Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 381 - 400 dari 1103 ayat untuk telah percaya AND book:[40 TO 66] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25) (Luk 12:49) (sh: Api pemisahan dari Yesus (Sabtu, 28 Februari 2004))
Api pemisahan dari Yesus

Api di dalam Alkitab bisa melambangkan Roh Kudus yang membawa semangat menyala-nyala dalam hati orang percaya. Api juga bisa melambangkan kuasa Allah untuk memurnikan umat-Nya. Kelihatannya arti yang kedua inilah yang dipakai Yesus dalam pemberitaan-Nya di perikop ini.

Yesus datang untuk melemparkan api ke bumi. Hal ini senada dengan apa yang Yohanes Pembaptis katakan tentang Yesus di bagian awal Injil Lukas ini. “Ia akan membaptis kamu dengan . . . api. Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya . . . debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">3:16-17)

Api pemisahan itu datang untuk memurnikan siapa milik Allah siapa yang bukan. Memang Yesus datang untuk menyelamatkan manusia, tetapi sekaligus untuk menyatakan penghukuman bagi mereka yang menolak-Nya. Api pemisahan itu merupakan penderitaan yang menimpa manusia. Orang percaya akan tetap pada percayanya, walau api penderitaan itu begitu dahsyat.

Yesus sendiri juga harus melalui baptisan api itu (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">12:50). Yesus menerima baptisan itu bukan karena Ia berdosa, tetapi justru untuk membuktikan bahwa Dia berasal dari Allah dan diutus Allah untuk menjadi agen pemurnian tersebut.

Akibat pemurnian tersebut akan terjadi pemisahan antara orang percaya dengan orang yang menolak untuk percaya. Yesus menguraikan pemisahan itu dengan ilustrasi perpecahan di antara keluarga (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">52-53). Gambaran keluarga yang terpecah sampai terjadi perlawanan di antara anggota keluarga sungguh mengerikan. Bukankah hal itu sudah terjadi ketika anggota keluarga yang bertobat harus dikucilkan dan bahkan dibunuh oleh anggota keluarga yang lain tidak percaya?

Renungkan: Apakah Anda sungguh-sungguh sudah menjadi milik Tuhan? Ingat, Tuhan tahu siapa milik-Nya!

(0.25) (Luk 20:27) (sh: Yesus membentangkan kebenaran Allah (Kamis, 25 Maret 2004))
Yesus membentangkan kebenaran Allah

Setelah para pemimpin agama Yahudi dibungkamkan oleh Yesus dengan jawaban-Nya (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">20-26), tampillah orang Saduki yang lebih dikenal sebagai kelompok yang berpemahaman rasional. Perikop ini mengisahkan bagaimana Yesus menjawab pertanyaan yang rasional dari kelompok orang Saduki. Mereka mengenal tradisi kawin mawin di antara orang Yahudi. Seorang janda yang tujuh kali kawin dan semua suaminya meninggal, maka siapakah kelak yang berhak menjadi suaminya pada kebangkitan orang mati nanti? (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">27-33). Mereka bertanya untuk semata-mata menjerat Yesus.

Kemampuan Yesus menjawab pertanyaan kaum rasionalis bukan saja mempertunjukkan pengetahuan-Nya akan Taurat dan semua peraturan dalam masyarakat Yahudi, tetapi juga otoritas ilahi-Nya. Jawaban Yesus membentangkan kebenaran Allah yang hidup (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">38). Yesus menegaskan bahwa hal kawin mawin itu hanya terjadi dalam hidup yang sementara ini. Yesus mengetahui bahwa kaum Saduki tidak percaya akan kebangkitan orang mati. Jawaban Yesus itu sekaligus merupakan ajakan bagi kaum Saduki untuk percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang mati. Bahkan dengan cara itu Yesus hendak menuntun mereka untuk percaya kepada-Nya, sebagai Allah yang hidup yang hadir di tengah-tengah mereka (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">34-37). Lalu bagaimana reaksi mereka terhadap jawaban Yesus itu? Sebenarnya tidak beralasan manusia menguji kebenaran Allah berdasarkan pikiran manusia belaka. Para ahli Taurat memuji Yesus bukan karena percaya kepada-Nya, tetapi mereka hendak merendahkan ketidakmampuan orang Saduki menjebak dan menjerat Yesus (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">39-40).

Renungkan: Setiap Kristen perlu mawas diri untuk tidak terjatuh ke dalam pandangan kelompok Saduki yang tidak percaya akan kuasa dan kedaulatan Allah dalam hidup kita kini dan yang akan datang.

(0.25) (Kis 10:19) (full: BERKATALAH ROH. )

Nas : Kis 10:19

Roh Kudus menginginkan semua orang diselamatkan (Mat 28:19; 2Pet 3:9). Karena para rasul telah menerima Roh Kudus, maka mereka juga menginginkan semua orang diselamatkan. Akan tetapi, secara intelektual mereka belum sadar bahwa keselamatan kini tidak terbatas pada orang Israel saja, tetapi terbuka bagi semua bangsa (ayat Kis 10:34-35). Roh Kuduslah yang memberikan gereja visi yang lebih luas. Dalam kitab ini Roh Kudus merupakan kuasa usaha misi dengan menuntun gereja kepada daerah-daerah pekabaran Injil baru (Kis 8:29,39; 11:11-12; 13:2,4; Kis 16:6; Kis 19:21). Pencurahan Roh Kudus serta dorongan untuk mengabarkan Injil selalu berjalan bersama-sama (bd. Kis 1:8). Bahkan hingga dewasa ini, banyak orang percaya mendambakan keselamatan dari kalangan yang dekat dengan mereka, namun belum memahami sepenuhnya maksud Roh Kudus untuk misi sedunia

(lihat cat. --> Mat 28:19;

lihat cat. --> Luk 24:47).

[atau ref. Mat 28:19; Luk 24:47]

(0.25) (Kis 10:44) (full: TURUNLAH ROH KUDUS KE ATAS SEMUA ORANG. )

Nas : Kis 10:44

Seluruh rumah tangga Kornelius yang bukan Yahudi mendengarkan dan menerima Firman Allah dengan iman yang menyelamatkan (ayat Kis 10:34-48; Kis 11:14).

  1. 1) Karena mereka menerima Kristus, Allah langsung mencurahkan Roh Kudus atas mereka sebagai bukti bahwa mereka telah percaya dan menerima pembaharuan hidup dari Kristus (bd. Kis 11:17; 15:8-9).
  2. 2) Kedatangan Roh Kudus atas rumah tangga Kornelius mempunyai maksud yang sama dengan karunia Roh atas para murid Yesus pada hari Pentakosta (bd. Kis 1:8; 2:4). Pencurahan ini bukan melukiskan karya pembaharuan Allah, melainkan kedatangan-Nya atas mereka untuk memberi kuasa. Perhatikan perkataan Petrus kemudian hari yang menekankan persamaan pengalaman ini dengan apa yang terjadi pada hari Pentakosta (Kis 11:15,17).
  3. 3) Jelas adalah mungkin untuk menerima baptisan dalam Roh segera setelah menjalankan iman yang menyelamatkan

    (lihat cat. --> Kis 10:46;

    [atau ref. Kis 10:46]

    bd. Kis 11:17).
(0.25) (Kis 19:6) (full: TURUNLAH ROH KUDUS KE ATAS MEREKA. )

Nas : Kis 19:6

Peristiwa ini terjadi sekitar 25 tahun setelah peristiwa Pentakosta (Kis 2:4), namun, pola penerimaan Roh Kudus dari 12 orang ini sangat konsisten dengan pola biasa yang sudah disajikan Lukas

(lihat cat. --> Kis 8:5-24).

[atau ref. Kis 8:5-24]

  1. 1) Mereka percaya kepada Kristus dan dilahirkan kembali oleh Roh Kudus

    (lihat cat. --> Kis 19:5 sebelumnya).

    [atau ref. Kis 19:5]

  2. 2) Setelah mereka dibaptis dalam air (ayat Kis 19:5), Paulus menumpangkan tangannya atas mereka dan mereka dibaptis dalam Roh Kudus.
  3. 3) Pada saat Roh Kudus turun ke atas mereka, mereka mulai berkata-kata dengan bahasa roh dan bernubuat. Lukas tidak pernah menyampaikan pencurahan Roh Kudus sebagai sesuatu yang dapat diketahui dengan iman saja. Sebaliknya, Lukas menunjukkan bahwa pengalaman ini dapat diketahui dan dikenali serta dapat dibuktikan secara obyektif; berkata-kata dengan bahasa roh adalah bukti luar yang kelihatan bahwa Roh Kudus telah turun atas para pengikut Yesus ini

    (lihat art. BERKATA-KATA DENGAN BAHASA ROH).

(0.25) (Rm 8:29) (full: YANG DIPILIH-NYA DARI SEMULA. )

Nas : Rom 8:29

"Dipilih-Nya dari semula" dalam ayat ini searti dengan "dikasihi sebelumnya" dan dipakai dalam pengertian "memperhatikan dengan kasih", "dipilih untuk menunjukkan kasih dari kekal" (bd. Kel 2:25; Mazm 1:6; Hos 13:5; Mat 7:23; 1Kor 8:3; Gal 4:9; 1Yoh 3:1).

  1. 1) Pengetahuan sebelumnya berarti bahwa dari kekekalan Allah bermaksud untuk mengasihi dan menebus umat manusia melalui Kristus (Rom 5:8; Yoh 3:16). Penerima pengetahuan sebelumnya atau kasih sebelumnya dari Allah dinyatakan dalam bentuk jamak dan menunjuk pada gereja. Yaitu, yang dikasihi Allah sebelumnya adalah bagi terutama seluruh tubuh Kristus (Ef 1:4; 2:4; 1Yoh 4:19) dan meliputi perseorangan hanya sejauh mereka bergabung dengan tubuh ini melalui persatuan dengan Kristus (Yoh 15:1-6;

    lihat art. PEMILIHAN DAN PREDESTINASI).

  2. 2) Tubuh Kristus akan mencapai pemuliaan (ayat Rom 8:30). Orang percaya secara perseorangan tidak akan mencapai pemuliaan tersebut jikalau memisahkan diri dari tubuh yang telah dikasihi Allah dan gagal memelihara iman mereka pada Kristus (ayat Rom 8:12-14,17; Kol 1:21-23).
(0.25) (Rm 9:18) (full: MENARUH BELAS KASIHAN KEPADA SIAPA YANG DIKEHENDAKI-NYA. )

Nas : Rom 9:18

Allah bermaksud menunjukkan kemurahan-Nya kepada mereka yang bertobat dan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, sedangkan mengeraskan hati mereka yang menolak untuk bertobat dan memilih untuk tetap hidup di dalam dosa mereka sehingga menolak keselamatan di dalam Kristus. Maksud ilahi ini tidak berubah untuk siapa pun atau bangsa apa pun (bd. Rom 2:4-11).

(0.25) (1Kor 1:7) (full: KAMU TIDAK KEKURANGAN DALAM SUATU KARUNIAPUN. )

Nas : 1Kor 1:7

Paulus memuji orang Korintus karena Allah dalam kasih karunia-Nya (ayat 1Kor 1:4) telah memberi mereka karunia-karunia rohani yang khusus. Karunia semacam itu berharga dan sangat diperlukan untuk menyertai pelayanan Roh Kudus dalam gereja; tanpa karunia tersebut orang percaya akan gagal untuk saling menguatkan dan menolong sebagaimana yang diinginkan oleh Allah. Dalam surat ini Paulus sama sekali tidak berusaha untuk menyisihkan karunia rohani. Sebaliknya, dia berusaha untuk mengubah sikap orang Korintus terhadap karunia rohani agar mereka bisa menggunakan karunia-karunia mereka menurut maksud Allah.

(0.25) (1Kor 1:20) (full: HIKMAT DUNIA INI. )

Nas : 1Kor 1:20

Hikmat dunia ini adalah suatu hikmat yang mengesampingkan Allah, menekankan kesanggupan manusia sendiri, menjadikan manusia kekuasaan tertinggi dan menolak untuk mengakui penyataan Allah dalam Yesus Kristus.

  1. 1) Hikmat ini disebut Allah sebagai kebodohan (1Kor 3:19-20), karena melaluinya manusia telah gagal untuk menemukan kebenaran dan mengenal Khaliknya (ayat 1Kor 1:21).
  2. 2) Orang percaya harus mengembangkan sikap yang mencela secara rohani hikmat manusia dan pandangan hidup yang sekular (lih. ayat 1Kor 1:18-31; 2:1-16; Kis 17:18; Rom 1:20-32;

    lihat cat. --> Kol 2:8;

    [atau ref. Kol 2:8]

    2Tes 2:10-12; 2Tim 3:1-9; 2Pet 2:1-3,7; Yud 1:4-19). Jangan sekali-kali menyesuaikan Injil dan berita salib dengan filsafat, ilmu pengetahuan, ataupun segala hal lain yang disebut hikmat manusia (1Kor 2:4-5; Gal 6:14).
(0.25) (1Tes 4:13) (full: TENTANG MEREKA YANG MENINGGAL. )

Nas : 1Tes 4:13

Frasa ini menunjuk kepada orang percaya yang telah mati dan jiwanya sudah masuk sorga; ini tidak berarti orang mati itu tidak sadar dalam semacam keadaan tertidur jiwanya (bd.

lihat cat. --> Fili 1:21).

[atau ref. Fili 1:21]

Jemaat Tesalonika tidak paham bagaimana kebangkitan orang Kristen yang sudah mati berhubungan dengan pengangkatan orang Kristen yang hidup pada kedatangan Kristus

(lihat cat. --> Yoh 14:3).

[atau ref. Yoh 14:3]

Rupanya mereka berpikir bahwa orang yang sudah mati sebelum Kristus datang kembali untuk gereja (ayat 1Tes 4:16-17) tidak akan dibangkitkan sehingga saat lebih kemudian. Paulus mengatakan bahwa orang yang mati di dalam Kristus akan bangkit pada saat yang bersamaan dengan kedatangan Tuhan kembali untuk mereka yang setia dalam gereja-Nya

(lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

(0.25) (2Tes 2:7) (full: SECARA RAHASIA KEDURHAKAAN TELAH MULAI BEKERJA. )

Nas : 2Tes 2:7

"Rahasia kedurhakaan" adalah kegiatan kuasa kejahatan di belakang layar sepanjang sejarah umat manusia, yang mempersiapkan jalan untuk pemberontakan itu dan manusia durhaka.

  1. 1) Rahasia ini adalah suatu proses penipuan yang menjebak orang tidak percaya dan mempersiapkan banyak orang dalam gereja untuk berbalik dari iman sejati serta menerima kebohongan yang terwujud dalam gereja murtad. Rahasia ini meliputi suatu roh atau gerakan yang menentang iman alkitabiah dan hukum ilahi yang sejati; rahasia ini mencari kebebasan dari kekangan moral dan suka akan dosa (ayat 2Tes 2:10-12;

    lihat cat. --> 2Tes 2:12).

    [atau ref. 2Tes 2:12]

  2. 2) Walaupun roh ini sudah ada pada zaman Paulus, namun secara khusus akan merata dalam dunia dan kekristenan menjelang akhir zaman

    (lihat cat. --> Mat 24:11;

    lihat cat. --> 2Tim 4:3-4;

    lihat cat. --> 2Tim 4:4;

    [atau ref. Mat 24:11; 2Tim 4:3-4]

    lihat art. ZAMAN ANTIKRISTUS).

(0.25) (Ibr 3:18) (full: MEREKA TAKKAN MASUK KE TEMPAT PERHENTIAN-NYA. )

Nas : Ibr 3:18

Kemungkinan seseorang percaya kehilangan perhentian yang dijanjikan Allah digambarkan dengan orang Israel yang tidak dapat memasuki tanah perjanjian setelah Musa memimpin mereka ke luar dari Mesir

(lihat cat. --> Bil 14:29;

lihat cat. --> Ul 1:26).

[atau ref. Bil 14:29; Ul 1:26]

Penulis surat ini menunjukkan dua hal:

  1. 1) Orang Israel telah mengalami kuasa penebusan Allah (ayat Ibr 3:16), menyaksikan karya-karya Allah yang luar biasa (ayat Ibr 3:9), namun tidak taat karena mereka tidak mau mempercayai janji-janji atau memperhatikan peringatan-peringatan-Nya (ayat Ibr 3:18-19). Oleh karena itu, mereka mati di padang gurun (ayat Ibr 3:17) dan tidak memasuki tanah perjanjian.
  2. 2) Pengalaman mula-mula umat Israel dengan Allah tidak menjamin bahwa mereka akan memasuki Kanaan dengan selamat. Karena mereka tidak bertekun, mereka mengabaikan satu-satunya sumber jaminan mereka: kasih karunia, kemurahan, dan kehadiran "Allah yang hidup" (ayat Ibr 3:12).
(0.25) (Ibr 11:35) (full: ORANG-ORANG LAIN MEMBIARKAN DIRINYA DISIKSA. )

Nas : Ibr 11:35

Allah mengizinkan beberapa orang anak-Nya yang setia mengalami penderitaan dan kesulitan yang hebat

(lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).

Sekalipun mereka menikmati kehadiran ilahi, Allah tidak meloloskan mereka semua dari penderitaan dan kematian (ayat Ibr 11:35-39).

  1. 1) Perhatikan bahwa karena iman beberapa orang "telah luput dari mata pedang" (ayat Ibr 11:34) dan beberapa yang lain "dibunuh dengan pedang" (ayat Ibr 11:37). Karena iman yang satu diselamatkan dan yang lain tetap gugur (bd. 1Raj 19:10; Yer 26:23; Kis 12:2). Iman yang sungguh-sungguh bukan saja membuat orang-orang percaya melakukan hal-hal yang besar bagi Allah (ayat Ibr 11:33-35), tetapi juga kadang-kadang membuat mereka mengalami penderitaan, penganiayaan, penindasan dan kemiskinan (ayat Ibr 11:35-39; bd. Mazm 44:23; Rom 8:36;

    lihat cat. --> Mat 5:10).

    [atau ref. Mat 5:10]

  2. 2) Kesetiaan kepada Allah tidak menjamin kesenangan hidup atau kelepasan dari penganiayaan di dalam dunia ini. Akan tetapi, kesetiaan kepada Allah menjamin bahwa kita akan memperoleh kasih karunia, pertolongan, dan kekuatan dari Allah pada saat-saat penganiayaan, pencobaan, atau penderitaan (bd. Ibr 12:2; Yer 20:1,7-8; 37:13-15; Yer 38:5; 2Kor 6:9).
(0.25) (1Yoh 2:1) (full: SUPAYA KAMU JANGAN BERBUAT DOSA. )

Nas : 1Yoh 2:1

Yohanes percaya bahwa orang Kristen yang telah lahir kembali masih dapat berbuat dosa. Akan tetapi, dia tidak mengajarkan bahwa orang Kristen harus berbuat dosa; dia malah menasihati para pembacanya untuk hidup tanpa dosa (bd.

lihat cat. --> Rom 6:15;

lihat cat. --> 1Tes 2:10).

[atau ref. Rom 6:15; 1Tes 2:10]

Bagi mereka yang memang jatuh ke dalam dosa, jawabannya ialah mengaku dan meninggalkan dosa itu

(lihat cat. --> 1Yoh 1:9).

[atau ref. 1Yoh 1:9]

Jaminan akan pengampunan terdapat dalam darah Yesus Kristus (ayat 1Yoh 2:2; 1:7) dan pelayanan-Nya di sorga sebagai "pengantara kepada Bapa" (Yun. _parakletos_). Yesus mengadakan syafaat bagi kita kepada Bapa berdasarkan kematian-Nya yang mendamaikan, pertobatan kita dan iman kita kepada-Nya (bd. Rom 8:34;

lihat cat. --> Ibr 7:25;

lihat cat. --> 1Yoh 3:15;

[atau ref. Ibr 7:25; 1Yoh 3:15]

lihat art. DOA SYAFAAT).

(0.25) (Why 6:16) (full: RUNTUHLAH MENIMPA KAMI. )

Nas : Wahy 6:16

Orang-orang berdosa yang tertinggal setelah orang percaya diangkat dari bumi untuk bertemu Tuhan di angkasa (1Tes 4:17) akan mengalami ketakutan dan keputusasaan yang hebat sementara mereka berusaha untuk lari dan bersembunyi.

(0.25) (Why 11:1) (full: UKURLAH BAIT SUCI ALLAH. )

Nas : Wahy 11:1

Pasal Wahy 11:1-19 melanjutkan selingan (dimulai dalam pasal Wahy 10:1-11) yang berbicara mengenai Israel dan Bait Suci dan memberikan penilaian tentang kehidupan rohaninya. Peristiwa-peristiwa yang dicatat di sini terjadi di kota tempat "Tuhan telah disalibkan", yaitu Yerusalem (ayat Wahy 11:8). Pada dasarnya Israel masih berada dalam kondisi tidak percaya selama bagian masa kesengsaraan ini. "Bait Suci Allah" bisa menyirat adanya sebuah Bait Suci di Yerusalem pada saat itu; yang kemudian akan dinajiskan oleh antikristus (lih. Wahy 13:14-15; Dan 9:27; 12:11; 2Tes 2:4;

lihat art. KESENGSARAAN BESAR).

Pengukuran Bait Suci Allah itu menandakan Allah sedang mengukur kondisi rohani umat Yahudi (bd. pasal Yeh 40:1-49; Za 2:1-13).

(0.25) (Mat 3:1) (sh: Pembuka jalan yang menggetarkan. (Sabtu, 27 Desember 1997))
Pembuka jalan yang menggetarkan.

Tiga puluh tahun telah berlalu ketika tiba-tiba muncullah Yohanes Pembaptis, bak sebuah bintang cemerlang menakjubkan di langit malam. Berita yang dibawanya tidak kurang mengejutkan. Kedatangan Kerajaan sorga dikaitkan bukan dengan agama melainkan dengan perubahan seluruh segi hidup. Kerajaan Allah mulai dengan Allah sendiri yang memasuki sejarah manusia sebagai Manusia! Kini, Kristus memerintah di dalam hati orang-orang percaya, sementara kepenuhan Kerajaan Allah hanya terjadi apabila segala kejahatan sudah diadili dan dihapuskan.

Cara dan pola hidup berbeda. Yohanes Pembaptis berbeda dari pemimpin agama lainnya. Sementara banyak yang rakus, egois dan mencari sanjungan, ia hanya mencari yang memperkenan Allah. Penampilannya berbeda karena hatinya istimewa. Hal itu menjadi daya tarik kuat bagi banyak orang. Apabila orang sungguh menguduskan Tuhan dan rencana-Nya dalam hidupnya, pasti akan unik hidupnya.

Renungkan: Ketika Ia datang sebagai Juruselamat orang dituntut bertobat. Terlebih lagi menjelang kedatangan-Nya sebagai Tuhan dan Raja di atas segala raja!

Doa: Hidupku banyak dipengaruhi dan diwarnai orang lain daripada oleh-Mu, Tuhan. Ampuni dan tolongku untuk bertobat.

(0.25) (Mat 9:35) (sh: Kasih yang mencari. (Kamis, 15 Januari 1998))
Kasih yang mencari.

Dari sejak manusia jatuh ke dalam dosa, hati Allah yang penuh belas kasihan mencari Adam dan Hawa untuk menyelamatkannya. Kasih agung itu terus mencari, hingga menyuruh anak-Nya sendiri datang ke dunia untuk mewujudkan rencana kasih-Nya, menyelamatkan manusia yang terlantar seperti domba sesat. Kasih itu juga yang membawa Yesus untuk mencari, menyembuhkan dan mengajar rahasia kerajaan Allah. Dia juga menganjurkan para murid-Nya terus berdoa, supaya Bapa mengutus banyak pekerja menjadi mitra kerja-Nya di ladang Allah. Kasih yang sama juga telah mendorong Paulus berdoa agar dapat memahami betapa lebar, panjang, tinggi dan dalam kasih Kristus.

Mandataris Amanat Agung. Yesus memilih dan mengutus para murid untuk mulai melakukan pekerjaannya. Yesus mempersiapkan mereka agar pada saat Dia meninggalkan dunia ini, murid-murid-Nya sudah siap dan melipatgandakan pekerja-pekerja untuk memenangkan dunia ini bagi Yesus. Kitalah orang-orang percaya yang sudah mengalami jamahan dan sentuhan lembut cinta kasih Tuhan Yesus. Sudahkah kita melakukan pekerjaan, sebagai murid-murid-Nya?

Renungkan: Perintang orang menyaksikan kasih Yesus bukanlah situasi yang kurang menerima tetapi kesuaman kasihnya sendiri.

(0.25) (Mat 18:6) (sh: Jangan menjadi penyesat. (Kamis, 19 Maret 1998))
Jangan menjadi penyesat.

Orang yang menjerumuskan anak kecil ke dalam dosa, disebut Yesus penyesat. Tuhan membenci penyesat-penyesat yang merusak jiwa anak kecil. Tuhan mengajarkan bahwa hanya dengan hidup menjadi seperti anak kecil, pengikut-Nya dapat merasakan hidup sebagai anggota Kerajaan Allah. Pengaruh dunia yang menggerogoti iman, yang mengakibatkan kegagalan satu anggota tubuh, sebaiknya tidak perlu melunturkan iman kita untuk percaya dan mengandalkan Tuhan. Kita patut belajar untuk senantiasa beriman dan hidup mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Allah dalam segala kesulitan hidup ini.

Mencari yang sesat. Anak kecil dikasihi Tuhan. Ada malaikat yang ditugaskan-Nya untuk melindungi mereka. Ia tidak akan membiarkan yang hilang dan tersesat. Ia mengasihi yang tersesat. Ia sendiri akan bertindak sebagai gembala dan terus mencari yang sesat sampai kembali ke pemiliknya. Jika Bapa di sorga tidak menginginkan anak-anak kecil disesatkan, apa seharusnya tindakan orang Kristen terhadap pelecehan seksual dan perusakan moral terhadap anak-anak?

Renungkan: Bukan saja orang dewasa yang melakukan kejahatan, tetapi anak-anak pun telah dilibatkan dalam pengedaran narkotika, pelacuran, dlsb. Bangkit dan buatlah sesuatu hai Kristen!

(0.25) (Mat 26:69) (sh: Penyangkalan Petrus. (Selasa, 7 April 1998))
Penyangkalan Petrus.

Petrus yang tegar di gelar batu karang, ternyata takluk di tangan seorang wanita (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">69, 70). "Aku tidak tahu apa yang engkau maksud". Penyangkalan Petrus semakin lama semakin keras dan semakin menyakitkan. Mula-mula dia hanya menyangkal, kemudian dia menyangkal dan bersumpah (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">72), "aku tidak kenal orang itu". Setelah itu ia bukan saja bersumpah, tetapi malahan bersumpah dan mengutuk (ayat telah+percaya+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">74). Petrus yang kokoh hancur berkeping-keping. Ia yang diajarkan untuk rendah hati dan menyangkal diri, sekarang malah menyangkal Tuhan dan Juruselamatnya. Bukankah yang seperti itu seringkali terjadi dengan kita? Dosa yang satu berkembang ke dosa lain yang semakin keras dan menyakitkan hati Tuhan.

Air mata Petrus. Inilah air mata yang tulus. Air mata tumpah, karena sadar bahwa dirinya telah mengkhianati kasih Tuhannya. Karya-karya besar serta pengalaman Petrus kelak, sebenarnya bermula dari air mata yang tumpah ini. Semua keangkuhan dan rasa percaya diri yang berlebih-lebihan hancur lebur dan yang tinggal hanyalah kerendahan hati dan penyesalan.

Renungkan: Kegagalan sedalam apapun bila diakui dengan rendah dan hancur hati, adalah kesempatan Allah yang paling besar.

Doa: Jauhkanlah dari kami bencana menyangkal Yesus.



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA