Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 10 dari 10 ayat untuk belum percaya AND book:55 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Tim 1:5) (jerusalem) Keterangan yang tercantum dalam ayat ini melengkapi informasi yang diberi Kis 16:1. Dalam Perjanjian Baru tidak terdapat banyak keterangan mengenai pembinaan iman dalam keluarga yang percaya. Bdk 2Ti 3:14-15.
(0.99) (2Tim 2:2) (full: PERCAYAKANLAH ... KEPADA ORANG-ORANG YANG DAPAT DIPERCAYAI. )

Nas : 2Tim 2:2

Untuk ulasan tentang tanggung jawab gereja dalam membina orang percaya dalam iman

lihat art. PENDALAMAN ALKITAB BAGI ORANG KRISTEN).

(0.98) (2Tim 2:21) (full: MENYUCIKAN DIRINYA. )

Nas : 2Tim 2:21

Di dalam gereja yang tampak di bumi ada banyak "benda". Ada benda "untuk maksud yang mulia", yaitu orang percaya yang memisahkan diri dari kejahatan dan dengan teguh mempertahankan Injil yang sejati sesuai dengan penyataan alkitabiah, dan benda untuk maksud "yang tidak mulia," yaitu orang percaya yang berpaling dari kebenaran (ayat 2Tim 2:14-19). Mereka yang setia yang ingin berguna bagi Tuhan harus memisahkan diri dari semua kepercayaan dan orang yang menganjurkan ajaran yang bertentangan dengan Alkitab (ayat 2Tim 2:19). Hubungan dengan mereka yang mengajar ajaran tidak alkitabiah hanya boleh diadakan dengan maksud untuk memperbaiki dengan kasih, supaya mereka bisa bertobat dan berbalik kepada kebenaran (ayat 2Tim 2:25).

(0.98) (2Tim 2:8) (sh: Pusat berita Injil adalah Yesus Kristus (Selasa, 27 Agustus 2002))
Pusat berita Injil adalah Yesus Kristus

Pada perikop ini nampaknya Paulus telah mewaspadai satu hal penting, yaitu Kristus, sang Berita Injil itu dilupakan! Hal ini dipaparkan Paulus pada ayat 8, "Ingatlah ini: Yesus Kristus yang telah …." Paulus mengingatkan Timotius bahwa pusat pemberitaannya dalam pelayanan meneruskan tongkat estafet berita Injil adalah Kristus. Dia yang telah berinkarnasi, mati, dan bangkit untuk orang percaya harus terus didengungkan karya dan keberadaan-Nya kepada semua orang.

Memang untuk semua ini ada konsekuensi atau harga yang harus dibayar, yaitu rela berkorban dan rela menderita. Paulus mencontohkan pengalaman hidupnya yang mengalami penderitaan karena terus menjadikan Kristus pusat pelayanan dan pemberitaannya (ayat 9-10). Tetapi, semua penderitaan itu tidak mampu menghalangi semangat Paulus memberitakan Injil karena dia percaya bahwa Kristus mendampinginya (bdk. 4:16-17). Justru dalam penderitaan tersebut ia tidak hanya semakin menyadari arti dipilih sebagai umat pilihan, tetapi juga arti bersatu bersama Kristus. Paulus meyakini satu hal: yaitu bahwa orang-orang yang menjadi sasaran berita Injil itu diselamatkan oleh Kristus. Suatu keyakinan yang luar biasa, yang seharusnya juga dapat menjadi keyakinan semua orang percaya.

Banyak Kristen masa kini, termasuk para hamba Tuhan, tidak memiliki keyakinan seperti yang Paulus miliki. Pertama, mereka memberitakan tentang Kristus, tetapi sikap hidup dan kepribadiannya tidak mencerminkan kehadiran Kristus. Kedua, merasa memiliki kemampuan berkhotbah dan mengumpulkan massa sehingga akhirnya pemberitaan Injil tidak lagi berpusat pada Kristus, tetapi berpusat pada diri sendiri. Kesombongan dan kebanggaan diri menutup rapat-rapat untuk Kristus dinyatakan. Ketiga, mengklaim diri orang percaya, tetapi tidak memiliki keberanian untuk meneruskan tongkat estafet berita Injil karena takut mengalami penderitaan. Kristus yang telah berinkarnasi, mati, dan bangkit bagi umat-Nya itu telah dilupakan.

Renungkan: Jika keadaan ini yang terjadi jangan mengklaim diri sebagai pemegang tongkat estafet berita Injil!

(0.97) (2Tim 3:3) (full: TIDAK TAHU MENGASIHI. )

Nas : 2Tim 3:3

Pada hari-hari terakhir orang percaya harus siap menghadapi banjir kejahatan.

  1. 1) Sang rasul menubuatkan bahwa Iblis akan menyebabkan kerusakan besar atas keluarga. Anak akan melawan orang-tua (ayat 2Tim 3:2), laki-laki dan wanita akan "tanpa kasih" (Yun. _astorgoi_). Kata ini dapat berarti "tanpa kasih keluarga" dan menunjuk kepada kekurangan perasaan lemah lembut dan kasih yang lazim, seperti dipertunjukkan oleh seorang ibu yang tidak mengasihi anaknya, atau membunuh bayinya, seorang ayah yang mengabaikan keluarga, atau anak yang tidak memelihara orang-tuanya yang lanjut usia

    (lihat cat. --> Luk 1:17).

    [atau ref. Luk 1:17]

  2. 2) Manusia akan menjadi hamba uang dan kesenangan dan akan mengejar keinginan diri sendiri (ayat 2Tim 3:2). Menjadi orang-tua, dengan kasih dan pengasuhan yang menuntut pengorbanan, tidak lagi dianggap sebagai tugas yang layak (ayat 2Tim 3:2-4). Orang-tua yang mengasihi anak-anak akan diganti dengan mereka yang mementingkan diri, kejam, dan meninggalkan anak mereka (bd. Mazm 113:9; 127:3-5; Ams 17:6; Tit 2:4-5;

    (lihat cat. --> 2Tim 4:3-4;

    lihat cat. --> 2Tim 4:4).

    [atau ref. 2Tim 4:3-4]

  3. 3) Jikalau orang-tua Kristen akan menyelamatkan keluarganya dalam masa sulit hari-hari terakhir, mereka harus melindungi anak mereka dari pengaruh jahat lingkungan di mana mereka hidup (Yoh 21:15-17; Kis 20:28-30), memisahkan mereka dari cara dunia dan jangan mengizinkan orang berdosa mempengaruhi anak-anaknya (Kis 2:40; Rom 12:1-2;

    lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

    Mereka harus menerima rencana Allah untuk keluarga

    (lihat cat. --> Ef 5:21;

    lihat cat. --> Ef 5:22;

    lihat cat. --> Ef 5:23;

    lihat cat. --> Ef 6:1;

    [atau ref. Ef 5:21-6:4]

    lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK)

    dan tidak hidup seperti orang berdosa (Im 18:3-5; Ef 4:17). Orang percaya dan keluarganya harus benar-benar menjadi orang asing dan pendatang di bumi ini (Ibr 11:13-16).
(0.96) (2Tim 2:1) (sh: Tongkat estafet berita Injil (Senin, 26 Agustus 2002))
Tongkat estafet berita Injil

Kemerosotan moral dan spiritual jemaat Efesus mendatangkan kekecewaan yang dalam bagi Paulus. (ayat 1:15). Untuk itu ia menasihati dan mendukung Timotius - sebagai pelayan di Efesus - untuk tetap kuat dan berdiri teguh menghadapinya. Bagi Paulus, Timotius memerlukan dukungan seperti ini mengingat pembawaannya yang terkesan kurang percaya pada diri sendiri (lih. 1Tim.4:12; bdk. 1Kor. 16:10,11). Dukungan Paulus kepada Timotius ini juga bukan sekadar nasihat agar tabah melayani, tetapi agar Timotius tetap mengandalkan kekuatan kasih karunia Kristus Yesus, sebagai pusat pemberitaannya (ayat 1). Mengapa? Karena Timotius mengemban tugas berat yaitu meneruskan tongkat estafet berita Injil kepada jemaat Efesus - yang notabene pernah menentang kewibawaan Paulus (lih. Kis. 19).

Timotius mengemban tugas dan tanggung jawab untuk meneruskan tongkat estafet berita Injil: dari Kristus kepada Paulus, Paulus kepada Timotius, dan Timotius kepada jemaat, begitu seterusnya. Tidak sembarang orang yang dapat diserahi tongkat estafet berita Injil tersebut. Ada dua kriteria yang ditetapkan Paulus, yang harus dimiliki oleh orang-orang tersebut. Pertama, dapat dipercaya, dan benar-benar setia (bdk. 1Kor. 4:1-2). Kedua, cakap/mampu mengajar orang lain (didaktikoi). Untuk menegaskan kedua persyaratan tersebut, Paulus mengambil contoh dari pemusatan pengabdian atau dedikasi seorang prajurit (ayat 4), ketertiban dan kepatuhan seorang olahragawan pada ketetapan yang berlaku (ayat 5), serta kesungguhan dan ketekunan bekerja seorang petani (ayat 6).

Melalui perikop ini kita dapat menarik dua hal penting bagi para hamba Tuhan masa kini. Pertama, jika kriteria tersebut terpenuhi, maka misi tongkat estafet berita Injil yaitu mencapai kualitas kedewasaan rohani dan komitmen hidup umat bagi kepentingan berita Injil, yaitu Yesus Kristus, dapat tercapai. Kedua, jika kriteria tersebut dipenuhi, maka meski melayani dalam keadaan sulit, mereka pasti mampu mengatasi dan bertahan untuk tetap setia.

Renungkan: Anda percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat, berarti Anda pun bertanggung jawab untuk meneruskan tongkat estafet berita Injil tersebut dalam kehidupan Anda!

(0.96) (2Tim 3:1) (full: PADA HARI-HARI TERAKHIR AKAN DATANG MASA YANG SUKAR. )

Nas : 2Tim 3:1

Hari-hari terakhir termasuk seluruh zaman Kristen. Namun, oleh Roh Kudus Paulus bernubuat (bd. 1Tim 4:1) bahwa situasi akan makin buruk dengan makin mendekatnya akhir zaman (bd. 2Pet 3:3; 1Yoh 2:18; Yud 1:17-18).

  1. 1) Hari-hari terakhir akan ditandai dengan bertambahnya kejahatan dalam dunia, runtuhnya standar moral, dan bertambahnya orang percaya dan gereja palsu di dalam kerajaan Allah (Mat 24:11-12;

    lihat cat. --> 1Tim 4:1;

    [atau ref. 1Tim 4:1]

    lihat art. ZAMAN ANTIKRISTUS).

    Masa ini akan sungguh-sungguh menjadi masa yang sulit dan berat bagi orang yang setia kepada Allah.
  2. 2) Paulus memberikan peringatan ini supaya memperkuat para gembala dan gerejanya yang tetap setia kepada Kristus dan penyataan-Nya. Berkat keselamatan sepenuhnya dalam Kristus dan pencurahan Roh Kudus masih tersedia bagi mereka yang setia kepada iman PB dan perbuatan PB. Kemurtadan gereja hanya berarti lebih banyak kasih karunia dan kuasa bagi mereka yang berpegang teguh kepada iman asli yang dipercayakan kepada orang saleh (Kis 4:33; Rom 5:20; Yud 1:3).
(0.95) (2Tim 2:19) (sh: Dasar yang teguh (Kamis, 29 Agustus 2002))
Dasar yang teguh

Himeneus dan Aleksander telah terpengaruh ajaran dualisme Yunani tentang kebangkitan. Mereka bukan hanya tersesat, tetapi juga menyesatkan banyak orang. Kini Paulus meneguhkan keyakinan jemaat yang masih murni imannya. Ada dasar yang kokoh bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Orang-orang ini dimeteraikan oleh Allah sendiri sebagai yang dikenal dan dipilih-Nya (ayat 2:10). Metafora "meterai" adalah metafora yang digunakan untuk menandai sebuah bangunan yang dimiliki seseorang. Dengan ini, Paulus ingin menyatakan bahwa mereka yang sungguh-sungguh adalah milik-Nya tidak akan meninggalkan iman yang sejati. Mereka juga diminta untuk meninggalkan kelaliman dan ketidakbenaran sebagai respons terhadap status mereka, dan sebagai respons terhadap para pengajar sesat.

Paulus kemudian menggunakan metafora yang berbeda lagi untuk menjelaskan tentang pelayanan. Pelayanan Tuhan diumpamakan sebagai sebuah rumah besar dengan beragam jenis perangkat: ada yang mulia, terbuat dari perak dan emas, juga ada yang kurang mulia, terbuat dari kayu dan tanah liat (ayat 20). Sebagai penjelasan tentang metafora itu, Paulus menyatakan bahwa Allah sebagai pemilik semua perangkat itu akan menggunakan perangkat-perangkat yang mulia untuk tujuan yang mulia, asal mereka memang membuktikan bahwa diri mereka pantas dimuliakan (ayat 21).

Berkenaan dengan tugasnya menyucikan diri untuk pelayanan, Timotius harus meninggalkan hal-hal yang tidak kudus dan mengejar serta mengupayakan kualitas-kualitas hidup sebagai manusia Allah (ayat 22, bdk. 1Tim. 6:11) karena mereka tidak hadir dengan sendirinya dalam diri seseorang. Sebagai pemimpin jemaat, Timotius juga tidak diharapkan terlibat dalam perdebatan-perdebatan "tidak berpendidikan," dan tidak berguna. Intinya, sikap Timotius haruslah lemah lembut, tidak terpancing masuk ke dalam pusaran pembicaraan yang sifatnya spekulatif belaka. Ia harus menjadi pengajar yang mantap, tenang, dan akhirnya mampu membawa mereka yang tersesat kembali ke dalam iman yang sejati.

Renungkan: Hidupilah status Anda dengan kualitas yang sepatutnya. Biarlah iman Anda menolong iman banyak orang.

(0.95) (2Tim 3:10) (sh: Berpegang pada kebenaran (Sabtu, 31 Agustus 2002))
Berpegang pada kebenaran

Kembali Paulus memberikan kontras di sini dengan frasa "Tetapi, engkau ...." Paulus menasihati Timotius agar mengambil rute kehidupan yang bertolak-belakang dengan para pengajar sesat. Timotius didorong untuk mengikuti teladan hidupnya, yang setia dan senantiasa menantikan kedatangan Tuhan Yesus. Timotius perlu meneladani pengajaran dan kesalehannya. Ia juga perlu memiliki cara pikir seperti Paulus, memiliki niat untuk melayani Tuhan dengan daya tahan yang dilandasi kasih. Bukan hanya menasihati secara abstrak, Paulus kemudian mengingatkan Timotius tentang apa yang dialaminya sendiri di Antiokhia ketika ia dan Barnabas diusir, di Ikonium, ketika akan dilempari batu oleh masyarakat, dan di Listra, ketika ia dan Barnabas mula-mula disembah, tetapi lalu dilempari batu sampai hampir mati - namun Allah menyelamatkannya. Semua orang, termasuk Timotius, yang berketetapan untuk menjadi saleh akan mengalami penganiayaan. Mereka harus sadar akan hal itu.

Untuk kedua kalinya muncul frasa "Tetapi, engkau ..." (ayat 14). Timotius sekarang didorong untuk berpegang teguh pada keyakinan yang dimilikinya sejak muda. Ia telah belajar dari Lois dan Eunike tentang iman kepada Kristus. Ia telah belajar dari Paulus. Ia juga telah belajar dari Perjanjian Lama dan Injil. Semua sumber tersebut membawa Timotius kepada pemahaman yang benar tentang keselamatan di dalam Kristus. Paulus menyatakan bahwa "segala tulisan" merupakan embusan nafas Allah, artinya keluar dari mulut Allah sendiri. Yang dimaksud "segala tulisan" di sini adalah PL ditambah dengan pesan-pesan Injil Kristus yang telah Timotius terima, baik secara tulisan maupun tulisan. Segala tulisan itu menolong orang-orang percaya untuk mendapatkan pengajaran yang benar, menghardik ajaran sesat, mengoreksi kehidupan moral yang keliru, dan menolong orang untuk hidup dalam kesalehan. Tujuan Paulus mengemukakan ini adalah agar Timotius setia dalam pelayanannya dan dipersiapkan untuk pekerjaan baik: mengabarkan Injil Kristus dengan tekun.

Renungkan: Teladanilah mereka yang patut diteladani dan berpeganglah pada Alkitab. Itulah rahasia pelayanan yang sukses.

(0.95) (2Tim 4:3) (full: ORANG TIDAK DAPAT LAGI MENERIMA AJARAN SEHAT. )

Nas : 2Tim 4:3-4

Sepanjang sejarah gereja selalu ada orang yang tidak mau mengasihi ajaran sehat, namun ketika akhir zaman makin dekat, keadaan akan makin parah (bd. 2Tim 3:1-5; 1Tim 4:1).

  1. 1) "Orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat" (ayat 2Tim 4:3). Banyak orang akan mengaku dirinya Kristen, berkumpul di gereja, tampaknya menghormati Allah, tetapi tidak akan menerima iman rasuli PB yang asli atau perintah Alkitab untuk memisahkan diri dari ketidakadilan (2Tim 3:5; bd. Rom 1:16;

    lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

  2. 2) "Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran" (ayat 2Tim 4:4). Penyampaian Firman Allah oleh hamba Allah tidak akan diterima oleh banyak orang dalam gereja. Mereka yang berpaling dari kebenaran akan menginginkan pemberitaan yang menuntut kurang dari Injil sejati (bd. 2Tim 2:18; 3:7-8; 1Tim 6:5; Tit 1:14). Mereka tidak akan menerima Firman Allah tentang pertobatan, dosa, hukuman, dan perlunya hidup kudus dan terpisah dari dunia (bd. 2Tim 3:15-17; Yer 5:31; Yeh 33:32).
  3. 3) "Mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinga" (ayat 2Tim 4:3). Mereka tidak akan mencari gembala menurut standar Firman Allah (bd. 2Tim 1:13-14; 1Tim 3:1-10), tetapi akan mencari orang yang sesuai dengan keinginan duniawi mereka. Mereka akan memilih pengkhotbah yang pandai berpidato, mampu menghibur, dan berita yang akan menyakinkan mereka bahwa mereka dapat tetap menjadi Kristen sementara hidup menurut tabiat dosa (bd. Rom 8:4-13; 2Pet 2:1-22).
  4. 4) Roh Kudus mengingatkan semua yang tetap setia kepada Allah dan tunduk kepada Firman-Nya untuk menantikan penganiayaan dan penderitaan karena kebenaran (2Tim 3:10-12; Mat 5:10-12). Selanjutnya, mereka harus memisahkan diri dari kelompok, gereja dan lembaga yang menyangkal kuasa Allah dalam keselamatan dan yang menyampaikan Injil yang berkompromi (2Tim 3:5; 1Tim 4:1-2; 2Pet 2:1; Yud 1:3; Wahy 2:24;

    lihat cat. --> Gal 1:9).

    [atau ref. Gal 1:9]

    Kita harus selalu setia kepada Injil PB dan hamba Allah yang memberitakannya dengan benar. Setelah melakukan ini, kita dapat yakin tentang persekutuan yang intim dengan Kristus (Wahy 3:20-22) dan menerima kesegaran rohani dari Tuhan (Kis 3:19-20).


TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA