Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 41 ayat untuk orang yang setia AND book:26 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yeh 46:15) (jerusalem: yang tetap) Habis pembuangan orang Yahudi memang sangat teliti dan setia dalam mempersembahkan korban harian itu. Baru pada th 70 Mas beberapa hari menjelang direbutnya kota Yerusalem yang terkepung oleh tentara Roma korban harian itu berhenti dipersembahkan.
(0.96) (Yeh 14:7) (jerusalem: orang-orang asing) Menurut hukum Yeh 47:22 orang-orang asing yang menetapkan di negeri bangsa Israel, bdk Kel 12:48+. mempunyai hak (dan kewajiban) sama seperti orang pribumi
(0.94) (Yeh 6:11) (full: BERTEPUKLAH. )

Nas : Yeh 6:11

Mereka yang setia kepada Allah dan tekun melayani-Nya akan sedih dan meratap karena perbuatan-perbuatan penuh dosa yang terjadi di dunia, bahkan yang dilakukan di antara orang yang mengaku nama Tuhan

(lihat cat. --> Yeh 9:4).

[atau ref. Yeh 9:4]

(0.92) (Yeh 18:24) (full: ORANG BENAR BERBALIK. )

Nas : Yeh 18:24

Orang benar yang mengandalkan Allah dan menaati Dia jangan mengira bahwa mereka aman secara kekal jikalau mereka kemudian tidak setia dan memberontak terhadap Allah. Orang semacam itu juga akan mati, sebagaimana halnya orang yang senantiasa hidup di dalam dosa. Paulus memperingatkan orang percaya, "jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati" (Rom 8:13; juga lih. Ibr 2:3; 3:6; 2Pet 2:20-22;

lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).

(0.92) (Yeh 24:18) (full: AKU MELAKUKAN SEPERTI DIPERINTAHKAN. )

Nas : Yeh 24:18

Ketaatan Yehezkiel dalam situasi ini semestinya termasuk tugasnya yang paling berat selaku nabi. Sekalipun merasa sangat sedih atas kematian istrinya, ia masih harus bernubuat hari lepas hari kepada bangsa yang pemberontak itu. Ia ikut merasakan penderitaan Allah, karena Allah sendiri sebentar lagi akan kehilangan umat-Nya, kota-Nya dan Bait Suci-Nya, sama seperti nabi setia ini telah kehilangan istrinya yang tercinta. Setia kepada Allah dapat meminta pengorbanan besar. Dalam cara yang sama orang percaya PB dipanggil untuk turut mengambil bagian dalam penderitaan Kristus (lih. 2Kor 1:7; 4:10-11).

(0.91) (Yeh 14:12) (sh: Terlalu terlambat, kereta penghukuman sudah berjalan (Senin, 30 Juli 2001))
Terlalu terlambat, kereta penghukuman sudah berjalan

Ketika berita bahwa penghukuman atas Yerusalem yang tidak dapat dielakkan diutarakan kepada bangsa Yehuda yang berada dalam pembuangan, mereka yang dalam pembuangan masih mencoba beragumentasi. Argumentasi mereka bukannya tidak berdasar sebab mereka menggunakan kebenaran firman Tuhan yang terdapat dalam Kejadian 18. Allah memperhatikan doa Abraham dan berjanji akan membatalkan penghukuman atas Sodom dan Gomora jika ada 10 orang benar hidup dalam kota Sodom. Terhadap Sodom saja Allah mau menunjukkan kemurahan-Nya apalagi terhadap bangsa-Nya yang sudah dipilih, dipanggil, dan diberikan tanah Perjanjian. Mereka berkeyakinan bahwa Allah pasti akan membatalkan penghukuman-Nya karena masih ada beberapa orang benar di Yerusalem. Apakah demikian?

Firman Allah kepada Yehezkiel menegaskan bahwa Yehuda yang ada di Yerusalem sudah sampai pada tahap dimana pengampunan tidak mungkin diberikan lagi. Pintu kesempatan sudah ditutup. Allah sangat serius dalam pernyataan-Nya sebab Ia menyebutkan tiga tokoh besar dalam sejarah Israel yaitu Nuh, Daniel, dan Ayub. Mereka adalah orang yang setia dan taat kepada Allah walaupun situasi dan kondisi menekan dan memaksa mereka untuk berlaku tidak setia. Namun kebenaran mereka tidak dapat membatalkan penghukuman Allah atas Yehuda. Kebenaran seseorang tidak dapat menyelamatkan orang lain yang tidak benar. Allah sangat konsisten dengan prinsip ini. Walau penghukuman dijatuhkan, tetap akan ada orang-orang yang terluput dari penghukuman yaitu orang-orang yang benar (ayat 22- 23).

Ketika kita mencoba memahami dan menerima prinsip ini memang tidak mudah. Yehezkiel sendiri pun nampaknya bersedih atas apa yang akan menimpa Yehuda yang ada di Yerusalem. Allah dengan kesetiaan-Nya menjanjikan penghiburan yang akan membuat Yehezkiel memahami prinsip Allah (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">22-23).

Renungkan: Kesempatan tidak selalu ada. Keputusan Allah tidak selalu akan dapat kita pahami. Kita tidak perlu merisaukan dan memperdebatkan masalah itu. Prioritas utama kita adalah bagaimana agar kesempatan pertobatan atas bangsa kita tidak ditutup dan keputusan Allah yang kadang sulit untuk kita pahami tidak dijatuhkan.

(0.89) (Yeh 9:2) (full: ENAM ORANG LAKI-LAKI. )

Nas : Yeh 9:2

Enam orang ini adalah enam malaikat yang ditugaskan Allah untuk melaksanakan hukuman-Nya atas kota itu. Mereka masing-masing membawa sebuah senjata (ayat Yeh 9:1) yang dengannya akan membunuh semua orang fasik. Bersama dengan mereka muncul malaikat ketujuh berpakaian lenan dengan alat penulis di sisinya; tugasnya adalah untuk menulis sebuah huruf atau tanda pada dahi orang-orang yang tinggal setia kepada Allah (bd. Wahy 7:3; Wahy 9:4; Wahy 14:1; 22:4;

lihat cat. --> Yeh 9:4 berikutnya).

[atau ref. Yeh 9:4]

(0.89) (Yeh 9:4) (full: BERKELUH KESAH KARENA SEGALA PERBUATAN-PERBUATAN KEJI. )

Nas : Yeh 9:4

Allah memerintahkan bahwa hanya orang yang tinggal setia kepada-Nya dan firman-Nya dapat lolos dari hukuman yang akan datang.

  1. 1) Kesetiaan mereka kepada Allah ditentukan oleh kasih mereka akan kebenaran dan kesedihan serta kebencian mereka atas dosa-dosa yang dilakukan di sekitar mereka. Mereka akan menerima tanda pengenal khusus dari Allah -- huruf Ibrani _taw_ (huruf terakhir dari abjad Ibrani yang berbentuk salib).
  2. 2) Merasa sedih atas dosa adalah bukti dari iman sejati yang menyelamatkan; mereka yang sungguh-sungguh menjadi milik Allah akan sedih seperti Allah pada saat mereka melihat dosa dan kebejatan di dalam dunia dan gereja

    (lihat cat. --> Ibr 1:9).

    [atau ref. Ibr 1:9]

(0.89) (Yeh 23:2) (full: DUA ORANG PEREMPUAN. )

Nas : Yeh 23:2

Umat Allah digambarkan sebagai dua bersaudara -- Samaria (mewakili kerajaan utara Israel) dan Yerusalem (mewakili kerajaan selatan Yehuda). Yehezkiel melukiskan mereka sebagai orang yang tidak setia kepada Allah dan telah berzina secara rohani karena bersundal dengan bangsa-bangsa lain. Persundalan di sini menunjuk kepada usaha Israel dan Yehuda untuk bersekutu dengan bangsa-bangsa fasik daripada mengandalkan Allah saja sebagai sumber kekuatan dan perlindungan.

(0.89) (Yeh 44:15) (full: DARI BANI ZADOK. )

Nas : Yeh 44:15

Zadok tetap setia kepada Allah ketika orang Lewi yang lain telah meninggalkan jalan Allah (pasal 1Raj 1:1-53). Karena kesetiaannya ini, Zadok dan keturunannya memperoleh hak istimewa untuk melayani Tuhan di Bait Suci di masa depan. Kehormatan ini menunjukkan bahwa tingkat kesetiaan kepada Allah selama kehidupan kita di dunia akan menentukan tempat kita di dalam kerajaan kekal Allah

(lihat art. PENGADILAN ORANG PERCAYA).

(0.88) (Yeh 3:18) (full: ORANG JAHAT ITU AKAN MATI. )

Nas : Yeh 3:18

Yehezkiel ditugaskan menjadi penjaga, memperingatkan saudara sebangsanya bahwa mereka yang terus hidup di dalam dosa dan menolak Allah akan dihukum dengan kematian. Apabila Yehezkiel lalai memperingatkan orang fasik, ia akan diminta pertanggungjawaban atas kematian mereka.

  1. 1) Dalam perjanjian baru, hamba Allah yang setia juga harus memperingatkan orang-orang dalam jemaatnya yang hidupnya tidak benar bahwa mereka tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah dan keselamatan jikalau mereka tidak bertobat

    (lihat cat. --> 1Kor 6:9;

    lihat cat. --> Gal 5:21;

    lihat cat. --> Ef 5:5).

    [atau ref. 1Kor 6:9; Gal 5:21; Ef 5:5]

    Mereka yang mengajarkan bahwa orang percaya diperbolehkan hidup tunasusila dan tidak benar tanpa membahayakan keselamatan abadi akan langsung berhadapan dengan hukuman Allah yang keras.
  2. 2) Kita harus senantiasa ingat bahwa Allah telah memberikan kita amanat untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil (Mat 28:18-20; Kis 1:8), yang mencakup peringatan akan kematian kekal bagi semua orang yang tidak mau bertobat dan percaya kepada Kristus (bd. Kis 17:22-31); dengan demikian Allah telah menjadikan gereja itu penjaga

    (lihat cat. --> Mat 18:15).

    [atau ref. Mat 18:15]

(0.88) (Yeh 22:1) (sh: Kota berhutang darah (Sabtu, 8 September 2001))
Kota berhutang darah

Kota Yerusalem yang awalnya adalah sebuah kota kudus Allah, kini telah berubah menjadi kota yang banyak menginvestasi perbuatan haram. Tingkat kebejatan yang dilakukan oleh warganya sangat memalukan, sehingga kemesuman tersebut telah menjadi tontonan yang penuh ejekan dari negeri-negeri sekitarnya. Kemerosotan moral, etika, dan rohani masyarakat ini berawal dari kehidupan para pemimpinnya yang berlomba di dalam menumpahkan darah (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6).

Allah menjadi muak dengan kriminalitas umat-Nya. Di tengah kesemrawutan yang ditimbulkan oleh dosa, Allah tetap dapat mendaftarkan kejahatan yang telah dianggap sebagai sebuah kebenaran. Mereka tidak segan-segan menghina orang tua. Tanpa mendengarkan suara hati, mereka menindas anak yatim dan janda. Tidak ada lagi orang yang mengindahkan hari kudus-Nya. Pemfitnah dan pemerkosa berkeliaran tanpa ditindak. Pekerjaan menerima suap dan penyembahan berhala sudah dihalalkan di mana-mana.

Umat-Nya yang kudus telah berubah menjadi umat bejat yang bersiap sedia menumpahkan darah. Allah tidak menahan hamburan murka-Nya lebih lama lagi. Tindakan pembersihan terhadap kenajisan ini bersifat transparans, sehingga orang yang tidak percaya pun dapat melihat disiplin yang dijalankan Allah atas umat-Nya.

Melalui uraian ini kita dapat mempelajari : [1] Allah menghendaki kehidupan yang suci dari umat-Nya. [2] Allah dapat melihat benang kusut masalah manusia langsung pada fokusnya, sehingga membentuk suatu daftar dosa dan pelanggarannya. [3] Allah mengecam disintegritas kesaksian para pemimpin umat. [4] Allah menghendaki pembaharuan terjadi setelah umat-Nya membuka telinga terhadap teguran-Nya.

Renungkan: Kristen yang hidup seharusnya adalah Kristen yang senantiasa berupaya menjalani hidup dengan integritas jati diri yang baru di dalam karunia Tuhan Yesus. Bila kita pernah berubah setia terhadap Tuhan sehingga hidup kita bejat, selagi matahari masih terbit dari ufuk timur, masih tersedia peluang bagi kita untuk membenahi diri. Namun tak seorang pun tahu kapan matahari tak terbit lagi, oleh karena itu jangan tunda lagi hari penyesalan dosa. Wahai Kristen, hiduplah sesuai identitas barumu di dalam Kristus!

(0.87) (Yeh 39:11) (sh: Gelisah dan wajah Allah (Senin, 19 November 2001))
Gelisah dan wajah Allah

Dunia penuh kegelisahan dan perasaan tidak aman. Meski sulit, manusia ingin damai. Kapankah dunia yang bergolak dahsyat bisa tenang seteduh air jernih di danau yang bersih?

Bangsa Israel telah kembali ke tanah mereka di Palestina (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">38:12). Akhirnya, mereka hidup bahagia dalam zaman mesianis. Sayangnya, suasana asri tak akan lama bersemi. Gog, raja agung Mesekh dan Tubal, dan rekan-rekannya akan menyerang Israel (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">38:5-6). Waktu penyerangan tidak diketahui. Alkitab mencatat bahwa serangan ini begitu dahsyat dan keji. Ketenangan di tanah Israel kembali menjadi ketegangan.

Allah tidak berpangku tangan. Dia akan berperang menyelamatkan umat-Nya. Setelah dalam ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1-10 Allah menyatakan kekalahan Gog, orang yang tak beradab itu, Allah akan meminta bangsa Israel menguburkan dia dan semua pengikutnya sampai tuntas (disimbolkan dengan angka 7, angka sempurna) di sebelah Timur Yordan agar tidak menajiskan tanah perjanjian (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">11-16). Kecelakaan komplotan Gog diperparah karena tubuh mereka akan dilalap binatang-binatang sampai ke lemak-lemaknya (ayat 17-- 20) seperti dalam festival kurban: suatu penghinaan (bdk. Why. 20:7-10 yang berbicara tentang akhir zaman).

Mengapa Allah melakukan hal itu? Sekali lagi untuk kemuliaan dan kekudusan nama-Nya (ayat 21-24). Di sini kita melihat bahwa Allah adalah Allah yang selalu setia dengan perjanjian-Nya. Bangsa-bangsa akan tunduk pada Allah dan bangsa Israel sekali lagi mengakui bahwa Yahweh adalah Allah mereka yang penuh kasih setia. Ketika Israel diselamatkan, nama Allah akan dipulihkan dan ditinggikan seluruh bumi. Akhirnya, Israel akan kembali melihat wajah Allah (ayat 23, 29). Secara sederhana, ini berarti Allah kembali berpaling pada mereka dan menyayangi mereka. Roh-Nya akan dicurahkan bagi mereka, tanda bahwa Ia akan menyertai mereka selama-lamanya - Immanuel!

Renungkan: Dalam dunia yang selalu bergolak, baik di dalam maupun di luar diri kita, hanya wajah Allah yang bisa memberikan ketenangan. Allah yang setia pada perjanjian-Nya akan meluputkan kita. Nama-Nya akan dimuliakan dan angin ribut akan diteduhkan. Percayalah!

(0.87) (Yeh 23:1) (sh: Dua kekasih hati yang ingkar janji (Senin, 10 September 2001))
Dua kekasih hati yang ingkar janji

Umat Tuhan dilukiskan sebagai dua bersaudara. Samaria yang mewakili Kerajaan Utara disebut Ohola dan Yerusalem yang mewakili Kerajaan Selatan disebut Oholiba. Yehezkiel melukiskan mereka sebagai orang yang tidak setia kepada Allah dan telah berzinah secara rohani karena bersundal dengan bangsa-bangsa lain. Persundalan di sini menunjuk kepada usaha Israel dan Yehuda untuk bersekutu dengan bangsa-bangsa kafir, daripada mengandalkan Allah sebagai sumber kekuatan dan perlindungan.

Israel pada mulanya mengadakan persekutuan dengan Asyur (ayat 2Raj. 15:19-29) dan kemudian dengan Mesir (ayat 2Raj. 17:3-6); akhirnya mereka mulai beradaptasi dengan budaya kafir dan menghalalkan ibadah berhala. "Adiknya", Yehuda kemudian meniru kakaknya, melakukan hal yang sama (ayat 2Raj. 24:1). Bahkan tingkah laku umat Tuhan ini sempat membuat risih penduduk bangsa kafir yang tidak mengenal Tuhan. Sungguh, Tuhan tidak tahan melihat kebebalan Israel dan Yehuda, ibarat dua kekasih hati-Nya yang tidak setia. Kebebalan umat Tuhan sedemikian tebal hingga mereka tidak gentar walaupun hukuman sudah dijatuhkan kepada kakaknya.

Ketika kehidupan manusia telah mencapai ambang ketidakgentaran terhadap peringatan Tuhan, maka ibarat pengemudi, ia sedang menuruni tebing terjal tanpa rem. Selagi rambu-rambu firman masih dapat ditanggapi, berarti masih tersedia harapan bagi kita untuk memalingkan diri dari jalan yang salah, yang menuju maut. Namun seringkali kita mengabaikan rambu-rambu firman Tuhan karena terlanjur menikmati indahnya menuruni tebing atau kehidupan menuruni tebing telah menjadi kebiasaaan sehari-hari.

Pemberian identifikasi Tuhan kepada orang percaya, yang diibaratkan sebagai kekasih hati, bahkan sebagai mempelai-Nya seharusnya membuat kita malu bila dandanan fisik maupun rohani kita tidak sesuai dengan status kita yang begitu mulia.

Renungkan: Bagaimanakah Anda menghias diri Anda hari ini? Adakah unsur ke- cuek-an Yehuda dan Israel yang Anda adopsi di dalam menjalani kehidupan Anda sehari-hari? Andakah kekasih hati Allah yang telah ingkar janji, ingkar ikrar, atau ingkar nazar? Hentikanlah coreng- moreng pada dandanan Anda, sebelum tetangga Anda risih melihatnya.

(0.87) (Yeh 14:3) (full: BERHALA-BERHALA MEREKA DALAM HATINYA. )

Nas : Yeh 14:3

Para tua-tua Israel (ayat Yeh 14:1) bersalah karena menyembah berhala di dalam hati mereka, yaitu, mereka tidak setia kepada Allah dan firman-Nya. Mereka dengan angkuh menolak kehendak Allah dan mendambakan jalan hidup fasik; karena itu, Allah menolak untuk menuntun mereka dengan menjawab doa-doa mereka. Dengan cara yang sama, orang yang dewasa ini mengharapkan bimbingan dari Allah tidak akan memperoleh pertolongan Roh-Nya apabila hati mereka penuh dengan keinginan fasik akan hal-hal berdosa dari dunia ini

(lihat art. SIFAT PENYEMBAHAN BERHALA).

(0.87) (Yeh 15:2) (full: KAYU ANGGUR. )

Nas : Yeh 15:2-8

Penduduk Yerusalem diumpamakan dengan pokok anggur yang tidak berbuah sehingga tidak berguna. Buah kebenaran dan kesetiaan kepada Tuhan tidak dapat ditemukan di dalam diri mereka (ayat Yeh 15:8); karena itu mereka akan dibakar di dalam api (ayat Yeh 15:6). Yesus juga mengajarkan bahwa semua orang percaya yang gagal untuk tetap setia kepada-Nya dan tidak berbuah akan dipangkas dan dicampakkan ke dalam api

(lihat cat. --> Yoh 15:1;

lihat cat. --> Yoh 15:2;

lihat cat. --> Yoh 15:4;

lihat cat. --> Yoh 15:6;

lihat cat. --> Yoh 15:7).

[atau ref. Yoh 15:1-7]

(0.87) (Yeh 9:1) (sh: Yang menguatkan dan mengingatkan Kristen (Selasa, 24 Juli 2001))
Yang menguatkan dan mengingatkan Kristen

Bacaan kita hari ini masih merupakan lanjutan dari kunjungan penglihatan ke Yerusalem. Yehezkiel kini menjadi saksi dari proses eksekusi hukuman atas Yerusalem. Pertama, orang-orang yang setia kepada-Nya ditandai supaya terluput dari eksekusi. Kedua, kemuliaan Allah undur dari Bait-Nya. Ketiga, hukuman dijatuhkan. Hukuman ini tidak mengenal diskriminasi bahkan dimulai dari tempat kudus-Nya, yaitu para imam. Namun sebelum proses ini berjalan, ada alasan kuat mengapa proses itu tidak dapat ditunda lagi yaitu ketidakadilan menguasai kota Yerusalem, sebab para pemimpin dan rakyatnya berkeyakinan bahwa Allah tidak ada di Yerusalem. Pengingkaran akan keberadaan Allah merupakan bentuk lain dari menempatkan diri sendiri sebagai penguasa atas hidup kita sendiri serta atas hidup manusia lain dan alam semesta.

Penglihatan Yehezkiel ini memperlihatkan beberapa kebenaran kepada kita. Setiap ketidakadilan yang terjadi dalam sebuah negara tidak akan berlangsung selamanya. Akan tiba saatnya, Allah akan bertindak untuk menghentikan ketidakadilan ini dengan penghukuman- Nya. Pergumulan dan perjuangan orang-orang benar yang hidup dalam negara yang tidak menegakkan keadilan, tidak akan pernah sia-sia. Allah memperhatikan, mencatat, bahkan mampu memelihara umat-Nya ketika sekitarnya mengalami kehancuran. Allah akan menuntut pertanggungjawaban dari setiap orang tanpa dispensasi maupun diskriminasi, bahkan tuntutan Allah akan dimulai dari tempat kudus-Nya atau dari umat-Nya (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">6).

Kebenaran-kebenaran di atas dapat disimpulkan menjadi dua kebenaran utama yang merupakan dua sisi dari mata uang logam. Pertama, Kristen selalu mempunyai pengharapan dan penghiburan dalam situasi dan kondisi seburuk apa pun, sebab Allah adalah hakim yang adil. Kedua, kekristenan tidak boleh digunakan sebagai jubah untuk menutupi dosa-dosa kita.

Renungkan: Menyalahgunakan keyakinan keselamatan di dalam Kristus demi keuntungan pribadi akan mendatangkan penghukuman, sebab Allah menuntut pertanggungjawaban. Mari kita gunakan kedua sisi mata uang logam ini untuk menguatkan sekaligus mengingatkan kita, agar kita dapat senantiasa hidup menurut kehendak-Nya.

(0.86) (Yeh 16:1) (sh: Melihat diri sendiri dengan rasa malu (Senin, 27 Agustus 2001))
Melihat diri sendiri dengan rasa malu

Pasal orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">16 ini merupakan kisah penuh keharuan tentang anugerah dan perjanjian Tuhan yang sedemikian agung bagi umat-Nya yang menjadi tidak peka terhadap keadaan mereka. Alur kisah ini mengalir dalam beberapa babak: [1] Seorang anak yatim yang karena belas kasihan raja diangkat menjadi seorang ratu (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1-14); [2] Seorang ratu yang melacurkan diri dengan kecantikan dan nafsunya (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">15-34); [3] Seorang ratu yang menjadi orang hukuman (ayat 35-43) dan bahan olok-olokan (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">44-52); [4] Seorang hukuman yang sangat memalukan dibanding dengan teman-temannya (ayat 53- 58); dan [5] Seorang hukuman yang karena anugerah dan kesetiaan raja diselamatkan, dibersihkan, diperbaharui, dan diangkat kembali (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">59-63).

Kisah ini merupakan gambaran kegagalan bangsa Israel untuk mempercayai Tuhan dan sebaliknya berupaya dengan kemampuannya sendiri mencari bantuan kepada bangsa-bangsa asing untuk menghadapi krisis politik yang mereka alami. Hal ini merupakan penyelewengan dan ketidaksetiaan di hadapan Tuhan. Di tengah situasi seperti ini firman Tuhan datang kepada Yehezkiel agar ia menyerukan ingatan terhadap masa lalu Israel yang memalukan, sementara mereka tidak lagi menyadari bahwa semua yang dimilikinya tidak lain berasal dari Tuhan (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4-14, 22). Sebagai respons atas anugerah Tuhan yang sedemikian besar, mereka bukannya hidup dengan setia, namun sebaliknya tanpa rasa malu mengikuti nafsu mereka yang di luar akal sehat (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">15-22). Inilah gambaran dari kondisi nyata umat Tuhan, yang sedemikian mudah melupakan anugerah yang besar dan mengikuti nafsu yang berada di luar akal sehat. Inilah suatu cerminan yang memalukan bagi kita yang seringkali juga berada dalam kondisi yang sama. Alasan dari seruan firman Tuhan yang memperhadapkan mereka dengan rasa malu ini adalah kesetiaan Tuhan dalam memelihara janji-Nya (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">8,60), sehingga melalui rasa malu ini mereka dituntun untuk mengingat serta mengenali siapa diri mereka dan bagaimana kondisi mereka di hadapan Tuhan.

Renungkan: Masihkah kita memiliki kesadaran dan kepekaan tentang siapakah diri kita di hadapan kebesaran anugerah Tuhan? Apakah kita secara tidak sadar sedang mengikuti nafsu yang menuntun kita bertindak di luar akal sehat? Bagaimanakah seharusnya kita meresponi seruan Tuhan yang memperhadapkan kita dengan rasa malu?

(0.86) (Yeh 2:1) (sh: Antara ketaatan dan gejolak hati (Selasa, 17 Juli 2001))
Antara ketaatan dan gejolak hati

Setelah menyatakan kemuliaan-Nya, Allah menyatakan panggilan dan firman-Nya kepada Yehezkiel. Sikap yang dituntut dari Yehezkiel adalah siap dan sigap (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1), yang menandakan ketaatan yang tidak hanya emosional namun ketaatan yang cerdas. Ini diperlukan sebab tugas yang akan diemban bukanlah tugas yang ringan dan mudah. Allah sendiri mengakui bahkan memahami hal itu sehingga Ia menyebutkan berkali-kali karakteristik bangsa yang akan dilayani Yehezkiel (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3-8). Namun Allah tidak hanya sebatas peduli, Ia juga akan selalu berada di belakang Yehezkiel untuk menguatkan hati dan terus memompa semangatnya, sehingga tugas Yehezkiel dapat dilaksanakan dengan baik (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:8-9).

Allah juga menegaskan bahwa yang terpenting bagi Allah adalah Yehezkiel melaksanakan tugas dengan setia bukan pertobatan bangsa Israel (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">5). Ini tidak berarti bahwa Allah hanya peduli kepada pelayan-Nya dan mengabaikan pertobatan manusia, sebab tujuan misi Yehezkiel adalah agar bangsa Israel mengetahui bahwa ada seorang nabi Allah di antara mereka dan bahwa mereka sudah diberi kesempatan untuk bertobat. Suatu saat Allah akan datang untuk menghakiminya.

Respons Yehezkiel terhadap firman dan panggilan Allah sangat indah yaitu ia taat secara total ketika diperintahkan untuk memakan seluruh gulungan kitab (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:1-3). Apa yang dihasilkan oleh ketaatan Yehezkiel? Kekuatan Ilahi untuk mewartakan firman-Nya walaupun isinya bertentangan dengan pengharapan bangsa Israel (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:1) serta kedamaian di dalam hidupnya (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:3). Emosi Yehezkiel juga bergejolak (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:14) yang disebabkan karena gabungan dua pemikiran yaitu ia merasakan ketidakadilan Allah yang mengutus dirinya dengan tugas yang berat, serta ia mengidentifikasikan dirinya dengan perasaan Allah terhadap umat- Nya yang senantiasa memberontak. Karena itu ia membutuhkan waktu untuk berdiam diri selama 7 hari (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:15). Berdiam diri merupakan terapi yang paling tepat bagi ketegangan emosi.

Renungkan: Banyak sekali saudara-saudara kita yang mempunyai panggilan seperti Yehezkiel yaitu melayani orang-orang yang secara sengaja menentang dan menantang Injil dan pelayanan Kristus. Emosi mereka seringkali juga bergejolak. Berdoalah untuk mereka serta berikan persembahan kepada Allah melalui mereka.

(0.85) (Yeh 3:16) (sh: Antara tugas, tanggung jawab, dan hasil (Rabu, 18 Juli 2001))
Antara tugas, tanggung jawab, dan hasil

Allah sangat memahami perasaan dan gejolak hati hamba-Nya (ayat 16). Ia memberikan kesempatan kepada Yehezkiel untuk berdiam diri selama tujuh hari sama seperti Ia memberikan kesempatan kepada Paulus untuk berdiam diri selama tiga hari sebelum menyatakan panggilan-Nya. Ini menandakan bahwa Allah tidak selalu menuntut, namun Ia sudi menunggu waktu yang paling tepat bagi hamba-Nya untuk mendengarkan lebih rinci tanggung jawabnya. Allah begitu sabar dan memperhatikan kebutuhan hamba-Nya demi mengemban misi- Nya

Apa tanggung jawab Yehezkiel? Ia diangkat menjadi penjaga kaum Israel -- baik orang jahat maupun orang benar. Ia harus mengobati orang sakit dan mencegah agar orang tidak sakit. Ini bukan tanggung jawab yang ringan sebab berdasarkan pernyataan Allah sebelumnya (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">2:3-8), tidak mustahil Yehezkiel akan mengalami berbagai tantangan dari bangsanya. Yehezkiel juga mempunyai pola kerja yang sudah ditetapkan oleh Allah yaitu mendengarkan firman- Nya dan memperingatkan bangsa Israel atas nama Allah. Pola ini tidak dapat dibolak-balik urutannya. Tahap pertama merupakan legitimasi bagi dirinya sebagai wakil Allah. Pola ini juga mempunyai implikasi bahwa Yehezkiel tidak boleh berbicara apa pun jika Allah tidak memberikan firman-Nya. Allah sangat serius dengan pola ini sehingga Ia menegaskan dengan membuat Yehezkiel bisu dan akan membuatnya dapat berbicara jika firman-Nya siap untuk diberitakan (ayat orang+yang+setia+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:26-27). Tugas yang diemban sangat berat demikian pula pola kerja yang harus diikuti sangat ketat, namun tanggung jawab yang dituntut bukanlah keberhasilan dalam misinya melainkan kesetiaan dalam menjalankan misi yang sudah Allah berikan.

Renungkan: Apa yang telah Allah lakukan terhadap Yehezkiel juga masih Allah lakukan terhadap hamba-Nya pada masa kini. Ia tidak akan memaksa kita untuk memikul suatu tanggung jawab pelayanan sampai kita benar-benar siap. Ia juga mau supaya kita mengikuti pola kerja-Nya dengan disiplin dan melakukan semua tugas dengan setia. Berapa jumlah orang yang berpaling dari dosa, bukanlah menjadi tanggung jawab kita. Berapa jumlah orang yang berkomitmen untuk taat kepada-Nya, bukanlah tanggung jawab kita.



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA