Statistik	22 pasal, 816 ayat, 24.526 kata
Penulis	Tidak dikenal
Tema	Raja-raja Israel dan Yehuda; Kedaulatan Allah dalam pemerintahan Israel.
Waktu	Sekitar 560-550 SM
Tempat	Kanaan (termasuk Yerusalem di Yudea, Samaria di Israel), Asiria, Babel
Kata Kunci	Pemerintahan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Raja kita yang Bertahta

1 dan 2 Raja-Raja langsung melanjutkan sejarah yang tercatat dalam 1 dan 2 Samuel. Keempat kitab ini secara selektif meliput seluruh sejarah para raja Israel dan Yehuda (sekitar tahun 1050-586 SM). 1 dan 2 Raja-Raja secara kronologis meliput empat abad sejarah tersebut -- sejak masa Raja Salomo (970 SM) hingga masa pembuangan di Babel (586 SM); 1 Raja-Raja sendiri meliput sekitar 120 tahun -- masa pemerintahan Salomo selama 40 tahun (970-930 SM), dan sekitar 80 tahun sejarah kerajaan yang terpecah (sekitar 930-852 SM).

1 dan 2 Raja-Raja bermula menjadi satu kitab dalam PL Ibrani; oleh karena itu masalah kepenulisan berkaitan dengan keduanya sebagai satu kitab. Peristiwa terakhir yang tercatat (2Raj 25:27) ialah pembebasan Raja Yoyakhin dari penjara Babel (sekitar 560 SM). Oleh karena itu 1 dan 2 Raja-Raja secara lengkap mungkin tertulis dalam dasawarsa 560-550 SM. Sekalipun penulisnya tidak disebutkan, jelaslah dia seorang nabi merangkap sejarawan yang terilhamkan untuk menafsirkan pemerintahan semua raja Israel dan Yehuda dipandang dari sudut perjanjian Allah dengan bangsa Ibrani. Jelas pula bahwa penulis mempergunakan beberapa sumber masukan:

1. (1) "kitab riwayat Salomo" (1Raj 11:41),
2. (2) "kitab sejarah raja-raja Israel" (mis. 1Raj 14:19),
3. (3) "kitab sejarah raja-raja Yehuda" (mis. 1Raj 14:29).

Sumber-sumber tertulis ini mungkin adalah catatan-catatan yang dibuat oleh para nabi dan bukan dokumen negara yang resmi; mungkin juga penulis memeriksa tulisan nabi-nabi lain seperti yang tercantum dalam 1Taw 29:29. Untuk mendapat gambaran ikhtisar tentang raja-raja Israel dan Yehuda lih. tabel RAJA-RAJA ISRAEL DAN YEHUDA, 08957.

1. I. Masa Pemerintahan Salomo
   (1Raj 1:1-11:43)
   
1. A. Salomo Menggantikan Daud Sebagai Raja
   (1Raj 1:1-2:11)
   
2. B. Salomo Memperkuat Kedudukannya Sebagai Raja
   (1Raj 2:12-46)
   
3. C. Hikmat dan Pemerintahan Salomo
   (1Raj 3:1-4:34)
   
4. D. Keberhasilan dan Ketenaran Salomo
   (1Raj 5:1-10:29)
   
1. 1. Persiapan Pembangunan Bait Suci
   (1Raj 5:1-18)
   
2. 2. Pembangunan Bait Suci
   (1Raj 6:1-38)
   
3. 3. Pembangunan Istana Salomo
   (1Raj 7:1-12)
   
4. 4. Perabotan Bait Suci
   (1Raj 7:13-51)
   
5. 5. Penahbisan Bait Suci
   (1Raj 8:1-66)
   
6. 6. Pengesahan Perjanjian Daud
   (1Raj 9:1-9)
   
7. 7. Berbagai Kegiatan Salomo dan Ketenarannya
   (1Raj 9:10-10:29)
   
5. E. Kejatuhan dan Kematian Salomo
   (1Raj 11:1-43)
   
1. 1. Poligami dan Penyembahan Berhala Menyolok yang Dilakukan Salomo
   (1Raj 11:1-8)
   
2. 2. Hukuman Perpecahan Kerajaan Dinubuatkan Allah
   (1Raj 11:9-13)
   
3. 3. Allah Membangkitkan Musuh-Musuh Melawan Salomo
   (1Raj 11:14-28)
   
4. 4. Nubuat Ahia
   (1Raj 11:29-40)
   
5. 5. Kematian Salomo
   (1Raj 11:41-43)
   
2. II. Perpecahan Kerajaan: Israel dan Yehuda
   (1Raj 12:1-22:53)
   
1. A. Hukuman Perpecahan Kerajaan Terjadi
   (1Raj 12:1-24)
   
2. B. Pemerintahan Yerobeam (Israel)
   (1Raj 12:25-14:20)
   
3. C. Pemerintahan Rehabeam (Yehuda)
   (1Raj 14:21-31)
   
4. D. Pemerintahan Abiam (Yehuda)
   (1Raj 15:1-8)
   
5. E. Pemerintahan Asa (Yehuda)
   (1Raj 15:9-24)
   
6. F. Pemerintahan Nadab (Israel)
   (1Raj 15:25-31)
   
7. G. Pemerintahan Baesa (Israel)
   (1Raj 15:32-16:7)
   
8. H. Pemerintahan Ela (Israel)
   (1Raj 16:8-14)
   
9. I. Pemerintahan Zimri (Israel)
   (1Raj 16:15-20)
   
10. J. Pemerintahan Omri (Israel)
    (1Raj 16:21-28)
    
11. K. Pemerintahan Ahab (Israel)
    (1Raj 16:29-22:40)
    
1. 1. Permulaan Pemerintahan Ahab
   (1Raj 16:29-34)
   
2. 2. Ahab dan Nabi Elia
   (1Raj 17:1-19:21)
   
3. 3. Ahab Berperang dengan Aram
   (1Raj 20:1-43)
   
4. 4. Ahab dan Kebun Anggur Nabot
   (1Raj 21:1-29)
   
5. 5. Peperangan Fatal Ahab dengan Aram
   (1Raj 22:1-40)
   
12. L. Pemerintahan Yosafat (Yehuda)
    (1Raj 22:41-51)
    
13. M. Pemerintahan Ahazia (Israel)
    (1Raj 22:52-53)
    

1 dan 2 Raja-Raja ditulis untuk memberikan kepada orang Ibrani dalam pembuangan di Babel suatu penafsiran yang bersifat nubuat tentang sejarah mereka supaya dapat memahami mengapa bangsa itu terpecah pada tahun 930 SM, mengapa kerajaan Israel di utara jatuh pada tahun 722 SM, dan mengapa kerajaan Daud dan Yerusalem jatuh pada tahun 586 SM. Penulis menekankan bahwa perpecahan kerajaan serta keruntuhan Israel dan Yehuda adalah akibat langsung yang tidak dapat dielakkan dari penyembahan berhala dan ketidakbenaran para raja dan bangsa itu secara keseluruhan; mengingat itu penulis mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan setiap raja sesuai dengan kesetiaan atau ketidaksetiaannya terhadap Allah dan perjanjian. Apa pun juga keberhasilan politik atau ekonomi yang telah dicapai seorang raja, ia dinyatakan gagal apabila ia tidak mendukung perjanjian itu. Pemahaman yang bersifat nubuat ini disajikan agar semua orang buangan untuk selamanya akan meninggalkan penyembahan berhala, berbalik kepada Allah, dan menaati perintah-perintah-Nya hingga angkatan-angkatan selanjutnya.

1. Kedaulatan Allah
Tema ini bergema dalam keseluruhan isi kitab yang menceritakan bagaimana Allah terlibat dalam sejarah umat manusia. Bacalah 1Ra 8:14-61; 19:9-18; 20:1-30. Apa yang diceritakan oleh pasal-pasal ini mengenai Allah dan kedaulatannya?

2. Kebenaran
Allah mengharapkan umat-Nya taat dan setia. Setelah negeri itu terpecah, I Raja-raja menggambarkan mengenai pemerintahan delapan raja Israel dan empat raja Yehuda. Buatlah daftar raja-raja ini. Berapa orang dari mereka yang melayani Tuhan? Berdasarkan atas apa penulis kitab Raja-raja membuat penilaian terhadap mereka?

3. Kelemahan
o I Raja-raja tidak pernah mencoba untuk memberikan kepada kita gambaran yang sempurna mengenai hamba-hamba Allah. Kita melihat keburukan maupun kebaikan mereka dan Allah menerima serta memakai mereka seperti apa adanya.
Pelajari 1Ra 1:1-3:1; 11:1-13; 19:1-21. Kelemahan apa saja yang dapat Anda temukan dalam diri Daud, Salomo dan Elia?
o Bacalah kisah Raja Ahab dalam 1Ra 18:1-22:40. Dalam 1Ra 21:27-29 kita membaca bahwa ia bertobat, dan oleh sebab itulah maka Allah memperingan hukuman terhadapnya. Menurut Anda mengapa I Raja-raja menggambarkan Raja Ahab sebagai orang jahat dan bukan hanya sebagai orang lemah?

1 Raja-Raja terbagi atas dua bagian utama.

1. (1) Bagian Pertama menguraikan masa pemerintahan Raja Salomo (pasal 1-11; 1Raj 1:1--11:43). Pasal-pasal yang pertama menerangkan situasi ketika Salomo dinobatkan menjadi raja (pasal 1-2; 1Raj 1:1--2:46) dan permohonannya akan hikmat yang dengannya ia dapat memerintah bangsa itu (pasal 3; 1Raj 3:1-28). Tujuh pasal selanjutnya menguraikan perkembangan Salomo sampai menjadi tokoh dunia dan puncak kemakmuran, kedamaian, kekuasaan, dan kemuliaan Israel -- semuanya selama 20 tahun pertama dari masa pemerintahan Salomo. Dalam kurun waktu ini Salomo mendirikan dan menahbiskan Bait Suci di Yerusalem (pasal 6,8; 1Raj 6:1-38; 1Raj 8:1-66). Pasal 11 (1Raj 11:1-43) menguraikan 20 tahun kedua pemerintahan Salomo -- tahun-tahun pemuasan menurut suka hatinya, poligami yang menyolok, penyembahan berhala, dan pengikisan dasar-dasar bangsa tersebut. Pada saat kematiannya, bibit-bibit perpecahan dan kemerosotan kerajaan itu telah ditaburkan.
2. (2) Bagian Kedua menguraikan perpecahan kerajaan di bawah pemerintahan putra Salomo, Rehabeam, dan masa 80 tahun berikutnya dengan kemunduran rohani dan politik kedua kerajaan di bawah pemerintahan dinasti rajanya sendiri-sendiri (pasal 12-22; 1Raj 12:1--22:54). Tokoh-tokoh utama di bagian kedua ini ialah Raja Rehabeam dari selatan dan Yerobeam dari kerajaan utara, Raja Ahab dan istrinya yang jahat Izebel (utara), dan nabi Elia (utara).

Empat ciri utama menandai kitab ini.

1. (1) Kitab ini memperkenalkan para nabi sebagai wakil dan juru bicara Allah kepada raja-raja Israel dan Yehuda -- misalnya, Ahia (1Raj 11:29-40; 1Raj 4:5-18), Semaya (1Raj 12:22-24), Mikha (1Raj 22:8-28), dan khususnya Elia (pasal 17-19; 1Raj 17:1--19:21).
2. (2) Kitab ini menekankan nubuat dan penggenapannya di dalam sejarah para raja. Berkali-kali nubuat tertentu yang tertulis dinyatakan sebagai sudah tergenapi (mis. 2Sam 7:13 dengan 1Raj 8:20; 1Raj 11:29-39 dan 1Raj 12:15; 1Raj 13:1-34 dengan 2Raj 23:16-18).
3. (3) Kitab ini berisi banyak kisah Alkitab yang terkenal -- mis. hikmat Salomo (pasal 3-4; 1Raj 3:1--4:34), penahbisan Bait Suci (pasal 8; 1Raj 8:1-66), kunjungan ratu Syeba ke Yerusalem (pasal 10; 1Raj 10:1-13), pelayanan Elia, khususnya bentrokannya dengan Baalisme di Gunung Karmel (pasal 18; 1Raj 18:1-46).
4. (4) Kitab ini mencakup data kronologis yang banyak mengenai raja-raja Israel dan Yehuda yang sering kali sulit diserentakkan. Akan tetapi, sebagian besar persoalan dipecahkan dengan memuaskan bila mengerti ada kemungkinan terjadinya tumpang tindih masa pemerintahan, masa pemerintahan bersama seorang putra dengan ayahnya, dan cara yang berbeda untuk menentukan awal pemerintahan seorang raja.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

PB mencatat bahwa Yesus menyatakan kepada angkatan-Nya bahwa pentingnya hidup dan kerajaan-Nya jauh melampaui hikmat, kekuasaan, kemuliaan, dan kemegahan Salomo dan masa pemerintahannya; "sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Salomo" (Mat 12:42). Apalagi, kemuliaan Allah yang memenuhi bait Salomo ketika ditahbiskan kini tinggal di antara umat manusia di dalam diri Yesus, Anak Tunggal Bapa (Yoh 1:14).

Elisa mengikuti Elia

Pemeliharaan Allah atas nabi-Nya yang terlalu letih. Panggilan atas Elisa.

19:1 Elia diancam oleh Izebel, melarikan diri ke Bersyeba.
19:4 Di tengah padang gurun, merasa ingin mati, dihibur oleh seorang malaikat.
19:9 Di gunung Horeb TUHAN menampakkan diri kepadanya, menyuruhnya pergi untuk mengurapi Hazael, Yehu, dan Elisa.
19:19 Elisa, berpisah dengan orang-orangnya, mengikuti Elia.

Elia ke gunung Horeb (19:1-8)
Allah menyatakan diri di gunung Horeb (19:9-18)
Elisa terpanggil (19:19-21)

Allah, Elia, Izebel, Elisa.

Abel-Mehola, Ahab, Allah, Aram, Baal, Bersyeba, Damsyik, Elia, Elisa, Hazael, Horeb, Israel, Izebel, Nimsi, Safat, TUHAN, Yehu, Yehuda

Meskipun kita redup dalam iman kita, Allah tetap setia. Yang terbaik untuk orang yang berkecil hati adalah pergi ke tempat dimana dia bisa melihat dari sudut pandang Allah (ay. 11) yang hanya bisa dilakukan dengan menghampiri Allah di dalam doa.

Heb. 12:13. ay. 12. Di bawah hukum Taurat Allah berbicara kepada umat-Nya dengan kengerian, namun Injil Kristus, yang disampaikan di dalam roh dan kuasa Elia, Dia berbicara dengan suara yang lirih yang tidak membuat seorangpun takut. Ibr 12:13.

Dalam 1 Raja-raja 19, Ahab memberitahu Izebel tentang semua yang dilakukan oleh Elia dan bagaimana dia membunuh semua nabi Baal. Izebel mengancam akan membunuh Elia, sehingga Elia melarikan diri ke padang gurun dan meminta mati. Namun, malaikat TUHAN memberi makan dan minum kepada Elia, dan dia berjalan selama 40 hari dan 40 malam sampai ke gunung Horeb. Di sana, TUHAN berbicara kepada Elia melalui suara yang lembut dan memberikan perintah kepadanya untuk mengurapi Hazael sebagai raja Aram, Yehu sebagai raja Israel, dan Elisa sebagai nabi penggantinya. Elia menemui Elisa, yang kemudian menjadi pengikutnya.

Latar belakang dari pasal ke-19 dalam Kitab 1 Raja-raja adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi setelah peristiwa di Gunung Karmel, di mana nabi Elia menantang para nabi Baal dan membuktikan bahwa Allah Israel adalah Allah yang sejati. Setelah itu, Elia melarikan diri dari ancaman Ratu Izebel yang ingin membunuhnya.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, penyembahan kepada Baal dan dewa-dewa lainnya sangat umum di antara bangsa Israel. Ratu Izebel adalah pendukung utama penyembahan kepada Baal dan menganiaya para nabi Allah.

Konteks Literatur:
Kitab 1 Raja-raja adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini mencatat sejarah pemerintahan raja-raja Israel dan Yehuda.

Konteks Teologis:
Pasal ini menunjukkan bagaimana Allah menjaga dan memberikan kekuatan kepada nabi Elia dalam menghadapi tantangan dan ancaman. Ini juga menggambarkan pentingnya kesetiaan kepada Allah dan penolakan terhadap penyembahan berhala.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Elia telah menantang para nabi Baal dan membuktikan bahwa Allah Israel adalah Allah yang sejati dengan mengirim api dari langit untuk membakar persembahan kurban. Setelah itu, Elia membunuh para nabi Baal dan mengancam nyawa Ratu Izebel. Izebel marah dan mengirim pesan kepada Elia bahwa dia akan membunuhnya.

Dalam pasal 19, Elia melarikan diri ke padang gurun karena takut akan ancaman Izebel. Di sana, Elia merasa putus asa dan meminta mati kepada Allah. Allah kemudian mengutus malaikat untuk memberikan makanan dan minuman kepada Elia, dan Elia diberi kekuatan untuk perjalanan panjang ke gunung Horeb.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Raja-raja pasal 19:

1. Kekejaman Izebel dan ancaman terhadap Elia (1 Raja-raja 19:1-2)
2. Ketakutan dan pelarian Elia ke padang gurun (1 Raja-raja 19:3-4)
3. Penghiburan dan penyediaan makanan oleh malaikat TUHAN (1 Raja-raja 19:5-8)
4. Elia tiba di gunung Horeb dan berbicara dengan TUHAN (1 Raja-raja 19:9-13)
5. Perintah TUHAN kepada Elia untuk mengurapi Hazael, Yehu, dan Elisa (1 Raja-raja 19:15-17)
6. Penegasan bahwa masih ada 7.000 orang Israel yang setia kepada TUHAN (1 Raja-raja 19:18)
7. Elia memanggil Elisa untuk menjadi penggantinya (1 Raja-raja 19:19-21)

Catatan: Penjelasan singkat di atas hanya memberikan gambaran umum tentang topik-topik yang ada dalam pasal tersebut. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk membaca seluruh pasal 19 Kitab 1 Raja-raja.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Ahab: Raja Israel pada saat itu.
- Izebel: Istri Ahab.
- Elia: Nabi yang diberitakan oleh Ahab kepada Izebel.
- Malaikat TUHAN: Malaikat yang muncul dua kali untuk memberi makan dan memberi petunjuk kepada Elia.
- Nabi-nabi: Nabi-nabi yang dibunuh oleh Izebel.
- Hazael: Akan diurapi sebagai raja atas Aram.
- Yehu: Anak Nimsi, akan diurapi sebagai raja atas Israel.
- Elisa: Anak Safat, akan diurapi sebagai nabi pengganti Elia.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Bersyeba: Wilayah di Yehuda.
- Padang gurun: Tempat di mana Elia pergi setelah meninggalkan Bersyeba.
- Gunung Allah (Horeb): Tempat di mana Elia tiba setelah perjalanan 40 hari 40 malam.
- Gua: Tempat di mana Elia bermalam di gunung Allah.
- Damsyik: Tempat di mana Elia diminta untuk pergi dan mengurapi Hazael sebagai raja atas Aram.

Kata kunci dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal 19 adalah sebagai berikut:

1. Ahab: Raja Israel yang memberitahukan Izebel tentang tindakan Elia.
2. Izebel: Istri Ahab yang mengutus utusan kepada Elia.
3. Elia: Nabi yang melakukan tindakan melawan para nabi Baal dan melarikan diri karena ancaman Izebel.
4. Hambanya: Orang yang ditinggalkan oleh Elia di Bersyeba.
5. Padang gurun: Tempat di mana Elia pergi setelah meninggalkan Bersyeba.
6. Pohon arar: Tempat di mana Elia berbaring dan meminta supaya dia mati.
7. Malaikat: Makhluk surgawi yang memberikan makanan dan minuman kepada Elia.
8. Gunung Horeb: Tempat di mana Elia pergi setelah perjalanan 40 hari 40 malam.
9. Gua: Tempat di mana Elia bermalam di Gunung Horeb.
10. Firman TUHAN: Pesan yang diberikan oleh TUHAN kepada Elia di dalam gua.
11. Angin, gempa, api, suara bisikan: Fenomena alam yang terjadi sebelum suara bisikan TUHAN.
12. Hazael, Yehu, Elisa: Orang-orang yang akan diurapi oleh Elia sebagai raja dan nabi penggantinya.
13. Baal: Dewa yang disembah oleh keturunan Israel yang meninggalkan perjanjian TUHAN.
14. 7.000 orang Israel: Jumlah orang yang tidak sujud menyembah Baal dan tidak menciumnya.
15. Elisa: Anak Safat yang diikuti oleh Elia sebagai penggantinya.
16. Sapi-sapi jantan: Hewan yang digunakan oleh Elisa untuk memasak makanan bagi orang banyak.

Pertanyaan refleksi:
1. Bagaimana perasaan Elia ketika Izebel mengancam nyawanya? Apakah kamu pernah merasakan ketakutan yang serupa dalam hidupmu?
2. Mengapa Elia meminta supaya dia mati saja? Apakah kamu pernah merasa putus asa seperti Elia?
3. Mengapa Elia pergi ke padang gurun setelah meninggalkan hambanya di Bersyeba? Apakah kamu pernah merasa perlu untuk mencari kesendirian dan ketenangan dalam hidupmu?

Pertanyaan diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari interaksi Elia dengan malaikat TUHAN di padang gurun?
2. Mengapa TUHAN tidak berbicara melalui angin yang besar, gempa, atau api, tetapi melalui suara bisikan yang lembut? Apa pesan yang ingin disampaikan oleh TUHAN melalui ini?
3. Mengapa TUHAN memilih Elisa sebagai nabi pengganti Elia? Apa yang membuat Elisa layak untuk menjadi pengganti Elia?

Hal-hal menarik terkait Kitab "1 Raja-raja" pasal "19":
1. Pasal ini menggambarkan kelemahan dan ketakutan yang dirasakan oleh seorang nabi yang kuat seperti Elia. Hal ini mengingatkan kita bahwa bahkan orang yang paling beriman dan kuat pun dapat mengalami kelemahan dan keraguan.
2. Interaksi Elia dengan malaikat TUHAN menunjukkan bahwa TUHAN peduli dan mengasihi hamba-hambanya. Dia memberikan kekuatan dan penghiburan kepada Elia dalam saat-saat sulit.
3. Pemilihan Elisa sebagai pengganti Elia menunjukkan bahwa TUHAN memiliki rencana dan tujuan-Nya sendiri dalam memilih pemimpin dan nabi. Hal ini mengajarkan kita untuk percaya bahwa TUHAN selalu memiliki rencana yang sempurna dalam hidup kita.

Dari pasal 19 Kitab 1 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Ketekunan dalam iman: Elia bertekun bagi TUHAN, Allah semesta alam, meskipun keturunan Israel telah meninggalkan perjanjian-Nya. Kita juga harus bertekun dalam iman kita, meskipun dunia mungkin tidak mendukung atau bahkan menentang kita.

2. Mendengarkan suara Tuhan: Elia mendengarkan suara Tuhan dalam suara bisikan yang lembut. Kita juga harus belajar untuk mendengarkan suara Tuhan dalam kehidupan kita, baik melalui firman-Nya, doa, atau melalui orang-orang yang Dia kirim untuk membimbing kita.

3. Kepedulian terhadap orang lain: Elia mengurapi Hazael sebagai raja atas Aram, Yehu sebagai raja atas Israel, dan Elisa sebagai nabi penggantinya. Kita juga harus memiliki keprihatinan dan kepedulian terhadap orang lain, baik dalam doa maupun dalam tindakan nyata.

4. Keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai kita: Tuhan menjamin kepada Elia bahwa Dia akan menyisakan 7.000 orang Israel yang setia kepada-Nya. Kita juga harus memiliki keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap situasi hidup kita.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal ini:

1. Doa untuk ketekunan dalam iman: Tuhan, tolonglah kami bertekun dalam iman kami, meskipun dunia mungkin menentang kami. Berikanlah kami kekuatan dan keberanian untuk tetap setia kepada-Mu.

2. Doa untuk mendengarkan suara Tuhan: Tuhan, ajarkanlah kami untuk mendengarkan suara-Mu dalam kehidupan kami. Bimbinglah kami melalui firman-Mu dan berbicaralah kepada kami melalui Roh-Mu yang kudus.

3. Doa untuk keprihatinan terhadap orang lain: Tuhan, bukalah hati kami untuk melihat kebutuhan orang lain di sekitar kami. Berikanlah kami kasih dan kepedulian yang sama seperti yang Engkau miliki.

4. Doa untuk keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai kita: Tuhan, kuatkanlah iman kami dan berikanlah kami keyakinan bahwa Engkau selalu menyertai kami dalam setiap langkah hidup kami. Berikanlah kami ketenangan dan kepercayaan bahwa Engkau akan memelihara dan melindungi kami.

Semoga doa-doa ini dapat membantu kita dalam mengaplikasikan pelajaran dari pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari.