Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 21 - 40 dari 58 ayat untuk akhir hidup AND book:[40 TO 66] AND book:66 (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.82) (Why 7:2) (full: METERAI ALLAH YANG HIDUP. )

Nas : Wahy 7:2

Meterai merupakan sebuah alat atau cincin yang mencap suatu barang dengan tanda jati diri dari si pemilik barang itu. Meterai Allah atas seseorang menunjukkan bahwa orang tersebut adalah milik Allah dan berada di bawah pemeliharaan-Nya (bd. Ef 1:13).

(0.82) (Why 16:11) (full: TIDAK BERTOBAT. )

Nas : Wahy 16:11

Sekalipun berada di tengah-tengah hukuman Allah yang dahsyat, manusia akan memilih untuk hidup dalam dosa dan bertahan dalam pemberontakan menentang kebenaran. Pertobatan adalah satu-satunya tindakan yang akan menghentikan hukuman-hukuman Allah (bd. Wahy 2:21; 9:21; Wahy 16:9), namun mereka menolak untuk melakukan hal ini.

(0.82) (Why 22:1) (full: SUNGAI AIR KEHIDUPAN. )

Nas : Wahy 22:1

Ini bisa sebagai yang sesungguhnya, yang melambangkan Roh Kudus dan hidup, berkat serta kuasa rohani yang dikaruniakan-Nya (bd. Wahy 7:17; Wahy 21:6; 22:17; Yes 44:3; Yoh 7:37-39).

(0.82) (Why 12:6) (jerusalem: padang gurun) Padang gurun adalah tempat pengungsian yang lazim bagi orang yang dianiaya dan dikejar, bdk Kel 2:15; 1Ra 19:3 dst; 1Ma 2:29-30. Gereja harus lari jauh dari dunia dan makan makanan hidup ilahi, bdk Kel 16; 1Ra 17:4,6; 19:5-8; Mat 4:3,4; 14:13,21. Ia tinggal di situ tiga setengah tahun, Wah 12:14; 11:2-3+.
(0.82) (Why 9:1) (sh: Bertutur tentang kekuasaan (Senin, 4 November 2002))
Bertutur tentang kekuasaan

Sangkakala kelima dan sangkakala keenam bertutur tentang kekuasaan (terbatas) yang Allah izinkan untuk Iblis (ayat akhir+hidup+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">11), dan roh-roh jahat miliki untuk mendatangkan malapetaka bagi umat manusia di sepanjang zaman. Belalang-belalang ganjil merupakan potret PL khususnya Nabi Yoel, untuk menggambarkan betapa ganasnya kehidupan yang sarat dengan kenikmatan yang palsu lagi mematikan (ayat akhir+hidup+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">7-10). Dalam waktu terbatas, belalang-belalang ganjil itu akan menggocoh dan menyesakkan orang-orang yang menghabiskan waktu untuk mengejar kenikmatan duniawi dan terus- menerus bersikap anti terhadap Kristus dan umat-Nya. Gocohan dan kesesakan yang diakibatkan oleh kebuasan hidup itu menyudutkan sekian banyak orang untuk mengakhiri hidup yang dipandang sia- sia. Iblislah yang rupanya berada di balik kehidupan yang ganas dan pola hidup yang memikat itu.Sangkakala keenam bertutur tentang peperangan-peperangan dahsyat yang melanda umat manusia. Menjelang kembalinya Kristus sebagai Raja, intensitasnya semakin tinggi. Ini mengingatkan kita pada kisah purba Kitab Daniel tentang malaikat bangsa-bangsa, Yohanes berkata-kata tentang keempat malaikat yang terpenjarakan di Sungai Efrat. Yang dimaksud adalah semangat jahat dan kekerasan yang tertanam dalam-dalam di benak setiap orang. Sifat yang merupakan bagian dari kemanusiaan yang telah jatuh ke dalam dosa, acap kali dibatasi oleh Allah yang berkarya melalui anugerah umum-Nya. Namun tak jarang sifat ini dibiarkan-Nya demi memberi pelajaran bahkan hukuman bagi umat manusia (bdk. ayat akhir+hidup+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">15). Peperangan antarbangsa terjadi tanpa ampun dengan perlengkapan tempur yang dahsyat dan jumlah penempur yang sedemikian besarnya. Bagi sebagian orang, perang dipandang sebagai malapetaka bagi kemanusiaan dan merupakan peringatan serta panggilan supaya manusia bertobat.

Renungkan:
Tuhan Allah mengizinkan manusia mengikuti kecenderungan hatinya yang berdosa. Tetapi insyafilah bahwa kecenderungan itu akan menuntun manusia pada kesia-siaan hidup dan kebencian terhadap kehidupan.

(0.81) (Why 4:1) (sh: Liturgi surgawi (ayat 1) (Selasa, 9 Agustus 2005))

Orang yang ingin tekun mengikuti Kristus harus tangguh menghadapi ancaman maupun prinsip hidup yang berbeda. Hal apa yang membuat para martir Kristen mampu meninggalkan kesaksian sangat mulia dalam jurang derita terkeji sekalipun? Mengapa para martir masa kini tekun mewujudkan nilai-nilai imannya dalam panggilan hidup mereka, meski harus tersingkirkan dan menjadi kurang sukses?

Penglihatan akan Kristus dalam kemuliaan-Nya, yakni: Gereja kini dan kelak dalam pemuliaan dan nasib dunia sesungguhnya, menjadi kekuatan orang Kristen tekun dan menang dalam kesulitan. Sesudah melihat Kristus, orang Kristen diajak melihat suasana surga. Di pusat terdalam surga terdapat Allah yang bertakhta dan dari pemerintahan-Nya yang mulia itu terpancar anugerah. Warna-warni yang terpancar dari berbagai batu permata itu bagaikan pelangi yang menunjuk kepada pelangi kasih Allah pada zaman Nuh (ayat akhir+hidup+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">3). Oleh kemurahan-Nya, tercipta suatu umat yang telah dikuduskan dan dimuliakan. Umat tebusan itu secara simbolis digambarkan oleh dua puluh empat tua-tua yang menunjuk kepada dua belas suku Israel dan dua belas rasul.

Kedaulatan Allah juga terpancar dari takhta-Nya. Ia akan membuat laut sumber kekacauan itu takluk hening bagaikan kristal kaca (ayat akhir+hidup+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">6). Terhadap mereka yang tidak tunduk, Allah adalah kilat dan guruh yang dahsyat. Ia akan menghakimi semua yang menolak kemurahan-Nya (ayat akhir+hidup+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">5). Di hadapan Allah yang Maha Mulia, penuh Kasih, Berdaulat, dan Maha Kudus itu, seluruh isi ciptaan tunduk mengumandangkan liturgi surgawi (6b-9). Hal itu menjadi simfoni utuh saat seluruh umat tebusan-Nya ikut dalam liturgi itu (ayat akhir+hidup+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">10-11).

Apabila hati kita serasi dengan senandung liturgi surgawi tentang kedaulatan dan pemeliharaan Allah, kita akan beroleh kekuatan moral dan spiritual untuk tekun meninggikan Dia dalam hidup kita tiap hari.

Responsku: __________________________________________________________________________________________

(0.81) (Why 7:1) (sh: Allah memberikan jaminan (Sabtu, 2 November 2002))
Allah memberikan jaminan

Sebelum meterai ketujuh dibuka, suatu sisipan penglihatan dibentangkan. Disebut sisipan, karena sangat mungkin itu merupakan kontras bagi apa yang dialami oleh mereka yang memusuhi Kristus dan para pengikut setia-Nya. Sementara bagi para penganiaya, kengerian murka Anak Dombalah yang bakal mereka terima. Pasal akhir+hidup+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">7 ini menerangkan tentang kedudukan orang Kristen selama pelaksanaan penghakiman. Penglihatan Yohanes yang penuh penghiburan mengenai gereja ini merupakan penglihatan yang disisipkan di antara penglihatan-penglihatan tentang hukuman Allah. Pertama, orang Kristen, umat Allah, tetap akan mengalami berbagai penderitaan, namun persekutuan umat dengan Kristus yang terjalin dalam iman menjadi jaminan keselamatan kekal mereka. Kedua, Allah mengenal siapa umat-Nya. Pengenalan inilah yang membuat Allah memberikan perlindungan kepada umat-Nya (ayat akhir+hidup+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">2-3; bdk. Ef. 1:13; 2Ptr. 2:9).

Dalam pasal ini kita juga membaca tentang 144.000 orang berjubah putih. Mengenai siapa mereka masih menimbulkan perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ke-12 suku bukanlah sebutan untuk keturunan Israel yang sebenarnya, melainkan untuk seluruh gereja Kristen. Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan 144.000 orang itu adalah orang-orang dari keturunan Yahudi. Penting untuk kita ketahui—terlepas dari perbedaan pendapat tersebut—bahwa 144.000 orang itu terdiri dari suatu kumpulan besar orang dari segala bangsa, suku, kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta Anak Domba Allah. Mereka adalah Israel sejati, semua umat Tuhan yang hidup di zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang telah ditebus Kristus dengan darah-Nya sendiri. Semua yang telah diselamatkan-Nya adalah hamba-hamba-Nya yang mengabdikan segenap hidup untuk melayani Dia. Darah Kristus bukan saja telah meluputkan umat-Nya dari dosa tetapi juga menjaga mereka tetap kudus saat umat-Nya harus melalui ancaman dunia ini.

Renungkan:
Sebagaimana kita kelak di surga akan cemerlang dalam hadirat- Nya, kini di bumi kita patut hidup dalam terang.

(0.81) (Why 5:6) (ende: Anak domba bagaikan disembelih)

Njatalah dia lambang Kristus. Tetapi penglihatan ini seperti umumnja segala penglihatan dan gambaran dibuku "apokalipsis" ini, agak aneh dan sukar untuk dibajangkan. Djangan tjoba membajangkan djuga. Bagaimana dalam keadaan disembelih dapat berdiri; dimana letaknja ketudjuh tanduk dan sepuluh mata itu? Ungkapan-ungkapan berupa gambar itu hendak melambangkan atau mengingatkan satu segi atau sifat sadja. "Berdiri" disini berarti, bahwa Anak domba (Kristus) telah bangkit dan hidup: ketudjuh tanduk, bahwa Ia mempunjai segala kekuasaan dan kekuatan sepenuhnja; sepuluh mata, bahwa Ia mahatahu.

(0.81) (Why 20:1) (ende: Naga)

masih bebas, tetapi kini ditangkap dan dikurung untuk "seribu tahun", artinja dalam bahasa karangannja ini: untuk lama sekali. Ada jang menafsirkan djangka waktu itu sebagai mulai dengan kebangkitan Kristus dan berachir pada achir zaman.

Kalimat kedua dalam ajat ini, pada pertengahannja, jakni "mereka itu tidak menghormati" dapat diterdjemahkan djuga: "dan semua orang jang tidak menghormati dsl.". Kalau terdjemahan ini benar, dapat disimpulkan, bahwa bukan sadja para martir, tetapi semua orang beriman jang bertekun dalam perdjuangannja, sesudah meninggal segera "hidup kembali dan memerintah:, menduduki tachta-tachta (Wah 21:4), bersama dengan Kristus, selama seribu tahun itu. Itulah "kebangkitan pertama", sedangkan "kebangkitan umum" akan djadi pada achir zaman.

(0.81) (Why 3:1) (full: ENGKAU MATI. )

Nas : Wahy 3:1

Jemaat di Sardis telah mati secara rohani, dan hanya beberapa anggotanya yang tinggal setia kepada Injil. Secara lahiriah, tampaknya mereka hidup dan aktif serta memiliki keberhasilan dan kerohanian yang terkenal baik. Bisa jadi mereka memiliki bentuk penyembahan yang menarik, tetapi bukan kuasa dan kebenaran yang sejati dari Roh Kudus. Yesus melihat kehidupan batin dan hati umat itu.

(0.81) (Why 22:2) (full: POHON-POHON KEHIDUPAN )

Nas : Wahy 22:2

(versi Inggris NIV -- "pohon kehidupan"). Pohon ini menunjuk kepada hidup kekal yang dikaruniakan kepada semua orang yang mendiami kota yang baru itu (Kej 2:9; 3:22). Daun-daun yang berkhasiat menyembuhkan itu menggambarkan ketidakhadiran apa pun yang menyebabkan kesakitan jasmani ataupun rohani (bd. Yeh 47:12); perhatikanlah bahwa dalam tubuh baru kita nanti, kita masih akan terus bergantung pada Tuhan untuk kehidupan, kekuatan, dan kesehatan.

(0.80) (Why 2:6) (full: ENGKAU MEMBENCI SEGALA PERBUATAN PENGIKUT-PENGIKUT NIKOLAUS, YANG JUGA KUBENCI. )

Nas : Wahy 2:6

Pengikut-pengikut Nikolaus ini (bd. ayat Wahy 2:15) barangkali menyatakan, seperti pengajaran Bileam

(lihat cat. --> Wahy 2:14),

[atau ref. Wahy 2:14]

bahwa percabulan tidak akan mempengaruhi keselamatan seorang dalam Kristus. Dengan jelas PB menyatakan hal yang sebaliknya bahwa orang sedemikian tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah (1Kor 6:9-10). Allah membenci aliran sesat yang mengajarkan bahwa kita dapat tetap selamat sekalipun pada saat yang sama kita hidup dalam percabulan. Membenci apa yang dibenci Allah merupakan ciri khas orang-orang yang setia kepada Kristus (Mazm 139:21; Ams 8:13;

lihat cat. --> Yoh 3:19).

[atau ref. Yoh 3:19]

(0.80) (Why 2:14) (full: AJARAN BILEAM. )

Nas : Wahy 2:14

Bileam adalah seorang nabi palsu yang menjual pelayanannya kepada seorang raja kafir dan menasihati dia untuk mencobai Israel supaya mencemarkan iman mereka dengan melakukan penyembahan berhala dan kebejatan (Bil 22:5,7; 25:1,2; 31:16;

lihat cat. --> 2Pet 2:15).

[atau ref. 2Pet 2:15]

Karena itu, ajaran Bileam ini menunjuk kepada guru-guru dan pengkhotbah yang korup, yang sedang memimpin umat ke dalam kompromi yang parah dengan kebejatan, keduniawian dan ideologi-ideologi palsu, yang kesemuanya hanya dimaksudkan demi keuntungan pribadi atau perolehan harta kekayaan. Jemaat di Pergamus rupanya memiliki guru-guru yang mengajarkan bahwa iman yang menyelamatkan dan gaya hidup yang amoral itu masih bisa berjalan bersama-sama.

(0.80) (Why 3:5) (full: MENGHAPUS NAMANYA. )

Nas : Wahy 3:5

Dengan jelas setiap orang yang telah mengalami kelahiran baru, tetapi kemudian menolak untuk bertekun dalam iman dan untuk menang, maka namanya akan dihapus dari kitab kehidupan

(lihat cat. --> Wahy 2:7).

[atau ref. Wahy 2:7]

Terhapusnya nama dari kitab kehidupan berarti kehilangan hidup kekal itu sendiri (Wahy 2:7,10-11) dan pada akhirnya dihukum dalam lautan api (Wahy 20:15). Inilah yang dikatakan oleh Roh kepada jemaat-jemaat (ayat Wahy 3:6; 13:8; 17:8; 20:12; 21:27; bd. Kel 32:32).

(0.80) (Why 6:11) (full: SAUDARA-SAUDARA ... YANG AKAN DIBUNUH. )

Nas : Wahy 6:11

Beberapa orang akan diberikan peluang untuk diselamatkan selama masa kesengsaraan itu, yaitu mereka yang ada di bumi yang tidak pernah mendengar atau mengerti Injil secukupnya. Tetapi, mereka yang telah mendengar Injil sebelum keangkatan gereja, namun tetap hidup dalam dosa tidak akan diberikan kesempatan lagi untuk menerima keselamatan setelah gereja diangkat dari dunia

(lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

Allah akan mendatangkan kesesatan atas mereka, sehingga mereka tidak akan pernah bisa percaya lagi

(lihat cat. --> 2Tes 2:10;

lihat cat. --> 2Tes 2:11;

lihat cat. --> 2Tes 2:12).

[atau ref. 2Tes 2:10-12]

(0.80) (Why 18:9) (full: RAJA-RAJA ... MENANGISI DAN MERATAPINYA. )

Nas : Wahy 18:9

Semua orang yang terutama memperhatikan uang, kemewahan, kepuasan dan kesenangan akan menangis dan berkabung, karena ilah kehidupan mereka dihancurkan. Mereka tidak lagi beruntung dalam perdagangan, karena kekayaannya yang banyak telah hilang (bd. Yak 5:1-6). Di sini dengan jelas Allah menunjukkan kebencian-Nya terhadap usaha dan pemerintahan yang dilandaskan atas ketamakan dan kuasa yang bersifat menjajah. Ia menentang setiap orang yang memburu kekayaan, kedudukan dan kesenangan, bukannya nilai-nilai sederhana dari Yesus Kristus. Mereka yang hidup dalam kemewahan dan kesenangan yang mementingkan diri sendiri akan diruntuhkan oleh murka Allah.

(0.80) (Why 22:19) (full: ALLAH AKAN MENGAMBIL. )

Nas : Wahy 22:19

Yohanes mengakhiri wahyu dari Yesus Kristus ini dengan suatu peringatan mengenai dahsyatnya kemungkinan bagi seseorang untuk kehilangan bagiannya dalam pohon kehidupan dan kota kudus itu. Kita tidak boleh mempunyai sikap yang tak peduli terhadap kitab ini atau bagian manapun dari Alkitab yang kudus ini. Sikap semacam ini dinyatakan jikalau kita memilih untuk mempercayai hanya beberapa bagian tertentu dari penyataan Allah dan menolak bagian-bagian lain yang tidak kita sukai, atau jika kita mengajarkan gagasan-gagasan kita sendiri seolah-olah itu merupakan bagian dari Firman Allah, (ayat Wahy 22:18). Seperti pada awal pengembaraan manusia di atas bumi ini, kegagalan untuk mengikuti Firman Allah dengan sungguh-sungguh merupakan soal yang menyangkut hidup dan mati (lih. Kej 3:3-4).

(0.80) (Why 4:6) (jerusalem: lautan) Lautan itu barangkali "air di atas cakrawala", Kej 1:7; Maz 104:3, atau "Lautan" dalam bait Allah, 1Ra 7:23-26, wadah air pembasuh liturgis
(0.80) (Why 17:3) (jerusalem: padang gurun) Ialah tempat tinggal binatang-binatang najis, Ima 16:8; 17:7
(0.80) (Why 2:18) (sh: Batas tipis toleransi dan kompromi (Sabtu, 26 Oktober 2002))
Batas tipis toleransi dan kompromi

Ruhan, Raja Gereja, kali ini mengingatkan sidang jemaat di Tiatira, yang di satu sisi masih memiliki hal-hal yang indah, yakni kasih dan iman sebagaimana terungkap dalam pelayanan dan ketekunan mereka. Istilah ketekunan barangkali menyiratkan adanya rintangan-rintangan dalam pelayanan yang jeaat Tiatira kerjakan. Namun, mereka tidak undur dari pelayanan tersebut. Bahkan, kasih dan iman mereka itu berbuahkan pelayanan yang secara kuntitatif semakin meningkan (ayat akhir+hidup+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">9). Jemaat Tiatira adalah jemaat yang aktif, dan itu berakar pada kasih dan iman mereka.

Namun demikian, kelemahan jemaat Tiatira juga tidak luput dari pengamatan Tuhan, Raja Gereja. Ia tahu ada sesuatu yang tidak beres dalam jemaat Tiatira. Ia mencela jemaat tersebut karena membiarkan ketidakberesan tersebut tanpa tindakan penanganan. Persoalannya, seperti halnya di jemaat Pergamus, di jemaat Tiatira berkembang suatu bidat yang sudah pasti “mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku” (ayat akhir+hidup+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">20). Kesesatan itu bermuara pada perzinahan dan kompromi dengan tuntutan dunia yang menganiaya Gereja. ‘Seluk-beluk iblis’ yang dimaksud mungkin semacam ajaran sekaligus praktik ritus misterius yang bermuara pada pemuasan hawa nafsu berikut penyangkalan terhadapnya sebagai dosa dan kecemaran. Anehnya, sidang jemaat Tiatira membiarkan hal itu. Toleransi macam ini, dicela secara tajam oleh Tuhan, Raja Gereja. Ia tidak hanya tidak rela Gereja-Nya dirusak oleh penyimpangan ajaran dan praktik hidup yang tak bermoral, tetapi juga tidak rela Gereja-Nya mendiamkan pembusukan yang terjadi di dalamnya.

Dalam keadaan seperti itu, masih ada orang-orang yang tidak rela melihat keadaan tersebut. “Orang-orang lain di Tiatira” (ayat akhir+hidup+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A66&tab=notes" ver="">24). Kelihatannya mereka adalah kelompok minoritas. Mereka mempertahankan diri agar tidak terbawa-bawa ke dalam arus penyesatan.

Renungkan: Berusahalah tetap setia pada kebenaran Injil dan hidup dalam kekudusan. Karena Tuhan, Raja Gereja meminta kita untuk tetap untuk memelihara kesetiaan tersebut.



TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA