Filipi 3:4
Konteks3:4 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya t pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi:
Filipi 4:14
Konteks4:14 Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian b dalam kesusahanku.
Filipi 2:6
Konteks2:6 yang walaupun dalam rupa Allah 1 , c tidak menganggap kesetaraan dengan Allah d itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
Filipi 4:17
Konteks4:17 Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu. h
Filipi 2:8
Konteks2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, h bahkan sampai mati di kayu salib. i
Filipi 2:17
Konteks2:17 Tetapi sekalipun darahku dicurahkan y pada korban 2 z dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian. a
Filipi 2:25
Konteks2:25 Sementara itu kuanggap perlu mengirimkan Epafroditus kepadamu, yaitu saudaraku dan teman sekerja i serta teman seperjuanganku, j yang kamu utus untuk melayani aku dalam keperluanku. k
[2:6] 1 Full Life : WALAUPUN DALAM RUPA ALLAH.
Nas : Fili 2:6
Pada hakikatnya Yesus Kristus selalu adalah Allah, setara dengan Bapa sebelum, selama, dan sesudah masa hidup-Nya di bumi (lih. Yoh 1:1; Yoh 8:58; 17:24; Kol 1:15-17;
lihat cat. --> Mr 1:11;
lihat cat. --> Yoh 20:28).
[atau ref. Mr 1:11; Yoh 20:28]
Bahwa Kristus "tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan" berarti bahwa Ia melepaskan segala hak istimewa dan kemuliaan-Nya di sorga agar kita di bumi ini dapat diselamatkan.
[2:17] 2 Full Life : DICURAHKAN PADA KORBAN.
Nas : Fili 2:17
Kasih dan kepeduliaan Paulus terhadap jemaat Filipi sedemikian rupa sehingga ia bersedia untuk memberikan nyawanya karena mereka sebagai suatu kurban kepada Allah.
- 1) Paulus tidak akan menyesal, melainkan akan bersukacita menjadi kurban, apabila hal itu akan memperdalam iman dan kasih mereka kepada Kristus (bd. 2Tim 4:6).
- 2) Kalau Paulus mempunyai kasih yang rela berkorban seperti terhadap
anak-anak rohaninya, betapa besarnya pengorbanan dan penderitaan yang
seharusnya kita bersedia alami demi iman anak-anak kita sendiri? Kalau
perlu bagi kita untuk mencurahkan nyawa dan bahkan darah kita sebagai
satu kurban kepada Tuhan agar anak-anak kita dapat berkembang dengan
sebaik-baiknya di dalam Tuhan, maka kita harus siap sedia untuk
mempersembahkan kurban seperti itu
(lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK,
yang menguraikan lima belas langkah yang harus diambil para orang-tua untuk memimpin anak mereka kepada kehidupan yang saleh).