Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 281 - 300 dari 374 ayat untuk memperoleh penghasilan (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.05) (Mat 3:2) (full: BERTOBATLAH. )

Nas : Mat 3:2

Makna dasar dari pertobatan (Yun. _metanoeo_) adalah "berbalik". Yang dimaksudkan adalah berbalik dari cara hidup yang jahat kepada Kristus, dan melalui Dia kepada Allah (Yoh 14:1,6; Kis 8:22; 26:18; 1Pet 2:25).

  1. 1) Keputusan untuk berbalik dari dosa kepada keselamatan di dalam Kristus menyangkut hal menerima Kristus bukan hanya sebagai Juruselamat dari hukuman dosa, tetapi juga sebagai Tuhan atas kehidupan kita. Jadi, pertobatan meliputi pergantian penguasa -- dari kekuasaan Iblis (Ef 2:2) kepada kekuasaan Kristus dan Firman-Nya (Kis 26:18).
  2. 2) Pertobatan merupakan keputusan yang sukarela pada pihak orang berdosa, yang dimungkinkan oleh kasih karunia yang memberi kemampuan kepada mereka untuk melakukannya ketika mereka mendengar dan percaya kepada Injil (Kis 11:21;

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

  3. 3) Definisi iman yang menyelamatkan sebagai "sekedar percaya" kepada Kristus sebagai Juruselamat sama sekali tidak memadai apabila dihadapkan dengan tuntutan Kristus untuk bertobat. Menjelaskan iman yang menyelamatkan dalam suatu cara yang tidak mengharuskan seseorang meninggalkan dosa adalah memutarbalikkan secara membahayakan ajaran Alkitab tentang penebusan. Iman yang menyertakan pertobatan adalah syarat untuk memperoleh keselamatan (bd. Mr 1:15; Luk 13:3,5; Kis 2:38; 3:19; 11:21).
  4. 4) Pertobatan merupakan pesan pokok para nabi PL (Yer 7:3; Yeh 18:30; Yoel 2:12-14; Mal 3:7), Yohanes Pembaptis (Mat 3:2), Yesus Kristus (Mat 4:17; 18:3; Luk 5:32) dan orang Kristen PB (Kis 2:38; 8:22; 11:18; 2Pet 3:9). Pemberitaan pertobatan harus senantiasa mendampingi berita Injil (Luk 24:47).
(0.05) (Mat 12:31) (full: HUJAT TERHADAP ROH KUDUS. )

Nas : Mat 12:31

Hujat terhadap Roh Kudus adalah penolakan terus-menerus dan dengan sengaja terhadap kesaksian Roh Kudus mengenai Kristus, Firman-Nya dan karya-Nya yang menginsafkan orang akan dosa (bd. Yoh 16:7-11). Orang yang menolak dan melawan suara Roh Kudus ini menjauhkan diri sendiri dari satu-satunya kekuatan yang dapat membawanya kepada pengampunan dosa. Proses yang membawa kepada hujat terhadap Roh Kudus adalah sebagai berikut:

  1. 1) Mendukakan Roh (Ef 4:30), apabila diteruskan akan membuat orang menentang Roh Kudus (Kis 7:51);
  2. 2) Menentang Roh Kudus akan membawa kepada memadamkan api Roh (1Tes 5:19);
  3. 3) Memadamkan api Roh membuat seseorang mengeraskan hatinya (Ibr 3:8-13);
  4. 4) Mengeraskan hati menghasilkan pikiran yang rusak sehingga yang benar dikatakan salah dan yang salah dikatakan benar (Yes 5:20; Rom 1:28). Pada saat pengerasan hati ini telah mencapai tingkatan tertentu, yang ditetapkan oleh Allah saja, maka Roh Kudus tidak lagi akan berusaha untuk menuntun orang itu kepada pertobatan (bd. Kej 6:3;

    lihat cat. --> Ul 29:18-21;

    lihat cat. --> 1Sam 2:25;

    lihat cat. --> Ams 29:1).

    [atau ref. Ul 29:18-21; 1Sam 2:25; Ams 29:1]

    Bagi orang yang khawatir mengenai kemungkinan telah melakukan dosa yang tidak bisa diampuni ini, kenyataan bahwa ia ingin memperoleh pengampunan dosa dan kesediaan untuk bertobat dari dosa adalah bukti bahwa ia tidak melakukan dosa yang tak terampuni ini

    (lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).

(0.05) (Mat 24:11) (full: BANYAK NABI PALSU AKAN MUNCUL. )

Nas : Mat 24:11

Menjelang kesudahan akhir zaman para nabi dan pengkhotbah palsu akan terdapat di mana-mana

(lihat art. GURU-GURU PALSU).

Sebagian besar umat dan negara-negara Kristen akan murtad. Mereka yang sungguh-sungguh setia kepada kebenaran Firman Allah dan kebenaran alkitabiah merupakan minoritas.

  1. 1) Mereka yang mengakui dirinya orang beriman akan menerima "wahyu yang baru" sekalipun itu bertentangan dengan penyataan Firman Allah. Hal ini akan menimbulkan perlawanan terhadap kebenaran Alkitab di kalangan gereja-gereja

    (lihat cat. --> 1Tim 4:1;

    lihat cat. --> 2Tim 3:8 dan

    lihat cat. --> 2Tim 4:3).

    [atau ref. 1Tim 4:1; 2Tim 3:8; 4:3]

    Mereka yang memberitakan Injil yang sesat mungkin sekali memperoleh kedudukan kepemimpinan strategis dalam organisasi gereja dan sekolah teologi

    (lihat cat. --> Mat 7:22),

    [atau ref. Mat 7:22]

    sehingga mereka berpeluang untuk menipu dan menyesatkan banyak orang di dalam gereja

    (lihat cat. --> Gal 1:9;

    lihat cat. --> 2Tim 4:3;

    [atau ref. Gal 1:9; 2Tim 4:3]

    2Pet 3:3-4).
  2. 2) Di seluruh dunia berjuta-juta orang akan terlibat dalam ilmu gaib, ilmu nujum, sihir, spiritisme, dan pemujaan Iblis. Pengaruh setan-setan dan roh-roh jahat akan makin meningkat

    (lihat cat. --> 1Tim 4:1).

    [atau ref. 1Tim 4:1]

  3. 3) Perlindungan terhadap tipu daya ini terdapat dalam iman dan kasih yang abadi terhadap Kristus, dalam penyerahan kepada kekuasaan mutlak dari Firman Allah (ayat Mat 24:4,11,13,25) dan dalam suatu pengenalan yang sangat cermat akan Firman itu

    (lihat cat. --> 1Tim 4:16).

    [atau ref. 1Tim 4:16]

(0.05) (2Kor 2:6) (full: SUDAHLAH CUKUP TEGORAN. )

Nas : 2Kor 2:6

Dari bagian ini kita memperoleh pengertian mengenai pola disiplin PB bagi seorang anggota jemaat yang melakukan suatu kesalahan yang serius (mis. kebejatan, perzinahan, dsb.; lih. pasal 1Kor 5:1-13).

  1. 1) Demi mempertahankan integritas jemaat Kristus (bd. 1Kor 5:1-2), maka gereja harus menegor pelanggar dengan tegoran yang cukup keras sehingga membuahkan pembaharuan rohani, namun tidak terlalu keras sehingga meniadakan pengharapan akan rahmat ilahi dan penerimaannya kembali ke dalam persekutuan (ayat 2Kor 2:7). Perhatikanlah bahwa pengampunan dan kasih tidak dikaruniakan tanpa syarat kepada si pelanggar.
  2. 2) Setelah diberikan hukuman yang cukup, apabila orang yang berdosa itu bertobat dan hancur hati, maka dia harus diampuni dan dihibur dalam suatu roh kasih (ayat 2Kor 2:7-8).
  3. 3) Hukuman dan pemulihan terhadap orang berdosa itu harus dilakukan dalam roh yang lemah lembut (Gal 6:1), sedih, tulus, kejengkelan, dan takut akan Allah dan Firman-Nya, semangat untuk nama baik Allah, dan kesiagaan untuk melihat keadilan ditegakkan dengan jalan meminta pertanggungjawaban kepada orang yang bersalah (lih. 2Kor 7:11; bd. 1Kor 5:5,13). Banyak gereja masa kini telah meninggalkan disiplin gereja PB. Mereka menyokong toleransi terhadap dosa, meminta pengampunan yang tak bersyarat, menawarkan kasih karunia yang tak bernilai dan menolak untuk mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat (lih. pasal Wahy 2:1-3:22). Sebagai akibatnya, dosa dianggap remeh dan ketakutan akan Allah tidak ada lagi dalam jemaat mereka

    (lihat cat. --> Mat 18:15

    [atau ref. Mat 18:15]

    tentang disiplin gereja).
(0.05) (Flp 3:8) (full: SUPAYA AKU MEMPEROLEH KRISTUS. )

Nas : Fili 3:8-11

Ayat-ayat ini memperlihatkan hati rasul Paulus dan hakikat kekristenan. Kerinduan terbesar Paulus ialah mengenal Kristus dan mengalami persekutuan pribadi dan keakraban dengan Dia secara lebih erat. Usahanya untuk mencapai hal-hal ini menyangkut yang berikut:

  1. 1) Mengenal Kristus secara pribadi dan juga mengetahui cara-cara, sifat, dan tabiat-Nya seperti yang dinyatakan dalam Firman Allah. Pengenalan yang sebenarnya akan Kristus meliputi mendengarkan Firman-Nya, mengikuti Roh-Nya, menanggapi semua tindakan-Nya dengan iman, kebenaran dan ketaatan, serta menyatu dengan segala urusan dan maksud-Nya.
  2. 2) Berada di dalam Dia (ayat Fili 3:9), yaitu mempunyai persatuan dan persekutuan dengan Kristus yang menghasilkan suatu kebenaran yang dialami sebagai karunia dari Allah saja (Fili 1:10-11;

    lihat cat. --> 1Kor 1:30;

    [atau ref. 1Kor 1:30]

    lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN).

  3. 3) Mengenal kuasa kebangkitan-Nya (ayat Fili 3:10), yaitu mengalami pembaharuan hidup, kelepasan dari dosa (Rom 6:4; Ef 2:5-6), dan kuasa Roh yang menghasilkan kesaksian yang efektif, penyembuhan, mukjizat, dan akhirnya kebangkitan kita sendiri dari antara orang mati (ayat Fili 3:11; Ef 1:18-20).
  4. 4) Mengambil bagian dalam penderitaan Kristus dengan menyangkal diri, menyalibkan manusia lama, dan menderita karena Kristus dan kerajaan-Nya (bd. Fili 1:29; Kis 9:16; Rom 6:5-6; 1Kor 15:31; 2Kor 4:10; Gal 2:20; Kol 1:24; 1Pet 4:13).
(0.05) (Ibr 9:14) (full: DARAH KRISTUS. )

Nas : Ibr 9:14

Darah Kristus merupakan pusat dari konsep penebusan dalam PB (1Kor 10:16; 11:27; Ef 2:13; 1Pet 1:2; Wahy 7:14; 12:11). Di atas salib, Kristus mencurahkan darah-Nya yang tidak berdosa agar dapat menghapus dosa-dosa kita serta mendamaikan kita dengan Allah (Ibr 5:8; Rom 5:19; Fili 2:8; bd. pasal Im 16:1-30).

Dengan darah-Nya, Kristus mengerjakan hal-hal berikut:

  1. 1) Darah-Nya mengampuni dosa semua orang yang bertobat dan percaya (Mat 26:28).
  2. 2) Darah-Nya menebus semua orang percaya dari kuasa Iblis dan kejahatan (Kis 20:28; Ef 1:7; 1Pet 1:18-19; Wahy 5:9; 12:11).
  3. 3) Darah-Nya membenarkan semua orang percaya kepada-Nya (Rom 3:24-25).
  4. 4) Darah-Nya menyucikan hati nurani orang-orang percaya sehingga mereka dapat melayani Allah tanpa kesalahan dengan penuh keyakinan (Ibr 9:14; Ibr 10:22; 13:18).
  5. 5) Darah-Nya menyucikan umat Allah (Ibr 13:12; 1Yoh 1:7-10).
  6. 6) Darah-Nya membuka jalan bagi orang-orang percaya untuk langsung menghampiri Allah melalui Kristus untuk memperoleh kasih karunia, kemurahan, pertolongan, dan keselamatan (Ibr 7:25; 10:19; Ef 2:13,18).
  7. 7) Darah-Nya adalah jaminan untuk semua janji dari perjanjian baru (Ibr 10:29; 13:20; Mat 26:28; 1Kor 11:25).
  8. 8) Kuasa darah Kristus yang menyelamatkan, mendamaikan, dan menyucikan itu senantiasa tersedia untuk orang-orang pada waktu mereka menghampiri Allah melalui Kristus (Ibr 7:25; 10:22; 1Yoh 1:7).
(0.05) (Yak 5:15) (full: DOA YANG LAHIR DARI IMAN AKAN MENYELAMATKAN ORANG SAKIT )

Nas : Yak 5:15

(versi Inggris NIV -- "menyembuhkan"). Yakobus berbicara tentang penyakit jasmaniah. Kita boleh menangani penyakit dengan minta doa dari para penatua atau pemimpin gereja.

  1. 1) Tugas para gembala dan pemimpin gereja ialah mendoakan orang sakit dan mengoles mereka dengan minyak. Perhatikan bahwa tanggung jawab para penatua ialah memanjatkan doa iman. Itu bukan tanggung jawab orang sakit. PB menempatkan beban utama untuk memperoleh kesembuhan pada gereja dan pemimpinnya.
  2. 2) Minyak rupanya melambangkan kuasa Roh Kudus yang menyembuhkan; minyak itu dipakai untuk membantu iman (bd. Mr 6:13).
  3. 3) Yakobus menekankan bahwa yang terpenting adalah doa. Doa yang efektif harus dipanjatkan dalam iman jikalau orang sakit akan disembuhkan. Tuhan akan memberikan iman sesuai dengan kehendak-Nya

    (lihat cat. --> Mat 17:20;

    [atau ref. Mat 17:20]

    lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).

  4. 4) Mungkin orang tidak selalu disembuhkan; sekalipun demikian, gereja harus terus-menerus mencari kuasa penyembuhan kerajaan Allah dalam belas kasihan terhadap orang sakit dan demi kemuliaan Kristus

    (lihat art. PENYEMBUHAN ILAHI).

(0.05) (Kej 8:1) (sh: Bumi dan ciptaan baru (Senin, 10 Februari 2003))
Bumi dan ciptaan baru

Kalimat awal dari perikop ini memberi kesan bahwa Allah "sempat" melupakan keberadaan seluruh isi bahtera. Benarkah demikian? Tidak! Ungkapan bahwa Allah mengingat Nuh ini (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">1) justru menegaskan pengalaman Allah yang terus menerus setia menyertai Nuh, menuntaskan rencana penyelamatan-Nya bagi dunia melalui Nuh. Kemarahan Allah ada akhirnya. Allah mengembalikan air ke dalam batasannya.

Kisah air bah membukakan dua hal kepada kita. Pertama, kisah itu menyisakan kenangan pahit dan tak terlupakan. Dosa tidak pernah memberikan kebahagiaan dalam hidup dan bagi kondisi dunia ini. Kedua, kisah itu mendatangkan sukacita karena di balik penghukuman Allah, Allah berbelas kasihan kepada umat-Nya. Penyelamatan Nuh dan keluarganya, beserta wakil dari semua makhluk yang bernyawa, menggambarkan pemulihan ciptaan dan penciptaan suatu umat perjanjian. Nuh yang telah memperoleh anugerah keselamatan dari Allah mendirikan mezbah sebagai respons syukur dan terima kasihnya kepada Allah. Mezbah tersebut bukan upaya Nuh untuk membujuk Allah agar menyingkirkan murka- Nya seperti yang banyak dipahami di dalam agama-agama manusia tentang kurban-kurban. Mezbah itu justru adalah ungkapan syukur Nuh atas inisiatif Allah baik dalam menghukum maupun terlebih dalam menyelamatkan. Kini, Nuh mengemban tugas berat, memulai dari awal, yaitu mengisi dan membentuk bumi ciptaan baru.

Kita memiliki Allah yang dahsyat, dan berdaulat penuh atas dunia. Itu sebabnya, kejahatan manusia tidak dapat menggagalkan rencana Allah untuk mempertahankan kelangsungan hidup dunia ciptaan-Nya, apalagi menggagalkan rencana penyelamatan-Nya! Renungkan: Keseriusan Allah terhadap rencana-Nya tersebut terwujud dalam Putra-Nya sendiri, yang rela mati, demi menyelamatkan orang- orang pilihan-Nya dari murka kekal.

(0.05) (Kel 12:21) (sh: Darah dan tebusan (Jumat, 15 April 2005))
Darah dan tebusan


Ritual yang dilaksanakan pada hari Paskah, berupa pemotongan domba dan pengolesan darahnya ke tiang pintu rumah orang-orang Israel dilakukan pada malam ketika mereka akan keluar dari Mesir. Hal ini dilakukan sebelum tulah yang kesepuluh dijatuhkan atas Mesir sebagai suatu tanda nyata bahwa Allah tidak akan menghukum orang Israel dengan tulah tersebut (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">23,27).

Lebih daripada hanya sebagai penangkal datangnya tulah, orang Israel yakin darah yang dioleskan di tiang pintu rumah mereka menghapuskan dosa seisi rumah itu. Lalu, daging domba panggang yang dimakan pada perayaan ini ialah daging yang menyucikan mereka yang memakannya. Dengan berpartisipasi dalam ritual Paskah ini, umat Tuhan menyucikan diri mereka di hadapan Tuhan dan menjadi bangsa yang kudus (Lihat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">19:6).

Setelah semua ritual itu dilakukan, tulah kesepuluh dinyatakan (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">12:29-33). Semua rumah tangga orang Mesir, termasuk Firaun, bahkan ternak-ternak mereka kehilangan anak-anak sulungnya. Namun, mereka yang telah disucikan oleh Tuhan, yaitu orang-orang Israel tidak memperoleh kutukan tersebut. Mereka selamat bahkan justru diizinkan untuk pergi keluar dari Mesir. Orang-orang Mesir yang telah melihat kutukan dahsyat Tuhan menimpa mereka, mendesak dan memaksa semua orang Israel untuk pergi (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">33).

Para penulis Perjanjian Baru melihat peristiwa kematian Yesus Kristus pada rentetan ritual Paskah ini. Mereka mengartikan sifat kematian-Nya, untuk menyelamatkan, menyucikan, dan menebus manusia. Dia adalah Anak Domba yang dipersembahkan untuk keselamatan setiap orang yang percaya kepada-Nya (Ibr. 9:12). Lebih jauh lagi, di dalam peringatan Perjamuan Kudus, kita diingatkan akan peristiwa tersebut setiap kali kita memakan roti dan meminum anggur.

Renungkan: Allah telah menebus kita di dalam Yesus Kristus. Kita patut bersyukur karena hal itu. Yesus telah menjadi domba paskah bagi kita yang percaya kepada-Nya.

(0.05) (Im 17:10) (sh: Darah yang sakral dan hidup yang suci (Kamis, 19 September 2002))
Darah yang sakral dan hidup yang suci

Sistim pegorbanan dalam Perjanjian Lama merupakan pemberian Tuhan yang penuh anugrah kepada UmatNya. Walaupun anugrah ini diberikan dengan cuma-cuma, namun tidaklah boleh diperlakukan dengan sembarangan. Tuntutan untuk memiliki pola hidup yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain, merupakan padanan dari anugrah tersebut.

Hal inilah yang mendasari mengapa Tuhan melarang Israel memakan darah. Melalui peraturan ini, Tuhan mengajarkan beberapa hal kepada Israel: [1] menghargai kesakralan kehidupan yang adalah milik Tuhan. Karena itu tidak memakan atau meminum darah merupakan penghargaan terhadap kehidupan dan penciptanya; [2] menghargai makna penebusan yang terkandung dalam penumpahan darah hewan korban. Darah merupakan lambang penebusan bagi nyawa manusia (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">11). Darah anak domba yang tidak bersalah haruslah ditumpahkan untuk menggantikan kesalahan manusia. Lambang dan makna penebusan ini akan dirusakkan jika Israel memakan atau meminum darah; [3] menghargai anugrah Tuhan melalui gaya hidup yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Memakan darah merupakan kebiasaan praktik-praktik penyembahan berhala pada masa itu. Israel sebagai umat kudus Allah telah dipisahkan dan dibedakan dari bangsa-bangsa asing disekitar mereka

Peraturan yang memberikan perhatian terhadap kesakralan darah ini memiliki makna spiritual yang penuh bagi Kristen. Prinsip ini digenapi oleh kematian Kristus yang menggantikan dosa manusia (Rom 5:11). Kristen dibenarkan, diampuni dan diselamatkan melalui darah Kristus (Rom. 5:9; Ef. 1:17). Melalui darahNya kita memperoleh akses langsung dengan Allah (Ibr. 10:19–22), mengalamai kemenangan atas yang jahat (Wah. 12:10-11), dan berdiri melayani Tuhan dihadapan kemuliaanNya yang kekal (Wah. 7:14-15).

Renungkan: Pemahaman Teologis yang benar merupakan bagian esensial dalam kehidupan umat Tuhan, namun belumlah memadai jikalau tak diiringi oleh praktek hidup yang suci. Pemahaman yang teraplikasi melalui kehidupan praktis yang suci merupakan identitas umat Tuhan.

(0.05) (Ul 19:14) (sh: Keadilan Tuhan (Jumat, 25 Juni 2004))
Keadilan Tuhan

Salah satu perintah Tuhan yang sangat ditekankan di PL namun yang sering dilanggar oleh umat-Nya ialah keadilan. Perjanjian Lama sangat menekankan hal ini agar umat Tuhan berlaku adil terhadap sesamanya dan juga terhadap orang lain di sekitarnya. Hal ini kelihatannya amat sensitif di kalangan orang-orang yang hidup di Timur Tengah pada zaman PL. Kebanyakan mereka menghukum orang jahat secara berlebihan bahkan menghukum orang yang tidak berbuat jahat hanya untuk membela kepentingan mereka yang duduk di dalam jabatan-jabatan yang tinggi.

Perikop hari ini mengajarkan kita bahwa Allah menghendaki agar bangsa Israel menghukum mereka yang memang seharusnya dihukum dengan hukuman yang setimpal. Keputusan harus diambil berdasarkan kesaksian lebih dari satu orang (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">15). Orang yang mengucapkan saksi dusta (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">18-19), harus dijatuhi hukuman sesuai dengan apa yang ia saksikan mengenai orang yang tidak bersalah. Allah menghendaki orang Israel untuk berlaku adil, sehingga mereka dapat menunjukkan jati dirinya sebagai umat Allah, yang berbeda dari bangsa lain. Dalam masa prapembuangan kita melihat bahwa kemunduran Israel dari Allah berjalan seiring pula dengan berbagai ketidakadilan keji.

Di Indonesia di mana banyak orang menghalalkan segala cara untuk memperoleh kepentingan diri sendiri atau golongan, kita sebagai Kristen dipanggil Allah untuk berlaku adil bagi semua orang, bukan kepada orang Kristen saja, tetapi juga kepada orang nonkristen. Kita harus berani menjunjung dan membela keadilan apapun konsekuensinya. Allah menghendaki agar umat-Nya melakukan itu. Dengan berlaku adil, kita sudah mewujudkan rencana dan sifat Allah di dalam dunia ini.

Renungkan: Jangan berdoa agar Tuhan memberkati bangsa kita, bila kita tidak sedia berjuang menegakkan keadilan dan mengajak orang lain memperjuangkan hal yang sama.

(0.05) (1Sam 1:19) (sh: Allah mengingat, doa terjawab! (Senin, 28 Juli 2003))
Allah mengingat, doa terjawab!

Dalam perikop terdahulu, kita mengetahui bahwa meskipun Hana belum memperoleh jawaban akhir dari ungkapan pergumulannya kepada Allah, tetapi ia telah mengalami perubahan. Paling tidak kesedihan telah berlalu dari hatinya. Kalimat "penantian itu membosankan", rupa-rupanya tidak berlaku bagi Hana. Kuncinya hanya satu, Hana memiliki keyakinan yaitu bahwa ia telah mengungkapkan isi hatinya pada Allah, Sang Sumber Pengharapan.

Bagaimana sikap Allah? Jika kita memperhatikan anak kalimat "Tuhan ingat kepadanya," (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">19) mungkinkah Allah sebelumnya telah melupakan Hana? Seperti juga terhadap Abraham, Ishak, Yakub, ketika Allah mengingat kembali perjanjian-Nya terhadap mereka, begitu jugalah Allah mengingat Hana. Tindakan Allah ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa daya ingat Allah melemah, tetapi hal ini mengindikasikan bahwa Allah menyelesaikan rencana-Nya secara bertahap, termasuk rencana Allah mengabulkan permintaan Hana. Allah menjawab permohonan Hana dengan menghadirkan Samuel.

Melalui permohonan Hana dan pemenuhan permohonannya oleh Allah, kepada Kristen sekarang ini dipaparkan beberapa hal penting: pertama, bahwa Allah tidak pernah menutup mata dan telinga-Nya terhadap setiap ungkapan umat-Nya. Seharusnya umat tidak tergesa- gesa menilai bahwa Allah tidak akan pernah mendengarkan doanya karena memiliki latar belakang hidup yang kelam, atau selalu melakukan perbuatan dosa. Datanglah kepada Allah, ungkapkanlah segala pergumulan Anda kepada-Nya. Kedua, isi doa Hana berorientasi kepada kepentingan Allah, bukan kepada kepentingan pribadi. Ketiga, Allah pasti menjawab semua permohonan doa umat- Nya sesuai dengan rencana dan tujuan-Nya.

Renungkan: Allah menyelesaikan semua permohonan umat-Nya secara bertahap. Karena itu teladanilah Hana yang sabar dan setia.

(0.05) (1Raj 17:1) (sh: Yang berkhianat dan yang taat (Jumat, 20 Agustus 2004))
Yang berkhianat dan yang taat

Ahab dan Elia, keduanya adalah umat Tuhan, tetapi berbeda dalam ketaatan. Ahab, raja Israel, telah mengalami pertolongan Tuhan dalam peperangan. Akan tetapi, ia tetap tidak taat. Sedangkan Elia taat menyuarakan penghukuman Allah, meski taruhannya adalah nyawanya.

Ahab tetap menyembah Baal, dewa pemberi hujan dan kesuburan. Maka lewat Elia, Allah menyatakan kuasa-Nya, yaitu hujan dan embun tidak akan turun sampai Elia mengatakannya (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">1). Ini mengakibatkan kerajaan Israel terancam masa kekeringan yang berlanjut dengan masa paceklik. Melalui masa kekeringan ini Ahab dapat melihat siapakah yang sesungguhnya berkuasa atas alam semesta, Allah atau Baal. Mampukah Baal menghalau kekeringan dan memberi hujan?

Elia yang taat dilindungi oleh Allah secara ajaib. Allah memerintahkan Elia agar bersembunyi di tepi Sungai Kerit (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">2-3). Ia terpelihara dari bencana yang melanda negerinya karena minum air Sungai Kerit dan memperoleh makanan dari burung gagak yang mengantarnya setiap hari (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">4-6). Saat air sungai kering, Allah melanjutkan pemeliharaan-Nya melalui seorang janda di Sarfat (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">7-10). Janda ini hanya memiliki persediaan makanan yang terakhir untuk dia dan anaknya (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">11-12). Akan tetapi, karena taat maka ia melakukan permintaan Elia sehingga janda itu dan anaknya terpelihara (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">13-15). Allah memelihara hidup keluarga janda di Sarfat ini secara ajaib (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">16). Bahkan anak janda yang mati karena sakit keras, dihidupkan kembali oleh Allah (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">17-24).

Ahab berlaku tidak taat sehingga mendapat hukuman, sedangkan Elia dan janda di Sarfat berlaku taat sehingga mendatangkan berkat atas diri serta keluarganya. Tuhan menghendaki kita berlaku taat, meski dalam menjalani ketaatan kepada Tuhan, terkadang kita perlu berkorban. Tuhan menghargai anak-Nya yang taat kepada-Nya dengan pemeliharaan yang ajaib. Pemeliharaan Allah yang ajaib tetap berlaku pada masa kini.

Renungkan: Ingatlah bahwa ketaatan dalam melakukan perintah Tuhan mendatangkan berkat Tuhan atas diri dan keluarga Anda.

(0.05) (1Raj 20:1) (sh: Mengandalkan Tuhan (Selasa, 24 Agustus 2004))
Mengandalkan Tuhan

Banyak orang sulit untuk memperoleh kepastian dengan mengandalkan satu hal saja. Sebab itu, mereka cenderung mengandalkan beberapa hal sebagai pedoman dalam hidup agar merasa lebih pasti dan lebih terjamin.

Ahab adalah raja Israel yang tidak memiliki prinsip dan mengandalkan banyak hal, tergantung pada situasi dan kondisi. Kadang dia mau bekerja sama dengan bangsa yang menghina Tuhan, atau bersedia tunduk menjadi jajahan negara lain (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">4), tetapi terkadang ia mengandalkan Tuhan juga (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">13-16).

Perikop ini menceritakan bahwa Ahab sebenarnya tersinggung dengan permintaan Benhadad, raja Aram, namun ia tidak mampu menolak sebelum ia didukung oleh semua tua-tua negeri (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">7,9). Ahab sulit untuk mengandalkan Tuhan saja, meski Tuhan telah menunjukkan kuasa-Nya dalam pertempuran melawan Benhadad (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">14-21), bahkan setelah Tuhan menjamin kehidupan masa depan Ahab yang masih gelap (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">22).

Lebih mudah tampaknya bagi kita percaya bahwa Tuhan bertindak dalam hal-hal yang telah terjadi di masa lampau, seperti: bagaimana Tuhan berbicara kepada Abraham, Musa, dan Petrus. Kita juga lebih mudah percaya tentang hal-hal yang belum terjadi di masa depan, seperti: janji Tuhan untuk menjemput anak-anak-Nya pulang ke surga. Kedua hal ini mudah dipercayai sebagai teori yang tidak melibatkan kita secara langsung. Tetapi untuk saat ini, ketika kita terlibat langsung, kita kurang mampu mengandalkan Tuhan sepenuhnya dengan tulus, menyerahkan keinginan dan kekhawatiran dalam hidup ini untuk diatur dan ditentukan oleh Tuhan.

Memang sulit menjadi orang yang hanya mengandalkan Tuhan saja, terutama jika kita kurang mempercayai bahwa perencanaan Tuhan atas kehidupan kita mencakup masa kini.

Renungkan: Pada saat kita bersedia menyerahkan semua keinginan dan kekhawatiran kepada Tuhan, sang penguasa dan penentu segala sesuatu, kita akan menikmati arti sebenarnya dari kepastian dan jaminan.

(0.05) (2Raj 9:16) (sh: Penggenapan hukuman Allah (Selasa, 21 Juni 2005))
Penggenapan hukuman Allah


Keadilan Allah pada manusia dinyatakan dengan dua cara, yaitu menghukum mereka yang berdosa dan mengampuni mereka yang bertobat. Cara pertama menimpa mereka yang menganggap remeh keadilan-Nya, sedangkan cara kedua akan diberlakukan bagi mereka yang menyadari kesalahannya, bertobat, dan berpaling pada-Nya.

Penantian Allah bagi pertobatan keluarga Ahab telah berakhir. Dosa keluarga Ahab harus memperoleh hukuman Allah (ayat 2Raj. 9:24,27). Dosa apa saja yang dilakukan Ahab? Ahab menikahi Izebel, seorang wanita jahat yang membawa Ahab dan umat-Nya kepada penyembahan berhala (Lihat 1Raj. 16:31,35). Ahab berlaku licik pada Nabot dengan merebut kebunnya (Lihat 1Raj. 21:1-19. Ahab memperkenalkan ilah lain kepada bangsanya dan mendirikan mezbah-mezbah untuk penyembahan berhala (Lihat 1Raj. 16:32-33).

Akibat semua perbuatan Ahab itu, Allah akan menimpakan penghukuman-Nya yang dituliskan pada nas ini. Pertama, darah keturunan Ahab akan dicurahkan (ayat 2Raj. 9:25-26). Seluruh keturunan Ahab akan dimusnahkan. Kedua, jasad Izebel yang menolak Allah itu akan ditemukan dalam keadaan mengenaskan karena dimakan oleh anjing di kebun Nabot (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">31). Itulah hukuman keras bagi orang yang telah menyesatkan suaminya, keluarganya, dan bahkan seluruh bangsa.

Apa yang dapat kita pelajari dari perilaku Ahab juga keluarganya? Tuhan pasti akan membalaskan kejahatan orang yang tidak takut akan Tuhan. Ia adalah Allah yang adil dan tidak terlambat dalam melakukan penghukuman-Nya. Keputusan keliru dalam memilih pasangan hidup akan berakibat pada seumur hidup kita dan mempengaruhi orang-orang lain di sekitar kita. Bertobatlah supaya hukuman tidak menimpa Anda. Mintalah hikmat Tuhan agar Anda tidak keliru dalam mengambil keputusan penting untuk hidup Anda.

Camkan: Mengabaikan Tuhan dan terus hidup dalam dosa akan menuai penghukuman-Nya yang adil.

(0.05) (Ayb 11:1) (sh: Zofar berusaha `membela' Allah (Senin, 6 Desember 2004))
Zofar berusaha `membela' Allah

Zofar menyatakan penyebab penderitaan Ayub adalah kesalahan dan dosanya. Menurut Anda benarkah demikian?

"Dapatkah engkau memahami hakekat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa?"(ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">7). Zofar menyatakan pertanyaan teologis yang sulit dijawab, bukan hanya oleh Ayub, melainkan oleh siapa pun juga. Allah memang tidak terpahami dalam hakekat-Nya, siapakah yang dapat mengerti Allah? Zofar mengatakan bahwa Allah tidak dapat dibandingkan dengan kehebatan alam ciptaan mana pun, sebab Allah jauh melampaui semua buatan tangan-Nya (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">8-9). Zofar juga menyatakan bahwa kedaulatan Allah yang dikaitkan dengan ke-Mahatahuan-Nya tidak dapat dibantah oleh manusia (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">10-11). Oleh karena itu, Zofar menganjurkan agar dalam hatinya Ayub bersedia berbalik kepada Allah serta menjauhkan diri dari semua kejahatannya (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">13-15). Dengan berlaku demikian, Ayub hidup sebagai orang benar dengan memperoleh ganjarannya yaitu bahwa orang benar akan merasa aman, tenteram, dan berpengharapan (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">18).

Pada masa kini, ujaran Zofar ini mewakili orang Kristen yang "main hakim" sendiri dengan menyatakan hal yang sama. Yaitu langsung memvonis bahwa penyebab anak Tuhan menderita adalah dosa yang dibuatnya. Benarkah demikian adanya? Melalui ucapan Zofar, terlihat bahwa ia menyepelekan penderitaan yang sedang Ayub alami. Zofar tidak peka untuk menempatkan dirinya pada posisi sahabatnya. Alangkah berat tanggungan derita Ayub di tambah oleh tekanan `penghakiman' Zofar ini. Zofar, sahabat yang seharusnya mengerti dan bersimpati terhadap penderitaan Ayub, kini malah tampil menjadi seorang hakim yang menambah dan memperberat pencobaan Ayub. Memang sulit bagi kita untuk sungguh bersimpati kepada orang-orang yang menderita jika kita sendiri tidak berada dalam keadaan itu. Terlebih lagi jika kita belum pernah mengalami penderitaan serupa.

Camkankanlah: Jangan menjadi "Zofar masa kini". Bersikaplah kaya anugerah terhadap sesama yang sedang menderita. Itulah tanda dari orang yang hidup dalam anugerah Tuhan.

(0.05) (Ayb 27:1) (sh: Memperjuangkan kebenaran (Rabu, 22 Desember 2004))
Memperjuangkan kebenaran

Tidak sedikit para tokoh iman kristiani, seperti: Paulus, Petrus, Yohanes, Stevanus, Galileo Galilei, Marthin Luther King, dll. yang divonis hukuman mati atau dibunuh akibat kesalahan yang tidak dilakukannya.

Pada nas ini, Ayub memperjuangkan kebenarannya yaitu menyatakan dirinya tak bersalah (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">5). Meskipun, para sahabatnya telah bersepakat menyatakan penderitaan Ayub adalah karena ia telah berdosa. Untuk memperjuangkan kebenarannya itu, Ayub membuat suatu pernyataan yang mencengangkan. Ia mengajukan permohonan naik banding kepada Allah. Pernyataan Ayub di ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">2 tentang Allah yang hidup, "yang tidak memberi keadilan kepadaku, yang memedihkan hatiku", bukanlah merupakan pernyataan menantang Allah. Sebaliknya ia menyerukan pernyataan keprihatinannya yang mempertanyakan kebijaksanaan Allah, berkaitan dengan penderitaan yang menimpa dirinya.

Melalui ucapan ini sebenarnya Ayub ingin mengungkapkan dua hal: Pertama, Ayub merasakan kenyataan bahwa hidup telah berlaku tidak adil terhadapnya. Hal ini diukur Ayub dari kehidupan orang fasik yang akan memperoleh nasib sial karena telah ditetapkan Allah (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">13-19). Akan tetapi, Ayub bukanlah orang fasik. Namun, mengapa hidupnya diperlakukan Allah sama seperti hidup orang fasik? Kedua, Ayub menyatakan bahwa ia benar di hadapan Allah. Dan sekalipun Ayub harus menanggung penderitaan, Ayub tetap mengikrarkan keteguhan imannya, Ayub bertekad akan tetap hidup dalam kebenaran Allah seraya menjaga kemurnian hatinya (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">6).

Setiap orang berhak untuk memperjuangkan kebenaran bagi dirinya sendiri. Akan tetapi, sebelum Anda melakukan hal itu, instrospeksi diri dulu bahwa Anda tidak melakukan kesalahan yang dituduhkan. Jauh lebih baik, jika bukan kebenaran diri saja yang diperjuangkan. Melainkan hendaknya kita juga berani menyatakan kebenaran firman Allah yang dituangkan dalam perbuatan, perkataan, dan pemikiran kita.

Ingatlah: Jangan gentar untuk memperjuangkan kebenaran, apalagi yang bersumber dari firman Allah karena Ia di pihak kita.

(0.05) (Mzm 37:1) (sh: Mengikis iri hati (Minggu, 5 Agustus 2001))
Mengikis iri hati

Iri hati! Inilah suatu kata yang enggan kita akui, namun memiliki daya yang mempengaruhi panorama hari-hari kita. Kita perlu selalu mewaspadainya, karena walaupun ia muncul dengan cara yang terselip dan merayap perlahan, namun dengan cepat ia akan menyergap serta menjebak kita ke dalam berbagai persaingan, ketidakpuasan, dan kemarahan.

Hal seperti inilah yang menjadi sorotan Daud. Ia dengan sangat memperingatkan agar kita menghindari kemarahan dan panas hati yang disebabkan oleh perasaan iri hati terhadap mereka yang berbuat jahat, curang, dan melakukan tipu daya, namun berhasil dalam hidupnya (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">17). Kemarahan dan panas hati yang tidak terkendali sangat merugikan dan berbahaya karena akan menggiring seseorang pada kejahatan demi pemuasan kemarahannya (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">8).

Bukankah sesuatu yang menakjubkan jikalau kita menjadi iri hati bahkan terhadap mereka yang memperoleh keuntungan dengan cara yang fasik? Daud di dalam hikmatnya menyoroti perasaan ini sebagai gambaran dari orientasi hidup yang menyimpang dari Tuhan, dan untuk mengikisnya ia mengajak kita untuk: [1] menatap ke depan dan melihat akhir hidup mereka (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">2, 10); serta [2] memusatkan orientasi hidup kepada Tuhan, percaya kepada-Nya (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">3), bergembira karena-Nya (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">4), menyerahkan hidup kepada-Nya (ayat 5), dan berdiam diri serta menantikan-Nya (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">7). Maka Ia akan bertindak, memberikan apa yang kita inginkan (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">4, 5), dan memunculkan kebenaran serta hak kita (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">6), sehingga kita dapat menikmati kegembiraan dan kesejahteraan yang berlimpah-limpah (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" ver="">11).

Renungkan: Mata yang penuh iri hati terjebak oleh keberhasilan orang lain, sedangkan pandangan mata yang terpusat kepada Allah akan mengikis keirihatian. Apa sebenarnya yang menjadi orientasi hidup Anda?

Bacaan untuk Minggu Ke-9 sesudah Pentakosta

Yeremia 23:1-6

Efesus 2:11-18

Markus 6:30-34

Mazmur 23

Lagu: Kidung Jemaat 436

PA 5 Mazmur 36

Mazmur ini memaparkan sebuah kontras antara orang fasik dengan kasih setia Tuhan. Kontras ini bertujuan membawa kita pada pemahaman akan kasih setia Tuhan bagi umat-Nya di tengah-tengah kejahatan manusia. Pemazmur menyusun perenungannya dengan empat elemen: [1] Penjabaran tentang kebiasaan hidup orang fasik (ayat 2-5); [2] Perenungan tentang kasih setia Tuhan (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">6-10); [3] Doa permohonan akan kasih setia Tuhan (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">11); dan [4] Doa permohonan untuk perlindungan dari yang jahat (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">12-13).

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Dimanakah letak sumber kesalahan orang fasik (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">2a)? Tiga akar kesalahan apakah yang ada di balik kebiasaan dan tekad orang fasik sehingga mereka tidak dapat lagi mengenali, membenci, ataupun berhenti dari kesalahannya (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-3)? Hal-hal apa saja yang dicemari oleh kondisi hatinya dan bagaimana mereka mewujudkannya (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">4-5)?

2. Pada bagian yang kedua pemazmur mengajak kita merenungkan kebesaran Tuhan (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">6, 7) dan ketergantungan manusia kepada-Nya (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">8-10). Bagaimanakah pemazmur menggambarkan kebesaran serta luasnya jangkauan kasih setia Tuhan (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">6)? Setinggi, sedalam, sekokoh, dan sedasyat apakah keadilan dan hukum-Nya digambarkan (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">7)? Apakah peranan kasih setia Tuhan terhadap ciptaan-Nya (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">7-9)?

3. Pada bagian ini Pemazmur mencetuskan pujian yang sangat indah (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">10). Puji-pujian ini merupakan intisari pengakuan umat percaya yang melandasi pemahaman bahwa kita hanya dapat hidup sepenuhnya jika Tuhan menerangi dan menjadi terang bagi kita. Mengapa manusia perlu bergantung sepenuhnya kepada Allah?

4. Melalui mazmur ini kita dapat melihat bahwa; Tuhan tidak berhenti memberikan serta memenuhi bumi dengan kasih setia-Nya walaupun dunia ini dipenuhi dengan kejahatan. Bagaimana kesadaran ini mempengaruhi dan mengubah cara pandang pemazmur? Bagaimana ia berespons(ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">11)? Bagaimanakah pemazmur mengungkapkan keyakinannya atas akhir hidup orang fasik (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">13)?

5. Bagaimanakah perspektif tentang kasih setia Tuhan mengubah cara pandang kita tentang dunia? Bagaimana seharusnya kita berespons?

(0.05) (Mzm 69:1) (sh: Ketika anak Tuhan difitnah (Jumat, 29 Oktober 2004))
Ketika anak Tuhan difitnah

Pada umumnya seseorang yang dituduh melakukan kesalahan akan membela diri tanda tidak bersalah dan mencari orang lain untuk dipersalahkan. Kalau anak Tuhan yang difitnah, bagaimana seharusnya sikap kita?

Dalam nas ini pemazmur kelihatannya difitnah oleh musuhnya dengan tuduhan ia telah mencuri (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">5). Padahal, ia tidak melakukannya. Namun, pemazmur menyadari bahwa ada kebodohan yang telah ia lakukan sehingga ia berada dalam situasi seperti ini (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">6). Rupanya sikap bodoh pemazmur ini dimanfaatkan oleh para musuhnya untuk menyebarkan gosip bahwa dirinya adalah pencuri. Akibat dari fitnah ini sungguh dahsyat, ia tidak dipercaya lagi oleh banyak orang, sanak saudaranya sendiri, dan orang percaya. Sehingga ia menjadi "batu sandungan" bagi orang-orang yang mengenalnya sebagai anak Tuhan (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">8-13). Inilah yang meresahkan pemazmur yaitu fitnah para musuhnya ini menyebabkan banyak anak Tuhan menjadi lemah imannya. Mungkin mereka berkata: "Kalau anak Tuhan kelakuannya seperti ini, layakkah kita mempercayai Tuhannya?" Pemazmur merasa seolah-olah dirinya tenggelam di "rawa keputusasaan" maka ia berseru memohon pertolongan Tuhan (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">2-3,14-19). Pemazmur yakin bahwa kasih setia Tuhan akan menolong dan mengangkat dia dari situasi tidak menyenangkan yang menjepitnya ini.

Perhatikanlah doa permohonan pemazmur kepada Tuhan. Doa ini dipanjatkan bukan semata-mata agar Tuhan membela dirinya, tetapi juga supaya anak Tuhan lain jangan lemah imannya (ayat memperoleh+penghasilan&tab=notes" vsf="TB" ver="">7). Sungguh suatu pelajaran indah yang bisa kita pelajari dan teladani dari sikap dan doa pemazmur. Ketika ia difitnah sampai menanggung kerugian moril, hal yang paling dikuatirkannya bukan sekadar dirinya saja, tetapi pengaruh gosip fitnah tersebut bagi persekutuan umat Tuhan. Hiduplah dengan bijak supaya orang lain tidak memperoleh kesempatan untuk memfitnah Anda. Namun, kalau ini terjadi jangan mencari pembelaan dunia melainkan minta Tuhan bertindak membela Anda.

Yang kulakukan: Saya akan memercayai dan menantikan pembelaan Tuhan saat saya difitnah.



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA