Kejadian 15:2-6
Konteks15:2 Tetapi Abram menjawab, "Ya, Tuhan ALLAH, apa gunanya semua berkat-Mu bila hamba tidak mempunyai keturunan? Karena Engkau tidak menganugerahkan anak kepada hamba, maka yang akan mewarisi semua kekayaan hamba ialah pelayan hamba, Eliezer orang Damsyik itu." 15:3 (15-2) 15:4 TUHAN berfirman kepadanya, "Tidak akan ada orang yang menjadi ahli warismu selain anakmu sendiri karena engkau akan mempunyai seorang putra yang akan mewarisi semua milikmu." 15:5 Lalu TUHAN membawa Abram ke luar melihat langit pada malam hari, dan berfirman kepadanya, "Pandanglah langit dan hitunglah semua bintang itu kalau engkau dapat. Sesungguhnya keturunanmu akan menjadi sebanyak itu!" 15:6 Abram percaya kepada TUHAN, maka TUHAN menyatakan bahwa dia benar oleh karena imannya. 1


Nas : Kej 15:6
Untuk pertama kalinya iman dan kebenaran disebut bersama-sama dalam Alkitab.
- 1) Di dalam PL, iman memiliki dua pengertian:
- (a) "percaya" atau "bergantung pada," dan
- (b) "taat" atau "kesetiaan." Jadi "percaya" (Ibr. _'aman_) berarti bertekun dalam mempercayai dan yakin dengan menyatakan kesetiaan yang bersifat taat. Inilah iman yang dimiliki Abram. Hatinya terarah kepada Allah dalam kepercayaan, ketaatan dan penyerahan yang tetap.
- 2) Allah melihat sikap hati Abram yang beriman dan memperhitungkan hal
itu sebagai kebenaran. Istilah "kebenaran" berarti mempunyai hubungan
yang benar dengan Allah dan kehendak-Nya (bd. Kej 6:9; Ayub 12:14
dst.). Lagi pula, Allah mengadakan perjanjian dengan Abram; dengan ini
Abram menerima Allah sebagai perisai dan upahnya (ayat Kej 15:1),
keturunan yang banyak (ayat Kej 15:5), dan janji suatu negeri (ayat
Kej 15:7;
lihat art.
PERJANJIAN ALLAH DENGAN ABRAHAM, ... ). - 3) Di bawah perjanjian yang baru, berkat Allah, hubungan benar dan
persekutuan dengan Allah juga diterima melalui iman. Hal ini merupakan
kebenaran yang mendasar dalam PB (Rom 4:3; Gal 3:6; Yak 2:23;
lihat art.
Demikianlah, Abraham menjadi "bapa semua orang percaya" (Rom 4:11).IMAN DAN KASIH KARUNIA ).