TB NETBible YUN-IBR Ref. Silang Nama Gambar Himne

  Boks Temuan

Amsal 22:3

Konteks
22:3 Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah p  ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. q 

Amsal 22:29

Konteks
22:29 Pernahkah engkau melihat orang yang cakap t  dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja u  ia akan berdiri, v  bukan di hadapan orang-orang yang hina.

Amsal 23:31

Konteks
23:31 Jangan melihat kepada anggur 1 , kalau merah menarik warnanya, dan mengilau dalam cawan, yang mengalir masuk dengan nikmat,

Amsal 26:12

Konteks
26:12 Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak 2 , k  harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu. l 

Amsal 27:12

Konteks
27:12 Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. m 
Seret untuk mengatur ukuranSeret untuk mengatur ukuran

[23:31]  1 Full Life : JANGAN MELIHAT KEPADA ANGGUR.

Nas : Ams 23:31

Ayat ini memperingatkan akan bahaya anggur (Ibr. _yayin_) ketika sudah dalam tahap fermentasi; jadi, yayin yang dibicarakan dalam perikop ini harus dibedakan dari yayin yang tidak difermentasi (lih. Yes 16:10;

lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA).

Fermentasi adalah proses di mana unsur gula dalam sari anggur berubah menjadi alkohol dan karbon dioksida.

  1. 1) Kata "melihat" (Ibr. _ra'ah_) adalah kata umum yang artinya "memandang, memperhatikan" (bd. Kej 27:1); ra'ah dapat digunakan dengan arti "memilih", yang memberikan kesan bahwa anggur yang difermentasi tidak boleh dipandang dengan keinginan. Allah memerintahkan umat-Nya untuk bahkan tidak memikirkan tentang meminum anggur yang difermentasi; tidak ada peluang untuk minum dalam jumlah sedikit sekalipun.
  2. 2) Kata sifat "merah" (Ibr. _'adem_) artinya "kemerah-merahan, merah jambu". Menurut Lexicon Gesenius kata ini mengacu kepada "kilauan" anggur di dalam cawan, yaitu hasil fermentasi.

[26:12]  2 Full Life : MENGANGGAP DIRINYA BIJAK.

Nas : Ams 26:12

Keangkuhan dan merasa diri penting menyebabkan orang menggangap dirinya bijak menurut pendapat sendiri sehingga dengan angkuh mempercayai pikirannya sendiri. Tetapi, hikmat dan kebenaran bukan dibentuk oleh nalar manusia, tetapi oleh menerima apa yang dikatakan dan dinyatakan Allah dalam seluruh Alkitab. Dengan jujur mengakui kemungkinan untuk menipu di dalam hati kita, tidak berarti kita boleh dengan sendirinya beranggapan bahwa standar-standar benar dan salah kita adalah standar Allah

(lihat cat. --> Yer 17:9);

[atau ref. Yer 17:9]

sebaliknya, Allah memanggil kita dengan rendah hati untuk menaklukkan semua pikiran kita kepada kekuasaan penyataan-Nya dan pelayanan Roh Kudus (Yoh 16:8-14), memohon Dia untuk menginsafkan dan membetulkan dalam hal-hal di mana kita salah (bd. Wahy 3:17).



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA