Topik : Ibu

11 Mei 2003

Masa-masa Menjadi Ibu

Nats : Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya (Pengkhotbah 3:1)
Bacaan : Lukas 2:1-7,25-35

Sebagai pendeta, saya telah melayani banyak wanita sewaktu mereka melewati masa-masa menjadi ibu. Saya telah mengunjungi para ibu di rumah sakit dan bersukacita bersama mereka atas kelahiran buah hati mereka ke dunia. Saya telah memberikan konseling kepada para ibu yang cemas dan berusaha meyakinkan mereka bahwa Allah selalu menjaga anak-anak remaja mereka yang suka memberontak. Saya menemani para ibu yang berjaga di dekat tempat tidur anak mereka yang sakit atau terluka, dan ikut merasakan kesusahan hati mereka. Bahkan saya pernah ikut menangis bersama mereka yang berduka ketika anak mereka meninggal.

Maria, ibu Yesus, pun mengalami masa-masa sukacita dan dukacita yang sama. Betapa bersuka-citanya dia ketika bayi Kristus dilahirkan! (Lukas 2:7). Betapa girangnya dia ketika para gembala dan kemudian orang-orang majus datang menyembah-Nya (Lukas 2:8-20; Matius 2:1- 12). Betapa cemas hatinya ketika Simeon menubuatkan pedang akan menem-bus jiwanya! (Lukas 2:35). Dan betapa tersayat hatinya ketika melihat Anaknya mati di kayu salib! (Yohanes 19:25-30). Namun, masanya menjadi ibu tidak diakhiri oleh peristiwa mengerikan itu. Ia bersukacita karena Dia bangkit dari kubur. Dan karena ia mem- percayai Yesus sebagai Juruselamatnya, Maria kini berada di surga bersama Dia.

Setiap ibu pasti akan mengalami sukacita yang besar dan dukacita yang dalam. Namun, jika ia menyerahkan hidupnya kepada Allah, maka setiap masa menjadi ibu akan menjadi sarana pelayanan demi semua tujuan kekal-Nya --Herb Vander Lugt

9 Mei 2004

Sangat Dibutuhkan

Nats : Aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike (2 Timotius 1:5)
Bacaan : 2 Timotius 1:1-5

Seorang ibu rumah tangga yang berbakat menulis sebuah esai yang menggambarkan dengan gamblang (tanpa mengeluh) rasa frustrasi, pengorbanan, dan kesepian yang menyertai pola hidup yang dipilihnya. Memang tidaklah menyenangkan menghadapi seorang bayi rewel berusia 18 bulan yang sedang tumbuh giginya, melerai pertengkaran antara seorang anak berusia 3 tahun yang belum rasional dengan seorang anak berusia 5 tahun yang agresif, serta mendengarkan celotehan anak-anak kecil yang tiada henti-hentinya. Namun, sang ibu menyimpulkan bahwa peranannya sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan anak-anaknya. Pendapatnya itu memang benar!

Peranan seorang ibu yang saleh dalam kehidupan seorang anak memang benar-benar penting. Sebagai contoh lihatlah Timotius. Ia adalah, seorang pemuda yang oleh Rasul Paulus dianggap sebagai anak rohani dan rekan sekerja yang sangat berharga di dalam pelayanannya. Dalam suratnya yang kedua kepada Timotius, Paulus teringat bagaimana Timotius dipengaruhi oleh iman yang tulus ikhlas dari neneknya Lois dan ibunya Eunike (2 Timotius 1:5). Allah telah memakai dua generasi ibu yang penuh kasih itu untuk mempersiapkan Timotius bagi pekerjaan penting yang akan diembannya, yaitu menyebarkan Injil dan membentuk jemaat yang beranggotakan orang-orang percaya di dalam Kristus.

Marilah kita memuji Tuhan atas para ibu yang tidak hanya memerhatikan anak-anaknya secara jasmani, tetapi juga memelihara mereka secara rohani. Ibu-ibu seperti itu memang sangat dibutuhkan! —Herb Vander Lugt

16 Desember 2004

Hadiah Keluarga

Nats : Hormatilah ayahmu dan ibumu (Keluaran 20:12)
Bacaan : Keluaran 20:1-20

Melalui buku dan kuliahnya, Edith Schaeffer menjadi sangat dihormati karena wawasannya mengenai nilai kehidupan sehari-hari. Di awal kehidupan perkawinannya dengan Francis, kedua orangtua mereka tinggal tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Pasangan muda ini melewatkan hari Minggu mereka dengan tinggal di rumah keluarga orangtua Francis pada siang hari, kemudian sorenya di rumah keluarga orang tua Edith.

Beberapa tahun kemudian, Edith dan Francis pindah ke Swiss. Di sana mereka hanya dapat berbicara dengan orangtua mereka sekali setahun lewat pembicaraan singkat di telepon.

Menengok kembali setengah abad ke belakang, Edith menulis bahwa ia senang dengan kebiasaan mereka setiap Minggu sore. Ia mengatakan bahwa “kedekatan dengan orang-orang yang dicintai tidak akan berlangsung selamanya”. Ia menyimpulkan bahwa paket yang berlabel “waktu untuk memerhatikan dan mencintai orangtua” tidak akan datang begitu saja suatu hari nanti. Kita harus menunjukkan kasih selama kita bisa.

Perintah kelima dari Sepuluh Perintah Allah mengatakan: “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang di-berikan Tuhan, Allahmu, kepadamu” (Keluaran 20:12). Perintah untuk mencintai dan menghormati orangtua berlaku baik untuk anak-anak di rumah, pasangan muda, maupun suami istri yang anak-anaknya sudah mandiri.

Gunakan setiap saat untuk mencintai dan menghormati ke-luarga Anda. Kesempatan ini tidak akan berlangsung selamanya —David McCasland

14 Mei 2006

Kekuatan Seorang Ibu

Nats : Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya (Amsal 31:26)
Bacaan : Amsal 31:26-31

Istri saya, Carolyn, dan saya, berjalanjalan di taman pada suatu pagi. Tiba-tiba kami melihat seekor induk tupai berlari cepat melalui kawat listrik sambil membawa bayi di mulutnya. Ia membawa tupai kecil ini ke sarang baru yang telah dibuatnya di sebuah pohon. Kemudian ia kembali berlari melalui kawat itu untuk mengambil seekor bayi lain dari sarang lama dan membawanya ke rumahnya yang baru. Ia berlari pulang-pergi sampai ia menaruh keenam bayinya di rumah mereka yang baru. "Menjadi ibu memang berat!" desah Carolyn.

Memang benar. Kesakitan waktu melahirkan baru merupakan awal. Betapa pentingnya seorang ibu memerhatikan hidup kerohaniannya sendiri sehingga ia dapat mengasuh anak-anaknya! Ya, di atas semuanya, seorang ibu harus memelihara jiwanya -- untuk bertumbuh dalam hikmat dan pengetahuan tentang Allah.

Susanna Wesley adalah seorang ibu yang sibuk dengan 19 anak. Namun ia selalu menyisihkan waktu setiap hari untuk bersekutu dengan Allah. Bahkan, kadang-kadang ia melewatkan waktu di atas kursi dengan celemek masih di atas kepalanya, untuk berdoa. Pada saat itu tidak seorang anak pun berani mengganggunya!

Wanita yang digambarkan dalam Amsal 31 sangat menjunjung tinggi hikmat, kebaikan, dan hormat kepada Tuhan (ayat 26,30). Pada hari ini, marilah kita menghargai para wanita dalam hidup kita yang membagikan hikmat mereka, menunjukkan kasih kepada kita, dan yang di atas semuanya itu berusaha untuk memuliakan Tuhan --DHR

13 Mei 2007

Ibu yang Saleh

Nats : Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia (Amsal 31:28)
Bacaan : Amsal 31:10,25-31

Banyak orang telah diberkati secara melimpah melalui apa yang mereka pelajari dari ibu mereka. Misalnya, John dan Charles Wesley. Mungkin nama mereka tak akan pernah muncul dalam sejarah jika bukan karena ibu mereka yang saleh. Ibu mereka mengajarkan bahwa hukum kasih dan kesaksian kristiani harus menjadi tuntunan hidup mereka sehari-hari.

Susannah Wesley meluangkan satu jam setiap hari untuk mendoakan 17 anaknya. Setiap minggu ia pun mengajak masing-masing anak secara bergantian untuk mendiskusikan hal-hal rohani selama satu jam. Tidak mengherankan jika John dan Charles dipakai Allah untuk membawa berkat bagi seluruh dunia.

Berikut adalah beberapa aturan yang diterapkan Susannah Wesley dalam mendidik anak-anaknya: Kurangi ego dalam seorang anak dan bekerja samalah dengan Allah. Ajari ia berdoa segera setelah ia dapat berbicara. Jangan memberi apa pun yang diinginkannya ketika ia merengek memintanya. Berikan apa yang baik baginya apabila ia memintanya dengan sopan. Agar tidak berbohong, jangan memberi ia hukuman ketika mengakui kesalahannya dengan jujur; tetapi jangan pernah mendiamkan pemberontakan dan tindakan yang salah begitu saja. Puji dan hargai kelakuan yang baik. Pegang teguh setiap janji yang telah Anda katakan kepada anak-anak Anda.

Mari kita menghormati ibu kita yang saleh, tidak hanya dengan memberikan kata-kata pujian bagi mereka, tetapi juga dengan kehidupan yang mencerminkan hasil dari pengaruh kudus mereka! --HGB


Dari semua karunia Allah di bumi ini,
Ada satu yang melampaui segalanya:
Karunia yang tak ternilai dan sangat berarti
Para ibu kristiani yang penuh dengan cinta. --Anon.

11 Mei 2008

Dipenuhi Roh Kudus

Nats : Lalu mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan (Kisah 2:4)
Bacaan : Kisah 2:1-13

Bayangkan, misalnya di sebuah gereja sederhana di Jawa Tengah, tiba-tiba jemaatnya bisa berbahasa Jerman, Inggris, Prancis, Mandarin, Vietnam, Jepang, Korea, Spanyol, dan Italia. Betapa mencengangkan! Extravaganza! Begitulah kurang lebih yang dialami oleh para murid Yesus. Setelah berkumpul di suatu tempat, sepuluh hari sejak Yesus naik ke surga, mereka mengalami kepenuhan Roh Kudus. Diawali dengan bunyi tiupan angin keras dan lidah-lidah api yang menghinggapi mereka semua tanpa kecuali. Karena kepenuhan Roh Kudus itulah mereka lalu dapat berbicara dalam bahasa Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, Pontus, Asia, Frigia, Pamfilia, Mesir, Libia, Kirene, Roma, Kreta, dan Arab. Orang-orang Yahudi perantauan pun tercengang bukan buatan. Mereka mendengar orang-orang Yahudi nonperantauan berbicara dalam bahasa mereka. Dan, yang mereka dengar itu adalah perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah (ayat 11).

Dari sini jelas bagi kita bahwa karya Roh Kudus bermuara pada pemuliaan Allah. Jadi, adalah salah bila kita beranggapan bahwa karunia dan kepenuhan Roh Kudus terjadi untuk menunjukkan pencapaian rohani seseorang, atau untuk menggarisbawahi ranking kehidupan rohani seseorang. Lebih salah lagi, bila dipakai untuk menghakimi orang lain. Alih-alih terpusat pada diri sendiri, kepenuhan Roh Kudus terutama harus berpusat pada tindakan memuliakan Allah. Bila hal pokok ini ditindas oleh sikap egosentris dan sombong rohani, maka saatnya kita berkaca diri. Sebab pasti ada sesuatu yang salah dalam diri kita -DKL



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA