(0.01) | (Kel 19:6) |
(ende) Ajat roti+yang+tidak+beragi&tab=notes" ver="ende">5(Kel 19:5) dan Kel 19:6 merumuskan inti Perdjandjian Tuhan dengan umat Israel. Tuhan dari kehendaknja sendiri berkenan memilih Israel mendjadi bangsa jang setjara istimewa menampakkan hadirnja dan karja-karjaNja. karena itu mendjadi umat jang kudus, umat bersifat imamat, jakni tersendirikan untuk beribadat kepada Tuhan, dan mendjadi penghubung antara Tuhan Penjelamat dan bangsa-bangsa lainnja (Yes 61:6; Yer 2:3). Ini setjara sempurna terlaksana dalam Perdjandjian Baru atas dasar hubungan kita dengan Kristus Sang Imam Agung (1Pe 2:9; Wah 1:6). Beberapa tjatatan: 1) Tuhan sendirilah jang memungkinkan Perdjandjian. Itu tidak merupakan persekutuan antara dua fihak jang sederadjat, melainkan rahmat Tuhan. Dialah jang menegakkan dan memberikan Perdjandjian (tradisi P) 2) Perdjandjian ini diadakan dengan bangsa sebagai bangsa dan semua orang jang mendjadi anggotanja. Adapun sebabnja karena Israel djustru mendjadi bangsa berkat iman-kepertjajaannja akan panggilan Tuhan, dan akan keselamatan jang datangnja dari Tuhan (aj. roti+yang+tidak+beragi&tab=notes" ver="ende">4)(Kel 19:4). 3) Maka dari itu dasar Perdjandjian ini bukanlah kasih tuhan akan salah suatu golongan nasional, politik atau kebangsaan, jang terpilih dari antara golongan-golongan lain jang setaraf. Wudjud duniawi Israel itu hanjalah rangka konkrit dari kesatuan beriman jang dibentuk oleh Tuhan sendiri, dan jang dengan bebas menerima dan melangsungkan Rantjangan Keselamatan Allah jang diwahjukan kepadanja. 4) Anugerah terpilihnja Israel ini mentjantumkan wadjib penjerahan diri dan ketaatan terhadap ikatan istimewa ini (aj.5)(Kel 19:5). Artinja: tjara hidup jang menampakkan Kesutjian tuhan serta KeadilanNja jang menjelamatkan. Oleh karena itu bersama dengan PerdjandjianNja Tuhan menjampaikan perintah-perintahnja, jang merumuskan KehendakNja mendjadi pedoman-pedoman hidup manusia. (Sumbangan dari fihak manusia ini terutama diutarakan dalam tradisi J). Terutama dari tulisan-tulisan para Nabi djelaslah, bahwa pelaksanaan Perdjandjian bukannja pertama-tama terdiri dari pekerdjaan-pekerdjaan atau prestasi lahir, melainkan dari penjerahan penuh, didjiwai iman-kepertjajaan dan tjintakasih. Adapun sikap itu jang mendjadi dasar hubungan timbal-balik antara Jahwe dan umatNja. Antara hubungan ini seorang bapa kepada puteranja (Mal 3:17), dan dengan persahabatan (Yes 5). Demikian panggilan umat Israel melambungkan dan mempersiapkan panggilan universil jang bersifat rohani seperti jang akan terlaksana dalam Israel jang baru. Perdjandjian, seperti djuga setiap panggilan, adalah Rahmat, suatu realita jang hidup dan berkembang dari masa kemasa menudju kesempurnaannja. |
(0.00) | (1Taw 21:1) |
(full: IBLIS ... MEMBUJUK DAUD UNTUK MENGHITUNG ORANG ISRAEL.
) Nas : 1Taw 21:1 Allah mengizinkan Iblis menggoda Daud setelah Daud banyak berhasil dan memperoleh banyak kemenangan besar (lihat cat. --> 2Sam 24:1). [atau ref. 2Sam 24:1] Kita mempelajari kebenaran-kebenaran berikut dari pencobaan Iblis akan Daud:
|
(0.00) | (Yes 11:2) |
(full: ROH TUHAN AKAN ADA PADANYA.
) Nas : Yes 11:2 Mesias akan diurapi secara luar biasa oleh Roh Kudus supaya dapat melaksanakan kehendak Bapa dan membawa keselamatan penuh bagi bangsa-bangsa (Yes 61:1; Mat 3:16-17; Yoh 1:33-34; lihat art. YESUS DAN ROH KUDUS). Supaya melaksanakan rencana keselamatan-Nya, Mesias juga akan membaptis dan mengurapi para pengikut-Nya dengan Roh Kudus. Ini adalah tuntutan penting dalam karya penebusan yang berlangsung terus (lihat cat. --> Mat 3:11; lihat cat. --> Luk 3:16; lihat cat. --> Kis 1:5; [atau ref. Mat 3:11; Luk 3:16; Kis 1:5] lihat art. BAPTISAN DALAM ROH KUDUS). |
(0.00) | (Mat 26:57) |
(full: MENANGKAP YESUS.
) Nas : Mat 26:57 Suatu penyelidikan terhadap peristiwa-peristiwa dari penangkapan Yesus sampai pada penyaliban-Nya dapat sangat bermanfaat. Urutannya adalah sebagai berikut:
|
(0.00) | (Mrk 14:9) |
(full: INJIL.
) Nas : Mr 14:9 Injil (Yun. _euangelion_) artinya kabar baik -- yaitu kabar baik bahwa Allah telah bertindak untuk menyelamatkan umat manusia yang menuju kebinasaan melalui penjelmaan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus (Luk 4:18-21; 7:22; Yoh 3:16). Di mana pun Injil ini disampaikan dengan kuasa Roh Kudus (1Kor 2:4; Gal 1:11) maka
|
(0.00) | (Kis 8:5) |
(full: FILIPUS PERGI KE ... SAMARIA.
) Nas : Kis 8:5-24 Perhatikan urutan peristiwa dalam kisah pencurahan Roh atas orang percaya di Samaria.
|
(0.00) | (1Ptr 2:5) |
(full: IMAMAT KUDUS.
) Nas : 1Pet 2:5 Dalam PL keimaman terbatas pada suatu golongan minoritas tertentu. Kegiatan mereka yang khusus ialah mempersembahkan kurban kepada Allah, mewakili umat-Nya dan berbicara langsung dengan Allah (Kel 28:1; 2Taw 29:11). Kini melalui Yesus Kristus, setiap orang Kristen sudah menjadi imam di hadapan Allah (Wahy 1:6; 5:10; 20:6). Keimaman semua orang percaya berarti sebagai berikut:
|
(0.00) | (Yes 11:2) | (jerusalem: Roh TUHAN) Roh TUHAN atau roh kudusNya, Yes 42:1; 61:1 dst; Yes 63:10-13; Maz 51:13; Wis 1:5; 9:17, ialah "nafasNya' (kata Ibrani ruah memang berarti: nafas, hembusan, angin, roh) berkarya dalam segenap sejarah yang dikisahkan Alkitab. Sebelum penciptaan roh itu melayang-layang di atas permukaan samudera purba, Kej 1:2; ia memberikan hayat kepada semua makhluk, Maz 104:29-30; 33:6; Kej 2:7; bdk Yes 37:5-6,9-10. Roh Tuhan membangkitkan para Hakim, Hak 3:10; 6:34; 11:29, dan raja Saul, 1Sa 11:6. Roh itu memberi para ahli kepandaiannya, Kel 31:3; 35:31, dan memimpin hakim dalam memutuskan hukum, Bil 11:17. Roh itu mengaruniakan hikmat kepada Yusuf, Kej 41:38. Terutama roh Tuhan menginspirasikan para nabi, Bil 11:17 (Musa), Yes 10:25-26; 24:2; 1Sa 10:6,10; 19:20; 2Sa 23:2 (Daud); 2Ra 2:9 (Elia); Mik 3:8; Yes 48:16; 61:1; Zak 7:12; 2Ta 15:1; 20:14; 24:20, sedangkan nabi-nabi gadungan menurut rohnya (bisikan hati) sendiri, Yeh 13:3; bdk Dan 4:8,18; 5:11-12+; Yes 11 ini menyatakan bahwa roh kenabian itu dikurniakan kepada Mesias. Nabi Yoel, Yoe 2:28-29, menubuatkan bahwa di zaman terakhir roh Tuhan dikurniakan kepada semua orang, bdk Kis 2:16-18. Sebagaimana halnya dengan pengajaran mengenai hikmat Allah, bdk Ams 8:22+; Wis 7:22+, demikianpun pengajaran Alkitab tentang roh Tuhan diperkembangkan sampai selesai dalam Perjanjian Baru, bdk Yoh 1:33+; Yoh 14:16+; Yoh 14:26+; Kis 1:8+; Kis 1:2+; Rom 5:5+. |
(0.00) | (Kel 20:1) |
(ende) Perintah-perintah Tuhan jakni konsekwensi Perdjandjian bagi hidup seluruh bangsa dan bagi masing-masing warganja, biasanja disebut "Dekalog", jakni Dasa-sabda (Ula 4:13; 10:4). Kesepuluh perintah ini termaktub dalam Kel 20:2-17 dan Ula 5:6-18 dengan perumusannja jang agak lain. Dimulai dengan kata pendahuluan: Jahwe menjebut DiriNja Penjelamat UmatNja (aj. roti+yang+tidak+beragi&tab=notes" ver="ende">2(Kel 20:2); bandingkan Kej 17:1), kemudian menjusul dua golongan perintah-perintah. Golongan pertama menentukan sikap manusia terhadap Tuhan (aj. roti+yang+tidak+beragi&tab=notes" ver="ende">3-11)(Kel 20:3-11), sedangkan golongan kedua sikapnja terhadap sesama manusia (aj. roti+yang+tidak+beragi&tab=notes" ver="ende">12- 17)(Kel 20:12-17). Sangat mungkin semula berbentuk utjapan-utjapan amat singkat, seperti aj. roti+yang+tidak+beragi&tab=notes" ver="ende">13-16 (Kel 20:13-16). Menurut Ula 5:22 perintah-perintah itu dipahat dalam batu, dan ini membajangkan perumusan jang amat singkat. Baru kemudian ditambahkan berbagai alasan dan pendjelasan (lihat misalnja aj.9-11) (Kel 20:9-11). Kesepuluh perintah ini mempunjai sifat sosial. Golongan pertama terutama berhubungan dengan upatjara ibadat umum, dan pernjataan lahir dari sikap hormat terhadap Tuhan.Golongan kedua mendjamin dan mengamankan kehidupan keluarga dan bangsa, selaras dengan tuntutan-tuntutan persatuan keagamaan serta kesutjian Israel. Perintah-perintah ini pada dasarnja telah tertjantum didalam kodrat dan deradjat manusia, karena itu semua manusia mengenalnja. Tetapi karena dosa, pengetahuan ini mendjadi kabur. Dengan Perwahjuan di Sinai ini mulai Tuhan mengembalikan manusia menduduki deradjatnja semula sebagai tjitra-kesamaan Tuhan. Demikianlah Tuhan menjadarkannja kembali akan wadjib-wadjibnja, sebagai manusia, tetapi sekaligus Ia menjempurnakan kesadaran ini dengan terang Wahjunja. Berkat keinsjafan jang lebih mendalam serta hubungan jang lebih erat dengan Tuhan, wadjib-wadjib manusia itu berlandasan dasar baru, jakni Perdjandjian. Dasarnja sekarang: ikatan baru dengan Tuhan selaku Pentjipta Tata-keselamatan baru dan sebagai penjelamat kita manusia (aj. roti+yang+tidak+beragi&tab=notes" ver="ende">2)(Kel 20:2), punpula ikatan baru dengan sesama manusia sebagai anggota Umat Tuhan, jang terpilih dan tersutjikan. Oleh karena itu kesepuluh perintah ini menurut djiwanja lebih daripada hukum kodrat belaka. Maka dari itu disimpan djuga Peti Perdjandjian (Kel 40:20). Achirnja mentjapai puntjak kesempurnaannja dalam Perdjandjian Baru. Karena dalam Perdjandjian Baru ini persatuan kita dengan Tuhan dan dengan sesama manusia dalam Kristus djauh lebih erat, maka perintah-perintah itu harus pula ditepati setjara lebih sempurna, lebih dari ketulusan hati kita, djadi merupakan tuntutan-tuntutan jang lebih tinggi (Mat 5). Inilah hukum Baru jang tidak dipaksakan dari luar, melainkan digoreskan dalam hati, dan harus ditepati dengan kebebasan batin (Yer 31:33-34; Rom 8:2-4; 1Yo 3:9; 4:18). Demikianlah perintah-perintah ini achirnja ditjantumkan dalam tjintakasih Tuhan dan tjintakasih terhadap sesama manusia (Mat 22:37- 40). (Tentang Hukum-hukum lihatlah djuga kata Pengantar). |