a. Kerajaan Allah sebagai Kerajaan Masa Kini
Injil Markus mencantumkan bahwa di awal pelayanan-Nya. Yesus menyerukan tentang pertobatan karena Kerajaan Allah sudah dekat (eggiken717: Mrk. 1:14, 15). Bahkan dalam Mat. 12:28. secara lebih tegas Tuhan Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah tersebut telah datang (ephthasen).718 Beberapa penafsir mengatakan bahwa kata kerja ephthasen tidak memiliki suatu peristiwa yang sungguh-sungguh telah terjadi, melainkan pengertiannya adalah bahwa peristiwa tersebut "segera akan terjadi". Namun Ladd mengatakan bahwa dari bentuk kata kerja tersebut dan dari pemakaiannya pada bagian ayat-ayat lainnya, artinya jelas menunjukkan pada suatu peristiwa yang telah terjadi. atau dalam hal ini. berarti bahwa Kerajaan Allah "telah sungguh-sungguh datang", bukan hanya "segera akan datang".719
Pada bagian lain, yaitu di dalam Luk 17:20-21. Tuhan Yesus sekali lagi menekankan penggenapan janji kedatangan Kerajaan Allah, dengan mengatakan, "...sesungguhnya Kerajaan Allah ada diantara kamu". Pernyataan Tuhan Yesus ini adalah untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh orang-orang Farisi, yang menyangkut tentang Kerajaan Allah tersebut. Perkataan Tuhan Yesus tersebut tentu saja merupakan suatu terobosan konsep bagi para Rabi Yahudi, hingga pada jaman PB mereka tetap mengharapkan suatu Kerajaan Eskatologis. Guthrie berpendapat bahwa:
Walaupun para Rabi Yahudi mengharapkan suatu Kerajaan Eskatologis, namun tidak terpikirkan oleh mereka bahwa Kerajaan itu akan menerobos ke dalam kekinian.... Kenyataan bahwa Yesus mengajar orang untuk mengharapkan Kerajaan pada masa kini,... merupakan suatu unsur baru dalam pengharapan yang lazim pada masa itu.720
Salah satu bukti yang menyertai kehadiran Kerajaan Allah adalah melalui dipatahkannya kuasa setan. Tuhan Yesus membuat orang-orang pada masa itu takjub dengan perbuatan-Nya; dimana hanya dengan kata-kata-Nya, Ia sanggup membebaskan orang dari belenggu setan (Mrk 1:28). Pada waktu Yesus dituduh bahwa Ia telah mengusir setan dengan kuasa penghulu setan, Ia menjawab bahwa Ia mengusir setan dengan kuasa Allah dan hal itu menjadi bukti bahwa Kerajaan Allah telah datang (Mat 12:28). Di samping itu. ketika Tuhan Yesus mengutus muridNya untuk memberitakan kedatangan Kerajaan Allah di seluruh Galilea. Ia juga memberikan kuasa kepada para murid-Nya untuk mengusir setan (Luk. 10:9,17-20). Setelah murid-murid kembali dari pelayanan. Yesus mengatakan bahwa Ia melihat setan jatuh seperti kilat dari langit (Luk. 10:18).
Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa musuh yang telah dipatahkan, dengan kedatangan Kerajaan Allah. bukanlah bangsa-bangsa seperti di dalam PL, melainkan kuasa roh-roh jahat. Ladd mengatakan: "The victory of God's Kingdom is a victory in the spiritual world: God's triumph over Satan".721
b. Kerajaan Allah: Masa Kini dan Masa Yang Akan Datang
Pada bagian-bagian Alkitab lainnya, Tuhan Yesus juga memberikan indikasi bahwa Kerajaan Allah bukan saja menyangkut masa kini, melainkan juga menyangkut masa yang akan datang. Sebagaimana ditunjukkan oleh ajaran Tuhan Yesus sendiri yang mengatakan bahwa kedatangan Kerajaan Allah akan menghancurkan sama sekali kuasa setan (Mat 25:41). Padahal hingga saat ini Iblis masih tetap aktif (lih. Luk 22:31; 1Ptr 5:7). Pada bagian lain juga dikatakan bahwa apabila Kerajaan Allah datang, maka akan ada suatu masyarakat yang bebas sama sekali dari unsur-unsur roh jahat, serta ada persekutuan yang sempurna dengan Allah (Mat 13:36-43: Luk 13:28-29). Ayat-ayat ini jelas menunjukkan bahwa kehadiran Kerajaan Allah adalah menunjukkan pada kondisi akhir zaman.722
Beberapa penafsir mengatakan bahwa kata basileia memang memiliki arti eschaton, yaitu menyangkut tentang hal-hal akhir zaman.723 Namun penafsiran ini tidak dapat diterima, sebab kata eschaton mempunyai makna yang eksklusif untuk masa yang akan datang.724 Sedangkan kata basileia sendiri -- sebagaimana telah disinggung di awal pembahasan -- berarti "pemerintahan oleh seorang raja", atau dalam hal ini. "pemerintahan Allah" (Luk 19:12; 23:42; Yoh 18:36); bukan menunjukkan pada suatu lokasi tertentu. Karena itu, Ladd mengatakan bahwa Kerajaan Allah, memang memiliki dua sisi yaitu sisi masa kini dan masa yang akan datang. Sekarang Allah telah memerintah dan di masa yang akan datang. Allah juga akan menjadi Raja.725
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Ridderbos. Dalam bukunya The Coming or The kingdom, ia mengatakan:
... Jesus has nevertheless spoken of the coming of the kingdom as a present reality. This does not mean -- and this also is an established fact -- that there is no room for the future of the kingdom, ... but it means that the one great kingdom of the future has become present. Its fundamentally eschatological characters is maintained as a matter Of course. It is the great kingdom, the conning of God into the world for redemption and judgement. The future, as it were, penetrates into the present.726
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Allah adalah kerajaan yang kehadirannya telah dapat dirasakan setiap orang percaya pada masa kini dan setiap orang percaya akan melihat kesempurnaannya pada masa yang akan datang.