Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 45 ayat untuk kepada semua mereka AND book:54 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Tim 5:3) (sh: Para janda dalam kehidupan jemaat (Senin, 17 Juni 2002))
Para janda dalam kehidupan jemaat

Perjanjian Lama telah mengajarkan bahwa umat Allah harus memperhatikan para janda (mis. Ul. 24:19). Prinsip itu tetap berlaku pada masa gereja Perjanjian Baru. Gereja waktu itu, walaupun dalam keadaan yang sulit, tetap mempunyai kewajiban untuk memperhatikan kesejahteraan mereka yang hidup berkekurangan.

Tetapi, masalah timbul. Tidak semua janda layak menerima bantuan jemaat yang jumlahnya terbatas itu. Beberapa janda masih mempunyai sanak saudara yang sebenarnya masih mampu untuk menanggung mereka (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">4-8). Lainnya masih cukup muda dan masih dapat menghidupi diri, entah secara mandiri ataupun dengan kembali berkeluarga (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">11-14). Lainnya lagi cukup kaya (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">6). Jika mereka tetap ikut menerima bantuan, maka banyak janda lain yang "benar-benar janda" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1), yang "ditinggalkan seorang diri" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">5) dan betul-betul hidup berkekurangan, malah tidak menerima bantuan. Selain masalah ini, Timotius juga harus membereskan masalah dari keteraturan hidup berjemaat karena beberapa dari antara para janda itu hidup tidak disiplin (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">12-14), dan beberapa bahkan telah "tersesat mengikuti Iblis" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">15).

Tuntunan yang diberikan Paulus kepada Timotius ini memberikan beberapa pengajaran penting tentang kehidupan berjemaat. Pertama, suatu jemaat/komunitas Kristen harus memperhatikan sesama saudara/i yang hidup berkekurangan (mis. para janda). Harus ada kebijakan dan langkah yang jelas dan dapat dilaksanakan. Kedua, tidak teraturnya perhatian jemaat terhadap pelayanan diakonia seperti ini akan memberikan "alasan bagi lawan untuk memburuk-burukkan nama kita" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">14). Ini akan berpengaruh pada kesaksian jemaat bagi orang-orang lain. Terakhir, Paulus menunjukkan bahwa mereka yang berkekurangan juga punya kontribusi bagi kehidupan jemaat sebagaimana yang lainnya. Walaupun mereka dibantu, mereka tetap punya peranan dalam kehidupan jemaat yang saling melayani (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">9).

Renungkan: Beri penilaian secara jujur tentang keterlibatan Anda di jemaat Anda dengan dan bagi sesama anggota lain yang berkekurangan.

(1.00) (1Tim 6:11) (sh: Menjadi manusia Allah (Kamis, 20 Juni 2002))
Menjadi manusia Allah

Ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">11-16 memberikan semacam inti dari keseluruhan nasihat Paulus kepada Timotius. Dengan penyebutan "manusia Allah" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">11), Paulus menunjukkan bahwa status diri Timotius bukan hanya pemimpin, tetapi juga pemberi teladan di jemaatnya, agar mereka pun dapat mengikutinya menjadi manusia Allah. Karena itu, Timotius harus menjauhi semua hal yang tidak baik, dan sungguh-sungguh berusaha mengejar "keadilan, ibadah, kasih, kesabaran, dan kelembutan" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">11). Sifat-sifat ini harus menjadi bagian dari hidupnya sebagai seorang manusia Allah. Karena itu, di ayat selanjutnya (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">12) Paulus mengambil gambaran dari sebuah pertandingan. Ia harus bertanding karena kondisi yang dihadapinya berat. Ia juga harus "merebut hidup yang kekal" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">12), bukan dalam arti mencapai keselamatan hidup kekal dengan usahanya sendiri, tetapi dalam arti menunjukkan bahwa dirinya sungguh -sung guh adalah pemenang dalam pertandingan ini. Caranya adalah dengan menuruti "perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">14a), dan dengan memelihara apa yang telah dipercayakan kepadanya, baik pelayanannya maupun orang-orang yang dilayaninya (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">20). Allah dan Kristus Yesus menjadi saksi Timotius (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">13), dan pada akhirnya nama Yesus akan dimuliakan sebagai hasil dari perjuangannya (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">16).

Paulus meminta Timotius untuk mengikuti nasihat ini karena Yesus Kristus adalah "Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">15). Fakta ini cukup kuat untuk menjadi dasar bagi tingkah laku orang Kristen, "Yesus adalah raja atas hidup saya dan tiap bagiannya!" Prinsip itu juga harus berlaku bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Sekali lagi Paulus menasihati agar Timotius memperingatkan para orang kaya agar tidak mengandalkan kekayaan harta mereka dan menjadi tinggi hati, tetapi hanya berharap sepenuhnya kepada Allah saja (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">17-19). Perbuatan baik mereka menjadi tanda yang menghidupkan pengharapan mereka.

Renungkan: Kristen harus mampu membuktikan bahwa ia adalah manusia Allah, milik Allah dan pemenang pertandingan melalui setiap aspek kehidupannya.

(0.99) (1Tim 3:3) (full: BUKAN PEMINUM. )

Nas : 1Tim 3:3

Frasa ini (Yun. _me paroinon_, dari _me_, berarti "tidak" dan _paroinos_, kata majemuk yang berarti "pada, dengan, dekat anggur") yang diterjemahkan harfiah "tidak dekat atau dengan anggur," "tidak bersama dengan anggur". Di sini Alkitab menuntut bahwa seorang penilik jemaat tidak boleh "duduk di samping anggur" atau "dengan anggur". Dengan kata lain, ia tidak boleh minum anggur yang memabukkan, tergoda atau terbujuk olehnya, atau "makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk" (Mat 24:49).

  1. 1) Pertarakan total dari anggur yang difermentasi merupakan peraturan bagi para hakim dan raja dalam PL (Ams 31:4-7). Peraturan ini juga berlaku bagi semua orang yang mencari pengabdian tingkat tertinggi kepada Allah (Im 10:8-11; Bil 6:1-5; Hak 13:4-7; 1Sam 1:14-15; Yer 35:2-6; lih. Ams 23:31;

    lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA

    di mana akhirnya peraturan ini berlaku bagi seluruh umat Allah; bd. Bil 6:3 dst).
  2. 2) Mereka yang menjadi pemimpin jemaat Kristus tak mungkin mempunyai standar yang lebih rendah. Apalagi, semua orang percaya dalam gereja disebut sebagai imamat yang rajani (1Pet 2:9; Wahy 1:6) dan dengan demikian harus hidup sesuai dengan standar Allah yang tertinggi

    (lihat cat. --> Yoh 2:3;

    lihat cat. --> Ef 5:18;

    lihat cat. --> 1Tes 5:6;

    lihat cat. --> Tit 2:2;

    [atau ref. Yoh 2:3; Ef 5:18; 1Tes 5:6; Tit 2:2]

    lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (1)

    lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU (2)).

(0.98) (1Tim 5:1) (sh: Penuh kemurnian (Minggu, 16 Juni 2002))
Penuh kemurnian

Pada bagian ini Paulus membahas tentang sikap dan kewajiban Timotius sebagai pemimpin jemaat. Jika para pengajar sesat di awal pasal empat menggunakan "tipu daya pendusta-pendusta", maka Paulus memerintahkan Timotius menangkalnya "dengan penuh kemurnian" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1).

Paulus meminta Timotius agar tidak "keras terhadap orang yang tua, tetapi menegur dia sebagai bapa" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1). Tugas Timotius sebagai pemimpin tidak boleh membuatnya mengesampingkan kewajiban untuk menghormati orang yang lebih tua. Kata "bapa" dan "ibu" yang digunakan di ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1 dan 2 menunjuk pada pengertian orang tua kandung; ia harus menghormati orang-orang yang lebih tua seperti kepada orang tua kandungnya. Bagi kebanyakan orang, rasanya sulit untuk melaksanakan kedua prinsip ini sekaligus. Namun, itu mutlak harus ditaati oleh seorang pelayan Kristen.

Dalam nada yang sama, Paulus mengingatkan Timotius, dalam menegur orang-orang yang lebih muda, agar tetap menganggap mereka sebagai "saudaramu" dan "adikmu". Anak kalimat "dengan penuh kemurnian" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">2), selain menunjuk pada semua kelompok orang yang ada dalam 1-2, secara khusus juga menunjuk pada perlakuan terhadap para "perempuan muda" jemaatnya. Hubungan yang terjadi antara pria dan wanita di dalam lingkungan jemaat dan pelayanan harus dilandasi oleh kemurnian hati dan hidup di dalam Tuhan. Ketiadaan kemurnian seperti ini telah menyebabkan tercemarnya kesaksian jemaat karena masalah seksual.

Renungkan: Bagaimana Anda dapat ikut mewujudkan hubungan "dengan penuh kemurnian" di tengah komunitas jemaat Anda?

(0.98) (1Tim 4:1) (full: ADA ORANG YANG AKAN MURTAD. )

Nas : 1Tim 4:1

Roh Kudus dengan jelas telah menyatakan bahwa di waktu kemudian akan muncul kemurtadan dari iman pribadi terhadap Kristus

(lihat art. KEMURTADAN PRIBADI)

dan kebenaran Alkitab (bd. 2Tes 2:3; Yud 1:3-4).

  1. 1) Di dalam gereja akan muncul hamba-hamba Tuhan yang karunianya luar biasa dan diurapi dengan heran oleh Allah. Ada yang akan melakukan hal-hal yang luar biasa bagi Allah dan memberitakan Injil dengan efektif, tetapi mereka akan murtad dari iman dan berangsur-angsur akan mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran palsu. Karena urapan dan semangat bagi Allah yang dahulu, banyak orang akan tersesat oleh mereka

    (lihat art. KESENGSARAAN BESAR).

  2. 2) Banyak orang percaya akan murtad dari iman karena mereka gagal mengasihi kebenaran (2Tes 2:10) dan melawan berbagai kecenderungan yang berdosa pada akhir zaman (bd. Mat 24:5,10-12;

    lihat cat. --> 2Tim 3:2;

    lihat cat. --> 2Tim 3:3).

    [atau ref. 2Tim 3:2-3]

    Demikianlah, Injil yang sudah diputarbalikkan oleh para pendeta dan pembina yang berkompromi akan mengalami sedikit perlawanan dalam banyak gereja (1Tim 4:1; 2Tim 3:5; 4:3;

    lihat cat. --> 2Kor 11:13).

    [atau ref. 2Kor 11:13]

  3. 3) Popularitas ajaran-ajaran yang tidak alkitabiah terutama akan disebabkan karena Iblis memimpin pasukan setan dalam perlawanan yang lebih hebat terhadap pekerjaan Tuhan. Kedatangan Kristus yang kedua kali akan didahului oleh peningkatan satanisme, spiritisme, okultisme, kerasukan setan, dan penipuan setan dalam dunia dan dalam gereja (Ef 6:11-12;

    lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN; dan

    lihat art. ZAMAN ANTIKRISTUS).

  4. 4) Perlindungan orang percaya terhadap penipuan semacam itu meliputi kesetiaan mutlak kepada Allah dan Firman-Nya yang terilham dan pengetahuan bahwa orang dengan kharisma dan urapan dapat tertipu dan kemudian menipu orang lain dengan campuran kebenaran dan kesalahan. Kesadaran ini harus disertai kerinduan yang sungguh dalam hati seorang percaya untuk melakukan kehendak Allah (Yoh 7:17) serta hidup dalam kebenaran dan takut akan Allah (Mazm 25:4-5,12-15).
  5. 5) Orang percaya hendaknya jangan berpikir bahwa karena kemurtadan umum terdapat di kalangan Kristen pada akhir zaman maka kebangunan rohani yang sejati tak dapat terjadi atau pekabaran Injil menurut pola PB tidak dapat berhasil. Allah telah berjanji bahwa "di hari-hari terakhir" Ia akan menyelamatkan semua orang yang berseru kepada nama-Nya dan memisahkan diri mereka dari angkatan yang rusak ini (Kis 2:16-21,33,38-40; 3:19), dan mencurahkan Roh-Nya atas mereka.
(0.85) (1Tim 2:4) (full: YANG MENGHENDAKI SUPAYA SEMUA ORANG DISELAMATKAN. )

Nas : 1Tim 2:4

Alkitab menyatakan dua aspek kehendak Allah untuk manusia berhubung dengan masalah keselamatan: kehendak-Nya yang sempurna dan kehendak-Nya yang mengizinkan (lih. Mat 7:21; Luk 7:30; 13:34; Yoh 7:17; Kis 7:51;

lihat art. KEHENDAK ALLAH).

  1. 1) Kehendak Allah yang sempurna sungguh-sungguh menginginkan "supaya semua orang diselamatkan". Allah tidak mau seorang pun binasa, "melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat" (2Pet 3:9). Aspek kehendak Allah ini berkaitan dengan apa yang diinginkan oleh-Nya, dan bukan apa yang diizinkan-Nya.
  2. 2) Kehendak Allah yang mengizinkan berkaitan dengan apa yang dibiarkan atau diizinkan oleh-Nya, dan bukan apa yang sebenarnya diinginkan-Nya. Bahwa banyak orang tetap terhilang dalam dosa berhubungan dengan aspek kehendak Allah ini dan bukan karena kehendak-Nya yang sempurna. Kalau ada orang yang memilih untuk tetap tidak selamat, Allah akan mengizinkan hal itu karena Dia tidak memaksa mereka yang menolak untuk menerima keselamatan dari Anak-Nya. Dengan demikian, banyak hal yang terjadi di dunia ini sebenarnya bertentangan dengan kehendak Allah yang sempurna (yaitu dosa, hawa nafsu, kekerasan, kebencian, dan ketegaran hati), tetapi dalam kehendak-Nya yang mengizinkan.
  3. 3) Kedua aspek kehendak Allah ini juga berfungsi dalam pengalaman hidup yang menyedihkan dan mendukakan. Banyak penderitaan dan kesulitan pribadi diizinkan Allah, tetapi belum tentu menjadi maksud atau kehendak-Nya yang utama untuk orang itu. Karena dosa, pemberontakan, dan kesembronoan, maka kesulitan dan kesukaran dapat terjadi tanpa diinginkan Allah. Penderitaan pribadi kadang-kadang dapat disebabkan karena prinsip ilahi "yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya" (Gal 6:7).
(0.85) (1Tim 4:16) (full: KARENA DENGAN BERBUAT DEMIKIAN ENGKAU AKAN MENYELAMATKAN DIRIMU DAN SEMUA ORANG YANG MENDENGAR ENGKAU. )

Nas : 1Tim 4:16

Menjalankan kehidupan yang kudus (ayat 1Tim 4:12), tetap peka terhadap pekerjaan dan karunia Roh Kudus (ayat 1Tim 4:14), mengajarkan ajaran yang benar (ayat 1Tim 4:13,15-16), memelihara iman (1Tim 6:20; 2Tim 1:13-14;

lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA)

dan memperhatikan kehidupan rohani pribadi (ayat 1Tim 4:16) adalah lebih dari sekadar tanggung jawab pelayanan bagi Timotius. Semuanya ini penting bagi keselamatannya sendiri (yang seka-rang dan yang kemudian:

lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN)

dan bagi mereka yang dilayani olehnya (bd. 2Tim 3:13-15).

(0.76) (1Tim 5:12) (jerusalem: kesetiaan mereka) Ialah kesetiaannya terhadap pembaktian kepada Allah.
(0.70) (1Tim 1:20) (ende: Kuserahkan kepada setan)

Itu suatu ungkapan lazim, artinja dikutjil dari umat, supaja mereka insjaf, dan bertobat. Bdl. 1Ko 5:5 dan tjatatan disitu.

(0.70) (1Tim 5:17) (full: PENATUA-PENATUA YANG BAIK PIMPINANNYA. )

Nas : 1Tim 5:17-19

Ayat-ayat ini berbicara tentang kehormatan yang layak diterima oleh para penatua yaitu penilik yang memimpin dengan baik dan mengawasi jiwa-jiwa orang percaya

(lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).

Mereka yang bekerja keras berkhotbah dan mengajar (bd. 1Kor 15:10; 1Tes 5:12-13) harus menerima kehormatan dua kali lipat. Yang dimaksudkan ialah

  1. (1) membantu mereka dengan memberi tunjangan keuangan (bd. 1Kor 9:7-14) dan
  2. (2) tunduklah kepada mereka dalam hal perilaku Kristen (Ibr 13:7; 1Pet 5:5).
(0.70) (1Tim 6:14) (full: HINGGA PADA SAAT TUHAN ... MENYATAKAN DIRI-NYA. )

Nas : 1Tim 6:14

Nasihat Paulus kepada Timotius dengan jelas menyatakan kepercayaannya bahwa kedatangan Kristus dapat terjadi dalam masa hidupnya. Para rasul PB berulang-ulang memberi semangat kepada orang percaya dalam generasi mereka untuk menantikan dan mengharapkan kedatangan Kristus kembali selagi mereka hidup (Fili 3:20; 1Tes 1:9-10; Tit 2:13; Ibr 9:28). Mengasihi Tuhan serta merindukan kedatangan-Nya kembali dan kehadiran-Nya harus menjadi motivasi pokok dari kehidupan kita (lih. Wahy 21:1-22:15).

(0.70) (1Tim 2:15) (ende: Dengan melahirkan anak-anak)

Panggilan sutji dan tugas luhur wanita, ialah mendjadi ibu dan mendidik anak-anak. Dengan memenuhi panggilan dan tugas itu, mereka benar-benar beribadat dan mengabdi kepada Allah serta memuliakanNja.

Mungkin djuga Paulus dengan ungkapan itu hendak menentang pangadjar-pengadjar palsu jang melarang orang kawin, atau sekurang-kurangnja memandang hal perkawinan sebagai taksutji dan berlawanan dengan tjita-tjita Indjil. Lihatlah 1Ti 4:3 tentang hal itu.

(0.70) (1Tim 2:8) (full: DI MANA-MANA ORANG LAKI-LAKI BERDOA DENGAN MENADAHKAN TANGAN YANG SUCI. )

Nas : 1Tim 2:8

Dalam penyembahan umum gereja PB, rupanya sudah biasa doa diucapkan dengan suara keras (lih. Kis 4:24-31; bd. Ezr 3:12-13). Agar berkenan kepada-Nya, doa harus dipanjatkan oleh mereka yang hidupnya kudus dan benar di hadapan Allah, yaitu dengan "tangan yang suci".

(0.69) (1Tim 6:2) (sh: Ciri ajaran sesat dari sisi uang (Rabu, 19 Juni 2002))
Ciri ajaran sesat dari sisi uang

Kembali Paulus mengingatkan Timotius untuk berhati-hati terhadap orang yang membawa ajaran yang "lain" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">3). Di sini Paulus menggarisbawahi karakter lainnya dari para pengajar sesat ini. Selain ajaran mereka yang bertentangan dengan perkataan Tuhan Yesus (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">3), mereka juga sok tahu, senang dengan "mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, ... (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">4) serta percekcokan (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">5). Mereka "tidak lagi berpikiran sehat dan … kehilangan kebenaran" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">5). Terakhir, mereka mempunyai motivasi yang sangat materialistis (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">5b-10). Mereka menganggap ibadah sebagai sumber keuntungan (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">5b).

Sebagai kontras, Paulus memberikan gambaran tentang arti ibadah yang benar. Ibadah, yang artinya lebih menunjuk pada cara hidup Kristen yang berdasarkan perkataan Tuhan Yesus dan ajaran yang benar (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">3), memberi keuntungan yang besar bila disertai dengan rasa cukup, "Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">8). Keuntungan ini sempat disinggung Paulus pada kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">4:7-8. Tidak seperti mereka yang terpengaruh oleh ajaran sesat itu sehingga menjadi sangat bersemangat dalam mencari kekayaan sehingga terjatuh ke dalam pencobaan dan "berbagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">9). Tidak hanya kebinasaan dalam kekekalan yang menjadi akibatnya, tetapi pada kehidupan kini dan di sini. Orang-orang yang cinta uang telah "menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">10b). Hal yang paling menyedihkan adalah bila para pengajar seperti ini telah membuat anggota jemaat menyeleweng dan menyimpang dari iman dan ibad ah yang sejati (bdk. 10c). Semuanya karena "cinta uang adalah akar dari segala kejahatan" (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">10a).

Renungkan: Banyak agama dan kepercayaan di dunia ini mengajarkan bahwa manusia beribadah agar Tuhan melimpahinya dengan berbagai berkat materi. Bahkan, kekayaan adalah balasan yang wajib diberikan oleh Tuhan kepada mereka yang beribadah. Pemahaman seperti ini tidaklah alkitabiah. Kristen memandang kekayaan sebagai berkat Allah yang mencukupkan kita (lih. kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">6:17b), tidak lebih, dan bukan tujuan utama hidup.

(0.69) (1Tim 2:15) (full: PEREMPUAN AKAN DISELAMATKAN KARENA MELAHIRKAN ANAK. )

Nas : 1Tim 2:15

Paulus mengatakan bahwa wanita pada umumnya akan diselamatkan oleh iman kepada Allah dan dengan menerima tugas yang telah ditetapkan oleh Pencipta mereka.

  1. 1) Kedudukan tertinggi dan martabat sejati wanita ialah sebagai istri dan ibu yang saleh. Tidak ada sukacita, kesenangan batin, berkat, atau kehormatan lebih tinggi yang dapat diperolehnya sebagai istri dan ibu Kristen, selain dengan melahirkan anak-anak (1Tim 5:14), mengasihi mereka (Tit 2:4), membesarkan mereka sehingga hidup bagi Kristus untuk memuliakan Allah (bd. 2Tim 1:5; 3:14-15;

    lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK),

    dan dia tetap setia kepada Juruselamatnya (ayat 1Tim 2:15).
  2. 2) Kehormatan dan martabat melahirkan anak jangan diremehkan oleh orang Kristen. Kemampuan melahirkan anak dari Marialah yang menjadi saluran keselamatan bagi umat manusia (Kej 3:15; Mat 1:18-25).
  3. 3) Masyarakat, kebudayaan, dan gereja yang merendahkan atau menolak maksud Allah untuk wanita, dan dengan demikian menurunkan nilai keluarga, rumah tangga, dan ibu Kristen akan semakin banyak mengalami kehancuran dalam pernikahan, keluarga, dan masyarakat

    (lihat cat. --> 2Tim 3:3).

    [atau ref. 2Tim 3:3]

  4. 4) Pernyataan Paulus kepada wanita Kristen bukan bermaksud merendahkan martabat wanita yang tidak menikah atau tidak bisa mempunyai anak. Iman, kasih, dan kekudusan wanita demikian dapat setingkat dengan wanita yang berkeluarga

    (lihat cat. --> 1Kor 7:34).

    [atau ref. 1Kor 7:34]

(0.69) (1Tim 1:13) (full: SEORANG PENGHUJAT DAN SEORANG PENGANIAYA. )

Nas : 1Tim 1:13

Sebelum bertobat, Paulus seorang yang dengan kejam menganiaya orang Kristen (bd. Kis 8:3; 9:1-2,4-5; 22:4-5; 26:9-11; Gal 1:13). Kejahatannya yang amat sangat terhadap umat Allah menyebabkan dia layak dinamakan orang yang paling berdosa (ayat 1Tim 1:14-15; bd. 1Kor 15:9; Ef 3:8). Namun, karena dia sungguh percaya ia sedang melayani Allah (Kis 23:1; 26:9), maka Allah menunjukkan kemurahan dan panjang sabar serta memberi kesempatan kepadanya untuk bertobat dan menerima Kristus sebagai Tuhan (Kis 9:1-19). Kemurahan Allah kepada Paulus seharusnya memberikan kita semangat untuk memberitakan Injil kepada orang berdosa, dengan yakin bahwa kuasa dan kasih karunia Allah dapat menebus dan mengubah kehidupan mereka.

(0.69) (1Tim 2:13) (full: ADAM YANG PERTAMA DIJADIKAN. )

Nas : 1Tim 2:13

Argumentasi Paulus untuk tanggung jawab laki-laki sebagai pimpinan dan pembina rohani, baik di rumah maupun di gereja

(lihat cat. --> Ef 5:23;

[atau ref. Ef 5:23]

lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK),

mempunyai dua landasan.

  1. 1) Didasarkan pada maksud Allah dalam penciptaan. Allah menciptakan laki-laki dahulu, dan dengan demikian menyatakan maksud-Nya bahwa laki-laki harus mengatur dan memberi pimpinan kepada wanita dan keluarga. Wanita, yang diciptakan setelah laki-laki, direncanakan sebagai pendamping dan penolong dalam memenuhi kehendak Allah bagi kehidupan mereka (Kej 2:18; 1Kor 11:8-9; 14:34).
  2. 2) Argumentasi Paulus ini juga didasarkan pada akibat yang merusak apabila laki-laki dan wanita mengabaikan peranan yang diberikan Allah kepada mereka dalam Taman Eden. Hawa, yang bertindak terlepas dari Adam sebagai kepala, memakan buah terlarang itu. Adam, dengan mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pemimpin di bawah Allah, menyetujui ketidaktaatan Hawa. Sebagai akibatnya dia jatuh juga dan membawa dosa dan kematian atas seluruh umat manusia (ayat 1Tim 2:14; Kej 3:6,12; Rom 5:12).
(0.69) (1Tim 5:22) (full: JANGANLAH ENGKAU TERBURU-BURU MENUMPANGKAN TANGAN. )

Nas : 1Tim 5:22

Paulus menegaskan beberapa hal mengenai pelantikan seorang penatua (bd. 1Tim 4:14; Kis 6:6).

  1. 1) Tidak seorang pun yang boleh dilantik dengan terburu-buru untuk jabatan ini. Artinya, sikap hati-hati yang pantas dan garis pedoman alkitabiah harus ditaati dan dilaksanakan

    (lihat cat. --> Tit 1:5;

    [atau ref. Tit 1:5]

    lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT).

  2. 2) Melantik seseorang sebagai penatua adalah pernyataan umum kepada gereja bahwa kehidupan orang itu telah memenuhi syarat Allah dalam hal menekuni kesalehan seperti yang terdapat di 1Tim 3:1-7. Dengan kata lain, orang yang hendak dilantik kepada suatu jabatan kepemimpinan harus terkenal setia terhadap Tuhan selama mereka menjadi orang Kristen
  3. 3) Suatu jemaat yang melantik atau menetapkan seseorang kepada jabatan kepemimpinan di dalam gereja dengan terburu-buru, yaitu dengan mengabaikan garis pedoman Allah, menyebabkan jemaat itu "terbawa-bawa" dalam dosa orang itu. Nasihat Paulus untuk "jaga kemurniaan dirimu", berarti menolak untuk terlibat dalam memilih atau melantik orang yang tidak layak untuk jabatan sebagai gembala.
(0.69) (1Tim 2:8) (sh: Hidup dan beribadah dengan layak (Senin, 10 Juni 2002))
Hidup dan beribadah dengan layak

Bertolak dari nasihat Paulus kepada Timotius dan jemaat dalam melakukan tugas menaikkan permohonan, doa syafaat, dan ucapan syukur (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1), Paulus kini membahas masalah sikap yang pantas dalam ibadah, terutama bagi kaum laki-laki dan perempuan. Semuanya harus dilakukan dengan cara yang tidak mencemarkan kesaksian jemaat.

Ada banyak perdebatan mengenai bagaimana menafsirkan ayat-ayat yang membahas kaum perempuan. Untuk itu, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan, 1Tim. 2:8-15 paling baik ditafsirkan sebagai bagian yang ditujukan kepada kondisi khusus yang dialami pada waktu itu oleh jemaat Efesus, dan Timotius sebagai gembala jemaat. Para pengajar sesat (lih. ps. 1) rupanya memanfaatkan ketidaktahuan para jemaat perempuan di Efesus. Akibat pengajaran mereka, tindakan para perempuan ini menjadi batu sandungan bagi lingkungan sekitar (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">9-10), dan menimbulkan masalah di dalam jemaat (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">11-12). Situasi ini menuntut Paulus bertindak.

Para laki-laki dituntut untuk hidup dalam kasih persaudaraan (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">8). Amarah dan perselisihan akan menjadi batu sandungan, dan mencemarkan doa mereka (menadahkan tangan adalah sikap doa yang lazim pada masa itu). Bagi kaum perempuan, mengingat peliknya situasi, Paulus menegaskan beberapa hal. Pertama, perempuan hendaknya berdandan dengan pantas. Ayat ini tidak bermaksud untuk melarang kaum perempuan untuk mengenakan perhiasan apa pun. Yang perlu diperhatikan adalah, bahwa rincian hiasan di ay. kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">9, waktu itu di Efesus, biasa mencirikan para pelacur. Kedua, mengingat apa yang telah terjadi, para perempuan diwajibkan untuk belajar kembali dengan patuh (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">11). Juga tidak lagi mengajar, apalagi memaksa untuk mengambil alih otoritas pengajaran karena merasa diri benar (ayat kepada+semua+mereka+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">11-12).

Renungkan: Ibadah dan kehidupan jemaat tidak boleh seperti kelas yang bising karena para murid menyanyi dan beraktivitas sesuka hatinya. Tiap-tiap pribadi dalam jemaat haruslah hidup dan beribadah dengan cara yang layak dan bertanggung jawab di hadapan Tuhan dan sesama, sehingga menjadi paduan orkes yang harmonis, indah, dan menarik hati orang yang mendengarkannya.

(0.68) (1Tim 4:14) (jerusalem: penumpangan tangan) Penumpangan tangan merupakan suatu upacara menyerahkan salah satu rahmat atau karunia, Ibr 6:2; dapat juga sebuah berkat saja, Mat 19:15, atau cara menyembuhkan orang sakit, Mat 9:18 dsj; Mar 6:5; 7:32; 8:23-25; 16:18; Luk 4:40; 13:13; Kis 9:12,17; 28:8, dan lagi upacara untuk memberikan Roh Kudus kepada mereka yang sudah dibaptis. Kis 1:5+; akhirnya penumpangan tangan merupakan juga upacara guna menguduskan orang bagi jabatan kegerejaan tertentu, Kis 6:6; 13:3, seperti dalam ayat ini dan dalam 1Ti 5:22+; 2Ti 2:6. Mulai dengan saat yang disinggung Paulus Timotius secara tetap mempunyai karunia, sebuah "Karisma" ilahi 1Ko 12:1+, yang oleh karenanya Timotius memangku jabatannya. Mengenai peranan "nabi-nabi" dalam hal itu, bdk 1Ti 1:18. Ada yang menterjemahkan bagian kalimat ini sbb: penumpangan tangan untuk menjadi penatua.


TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA