Wahyu 1:10
Konteks1:10 Pada hari Tuhan g aku dikuasai oleh Roh 1 h dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, i
Wahyu 9:3
Konteks9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang 2 g ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking h di bumi.
Wahyu 10:3
Konteks10:3 dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa y yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh 3 z itu memperdengarkan suaranya.
Wahyu 12:15
Konteks12:15 Lalu ular c itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
[1:10] 1 Full Life : DIKUASAI OLEH ROH.
Nas : Wahy 1:10
Ungkapan ini menunjukkan suatu intensitas khusus dari kesadaran rohani dan sikap suka menerima penyampaian pesan Roh Kudus yang melaluinya penglihatan-penglihatan boleh diterima (bd. Kis 10:10).
[9:3] 2 Full Life : BERKELUARANLAH BELALANG-BELALANG.
Nas : Wahy 9:3
Belalang-belalang ini melambangkan roh-roh jahat yang bertambah jumlahnya dan kegiatan roh jahat yang dilepaskan di atas bumi menjelang akhir sejarah
(lihat cat. --> Wahy 9:1 sebelumnya;
lihat cat. --> Mat 25:41
[atau ref. Wahy 9:1; Mat 25:41]
mengenai malaikat-malaikat yang jatuh). Mereka memiliki kuasa kalajengking untuk menyebabkan kesakitan dan kesengsaraan (ayat Wahy 9:10). Serangan mereka diarahkan kepada orang-orang fasik di bumi untuk lima bulan lamanya (ayat Wahy 9:5,10), sekalipun mereka tidak diizinkan untuk menyiksa orang percaya (ayat Wahy 9:4).
[10:3] 3 Full Life : KETUJUH GURUH.
Nas : Wahy 10:3
Ini menunjukkan beberapa aspek dari murka dan hukuman Allah yang akan datang (bd. Wahy 8:5; 11:19; 16:18), walaupun Yohanes dilarang untuk menyingkapkan berita dari ketujuh bunyi guruh itu (ayat Wahy 10:4). Hal ini menunjukkan bahwa selama masa kesengsaraan itu, hukuman-hukuman yang tidak dinyatakan dalam meterai-meterai, sangkakala-sangkakala, dan cawan-cawan itu akan terjadi. Oleh karena itu, tak seorang pun yang tahu sebelumnya apa yang akan terjadi. Karena itu janganlah kita menjadi dogmatis berkenaan dengan urutan peristiwa-peristiwa yang ada dalam kitab Wahyu.