Mazmur 42:1-5
KonteksKerinduan kepada Allah
42:1 Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah 1 . (42-2) Seperti rusa i yang merindukan sungai yang berair, j demikianlah jiwaku merindukan k Engkau, ya Allah.
42:2 (42-3) Jiwaku haus l kepada Allah 2 , kepada Allah yang hidup. m Bilakah aku boleh datang n melihat Allah?
42:3 (42-4) Air mataku o menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku: "Di mana Allahmu? p "
42:4 (42-5) Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; q bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah r dengan suara sorak-sorai s dan nyanyian syukur, t dalam keramaian orang-orang u yang mengadakan perayaan.
42:5 (42-6) Mengapa engkau tertekan, v hai jiwaku, dan gelisah w di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! x Sebab aku akan bersyukur y lagi kepada-Nya, penolongku z dan Allahku! a
[42:1] 1 Full Life : BANI KORAH.
Nas : Mazm 42:1
Bani Korah adalah suatu keluarga suku Lewi yang pandai menyanyi (bd. 2Taw 20:19). Mengenai _maskil_ (nyanyian pengajaran)
lihat cat. --> Mazm 32:1.
[atau ref. Mazm 32:1]
[42:2] 2 Full Life : JIWAKU HAUS KEPADA ALLAH.
Nas : Mazm 42:3
Sebagaimana air penting sekali untuk kehidupan jasmaniah, demikianlah Allah dan kehadiran-Nya penting untuk kepuasan dan kepenuhan hidup ini. Orang percaya yang sejati akan lapar dan haus akan Allah dan kasih karunia, berkat, dan perbuatan adikodrati-Nya di dalam hidup mereka.
- 1) Berhenti merasa dahaga akan Allah berarti mati secara rohani; jadi, kita tidak boleh membiarkan apa pun mengurangi kerinduan yang mendalam akan hal-hal dari Allah. Waspadalah terhadap kekhawatiran hidup, usaha untuk mengejar hal-hal duniawi, dan berbagai kesenangan yang mencekik lapar dan dahaga akan Allah serta keinginan untuk mencari wajah-Nya dalam doa (Mr 4:19).
- 2) Kita harus berdoa agar keinginan akan hadirat Allah diperkuatkan,
kasih kita akan manifestasi penuh Roh Kudus makin besar dan hasrat kita
untuk melihat kepenuhan Kerajaan Kristus dan kebenaran-Nya makin
diperdalam sehingga kita berseru kepada-Nya siang dan malam dengan
dahaga yang sepenuh hati seperti rusa "yang merindukan sungai yang
berair" pada musim kemarau (ayat Mazm 42:2;
lihat cat. --> Mat 5:6;
lihat cat. --> Mat 6:33).
[atau ref. Mat 5:6; 6:33]