16 September 2004

Menjadi Sahabat

Topik : Dorongan

Nats : Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib daripada seorang saudara (Amsal 18:24)
Bacaan : Amsal 27:6 -17

Anak perempuan kami, Melissa, mempunyai banyak sahabat ketika masih duduk di Sekolah Menengah Umum. Salah satu sahabat karibnya bernama Katie. Setelah Melissa meninggal dunia dalam kecelakaan mobil, Katie menceritakan kepada kami bagaimana mereka bisa menjadi sahabat karib.

Pada waktu itu Katie adalah murid baru kelas lima di sekolah. Ia baru saja pindah dari Kalifornia. Ia merasa kesepian, canggung, dan terasing. Hal itu berlangsung sampai pada suatu hari di awal-awal tahun pertamanya bersekolah. Saat itu Melissa memerhatikannya sedang duduk sendirian di dalam bus sekolah.

Mell bangkit dari tempat duduknya, duduk di sebelah Katie, dan mulai mengajaknya mengobrol. Mulai saat itu, mereka duduk berdampingan setiap hari dan menjadi sahabat yang tak terpisahkan hingga tujuh tahun kemudian.

Di dunia kita ini ada begitu banyak orang yang membutuhkan hanya sebuah tindakan kasih untuk mengubah hidup mereka. Orang-orang ini mungkin berpikir bahwa mereka tidak akan dapat menyesuaikan diri. Atau mereka sedang menghadapi masalah yang membuat mereka merasa kesepian. Kadang-kadang yang perlu kita lakukan hanyalah memberikan uluran tangan, senyuman, atau ucapan penghiburan. Sebagai orang percaya, kita telah mengenal dan mengalami kasih Allah (1 Yohanes 3:16), dengan demikian kita dapat menjangkau orang-orang dan membagikan kasih itu.

Ada cukup banyak orang untuk dikunjungi, sehingga setiap orang bisa memiliki sahabat. Ambillah inisiatif untuk meyakinkan bahwa tak seorang pun tersisih --Dave Branon



TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA