Amsal 5:3 
Konteks| TB (1974) © SABDAweb Ams 5:3 |
Karena bibir perempuan jalang 1 menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak, m |
| AYT (2018) | Sebab, bibir perempuan jalang meneteskan madu, dan langit-langit mulutnya lebih licin daripada minyak. |
| TL (1954) © SABDAweb Ams 5:3 |
Bahwasanya lidah perempuan jalang itu bertitik-titik air madu dan langitan mulutnyapun terlebih licin dari pada minyak. |
| BIS (1985) © SABDAweb Ams 5:3 |
Perempuan nakal, mulutnya semanis madu dan kata-katanya memikat hati, |
| TSI (2014) | Bujukan istri orang manis seperti tetesan madu, dan kata-katanya lihai merayu. |
| MILT (2008) | Sebab bibir wanita yang tak dikenal meneteskan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin daripada minyak, |
| Shellabear 2011 (2011) | Biarpun bibir perempuan sundal meneteskan madu, dan mulutnya lebih licin daripada minyak, |
| AVB (2015) | Biarpun bibir perempuan lucah menitiskan madu, dan kata-katanya lebih licin daripada minyak, |
[+] Bhs. Inggris
[+] Bhs. Indonesia
[+] Bhs. Suku
[+] Kuno
|
|
| TB ITL © SABDAweb Ams 5:3 |
|
| TL ITL © SABDAweb Ams 5:3 |
|
| AYT ITL | |
| AVB ITL | |
| HEBREW | |
![]() [+] Bhs. Inggris | |
| TB (1974) © SABDAweb Ams 5:3 |
Karena bibir perempuan jalang 1 menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak, m |
| TB+TSK (1974) © SABDAweb Ams 5:3 |
Karena bibir 1 perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit 2 mulutnya lebih licin dari pada minyak, |
| Catatan Full Life |
Ams 5:3 1 Nas : Ams 5:3 Kitab ini berkali-kali mengingatkan tentang kebinasaan dari kebejatan seksual. Salomo menekankan bahwa walaupun kesenangan kebejatan menarik, penyerahan kepada kebejatan akan mendatangkan kehancuran (ayat Ams 5:7-14). Pelanggaran terhadap standar Allah mengenai kesucian dan kemurnian seksual terdapat di dalam pasal ini dan di Ams 2:16-19; Ams 6:20-35; 22:14; 23:27-28; 29:3; 30:20; 31:3. Alternatif dari kedursilaan seksual ialah komitmen kepada Allah (ayat Ams 5:1), penguasaan diri sebelum pernikahan, dan kepuasan keinginan seksual alamiah melalui hidup kasih yang kudus dalam pernikahan (ayat Ams 5:15-23; lihat art. NORMA-NORMA MORALITAS SEKSUAL). |
![]() [+] Bhs. Inggris | |


untuk membuka halaman teks alkitab saja. [