pemimpin dan nabi. Hal ini mengajarkan kita untuk percaya bahwa TUHAN selalu memiliki rencana yang sempurna dalam hidup kita.

Dari pasal 19 Kitab 1 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Ketekunan dalam iman: Elia bertekun bagi TUHAN, Allah semesta alam, meskipun keturunan Israel telah meninggalkan perjanjian-Nya. Kita juga harus bertekun dalam iman kita, meskipun dunia mungkin tidak mendukung atau bahkan menentang kita.

2. Mendengarkan suara Tuhan: Elia mendengarkan suara Tuhan dalam suara bisikan yang lembut. Kita juga harus belajar untuk mendengarkan suara Tuhan dalam kehidupan kita, baik melalui firman-Nya, doa, atau melalui orang-orang yang Dia kirim untuk membimbing kita.

3. Kepedulian terhadap orang lain: Elia mengurapi Hazael sebagai raja atas Aram, Yehu sebagai raja atas Israel, dan Elisa sebagai nabi penggantinya. Kita juga harus memiliki keprihatinan dan kepedulian terhadap orang lain, baik dalam doa maupun dalam tindakan nyata.

4. Keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai kita: Tuhan menjamin kepada Elia bahwa Dia akan menyisakan 7.000 orang Israel yang setia kepada-Nya. Kita juga harus memiliki keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap situasi hidup kita.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal ini:

1. Doa untuk ketekunan dalam iman: Tuhan, tolonglah kami bertekun dalam iman kami, meskipun dunia mungkin menentang kami. Berikanlah kami kekuatan dan keberanian untuk tetap setia kepada-Mu.

2. Doa untuk mendengarkan suara Tuhan: Tuhan, ajarkanlah kami untuk mendengarkan suara-Mu dalam kehidupan kami. Bimbinglah kami melalui firman-Mu dan berbicaralah kepada kami melalui Roh-Mu yang kudus.

3. Doa untuk keprihatinan terhadap orang lain: Tuhan, bukalah hati kami untuk melihat kebutuhan orang lain di sekitar kami. Berikanlah kami kasih dan kepedulian yang sama seperti yang Engkau miliki.

4. Doa untuk keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai kita: Tuhan, kuatkanlah iman kami dan berikanlah kami keyakinan bahwa Engkau selalu menyertai kami dalam setiap langkah hidup kami. Berikanlah kami ketenangan dan kepercayaan bahwa Engkau akan memelihara dan melindungi kami.

Semoga doa-doa ini dapat membantu kita dalam mengaplikasikan pelajaran dari pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari.

Analisis 1 Raja-raja 19 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang pelarian Nabi Elia setelah ia berhasil mengalahkan nabi-nabi Baal di Gunung Karmel.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Nabi Elia, Ratu Izebel, malaikat Tuhan, dan Elisa.

When (Kapan): Tidak ada keterangan waktu spesifik dalam pasal ini, namun peristiwa ini terjadi setelah peristiwa di Gunung Karmel (1 Raja-raja 18).

Where (Dimana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di beberapa tempat:

• Bersyeba (ayat 3)
• Padang gurun (ayat 4)
• Di bawah pohon arar (ayat 4)
• Gunung Horeb (ayat 8)
• Gua di gunung Horeb (ayat 9)

Why (Mengapa):

• Elia melarikan diri: Karena Izebel marah dan ingin membunuhnya setelah Elia membunuh nabi-nabi Baal (ayat 1-2).
• Tuhan menampakkan diri kepada Elia: Untuk menguatkan dan memberikan misi baru kepada Elia (ayat 9-18).
• Elia mengurapi Elisa: Sebagai penerusnya dalam tugas kenabian (ayat 19-21).

How (Bagaimana):

• Elia melarikan diri: Ia pergi ke Bersyeba, lalu ke padang gurun, dan akhirnya sampai di Gunung Horeb.
• Tuhan menampakkan diri: Melalui angin besar, gempa bumi, dan api, namun Tuhan tidak ada di dalamnya. Tuhan hadir dalam "bunyi angin sepoi-sepoi basa" (ayat 11-12).
• Elia menerima misi baru: Tuhan memerintahkan Elia untuk mengurapi Hazael sebagai raja Aram, Yehu sebagai raja Israel, dan Elisa sebagai nabi (ayat 15-16).
• Elia mengurapi Elisa: Elia melemparkan jubahnya kepada Elisa, dan Elisa meninggalkan pekerjaannya untuk mengikuti Elia (ayat 19-21).

Kesimpulan:

Pasal 19 dari 1 Raja-raja menunjukkan bahwa meskipun Elia adalah nabi yang besar, ia juga manusia biasa yang mengalami ketakutan dan keputusasaan. Namun, Tuhan selalu hadir untuk menguatkan dan memberikan arahan kepada Elia. Pasal ini juga menunjukkan pentingnya suksesi kepemimpinan, dengan Elia mengurapi Elisa sebagai penerusnya.