10 Oktober 2006

Menanggapi Penderitaan

Topik : Penderitaan

Nats : Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan (Ayub 14:1)
Bacaan : Ayub 16:6-17

Mengapa ada penderitaan? Mungkin Anda akan bertanya demikian tatkala mendengar tentang angin topan, tanah longsor, gempa bumi, dan bencana alam lainnya yang merenggut nyawa banyak manusia. Ayub pun mengajukan pertanyaan yang sama.

Mengapa ada begitu banyak kepedihan di dunia milik Allah ini? Renungkanlah beberapa alasan berikut:

1. Kita tidak dapat melarikan diri dari hukum yang mengatur alam kita. Kita membutuhkan hal-hal seperti gravitasi, cuaca, dan api untuk bertahan hidup, tetapi itu semua dapat menyebabkan tragedi (Matius 5:45). Api bermanfaat apabila menyala di kompor Anda, tetapi api yang berkobar tak terkendali dapat membunuh.

2. Kita adalah makhluk sosial. Kehidupan kita merupakan satu kesatuan, sehingga kadang kala kita menderita saat dosa atau kebebalan orang lain menimbulkan kesulitan (1Korintus 12:26).

3. Dosa membawa kutuk di atas bumi serta para penghuninya. Kutuk ini mencakup penyakit dan kematian (Kejadian 3:15-24).

4. Penderitaan membangkitkan belas kasihan. Yesus meminta kita untuk memerhatikan mereka yang miskin. Kita adalah rekan kerja-Nya dalam menolong sesama (Lukas 10:33-35).

Sebagaimana yang dijumpai Ayub, dunia ini merupakan sebuah tempat yang hancur. Ketika melihat penderitaan, kita dapat memakainya sebagai kesempatan untuk melayani Allah dengan cara menolong sesama, memercayai-Nya meski di tengah kesulitan, dan bertumbuh dalam iman kepada-Nya.

Kala diterpa masalah, biarlah reaksi kita yang pertama adalah memercayai Tuhan dan memerhatikan kebutuhan orang lain -JDB



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA