Ayub 5:1--7:21
Konteks5:1 Berserulah--adakah orang yang menjawab engkau? g Dan kepada siapa di antara orang-orang yang kudus h engkau akan berpaling? 5:2 Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, i dan orang bebal j dimatikan oleh iri hati. 5:3 Aku sendiri pernah melihat k orang bodoh berakar, l tetapi serta-merta m kukutuki n tempat kediamannya. 5:4 Anak-anaknya o selalu tidak tertolong, p mereka diinjak-injak di pintu gerbang q tanpa ada orang yang melepaskannya. r 5:5 Apa yang dituainya, s dimakan habis oleh orang yang lapar, bahkan dirampas dari tengah-tengah duri, dan orang-orang yang dahaga mengingini kekayaannya. 5:6 Karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah t tumbuh kesusahan; 5:7 melainkan manusia menimbulkan kesusahan u bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi. 5:8 Tetapi aku, tentu aku akan mencari Allah, dan kepada Allah v aku akan mengadukan perkaraku. 5:9 Ia melakukan perbuatan-perbuatan yang besar w dan yang tak terduga, x serta keajaiban-keajaiban yang tak terbilang y banyaknya; 5:10 Ia memberi hujan ke atas muka bumi z dan menjatuhkan air ke atas ladang; a 5:11 Ia menempatkan orang yang hina pada derajat yang tinggi b dan orang yang berdukacita c mendapat d pertolongan yang kuat; 5:12 Ia menggagalkan rancangan e orang cerdik, sehingga usaha tangan mereka tidak berhasil; f 5:13 Ia menangkap orang berhikmat g dalam kecerdikannya h sendiri, sehingga rancangan orang yang belat-belit digagalkan. i 5:14 Pada siang hari mereka tertimpa gelap, j dan pada tengah hari mereka meraba-raba seperti pada waktu malam. k 5:15 Tetapi Ia menyelamatkan orang-orang miskin l dari kedahsyatan mulut mereka, dan dari tangan orang yang kuat. m 5:16 Demikianlah ada harapan bagi orang kecil, n dan kecurangan tutup mulut. o 5:17 Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur p Allah 1 ; sebab itu janganlah engkau menolak didikan q Yang Mahakuasa. r 5:18 Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; s Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan t pula. 5:19 Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya u dan dalam tujuh macam engkau v tidak kena malapetaka. 5:20 Pada masa kelaparan w engkau dibebaskan-Nya dari maut, dan pada masa perang dari kuasa pedang. x 5:21 Dari cemeti lidah y engkau terlindung, dan engkau tidak usah takut, z bila kemusnahan datang. a 5:22 Kemusnahan dan kelaparan b akan kautertawakan c dan binatang liar d tidak akan kautakuti. 5:23 Karena antara engkau dan batu-batu e di padang akan ada perjanjian, f dan binatang liar akan berdamai dengan engkau. g 5:24 Engkau akan mengalami, bahwa kemahmu aman h dan apabila engkau memeriksa tempat kediamanmu, engkau tidak akan kehilangan i apa-apa. 5:25 Engkau akan mengalami, bahwa keturunanmu menjadi banyak j dan bahwa anak cucumu seperti rumput di tanah. k 5:26 Dalam usia tinggi l engkau akan turun ke dalam kubur, seperti berkas gandum dibawa masuk pada waktunya. m 5:27 Sesungguhnya, semuanya itu telah kami selidiki, memang demikianlah adanya; dengarkanlah n dan camkanlah itu! o "
[5:17] 1 Full Life : MANUSIA YANG DITEGUR ALLAH.
Nas : Ayub 5:17-27
Elifas berpendapat bahwa jikalau Allah menegur seseorang dan orang itu menanggapinya dengan benar, maka Allah akan membebaskannya dari segala malapetaka.
- 1) Pikiran yang keliru ini ditentang oleh penulis surat Ibrani yang menyatakan bahwa beberapa dari tokoh iman PL yang terbesar dianiaya, menderita kekurangan, disiksa dan bahkan dibunuh; orang-orang benar ini tidak pernah mengalami kelepasan total dalam hidup ini (Ibr 11:36-39).
- 2) Alkitab sama sekali tidak mengajarkan bahwa Allah akan melenyapkan semua kesulitan dan penderitaan dari kehidupan kita. Orang saleh tidak senantiasa lolos dari kesulitan dalam hidup ini.
[6:4] 2 Full Life : ANAK PANAH DARI YANG MAHAKUASA TERTANCAP PADA TUBUHKU.
Nas : Ayub 6:4
Ayub sadar bahwa pada hakikatnya penderitaannya itu datang dari Allah, atau setidak-tidaknya dengan izin dan pengetahuan Allah. Kesedihannya yang paling hebat ialah: Allah tampaknya menentang dirinya dan ia tidak mengetahui penyebabnya. Ketika saudara mengalami kesukaran sementara dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menyenangkan Allah, jangan menyerah kepada pemikiran bahwa Allah tidak mempedulikan saudara lagi. Mungkin saudara tidak mengetahui mengapa Allah membiarkan hal semacam itu terjadi, tetapi saudara dapat mengetahui (sebagaimana halnya Ayub) bahwa akhirnya Allah sendiri akan memberi kekuatan, ketabahan, dan keteguhan, serta menuntun saudara hingga mencapai kemenangan (bd. Rom 8:35-39; Yak 5:11; 1Pet 5:10).
[6:10] 3 Full Life : AKU TIDAK PERNAH MENYANGKAL FIRMAN YANG MAHAKUDUS.
Nas : Ayub 6:10
Di dalam semua penderitaannya, yang menghibur Ayub ialah bahwa dia tidak berpaling dari Tuhan atau menyangkal firman-Nya. Karena tidak merasa telah berbuat dosa tertentu, Ayub menegaskan ketidaksalahannya sepanjang kitab ini (lih. Ayub 16:17; 27:6), yakin bahwa dirinya senantiasa berusaha untuk menghormati dan menaati Allah. Karena itu ia dapat bersukacita, bahkan dalam kepedihannya.
[7:1] 4 Full Life : AYUB BERBICARA KEPADA ALLAH.
Nas : Ayub 7:1
Ayub kini berpaling dari teman-temannya, yang rupanya tidak mengerti, dan berdoa kepada Tuhan. Perhatian Ayub yang terbesar selama semua percakapan adalah tentang Allah. Bahkan ketika ia berbicara tentang Allah dengan bentuk orang ketiga, Ayub senantiasa sadar akan kehadiran-Nya. Hati Ayub tidak pernah berpaling dari Allah yang dikasihinya.
[7:11] 5 Full Life : KESESAKAN JIWAKU.
Nas : Ayub 7:11
Ayub sering kali berbicara tentang kesedihan dan kegetiran roh dan jiwanya (bd. Ayub 10:1; 27:2). Ia menjadi orang yang sangat menderita pada seluruh aspek hidupnya.
- 1) Secara jasmaniah ia kehilangan kekayaan, anak-anak, dan kesehatannya (Ayub 1:13-19; 2:7-8).
- 2) Secara sosial ia diasingkan dari semua sahabat dan keluarganya (Ayub 2:7-8; 19:13-19). Ia dicemooh oleh masyarakat umum (Ayub 16:10; 30:1-10) serta dikhianati oleh sahabat-sahabat karibnya (Ayub 6:14-23).
- 3) Secara rohani ia merasa ditinggalkan oleh Allah, karena percaya bahwa Tuhan telah berbalik melawan dia (ayat Ayub 7:17-19; 6:4).
- 4) Karena disiksa dalam bermacam-macam cara, Ayub mengalami berbagai macam perasaan: kekhawatiran (ayat Ayub 7:4,13-14), ketidaktentuan (Ayub 9:20), penolakan dan pengkhianatan (Ayub 10:3; 12:4), ketakutan (Ayub 6:4; 9:28), kesepian (Ayub 19:13-19), dan keputusasaan yang membuatnya ingin mati (pasal Ayub 3:1-26).
[7:16] 6 Full Life : BIARKANLAH AKU.
Nas : Ayub 7:16
Ayub dengan jujur berbicara kepada Allah tentang rasa ketidakadilan, penolakan, dan keragu-raguan yang dialaminya. Ia bahkan berharap Allah akan membiarkannya (ayat Ayub 7:16-19), sekalipun pada saat lainnya ia mendambakan Allah berbicara kepadanya (Ayub 14:15; 23:3,5). Orang percaya yang sedang mengalami pencobaan dan penderitaan berat hendaknya mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka kepada Allah di dalam doa. Berbicara kepada Allah dari hati mengenai kepedihan dan kesedihan dengan sikap pasrah tidaklah salah. Hana mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan karena kesusahan dan sakit hati yang berat (1Sam 1:13-16). Yesus sendiri mempersembahkan "doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia" (Ibr 5:7), dan ketika hendak mati Ia mengalami kegelapan yang tak terlukiskan karena dipisahkan dari Allah (Mat 27:46).
[7:20] 7 Full Life : KALAU AKU BERBUAT DOSA.
Nas : Ayub 7:20
Ayub mempertimbangkan kemungkinan bahwa pendapat teman-temannya itu benar, bahwa Allah marah kepadanya karena suatu pelanggaran yang tidak disadarinya. Yang tidak diketahui Ayub ialah bahwa Allah memang sedang mengawasinya, bukan dengan murka, tetapi dengan belas kasihan dan kekaguman. Sekalipun dicobai hingga batas kekuatannya, Ayub tetap menolak untuk mengutuk Allah (bd. Ayub 2:9) dan dengan demikian kuasa penebusan Allah ditinggikan. Ketika tiba saatnya, ketika ujian sudah berakhir, Allah menyatakan perkenan-Nya di depan umum (Ayub 42:8).