Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 88 ayat untuk rindu (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Ptr 3:12) (ende)

Apabila hidupnja baik, manusia tak perlu takut, malah rindu supaja achirat itu lekas-lekas tiba.

(0.62) (1Ptr 1:12) (ende: Perkara-perkara jang malah para Malaekat....)

Orang serani harus bangga akan imannja. Para nabi Perdjandjian Lama dan para malaekat rindu menjelamatkan rahasia itu, tetapi mereka sendiri tak menikmati masa kedatangan Penebus.

(0.61) (Mzm 42:1) (sh: Tertekan rindu. (Senin, 15 Desember 1997))
Tertekan rindu.

Tekanan batin dan rindu akan Allah sering berkaitan erat. Dalam pemeliharaan Allah, tekanan hidup yang kita hadapi bisa merupakan alat Tuhan untuk membangkitkan kerinduan yang dalam akan Tuhan sendiri. Sebaliknya orang yang rindu mengenal Allah lebih dalam pun bisa mengalami tekanan batin yang berat. Meski tekanan yang dihadapi pemazmur bermula dari ejekan musuh (ayat 42:3,10" context="true" vsf="TB">4,11), tidak mustahil dua hal tadi dialaminya jua. Di tengah derita yang membuatnya mengalami malam-malam penuh isak sendu itulah, pemazmur beroleh berkat rasa rindu akan Tuhan di lubuk hatinya.

Harapan macam apa? Pemazmur bukan sekadar mengharapkan keringanan dari masalahnya. Ia bukan sekadar ingin sedikit lebih dekat akan Tuhan. Harapannya terdalam dilukiskan seumpama dahaga rusa akan mata air, bagaikan susul menyusul gelombang samudera raya. Harapan yang benar itulah yang mampu memberinya pengharapan teguh di tengah penderitaan yang sedang dialaminya. Antara harapan dan kesukaan ternyata dekat sekali jaraknya.

Renungkan: Kristus adalah jawaban bagi kebutuhan terdalam hati manusia akan Allah.

Doa: Jiwaku rindu Engkau ya Allah, hatiku haus akan Dikau. Aku ingin menatap kemuliaanMu. Bilakah Kau nyatakan diriMu Tuhan?

(0.56) (Dan 10:1) (sh: Hamba yang rindu menggumuli zaman (Rabu, 30 Juni 1999))
Hamba yang rindu menggumuli zaman

21 hari lamanya Daniel merendahkan diri di hadapan Allah -- berpuasa -- untuk mendapatkan pengertian. Daniel rindu sekali mendapatkan hikmat Allah, untuk dapat memahami apa yang sedang dan akan terjadi. Kerinduan ini bukan hanya sebatas kerinduan akan pengetahuan, namun kerinduan ini muncul karena ia sangat memperhatikan dan memikirkan nasib bangsanya, umat Tuhan. Hamba Tuhan yang mau dan rindu menggumuli zaman seperti Daniel sangat dibutuhkan suatu bangsa. Walaupun harus menunggu jawaban Allah beberapa waktu lamanya, namun ini tidak berarti bahwa Allah sengaja menunda atau berlambat-lambat. Allah akan segera bertindak walaupun akan ada halangan yang menyebabkan terlambatnya jawaban itu.

Hamba Tuhan yang tidak sendiri. Penglihatan yang diterima Daniel sangat luar biasa, sehingga ia menjadi lemah. Allah memberinya kekuatan melalui malaikat utusan-Nya. Umat Tuhan tidak sendirian. Allah sendiri akan mengutus malaikat-malaikat-Nya untuk menjaga dan memelihara mereka sampai rencana Tuhan terlaksana. Malaikat Tuhan akan memberikan kekuatan, karena memang merekalah yang harus melayani umat Tuhan.

Renungkan: Apakah Anda seorang yang rindu menggumuli dan mendoakan zaman ini?

(0.44) (Mzm 51:12) (full: BANGKITKANLAH KEMBALI PADAKU KEGIRANGAN KARENA SELAMAT YANG DARIPADA-MU. )

Nas : Mazm 51:14

Tuhan memulihkan sukacita keselamatan dalam diri Daud, tetapi perhatikan hal-hal berikut mengenai kehidupan Daud:

  1. 1) Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa kita akan menuai apa yang kita tabur; apabila kita menabur hal-hal yang menyenangkan Roh, kita akan menuai hidup dari Roh; apabila kita menabur hal-hal yang menyenangkan sifat dosa, kita akan menuai kebinasaan dari sifat dosa itu (Gal 6:7-8). Sebagai akibat dari dosa Daud, seumur hidup ia menderita dampak-dampaknya dalam hidupnya sendiri, dalam kehidupan keluarganya dan dalam kerajaannya (1Sam 12:1-14).
  2. 2) Akibat-akibat mengerikan dari dosa yang dialami Daud, bahkan setelah pengakuan dan pertobatan yang sungguh-sungguh, seharusnya menanam di dalam diri semua anak Allah suatu ketakutan kudus tentang memutus untuk berdosa dalam pemberontakan terhadap penebusan yang disediakan bagi kita di dalam Yesus Kristus

    (lihat cat. --> 2Sam 12:9;

    lihat cat. --> 2Sam 12:10;

    lihat cat. --> 2Sam 12:11-12;

    lihat cat. --> 2Sam 12:12;

    lihat cat. --> 2Sam 12:13;

    lihat cat. --> 2Sam 12:15;

    lihat cat. --> 2Sam 12:24).

    [atau ref. 2Sam 12:1-25]

(0.44) (Yes 30:18) (full: HENDAK MENUNJUKKAN KASIH-NYA. )

Nas : Yes 30:18-26

Allah ingin bermurah hati kepada umat-Nya dan memberkati semua yang rindu kepada-Nya

(lihat cat. --> Mazm 42:3).

[atau ref. Mazm 42:3]

Ia akan mencurahkan berkat-berkat ini atas kaum sisa yang tetap percaya ketika Dia memulihkan mereka kepada perkenan-Nya di samping Mesias.

(0.44) (Mrk 10:16) (full: LALU ... MEMBERKATI MEREKA. )

Nas : Mr 10:16

Kristus sangat memperhatikan keselamatan dan pembinaan rohani anak-anak. Orang-tua Kristen harus menggunakan setiap sarana yang tersedia untuk menuntun anak mereka kepada Kristus, karena Ia rindu untuk menerima, mengasihi, dan memberkati mereka (ayat Mr 10:13-16;

lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK).

(0.38) (Mzm 115:1) (full: BUKAN KEPADA KAMI ... TETAPI KEPADA NAMA-MULAH BERI KEMULIAAN. )

Nas : Mazm 115:1

Jangan sekali-kali kita mencari kemuliaan bagi diri kita sendiri, tetapi harus selalu rindu menyatakan kemuliaan Allah dan menghormati nama-Nya di hadapan dunia. Kita harus memutuskan untuk hidup sedemikian rupa sehingga tidak mempermalukan atau menghina nama Kristus atau gereja-Nya (bd. Mat 5:14-16; 1Kor 6:20).

(0.38) (Mi 3:5) (full: TERHADAP PARA NABI. )

Nas : Mi 3:5-7

Allah rindu menuntun umat-Nya kembali pada jalan yang lurus dan benar, namun para nabi palsu tidak peduli akan hal ini. Mereka menjadikan bangsa itu merasa dirinya aman dengan gaya hidup penuh dosa dengan memberitakan harapan dan keamanan palsu. Mereka tidak bersikap tegas menentang dosa di antara umat Allah, tetapi malah mendukungnya. Karena mereka menolak untuk menuntun umat Allah kembali ke jalan-jalan Allah, para nabi palsu akan ditinggalkan Allah.

(0.38) (2Tim 1:4) (full: AKU INGIN MELIHAT ENGKAU. )

Nas : 2Tim 1:4

Paulus kini adalah seorang tahanan di Roma yang menantikan saat kematiannya, ditinggalkan oleh banyak sahabatnya (ayat 2Tim 1:15; 2Tim 4:16), dan rindu untuk melihat Timotius sekali lagi. Dia memohon teman sekerjanya tetap setia pada kebenaran Injil dan datang secepatnya untuk bersama dia sementara hari-hari terakhir hidupnya di bumi ini (2Tim 4:21).

(0.38) (Mzm 137:1) (jerusalem: Di tepi sungai-sungai Babel) Mazmur ini jelas diciptakan setelah umat Israel kembali dari pembuangan di Babel. Pemazmur ingat akan keadaan kaum buangan di Babel dahulu, bahwa tidak dapat beribadat semestinya di negeri asing, Maz 137:1-3, dan betapa kaum buangan rindu kembali ke Kota Suci kota kesayangannya, Maz 137:4-6; bdk Maz 46:1-11+; Maz 48:1-14+ Akhirnya pemazmur mengutuk orang Edom dan Babel karena kekejaman mereka dahulu, Maz 137:7-9; bdk Maz 5:11+
(0.35) (Rut 1:1) (sh: Rindu tanah kelahiran (Jumat, 9 April 1999))
Rindu tanah kelahiran

Ketika bahaya kelaparan terjadi di Israel, Elimelekh dan Naomi meninggalkan Israel menuju Moab. Harapan untuk memperoleh hidup layak, terbentang di pelupuk mata. Namun, setelah sepuluh tahun berada di Moab, Naomi harus menerima kenyataan bahwa suami dan kedua anak laki-lakinya meninggal dunia. Tinggallah dia bersama kedua menantunya, Rut dan Orpa. Berada jauh dari tanah kelahiran, kehilangan orang-orang yang paling dicintai dalam hidupnya membawa kesedihan besar dan mendalam bagi Naomi. Ketika didengarnya bahwa Tuhan telah memperhatikan umat-Nya di Israel, Naomi ingin pulang ke tanah airnya.

Pertimbangan manusia. Ketika kita mengalami kesulitan, masalah besar, pertimbangan apakah yang biasanya menguasai kita dalam pengambilan keputusan? Cara pandang kita sebagai manusia memang sangat terbatas, apalagi bila pikiran kita sedang keruh dan hati penuh luapan emosi, maka sulit bagi kita untuk mengambil keputusan yang tepat dan benar. Mungkin inilah yang dialami keluarga Naomi ketika bencana kelaparan menimpa tanah airnya. Adakalanya Tuhan mengizinkan kita mengalami berbagai penderitaan yang tak dapat dihindarkan; supaya kita belajar melihat rencana Allah, dengan belajar bertahan dan tabah; sampai akhirnya kemenangan itu menjadi bagian kita.

(0.35) (Mzm 84:1) (sh: Rindu rumah Tuhan. (Sabtu, 22 Agustus 1998))
Rindu rumah Tuhan.

Mazmur ini dengan indah melukiskan cinta dan kerinduan berada di rumah Tuhan. Kerinduan itu bukan sekadar untuk mendengar pengkotbah, tetapi ingin dekat Tuhan sendiri, ingin ada bersama umat Tuhan memuji-muji Tuhan terus me-nerus (ayat 84:4" context="true" vsf="TB">5). Kerinduan akan hadirat Tuhan itu digambarkan bagaikan burung menemukan sarangnya (ayat 84:2" context="true" vsf="TB">3). Sekarang gereja memang diminati orang. Mengapa? Karena brosur, tempat, pengkhotbah, penyanyi, kesaksian, keadaan darurat? Puji Tuhan bila Ia telah memakai semua itu untuk membangkitkan kerinduan kita akan Tuhan. Namun motivasi terdalam haruslah karena cinta yang menyala akan Allah dalam hati (ayat 84:2,10" context="true" vsf="TB">3, 11).

Berjalan makin kuat. Hadirat Tuhan tidak dengan gampang-gampangan kita alami. Semuanya memang karena kasih karunia bukan karena usaha. Namun kasih karunia yang Alkitab ajarkan bukanlah kasih karunia obralan, tetapi kasih karunia yang mahal yang harus tahu kita hargai setinggi-tingginya. Hidup ini seutuh-nya adalah ziarah. Di dalam ziarah inilah kita ditempa untuk menghargai hadirat Allah. Perjalanan yang harus kita tempuh panjang, penuh tantangan. Lebih-lebih akhir-akhir ini bagi Kristen Indonesia. Namun justru di dalam perjalanan panjang dan berat itulah, hadirat-Nya menguatkan dan kita tidak saja menerima asal menerima tetapi menghargai tinggi anugerah-Nya.

(0.35) (Yoh 7:25) (sh: Mengetahui namun tidak mengenal (Sabtu, 16 Januari 1999))
Mengetahui namun tidak mengenal

Kebanyakan orang Yahudi pada masa itu, beranggapan bahwa mereka mengetahui asal-usul Tuhan Yesus tetapi darimana asal-Nya mereka tidak tahu (27). Itulah sebabnya mereka menolak untuk percaya kepada Tuhan Yesus. Padahal sebenarnya pengetahuan mereka tentang asal-usul Tuhan Yesus itu pun tidak benar. Mereka tidak mengetahui bahwa Tuhan Yesus diutus oleh Bapa-Nya. Begitu banyak orang dari masa ke masa mempunyai pengetahuan yang salah tentang Tuhan Yesus. Akibatnya mereka tidak mengenal dan tidak percaya kepada-Nya. Betapa menyedihkan!

Mencari namun tidak menemukan. Kecemasan mulai timbul ketika Tuhan Yesus mengatakan akan datang saatnya, mereka akan mencari Dia, namun tidak menemukan-Nya. Kehadiran Yesus sebagai manusia di dunia tidak untuk selamaNya, karena Dia akan kembali kepada Bapa di surga, setelah menyelesaikan misi-Nya sebagai Juruselamat. Bila kita tidak sungguh rindu mengenal Dia dalam kebenaran-Nya, akan datang saatnya, kita tidak lagi dapat menemukan Dia. Karena itu carilah Tuhan, selama dia berkenan di temui (bdk. Yes. 55:6)

Renungkan: Apakah saya sudah mengenal dan bertemu Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya sejati?

Doa: Tuhan Yesus, kami rindu mengenal-Mu dengan sesungguhnya.

(0.35) (Rm 1:8) (sh: Kerinduan hamba Tuhan. (Sabtu, 9 Mei 1998))
Kerinduan hamba Tuhan.

Hamba Tuhan pasti rindu dipakai Tuhan, damba melihat pengabdiannya diberkati. Itu wajar. Tetapi tak boleh stop sampai hanya di sekitar lingkup pelayanannya sendiri saja. Kita tidak tahu bagaimana asal usul berdirinya jemaat di Roma. Siapa perintisnya yang mewartakan Injil di sana tidak jelas. Yang jelas bukan Paulus. Namun meski jemaat itu hasil penginjilan orang atau rasul lain, tidak merintangi Paulus untuk bersyukur (ayat 8), mendoakan (ayat 9), rindu untuk mengunjungi dan bersekutu berbagi karunia rohani (ayat 11). Kerinduan hamba Tuhan tidak boleh sebatas kepentingan dirinya tetapi harus seluas rangkulan kasih karunia Allah sendiri.

Manfaat bergereja. Kita bergereja bukan terutama untuk manfaatnya tetapi untuk beribadah memuliakan Tuhan. Namun tidak perlu disangkali bahwa bersekutu membawa manfaat besar. Bukan saja warga jemaat beroleh berkat dari bergereja melalui hamba Tuhan, hamba Tuhan pun beroleh berkat dari kenyataan hadirnya karya-karya Allah yang besar dalam kehidupan jemaat. Manfaat lain yang penting ialah kesatuan dan persekutuan gereja Tuhan merupakan basis kokoh bagi keberhasilan penginjilan.

Renungkan: Bila orang sekaliber Paulus butuh persekutuan, terlebih kita.

Doa: Ya Bapa, berikan keberanian untuk mewaratakan Injil-Mu.

(0.35) (1Ptr 2:1) (sh: Buanglah penghambat kasih persaudaraan (Sabtu, 10 Juli 1999))
Buanglah penghambat kasih persaudaraan

Kasih persaudaraan dapat terwujud bila segala penyakit yang menghambat dibuang, yakni: segala kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian, dan fitnah. Harus diakui bahwa tidaklah mudah membuang penyakit rohani ini. Terlebih sering kecenderungan manusiawi yang mewarnai pikiran, perkataan dan sikap kita terhadap sesama saudara seiman, sehingga mengakibatkan perselisihan, perdebatan, kepura-puraan, ambisi pribadi, dusta, iri, dengki, dan masih banyak bentuk lain. Menyadari adanya penghambat ini, marilah kita bersama memulai dari diri sendiri untuk membuangnya sehingga kasih persaudaraan akan mengalir dari diri kita dan dirasakan oleh saudara seiman atau sesama kita

Hidup dalam firman. Proses mengikisnya penyakit yang menghambat kasih persaudaraan harus diimbangi dengan bertumbuhnya ketaatan akan firman Tuhan, sehingga kasih Kristus akan mengalir melalui hidup kita yang semakin bersih dan jernih. Seorang yang hidup dalam firman adalah seorang yang tidak hanya rindu menambah pengetahuan Alkitab tetapi rindu melakukannya, sehingga hidupnya semakin berkenan kepada Tuhan. Bila setiap jemaat hidup dalam firman, maka kasih persaudaraan itu akan sungguh mewarnai persekutuan, ibadah, dan seluruh aspek kehidupan jemaat.

(0.32) (Mzm 84:1) (sh: Rindu tak kunjung padam (Sabtu, 3 November 2001))
Rindu tak kunjung padam

Perasaan sangat mempengaruhi hubungan kita dengan Allah. Tidak selalu kita berada di dalam suasana hati yang sangat antusias ketika bersentuhan dengan hal-hal rohani. Ini merupakan hal yang amat wajar, sekaligus menunjukkan kelemahan kita sebagai orang-orang berdosa.

Itulah sebabnya, Mazmur yang kita baca hari ini terasa sangat luar biasa, karena seakan-akan pemazmur terlalu berlebihan, ketika berbicara mengenai kerinduannya untuk senantiasa bersekutu dengan Allah yang hadir di tempat kediaman-Nya. Pada waktu itu ia berada dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk beribadah di Yerusalem (2Raj. 18:13-16), padahal ia begitu mencintai Bait Allah (ayat 2-3). Ia iri terhadap burung-burung yang bebas bertengger di mana pun mereka suka (ayat 4). Ia meyakini kebahagiaan orang-orang yang senantiasa berada dekat Allah (ayat 5) dan selalu rindu berziarah ke Yerusalem (ayat 6-8), karena Allah akan mencurahkan rahmat-Nya kepada mereka.

Apakah pemazmur sungguh-sungguh meyakini maksud dan ucapannya? Tentu saja. Karena itulah ia berdoa kepada Allah agar raja di Yerusalem diberkati dan menjadi pelindung rakyat (ayat 10). Hanya apabila Tuhan memulihkan posisi raja dan keadaan Yerusalem, maka Bait Allah baru dapat dimasuki lagi dan pemazmur dapat kembali beribadah.

Kerinduannya yang tak kunjung padam ini dilandasi oleh nilai- nilai yang diyakininya, bukan sekadar perasaan. Seakan pemazmur ingin mengatakan bahwa bersama Tuhan semesta alam (ayat 2, 9, 13), ia tidak lagi kuatir akan hidupnya. Bukankah Allah tidak pernah mengecewakan orang yang menjaga kemurnian dirinya (ayat 12)? Itulah sebabnya ia menyebut berbahagia kepada setiap orang yang senantiasa bersekutu dengan Tuhan dan bersandar kepada-Nya (ayat 13).

Renungkan: Kerinduan kepada Allah seharusnya bukanlah sekadar hasil perasaan kita yang sering naik-turun, tidak menentu. Kita beribadah karena meyakini dengan penuh kesungguhan akan kebaikan dan perlindungan Allah. Mari kita memohon anugerah Tuhan agar Ia menolong kita memahami kasih-Nya yang besar dan mencondongkan hati kita ke arah Dia senantiasa.

(0.31) (Ul 4:29) (full: DENGAN SEGENAP HATIMU ... JIWAMU. )

Nas : Ul 4:29

Untuk menemukan Allah dan mengenal Dia dalam kesempurnaan-Nya, seseorang harus mencari Dia dengan pengabdian yang tulus (bd. Ul 6:5; Ul 10:12; 11:13; 13:3; 26:16; 30:6,10;

lihat cat. --> Fili 3:8-11).

[atau ref. Fili 3:8-11]

Mengenal Allah dan mengalami kuasa, berkat, dan kebenaran dari kerajaan-Nya tidak diterima dengan mudah; hal ini hanya akan dialami oleh mereka yang sungguh-sungguh mencari Dia (Ibr 11:6) dan rindu hadirat-Nya, kepenuhan Roh-Nya, dan karunia hidup kekal dari-Nya.

(0.31) (Ayb 14:14) (full: KALAU MANUSIA MATI, DAPATKAH IA HIDUP LAGI? )

Nas : Ayub 14:14

Ayub percaya bahwa setelah mati dan memasuki dunia orang mati (ayat Ayub 14:13), Allah akan memanggil dia keluar dari kubur (ayat Ayub 14:15; bd. 1Kor 15:20; 1Tes 4:16-17); dengan kata lain, Ayub mengungkapkan harapan akan kebangkitan pribadi

(lihat cat. --> Ayub 19:25;

lihat cat. --> Ayub 19:26).

[atau ref. Ayub 19:25-26]

Dasar penantian yang penuh harapan ini ialah kasih Allah yang sungguh-sungguh bagi umat-Nya, yaitu "Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu" (ayat Ayub 14:15). Untuk sesaat, Ayub menjangkau kepada Allah dengan ungkapan iman yang meluap-luap.



TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA