Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1821 - 1840 dari 3893 ayat untuk greek:13 [Pencarian Tepat] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.21377986956522) (Mat 25:1) (full: PERUMPAMAAN SEPULUH GADIS. )

Nas : Mat 25:1

Perumpamaan mengenai sepuluh gadis ini menekankan bahwa semua orang percaya harus senantiasa memperhatikan keadaan rohani mereka sendiri mengingat Kristus bisa datang pada saat yang tidak diketahui dan tidak diduga. Mereka harus bertekun dalam iman supaya bila hari dan jam itu tiba mereka akan diterima oleh Tuhan yang kembali (ayat Mat 25:10). Kelalaian untuk memelihara hubungan pribadi dengan Tuhan pada saat kedatangan-Nya kembali berarti akan dikucilkan dari kehadiran dan kerajaan-Nya.

  1. 1) Yang membedakan kelompok gadis yang bijaksana dengan yang bodoh ialah bahwa yang bodoh itu tidak memperhitungkan bahwa kedatangan Tuhan

    (lihat cat. --> Yoh 14:3)

    [atau ref. Yoh 14:3]

    akan terjadi pada saat yang tidak terduga, suatu saat yang tidak didahului oleh tanda-tanda khusus yang jelas (ayat Mat 25:13;

    lihat cat. --> Mat 24:36).

    lihat cat. --> Mat 24:44).

    [atau ref. Mat 24:36,44]

  2. 2) Melalui perumpamaan ini dan juga di bagian yang lain (Luk 18:8) Kristus menyatakan bahwa sebagian besar gereja tidak akan siaga pada saat Dia datang kembali (ayat Mat 25:8-13). Dengan demikian Kristus menyatakan dengan jelas bahwa Ia tidak akan menunggu sampai semua gereja siap untuk kedatangan-Nya.
  3. 3) Perlu diperhatikan bahwa semua gadis itu (baik yang setia maupun yang tidak setia) sangat terkejut ketika mempelai laki-laki datang (ayat Mat 25:5-7). Hal ini menunjukkan bahwa perumpamaan ini berkaitan dengan orang percaya yang hidup sebelum masa kesengsaraan besar dan tidak berkaitan dengan mereka yang hidup selama kesengsaraan itu, yang akan mempunyai tanda cukup mendahului kedatangan Kristus pada akhir masa kesengsaraan itu

    (lihat art. KESENGSARAAN BESAR).

(0.21377986956522) (Mrk 7:6) (full: HATINYA JAUH DARI PADA-KU. )

Nas : Mr 7:6

Orang Farisi dan para ahli Taurat bersalah karena melakukan legalisme. Seorang legalis mengganti sikap-sikap batin yang datang dari dilahirkan kembali oleh Allah dan Roh Kudus dengan berbagai perbuatan yang lahiriah atau perkataan (Mat 5:27-28; 6:1-7; Yoh 1:13; 3:3-6;

lihat cat. --> Mat 5:20;

lihat cat. --> Yes 1:11;

lihat cat. --> Am 4:4-5).

[atau ref. Mat 5:20; Yes 1:11; Am 4:4-5]

Orang seperti itu memuliakan Allah dengan bibir, sedangkan hati mereka jauh daripada Dia; dari luar mereka tampaknya benar, tetapi hatinya sama sekali tidak mengasihi Allah.

  1. 1) Legalisme sama sekali tidak menunjuk kepada hukum atau norma-norma yang ada di kalangan Kristen. Sebaliknya legalisme berkaitan dengan motivasi -- yaitu motivasi yang mendorong orang Kristen menaati kehendak Allah sebagaimana dinyatakan dalam Firman-Nya. Setiap motivasi untuk menaati perintah atau peraturan Firman Allah yang tidak bersumber dari iman yang hidup kepada Kristus, kuasa pembaharuan Roh Kudus, serta keinginan yang sungguh-sungguh untuk menaati dan menyenangkan hati Allah disebut legalisme (Mat 6:1-7; Yoh 14:21).
  2. 2) Bahkan dalam zaman kasih karunia ini orang Kristen masih berkewajiban untuk menaati perintah Kristus dan Firman-Nya. PB berbicara tentang "hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan" (Yak 1:25), "hukum utama" (Yak 2:8), "hukum Kristus" (Gal 6:2) dan "hukum Roh" (Rom 8:2). Dalam Firman Allah kita menemukan
    1. (a) perintah yang positif (1Tes 5:16-18),
    2. (b) perintah negatif (Rom 12:2),
    3. (c) prinsip dasar (1Kor 8:13) dan
    4. (d) kata-kata nasihat yang diucapkan para pemimpin rohani yang diberi wewenang untuk memberikan keputusan dalam hal-hal rohani (Ef 4:11-12; 1Tim 3:5; Ibr 13:7,17).
(0.21377986956522) (Luk 7:13) (full: TERGERAKLAH HATI-NYA OLEH BELAS KASIHAN. )

Nas : Luk 7:13

Belas kasihan Yesus terhadap janda ini menunjukkan bahwa Allah merasa kasih dan kepedulian yang khusus bagi para janda atau siapapun yang sebatang kara di dunia ini. Alkitab mengajarkan hal-hal berikut:

  1. 1) Allah adalah Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda (Mazm 68:6). Mereka berada dalam pemeliharaan dan perlindungan-Nya yang khusus (Kel 22:22-23; Ul 10:18; Mazm 146:9; Ams 15:25).
  2. 2) Dengan memakai persepuluhan dan kelimpahan umat-Nya, Allah memelihara anak-anak yatim dan para janda (Ul 14:28-29; 24:19-21; Ul 26:12-13).
  3. 3) Ia memberkati orang yang menolong dan menghormati mereka (Yes 1:17,19; Yer 7:6-7; 22:3-4).
  4. 4) Ia melawan mereka yang mengambil keuntungan dari atau merugikan para janda dan anak yatim (Kel 22:22-24; Ul 24:17; 27:19; Ayub 24:3; Mazm 94:6,16; Za 7:10).
  5. 5) Para janda adalah penerima kasih dan belas kasihan Allah yang lembut (ayat Luk 7:11-17; 18:2-8; 21:2-4; Mr 12:42-43).
  6. 6) Gereja mula-mula mengutamakan pemeliharaan para janda (Kis 6:1-6).
  7. 7) Satu segi dari ibadah yang murni adalah mengurus para yatim dan janda dalam kesusahan mereka (Yak 1:27; bd. 1Tim 5:3-8).
(0.21377986956522) (Kis 6:3) (full: PENUH ROH DAN HIKMAT. )

Nas : Kis 6:3

Para rasul menetapkan bahwa ketujuh orang yang terpilih itu membuktikan bahwa mereka senantiasa berada di bawah pengaruh Roh Kudus. Rupanya para rasul ini menganggap bahwa tidak semua orang percaya senantiasa penuh dengan Roh. Dengan kata lain, mereka yang gagal untuk hidup setia dalam Roh (Gal 5:16-25) tidak akan penuh dengan Roh lagi. Mengenai istilah "penuh dengan Roh Kudus," dan "dipenuhi dengan Roh Kudus" perhatikan yang berikut ini:

  1. 1) Ungkapan "penuh dengan Roh Kudus" (bd. Kis 6:5; 11:24) mengungkapkan suatu sifat atau keadaan yang berkesinambungan di dalam orang percaya yang diakibatkan oleh kepenuhan Roh Kudus dan yang memungkinkan mereka untuk melayani dengan kuasa Roh serta bernubuat dengan ilham sebagaimana diberikan Roh.
  2. 2) Istilah "dipenuhi dengan Roh Kudus" dipakai dengan tiga pengertian:
    1. (a) untuk menunjukkan penerimaan baptisan dalam Roh Kudus (Kis 1:5; 2:4; 9:17; 11:16);
    2. (b) untuk menunjukkan pemberian kuasa kepada seorang atau orang-orang percaya pada saat tertentu untuk berbicara di bawah dorongan Roh Kudus (Kis 4:8; 13:9; Luk 1:41-45,67-79); dan
    3. (c) untuk menunjukkan suatu pelayanan nubuat umum yang diilhami atau diurapi Roh Kudus tanpa menyebutkan masa pelayanan tersebut (Kis 4:31-33; 13:52; Luk 1:15).
  3. 3) Setelah menerima baptisan dalam Roh pertama kali, orang percaya yang dengan setia hidup dalam Roh, sambil mematikan perbuatan daging (Rom 8:13-14), dapat digambarkan sebagai "penuh dengan Roh Kudus", yaitu, memelihara kepenuhan Roh yang mendiami diri mereka (mis. ketujuh orang yang terpilih itu, khususnya Stefanus, ayat Kis 6:3,5; 7:55; atau Barnabas, Kis 11:24). Juga, mereka yang memelihara kepenuhan Roh, boleh menerima pengisian baru dengan Roh untuk suatu maksud atau tugas tertentu, khususnya suatu kesanggupan ilahi untuk berbicara dibawah dorongan Roh Kudus.
(0.21377986956522) (1Kor 6:9) (full: ORANG-ORANG YANG TIDAK ADIL TIDAK AKAN MENDAPAT BAGIAN DALAM KERAJAAN ALLAH. )

Nas : 1Kor 6:9

Beberapa orang di jemaat Korintus telah diperdaya untuk percaya bahwa sekalipun mereka telah memutuskan hubungan dengan Kristus, menyangkal Dia, dan hidup dalam kebejatan dan ketidakadilan, keselamatan dan warisan mereka dalam kerajaan Allah masih terjamin.

  1. 1) Tetapi, Paulus menyatakan bahwa kematian rohani adalah akibat yang tak dapat dihindarkan bila orang terbiasa berbuat dosa, malahan untuk orang Kristen (bd. Rom 8:13). Tidak seorang pun dapat hidup bagi kepuasan amoral dan masih mewarisi kerajaan Allah (bd. Rom 6:16; Yak 1:15;

    lihat cat. --> 1Yoh 2:4;

    lihat cat. --> 1Yoh 3:9).

    [atau ref. 1Yoh 2:4; 3:9]

    Rasul Paulus sering mengulangi pengajaran penting ini (mis. Gal 5:21 dan Ef 5:5-6). Perhatikan bahwa prinsip ini sering diutarakan oleh nabi-nabi PL

    (lihat cat. --> Yer 8:7;

    lihat cat. --> Yer 23:17;

    lihat cat. --> Yeh 13:10)

    [atau ref. Yer 8:7; 23:17; Yeh 13:10]

  2. 2) Peringatan Paulus ditujukan kepada seluruh masyarakat Kristen. Jangan kita ditipu, karena "orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah". Keselamatan tanpa karya Roh Kudus yang melahirkan kembali dan menguduskan tidak ada tempat dalam teologi Paulus
(0.21377986956522) (1Kor 14:29) (full: YANG LAIN MENANGGAPI )

Nas : 1Kor 14:29

(versi Inggris NIV -- "yang lain mempertimbangkan dengan saksama"). Semua nubuat harus dinilai tentang apa yang dikatakannya. Hal ini menunjukkan bahwa nubuat PB tidak bebas terhadap kesalahan dan barangkali perlu dikoreksi.

  1. 1) Kadang-kadang nubuat dan ucapan dengan bahasa roh mungkin bukan suatu firman dari Allah (bd. 1Yoh 4:1). Bahkan, roh-roh jahat pun, melalui kehadiran guru atau nabi palsu, dapat bekerja dalam perhimpunan jemaat. Bernubuat, berkata-kata dengan bahasa roh atau memiliki karunia rohani apa pun tidak menjadi jaminan bahwa seseorang adalah nabi yang benar atau orang percaya yang benar

    (lihat art. GURU-GURU PALSU),

    karena karunia rohani itu dapat ditiru oleh Iblis (Mat 24:24; 2Tes 2:9-12; Wahy 13:13-14).
  2. 2) Jikalau jemaat belum menetapkan cara-cara yang tepat dan teratur (bd. ayat 1Kor 14:40) untuk menilai nubuat, mereka telah lalai mengikuti pedoman alkitabiah. Perhatikanlah pula bahwa nubuat tidak dianggap sebagai suatu dorongan Roh yang tak dapat ditahan, karena hanya satu nabi diperkenankan untuk berbicara pada suatu waktu (ayat 1Kor 14:30-32).
  3. 3) Bagaimanakah seharusnya sikap jemaat terhadap berita nubuat?
    1. (a) Semua nubuat harus dinilai sesuai dengan standar kebenaran alkitabiah (bd. Ul 13:1-3). Orang percaya harus mencari penggenapannya (bd. Ul 18:22), mempersiapkan dirinya untuk kemungkinan bahwa nubuat itu bisa atau tidak bisa digenapi.
    2. (b) Jikalau kata nubuat itu suatu nasihat, maka jemaat perlu bertanya, "Apa yang harus kami perbuat untuk menaati kehendak Roh ?"
(0.21377986956522) (1Tes 2:18) (full: TETAPI IBLIS TELAH MENCEGAH KAMI. )

Nas : 1Tes 2:18

Usaha pekabaran Injil Paulus kadang-kadang dihambat oleh Iblis. Kebenaran Alkitab mengenai perlawanan Iblis terhadap orang percaya yang setia meliputi hal-hal berikut:

  1. 1) Iblis diizinkan oleh Allah untuk berperang melawan orang percaya dan menghalang-halangi mereka untuk melakukan apa yang mereka ingin lakukan bagi Kristus (Ef 6:11-12; bd. Dan 10:13,20-21; Za 3:1; Mat 4:1-10).
  2. 2) Akan tetapi, kuasa Iblis harus tunduk kepada kekuasaan Allah yang lebih tinggi (Ayub 1:9-12; 2:6;

    lihat cat. --> Ayub 1:12);

    [atau ref. Ayub 1:12]

    Allah dapat membatalkan kegiatan Iblis dan membalik semuanya menjadi kebaikan bagi kerajaan-Nya (2Kor 12:7-9).
  3. 3) Perlawanan Iblis dapat diatasi oleh doa orang-orang kudus, oleh darah Anak Domba, perkataan kesaksian, dan kasih yang kokoh bagi Allah (bd. Wahy 12:11); oleh karena itu, perlawanan Iblis tidak perlu bersifat tetap (bd. Wahy 3:11). Karena itu kita harus berdoa setiap hari agar kita dilepaskan dari rencana dan kuasanya

    (lihat cat. --> 1Tes 3:5;

    lihat cat. --> Mat 4:10

    [atau ref. 1Tes 3:5; Mat 4:10]

    mengenai Iblis;

    lihat cat. --> Mat 6:13;

    lihat cat. --> Ef 6:12;

    [atau ref. Mat 6:13; Ef 6:12]

    lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

(0.21377986956522) (Ibr 12:1) (full: PERLOMBAAN YANG DIWAJIBKAN BAGI KITA. )

Nas : Ibr 12:1

Perlombaan ini merupakan ujian iman seumur hidup kita di dalam dunia ini (Ibr 10:23,38; 11:1-40; 12:25; 13:13).

  1. 1) Perlombaan ini harus dilaksanakan "dengan tekun" (Yun. _hupomone_), yaitu dengan kesabaran dan ketabahan (bd. Ibr 10:36; Fili 3:12-14). Cara untuk mencapai kemenangan sama dengan cara yang dipakai orang-orang kudus dalam pasal Ibr 11:1-40 -- maju terus hingga mencapai akhir (bd. Ibr 6:11-12; 12:1-4; Luk 21:19; 1Kor 9:24-25; Fili 3:11-14; Wahy 3:21).
  2. 2) Perlombaan ini harus dilaksanakan dengan membuang dosa-dosa yang menghalangi atau menghambat kecepatan kita dan dengan mengarahkan pandangan, hidup, dan hati kita kepada Yesus dan teladan ketaatan yang tabah yang ditunjukkan oleh-Nya ketika di bumi (ayat Ibr 12:1-4).
  3. 3) Perlombaan ini harus dilaksanakan dengan kesadaran bahwa bahaya terbesar yang menghadang kita adalah pencobaan untuk menyerah lagi kepada dosa (ayat Ibr 12:1,4), kembali "ke negeri yang telah kita tinggalkan" (Ibr 11:15; Yak 1:12), dan kembali menjadi warga dunia ini (Ibr 11:13; Yak 4:4; 1Yoh 2:15;

    lihat cat. --> Ibr 11:10).

    [atau ref. Ibr 11:10]

(0.21377986956522) (Kej 6:5) (jerusalem) Bagian kitab Kejadian ini menyatukan dua ceritera sejalan mengenai peristiwa yang sama. Ceritera pertama berasal dari tradisi Yahwista. Ia bergaya bahasa hidup dan berwarna-warni dan merangkum Kej 6:5-8; 7:1-5,7-10 (berupa saduran), Kej 6:12,16,17,22; 8:2-3,6-12,13,20-22. Ceritera lain berasal dari tradisi Para Imam. Bahasa dan rumusannya lebih tepat dan lebih dipikirkan masak-masak, tetapi gaya bahasanya kurang menarik. Ia merangkum Kej 6:9-22; 7:6-11,13-16,18-21,24; 8:1-2,3-5,13,14-19; 9:1-17. Penyadur yang menyatukan kedua ceritera itu mempertahankan corak khas masing-masing ceritera. ia sama sekali tidak berusaha menghilangkan beberapa perbedaan antara kedua tradisi tsb. Ada juga terpelihara beberapa ceritera mengenai air bah yang berasal dari Babel. Ceritera-ceritera itu menunjukkan berbagai persamaan yang menyolok dengan kisah yang tercantum dalam Alkitab. Ceritera Alkitab tidak bergantung pada ceritera-ceritera Babel secara langsung, namun bersumber pada tradisi asli itu berupa sebuah kemenangan akan satu atau beberapa banjir dahsyat yang pernah melanda lembah sungai Tigris dan Efrat. Lama kelamaan banjir itu dalam tradisi diperbesar sampai menjadi air bah yang melanda seluruh bumi. Hanya ceritera Kitab Suci memperkaya kisah rakyat aseli itu dengan ajaran mengenai keadilan dan kerahiman Allah dan dengan ajaran mengenai kedosaan manusia serta keselamatan yang dikaruniakan Allah kepada orang benar (bdk Ibr 11:7). Air bah merupakan penghakiman Allah dan mengibaratkan penghakiman di akhir zaman, Luk 17:26 dst; Mat 24:37 dst, sama seperti keselamatan yang dianugerahkan Allah kepada Nuh menjadi lambang keselamatan yang diperoleh manusia melalui baptisan, 1Pe 3:20-21.
(0.21377986956522) (Kel 33:20) (jerusalem: tidak tahan memandang wajahKu) Antara kekudusan Allah dan ketidak-layakan manusia ada jurang, bdk Ima 17:1+, begitu rupa sehingga manusia pasti mati seandainya melihat Allah, Kel 19:21; Ima 16:2; Bil 4:20; bdk Kel 6:25+, atau hanya mendengarNya saja, Kel 20:19; Ula 5:24-26 bdk Kel 18:16. Itulah sebabnya mengapa Musa, Kel 3:6, dan nabi Elia, 1Ra 19:13, dan bahkan serafim, Yer 6:2, menutup mukanya di hadapan Tuhan. Orang kaget kalau terus hidup, meskipun melihat Allah, Kej 32:30; Ula 5:24, ataupun merasa takut (keagamaan). Hak 6:22-23; 13:22; Yes 6:5. "Memandang Allah" adalah sebuah karunia istimewa yang oleh Allah dianugerahkan, Kel 24:11, kepada Musa sebagai "sahabat Allah", Kel 33:11; Bil 12:7-8; Ula 34:10, dan kepada nabi Elia, 1Ra 19:11. Musa dan Elia nanti akan menyaksikan Yesus yang dimuliakan, ialah sebuah penampakan Allah dalam Perjanjian Baru, Maz 17:3 dsj. Dalam tradisi Kristen selanjutnya Musa dan Elia (bersama dengan Paulus, 2Ko 12:1 dst) tetap dianggap sebagai teladan unggul dari pengalaman mistik. Dalam Perjanjian Baru kemuliaan Allah. bdk Kel 33:18 dan Kel 24:16+, menyatakan diri melalui Yesus Kristus, Yoh 1:14+; Yoh 11:40; bdk 2Ko 4:4,6. Tetapi hanya Yesus sajalah yang melihat Manusia barulah melihat Allah berhadapan muka dalam kebahagiaan sorgawi, Mat 5:8; 1Yo 3:2; 1Ko 13:12
(0.21377986956522) (Yes 11:2) (jerusalem: Roh TUHAN) Roh TUHAN atau roh kudusNya, Yes 42:1; 61:1 dst; Yes 63:10-13; Maz 51:13; Wis 1:5; 9:17, ialah "nafasNya' (kata Ibrani ruah memang berarti: nafas, hembusan, angin, roh) berkarya dalam segenap sejarah yang dikisahkan Alkitab. Sebelum penciptaan roh itu melayang-layang di atas permukaan samudera purba, Kej 1:2; ia memberikan hayat kepada semua makhluk, Maz 104:29-30; 33:6; Kej 2:7; bdk Yes 37:5-6,9-10. Roh Tuhan membangkitkan para Hakim, Hak 3:10; 6:34; 11:29, dan raja Saul, 1Sa 11:6. Roh itu memberi para ahli kepandaiannya, Kel 31:3; 35:31, dan memimpin hakim dalam memutuskan hukum, Bil 11:17. Roh itu mengaruniakan hikmat kepada Yusuf, Kej 41:38. Terutama roh Tuhan menginspirasikan para nabi, Bil 11:17 (Musa), Yes 10:25-26; 24:2; 1Sa 10:6,10; 19:20; 2Sa 23:2 (Daud); 2Ra 2:9 (Elia); Mik 3:8; Yes 48:16; 61:1; Zak 7:12; 2Ta 15:1; 20:14; 24:20, sedangkan nabi-nabi gadungan menurut rohnya (bisikan hati) sendiri, Yeh 13:3; bdk Dan 4:8,18; 5:11-12+; Yes 11 ini menyatakan bahwa roh kenabian itu dikurniakan kepada Mesias. Nabi Yoel, Yoe 2:28-29, menubuatkan bahwa di zaman terakhir roh Tuhan dikurniakan kepada semua orang, bdk Kis 2:16-18. Sebagaimana halnya dengan pengajaran mengenai hikmat Allah, bdk Ams 8:22+; Wis 7:22+, demikianpun pengajaran Alkitab tentang roh Tuhan diperkembangkan sampai selesai dalam Perjanjian Baru, bdk Yoh 1:33+; Yoh 14:16+; Yoh 14:26+; Kis 1:8+; Kis 1:2+; Rom 5:5+.
(0.21377986956522) (Hos 2:18) (jerusalem: dengan tenteram) Pemulihan di zaman Mesias mencakup keadilan dan kebenaran, Hos 2:18-19. Sebaliknya Allah tinggal di tengah-tengah umatNya dan melimpahkannya dengan berkatNya, Ima 26:3-13; Ula 28:1-14. Hujan akan turun pada waktunya dan tanah menghasilkan hasil bumi yang bertumpah ruah. Hos 2:21-22; 14:8-9; Ams 9:13; Yer 31:12,14; Yeh 34:26-27,29; 36:29-30; Yes 30:23-26; 49:10; Yoe 2:19,22-24; 3:18; Zak 8:12. Tidak lagi orang kuatir kalau-kalau orang lain datang merampasnya, Ams 9:15; Yes 65:21-23; bdk Ula 28:30-33, sebab umat Israel tidak lagi akan diserbu oleh musuh, Mik 5:4; Yes 32:17-18; Yoe 2:20; Yer 46:27; bdk Yer 4:5-6. (dijelaskan dalam Yer 25:4-5). Allah mengikat suatu perjanjian dengan binatang-binatang buas, Hos 2:17; Yeh 34:25,28. Damai sejahtera akan merangkum segala bangsa, Yes 2:4= Mik 4:3; bdk Yes 11:6-8+; Yes 65:25, di bawah pemerintahan Raja-Mesias, Yes 9:5-6; Zak 9:10. Sukacita mengganti penderitaan dan air mata, Yes 65:18-19; Yer 31:13; Bar 4:23,29; bdk Wah 21:4, dan kematian akan hilang lenyap, Yes 25:7-8.
(0.21377986956522) (Mat 8:29) (jerusalem: sebelum waktunya) Dengan menantikan penghakimannya kelak setan-setan mempunyai kebebasan terbatas untuk bekerja di dunia, Wah 9:5, terutama dengan merasuki orang, Mat 12:43-45+. Keadaan orang semacam itu sering disertai penyakit. Penyakit itu sendiri sebagai akibat dosa merupakan sebuah tanda kekuasaan setan yang lain, Luk 13:16. Maka pengusiran-pengusiran setan yang diceritakan Injil-injil kadang-kadang hanya pengusiran saja, bdk Mat 15:21-28 dsj; Mar 1:23-28 dsj; Luk 8:2, tetapi kerap berupa penyembuhan orang sakit juga, Mat 9:32-34; Mat 12:22-24 dsj; Mat 17:14-18 dsj; Luk 13:10-17. Dengan kekuasaanNya atas roh-roh jahat Yesus menghancurkan kekuasaan iblis, Mat 12:28 dsj; Luk 10:17-19; bdk Luk 4:6; Yoh 12:31+, dan memulai pemerintahan Mesias, yang janjinya yang khas ialah janji Roh Kudus, Yes 11:2; Yoe 3:1 dst. Manusia tidak mau mengerti hal itu, Mat 12:24-32, tetapi setan-setan baik-baik memahami duduknya perkara, Mat 9:29; Mar 1:24 dsj; Mar 3:11 dsj; Luk 4:41; Kis 16:16; Kis 19:15. Kekuasaan mengusir setan oleh Yesus diberikan juga kepada murid-muridNya bersama dengan kekuasaan menyembuhkan orang sakit, Mat 10:1 dsj; oleh karena kekuasaan terakhir ini bersangkutan dengan yang pertama, Mat 8:3+; Mat 4:24; Mat 8:16 dsj; Luk 13:32.
(0.21377986956522) (Rm 6:4) (jerusalem: Dengan demikian) Var: Sebab
(0.21377986956522) (Rm 7:24) (jerusalem: tubuh maut) Tubuh bersama anggota-anggotanya, Rom 12:4; 1Ko 12:12,14 dst, ialah manusia dari segi jasmaniahnya, 1Ko 5:3; 2Ko 10:10, dan segi seksuilnya, Rom 4:19; 1Ko 6:16; 7:4; Efe 5:28. Tubuh itu oleh Paulus diberi perhatian oleh karena bersangkutan dengan kesusilaan dan keagamaan. Tubuh itu oleh "daging", Rom 7:5+, ditaklukkan kepada dosa, Rom 1:24; 6:12 dst; Rom 7:23; 8:13; 1Ko 6:18, dan kepada maut, Rom 6:12; 8:10. Dengan jalan itu tubuh menjadi "tubuh daging" (terj: tubuh yang berdosa), Kol 2:11; bdk Wis 1:4; 9:15, dan "tubuh maut", Rom 7:24. Namun demikian tubuh itu tidak teruntuk bagi kebinasaan, sebagaimana dipikirkan oleh filsafah Yunani; sebaliknya, sesuai dengan tradisi alkitabiah, Yeh 37:10; 2Ma 7:9, tubuh itu dipanggil untuk hidup, Rom 8:13; 2Ko 4:10, melalui kebangkitan, Rom 8:11. Prinsip pembaharuan itu ialah Roh Kudus, Rom 5:5+, yang mengganti "psikhe", 1Ko 15:44+, dan merobah tubuh orang Kristen menjadi serupa dengan tubuh Kristus yang dibangkitkan, Fili 3:21. Sementara menantikan pembebasan tubuh itu di akhir zaman, Rom 8:23, tubuh orang Kristen yang pada pokoknya sudah dibebaskan dari "daging" oleh karena persatuannya dengan kematian Kristus, Rom 6:6; 8:3 dst, sudah didiami Roh Kudus, 1Ko 6:19, yang membentuknya bagi suatu hidup baru dalam kebenaran dan kesucian, Rom 6:13,19; 12:1; 1Ko 7:34, suatu hidup yang berjasa, 2Ko 5:10, dan memuliakan Allah, 1Ko 6:20; Fili 1:20.
(0.21377986956522) (Rm 16:25) (jerusalem) Kebanyakan naskah dan terjemahan kuno menempatkan doksologi (pujian) ini pada akhir bab 16. Tetapi dalam naskah-naskah lain terdapat pada akhir bab 15 atau bab 14, sedangkan naskah-naskah lain lagi tidak memuatnya sama sekali. Mengenai rumus meriah ini, bdk Efe 3:20; Yud 24:25. Dalam doksologia ini pokok-pokok utama surat Roma ditampilkan sekali lagi.
(0.21377986956522) (Im 4:1) (sh: Dosa yang tidak disengaja (Sabtu, 7 September 2002))
Dosa yang tidak disengaja

Dosa yang tidak disengaja. Sebagai umat yang tidak lepas dari dosa dan kesalahan, bangsa Israel dituntut untuk membawa kurban penghapus dosa dan salah, sebagaimana di jelaskan dalam pasal 4 dan 5.

Pasal 4:1-5:13 menjelaskan macam kurban pertama dari 2 macam kurban utama untuk tujuan ini, biasa disebut sebagai kurban penghapus dosa. Tujuannya adalah untuk memurnikan seseorang dari kesalahannya. Dua macam kurban penebus dosa dijelaskan di sini. Pertama, memakai lembu jantan muda, berumumr kira-kira 3 tahun (ayat 4:3-21). Kurban ini disajikan bila Imam besar atau bangsa Israel secara kolektif bersalah. Dalam prosesi penyajian, kurban dibawa masuk ketempat kudus. Ini menunjukan betapa seriusnya pelanggaran tersebut terhadap Allah dan tempat kudusNya. Yang unik lagi, hanya disini darah dipercikkan di dalam “tempat kudus”, bukan dalam pelataran (ayat 6). Tidak ada bagian kurban yang dimakan oleh imam. Kurban bakaran berfungsi untuk memadamkan murka Allah, dan pembakaran sisa kurban menyimbolkan penyingkiran ketidakmurnian.

Kedua, memakai kambing atau domba, namun kadang juga dapat memakai burung atau sajian. Kurban macam ini diharuskan apabila seorang Israel atau kepala suku tanpa sengaja melakukan tindakkan terlarang (ayat 4:22-35) atau gagal melaksanakan suatu tugas (ayat 5:1-13). Tujuannya adalah untuk memadamkan murka Allah dan untuk memberikan upah bagi para imam yang telah melayani umat.

Kita kemudia masuk kedalam kurban yang dimaksudkan untuk kesalahan karena tidak melakukan sesuatu atau melakukan sesuatu secara pasif (ayat 5:1-13). Kesalhan yang dijabarkan bervariasi, dan alternatif penyajian kurban juga disesuaikan dengan kemampuan ekonomisnya. Tidak ada alasan untuk tidak hidup kudus berdasarkan ketetapan Allah.

Renungkan: Untuk menjadi bangsa yang kudus, perhatikan apa yang harus kita lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan. Ketidak pekaan terhadap dosa merupakan kebutaan yang membawa kita menuju kehancuran.

(0.21377986956522) (2Raj 13:1) (sh: Kesempatan yang disia-siakan (Minggu, 26 Juni 2005))
Kesempatan yang disia-siakan

Kesempatan yang disia-siakan
Pada nas ini, penulis kitab II Raja beralih menyoroti pemerintahan dua raja Israel, Yoahas dan Yoas. Alkitab mencatat bahwa keduanya sama, yakni melakukan dosa yang dilakukan Yerobeam.

Mereka tidak meninggalkan dosa penyembahan berhala yang telah menjadi dosa nasional Israel. Mungkin karena dosa ini dilakukan turun-temurun. Yoahas seharusnya bersyukur untuk kesempatan menjadi raja Israel selama 17 tahun. Namun, masa jabatannya itu disinya dengan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (ayat 2). Kekuasaan memang dapat membutakan seseorang. Inilah yang terlihat dari sikap Yoahas. Mungkin ia berpikir, "Mengapa harus bersusah payah memotong dan mencabut dosa yang telah ditanamkan Yerobeam?" Mungkin pula ia seorang penganut falsafah "diam itu emas." Dengan berbuat demikian Yoahas telah mendukakan hati Allah. Akibatnya, Hazael diijinkan-Nya menekan Israel (ayat 3-4).

Yoas, anaknya, juga tidak melakukan perubahan apa pun. Kekuasaan yang dimilikinya digunakan untuk tetap melakukan kejahatan "lama" yakni penyembahan berhala. Ia tidak juga peka melihat kuasa Allah Israel melebihi kuasa patung anak lembu itu. Padahal, pada zaman ayahnya memerintah, Allah telah memberikan seorang penolong (ayat 5-6). Meski demikian, Allah mengaruniakan kesempatan menjadi raja Israel selama 16 tahun dan keamanan sepanjang hidupnya. Anugerah-Nya sedalam ini tak juga dilihat oleh Yoas untuk berpaling pada Allah (ayat 10-13).

Memang sulit keluar dari dosa yang telah berakar pada kebudayaan suatu bangsa, seperti dosa korupsi dan manipulasi. Apalagi jika dosa itu telah menjadi budaya di dalam keluarga bahkan gereja. Namun, jika akibat yang harus kita tanggung adalah hukuman Allah, untuk apa kita ikuti? Relakah kita binasa oleh karena dosa-dosa itu?

Camkan: Jangan mengira karena dosa sudah menjadi biasa, Anda tidak akan dihukum oleh karenanya.

(0.21377986956522) (2Taw 34:1) (sh: Apa dan bagaimana memulai reformasi (Kamis, 11 Juli 2002))
Apa dan bagaimana memulai reformasi

Apa dan bagaimana memulai reformasi. Melalui tokoh raja Yosia, penulis Tawarikh memberikan satu lagi teladan bagi orang-orang Yehuda pascapembuangan. Reformasi yang dilakukan oleh raja Yosia menjadi teladan bagi mereka, seperti yang terlihat dalam dua langkah penting yang diambil Yosia.

Langkah pertama adalah bertindak tegas terhadap dosa-dosa terdahulu. Yosia mulai mencari Tuhan pada saat yang sangat muda, tetapi juga saat ketika ia mulai dapat mengambil keputusan secara mandiri sebagai raja (ayat 3a). Permulaan yang baik ini menuntunnya untuk bertindak tegas, menghancurkan semua bentuk ibadah kepada berhala di Yerusalem, di Yehuda, dan pada saat melemahnya kekuatan Asyur, juga di antara suku-suku Israel Utara (ayat 3b-7). Tidak ada kompromi bagi dosa yang selalu menjadi titik lemah untuk orang-orang Israel. Penulis Tawarikh menyatakan bahwa Yosia ingin "menahirkan negeri dan rumah Tuhan" (ayat 8). Tindakan ini juga mencerminkan keinginan Yosia agar Yehuda tidak terjatuh ke dalam dosa yang sama pada masa pemerintahannya. Menyeluruhnya tindakan pembersihan ini juga menunjukkan keikutsertaan rakyat untuk bertobat. Ini tentunya menjadi teladan bagi mereka yang kembali dari pembuangan ke Babel, yang adalah penghukuman Allah justru atas dosa ini.

Hal kedua adalah kesadaran dalam diri untuk segera membawa bangsanya kembali kepada Allah, hanya beribadah kepada Allah, dan melakukannya dengan cara yang benar (ayat 8-13). Usaha tersebut dilakukan tidak hanya melalui menghancurkan berhala, tetapi juga dengan membangun, bahkan memotivasi rakyat dari Yerusalem sampai Efraim untuk memberikan kontribusi bagi perbaikan bait Allah (ayat 9). Selain itu, penulis Tawarikh juga menyebutkan pengaturan yang cukup saksama yang dilakukan oleh Yosia untuk memperbaiki bait Allah (ayat 8-13). Perhatian yang saksama dan dukungan Yosia bagi perbaikan bait Allah ini, juga patut diteladani para pemimpin Yehuda.

Renungkan: Bertobat berarti berhenti berkompromi terhadap dan memberi celah bagi dosa, serta terus mengarahkan diri kepada ibadah dan kekudusan yang berkenan bagi Allah.

(0.21377986956522) (Est 4:1) (sh: Tuhan di balik penderitaan umat-Nya (Minggu, 24 Juni 2001))
Tuhan di balik penderitaan umat-Nya

Tuhan di balik penderitaan umat-Nya. Ketika Anda berada dalam suatu ruangan yang gelap pekat, munculnya seberkas cahaya menjadi begitu berarti bagi Anda. Atau pernahkah Anda berada dalam suatu situasi dimana semua harapan dan angan-angan Anda hancur berkeping-keping sehingga masa depan Anda terlihat begitu suram dan gelap? Adakah secercah pengharapan dan keyakinan yang memampukan Anda melewati awan yang gelap dan pekat?

Di dalam suasana perkabungan besar (1, 3, 4), Mordekhai masih memiliki keyakinan dan pengharapan akan pertolongan serta pemeliharaan Tuhan (14). Karena keyakinan dan pengharapan ini, Mordekhai berinisiatif membimbing Ester untuk memaksimalkan perannya (10-11, 14), memberikan penegasan tentang rencana Tuhan bagi posisi Ester di samping penjelasannya tentang apa yang sedang terjadi, memberikan teguran dan peringatan di samping tantangan untuk beraksi (4-8; 13-14). Melalui keyakinan dan pengharapan ini, Ester yang telah mejadi sadar mengajak orang Yahudi meratap dan berpuasa bagi perjuangannya sebagai ganti ratap tangis kepedihan (1- 3; 15-17). Ia menaati Mordekhai dan mengambil risiko menentang undang-undang kerajaan dengan suatu tekad "Kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati" (16). Inilah seberkas keyakinan dan pengharapan yang memampukan mereka menerobos awan pekat. Tuhan Raja di atas segala raja walaupun tidak terlihat oleh mata, Ia hadir bersama kita. Dialah sumber keyakinan dan pengharapan orang percaya di tengah penderitaan.

Renungkan: Karena adanya pengharapan dan keyakinan akan pertolongan dan pemeliharan Tuhan, maka umat Tuhan seharusnya bangkit, mengambil tanggungjawab dan memainkan perannya. Pikirkan bagaimana memaksimalkan peran Anda saat ini bagi pergumulan Kristen!

Bacaan untuk Minggu ke-3 sesudah Pentakosta

Kejadian 3:9-15

II Korintus 4:13-5:1

Markus 3:20-35

Mazmur 61:1-5, 8

Lagu: Kidung Jemaat 411



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.23 detik
dipersembahkan oleh YLSA