Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 192 ayat untuk seorang Israel AND book:[1 TO 39] AND book:5 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.77) (Ul 24:1) (full: SURAT CERAI. )

Nas : Ul 24:1

Perceraian adalah akibat dari dosa umat manusia (bd. Mat 19:8). Pengarahan dalam ayat Ul 24:1-4 merupakan garis pedoman yang diberikan Allah untuk mengatur perceraian dalam Israel kuno. Perhatikan hal-hal berikut mengenai ayat-ayat ini.

  1. 1) Kata-kata "tidak menyukai lagi" mungkin mengacu kepada kelakuan yang memalukan atau amoral yang belum separah perzinaan; tidak bisa menunjuk kepada perzinaan, karena perzinaan dihukum mati, bukan perceraian (bd. Ul 22:13-22).
  2. 2) "Surat cerai" itu merupakan surat resmi yang diberikan kepada wanita supaya memutuskan ikatan perjanjian nikah, melindungi dan membebaskan dia dari semua tanggung jawab kepada mantan suaminya.
  3. 3) Setelah menerima surat cerai, wanita itu bebas untuk menikah kembali; akan tetapi, dia tidak boleh kembali kepada suaminya yang semula jikalau pernikahan kedua juga berakhir (ayat Ul 24:2-4).
  4. 4) Apabila terjadi perceraian, itu merupakan tragedi (bd. Mal 2:16;

    lihat cat. --> Kej 2:24),

    [atau ref. Kej 2:24]

    tetapi bukan dosa jikalau dilandaskan pada dasar-dasar alkitabiah

    (lihat cat. --> Mat 19:9;

    lihat cat. --> 1Kor 7:15).

    [atau ref. Mat 19:9; 1Kor 7:15]

    Allah sendiri menceraikan Israel karena ketidaksetiaan dan perzinaan rohani mereka (Yes 50:1; Yer 3:1,6-8).
(0.77) (Ul 4:5) (jerusalem: ketetapan dan peraturan) Lambat laun "ketetapan dan peraturan" (ialah sebagian besar adat istiadat kuno) diolah. Pengolahan itu akhirnya menghasilkan sebuah pandangan menyeluruh tentang "Hukum Taurat". Hukum Taurat itulah yang menjadi inti sari agama bangsa Israel. Adapun kata Ibrani torah (hukum Taurat) pertama-tama berarti: wejangan, petunjuk dan pengarahan yang diberikan orang lain, khususnya Allah. Ke dalam torah itu termasuk seluruh ibadat dan segenap kelakuan manusia, yang dijiwai dan disemangati oleh kesadaran tajam akan perjanjian dan akan Allah yang menawarkan serta meneguhkan perjanjian itu, Kej 15:1+. Penyataan Allah dan pengajaran yang disampaikan baik melalui tulisan-tulisan kuno maupun melalui para nabi semakin membimbing hidup umat, Ula 1; 8:3+; Ula 30:14; Maz 19:8-14; 78:1; 119:1+; Sir 1:26; 24:23, dll; bdk Kis 7:38+. Memang Allah yang dengan firmanNya dapat menciptakan segala sesuatunya, menghidupkan juga orang Israel dengan firman-perintahNya yang keluar dari mulutNya, bdk Ula 8:3; Ams 8:11; Neh 9:29; Ams 9:1-5; Wis 16:26; Sir 24:19-21; Yoh 6:30-36,68+; Mat 4:4 dsj. Yesus, Mat 5:17+, menandaskan bahwa tidak datang meniadakan hukum Taurat itu, melainkan menggenapkan, bdk Mat 22:34-40 dsj. Paulus akan menjelaskan bahwa hukum Taurat telah diganti dengan iman kepada Kristus, Rom 3:27+; Rom 10:4.
(0.77) (Ul 6:4) (jerusalem: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa) Kadang-kadang kalimat ini mau diterjemahkan sbb: Yahwista (TUHANlah) Allah kita, hanya Yahwe semata-mata. Kalau demikian maka diri dan hanya berbakti kepada Dia semata-mata, tanpa menyangkal bahwa ada allah-allah lain yang boleh dipilih bangsa-bangsa lain. Tetapi ungkapan Ibrani itu benar-benar menyatakan monoteisme: Tidak ada Allah selain Yahwe (TUHAN). Ula 6:4 ini menjadi awal doa "syema" (dengarkanlah), yang tetap sebuah doa yang paling digemari orang Yahudi yang saleh. Sepanjang sejarah umat Israel kepercayaan akan Allah Yang Maha esa itu semakin tajam dan terus-menerus berkembang maju. Sekaligus semakin diperinci juga keyakinan bahwa Israel adalah bangsa terpilih dan lagi kepercayaan akan perjanjianpun semakin tebal, Kej 6:18; 12:1+; Kej 15:1+. Adanya allah-allah lain di zaman dahulu tidak pernah secara langsung dibenarkan. Tetapi semakin Allah yang hidup, Ula 5:26+, satu-satunya Penguasa dunia maupun umatNya ditekankan Kel 3:14+; 1Ra 8:56-60; 18:21; 2Ra 19:15-19; Sir 1:8-9; Ams 4:13; 5:8; Yes 42:8; Zak 14:9; Mik 1:1-2, semakin ditegaskan pula bahwa allah-allah lain tidak ada, Wis 13:10; 14:13; Yes 40:20+; Yes 41:21+.
(0.77) (Ul 33:1) (jerusalem) Sajak ini dikatakan karangan Musa. Ia ditambah pada kitab Ulangan dan ditempatkan antara pemberitahuan tentang kematian Musa dan ceritera mengenai wafatnya. Sajak ini merupakan "wasiat Musa", seperti Kej 49 merupakan "wasiat Yakub". Wasiat Musa" itu diberi kerangka sebuah madah pujian, Ula 33:2-5,26-29 dan di dalamnya terkumpul sejumlah "ucapan" yang agaknya mula-mula beredar tersendiri. Dalam ucapan-ucapan itu tersirat keadaan dan hal ihwal sejarah yang sukar dipastikan lebih jauh. Tak mungkin semua ucapan itu berasal dari zaman yang sama. Isi ucapan-ucapan itu mengandaikan bahwa suku-suku Israel sudah menetap di negeri Kanaan, masing-masing di wilayahnya sendiri. Di antaranya ada suku-suku yang sudah menempuh sejarah yang agak lama juga (Ruben, Daniel; Simeon tidak sampai disebut oleh karena barangkali sudah melebur ke dalam suku Yehuda). Sebagai suatu keseluruhan kumpulan itu agaknya terbentuk sesudah Kej 49 terkumpul. Di lain pihak Ula 33:7 rupanya menyarankan bahwa kumpulan itu sudah tersusun sebelum Daud menjadi raja; tetapi Ula 33:7 ini barangkali menyinggung terpecahnya kerajaan Israel. Bagaimanapun juga duduknya perkara, ucapan pendek tentang Yehuda di satu pihak dan ucapan panjang tentang Yusuf di lain pihak menyatakan bahwa penyusun kumpulan itu termasuk suku-suku di bagian tengah negeri Palestina. Ciri berkat dalam Ula 33 jauh lebih menonjol dari pada dalam Kej 49. Musa berperan sebagai nabi bdk Ula 34:10.
(0.77) (Ul 1:26) (full: MENENTANG TITAH TUHAN. )

Nas : Ul 1:26

Umat Israel seharusnya sudah masuk Kanaan tiga puluh sembilan tahun sebelumnya (ayat Ul 1:2-3), tetapi karena ketidaktaatan dan kegagalan mereka untuk melakukan kehendak Allah, masuknya mereka tertunda (Bil 14:33-34). Kegagalan untuk hidup di dalam kehendak Allah dan oleh Roh-Nya (Rom 8:12-15; Gal 5:16) dapat mengakibatkan penundaan atau bahkan kehilangan rencana Allah untuk kehidupan kita. Kita harus memiliki rasa takut yang kudus untuk berada di luar kehendak Allah dan kehilangan kehadiran, kasih karunia, dan perlindungan-Nya dalam kehidupan kita

(lihat art. KEHENDAK ALLAH).

(0.77) (Ul 4:26) (full: LANGIT DAN BUMI MENJADI SAKSI. )

Nas : Ul 4:26

Musa memberikan enam nubuat tentang sejarah Israel apabila mereka menjadi tidak taat dan tidak setia (ayat Ul 4:25-31);

  1. (1) mereka akan terserak di antara bangsa-bangsa (ayat Ul 4:26-27);
  2. (2) menderita dalam pembuangan (ayat Ul 4:27-28);
  3. (3) pendamaian dengan Allah bagi mereka yang mencari Dia dengan segenap hati dan jiwa (ayat Ul 4:29-31);
  4. (4) kesukaran (ayat Ul 4:30);
  5. (5) kembali kepada Allah "di kemudian hari" (ayat Ul 4:30); dan
  6. (6) pemulihan perjanjian dengan nenek moyang mereka (ayat Ul 4:31; juga lih. pasal Ul 29:1-30:20;

    lihat cat. --> Mat 23:39;

    lihat cat. --> Rom 11:1).

    [atau ref. Mat 23:39; Rom 11:1]

(0.77) (Ul 9:4) (full: KEFASIKAN BANGSA-BANGSA ITULAH. )

Nas : Ul 9:4

Bangsa-bangsa Kanaan dibinasakan oleh Allah karena kejahatan mereka yang keterlaluan; kebejatan moral mereka sudah demikian dahsyat dan meluas sehingga Allah memutuskan bahwa mereka harus dimusnahkan sama sekali seperti penyakit kanker yang ditakuti. Jadi, penaklukan oleh Israel dan pemusnahan bangsa-bangsa Kanaan merupakan hukuman mati pada tingkat nasional. Demikian pula, kejahatan tak terkendali terjadi di zaman Nuh (lih. Kej 6:1-7) dan akan menjadi ciri khas dunia pada akhir zaman (Mat 24:37-39; 2Tim 3:1-5; Wahy 9:20-21; 19:11-21).

(0.77) (Ul 12:5) (full: TEMPAT YANG AKAN DIPILIH TUHAN, ALLAHMU. )

Nas : Ul 12:5

Bangsa Israel bukan saja diharuskan menyembah Tuhan di dalam rumah tangga, tetapi juga di tempat yang ditentukan Allah sendiri (akhirnya bait suci di Yerusalem). Orang percaya masih memerlukan tempat umum untuk bertemu dengan sesama orang percaya untuk menyembah Allah dan berseru kepada-Nya dengan iman. Tempat itu harus merupakan "kediaman-Nya untuk menegakkan nama-Nya" (ayat Ul 12:5), yaitu suatu tempat di mana firman-Nya sungguh-sungguh dipercaya, Roh-Nya hadir dan kekudusan merupakan ciri khas kehidupan umat-Nya (bd. 1Kor 1:2).

(0.77) (Ul 18:10) (full: MEMPERSEMBAHKAN ... SEBAGAI KORBAN DALAM API. )

Nas : Ul 18:10

Musa mengingatkan orang Israel untuk tidak meniru kebiasaan di Kanaan untuk mengorbankan anak kepada dewa-dewa kafir, yang dilaksanakan supaya berusaha mempengaruhi jalannya peristiwa-peristiwa di masa depan (bd. Im 20:2-5).

(0.77) (Ul 33:9) (full: TIDAK MAU KENAL SAUDARA-SAUDARANYA. )

Nas : Ul 33:9

Setelah dosa Israel dengan anak lembu emas (lih. Kel 32:1-35), suku Lewi berdiri di pihak Allah bahkan menentang keluarga terdekat mereka. Mereka mempertahankan perjanjian dengan teguh dan menghukum mereka yang ambil bagian dalam penyembahan anak lembu emas. Allah memberi mereka upah atas semangat mereka membela-Nya dengan mengangkat mereka menjadi pelindung hukum (ayat Ul 33:10) dan sebagai yang bertugas mempersembahkan korban (ayat Ul 33:10). Kasih dan penyerahan kita kepada Allah dan firman-Nya harus selalu diutamakan dalam hidup kita dan mendahului sahabat, keluarga, atau gereja (Mat 10:37-38; Luk 14:26).

(0.77) (Ul 4:44) (jerusalem) Bagian panjang ini memuat wejangan Musa yang kedua, Ula 5:1-11:32, yang didahului sebuah pembukaan pendek, Ula 4:44-48, yang menguraikan tentang waktu dan tempat wejangan itu dibawakan. Wejangan itu sendiri menyiapkan bagian Ulangan yang berikut. Ula 12:1-26:15, yang memuat Kitab Hukum Ulangan; lalu wejangan itu diteruskan dalam Ula 26:16-28:68. Sama seperti wejangan pertama, Ula 1:1-4:40, demikianpun wejangan kedua meringkaskan masa lampau bangsa Israel, tetapi kali ini dimulai dengan peristiwa penampakan Tuhan di gunung Horeb dan Dekalog. Agaknya wejangan itu dahulu beredar tersendiri dengan berbagai-bagai bentuk. Dalam bagian Ulangan ini wejangan yang berbeda-beda bentuknya itu dipersatukan. Dahulu wejangan itu kiranya dimanfaatkan untuk keperluan ibadat dan pengajaran agama, sebelum menjadi pembukaan bagi Kitab Hukum Ulangan.
(0.77) (Ul 26:5) (jerusalem: Kemudian engkau harus menyatakan ....) Pengakuan iman yang tercantum dalam Ula 26:5-9 ini meringkaskan sejarah penyelamatan yang berpusatkan pembebasan Israel dari negeri Mesir. Unsur-unsur pengakuan ini dijumpai juga dalam "pengakuan-pengakuan iman" yang terdapat dalam Ula 6:20-23 dan (dengan beberapa tambahan) dalam Yos 24:1-13; Neh 9:7-25. Titik berat pengakuan-pengakuan iman itu terletak pada pemberian tanah yang berlimpah susu dan madunya, Ula 26:9. Ini sesuai dengan penyataan iman yang bersangkutan dengan persembahan hasil bumi pertama. Pengakuan iman itu sama sekali tidak sampai menyebut peristiwa-peristiwa yang terjadi di gunung Sinai. Tetapi ini tidak membuktikan bahwa pengakuan iman itu berasal dari sebuah-tradisi yang tidak tahu akan peristiwa-peristiwa itu. Nas ini tentu tidak terlalu tua usianya dan pengumuman hukum Taurat tidak menjadi pusat perhatiannya.
(0.77) (Ul 29:2) (jerusalem: berkata kepada mereka) Dalam Ula 29-30 ditemukan semua unsur yang perlu untuk naskah perumusan sebuah perjanjian, bdk Ula 10:12+; Ula 28:1+. Wejangan ini mulai dengan meringkaskan sejarah keluaran Israel dari Mesir, Ula 29:2-8; bdk Ula 1:4; 4:46-47; 8:2-4; menyusullah upacara pengikatan perjanjian yang dikemukakan berupa ajakan, Ula 29:10-15; kemudian diberikan sebuah khotbah Ula 29:16-21, yang dilanjutkan dalam Ula 30:11-14. Kutuk dan berkat yang lazimnya menyertai sebuah perjanjian terdapat dalam Ula 30:15-20. Bagian Ula 29:22-30:10 mengumpulkan berbagai-bagai bahan dan merupakan sebuah sisipan.
(0.77) (Ul 16:1) (sh: Kilas balik karya besar Allah (Senin, 19 Mei 2003))
Kilas balik karya besar Allah

Perayaan agama sangat berarti bagi pembaruan iman umat. Itulah sebabnya Allah selalu meminta umat-Nya untuk senantiasa merayakan perayaan agama (ayat seorang+Israel+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">1). Tiap-tiap perayaan memiliki keunikan makna masing-masing, namun sama bertujuan agar umat menyadari semua kebaikan Tuhan dan hidup mengasihi Tuhan.

Khususnya perayaan Paskah bermaksud untuk mengingatkan kembali peristiwa keluaran dari Mesir. Dalam perayaan ini umat harus melakukan kegiatan-kegiatan ritual seperti mempersembahkan korban hewan (ayat seorang+Israel+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">2), sebagai tindakan simbolis dari penyerahan diri umat kepada Allah Israel satu-satunya. Uniknya, kegiatan ini harus dilakukan di tempat yang dipilih Allah (ayat seorang+Israel+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">2,6,7). Pemusatan ibadah di tempat yang dipilih Allah ini bertujuan agar, [1] umat tidak memiliki hati dan sikap yang bercabang. Melalui merayakan Paskah itu hati, pikiran dan jiwa umat ditujukan kepada Allah saja yang telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. [2] Umat diingatkan untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan jalan Tuhan, sesuai dengan berbagai ketetapan, peraturan dan hukum yang relevan pada waktu itu seperti yang terdapat dalam Ulangan 12-26.

Kesukaan dan penderitaan merupakan pengalaman bukan saja umat Israel tetapi juga pengalaman umat Allah masa kini. Keunikan perayaan umat Kristen adalah bahwa perayaan-perayaan itu terjadi karena penderitaan: Penderitaan Allah di dalam Kristus yang rela menjadi manusia dan mati untuk menebus dosa. Terkadang Allah mengizinkan kita menderita. Apabila kita menderita karena kebenaran, kita patut bersyukur atas hak istimewa itu.

Renungkan: Apabila kita tidak paham mengapa kita menderita, setidaknya penderitaan Kristus dapat menjadi sumber penghiburan dan pengharapan bagi sesuatu yang indah yang belum kita lihat kini.

(0.77) (Ul 20:1) (sh: Perang suci (Sabtu, 26 Juni 2004))
Perang suci

Sebuah peperangan selalu mempunyai tujuan, apakah itu tujuan kemanusiaan, politis atau tujuan-tujuan yang seringkali hanya mewakili golongan tertentu. Perang yang diprakarsai oleh manusia sering terkesan tidak adil. Apakah yang dimaksud dengan perang suci di dalam Alkitab?

Perang suci di dalam Alkitab, khususnya di dalam PL, memiliki tujuan untuk mewujudkan pemerintahan Allah di tengah-tengah dunia melalui bangsa Israel. Memang banyak yang bertanya-tanya, mengapa Allah yang penuh kasih, seolah-olah memerintahkan umat-Nya untuk berperang, yang berarti berlawanan dengan kasih-Nya? Sebetulnya kalau kita melihat PL secara menyeluruh, di dalam sejarah keselamatan yang dirajut dengan indah, kita seharusnya sadar bahwa peperangan itu bertujuan mewujudkan kehadiran, kesucian dan damai Allah di tengah-tengah dunia ini (perhatikan ayat seorang+Israel+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">10-12). Bagi mereka yang melawan bentuk kehadiran Allah, tentunya ada konsekuensi yang harus diemban. Peperangan di dalam Alkitab bertujuan agar Allah dimuliakan di tengah-tengah dunia dan Israel dapat hidup menjadi bangsa pilihan yang memberikan berkat kepada bangsa di sekitar mereka.

Orang Kristen dipanggil juga berperang untuk mewujudkan kebenaran, kasih, keadilan dan damai Allah di dalam dunia ini. Peperangan kita bukan dengan mengangkat senjata, untuk membunuh mereka yang tidak seiman dengan kita. Peperangan Kristen adalah peperangan rohani, melawan pemerintah dan penguasa yang tidak menjalankan keadilan dan kebenaran, penghulu dunia dan roh-roh jahat yang merupakan bagian dari kerajaan Setan (Efesus 6:12). Perang rohani dijalankan dengan kehidupan yang suci dan penuh kasih serta menegakkan keadilan dan kebenaran.

Doa: Tuhan perlengkapi saya dengan perlengkapan perang-Mu agar saya dapat melawan segala kefasikan, ketidakadilan dan ketidakbenaran di dalam kasih Yesus Kristus.

(0.77) (Ul 22:1) (sh: Allah memperhatikan keseharian kita (Selasa, 29 Juni 2004))
Allah memperhatikan keseharian kita

Manusia paling takut dengan kesendirian dan tidak dipedulikan orang lain. Kita ingin diperhatikan dan dipedulikan orang lain. Kita amat senang disapa dan ditanya kabarnya. Oleh karena itu gereja bukan saja tempat bersekutu dengan Allah tapi juga dengan sesama manusia. Apakah Allah yang kita sembah di dalam Yesus Kristus memperhatikan keseharian kita? Sulit dibayangkan Allah sampai perlu campur tangan dengan daftar belanjaan sehari-hari, atau naik turunnya kita dari angkutan kota, atau bahkan saat kita mengerjakan hal-hal yang praktis. Apakah benar Allah peduli kita sampai serinci itu?

Perikop kita pada hari ini mengajarkan bahwa ketika orang Israel masuk ke tanah Perjanjian, Allah bukan saja mengatur bagaimana mereka beribadah dengan Allah dan berhubungan dengan sesama manusia, tetapi juga mereka diperhatikan oleh Allah di dalam rincian terkecil sekalipun.

Salah satu contoh, di ayat seorang+Israel+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">1-4, Allah mengatur apabila ada binatang yang hilang dan harus dikembalikan ke pemilik yang sah. Di ayat 5, 11, dan 12, Allah mengatur cara mereka berpakaian. Allah juga mengatur kepedulian orang Israel terhadap alam (ayat seorang+Israel+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">6-7). Bahkan pendirian rumah mereka juga dipedulikan oleh Allah (ayat seorang+Israel+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">8). Cara mereka bercocok tanam juga menjadi suatu hal yang diatur oleh Allah (ayat seorang+Israel+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A5&tab=notes" ver="">9). Dengan kata lain, Allah peduli dengan segala bagian yang amat rinci. Kepedulian itu menunjukkan bahwa Ia ingin umat-Nya hidup diberkati dalam kebersamaan bukan kesendirian.

Allah peduli kepada segala sesuatu yang berhubungan dengan kesejahteraan anak-anak-Nya. Kita diperhatikan oleh Allah. Yesus mengatakan di Matius 6:27-32, bahwa Allah memperhatikan kita lebih dari segalanya.

Renungkan: Bersyukurlah kepada Allah yang peduli kepada kita, umat yang sudah ditebus oleh Yesus Kristus supaya hidup kita diberkati.

(0.76) (Ul 10:5) (ende)

Peti itu disini melulu mendjadi tempat untuk menjimpan loh-loh Hukum. Peti itu kudus karena Hukum Allah itu dan dengan demikian mendjadi pendorong pula agar supaja orang memegang teguh Hukum itu.

Semula perhatian orang terpusat pada kehadiran Allah sendiri pada Peti itu. Peti itu merupakan tempat sutji jang dapat dipindah-pindahkan, singgasana Jahwe jang setjara tak menampak bersemajam diatas Kerub-kerub, jang ditaruh pada tutup Peti (1Sa 4:4; 2Sa 6:2; 2Ra 19:15; Yer 3:16-17). Pada waktu bangsa Israel bergerak menudju kenegeri jang didjandjikan dan melantjarkan peperangan-peperangan kudus, Peti itu dibawa sebagai tanda bahwa Jahwe sendirilah memimpin umat (Yos 3:7-17; 6:1-14; Bil 10:33-36). Kelak Peti akan ditaruh didalam kenisah di Jerusalem, dan kehadiran jang penuh kemuliaan dari Allah jang menampakkan diriNja dalam bentuk gumpalan awan diatas Peti pun akan memenuhi kenisah itu (1Ra 8:10-11).

(0.76) (Ul 4:1) (full: UNTUK DILAKUKAN, SUPAYA KAMU HIDUP. )

Nas : Ul 4:1

Hidup, berkat, dan mewarisi tanah Kanaan tergantung pada hubungan Israel dengan Allah (ayat Ul 4:1,6,15-26,40). Janji-janji Allah terkait, bagi setiap angkatan, dengan berpegang teguh kepada Tuhan (ayat Ul 4:4), menghormati Dia (ayat Ul 4:10), mengajar anak-anak kita jalan-jalan Tuhan (ayat Ul 4:9-10), dan mencari Dia dengan segenap hati dan jiwa kita (ayat Ul 4:29) dalam iman dan kasih yang sejati (Ul 5:29; 6:5;

lihat cat. --> Ul 5:29;

lihat cat. --> Ul 6:5;

lihat cat. --> Yoh 14:21;

lihat cat. --> Rom 1:5;

lihat cat. --> Gal 5:6;

[atau ref. Yoh 14:21; Rom 1:5; Gal 5:6; Ul 5:29-6:6]

bd. Hab 2:4; Am 5:4).

(0.76) (Ul 7:26) (full: SESUATU KEKEJIAN MASUK KE DALAM RUMAHMU. )

Nas : Ul 7:26

"Sesuatu kekejian" mengacu pada perak dan emas yang dipakaikan pada berhala-berhala Kanaan (ayat Ul 7:25); segala sesuatu yang berkaitan dengan penyembahan berhala harus dibinasakan. Peringatan ini kepada orang Israel untuk membuang segala sesuatu yang keji dari rumah mereka juga berlaku sekarang ini. Segala sesuatu yang mendatangkan dosa dan ketunasusilaan dan bertentangan dengan tabiat kudus Allah tidak boleh diizinkan di dalam rumah kita (bd. Yeh 5:7,9). Oleh karena itu, orang percaya harus sangat berhati-hati supaya tidak membiarkan pengaruh dari gaya hidup yang bejat memasuki rumah mereka melalui orang lain atau sarana hiburan (bd. Ul 12:29-31; 18:12-13; Ams 6:16-19). Gantinya mengizinkan kejahatan dan kefasikan memasuki rumah tangga kita, kita justru harus "benar-benar merasa jijik dan keji terhadap hal itu" karena membiarkan dan menikmati kejahatan dalam rumah kita berarti jatuh di bawah kutukan Allah (bd. Ul 23:14;

lihat cat. --> Rom 1:32).

[atau ref. Rom 1:32]

(0.76) (Ul 11:26) (full: BERKAT DAN KUTUK. )

Nas : Ul 11:26

Allah memberikan pilihan menerima berkat atau kutuk kepada umat-Nya. Jikalau mereka taat kepada firman Allah dan tetap terpisah dari dosa bangsa-bangsa di sekitar mereka, maka berkat Allah akan turun atas mereka dan menyertai mereka (lih. Ul 28:1-14). Pada pihak lain, jikalau mereka menyesuaikan diri dengan jalan-jalan orang fasik, kutukan Allah akan menimpa mereka (lih. Ul 28:15-68).

  1. 1) Sayang sekali sebagian besar Israel tidak sungguh-sungguh menanggapi peringatan Allah ini. Terlalu sering mereka menerima cara hidup orang tidak percaya dan oleh karena itu terkena kutuk-Nya.
  2. 2) Allah memperhadapkan pilihan yang sama (berkat atau kutuk) kepada orang percaya PB. Jikalau kita membenci dosa, mengikut Kristus dan berusaha untuk senantiasa melayani Dia, maka berkat dan kuasa-Nya akan menjadi milik kita. Apabila kita meninggalkan Allah dan jalan-jalan-Nya yang benar, kita akan kehilangan kehadiran, pertolongan, dan perlindungan perjanjian Allah.


TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA