Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 14 dari 14 ayat untuk menyamar (0.000 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ayb 30:18) (jerusalem: koyaklah) Dalam naskah Ibrani tertulis: ia menyamar.
(0.58) (2Taw 35:22) (jerusalem: melainkan menyamar) Bdk 1Ra 22:30. Dalam terjemahan Yunani dengan dengan tepat terbaca: melainkan nekat.
(0.50) (1Raj 22:30) (jerusalem: Aku akan menyamar....) Begitulah menurut terjemahan-terjemahan kuno. Dalam naskah Ibrani tertulis: Menyamarlah.... Tetapi ini tidak sesuai dengan ceritera selanjutnya.
(0.33) (Kej 38:14) (jerusalem: ia bertelekung ...) Artinya: Tamar menyamar sebagai pelacur, lalu menunggu Yehuda di jalan. Tamar bertindak demikian terdorong oleh keinginan mendapat anak yang dapat dianggap anak suaminya yang sudah meninggal. Tindakannya itu oleh Yehuda dikatakan "benar", Kej 38:26, dan dipuji oleh keturunannya, Rut 4:12.
(0.24) (Mat 7:23) (full: AKU TIDAK PERNAH MENGENAL KAMU. )

Nas : Mat 7:23

Kata-kata Kristus ini dengan jelas menyatakan bahwa seorang pendeta mungkin saja memberitakan Injil di dalam nama Kristus, mengusir setan dan mengadakan mukjizat sedangkan mereka sendiri tidak mempunyai iman yang menyelamatkan di dalam Kristus.

  1. 1) Alkitab mengajarkan bahwa pemberitaan Injil yang berapi-api, semangat demi kebenaran serta mukjizat dewasa ini dapat diadakan di bawah pengaruh dan kuasa Iblis. Paulus mengingatkan bahwa "Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran" (2Kor 11:14-15; bd. Mat 24:24). Paulus menerangkan bahwa urapan yang tampaknya penuh kuasa dapat merupakan "pekerjaan Iblis" (lih. 2Tes 2:9-10; Wahy 13:3,12;

    lihat art. GURU-GURU PALSU).

  2. 2) Sering kali Allah meniadakan kegiatan Iblis dalam guru palsu ini untuk menyelamatkan atau menyembuhkan mereka yang dengan sungguh-sungguh menanggapi Firman Allah (lih. Fili 1:15-19). Allah senantiasa menginginkan bahwa mereka yang memberitakan Injil hidup benar (lih. 1Tim 3:1-7); namun apabila ada seseorang yang jahat atau tidak bermoral memberitakan Firman Allah, Allah tetap dapat bekerja di dalam hati orang yang menerima Firman-Nya dengan penyerahan kepada Kristus. Allah tidak mendukung seorang pengkhotbah yang tidak benar, namun Dia tetap akan mendukung kebenaran alkitabiah dan mereka yang menerima kebenaran itu dengan iman.
(0.18) (2Kor 11:13) (full: PEKERJA-PEKERJA CURANG, YANG MENYAMAR SEBAGAI RASUL-RASUL. )

Nas : 2Kor 11:13

Pendusta ulung, si Iblis (ayat 2Kor 11:3; Yoh 8:44) memakai orang jahat sebagai perantaranya, dengan menjadikan mereka "rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang".

  1. 1) Alkitab berbicara mengenai pemimpin yang curang ini sebagai orang yang diberi kekuatan oleh Iblis.
    1. (a) Mereka kelihatannya melakukan perkara-perkara besar bagi Allah (ayat 2Kor 11:15; Wahy 13:2),
    2. (b) menyampaikan khotbah Injil yang menarik perhatian (ayat 2Kor 11:4;

      lihat cat. --> 1Tim 4:1), dan

      [atau ref. 1Tim 4:1]

    3. (c) kelihatannya benar tetapi pada kenyataannya mereka menolak ibadah dan mengingkari kekuatannya (2Tim 3:5).
  2. 2) Orang ini menyamar sebagai "rasul-rasul Kristus" dan "hamba-hamba kebenaran" (ayat 2Kor 11:15). Demikian, mereka meniru pelayan Kristus yang sejati dan menyinggung setiap "bentuk ibadah" yang ada dalam berita mereka (2Tim 3:5). Bisa jadi mereka itu memiliki perhatian dan kasih yang tulus, dan mungkin mereka memberitakan pengampunan, damai sejahtera, kepuasan, kasih, dan banyak hal lain yang berguna, tetapi mereka hidup di bawah pengaruh Iblis. Injil mereka sering menjadi berita dari akal manusia dan bukan penafsiran yang benar dari penyataan Allah yang ditemukan dalam Alkitab (bd. Gal 1:6-7; 1Pet 2:1-3). Berita mereka menyimpang dari pengajaran rasul-rasul PB

    (lihat cat. --> 1Yoh 4:1).

    [atau ref. 1Yoh 4:1]

  3. 3) Semua orang percaya harus waspada terhadap para pekerja dan pemimpin yang menyesatkan ini (ayat 2Kor 11:3-4; Mat 7:15; 16:6), dan jangan diperdaya oleh kharisma, pidato yang fasih, pendidikan, mukjizat, jumlah keberhasilan dan berita mereka yang digemari orang.
  4. 4) Semua pemimpin agama harus dinilai berdasarkan sikap dan kesetiaan mereka terhadap penebusan oleh darah Yesus Kristus dan terhadap Injil sebagaimana disajikan oleh Kristus dan para penulis PB

    (lihat cat. --> Gal 1:9;

    [atau ref. Gal 1:9]

    lihat art. GURU-GURU PALSU).

(0.18) (1Raj 14:1) (sh: Tak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. (Selasa, 22 Februari 2000))
Tak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. Allah bertakhta di

dalam kemuliaan, jauh dari manusia. Ia tidak pernah peduli, Ia tidak akan tahu ulah manusia, itu pendapat sementara orang. Akibatnya, orang tak punya rasa takut tatkala berbuat jahat, menipu, atau tidak beribadah kepada Allah. Itu pula yang ada pada Yerobeam, raja kerajaan Israel bagian Utara. Ketika Abia, putra mahkota kerajaan, sakit, Yerobeam sengaja menyuruh istrinya menyamar dan datang ke nabi Ahia untuk menanyakan apa yang bakal terjadi dengan anaknya. Dengan membawa roti, kue, madu, dan menyamar, istri Yerobeam datang ke nabi Ahia dengan harapan Ahia akan mengatakan yang baik seperti yang pernah dialami Yerobeam ketika ia diangkat menjadi raja. Namun apa yang diharapkan tidak menjadi kenyataan. Kepada nabi Ahia, yang walaupun buta, Allah berbicara kepadanya. Ia tahu siapa yang datang kepadanya. Sesuai dengan firman Tuhan, ia mengatakan kematian dan kehancuran kerajaan Yerobeam. Ternyata penyamaran dan pemberian-pemberian sang permaisuri tak ada artinya.

Arti nama "Abia" adalah `Bapa (Ilahi) saya adalah Yahwe'. Tetapi dalam sepanjang pemerintahannya Yerobeam tidak menjadikan Allah sebagai "Bapa" Dari keluarga istana sampai seluruh rakyat menyembah pada patung-patung buatan tangan manusia. Bertepatan dengan sakitnya Abia, sebenarnya Yerobeam masih berkesempatan untuk bertobat dan memperbaiki pola hidup dan ibadahnya. Tetapi Yerobeam justru mengeraskan hati. Melalui nabi Ahia nasib kerajaan dan keluarga Yerobeam diungkapkan, bahwa hanya Abialah yang akan menerima kehormatan, sedangkan semuanya akan hancur.

Renungkan: Abia hanya sebuah nama dan bukan pengakuan Yerobeam kepada Allah, akibatnya kehancuran iman dan hidup spiritualitasnya. Akibat lain yang lebih mengerikan adalah kehancuran keluarga dan kerajaannya. "Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah Tuhan" demikian ungkapan iman seorang pemazmur. Allah adalah Tuhan dari seluruh semesta dan umat manusia. Bangsa yang berjalan dengan takut dan hormat kepada Dia, Tuhan Pencipta, yang akan menikmati berkat dan anugerah-Nya. Hal ini perlu terus diupayakan, yakni hidup takut akan Tuhan dalam seluruh segi kehidupan, baik dalam dunia bisnis, pendidikan, pemerintahan, dan politik.

(0.17) (Mat 13:30) (full: BIARKANLAH KEDUANYA TUMBUH BERSAMA. )

Nas : Mat 13:30

Mengenai pertumbuhan bersama para pengikut Kristus yang sejati dengan anak-anak si jahat yang menyamar sebagai orang percaya (ayat Mat 13:38; bd. 2Kor 11:13-15), ada tiga hal yang perlu diingat.

  1. 1) Sepanjang zaman Injil, kedua kelompok ini akan hidup berdampingan. Allah tidak akan memerintahkan para malaikat-Nya untuk membinasakan anak-anak si jahat ini sebelum akhir zaman (ayat Mat 13:30,38-41).
  2. 2) Perumpamaan di atas tidak bertentangan dengan petunjuk-petunjuk lain di Alkitab yang memerintahkan gereja untuk memberlakukan disiplin atas anggota jemaat yang berbuat dosa dan mengucilkan mereka yang tidak mau bertobat dan yang palsu dari persekutuan mereka

    (lihat cat. --> Mat 18:15,

    lihat cat. --> Kis 20:28; dan

    lihat cat. --> 1Kor 5:1).

    [atau ref. Mat 18:15; Kis 20:28; 1Kor 5:1]

    Bagaimanapun juga perlu diingat bahwa disiplin gerejani adalah pemecahan terbatas terhadap oknum-oknum yang jahat dalam kerajaan itu. Tuhan dan para malaikat-Nya akan mengadakan pemisahan yang akhir.
  3. 3) Orang percaya yang setia harus senantiasa waspada terhadap semua unsur dan oknum subversif yang ditempatkan Iblis di semua bagian dari pekerjaan Tuhan. Dalam banyak hal mereka akan kelihatan seperti anak-anak Allah yang sejati

    (lihat cat. --> 2Kor 11:13;

    [atau ref. 2Kor 11:13]

    lihat art. GURU-GURU PALSU).

(0.17) (2Taw 35:20) (sh: Ketika Yosia gagal (Minggu, 14 Juli 2002))
Ketika Yosia gagal

Suatu kisah sedih menutup catatan penulis Tawarikh tentang Yosia. Syair-syair ratapan mengenai kematian Yosia bahkan masih dinyanyikan hingga zaman setelah pembuangan (ayat 25). Raja yang diingat karena perbuatan-perbuatannya yang saleh itu (ayat 26) harus mati karena sekali saja gagal menaati kehendak Tuhan. Dosa raja-raja Israel adalah dosa bersandar kepada kekuatan negara lain demi kelangsungan negara dan bangsanya, dan bukan bersandar kepada Allah dan rencana-Nya bagi Israel. Dosa ini Yosia buat pula.

Sukar bagi kita untuk mengerti motivasi Yosia berperang melawan Firaun Nekho tanpa menyadari hal berikut: Nekho berangkat untuk membantu Asyur yang sedang melemah melawan kekuatan Babel yang terus menanjak, sementara Yosia melihat Babel sebagai negara yang berpotensi untuk menolongnya menghadapi Asyur. Maka, majulah Yosia menghadang agar Nekho tidak membantu Asyur.

Langkah ini tidak hanya menunjukkan kegagalan Yosia bersandar kepada kekuatan Tuhan karena terlalu mengandalkan kekuatan manusia, tetapi juga kegagalannya untuk taat. Kata-kata dari Nekho adalah pesan Allah (ayat 21-22). Akibatnya, Yosia terluka parah, walaupun ia telah menyamar pada saat berperang melawan Mesir. Kematiannya menyebabkan Yerusalem dan Yehuda, bahkan nabi Yeremia, berkabung (ayat 24-25). Tragis, karena justru pada saat-saat seperti ini Yehuda membutuhkan pemimpin seperti Yosia.

Renungkan: "Prestasi" rohani yang pernah dicapai seseorang Kristen patut membuat orang agar lebih hati-hati karena ia tidak kebal dari dosa pengandalan diri sendiri dan mengabaikan kehendak Tuhan.

(0.17) (Luk 3:21) (sh: Menjadi manusia demi manusia (Minggu, 4 Januari 2004))
Menjadi manusia demi manusia

Seorang raja pada zaman dahulu kala pernah menyamar menjadi rakyat biasa untuk mengenali kehidupan rakyatnya. Betapa terperanjatnya ia ketika melihat kemiskinan, penindasan dan ketidakadilan melanda masyarakatnya. Sekembalinya raja tersebut ke istana ia segera mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menolong rakyatnya.

Tindakan Yesus datang ke dunia dan menjadi sama dengan manusia dalam segala hal adalah tindakan dari kasih Allah kepada umat-Nya. Namun, berbeda dengan cerita di atas, Allah yang Mahatahu datang bukan untuk mencari tahu keadaan umat-Nya, tetapi Allah datang untuk ikut merasakan dan mengalami penderitaan umat-Nya. Bahkan untuk semuanya itu Yesus harus tunduk kepada aturan-aturan manusia.

Kesediaan Yesus memberi diri-Nya dibaptis adalah tanda solidaritas-Nya terhadap manusia dan tanda telah dimulainya misi kemanusiaan Tuhan Yesus di tengah-tengah dunia. Segera setelah Yesus dibaptis, turunlah Roh Kudus sebagai tanda bahwa Allah Bapa berkenan atas-Nya (ayat 22). Dengan demikian karya penebusan Allah dalam diri Tuhan Yesus Kristus menjadi karya yang realistis dan menjawab permasalahan umat. Jadi misi Yesus adalah misi surgawi, misi Allah sendiri untuk umat manusia.

Renungkan: Untuk menyelamatkan manusia, Yesus rela meninggalkan kemuliaan ke-Allah-an-Nya menjadi manusia sejati. Siapkah kita menjadi Kristen yang rela mengorbankan hak-hak kita untuk menjangkau sesama kita yang masih di dalam dosa?

(0.15) (1Raj 14:1) (sh: Kemunafikan Yerobeam (Sabtu, 14 Agustus 2004))
Kemunafikan Yerobeam

Orang yang pernah mendapat belas kasih Allah, namun dalam hidupnya kemudian melawan Allah adalah orang durhaka. Ketika kesulitan menghadangnya, ia bertindak secara diam-diam meminta pertolongan Allah tanpa benar-benar bertobat, itu adalah kemunafikan!

Kemunafikan seperti itu terlihat dalam diri Yerobeam. Ia telah berbuat durhaka kepada Allah dengan perbuatannya mendirikan patung lembu emas dan mezbah untuk menyembah patung itu. Ia sudah membawa Israel ke dalam penyembahan berhala dan mengkhianati ikatan Perjanjian Sinai, sehingga Allah mengirimkan abdi-Nya untuk menubuatkan penghukuman yang memang pantas bagi Yerobeam (ayat 13:1-5). Tetapi, itu tidak membuat Yerobeam sadar. Ketika anaknya sakit, ia mencari Allah, melalui Nabi Ahia. Ia mengutus istrinya berpura-pura menyamar untuk mengelabui Ahia. Memang Ahia secara fisik buta, tetapi mata rohaninya tidak buta. Allah menyatakan muslihat Yerobeam dengan jelas kepada Ahia (ayat 1-5).

Mencari pertolongan pada Allah, apa salahnya? Tentu saja tidak salah kalau memang disertai dengan pertobatan, penyesalan akan dosa-dosa, dan bertekad untuk setia kembali melakukan kehendak-Nya. Masalahnya, Yerobeam hanya mencari pertolongan pada Allah, tetapi tidak disertai dengan mencari pengampunan. Yang didapatkan Yerobeam bukan pertolongan Allah melainkan penghukuman. Anaknya tidak akan sembuh (ayat 12-13). Kerajaannya akan jatuh ke tangan orang lain, dinastinya akan berakhir (ayat 14). Israel akan dihukum dengan diserakkan ke seberang sungai Efrat dan diacuhkan oleh Allah karena dosa-dosa mereka (ayat 15-16).

Jangan berlaku seperti Yerobeam. Jangan mempermainkan Allah. Kalau Anda tidak benar-benar bertobat, Anda adalah orang munafik. Orang munafik akan dihancurkan Allah, karena ia bukan hanya berdosa terhadap Allah saja tetapi berpotensi besar membawa orang lain berdosa juga.

Camkanlah: Orang munafik tidak akan mendapat belas kasih Allah. Orang munafik akan dihukum Allah dengan keras.

(0.15) (1Raj 22:24) (sh: Bagi Allah tidak ada unsur kebetulan. (Rabu, 15 Maret 2000))
Bagi Allah tidak ada unsur kebetulan.

Pernahkah Anda mendengar suatu kisah nyata dimana seorang yang karena terlambat    bangun, ketinggalan pesawat yang akan membawanya ke luar negeri.    Namun pesawat itu tidak pernah sampai ke tujuannya karena telah    meledak di udara hingga menewaskan seluruh penumpang dan    awaknya. Mungkin Anda berkomentar: 'Kebetulan ia terlambat    bangun dan ketinggalan pesawat'. Sedangkan komentar dari orang    yang selamat itu adalah 'wah karena kebetulan malam sebelumnya    aku bertemu dengan teman lama, jadi kami ngobrol hingga larut    malam. Akibatnya aku terlambat bangun'.

Berdasarkan komentar-komentar di atas dapat disimpulkan bahwa    istilah 'kebetulan' dipergunakan untuk mengekspresikan suatu    peristiwa yang kemungkinan terjadinya sangat kecil karena    berbagai alasan. Namun tidak terkandung suatu keyakinan bahwa    ada suatu kuasa yang mengontrol dan memungkinkan suatu hal yang    tidak mungkin terjadi, menjadi  kenyataan.

Bagaimana tanggapan kita tentang peristiwa kematian Ahab?    Apakah suatu kebetulan jika Ahab merencanakan untuk keluar    berperang dengan cara menyamar menjadi seorang prajurit? Jika    seorang tentara musuh menarik panahnya dan menembak sembarangan,    tetapi akhirnya mengenai Ahab tepat di antara sambungan baju    zirahnya yang terbuat dari besi? Jawaban untuk pertanyaan-    pertanyaan di atas adalah semua rentetan peristiwa yang terjadi    hingga tewasnya Ahab, bukanlah suatu kebetulan. Ada suatu kuasa    yang begitu berdaulat yang mengontrol segala sesuatu dan    mengizinkan segala sesuatu terjadi atau tidak.

Allah di belakang semua peristiwa itu. Ia ingin menunjukkan    bahwa firman yang Ia ucapkan melalui Mikha adalah benar adanya.    Walau Ahab berusaha membuktikan bahwa ramalan Mikha tidak akan    pernah terjadi, namun yang terjadi justru sebaliknya. Ia terkena    panah musuh tepat di bagian yang sangat tidak mungkin untuk    dijadikan sasaran. Allah ingin menunjukkan bahwa kekuasaan Ahab    tidak ada artinya.

Renungkan: Ahab mungkin berhasil memberangus mulut Mikha    dengan jalan memenjarakan Mikha, namun kebenaran tetap akan    muncul, dan bukan secara kebetulan. Tidak ada satu pun peristiwa    yang terjadi secara kebetulan, karena Allah yang berdaulat    mengendalikan semuanya.

(0.15) (2Taw 18:1) (sh: Sikap hati mendua (Jumat, 21 Juni 2002))
Sikap hati mendua

Kecenderungan hati manusia yang mendua antara salah dan benar tergambar jelas dalam diri raja Yosafat. Ia harus memilih antara ajakan raja Ahab yang didukung oleh dukungan empat ratus orang nabi-nabinya sendiri yang adalah para nabi palsu, dan nubuat serta peringatan dari Mikha yang memaparkan secara gamblang akibat-akibat fatal bila mereka maju memerangi Ramot-Gilead.

Mengawinkan putranya dengan putri Raja Ahab adalah tindakan salah pertama yang Yosafat buat. Sebenarnya tidak perlu ia mengatur perkawinan politis tersebut sebab Allah telah cukup memberkatinya. Kesalahan kedua adalah mendengarkan ajakan Ahab untuk menyerbu Ramot-Gilead yang dikuasai oleh orang-orang Aram. Meskipun Yosafat mendesak untuk menanyakan kehendak Tuhan, namun reaksi pertamanya yang kelak memang akan dilakukannya juga adalah segera menyambut ajakan itu dengan antusias (ayat 3b). Berpikir menurut hikmat duniawi tampaknya telah sedemikian mempengaruhi Yosafat, apalagi ajakan Ahab itu kemudian didukung oleh dukungan suara terpadu empat ratus nabi palsu Ahab. Kesalahan ketiga adalah puncaknya ketika ia pergi maju berperang bersama Ahab meskipun Mikha, nabi Allah sejati itu telah menyindir (ayat 14) dan memberi peringatan gamblang tentang akibat fatal yang akan terjadi (ayat 15-22). Akibat mendengarkan nubuat palsu mengerikan sekali. Ahab mati terbunuh meski sudah men yamar sebelumnya, hanya Yosafat selamat sebab Allah mengintervensi karena rencana-Nya untuk Yehuda.

Kata kerja "mengajak" (ayat 2) dan "membujuk" (ayat 30) dalam bahasa Ibraninya adalah sama. Ajakan salah menyeret orang pada kesesatan dan kehancuran, sedangkan ajakan benar berasal dari Tuhan sumber keselamatan. Sayang bahwa Yosafat tidak tegas dan konsisten mencari kebenaran. Syukurlah bahwa rencana Tuhan meluputkan dia dari jalan salah yang telah dipilihnya.

Renungkan: Untuk tetap dalam jalan Tuhan tidak cukup hanya menguji setiap tawaran dan pilihan dengan saksama. Tindakan itu harus diiringi dengan kebulatan hati menolak semua yang salah dan menaati suara Tuhan meski tidak populer sekalipun.

(0.15) (Mat 1:1) (sh: Wanita di balik rencana keselamatan Allah (Jumat, 24 Desember 2004))
Wanita di balik rencana keselamatan Allah

Pada umumnya kedudukan seorang wanita dalam hak waris, hak belajar, hak bekerja, hak berpendapat, dll. dalam budaya dunia dianggap remeh. Akan tetapi, pandangan Allah terhadap wanita berbeda dengan dunia. Nas inilah buktinya.

Injil Matius dibuka dengan penulisan garis keturunan Yesus yang terdiri dari empat puluh dua keturunan dari Abraham sampai Daud; keturunan Daud yang terbuang ke Babel; generasi yang lahir dari pembuangan ke Babel (ayat 17). Yang menarik dari nas ini ialah dituliskannya tiga nama wanita yang memiliki riwayat hidup yang "cacat" Mengapa? Cerita tentang mereka kurang baik dan tidak terhormat. Ketiga wanita tersebut yakni: Tamar (ayat 3); Rahab (ayat 5a); Batsyeba, istri Uria (ayat 6). Pertama, sebenarnya Tamar adalah menantu dari Yehuda (Kej. 38:6, 8-11). Janji Yehuda untuk memberikan Syela menjadi suami bagi Tamar ternyata bohong (ayat 14). Jadi, Tamar menyamar sebagai "wanita nakal" untuk menggoda Yehuda dan melahirkan Peres dan Zerah. Kedua, Rahab adalah seorang "wanita nakal" Kanaan yang melindungi pasukan pengintai Israel saat mereka hendak melarikan diri dari kota Yerikho (Yos. 2). Penyebab Rahab menolong mereka karena ia memercayai Allah Israel (ayat 9-13). Ketiga, Batsyeba adalah istri Uria yang menjadi korban keinginan nafsu Raja Daud, ketika suaminya berperang membela Israel melawan Amon. Batsyeba melahirkan seorang anak yang meninggal tidak lama setelah ia lahir. Barulah kemudian Salomo lahir (ayat 2 Sam. 11).

Allah dalam kehendak-Nya dan kedaulatan-Nya memilih Tamar, Rahab, dan Batsyeba menjadi nenek moyang Yesus. Hal ini menunjukkan bahwa penggenapan keselamatan Allah melalui Yesus bagi manusia, tidak berdasarkan "bersih" tidaknya maupun terhormat tidaknya status seseorang di masyarakat. Keselamatan bagi hidup kita pun tidak didasarkan pada siapakah kita, bagaimanakah masa lalu kita, apa pekerjaan kita, dll.

Renungkan: Syarat menjadi bagian dari umat Allah bukan karena keberadaan kita melainkan hati dan iman yang tertuju kepada-Nya.



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA