| (0.16777334444444) | (Rm 14:1) |
(sh: Tidak harus sama. (Kamis, 30 Juli 1998)) Tidak harus sama.Tidak harus sama. Jangan menghina atau menghakimi. Kadang yang merasa lebih kuat imannya menghina yang lemah; sebaliknya yang lemah imannya menghakimi yang kuat imannya, sehingga terjadilah perpecahan di dalam jemaat Tuhan. Ada kelompok 'lemah iman' dan kelompok 'kuat iman'. Saling menghina dan menghakimi hanya menimbulkan kebencian, yang berakibat buruk pada kesatuan kita dalam Kristus. Peran pembinaan. Kedewasaan iman tidak terjadi dalam sekejap mata, perlu proses dan tahapan. Inilah pentingnya peran pembinaan. Pembinaan yang baik bukanlah pembinaan yang membuat orang lain meniru pendapat dan gaya hidup sang pembina, tetapi menempatkan Kristus sebagai Tuhan, dan firman-Nya sebagai standar bagi semua orang. Di dalam keyakinan bahwa Kristus sedang membentuk hidup orang dan akan menghakimi tiap orang, mari kita belajar saling menerima perbedaan yang tidak prinsipil dalam kasih. |
| (0.16777334444444) | (Rm 14:13) |
(sh: Jangan membuat jatuh orang lain. (Jumat, 31 Juli 1998)) Jangan membuat jatuh orang lain.Jangan membuat jatuh orang lain. Ada yang lebih penting. Yang remeh harus tetap remeh. Masalah makanan, hari, dan seterusnya tidak boleh diberi tempat utama dalam hidup berjemaat. Masih banyak masalah yang jauh lebih penting: menegakkan kebenaran, hidup dalam damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Orang yang lebih dewasa rohani, seharusnya makin mampu menyangkali diri, bukan makin egois dan tak peduli. Bila ada dari gaya hidup kita yang berpotensi menimbulkan dampak negatif, kita harus bersikap dewasa. Menyenangkan Kristus, membangun iman orang lain, menjaga keutuhan persaudaraan iman adalah lebih penting daripada menyenangkan perut atau kebiasaan hidup kita lainnya. Doa: Berilah kebijaksanaan kepadaku untuk mengutamakan kehendak-Mu. |
| (0.16777334444444) | (1Kor 1:26) |
(sh: Dalam pengaruh duniawi (Minggu, 31 Agustus 2003)) Dalam pengaruh duniawiDalam pengaruh duniawi. Di jemaat Korintus ada dua jenis pandangan yang menganggap salib adalah suatu kebodohan. Pertama, pandangan Yunani. Mereka yang begitu mengutamakan ilmu pengetahuan dan filsafat tidak percaya jika Kristus yang tersalib itu bangkit. Kedua, pandangan Yahudi. Mereka yang mengutamakan kuasa Allah, tidak percaya jika Yesus yang dianggap Mesias, mati di salib. Sebab menurut persepsi dan harapan mereka Mesias itu kuat, tangguh dan perkasa. Paulus melihat bahwa jemaat Korintus masih dipengaruhi pandangan- pandangan tersebut. Ini harus dibereskan. Karena itu Paulus mengingatkan beberapa hal kepada jemaat Korintus: pertama, bahwa pemberitaan salib, kematian dan kebangkitan Kristus adalah pusat pemberitaan Injil. Kedua, bahwa untuk orang dimungkinkan mengenal Allah, haruslah melalui pemberitaan Injil. Ketiga, di dalam pemberitaan Injil, manusia akan menemukan kekuatan Allah yang sungguh nyata mengalahkan dosa dan maut serta mengaruniakan hidup kekal bagi yang percaya (ayat 25). Nasihat Paulus ini juga diperuntukkan bagi kita, orang-orang percaya masa kini, sebab ada banyak pengajaran yang mencoba melencengkan pusat iman kita bukan kepada Kristus. Seperti halnya jemaat Korintus, kita pun harus menghayati salib Kristus secara sungguh. Dan itu hanya dimungkinkan melalui pengajaran firman Tuhan dan pencerahan Roh Kudus. Renungkan: Hanya orang-orang yang dipilih dan dilimpahi karunia-karunia-Nya sajalah yang dimampukan untuk merespons pemberitaan Injil.
Yesaya 56:1-7; Roma 11:13-16,29-23; Matius 15:21-28 Mazmur 67 Lagu KJ 249 |
| (0.16777334444444) | (1Kor 5:1) |
(sh: Kekudusan jemaat (Minggu, 7 September 2003)) Kekudusan jemaatKekudusan jemaat. Jemaat Korintus berada dalam kondisi memprihatinkan, karena: [1] ada di antara orang-orang Kristen melakukan perbuatan memalukan, yang bahkan tidak dilakukan oleh orang kafir sekalipun, yaitu tidur dengan ibu tiri sendiri (ayat 1); [2] kesombongan rohani (ayat 2,6): jemaat Korintus merasa bangga karena menganggap sikap mereka menerima orang-orang yang melakukan percabulan dalam komunitas jemaat adalah suatu kemajuan. Berbeda dengan jemaat, Paulus justru terpukul, sebab sebenarnya bangga akan perbuatan dosa adalah suatu kemunduran. Seharusnya jemaat segera bertindak karena perbuatan dosa jika dibiarkan tidak saja membinasakan individu si pelaku tetapi seluruh jemaat akan tercemar. Hal penting yang harus orang Kristen cermati adalah bahwa kondisi ini selain merusak kesaksian kekristenan, juga melemahkan iman orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Paulus menekankan bahwa dosa harus dibenci, dan orang yang berdosa harus didisiplin. Disiplin yang dijatuhkan semata- mata untuk menjaga kekudusan warga jemaat secara pribadi dan seluruh jemaat. Di zaman sekarang ini, ada kecenderungan yang sama yaitu tidak menegur anggota jemaat yang melakukan perbuatan dosa, dengan berbagai alasan, misalnya takut dimusuhi. Akibatnya perbuatan dosa menjadi hal yang biasa-biasa saja! Renungkan: Dosa harus ditelanjangi, pendosa harus digembalakan dan dibimbing untuk bertobat. Warga gereja ikut bertanggung jawab untuk saling menjaga kekudusan jemaat.
Yosua 24:14-18; Efesus 5:21-33; Yohanes 6:60-69; Mazmur 34:15-22 Lagu KJ 157 |
| (0.16777334444444) | (1Kor 14:1) |
(sh: Kejarlah kasih! (Senin, 8 September 1997)) Kejarlah kasih!Kejarlah kasih! Tentang karunia bahasa Roh. Paulus melihat berbagai masalah pada minat jemaat Korintus akan karunia bahasa Roh. Pertama, itu bukan karunia yang terutama sebab lebih berdampak pada kepentingan diri sendiri dibandingkan kasih atau nubuat yang berdampak pada pembangunan orang lain (ayat 1-5). Kedua, bahasa Roh akan membuat orang yang tidak biasa atau tidak seiman merasa ada sesuatu yang tidak waras pada orang yang berbahasa roh (ayat 6-9). Ketiga, Paulus melihat bahaya bahwa yang mereka katakan "bahasa" bukan bahasa tetapi bunyi-bunyi tanpa makna (ayat 10-17). Renungkan: Paulus sendiri berbicara bahasa roh lebih banyak dari orang lain. Tetapi ia lebih suka berbahasa yang dimengerti demi kepentingan orang banyak. Doa: Tolonglah kami menilai karunia dengan benar. |
| (0.16777334444444) | (1Kor 15:45) |
(sh: Allah berkuasa. (Kamis, 30 Oktober 1997)) Allah berkuasa.Allah berkuasa. Kita sedang menuju sorga. Kebangkitan menjadi dasar untuk kita tidak memperhitungkan hidup hanya secara duniawi. Kita memiliki faktor lain untuk diperhitungkan, yaitu kuat kuasa Allah. Hidup yang sementara ini bukan impian, tetapi pengalaman riil yang mengandung arti kekal. Hidup kekal kelak pun bukan hanya impian tetapi sesuatu yang riil. Oleh kebangkitan-Nya kita semua sedang menuju ke sana. Sorga bukan lagi hal yang muskil dan jauh, karena pasti akan kita jelang dan oleh-Nya kini kita sudah berada dalam suasana kemuliaan-Nya. Renungkan: Karena tubuh rohani itu benar, mengapa kita hanya mengandalkan sumber-sumber jasmani yang sementara sifatnya? |
| (0.16777334444444) | (2Kor 5:11) |
(sh: Motivasi dalam melayani. (Kamis, 10 September 1998)) Motivasi dalam melayani.Motivasi dalam melayani. Pelayanan itu apa? Pelayanan pekabaran Injil bukan sekadar menambah jumlah orang percaya atau mengajak orang mengganti imannya. Ada hal lain yang lebih penting disebutkan di sini, yakni mendamaikan setiap orang yang mendengar Injil itu dengan Kristus (ayat 18). Untuk itu orang harus berbalik dari hidup lama dalam dosa dan masuk ke dalam hidup baru dalam Kristus (ayat 17). Korban yang diberikan Kristus untuk pendamaian itu amat mahal (ayat 21). Tahukah Anda bahwa begitu banyak orang hidup tanpa damai, karena tak mengenal pendamaian dengan Allah oleh Kristus? Doa: Selidiki dan singkirkan motivasi pelayanan kami yang salah, Tuhan. |
| (0.16777334444444) | (2Kor 6:11) |
(sh: Membuka hati. (Sabtu, 12 September 1998)) Membuka hati.Membuka hati. Hidup dalam kekudusan. Hidup kudus berarti hidup yang dikhususkan bagi Tuhan. Tujuan utama penyelamatan ialah agar orang dilepaskan dari dosa, dikeluarkan dari jalan-jalan hidup yang salah, dikhususkan dan dikuduskan bagi Tuhan saja. Dengan meninggalkan jalan hidup duniawi yang berontak melawan Allah, kita ada dalam posisi anak-anak Allah (ayat 17-18). Dengan demikian, kita dimungkinkan memikul tanggungjawab dan peran yang besar bagi dunia, dan membuat dunia ini membuka hati kepada Allah dengan janji keselamatan-Nya. Doa: Kiranya hati kami tertuju ke dunia bukan untuk berzinah rohani tetapi untuk mengasihi dengan kasih ilahiMu. |
| (0.16777334444444) | (Flp 1:12) |
(sh: Arti hidup (Kamis, 30 Agustus 2012)) Arti hidupJudul: Arti hidup Cinta dan komitmen Paulus terlihat dari bagaimana ia memandang segala sesuatu dari sudut pandang Kristus. Ketika ia dipenjara, Paulus tidak menyia-nyiakan kesempatan itu demi kemajuan Injil. Paulus bahkan melihat bahwa melalui pemenjaraan dirinya, banyak orang beriman yang semakin dikuatkan imannya dan semakin berani dalam memberitakan Injil (12-14) Ketika melihat orang-orang yang telah memberitakan Kristus dengan motivasi tidak baik, Paulus tidak menjadi putus asa, sebaliknya ia tetap bersuka cita demi pemberitaan Injil itu sendiri. Paulus memberi teladan kepada kita untuk tidak mengeluh ketika situasi hidup kita menjadi sulit. Paulus telah meneladani bagaimana ia tetap taat bekerja menghasilkan buah rohani dan membawa berkat bagi sebanyak mungkin orang selama ia masih bernafas. Hidup seperti yang dimiliki Paulus ini adalah hidup yang sungguh-sungguh penuh arti. Kunci dari sikap mental dan cara pandang Paulus yang positif di tengah deraan kesulitan hidup adalah cintanya kepada Kristus. Kristuslah yang telah menopang dan memberi kekuatan kepada Paulus selama hidup dan pelayanannya. Belajar dari kehidupan Paulus, marilah kita pun belajar untuk mengasihi Tuhan Yesus dan mulai melihat segala sesuatu dari sudut pandang Dia. Diskusi renungan ini di Facebook:
|
| (0.16777334444444) | (Kol 2:1) |
(sh: Kekuatan Ilahi dan manusiawi dalam pelayanan Kristen (Minggu, 18 April 2004)) Kekuatan Ilahi dan manusiawi dalam pelayanan KristenKekuatan Ilahi dan manusiawi dalam pelayanan Kristen. Pekerjaan berat yang Paulus lakukan tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan kekuatan dirinya sendiri saja. Paulus sendiri sungguh menyadari hal tersebut. Karenanya Paulus tidak menggantungkan diri pada kekuatan fisiknya tetapi bergantung pada sumber kekuatan sejati yang hanya ada dalam diri Yesus Kristus. Di dalam pelayanan Paulus terlihat pengharapan dan kekuatan yang besar (ayat 1) yang lahir dari imannya di dalam Yesus Kristus (ayat 2). Keyakinan inilah yang Paulus juga tekankan kepada jemaat Kolose yaitu bahwa mereka pun memiliki kekuatan yang sama dengan dirinya karena pengenalan mereka akan rahasia Allah yaitu Kristus yang memberikan kepada mereka segala hikmat dan pengetahuan. Paulus menginstruksikan agar jemaat bersama-sama dengan dia gigih memperjuangkan kebenaran keyakinan mereka tentang Kristus (ayat 3-5). Berdasarkan kekuatan Ilahi dan keyakinan iman kepada Kristus Paulus berharap jemaat tidak menyimpangkan hidupnya dari Kristus (ayat 6-7). Perikop ini mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan jemaat Tuhan saat ini, masih ada orang Kristen yang sudah menerima Kristus sebagai Juruselamatnya, tetapi hidup menurut keinginan hatinya. Orang-orang seperti itulah yang rentan terhadap ajaran-ajaran yang menyesatkan. Untuk dilakukan: Camkanlah nasihat Paulus yang mengimbau jemaat Tuhan berakar di dalam Dia. "Akar" yang bertumbuh, berkembang lalu berbuah. |
| (0.16777334444444) | (1Ptr 4:12) |
(sh: Tujuan penderitaan orang Kristen (Minggu, 24 Oktober 2004)) Tujuan penderitaan orang KristenTujuan penderitaan orang Kristen. Bila Anda melihat tayangan fear factor (sesuatu yang menyebabkan ketakutan) di salah satu televisi swasta maka Anda akan menyaksikan bagaimana para peserta ditantang untuk melakukan berbagai kegiatan yang berbahaya, menakutkan bahkan menjijikkan. Mengapa mereka mau melakukannya? Karena ada hadiah sebesar $ 50.000 AS (empat ratus juta rupiah) yang diberikan kepada peserta yang juara. Dalam acara fear factor ini, para peserta rela menderita sesaat ketika mereka berlomba untuk mendapatkan hadiah uang $ 50.000 AS itu. Penderitaan sesaat di dunia ini yang juga dialami oleh orang Kristen berbeda dengan perlombaan tersebut. Orang Kristen rela menjalani penderitaan sesaat ini bukan untuk mendapatkan sebuah pujian atau penghargaan dunia. Tentu saja penderitaan sesaat yang dimaksudkan di sini bukanlah hukuman akibat tindakan kejahatan (ayat 15). Sebab jika ini yang terjadi, penderitaan sesaat itu ialah hukuman atas dosa. Ada dua alasan mengapa orang Kristen mengalami penderitaan sesaat tersebut. Pertama, melalui penderitaan orang Kristen dapat ambil bagian dalam penderitaan yang telah dialami Kristus (ayat 13). Kedua, kalau orang Kristen menderita karena nama Kristus berarti hal ini bertujuan supaya Tuhan dimuliakan (ayat 14,16). Sejarah gereja mula-mula membuktikan bahwa justru melalui penderitaan nama Tuhan semakin dikenal di Yerusalem (Kis. 4:1-4). Camkanlah: Penderitaan sesaat bagi orang Kristen sejati justru menghasilkan iman kepada Tuhan yang makin diteguhkan. |
| (0.16777334444444) | (Why 3:1) |
(sh: Dikatakan hidup, padahal mati (Minggu, 27 Oktober 2002)) Dikatakan hidup, padahal matiDikatakan hidup, padahal mati. Kepada sidang jemaat di Sardis, Tuhan menyatakan bahwa diri-Nya “memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu”. Dialah yang empunya Gereja, juga Roh yang diutus-Nya bersemayam mendampingi segenap Gereja-Nya. Dengan demikian, Ia berhak atas Gereja, dan pendampingan Roh terhadap Gereja menegaskan hak itu sekaligus – dalam hal ini menyangkut kehidupan rohaninya. Dengan klaim demikian, Tuhan, Raja Gereja menegur keras sidang jemaat di Sardis, yang “dikatakan hidup, padahal engkau mati”. Indikatornya: “tidak ada satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.” Tentu saja ini merupakan suatu keadaan yang sangat gawat. Barangkali yang terjadi di sana adalah keduniawian sudah begitu mewarnai sidang jemaat, sehingga tidak lagi tertarik pada hal-hal menyangkut Kerajaan Allah. Berbagai aktivitas yang dikerjakan mungkin masih berwujud Kristen, tetapi esensinya tidak lagi. Tujuannya semakin jauh dari tugas dan panggilan yang diemban Gereja Yesus Kristus. Namun, Tuhan masih minta mereka bertobat. Dengan kata lain, dalam murka-Nya, Kristus masih memberikan kesempatan. Ya, kesempatan untuk bertobat, yang secara radikal mengembalikan orientasi hidup mereka sebagai sidang jemaat maupun warga jemaat kepada ketuhanan Kristus dalam segala sesuatu. Renungkan: Itulah kebangunan rohani yang riil, yang berintikan perubahan radikal pola pikir dan pola laku kehidupan beriman yang sudah sangat duniawi nampaknya tidak bisa ditunda-tunda lagi. Tanpa pertobatan, tanpa kebangunan, sidang jemaat dan warganya ada di bawah murka Tuhan. |
| (0.15410965) | (Dan 12:13) |
(ende) Oleh sebab pada achir djaman pasti bangkit kembali akan keselamatan, maka Daniel boleh meninggal dengan tenang hati, meskipun tidak melihat keselamatan terlaksana. |
| (0.15410965) | (1Yoh 4:1) |
(full: UJILAH ROH-ROH ITU.
) Nas : 1Yoh 4:1 Alasan untuk menguji setiap roh (yaitu seorang yang digerakkan atau diilhami oleh roh) ialah karena ada "banyak nabi palsu" akan masuk ke dalam gereja (lihat art. GURU-GURU PALSU). Kenyataan ini akan berlaku secara khusus apabila toleransi terhadap ajaran yang tidak alkitabiah akan makin meningkat menjelang akhir zaman (lihat cat. --> Mat 24:11; lihat cat. --> 1Tim 4:1; lihat cat. --> 2Tim 4:3-4; lihat cat. --> 2Tim 4:4; lihat cat. --> 2Pet 2:2; lihat cat. --> 2Pet 2:2). [atau ref. Mat 24:11; 1Tim 4:1; 2Tim 4:3,4; 2Pet 2:1,2] Orang Kristen diperintahkan untuk menguji semua guru, penulis, pengkhotbah, dan nabi Kristen, dan sebenarnya setiap orang yang menuntut bahwa pekerjaan atau berita yang dibawanya berasal dari Roh Kudus. Orang percaya sama sekali tidak boleh menganggap suatu pelayanan atau pengalaman rohani sebagai berasal dari Allah sekalipun ada yang mengatakan demikian. Lagi pula, tidak ada ajaran yang dapat diterima sebagai benar hanya berdasarkan keberhasilan, mukjizat, atau yang kelihatan seperti pengurapan (Mat 7:22; 1Kor 14:29; 2Tes 2:8-10; 2Yoh 1:7; Wahy 13:4; 16:14; 19:20).
|
| (0.15410965) | (Mat 28:10) |
(jerusalem: di sanalah mereka akan melihat Aku) Semua Injil sepakat dalam memberitahukan penampakan seorang (beberapa) malaikat kepada wanita, Mat 28:5-7; Mar 16:5-7; Luk 24:4-7; Yoh 20:12-13. Tetapi keempat penginjil sangat berbeda satu sama lain dalam menceritakan penampakan Yesus sendiri. Injil Markus dapat disingkirkan, sebab tiba-tiba berhenti, bdk Mar 16:8+, dan bagian penutup yang ditambahkan hanya berupa ringkasan injil-injil lain. Ketiga injil lain berbeda sekali baik sehubungan dengan caranya menceritakan penampakan itu maupun sehubungan dengan ajaran yang tercantum dalam ceritanya;
1) Ada penampakan buat orang perseorangan yang bermaksud membuktikan kebangkitan: kepada Maria Magdalena seorang diri, Yoh 20:14-17; bdk Mar 16:9, atau bersama teman-temannya, Mat 28:9-10; kepada dua murid di Emaus, Luk 24:13-32; bdk Mar 16:12; kepada Simon, Luk 24:34; kepada Tomas, |
| (0.15410965) | (Yoh 3:11) | (jerusalem: Yang kami ketahui) Kristus tidak berkata atas namaNya sendiri, Yoh 7:17-18; Ia hanya mengatakan apa yang telah dilihatNya pada Bapa, Yoh 1:18; Yoh 3:11; Yoh 8:38; bdk Yoh 8:24+; Ia menyampaikan firman dan ajaran Bapa, Yoh 3:34; Yoh 8:28; Yoh 12:49,50; Yoh 14:24; Yoh 17:8,14; bahkan Dia sendiri adalah Firman, Yoh 1:1,14. Dan Firman itu sungguh berdaya; olehNya segala sesuatu dijadikan, Yoh 1:1+; olehNya orang mati keluar dari kuburnya, Yoh 11:43,44; Yoh 5:28-29; olehNya manusia dihidupkan, Yoh 5:24; Yoh 6:63; Yoh 8:51; olehNya manusia dijadikan Anak Allah, Yoh 10:35; Yoh 1:12; berkat pemberian Roh Kudus yang merupakan prinsip kebakaan, Yoh 1:33+; Yoh 20:22. Dari pihak manusia hanya ada satu syarat saja, yakni: percaya kepada Firman, Yoh 1:12, tinggal dalam Firman, Yoh 8:31, menuruti Firman itu berupa rahasia, Yoh 2:20+, sukar ditangkap, Yoh 6:60; Yoh 7:36; untuk dapat menerimanya orang memerlukan kerendahan hati: dengan mendengar firman itu manusia menjadi terpecah belah, Yoh 7:43; Yoh 10:19; ada yang percaya Yoh 4:41; Yoh 7:40 dst., Yoh 7:46; Yoh 8:30, ada juga yang dengan rasa kecewa mengundurkan diri, Yoh 6:66, kendati "tanda-tanda" yang dikerjakan Yesus, Yoh 2:11+. Tetapi Firman yang mereka tolak itu akan menghukum mereka pada hari terakhir, Yoh 12:48 |
| (0.15410965) | (Rm 1:9) | (jerusalem: yang kulayani dengan segenap hatiku) Harafiah: kulayani dalam rohku. Kata Yunani "melayani" (latreuein) khususnya berarti: beribadah. Maka karya kerasulan merupakan ibadah kepada Allah, bdk Rom 15:16; dan demikianpun halnya dengan seluruh hidup Kristen yang dijiwai oleh kasih, Rom 12:1; Fili 2:17+; Fili 3:3; 4:18; Kis 13:2; 2Ti 1:3; 4:6; Ibr 9:14; 12:28; 13:15; 1Pe 2:5 |
| (0.15410965) | (1Raj 15:25) |
(sh: Anugerah Allah dan tanggungjawab manusia (Sabtu, 26 Februari 2000)) Anugerah Allah dan tanggungjawab manusiaAnugerah Allah dan tanggungjawab manusia. Kalau Yerobeam, pegawai Salomo, bisa menjadi raja atas 11 suku Israel, semata anugerah Allah. Siapa Yerobeam, tidak ada "darah biru" mengalir dalam dia, namun Tuhan mempercayakan takhta Israel kepada dia. Konsekuensi terhadap anugerah yang ajaib ini antara lain Yerobeam seharusnya hidup dan memerintah Israel dengan penuh tanggung jawab kepada Tuhan. Tetapi Yerobeam berpaling kepada Tuhan. Ia telah mengawali dinasti Kerajaan Israel utara dengan beroposisi terhadap hukum Kerajaan Allah yakni harus mengutamakan dan beribadah kepada Allah saja. Nadab pun seperti kata pepatah "buah jatuh tak jauh dari pohonnya". Anugerah mulia yang tidak dipertanggungjawabkan hanya berlaku atas 2 generasi, selama 24 tahun, Nadab hanya diberi kesempatan yang amat singkat, 2 tahun. Akhirnya seluruh keluarga Yerobeam punah sesuai firman Tuhan. Mencermati sejarah Israel yang ditokohkan keluarga Yerobeam, kita belajar bahwa Allah tidak membuat manusia sebagai "robot" dalam melaksanakan "skenario"-Nya. Allah memberi keleluasaan kepada manusia untuk memilih dan menentukan sikap hidupnya. Kalau manusia taat, Allah akan memberkati, kalau ia membelakangi Allah, kutuk Allah akan ada atas-Nya. Allah tidak pernah diam sepanjang masa hidup manusia. Ia senantiasa terlibat. Bila saat ini kita tidak melihat tindakan Allah, tidak berarti Ia membiarkan semua berlalu tanpa pengawasan-Nya. Pada waktu-Nya, Ia akan bertindak dan manusia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah. Tidak ada satu pun yang tersembunyi dari hadapan Dia dan yang tidak diperhitungkan-Nya. Allah yang telah menyatakan anugerah dan kasih setia-Nya juga adalah Allah yang adil dan murka terhadap dosa. Renungkan: Generasi yang bagaimanakah yang akan kita bangun? Kalau kita ingin memiliki generasi yang diberkati Tuhan, kita harus mengawalinya dengan hidup sesuai kehendak dan rencana-Nya. Setiap anugerah Alllah yang memberi kita kesempatan untuk berkarya selama kita hidup hendaknya kita pertanggungjawab kan dengan penuh takut akan Dia. Seyogianya kita tidak hanya memberlakukan hal ini untuk diri kita saja, tetapi juga saat kita mempersiapkan anak-anak sebagai penerus generasi yang akan datang. Anugerah Allah telah disediakan bagi kita, hanya bagaimanakah kita mempertanggungjawabnya di hadapan-Nya. |
| (0.15410965) | (2Raj 18:13) |
(sh: Kesombongan awal kehancuran (Senin, 10 Juli 2000)) Kesombongan awal kehancuranKesombongan awal kehancuran. Tidak selayaknya manusia sombong dan takabur atas kesuksesan yang ia raih, karena kesuksesan itu semata-mata bukan hasil kerja sendiri, melainkan ada banyak faktor pendukung lainnya. Namun manusia selalu cenderung untuk meninggikan dirinya bila ia sudah merasa sukses. Kesuksesan membuat ia merasa bahwa dirinya paling hebat dan berkuasa, tidak ada satu pun yang dapat menandinginya. Kesombongan adalah awal perasaan paling berkuasa di antara sesamanya dan akan berkembang menjadi perasaan tidak membutuhkan Allah. Kemudian berkembang lagi menjadi niat untuk melawan Allah, dan akhirnya meniadakan Allah dalam hidupnya. Seperti halnya raja Asyur, kesuksesan demi kesuksesan sudah ia raih sehingga wilayah kekuasaannya semakin meluas (34). Siapa yang dapat menahan gempuran tentaranya yang kuat? Raja Yehuda, Hizkia, harus rela membayar harga yang sangat mahal untuk menjinakkan keganasannya (13-16). Kejayaan itu membuat raja Asyur sombong dan takabur. Ia merasa tidak ada yang dapat menandinginya sekalipun koalisi antar 2 negara (21). Dalam pandangannya, kekuatannya begitu luar biasa bahkan kelemahannya pun dapat menjadi ancaman bagi musuhnya (23-24). Ia terus terbuai dalam kesombongannya hingga pada taraf ia tidak membutuhkan Allah, melawan-Nya, dan akhirnya meniadakan diri-Nya (32-35). Ia lupa darimana ia mendapatkan kejayaan dan kekayaannya (25). Kesombongannya telah membuat dia menjungkirbalikkan tatanan sosial Illahi. Manusia hanyalah ciptaan-Nya dan alat-Nya. Apakah manusia, walaupun ia seagung raja Asyur? Di dalam kesuksesannya yang gilang gemilang itu, namanya tidak disebutkan. Ini tidak berarti bahwa namanya terlalu agung seperti nama YAHWEH, sebaliknya ia hanyalah seorang manusia. Kejayaan dan kemegahannya tidak secara otomatis membuat dia menjadi berarti. Sebab itu semua didapat karena Allah adalah sumber dari segala sesuatu. Renungkan: Kesuksesan, kedudukan, kekuasaan, kekayaan, dan kejayaan dalam bentuk apa pun yang Anda miliki saat ini adalah bersumber dari Dia. Bukan Anda yang hebat. Ingatlah jangan merusak tatanan sosial Illahi yang sudah Allah tetapkan. Karena apa pun yang Anda miliki tidak akan menjadikan Anda berarti atau lebih berarti jika Anda telah merusak tatanan sosial itu. |
| (0.15410965) | (2Raj 19:14) |
(sh: Membayar atau dibayar mahal? (Rabu, 12 Juli 2000)) Membayar atau dibayar mahal?Membayar atau dibayar mahal? Pemazmur mengatakan bahwa orang fasik bagaikan sekam yang ditiup angin (Mzm. 1:4). Sekam yang biasanya ditumpuk menjulang tinggi di tepi sawah kelihatan megah, kokoh, dan kuat. Namun ketika angin datang, maka hancurlah kekokohan dan kemegahannya dalam sekejap. Itulah gambaran kehidupan Sanherib raja Asyur dan apa yang terjadi atasnya. Dalam satu malam 185.000 tentaranya menjadi bangkai. Siapa yang melakukan? Allah sengaja tidak membunuhnya agar ia sempat melihat bahwa kekuatan dan kejayaan yang dulu ia agung-agungkan sesungguhnya tidak ada artinya di hadapan Allah. Cara kematian yang ditimpakan kepadanya pun memperlihatkan satu hal yang sangat ironis. Dulu ia memperolok Hizkia bahwa Allah yang Hizkia sembah tidak mungkin menyelamatkannya. Tapi apa yang terjadi? Dapatkah allah yang ia sembah menyelamatkannya dari musuh yang sangat sepele (37). Itulah akhir kehidupan sang raja 'agung' yang menentang batas-batas manusia yang sudah ditetapkan oleh Allah (27-28). Ia membayar dengan harga yang mahal, kehancuran kerajaan dan hidupnya, agar dapat belajar dan akhirnya mengakui kedaulatan Allah, namun terlambat. Berbeda sekali dengan Hizkia yang selalu belajar dan mengakui kedaulatan Allah sampai kondisi dimana seolah-olah tidak ada lagi pengharapan (15-18). Seperti yang kita lihat setelah ia membaca surat ancaman dari Sanherib, ia meletakkan permasalahannya di hadapan Allah, sebab hanya pada Dia yang berdaulat ada pengharapan sejati (14, 19). Motivasi yang mendorong dia untuk terlepas dari segala ancaman bukan semata-mata untuk kebahagiaan dirinya dan rakyatnya, melainkan agar kedaulatan Allah yang sudah ia akui, diakui juga oleh bangsa-bangsa lain (19). Berkat yang ia terima akan menjadi saluran berkat bagi orang lain. Karena ia telah dan selalu mengakui kedaulatan Allah dalam setiap kehidupannya, maka Allah berkenan `membayar' dia dengan harga yang sangat mahal yaitu keselamatan bagi dirinya dan kerajaannya (35-37). Renungkan: Anda tidak akan pernah dapat mengatur apa yang akan Allah lakukan untuk menolong Anda ketika Anda mengakui kedaulatan-Nya dan mempercayakan diri Anda kepada-Nya. Yang hanya dapat Anda lakukan adalah tetaplah yakin bahwa Allah akan membayar Anda dengan mahal yaitu Ia dapat dan akan menolong Anda. |


