2 Raja-raja 16:10
Konteks16:10 Sesudah itu pergilah raja Ahas menemui Tiglat-Pileser, raja Asyur, ke Damsyik. Setelah raja Ahas melihat mezbah yang ada di Damsyik, dikirimnyalah kepada imam Uria t ukuran dan bagan mezbah itu, menurut buatannya yang tepat.
2 Raja-raja 17:16
Konteks17:16 Mereka telah meninggalkan segala perintah TUHAN, Allah mereka, dan telah membuat dua anak lembu h tuangan; juga mereka membuat patung Asyera, i sujud menyembah kepada segenap tentara langit 1 j dan beribadah kepada Baal. k
2 Raja-raja 18:21
Konteks18:21 Sesungguhnya, engkau berharap kepada tongkat t bambu yang patah terkulai itu, yaitu Mesir, u yang akan menusuk dan menembus tangan orang yang bertopang kepadanya. Begitulah keadaan Firaun, raja Mesir, bagi semua orang yang berharap kepadanya.
2 Raja-raja 19:15
Konteks19:15 Hizkia berdoa 2 di hadapan TUHAN dengan berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! e Hanya Engkau sendirilah f Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
2 Raja-raja 21:3
Konteks21:3 Ia mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan v yang telah dimusnahkan oleh Hizkia, ayahnya; ia membangun mezbah-mezbah untuk Baal, w membuat patung Asyera x seperti yang dilakukan Ahab, raja Israel, dan sujud menyembah kepada segenap tentara langit y dan beribadah kepadanya.
[17:16] 1 Full Life : SUJUD MENYEMBAH KEPADA SEGENAP TENTARA LANGIT.
Nas : 2Raj 17:16
Orang Israel menyembah dewa-dewa bintang dan dewa-dewa yang lain karena menyangka bahwa dewa-dewa itu sanggup memberikan hidup yang lebih baik, yaitu kemakmuran yang lebih besar, kesuburan, kesehatan, kesenangan, keamanan, dan kesejahteraan
(lihat cat. --> Hak 2:13).
[atau ref. Hak 2:13]
Karena itulah Paulus menyebut keserakahan sebagai "penyembahan berhala"
(lihat cat. --> Kol 3:5).
[atau ref. Kol 3:5]
Yesus sendiri menyatakan bahwa mencari kemakmuran dan kekayaan sebagai tujuan utama hidup ini bertentangan dengan melayani Allah (Mat 6:24; bd. Ef 5:5).
[19:15] 2 Full Life : HIZKIA BERDOA.
Nas : 2Raj 19:15
Hizkia membawa surat tantangan yang menuntut penyerahan Yerusalem, membentangkannya di hadapan Tuhan dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Ketika kesulitan melanda kehidupan kita dan situasi tampaknya tidak terkendalikan lagi, kita harus bertindak seperti yang dilakukan Hizkia -- menghampiri Allah di dalam doa yang sungguh-sungguh dan penuh kepercayaan. Allah telah berjanji untuk membebaskan umat-Nya dari tangan musuh-musuh mereka dan tidak membiarkan terjadinya sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya (Mat 6:25-34); dengan berpegang erat-erat kepada Allah dalam iman dan kepercayaan, kita akan memiliki damai sejahtera-Nya yang memelihara hati dan pikiran kita (Fili 4:6-7).