1 Tesalonika 2:1-4
Konteks2:1 SAUDARA sekalian yang saya kasihi, Saudara sendiri tahu betapa besar manfaat kunjungan kami itu. 1 2:2 Saudara tahu bagaimana buruknya perlakuan orang terhadap kami di Filipi sebelum kami datang kepada Saudara, dan bagaimana penderitaan kami di sana. Namun Allah memberikan keberanian kepada kami untuk mengulangi berita yang sama kepada Saudara, walaupun kami dikelilingi oleh musuh. 2:3 Jadi, Saudara dapat melihat bahwa kami menyampaikan berita itu bukan dengan maksud yang salah atau tujuan-tujuan yang jahat; kami sungguh-sungguh berterus terang dan tulus.
Utusan-utusan Allah
2:4 Karena kami berbicara sebagai utusan-utusan Allah, yang telah diberi-Nya kepercayaan untuk memberitakan kebenaran; sedikit pun berita itu tidak kami ubah. Tujuan kami bukanlah menyenangkan mereka yang mendengarnya, karena kami hanya melayani Allah, yang menguji pikiran hati kami yang paling dalam.
2


Nas : 1Tes 2:1
Dalam pasal 1Tes 2:1-20 Paulus mempertahankan kelakuannya sementara dia ada di Tesalonika. Paulus telah difitnah oleh musuh-musuhnya serta dituduh tidak bersikap tulus dalam memberitakan Injil.
Nas : 1Tes 2:4
Setiap pengkhotbah menghadapi pencobaan untuk menyenangkan orang, yaitu berusaha untuk diterima, dipuji, dan dimuliakan oleh orang lain (ayat 1Tes 2:6) dengan hanya memberitakan hal-hal yang tidak akan menyinggung.
- 1) Menyerah kepada pencobaan ini bisa berarti membiarkan dosa dan kesuaman di dalam jemaat (bd. Wahy 2:20; 3:15-16). Hal ini mungkin juga meliputi pemakaian kata-kata yang merayu untuk memperoleh sumbangan keuangan, tambahan anggota jemaat, kedudukan politik atau pujian orang (ayat 1Tes 2:4-6).
- 2) Kalau hal ini terjadi, maka integritas dan kebenaran gereja Kristus
akan dirusaki sampai tidak dapat diperbaiki lagi. Karena itu adalah
penting bahwa dalam pemberitaan Injil, kita berusaha menyenangkan Allah
dan bukan manusia (1Kor 4:5; Gal 1:9-10;
lihat cat. --> Luk 1:17;
lihat cat. --> 2Tim 4:3-4;
lihat cat. --> 2Tim 4:4).
[atau ref. Luk 1:17; 2Tim 4:3-4]