(1.00) | (Gal 3:15) |
(sh: Kebahagiaan orang Kristen (Jumat, 10 Juni 2005)) Kebahagiaan orang Kristen
Namun dalam nas ini Paulus memisahkan iman sejati dari keharusan melaksanakan hukum Taurat. Untuk itu ia menjelaskan sejarah keselamatan. Janji kepada Abraham bagaikan sebuah surat wasiat yang memiliki keabsahan yang tak dapat dibatalkan, Paulus menjelaskan bahwa janji Allah kepada Abraham tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">15). Pertama, janji Allah kepada Abraham itu sah secara hukum maka tidak dapat dibatalkan (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">17a). Kedua, hukum Taurat baru diberikan empat ratus tiga puluh tahun kemudian sehingga tidak mungkin bisa membatalkan yang telah ada terlebih dahulu (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">17b). Dengan dua alasan inilah Paulus menghancurkan kesimpulan bahwa janji Allah kepada Abraham harus ditambah dengan hukum Taurat supaya orang-orang Yahudi Kristen di Galatia mengalami janji berkat dari Allah. Konsep Mesias dari Paulus juga sangat jelas, yaitu bahwa keturunan yang Allah janjikan kepada Abraham itu menunjuk kepada Kristus (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">16). Jadi, janji berkat Allah melalui Abraham kepada orang percaya bukan didapatkan dengan menjalankan Taurat, tetapi ada di dalam Kristus sebagai penggenapan dari Taurat. Dengan beriman kepada Kristus saja orang percaya mendapatkan dan menikmati penggenapan janji keselamatan itu. Kalau kebahagiaan orang Kristen didasarkan pada ketaatan melakukan hukum Taurat atau ajaran-ajaran kebajikan lainnya, maka dapat dipastikan kita akan frustasi. Sebaliknya dengan bersandar kepada janji Allah di dalam Kristus, kita dimungkinkan untuk hidup berkemenangan melawan kedagingan dan hawa nafsu duniawi. Renungkan: Janji-Nya pasti ditepati. Jangan biarkan ajaran-ajaran lain mengacaukan iman kita kepada-Nya. |
(0.89) | (Gal 5:7) |
(full: MENGHALANG-HALANGI ... TIDAK MENURUTI KEBENARAN LAGI?
) Nas : Gal 5:7 Ajaran palsu akan berbentuk penyangkalan kebenaran inti iman Kristen (lihat cat. --> Gal 1:9), [atau ref. Gal 1:9] atau menyatakan bahwa di samping apa yang dinyatakan PB masih diperlukan sesuatu lain untuk menjadi seorang Kristen yang utuh (bd. Gal 1:6; Gal 2:16; Gal 5:2,6).
|
(0.82) | (Gal 1:6) |
(full: INJIL LAIN.
) Nas : Gal 1:6 Guru-guru palsu telah datang kepada jemaat Galatia sambil berusaha untuk mempengaruhi mereka untuk menolak ajaran Paulus dan menerima "suatu injil lain". Injil mereka mengajar bahwa keselamatan meliputi bukan hanya percaya kepada Kristus, tetapi juga bergabung dengan agama Yahudi dengan jalan disunat (Gal 5:2), menaati hukum Taurat (Gal 3:5), dan merayakan hari-hari raya Yahudi (Gal 4:10).
|
(0.81) | (Gal 4:8) |
(sh: Diperhamba atau merdeka? (Senin, 13 Juni 2005)) Diperhamba atau merdeka?
Paulus telah berusaha meyakinkan mereka akan kebenaran Injil itu melalui pengalaman iman mereka (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">3:1-5) dan melalui ajaran-ajaran Alkitabiah dari Perjanjian Lama (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">3:6-4:7). Kini ia hendak menggugah hati jemaat di Galatia melalui relasi yang selama ini terbina baik dan intim antara dirinya dengan mereka (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">4:12). Dahulu ketika Paulus pertama kali memberitakan Injil kepada mereka, mereka menerimanya dengan tangan terbuka dan penuh sukacita. Padahal Paulus ketika itu sedang dalam keadaan sakit. Menurut para ahli, mungkin Paulus menderita salah satu dari penyakit ini, rabun mata, malaria, atau epilepsi/ayan. Mereka menerima Paulus dan pemberitaannya karena melihat ketulusan hatinya dalam memberitakan Injil sejati itu. Mereka begitu berbahagia dalam iman yang dikaruniakan Allah kepada mereka (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">13-15). Sekarang Paulus hadir melalui suratnya, tetap dalam ketulusan, untuk memberitakan kebenaran. Apakah mereka akan menerima atau malah membenci Paulus (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">16)? Mengapa mereka begitu cepat berubah? Oleh karena penghayatan yang salah akan hukum Taurat, mereka kembali diperhamba olehnya. Akibatnya mereka kehilangan relasi yang intim dengan Tuhan dan juga dengan Paulus (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">17). Tanda-tanda orang yang beriman kepada Kristus adalah sukacita, kasih, dan ketulusan terhadap sesama. Sebaliknya, orang yang diperhamba oleh berbagai peraturan agamawi akan hidup dalam belenggu kepura-puraan. Hidupnya tidak bahagia. Apakah Anda orang beriman atau orang yang bertuankan peraturan? Renungkan: Kemerdekaan rohani datang dari karya Kristus bukan dari upaya taat manusia yang ternoda dosa. |
(0.80) | (Gal 2:11) |
(sh: Tolak standar ganda! (Selasa, 7 Juni 2005)) Tolak standar ganda!
Sungguh menyedihkan, sikap yang dilihat Joni dan yang menjadi penyebab ia mundur dari memercayai Yesus, justru diperlihatkan oleh Petrus (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">12). Petrus masih menganggap tradisi Yahudi (=sunat) lebih penting daripada Injil. Sebaliknya Paulus menyatakan konsistensi imannya dengan berani menegor keras dan terbuka kepada Petrus yang tergolong seniornya (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">11,14). Pertama, hukum Taurat tidak dapat menyelamatkan manusia berdosa. Hanya kasih karunia dalam Kristus yang membenarkan seseorang. Kasih karunia dalam Kristus inilah yang mengubah inti kehidupan orang yang percaya. Hidup Kristus ada di dalam hidupnya (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">16-20). Kedua, sikap Petrus sebagai salah seorang pemimpin gereja mempengaruhi orang-orang lain sehingga mereka juga terseret dalam kemunafikannya (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">13). Kalau hal ini dibiarkan dapat mengacaukan dan merusak persekutuan Injil yang sudah Paulus rintis dan bina selama ini di Antiokhia. Gereja harus menyadari bahwa peran penting mereka dalam pemberitaan Injil bukan hanya dengan menjadi juru bicara Tuhan, tetapi juga dengan menyaksikan kasih Allah melalui kehidupan. Pertama, gereja harus menolak segala ajaran yang menegakkan peraturan atau tradisi tertentu lebih tinggi daripada ajaran kasih karunia. Kedua, gereja harus mendidik umat Tuhan untuk tidak bersikap membeda-bedakan suku, bahasa, status sosial, pendidikan, dll. Sikap antidiskriminasi ini harus dimulai dari para pemimpin gereja! Camkan: Jangan rusak kesaksian Injil kasih Allah dengan tindakan diskriminatif umat Allah. |
(0.79) | (Gal 6:11) |
(sh: Mana yang penting: iman atau tanda? (Minggu, 19 Juni 2005)) Mana yang penting: iman atau tanda?
Pada bagian akhir suratnya, Paulus menyimpulkan bahwa orang-orang
yang memaksa jemaat Galatia untuk disunat adalah orang-orang
yang memegahkan hal-hal lahiriah sebagai tanda kesalehan. Pada
hakikatnya orang sedemikian sebenarnya mengingkari iman Kristen
sejati (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">12). Mereka adalah orang-orang munafik yang
menuntut orang lain menaati ajaran mereka sementara mereka
sendiri menghindar semua beban berat itu (ayat mengajarkan+ajaran+lain+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">13; bandingkan
dengan teguran Tuhan Yesus kepada orang-orang Farisi di Ketika kekristenan hanya berhenti sebatas tanda lahiriah maka ada begitu banyak kerugian yang akan dialami oleh orang Kristen. Imannya akan mandek bahkan dalam bahaya mati karena tidak lagi menjadi dasar hidup kekristenannya. Yang muncul adalah sejenis kemunafikan. Dari luar kelihatan saleh, tetapi di dalam imannya keropos. Bagaimana mungkin kekristenan seperti itu bisa bertahan menghadapi badai pencobaan? Semudah orang menyembunyikan kalung salib agar tidak ketahuan sebagai orang Kristen, segampang itulah orang menyangkali Tuhannya kalau kualitas kekristenannya hanya sebatas "kulit". Renungkan: Iman sejati akan mewujud dalam kesaksian hidup yang memberkati orang lain. |
(0.76) | (Gal 1:9) |
(full: TERKUTUKLAH DIA
) Nas : Gal 1:9 (versi Inggeris NIV menambah kata "untuk kekal" di sini). Istilah "terkutuk" (untuk kekal) (Yun. _anathema_) berarti bahwa seseorang berada di bawah kutukan Allah, dihukum untuk binasa dan akan menerima murka dan kutukan Allah.
|
(0.56) | (Gal 1:19) |
(bis: rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus) rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus: atau rasul-rasul yang lain; saya hanya bertemu dengan seorang lain yaitu Yakobus. |
(0.55) | (Gal 2:6) | (jerusalem: yang dianggap terpandang itu) Ialah keduabelas rasul |
(0.54) | (Gal 5:5) | (jerusalem: kebenaran yang kita harapkan) Terjemahan lain: apa yang diharapkan oleh kebenaran. |
(0.53) | (Gal 4:18) | (jerusalem: Memang baik kalau orang dengan giat berusaha menarik orang lain) Var: Hendaklah dengan giat mengusahakan yang baik. |
(0.53) | (Gal 5:10) | (jerusalem: Dalam Tuhan aku yakin tentang kamu, bahwa kamu) Terjemahan lain: aku yakin tentang kamu bahwa dalam Tuhan... |
(0.51) | (Gal 2:9) | (jerusalem: Yakobus, Kefas dan Yohanes) Var: Yakobus, Petrus dan Yohanes. Var lain: Yakobus dan Yohanes |
(0.51) | (Gal 2:12) | (jerusalem: saudara-saudara yang tidak bersunat) Harafiah: bangsa-bangsa lain; yaitu orang-orang Kristen bekas kafir, bdk Gal 2:14 |
(0.51) | (Gal 4:1) | (jerusalem) Perbandingan lain yang diambil dari tata hukum. Meskipun bangsa terpilih, namun orang Yahudi yang nanti menjadi ahli waris hanya budak saja selama tata hukum Taurat berlaku, Gal 4:3. Kalau seorang Kristen mau menaklukkan diri kepada tata hukum itu maka ia kembali menempatkan diri dalam keadaan anak, bdk Gal 4:9. |
(0.51) | (Gal 4:29) | (jerusalem) Setelah Ismael serta orang Yahudi disejajarkan dengan Ishak serta orang Kristen, Paulus menyimpulkan pengetrapan lain lagi. Menurut beberapa tradisi Yahudi, Ismael "menganiaya" Ishak. Dan bagaimanapun juga menurut Kitab Suci Sara menganggap Ismael sebagai saingan anaknya sendiri dan karenanya menuntut bahwa Abraham mengusir Hagar, Kej 21:9. |
(0.51) | (Gal 2:19) | (jerusalem: aku telah mati ... untuk hukum Taurat) Ungkapan yang pendek padat ini diartikan dengan macam-macam cara. Dapat diartikan: oleh karena disalibkan bersama dengan Kristus, maka orang Kristen bersama dengan Kristus dan di dalam Dia sudah mati bagi hukum Taurat, bdk Rom 7:1 dst, oleh karena hukum Taurat itu sendiri yang menjatuhkan hukuman mati, Gal 3:13; lalu orang Kristen menjadi penyerta dalam hidup Kristus yang dibangkitkan, Rom 6:4-10; 7:4-6 serta catatannya. Sementara ahli lain mengartikan kalimat itu: Orang Kristen meninggalkan hukum Taurat justru untuk mentaati Perjanjian Lama, Gal 3:19,24; Rom 10:4; atau: Orang Kristen telah mati untuk hukum Taurat, supaya mentaati hukum lain, yakni hukum iman atau hukum Roh Kudus, Rom 8:2. |
(0.51) | (Gal 1:17) |
(ende) "Dengan daging dan darah", jaitu dengan manusia, jang terbatas pengetahuan dan pengertiannja, dibanding dengan wahju Kristus jang langsung. |
(0.51) | (Gal 2:7) |
(ende: Mengulurkan tangannja) rela berdjabat tangan sebagai tanda persetudjuan dan pengakuan, bahwa Paulus rasul sedjati, sederadjat dan seberwenang dengan mereka. Pembagian pekerdjaan kerasulan jang ditentukan dalam Gal 2:9, bukan dimaksudkan sebagai mutlak. Disegala tempat Paulus pertama-tama pergi mengadjar didalam sinagoga-sinagoga, dan baik Petrus, maupun rasul-rasul lain, selalu berusaha mempertobatkan orang-orang bukan Jahudi djuga. Buktinja jang djelas, ialah umat Roma. |
(0.51) | (Gal 4:28) |
(ende) Paulus sampai pada kesimpulan fasal ini, jang akan lebih landjut diuraikannja dalam bab berikut. Kesimpulan ini ialah: Insjafilah, bahwa kamu putera bebas. Djangan mau memperbudakkan diri kembali. Sementara itu Paulus teringat pula akan suatu segi lain dari pelambang Hagar dan Sara itu, ialah: seperti Ismael, budak itu, tidak dapat hidup berdamai dengan adiknja Isaak jang bebas, demikian penganut hukum taurat tidak dapat hidup berdamai dengan mereka jang nampaknja bebas dalam Kristus. |