Markus 10:2-22
Konteks10:2 Beberapa orang Farisi datang dan bertanya kepada-Nya, "Apakah Engkau membolehkan perceraian?" Mereka bermaksud menjerat Dia dengan pertanyaan itu. 10:3 "Apakah yang dikatakan oleh Musa tentang perceraian?" sahut Yesus. 10:4 "Ia membolehkan perceraian," jawab mereka, "Musa mengatakan bahwa apabila seorang laki-laki ingin menceraikan istrinya, ia hanya perlu memberikan surat cerai kepadanya." 10:5 "Tahukah kalian apa sebabnya ia mengatakan demikian?" Yesus bertanya lagi, "Sebabnya ialah untuk menuruti kekerasan hatimu yang jahat. 10:6 Tetapi itu sekali-kali bukanlah maksud Allah. Karena sejak semula Ia menciptakan laki-laki dan perempuan agar mereka bersatu di dalam perkawinan. Oleh sebab itu, seorang laki-laki harus meninggalkan ibu bapanya, 10:7 (10-6) 10:8 dan bersatu dengan istrinya, sehingga mereka bukan lagi dua, melainkan satu. 10:9 Dan yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia." 10:10 Kemudian, ketika Ia berada di rumah bersama dengan murid-murid-Nya, mereka mengajukan lagi persoalan itu. 10:11 Ia berkata kepada mereka, "Apabila seorang suami menceraikan istrinya untuk menikah dengan wanita lain, ia berzinah terhadap istrinya itu. 1 10:12 Dan jika seorang istri bercerai dari suaminya untuk menikah lagi dengan pria lain, ia juga berzinah."


Nas : Mr 10:11
Orang yang menceraikan pasangannya karena alasan yang bukan alkitabiah lalu menikah kembali, ia berdosa kepada Tuhan karena melakukan perzinahan (Mal 2:14;
lihat cat. --> Mat 19:9;
[atau ref. Mat 19:9]
1Kor 7:15). Dengan kata lain, surat perceraian belum tentu diakui sebagai benar atau sah oleh Allah hanya karena pemerintah (atau hukum manusia) mengesahkannya.
Nas : Mr 10:14
Markus menggunakan istilah "Kerajaan Allah" sedangkan Matius pada umumnya memakai ungkapan yang lebih disenangi oleh orang Yahudi yaitu "Kerajaan Sorga". Sekalipun demikian, artinya sama saja. Bandingkan ayat-ayat berikut yang sama:
(Lihat art.
Nas : Mr 10:15
Menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil berarti menerimanya dengan sikap yang polos, rendah hati, penuh keyakinan dan sungguh-sungguh sehingga meninggalkan dosa serta menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan Allah selaku Bapa sorgawi
(lihat cat. --> Mat 18:3).
[atau ref. Mat 18:3]
Nas : Mr 10:16
Kristus sangat memperhatikan keselamatan dan pembinaan rohani anak-anak. Orang-tua Kristen harus menggunakan setiap sarana yang tersedia untuk menuntun anak mereka kepada Kristus, karena Ia rindu untuk menerima, mengasihi, dan memberkati mereka (ayat Mr 10:13-16;
lihat art.