HEBREW: 3124 hnwy Yonah
YOPPI: 2491
BARCLAY: 2491 2495 920
HAAG: Injil Lukas Lukas, Injil Markus Markus, Injil Matius Matius, Injil Yohanes Pembaptis Yohanes, Injil Yohanes, Surat-Surat Yohanes Yunus
KECIL: Injil Lukas Markus Matius Yohanes
PEDOMAN: Injil
TOKOH: Lukas Markus Matius Yohanes Yunus
BROWNING: INJIL LUKAS MATIUS YOHANES PEMBAPTIS YOHANES, INJIL
ENSIKLOPEDIA: INJIL LUKAS, INJIL MARKUS, INJIL MATIUS MATIUS, INJIL YOHANES PEMBAPTIS YUNUS
BIOTOKOH PB: LUKAS MARKUS MATIUS YOHANES YOHANES PEMBAPTIS
BIOTOKOH PL: YUNUS
Injil
#/TB Kol 4:10. Kis 12:12.
nama lain untuk Matatias. Mat 9:9.
nama aslinya Yohanan. Mat 3:1; Yoh 1:42; Mat 21:25.
(1) merpati. 2Raj 14:25. (2) Mat 12:39.
Yunani
Strongs #2491: Ioannhv Ioannes
John = "Jehovah is a gracious giver"1) John the Baptist was the son of Zacharias and Elisabeth, the
forerunner of Christ. By order of Herod Antipas he was cast into
prison and afterwards beheaded.
2) John the apostle, the writer of the Fourth Gospel, son of Zebedee
and Salome, brother of James the elder. He is that disciple who
(without mention by name) is spoken of in the Fourth Gospel as
especially dear to Jesus and according to the traditional opinion
is the author of the book of Revelation.
3) John surnamed Mark, the companion of Barnabas and Paul Ac 12:12.
4) John a certain man, a member of the Sanhedrin Ac 4:6.
2491 Ioannes ee-o-an'-nace
of Hebrew origin (3110); Joannes (i.e. Jochanan), the name of four Israelites: KJV -- John.see HEBREW for 03110
Strongs #2495: Ioanav Ionas
Jonah or Jonas = "dove"1) the fifth minor prophet, the son of Amittai, and a native of
Gath-hepher and lived during the reign of Jeroboam II, king of Israel
2) Jonas, the father of Peter
2495 Ionas ee-o-nas'
of Hebrew origin (3124); Jonas (i.e. Jonah), the name of two Israelites: KJV -- Jonas.see HEBREW for 03124
Strongs #920: bariwnav Barionas
Barjona = "son of Jonah"1) the surname of the apostle Peter
920 Barionas bar-ee-oo-nas'
of Chaldee origin (1247 and 3124); son of Jonas (or Jonah); Bar-jonas, an Israelite: KJV -- Bar-jona.see HEBREW for 01247
see HEBREW for 03124
Ibrani
Strongs #03124: hnwy Yonah
Jonah = "dove"1) son of Amittai and a native of Gath-hepher; 5th of the minor
prophets who prophesied during the reign of Jeroboam II and whom
God sent also to prophecy to Nineveh
3124 Yonah yo-naw'
the same as 3123; Jonah, an Israelite: KJV -- Jonah.see HEBREW for 03123
[Yoppi]
Strongs #02491:
Yohanes[Barclay]
Strongs #2491:
ou [maskulin] Yohanes: (1) pembabtis; (2) anak dari Zebedeus; (3) penulis kitab Wahyu; (4) Yohanes Markus; (5) ayah dari Petrus dan Andreas; (6) anggota Mahkamah Agama (Kis 54.6)Strongs #2495:
a [maskulin] Yonas: (1) nabi Perjanjan Lama (2) ayah dari Petrus dan AndreasStrongs #920:
dan bariwnav [maskulin] bin Yunus (Mat 16.7)Injil [haag]
Injil.
- (I). PENDAHULUAN KATA.
- (1) Jumlah. Sudah sejak awal-mula Gereja Kristus hanya mengakui secara kanonik empat buah ~I. Keempat ~I itu membentuk satu kesatuan yang mendalam dan rokhani sekali, serta membentuk "Injil yang satu dan berbentuk 4 buah naskah". ~I. apokrif lebih banyak dipengaruhi bentuk sastra helenis dan sering mengungkapkan kecenderungan ajaran salah. Semua ditolak oleh Gereja dalam daftar kanon.
- (2) Corak tulisan.
- (a) ~I itu bukan biografi. Sebaliknya juga tidak pertama-tama disusun menurut pandangan ilmu sejarah. Ia juga tidak melukiskan sketsa sifat pribadi Yesus. ~I itu jauh dari menyeluruh. Lukisan topografi maupun lukisan geografis termasuk jarang diberikan di dalam ~I. Kebanyakan hanya skematis.
- (b) ~I itu bukan semata-mata hasil seorang penulis individuil. Bahan dan ungkapan-ungkapan diambil dari tradisi lisan. Sebagian besar tradisi sudah berbentuk tetap sebelum ~I ditulis. Meskipun demikian setiap ~I mempunyai coraknya yang khas (gaya, rencana, tujuan pokok).
- (c) ~I itu tumbuh dalam kebutuhan pewartaan kristen. ~I merupakan endapan ajaran dan pertolongan bagi pewartaan lisan. ~I dirasakan perlu untuk mencapai kalangan pembaca lebih luas dan untuk memberi sesuatu yang tetap bagi keturunan-keturunan yang akan datang mengenai hal-hal yang diwariskan oleh para saksi mata dan oleh para pewarta sejak awal-mula (bdk.: Luk 1:1-4). Barangkali kesulitan pada jemaat purba -- tak terlupakan ibadat mereka -- ikut-serta mempengaruhi penetapan ungkapan naskah ~I (Misalnya: mengenai berita tentang pendirian Ekaristi: --> Perjamuan malam).
- (II) RENCANA DAN STRUKTUR. Mengenai rencana dan struktur ~I sinoptik pada garis besarnya boleh dinyatakan identik sama. Mereka mulai dengan penampilan Yohanes Pembaptis (: sejarah kanak-kanak Yesus tidak termasuk di dalam bahan katekese awal gereja); pembaptisan dan digodanya Yesus; penampilan Yesus di Galilea; sebuah perjalanan ke Yerusalem dan kejadian-kejadian pada hari-hari terakhir di situ; kisah tentang penderitaan dan wafat Kristus; berita tentang makam yang kosong dan penampakan Yesus kepada para muridNya. Hubungan antara ~I sinoptik satu sama lain, yang menyangkut kecocokan dan perbedaannya, merupakan bahan "Persoalan sinoptik".
- (III) TUMBUHNYA ~I. ~I Yohanes timbul pada sekitar tahun 100 ses. Mas., artinya, 60-70 tahun setelah terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. ~I Yohanes menunjukkan suatu kebebasan besar sekali terhadap katakese kristen purba. Pencipta ~I ini membentuk Injilnya sebagai sebuah kesatuan yang erat. Orang perlu menerima pandangan, bahwa susunan tertulis ~I sinoptik didahului adanya pewartaan. Adapun pewartaan itu dilakukan secara lisan melulu. Tetapi para "saksi mata sejak waktu semula" (Luk 1:2) sudah menyusun sebuah kerangka katekhese tertentu perihal tutur-kata dan perbuatan Yesus: Logia (: pepatah dan ungkapan) Yesus dan berbagai bahan Injil yang disusun menjadi satu buah bentuk tertentu. Bentuk susunan itu tadi sudah disiapkan secara mudah dan sederhana demi lancarnya penyebaran pewartaan lisan. Bentuk yang sederhana itu juga dicapai lewat gaya bahasa, pengulangan, inclusio, penggambaran, bentuk pepatah dan usaha untuk mengatur bahannya sekitar suatu gagasan inti. Katekhese para Rasul tentu disebar-luaskan lewat bahasa Aram. Tetapi di dalam waktu yang tidak terlalu lama penyebaran pewartaan juga dilakukan dalam bahasa Yunani. Sejarah tradisi pewartaan sangat gelap adanya, meskipun demikian kelihatannya sudah bisa dipastikan, bahwa pewartaan yang sebenarnya tentang Yesus, pewartaan tentang sabdaNya, tentang mukjijatNya, tentang wafat dan kebangkitanNya sudah mempunyai cara mengajar yang tetap. Sudah ada susunannya menurut garis besar maupun menurut perinciannya. Dari pewartaan lisan yang teratur timbul kemungkinan untuk berbicara tentang adanya sebuah "Injil-purba". Kita dapat memperkirakan, bahwa "~I-purba" mengandung bahan umum bagi Mat dan Mark. Barangkali di situ sudah termasuk Logia dari Matius yang pertama. Penulisan tetap mulai berlaku, waktu pewartaan ~I meningkat ke luar lingkup orang Yahudi Palestina, waktu keturunan para saksi-mata mulai menipis.
- (IV) PENILAIAN SEJARAH. Kebenaran sejarah dari ~I dalam artian yang umum boleh dikatakan benar-benar bisa dipercaya. Soal kebenaran sejarah secara tehnis (: kritik sumber, kaitan dengan sejarah profan) bukan menjadi tujuan ~I. Antara peristiwa-peristiwa yang diceritakan dan penulisannya secara tetap ada selang waktu tertentu (: satu keturunan). Dari segi lain perlu diberikan penilaian yang tepat mengenai cara meneruskan bahan-bahan ~I yang terjadi dengan cara yang lain daripada biasa (: lewat suatu tehnik ingatan yang berkembang tinggi dikalangan pihak-pihak yang meneruskannya). ~I di luar jenis tulisan helenisme. ~I itu mengungkapkan kembali Logia Yesus yang cocok sekali untuk tradisi lisan. Penyimpangan-penyimpangan dalam soal perinciannya lebih memudahkan ditemukannya nilai sejarah para sinoptisi daripada mengecilkan nilai sejarahnya.
Lukas [haag]
Lukas. (Barangkali singkatan dari kata Latin Lucius).
Dari kelahiran asal kafir (Kol 4:11-12), jabatannya adalah tabib (Kol 4:14). Sebuah tradisi yang lebih muda mengatakan bahwa ia berasal dari Antiokhia di Siria. 2Tim 4:11 menyebutkan ~L sebagai teman perjalanan Paulus. Apabila berita dengan ungkapan "kami" di dalam Kis. berasal dari dia (--> Kisah Rasul-rasul), maka ia niscaya menggabungkan diri (sekitar tahun 51) pada Paulus di Troas (Kis 16:10-17) dan menemui Paulus dalam perjalanan misionarisnya yang ke-2 dan ke-3 (Kis 20:5-15; \2Kor 1-18), kemudian ia mengikutinya dalam tahanan ke Roma (Kis 27:1-18; Kol 4:14; Filem 1:24). Sudah sejak pertengahan kedua dalam abad kedua (: kanon Muratori) ia dipandang sebagai penulis Injil Lukas dan Kisah Rasul-rasul.
Lukas, Injil [haag]
Lukas -- (Injil Lukas).
- (I). PEMBAGIAN DAN SUSUNAN. Penulis Injil kanonik yang ketiga mengawali injil itu dengan prakata tentang tujuan dwikarya yang mencakup Luk dan Kis (Luk 1:1-4). Kemudian disambung dengan kisah Kanak-kanak Yesus Luk 1:5; 2:52. Lukisan tentang jalan hidup Yesus sebagai --> Mesias di depan masyarakat Luk 3:21-24:53 disambung pada berita tentang karya Yohanes Pembaptis sampai penahanannya (Luk 3:1-20). Adapun bagian utama injil Luk. itu melukiskan "awal-mula" (bdk.: Luk 3:23; Kis 1:22) Luk 3:21 sampai Luk 4:13: Pembaptisan Yesus oleh Yohanes; Luk 4:14-9:50 tentang karya Yesus di Galilea; Luk 9:51-19:27 (dalam bentuk berita perjalanan) tentang perjalanan Yesus dari Galilea ke ke Yerusalem dan tinggal di Kenisah. Luk 22:1-23:56 lukisan tentang kisah sengsara. Kemudian Luk 24:1-53 memberitakan penampakan Yesus yang bangkit dari kematian selama 40 hari sampai pada kenaikanNya ke surga, di mana Yesus "memisahkan Diri" dari para murid-Nya (Luk 24:51).
- (II). CORAK THEOLOGI. Situasi yang sebenarnya mau diperbaiki oleh Lukas, karena timbulnya sebuah jurang pemisah waktu yang lambat-laun menjadi lebih besar di antara masa kini dan peristiwa-peristiwa yang diceritakan, yang kini sudah selesai dan tidak lagi dimengerti sebagai tanda hari kiamat yang segera akan datang (bdk.: Luk 21:1-38 dengan Mark 13:1-37). Waktu yang semakin kuat dialami kepanjangan antara penampilan Yesus dengan parusi yang akan datang memerlukan suatu perhatian yang lebih besar pada masa kini dengan keadaan sehari-harinya. Masalah itu menuntut adanya tiga jenis tugas di dalam pewartaan:
- (1) Kesungguhan warisan itu harus diselamatkan. Oleh karena itu penulis bermaksud menyelidiki jalannya peristiwa-peristiwa dari awal-mula dengan menambah sejarah tradisi-tradisi, agar dengan demikian bisa menunjukkan penerusannya dan "memperlihatkan kebenaran" (Luk 1:4) tradisi. Maksud tersebut mendasari juga perhatian Lukas terhadap kelompok yang sudah tetap untuk menjadi saksi sebagai rasul yang syah (bdk.: Kis 1:21-22).
- (2) Berlakunya nilai tetap karya Yesus untuk waktu sekarang harus diungkap secara jelas. Oleh sebab itu disusunnya dengan sengaja masalah hidup Yesus ke dalam keseluruhan sejarah keselamatan serta dilukiskannya dengan jelas di dalam kejadian yang ditentukan oleh waktu dan tempat. Seluruh hidup dan karya Yesus ditangkap sebagai pemenuhan Sabda Allah yang kuasa membuat sejarah (Luk 2:15,19,50-51; Kis 5:20), bagaimana hal itu di dalam peraturan keselamatan keselamatan PL telah dimaklumkan lewat hukum dan para nabi (Luk 1:70; 24:27,44). Meskipun demikian Yesus bukan hanya melulu pemenuh janji-janji. DenganNya Allah sekali lagi memulai secara baru dari dasar akarnya (: kelahiran pada orang perawan: Luk 1:26-38). Awal yang baru ini bercorak sebagai kemenangan tetap, meskipun baru dimulai secara sementara, atas kekuasaan setan oleh Kerajaan Allah, yang di satu pihak terjadi oleh hubungan Yesus terhadap "para miskin", terhadap para penderita sakit, terhadap mereka yang kerasukan rokh jahat, terhadap orang-orang yang dicemoohkan dan para orang dosa. Dari pihak lain permulaan baru itu nampak di dalam sikap putera yang menjiwai seluruh hidupNya, yang di dalam penyerahan-Nya ke tangan Bapa pada Salib (Luk 23:46) mencapai titik puncaknya dan didalam dibangkitkanNya dari mati memperoleh pemberian hadiah, di mana kasih Allah bekerja dan dimaklumkan. Waktu hidup Yesus di dunia di tengah keseluruhan sejarah keselamatan sebagai "pusat zaman": maka Yesus telah dipersiapkan oleh waktu keselamatan PL. Zaman Gereja di waktu berikutnya telah didasari olehNya. Karena pada hari Pentekosta dimulailah "hari-hari terakhir" (Kis 2:17) oleh perutusan Rokh Kudus. Dalam hari-hari terakhir itu jalan keselamatan Yesus yang oleh kenaikanNya ke surga mencapai pemenuhan-Nya, diwartakan sebagai jalan keselamatan tetap dan definitif bagi semua bangsa di seluruh dunia (bdk.: Luk 24:47) yang dimulai dari Yesus. Dengan demikian seluruh sejarah hidup Yesus (bdk: Kis 5:20) menjadi petunjuk jalan bagi pewartaan dan terutama pada nubuat-nubuat (Luk 9:22,44-45; 18:31 dst) maupun dalam kisah sengsara yang diungkapkan kebenarannya secara tetap dan harus dicontoh dengan melintasi keadaan sejarahnya. Hidup Yesus sebagai contoh utama menuju keselamatan diberi corak, yang bukan dengan melukiskan pengembaraan Yesus lewat kesetiaan sejarah. Demikianlah tujuan "berita perjalanan": Perihal petunjuk tempat dan waktu tidak terang sama sekali. Semakin berat tekanan yang dilakukan di situ untuk mengungkapkan Yesus yang selalu ada dalam perjalanan dan mengarahkan tujuannya ke Yerusalem, tempat pertemuannya dengan Allah. (Luk 9:51; 13:22,32-33 dbtl.).
- (3) akhirnya perlu diperhatikan bahaya-bahaya yang mengancam iman hidup sehari-hari karena kedatangan hari kiamat ditunda. Pemberian corak pada hidup Yesus sebagai sesuatu yang berlangsung di dalam waktu dan sebagai suatu perjalanan yang selalu perlu diingat tujuannya dalam pandangan mata, menentukan pula parenase dengan menunggu penuh kesabaran (Luk 8:15; Luk 14:28-29; 21:19), agar Putera Manusia menemukan iman di dunia pada saat kedatanganNya (Luk 18:8). Percobaan seperti juga kesibukan sehari-hari mengancam iman sekaligus (bdk.: Luk 8:4-15). Oleh sebab itu pada setiap pengikut Yesus berlaku tuntutan, menanggung salibNya "setiap hari" (Luk 9:23) dan setiap waktu tanpa berhenti berjaga dan berdoa (Luk 18:1-8; 21:34 dst.) dan menjaga dirinya, terutama atas bahaya kekayaan (Luk 12:13-34; 14:33; 18:18-30).
- (III) WAKTU PENULISAN. Sejak abad kedua tradisi kristen mengatakan bahwa Lukas seorang tabib teman perjalanan rasul Paulus telah menulis Injil ketiga. Lukas itu jugalah yang disebutkan dalam Kol 4:4; 2Tim 4:11 dan Filem 1:24 Mengenai persoalan itu perlu juga diadakan perhitungan, bahwa laporan itu mungkin hanya mengandung cara-cara ungkapan umum pada zaman itu, bahwa wibawa Injil mempunyai dasar yang benar. Corak yang diberikan kepada sifat Paulus, pada kedudukan dan theologinya Lukas berbeda sekali dengan kesaksian surat-surat Paulus sendiri. Makanya tentunya tidak dapat diterima, bahwa penulis Injil ketiga maupun Kis, itu adalah seorang teman perjalanan Paulus. Bagi kelompok pembaca yang disapa olehnya, yaitu Theofilus, adalah wakilnya, yang disebutkan dalam Luk 1:3. Pengetahuan pewartaan kristen, demikian pula pengertian tentang PL dalam terjemahan Yunani diandaikan sudah diketahui oleh para pembaca. Pengetahuan Lukas perihal PL menunjukkan adanya tendensi, yang juga terdapat di kalangan yudaisme helenis di daerah diaspora --> terutama di Aleksandria. Namun demikian boleh dikatakan, bahwa Lukas menulisnya bagi orang-orang Kristen helenis asal kafir dan penulisannya dibuat dalam jarak waktu tertentu dari peristiwa-peristiwa yang diberitakan. Nampaknya tulisan itu dibuat dalam waktu, selagi surat-surat Paulus belum begitu menjadi milik umum, sehingga gambaran Paulus oleh Lukas tidak lagi memperoleh pengakuan umum, Kira-kira hal itu terjadi pada pertengahan pertigaan terakhir dari abad pertama. --> Kisah rasul-rasul.
Markus [haag]
Markus. (Nama kecil latin [: pria?]).
~M yang disebutkan di dalam PB (Kis 15:39; Kol 4:10; Filem 1:24; 2Tim 4:11), disebut pula dengan nama Yohanes (Mark 13:5,13) dan membicarakan satu orang dengan nama dobel. ~M adalah seorang putera seorang Maria. Jemaat kristen di Yerusalem berkumpul di dalam rumah ~M (Mark 12:12). Barangkali ia dibesarkan di Yerusalem dan pada saat itu ia mengalami (zaman) Yesus, meskipun ia tidak mengikuti semua peristiwa Yesus. Barangkali ia tidak pernah menjadi murid Yesus. Barnabas kemenakannya (Kol 4:10) dan Paulus telah membawanya ke Antiokhia (Kis 12:25) dan membawanya pula pada perjalanan misionaris yang pertama. Tetapi ia segera pulang sendirian ke Yerusalem. Karena dia, maka di kemudian harinya Paulus memisah diri dari kedua orang itu. Barnabas dan ~M lalu pergi ke Siprus, tetapi ~M segera bergabung dengan Paulus di Roma. Tradisi menekankan hubungannya yang akrab dengan Petrus (1Pet 5:13). ~M dipandang sebagai penulis injil Markus.
Markus, Injil [haag]
Markus (Injil Markus).
- (I). PEMBAGIAN DAN PENYUSUNAN. Pembagiannya ditentukan oleh titik-titik utama theologis. yang ditekankan karena kepentingannya di dalam hidup Yesus, atau menekankan pandangan penulis injil. Pandangan pertama berlaku pada Mark 11:1-16:20: Yesus di Yerusalem. Pandangan kedua berlaku bagi "perjalanan Yesus" ke Yerusalem 1-10, di mana peristiwa-peristiwa tertentu mengenai para murid (Mark 1:16-20; Mark 3:13-19; 6:7-13; 8:27-33) memperoleh kepentingan khusus. Dengan peristiwa itu dimulailah tiap kali sebuah bagian baru. Bagian-bagian itu dan perikope mengenai para murid yang mendahului saling menjelaskan. Dengan demikian ~IM menunjukkan pembagian berikut ini: Mark 1:1-15 = pandangan umum. Di dalam perjalanan Yesus tercapailah detik masuknya dunia Allah ke dalam dunia orang-orang. Naskah Mark 1:16 sampai Mark 3:12: Situasi orang-orang yang baru itu didasari kekuasaan Sabda Yesus Yang memanggil dan menebus mereka. Naskah Mark 3:13-6:6: Rahasia kekuasaan Allah dan salah pengertian orang-orang. Naskah Mark 6:6 sampai Mark 8:26: Tujuan karya Yesus adalah manusia yang sempurna dan tetap. Naskah Mark 8:27 sampai Mark 10:52: Bentuk mengikuti Yesus dalam iman adalah jalan salib. Naskah Mark 11:1 sampai Mark 12:44: Di dalam mengutus putraNya itu Allah (Mark 12:1-6) datang mencari (bdk.: Mark 11:12-13), namun yang dicari bukan harta manusia (Mark 12:13-17) atau penghormatan manusia (Mark 12:38 dst.), melainkan cintakasih manusia (Mark 12:28-34,41-44). Bab 13: Sejarah manusia yang berhadapan dengan hari panen terakhir, menuntut orang beriman berjaga secara besar-besaran. Bab Mark 14:1-15:47: Yesus membuktikan kebenaran injilNya dengan menerima putusan kematian yang dibuat oleh para lawanNya. Jawabannya ditemukan pada pengakuan kepala pasukan. Naskah Mark 16:1-8: Pandangan penutup. Dengan kebangkitan Yesus, semua orang beriman dipanggil untuk mengikuti jejak Yesus dengan semangat.
- (II). CORAK THEOLOGIS. Bagi kita ~IM merupakan usaha pertama yang bukan hanya mewariskan kumpulan sabda Yesus bagaikan dari seorang guru yang terpelajar. Kitab itu juga tidak bermaksud mengumpulkan karya-karya mujizat satu demi satu sebagai perbuatan seorang "manusia ilahi", yang mengalahkan semua para pengkhotbah pengembara dan para pembuat mujizat. ~IM tidak hanya mewartakan arti keselamatan dari Dia yang dibangkitkan dan dimuliakan. Secara jelas kelihatan, bahwa ~IM mau menghubungkan kenyataan yang penuh kekuasaan dari arus yang bangkit dengan hidup Yesus di dunia. Dengan itu, maka hidup para beriman memperoleh pengertian yang menentukan. Hidup dan nasib Yesus di dunia menjadi tuntutan Dia yang telah dimuliakan kepada jemaat yang mengikutiNya. Pada pewartaan yang penuh nilai itu mereka alami kehadiran yang penuh dengan kemesraan dari yang bangkit. Dengan mengkaji sejarah, Markus menggunakan dasar itu tadi. Ia bukan hanya memberitakan karya Yesus yang telah lalu, melainkan menafsirkan pada masa kini jalan Yesus dalam sinar terang orang-orang beriman. Di situ didapati dua persoalan yang perlu diperhatikan: Yang sebuah adalah situasi orang-orang beriman. Mereka ditentukan oleh situasi di mana mereka berada karena karya Yesus yang mengandung wibawa khusus karena kehendak Allah (Mark 1:22,27; 2:12), sehingga memperoleh keselamatan terakhir, artinya: Mereka telah mencapai persatuan tanpa dosa dengan Allah (Mark 2:1-12,14-17) dan dengan demikian memiliki kemampuan untuk hidup dari kekuatan Allah (Mark 4:26-32). Manusia tidak bisa bertemu dengan kekuasaan Allah tanpa dikuasai ketakutan (Mark 4:41; 5:14-17,33,42), maka hidup Allah di dalam diri manusia sebetulnya tidak begitu nampak pada mulanya. Barang siapa meragukan kesetiaan karya keselamatan illahi (Mark 6:53-56), yang dikarenakan pandangan seolah-olah ia ditinggalkan Allah, maka ia telah membuktikan sendiri, bahwa hatinya belum tiba pada kesadarannya (Mark 6:45-52). Sebab ia belum menangkap, bahwa Allah mengandaikan suatu hal (Mark 7:1-23): supaya kita menyapa Yesus dengan kepercayaan besar (Mark 7:24-30) dengan menyadari, bahwa kita sendiri tidak layak. Dari segi yang lain Markus juga membuat agar jemaat tidak menaruh keraguan lagi, bahwa orang beriman kini berada di bawah tuntutan-tuntutan yang baru dan radikal (Mark 9:32,35,43-50; 10:9,21,43-44), yang hanya ditangkap dari jalan salib Yesus sebagai Mesias. Yesus sebagai Mesias menjelaskan pandangan Allah dengan perjalananNya kepada salib (Mark 8:31 dst.; Mark 9:30 dst.; Mark 10:32 dst.). Oleh karena itu hendaknya orang beriman tahu, bahwa baginya tidak ada jalan lain menuju Yesus Kristus dalam kemuliaan Allah (Mark 8:34 sampai Mark 9:1; 10:39). Bahwasanya Allah mendekati kita di dalam PutraNya (Mark 9:2-13), bukan berarti perpendekan jalan lewat dunia (Mark 9:5-6), dalam mana kekuasaan kejahatan mesti harus dipatahkan oleh kekuatan orang beriman (Mark 9:14-29). Perlucutan kejahatan ini terjadi secara konkrit di dalam pengabdian para beriman secara tulus-ikhlas (Mark 9:33-42; 10:1-12,14-45), yang juga sering mengandung perpisahan menyedihkan dari semua kejahatan di dalam hidup masing-masing demi kepentingan orang lain (Mark 9:42-50). Konsekwensi itu tidak dapat diketahui oleh siapa saja yang tidak menangkap, bahwa orang tidak dapat berbuat lain kecuali bersatu sebagai anak di dalam persekutuan dengan Yesus. Karena hanya dengan cara menyeluruh itulah orang dapat menjadi milik Allah (Mark 10:13-31; bdk.: Mark 35-40). Allah sebagai yang hidup (Mark 12:18-27) tidak mengharapkan hal-hal lain kecuali cintakasih manusia dan penyerahannya secara mutlak (Mark 12:13-17,32-33,38-44). Hanya soal-soal itulah yang membimbing menuju kerajaanNya (Mark 12:28-34).
- (III). ASAL DAN TERJADINYA TULISAN. Sesuai dengan tradisi yang dapat dikembalikan sampai pada Klemens dari Aleksandria, maka kebanyakan para-eksegit (ahli KS) memandang Roma sebagai tempat penulisannya. Meskipun demikian dapat dipikirkan juga adanya sebuah jemaat kristen asal kafir di daerah Timur-tengah. Barangkali ditulis sebelum tahun 70, sebab tidak menyinggung kehancuran kenisah Yerusalem. Markus 13 menunjukkan pikiran yang menyeluruh perihal dekatnya perang Yahudi. Menurut kesaksian uskup Papias dari Hierapolis (sekitar tahun 130) ~IM itu ditulis oleh --> Markus, "penterjemah Petrus", setelah Petrus meninggal. Meskipun ada keraguan tertentu yang melawan catatan itu (nampaknya Markus tidak mengetahui geografi Palestina secara jelas; ada kecenderungan-kecenderungan anti Yahudi) masih banyak penyelidik ahli yang berpendapat, bahwa ~IM benar-benar ditulis oleh Yohanes Markus. Bila tidak demikian, maka hampir tidak dapat diterangkan, bagaimana injil itu diterima, bila dianggap ditulis oleh seorang yang bukan murid dan bukan rasul.
Matius [haag]
Matius.
(Bentuk Yunani daripada bahasa Ibr.: Mattai, yaitu sebuah bentuk singkatan dari Mattanya: kurnia Tuhan), atau: Dengan menarik kesimpulan dari cerita-cerita panggilannya, maka ~M barangkali mempunyai nama ganda ~M-Lewi.)
Ia adalah putera Alfeus. Jabatannya adalah Pemungut cukai di Kapernaum (Mark 2:14-17 dsj.), yaitu di daerah Herodes Antipas. Apakah ia berada di dalam dinas Herodes Antipas (bdk.: Luk 8:3; Yoh 4:46) atau hanya menyewa pungutan cukai kota, kini masih merupakan sebuah hal yang tidak jelas. Bagaimanapun juga ia bukan seorang pejabat Romawi. Di luar itu ~M hanya disebut dalam daftar-daftar para Rasul (Mark 3:18 dsj.). Atas namanya beredar:
- (1) --> Injil Matius
- (2) Yang disebut pseudo-injil-Matius (: di situ ada ungkapan yang pertama kali timbul perihal sapi dan keledai pada palungan).
- (3) Akta Mateus dari waktu belakangan.
Matius, Injil [haag]
Matius (Injil Matius).
- (I). ISI DAN SUSUNAN. Pada hakekatnya ~IM mengikuti berita kronoloki sejarah pada Markus, namun ~IM masih memperluasnya. Matius memperkaya berita itu dengan bahan khotbah yang diaturnya secara sistematis. Di situ dapat dilihat pembagian sebagai berikut:
- (1) Pra-sejarah dari Pendahulu Mesias dan pembaptisan Yesus (Mat 3:1-4:11), yang diperluas dengan --> silsilah Yesus serta kisah kanak-kanak Yesus (Bab 1-2).
- (2) Karya di Galilea (Mat 4:12,13:58; sesuai dengan contoh pada Mark 1:14-6:6), disertai sebuah rangkuman ajaran Mesias maupun perbuatan-perbuatan Yesus. Pada bagian itu ditambahkan pengiriman para murid dengan petunjuk-petunjuk yang sesuai.
- (3) Jalan Yesus menuju kesengsaraan (Bab 14-20; mengikuti cerita Markus) dengan pernyataan pengakuan Mesias oleh Petrus, tiga buah nubuat tentang sengsaraNya, Yesus dimuliakan dan sebuah khotbah tentang mengikuti jejak Yesus.
- (4) Yesus di Yerusalem (Bab 21-28; dengan dilengkapi berbagai bahan kotbah yang lebih banyak dari pada Markus), dengan kotbah-kotbah penting melawan orang-orang Farisi dan para ahli Kitab, demikian pula tentang akhir dunia dan pengadilannya, dengan kisah kesengsaraan, dengan berita tentang makam yang kosong dan penampakan Yesus yang sudah bangkit.
- (II). CORAK KHAS SASTRA DAN THEOLOGIS.
- (1) Sumber-sumber tertulis ~IM adalah Markus dan sumber sabda dan wejangan Q. Lebih kurang separoh dari bahan ~IM tidak mempunyai kesejajaran dengan Markus. Sekitar seperempatnya adalah bahan khas dari Matius sendiri (: barangkali berasal dari tradisi lisan Gereja Purba), bahan lainnya mempunyai kecocokan dengan Lukas, yang juga menggunakan sumber Q di dalam injilnya (: Injil Lukas sendiri tidak dikenal oleh Matius). Semua alasan kelihatan mengarah pada kenyataan, bahwa ~IM ditulis dalam bahasa Yunani.
- (2) Matius memasak bahan yang diperolehnya dengan penghapusan-penghapusan, perpindahan dan komposisi-komposisi. Hal-hal yang mempunyai isi yang senada dirangkum tanpa memperhatikan jalan sejarahnya. Salah satu hal yang memiliki kekhususan adalah keenam komposisi kotbah: Sabda Bukit, petunjuk bagi para murid, kotbah perumpamaan, kotbah tentang persekutuan gerejani, kotbah melawan orang-orang Farisi dan para Ahli Kitab serta kotbah perihal akhir zaman. Dengan cara yang sama Matius memasak berita-berita mujizat (Misalnya: bab 8-9: 3 buah mujizat + 2 kotbah + 3 buah mujizat + 2 buah kotbah + 3 buah mujizat). Matius tidak memberikan perhatian nilai perihal ketepatan kronologi dan geografi (bdk.: Mat 15:21,29 dsj.). Perbuatan-perbuatan Yesus dipersingkat dan dijadikan bukti pemenuhan PL, namun sabda Yesus disusun dengan kesetiaan yang besar terhadap tradisi.
- (3) Sifat khas theologis ~IM terutama dinyatakan di dalam penjelasan perluasannya: Ia membuat aktuilisasi dari bahan tradisi (misalnya: Mat 18:4,14,35). Rupanya persoalan yang paling hangat di dalam gereja Matius adalah iman terhadap Mesias. Oleh sebab itu Matius menekankan gelar-gelar Mesias dan pemenuh segala nubuat PL pada pribadi Yesus. Hukum yang lama tidak dihapus, melainkan hidup dan melanjutkan kelangsungannya di dalam peraturan yang baru (Mat 5:21-22). Dengan demikian antithese-sntithese Sabda Bukit mau mengaktualisasi dan memperdalam kehendak Allah, yang memuncak pada perintah cinta kasih (Mat 7:12; 9:13; 12:7; 22:40; 23:23).
- (4) Oleh karena ~IM adalah Injil sebuah gereja, yang tidak mengingkari asal Yahudinya, maka ia menghapus penjelasan-penjelasan yang oleh Markus diperuntukkan bagi pembaca kristen asal kafir (Mark 7:3-4). ~IM juga melengkapi Markus dengan cara berpikir orang kristen asal Yahudi (Mark 24:20 dsj.). Sekaligus gereja ~IM adalah gereja dunia (: bdk.: naskah-naskah tentang pendirian Gereja; titel kehormatan ecclesia; titel universil "Tuhan" bagi Yesus dan lain-lain).
- (III). TERBENTUKNYA ~IM. Sudah jelas, bahwa ~IM ditulis bagi keturunan kristen yang kudus. Perbedaan antara orang kristen asal Yahudi maupun asal kafir sudah tidak memegang peran lagi di situ. Gereja mempunyai kesadaran diri yang luar-biasa, mengenal jabatan-jabatan dan peraturan-peraturan, tetapi juga mengenal kekurangan kasih dan mengenal pengkhianatan, nafsu dan titel, kelesuan dan nafsu keduniawian. - Kesaksian yang tertua mengenai Matius selaku penulis injil berasal dari Papias (sekitar tahun 130). Menurut Papias, para Bapa Gereja mempersamakan penulis ~IM dengan --> M. Lewi. Meskipun demikian, baik ketergantungan ~IM dari tulisan yang bukan dari para Rasul (mis.: Markus), maupun corak khas dalam sastra dan theologinya, "Sitz ~IM Leben" (Lingkungan penulis dan para pembaca pertama) dan bentuk bahasa Yunani menunjukkan bahwa ~IM ditulis oleh seorang kristen yang tidak dikenal dan bekerja sebagai seorang "ahli kitab kristen" (Mark 13:52). ~IM yang menggunakan Markus itu jelas tidak mungkin ditulis sebelum tahun 70, namun tidak pula sesudah tahun 100, sebab ~IM dipakai oleh Ignatius. Pemisahan Gereja dari sinagoga dan petunjuk kehancuran Yerusalem membangkitkan timbulnya pikiran, bahwa penyusunan terakhir ~IM berkisar antara tahun 80 dan 90 sesudah Masehi.
Yohanes Pembaptis [haag]
Yohanes Pembaptis.
Putera imam Zakharia dengan Elisabet (Luk 1:5). Kelahiran dan perutusannya dipermaklumkan oleh malaekat kepada mereka (Luk 1:15). Pada waktu disunatkan ia dipuji oleh bapaknya sebagai pendahulu Mesiah (Luk 1:67-79). Ia tampil sebagai pengkotbah pengembara di padang gurun sekitar tahun 28-30. Di situ ia wartakan baptis tobat untuk pengampunan dosa sebagai persiapan akan datangnya kerajaan Allah (Mark 1:1-6 dsj). Boleh jadi ada hubungan-hubungan dengan jemaat Kumran. Hal itu tidak dapat dibuktikan secara pasti. ~YP di Yordan atau di Betania (Yoh 1:28). Yesus juga meminta dibaptis olehnya (Mark 1:9-11 dsj). Yesus memanggil Yohanes. Ia melihat bahwa Beliau seorang utusan Allah. Yohanes sendiri menunjuk dirinya sebagai pendahulu Mesiah (Yoh 1:29-34). Penampilan ~YP membuat rakyat bergerak. Hal itu diikuti Herodes --> Antipas dengan perhatian yang semakin hari menjadi semakin tajam (Ant 18,5,2), terutama karena Yohanes mengecam secara terbuka bahwa raja berzinah. Herodes memenjarakan Yohanes dan menyuruh membunuhnya (Mark 6:17-29 dsj; --> Makherus). Kemudian ia dikubur oleh para muridnya, yang mempunyai cara berdoa tersendiri (Luk 11:1) dan suatu praktek puasa tersendiri (Mark 2:18 dsj). Dua belas orang muridnya tampil di kemudian harinya di Efesus. Mereka ber-12 hanya menerima "permandian Yohanes", dan belum menerima Roh Kudus (Kis 19:2-7).
Yohanes, Injil [haag]
Yohanes (Injil Yohanes).
- (I). PEMBAGIAN DAN SUSUNAN. Mengenai bahan-bahan dari Yoh. dapat dibagi dalam 3 bagian besar:
- (1) Yoh 1:19-12:50: Perihal hidup umum yang dilakukan Yesus sebagai perwahyuan mutlak. Olehnya Allah memanggil dunia pada suatu putusan pemilihan yang tidak dapat dirubah lagi.
- (2) Yoh 13:1-17:26: Yesus mewahyukan Diri kepada "miliknya".
- (3) Yoh 18:1-20:29: Yesus kembali pada Bapa, pemulihanNya oleh sengsara dan kebangkitanNya. Sebuah prolog mendahului karya itu. Di dalamnya sudah disinggung gagasan-gagasan utamanya (Yoh 1:1-18). Penutup Injil (Yoh 20:30-31) mengungkapkan harapan kitab itu. Dari segi sastra, bab 21, adalah sebuah tambahan. Boleh jadi bagian itu dikumpulkan para muridnya dari bahan-bahan, yang akhirnya berasal dari penulis injil itu sendiri. Masalah susunan sebenarnya karya sastra itu (mengenai arti tulisan, tentang persoalan apakah pikiran dasar penulis, terungkap pada susunan tertentu), masih belum terpecahkan sampai saat ini.
- (II). CORAK THEOLOGI YANG KHAS. Yohanes itu tidak berbeda dengan para sinoptik di dalam keinginannya mewartakan soal Kristus-sejarah yang hidup bersejarah (Yoh 20:30-31). Dengan cara yang lebih tegas dari para penulis lainnya, Yohanes membuat renungan tentang pribadi maupun karya Yesus Kristus, yang ditinjau dari sinar-cahaya pengalaman Paskah (Yoh 2:18 dan seterusnya; Yoh 7:37-38; 12:6). Di dalam Kristus itu Yohanes bukan hanya mengakui pemenuhan akan harapan-harapan keselamatan Isr. (Yoh 3:14; 6:32,49-50; 8:56), melainkan pula pemenuhan kerinduan umat manusia (: Air hidup: Yoh 4:14; Roti: Yoh 6:35; Cahaya: Yoh 9:5; Gembala: Yoh 10:1; Jalan, kebenaran dan hidup: Yoh 14:6). Atas dasar itulah mukzizat-mukzizat yang dilakukan oleh Kristus selalu menjadi tanda sebuah kebenaran yang lebih mendalam (Yoh 2:11; 6:35; 11:25). Setiap pertemuan dengan Kristus adalah sebuah pengalaman yang membuat orang mengadakan putusan akhir tentang hidup atau mati: Orang yang tidak percaya menutup diri dalam kegelapan (Yoh 3:19 dan seterusnya), sedangkan orang yang percaya ikut ambil-bagian pada hidup abadi (Yoh 6:63) sejak sekarang (Yoh 5:24) karena pemberian Roh oleh Kristus (Yoh 3:5-6; 14:26). Pengetahuan yang dikerjakan Rokh pada orang yang percaya membuatnya bersatu dengan Kristus. Tuhannya (Yoh 15:15), yang sekaligus merupakan suatu persatuan dengan Allah Bapa dan dengan semua orang beriman
- (17) dan yang harus disimpan dengan pemenuhan kasih yang rendah hati (Yoh 13:1-14; 15:9-17). Di situ Yohanes sudah memberikan salah satu pengertian yang menentukan (Yoh 5:25-26) tentang pertemuan orang dengan pemberi wahyu di dunia, sehingga orang-orang Yahudi yang tetap bersikeras dalam menolak Kristus harus dipandang sebagai "anak-anak setan" (Yoh 8:42 dan seterusnya) atau sebagai penjelmaan dunia yang menjadi musuh Allah (Yoh 17:25). Sudah barang tentu perlu diperhatikan, bahwa identifikasi demikian tidak akan ditanggungkan kepada agama Yahudi di dalam sejarah.
- (III). YOHANES DAN PARA SINOPTIK. Hubungan Yohanes dengan Injil-injil sinoptik tidak bisa ditentukan begitu saja. Dari satu pihak ada kesamaan yang tidak dapat diingkari lagi. Bukan hanya kesamaan mengenai susunan umum injil itu sendiri, melainkan juga pada berita-berita satu persatunya: Tentang karya Yohanes Pembabtis sebagai pendahulu Yesus (Yoh 1:19-36), tentang pengkudusan kenisah (Yoh 2:13-22), tentang memberi makan 5.000 orang dan tentang perjalanan Yesus di atas danau (Yoh 6:1-21), tentang diurapinya Yesus di Betania (Yoh 12:1-8) dan tentang diaraknya Yesus masuk Yerusalem (Yoh 12:12-19), terutama tentang kisah sengsaraNya (Yoh 18-19), yang pada Yohanes cocok dengan para sinoptici dalam hal-hal yang pokok. Di lain pihak harus dikatakan, bahwa dapat dipastikan akan adanya perbedaan-perbedaan yang mendalam sekali: di dalam bahan penceritaan (: Yesus mengadakan perjalanan 4 kali ke Yerusalem: Yoh 2:13; 5:1; 7:10; 12:12. Bahwa Yesus adalah Mesias sudah dikenal sejak awal-mula: 29.41. Hal itu berlawanan dengan Mark 8:27 dst; Mark 11:1-11. Yesus tidak menyembuhkan orang-orang yang kerasukan setan), terutama dalam bidang bahan pewartaan (tidak ditemukan perumpamaan-perumpamaan dari sinoptici, bahkan sebaliknya ditemukan perumpamaan lain tentang Gembala dan tentang batang anggur: Mark 10:1-6; 15:1-8. Tidak ditemukan kalimat-kalimat tajam yang mudah diterima, melainkan pembicaraan yang meluas tentang pengertian-pengertian yang tidak mempunyai kesejajaran dengan ketiga injil lainnya, seperti: kelahiran kembali, roti kehidupan, kemuliaan dan lain-lain. Tak ada pula pemakluman tentang kerajaan Allah yang mulai datang seperti pada Mark 1:14-15; tetapi pewartaan tentang penghakiman yang sekarang sudah mulai dilakukan: Mark 3:19; 5:24; 12:31). Akhirnya, bila ditinjau dari hubungan isinya tidak mungkin diputuskan, apakah Yohanes mengenal Injil Sinoptik seperti yang ada pada kita; dan apakah Yohanes menggunakannya; atau di dalam membuat injilnya itu Yohanes langsung mengambil bahan dari sumber yang serumpun dan dari sebuah tradisi lisan yang sama (dengan para Sinoptici).
- (IV). LINGKUNGAN DAN PENGARUH. Bentuk pewartaan kristen yang khas Yohanes juga sekali ikut ditentukan oleh lingkungan religius dan kebudayaan. Injil Yohanes timbul di situ. Meskipun (dalam waktu lama dikatakan adanya) suatu ketergantungan sastra pada Injil Yohanes dengan sumber-sumber gnostik, yang kini hampir tidak dapat dipertahankan, tetapi penemuan-penemuan di --> Kumran dan Nag Hamadi memberi kepastian, bahwa Gnosis itu kuat sekali pada waktu sekitar penulisan Injil Yohanes, sehingga pandangan dan terminologinya secara hakiki ikut dipengaruhi arus itu. Namun demikian Injil Yohanes sama sekali bukan buah hasil lingkungan tersebut. Injil Yohanes adalah suatu perdebatan dengan pandangan dan pertanyaan-pertanyaan lingkungan itu dari dasar suatu Kristologi yang sudah diperdalam.
- (V). PENULIS. Menjelang akhir abad 2 tersebarlah pandangan di Gereja-gereja Asia Kecil (Efesus), Mesir dan Roma yang mengatakan, bahwa Rasul Yohanes adalah penulis Injil ke-4. Pendukung paling gigih atas pandangan itu adalah Ireneus. Cepatnya Injil Yohanes tersebar-luas, sebagian dapat dijelaskan karena injil itu dihubungkan dengan rasul Yohanes. Kesaksian naskah yang tertua (Yoh 18:33,37-38) berasal dari lebih kurang tahun 130. Sebuah Injil yang begitu besar perbedaannya dengan yang sudah beredar harus benar-benar mempunyai kewibawaan apostolik tinggi, sehingga tulisan itu sudah memperoleh tempat di gereja-gereja, meskipun timbulnya belum ada satu generasi. Saat ini ditemukan penyelidik-penyelidik ilmiah katolik yang cenderung memajukan penyelesaian masalah penulis itu secara lebih terperinci. Mereka ikuti pandangan, bahwa pada suatu segi rasul Yohanes berdiri di belakang injil itu sebagai wibawa rasuli. Dari segi lain mereka melihat perkembangan sejarah tradisi dan sejarah keagamaan dalam pewartaan kristen, yang sudah berpandangan pikiran sempurna di dalam Yohanes. Menurut pandangan itu ada seorang penulis atau beberapa penulis, yang tidak boleh direndahkan martabatnya dengan sebutan "pengarang diklat". Mereka itulah pendukung rasul Yohanes di dalam menulis injil yang ke-4. Murid yang memberikan corak tertentu pada keseluruhan karya itu, menurut pengertian kita dapat disebut menjadi penulis injil Yohanes. Boleh jadi ia itu seorang Yahudi dari daerah diaspora, yang mempunyai hubungan akrab sekali dengan rasul Yohanes dan mempunyai suatu pendidikan rokhaniah yang baik, sesuai dengan kebudayaan waktu itu. Namanya tidak dikenal. Seberapa jauh "penulis" terakhir ini tidak melulu menjadi penyimpan warisan tradisi dan menjadi pemaklum pewartaan Yohanes, melainkan seorang ahli theologi dan pewarta bagi para pembacanya, sampai kini tidak bisa ditentukan. Bagaimanapun juga ia itu melampaui seorang kompilator atau pengumpul bahan tradisi Yohanes. Karena isi dan bentuk, bahasa dan pikirannya tidak dapat dipisahkan, maka penulis yang tidak dikenal itu jelas memiliki suatu kebebasan yang besar: Tradisi dan interpretasi kejadian keselamatan Yohanes itu diwarnainya secara pribadi.
Yohanes, Surat-Surat Yohanes [haag]
Yohanes (Surat-Surat Yohanes).
Ketiga pucuk surat Yoh., yang jelas mempunyai persamaan satu dengan yang lainnya serta dengan injil Yoh. Juga memiliki kesamaan waktu tempat dan lingkungan. Meskipun demikian surat 1Yoh lebih dekat pada injil Yoh, sedangkan dari pihak lain surat 2 dan 3 berhubungan erat satu sama lain.
- (I). SURAT PERTAMA.
- (1) Isi dan tujuan. 1Yoh itu bukan surat (tidak ada kepala surat dan penutupnya). Bukan pula sebuah surat edaran (tanpa nama jemaat-jemaat yang dialamatkan), tetapi sebuah tulisan yang berdiri sendiri dan mengandung isi pewartaan imam (1Yoh 1:1-3) yang dipersatukan dengan pembelaan iman (1Yoh 4:4-6; 5:4-12) dan ditujukan pada suatu kelompok kristen tertentu ataupun pada beberapa jemaat kristen tertentu yang hidup di tengah dunia kafir yang dipengaruhi aliran gnostik. Di situ tidak dapat dilihat adanya sebuah susunan yang jelas. Meskipun demikian terungkaplah berbagai kesatuan lebih besar yang semuanya menjalin pada suatu persekutuan dengan Allah atas dasar kesatuan dengan Yesus Kristus dan pada persekutuan persaudaraan para kristen. Surat itu bermaksud memperingatkan ajaran-ajaran salah dan sekaligus menguatkan iman kepercayaan pembacanya.. Latar-belakang waktu yang tersirat di situ menunjukkan adanya suatu kemajuan besar tentang pembentukkan jemaat orang kristen. Penulis bicara sebagai saksi atas kejadian keselamatan (1Yoh 1:1-3) pada suatu keturunan, yang iman kepercayaannya hanya dapat bertumpu pada pendengaran (1Yoh 3:11). Oleh karena penulis menaruhkan nilai khusus pada perlunya Yesus menjelma jadi manusia, yang "datang dalam daging" (1Yoh 4:2), maka orang mengira, bahwa orang bidaah, yang disebutnya sebagai anti-Kristus (1Yoh 2:18) dan nabi palsu (1Yoh 4:1), adalah anggota sebuah aliran gnostik (: Doketisme). Aliran ini menjurus pada kerohanian yang murni dan pada suatu persatuan yang langsung dengan Allah tanpa manusia Yesus, tanpa persekutuan kasih dan tanpa hukum-hukum yang membebani kewajiban-kewajiban.
- (2) Penulis asli. Tanpa memperhatikan tambahan trinitaris yang disisipkan di waktu kemudian 1Yoh 5:7-8, yaitu yang disebut Comma Yohanneum, orang dapat menerima bahwa surat itu adalah sebuah karya dari satu orang penulis, meskipun ada perbedaan corak-corak tertentu (kalimat-kalimat apodiktis yang singkat di samping fasal prosais yang parenetis). Dengan adanya kemiripan yang dekat dengan Injil Yoh. mengenai harta kata-kata, corak, cara berpikir dan tema (: cahaya 1Yoh 1:5; keadilan 1Yoh 2:29; kasih 1Yoh 4:7; kebenaran 1Yoh 5:6 dan lain-lain), pada umumnya orang menganggap pada waktu sekarang, bahwa kedua tulisan itu mempunyai penulisan yang sama (: surat pertama dengan --> Injil Yoh). 1Yoh boleh diperkirakan timbul antara tahun 90 dan 110.
- (II). SURAT KEDUA DAN KETIGA. 2Yoh ditujukan pada "ibu yang terpilih", artinya suatu jemaat tertentu di Asia Kecil. Surat itu menggerakkan orang untuk melakukan kasih persaudaraan dan kesetiaan iman, sebaliknya memperingatkan perihal ajaran-ajaran salah. -- Surat 3Yoh ditujukan pada seorang tertentu dengan nama Gaius, yang dipujinya lantaran keramahannya dan diteguhkannya sikap Gaius itu terhadap pemimpin jemaat. Penulis kedua tulisan itu -- menurut panjangnya dan coraknya merupakan surat yang benar -- menamakan dirinya presbyter. Ia tampil sebagai pemegang kekuasaan. Barangkali ia adalah seorang murid Yohanes dan menyalurkan tradisi ajarannya. Seperti 1Yoh, maka surat-surat ini diperkirakan timbul sekitar tahun 100, namun baru masuk dalam daftar kanon pada abad 5.
Yunus [haag]
Yunus. (Bhs. Ibr.: Merpati).
- (I). Salah seorang dari para nabi kecil. Putera Amitai. Ia memaklumkan berkembangnya kerajaan kepada Yerobeam II (787-747) (2Raj 14:25). ~Y berasal dari Gat-hefer di Zebulon (Yos 19:13) sebelah timur-laut Nasaret.
- (II). KITAB YUNUS. Kitab ~Y tidak diberi nama menurut penulisnya, melainkan menurut pemegang peran utamanya. Agar dapat menghindari perintah Yahwe untuk mewartakan kotbah silih di Ninewe, ia rubah haluan perjalannya dengan naik kapal yang menuju ke Tarsis. Pada waktu ada angin ribut di laut, maka ia dibuang ke laut oleh para nelayan. Ia ditelan oleh seekor ikan. Tiga hari setelah itu ia dimuntahkan kembali. Yahwe memperbaharukan tuntuanNya, kemudian ~Y pergi ke Ninewe dan menghasilkan bertobatnya rakyat di situ, sehingga Yahwe tidak jadi melebur kota itu. Yahwe memberi pelajaran kepada ~Y, yang merasa kesal atas pertobatan orang Ninewe itu dengan contoh sebuah pohon jarak, bahwa Tuhan berkasihan terhadap semua orang. Kitab itu adalah sebuah protes melawan partikularismus Yahudi yang diwakili oleh ~Y (dengan dalih-dalih soal-soal kecil ~Y menarik diri dari perutusannya ke orang-orang kafir). Kitab itu merupakan sebuah kesaksian perihal kehendak keselamatan yang umum dari pihak Allah. -- Pandangan lama, bahwa nabi ~Y adalah penulis kitab itu, kini telah ditinggalkan orang Yos 3:3 (Ninewe hancur), tentang adanya banyak Aramaismus dan ide dasar buku itu membangkitkan pikiran, bahwa Kitab itu terbentuk setelah waktu pembuangan: antara tahun 400 sampai 200 sebelum Mas. (Bdk.: /RAPC #Sir 49:10). Kecuali Mazm. Syukur dalam bab 2 dari kitab itu, pada umumnya diakui adanya sebuah kesatuan pada kitab itu. Tetapi kitab itu tidak melukiskan sebuah kejadian sejarah, melainkan sebuah perumpamaan. Hal itu hendaknya ditangkap dari adanya tiruan-tiruan (Yun 1:1-17 berpadu dengan Yeh 26:1-28:26; Yun 3:1-10 dengan Yer 36:1-32; Yun 4:11 dengan 1Raj 19:1-21) dan dari kalangan kejadian, bahwa Ninewe mau bertobat karena pewartaan seorang asing. Mat 12:38-42 juga hanya mengutip tipologi sastra cerita tersebut.
Injil [kecil]
Injil; (kata Yunani: euaggelion) TB- Berarti: kabar gembira, berita baik. Kedatangan Yesus Kristus dan mulainya pemerintahan Allah di dunia ini merupakan inti Injil yang harus diberitakan ke mana-mana (bandingkan Mat 24:14). Kemudian tulisan-tulisan rasul-rasul yang membukukan kesaksian tentang diri Yesus Kristus disebut juga: kitab-kitab Injil.
Markus [kecil]
KS.- Lihat Yohanes --> 20949 (e)
Yohanes [kecil]
KS.- [PB]
- Pembaptis, Mat 3:1-15; 11:2-19; 14:2-12; 21:25-32; Mr 1:4-11; 6:14-29; 11:29-33; Luk 1:13-25,57-80; Luk 3:2-20; 7:18-33; 11:1; Yoh 1:6-36; 3:23-30
- anak Zebedeus, Mat 4:21; Mr 1:29; 5:37; 9:2,38; 10:35,41; 13:3; Mr 9:49,54; 22:8; Kis 3:1-11; 4:13-21; 8:14-17; Gal 2:9
- penulis kitab Wahyu, Wahy 1:1,4,9; 22:8
- ayah Simon Petrus, Mat 16:17; Yoh 1:42; 21:15-17
- Markus, Kis 12:12,25; 13:5,13; 15:37,39; Kol 4:10; 2Tim 4:11; File 1:24; 1Pet 5:13
- Saudara Imam Agung Hanas, Kis 4:6
TB- Anak imam Zakharia dan Elisabet (Luk 1:1-80). Ia melakukan baptisan --> 19811 sebagai tanda pertobatan dan pengampunan dosa (Luk 3:3). Ialah perintis jalan untuk Yesus "yang akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api" (Luk 3:16). Ia kemudian dipenjarakan dan dibunuh oleh Herodes, sebab ia menegor Herodes tentang kelakuannya yang tidak baik (Luk 3:19-20; 9:9; Mat 14:1-12). Rupa-rupanya beberapa muridnya merupakan golongan tersendiri yang tersebar ke mana-mana. Dari mereka ada juga yang dibaptis dan menjadi pengikut Kristus (Kis 18:25; 19:3).
Injil [pedoman]
- 1. Suatu kabar kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Luk 2:10,11,31,32
- 2. Dinubuatkan. Yes 41:27; 52:7; 61:1-3; Mr 1:15
- 3. Dikabarkan pada masa Perjanjian Lama. Ibr 4:2
- 4. Menyatakan kasih karunia Allah. Kis 14:3; 20:32
- 5. Pengetahuan tentang kemuliaan Allah dengan - . 2Kor 4:4,6
- 6. Hidup yang tidak dapat binasa dinyatakan oleh Yesus melalui - . 2Tim 1:10
- 7. Adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Rom 1:16; 1Kor 1:18; 1Tes 1:5
- 8. Mulia. 2Kor 4:4
- 9. Kekal. 1Pet 1:25; Wahy 14:6
- 10. Diberitakan oleh Kristus. Mat 4:23; Mr 1:14
- 11. Hamba-hamba Tuhan mempunyai tugas untuk memberitakan - . 1Kor 9:17
- 12. Diberitakan terlebih dahulu kepada Abraham. Kej 22:18; Gal 3:8
- 13. Diberitakan kepada:
- 13.1 Orang Yahudi lebih dahulu. Luk 24:47; Kis 13:46
- 13.2 Bangsa-bangsa bukan Yahudi. Mr 13:10; Gal 2:2,9
- 13.3 Orang-orang miskin. Mat 11:5; Luk 4:18
- 13.4 Semua orang. Mr 16:15; Kol 1:23
- 14. Harus dipercayai. Mr 1:15; Ibr 4:2
- 15. Membawa sejahtera. Luk 2:10,14; Ef 6:15
- 16. Memberi pengharapan. Kol 1:23
- 17. Orang-orang kudus bersekutu dalam - . Fili 1:5
- 18. Berisi penuh berkat. Rom 15:29
- 19. Yang menerima - patut:
- 19.1 Memegang teguh kebenaran - . Gal 1:6,7; 2:14; 2Tim 1:13
- 19.2 Sungguh-sungguh berjuang untuk iman yang timbul dari - . Fili 1:27; Yud 1:3
- 19.3 Jangan merasa malu karena - . Rom 1:16; 2Tim 1:8
- 19.4 Hidup berpadanan dengan - . Fili 1:27
- 19.5 Hidup dalam ketaatan terhadap - . 2Kor 9:13
- 19.6 Mengorbankan keluarga dan harta benda untuk - . Mat 10:37
- 19.7 Mengorbankan kehidupan untuk - . Mr 8:35
- 20. Orang yang percaya akan - akan menderita aniaya. 2Tim 3:12
- 21. Janji-janji kepada orang yang menderita sebgsara karena - . Mr 8:35; 10:30
- 22. Menjaga supaya jangan merintangi pemberitaan - . 1Kor 9:12
- 23. Tertutup untuk orang sesat. 2Kor 4:3
- 24. Menyaksikan hukuman yang terakhir. Rom 2:16
- 25. Apabila ada orang yang memberitakan - lain, ia akan terkutuk. Gal 1:8
- 26. Akibat yang dahsyat sekali apabila tidak mau mentaati - . 2Tes 1:8,9
- 27. Dinamai:
- 27.1 Ajaran yang sesuai dengan ibadah. 1Tim 6:3
- 27.2 Berita pendamaian. 2Kor 5:19
- 27.3 Contoh ajaran yang sehat. 2Tim 1:13
- 27.4 Firman Allah. 1Tes 2:13
- 27.5 Firman iman. Rom 10:8
- 27.6 Firman kasih karunia. Kis 14:3; 20:32
- 27.7 Firman kebenaran. Ef 1:13; Yak 1:18
- 27.8 Firman kehidupan. Fili 2:16
- 27.9 Injil Allah. Rom 1:1; 1Tes 2:8; 1Pet 4:17
- 27.10 Injil damai sejahtera. Ef 6:15
- 27.11 Injil kasih karunia Allah. Kis 20:24
- 27.12 Injil kemuliaan Kristus. 2Kor 4:4
- 27.13 Injil Kerajaan. Mat 24:14
- 27.14 Injil keselamatan. Ef 1:13
- 27.15 Injil Kristus. 2Kor 2:12; 1Tes 3:2
- 27.16 Kabar Keselamatan. Kis 13:26
- 27.17 Pelayanan Roh. 2Kor 3:8
- 27.18 Pemberitaan tentang Yesus Kristus. Rom 16:25
- 27.19 Perkataan Kristus. Kol 3:16
- 27.20 Rahasia Injil. Ef 6:19
- 27.21 Tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah. Ef 3:2
- 28. Penolakan orang banyak terhadap - dinubuatkan. Yes 53:1; Rom 10:15,16
- 29. Penolakan orang Yahudi terhadap - menjadi jalan berkat bagi orang kafir.
Rom 11:28
Markus [tokoh]
Markus
Kemenakan Barnabas (Kol 4:10; 1Tim 4:11).
Tinggal di Yerusalem (Kis 12:12).
Menyertai Barnabas dan Paulus (Kis 12:25; 13:5).
Meninggalkan mereka di Perga (Kis 13:13).
Menyebabkan perselisihan antara Paulus dan Barnabas (Kis 15:35-38).
Bersama Barnabas ke Siprus (Kis 15:39).
Melayani Paulus di Roma (Kol 4:10; Filem 1:24).
Matius [tokoh]
Matius
Rasul; bekas pemungut cukai (Mat 9:9-13; 10:3; Mr 3:18; Luk 6:15; Kis 1:13).
Juga dipanggil Lewi (Mr 2:14-17; Luk 5:27-32).
Yohanes [tokoh]
Yohanes
- Anak Zakharia dan Elizabet ( Luk 1:1-80). Dipanggil dengan nama Yohanes Pembaptis (Mat 3:1-12; Mr 1:2-8). Memberi saksi tentang Yesus (Mat 3:11-12; Mr 1:7-8; Luk 3:15-18; Yoh 1:6-35; 3:27-30; 5:33-36). Keragu-raguan tentang Yesus (Mat 11:2-6; Luk 7:18-23). Ditangkap (Mat 4:12; Mr 1:14). Dibunuh (Mat 14:1-12; Mr 6:14-29; Luk 9:7-9). Pelayanannya dibanding dengan Elia (Mat 11:7-19; Mr 9:11-13; Luk 7:24-35).
- Rasul, saudara Yakobus (Mat 4:21-22; 10:2; Mr 3:17; Luk 5:1-10). Hadir bila Yesus dimuliakan (Mat 17:1-13; Mr 9:1-13; Luk 9:28-36). Berhasrat menjadi terbesar (Mr 10:35-45). Pemimpin gereja di Yerusalem (Kis 4:1-3; Gal 2:9). Penatua yang menulis surat-surat kiriman (2Yoh 1:1; 3Yoh 1:1). Nabi yang menulis kitab Wahyu (Wahy 1:1; 22:8).
- Saudara sepupu Barnabas, teman sekerja dengan Paulus, (Kis 12:12-13:13; 15:37). Lihat MARKUS.
Yunus [tokoh]
Yunus
Nabi pada zaman Yerobeam II (2Raj 14:25).
Panggilan ke Niniwe; lari ke Tarsis (Yun 1:1-3).
Menyebabkan angin rebut; dibuang ke dalam laut (Yun 1:4-6).
Ditelan oleh seekor ikan (Yun 1:17).
Doa (dalam Yun 2:1-10).
Berkhotbah kepada orang Niniwe (dalam Yun 3:1-10).
Sikapnya ditegor Tuhan (dalam Yun 4:1-11).
Tandanya (Mat 12:39-41; Luk 11:29:32).
INJIL [browning]
Kata ini berarti 'kabar tentang peristiwa-peristiwa yang menggembirakan atau 'kabar sukacita'. Kata 'Injil' digunakan oleh Yesus ketika Ia memproklamasikan kedatangan *Kerajaan Allah (Mrk. 1:15) dan oleh Paulus untuk karya Allah yang telah dikerjakan melalui Yesus Kristus (Rm. 1:1-2). PB mengangkat tema yang telah diberitakan *nabi PL mengenai kabar baik bahwa akhir *pembuangan akan segera tiba (Yes. 40:9). Dalam menulis Surat Galatia (1:6-7) Paulus memusatkan perhatian kepada para penentangnya yang telah memutarbalikkan Injil-'nya' dan mengajarkan 'Injil lain' yang dianggap tidak lebih dari jalan lama' *Yudaisme dengan sedikit perbaikan atau modifikasi. Itu semua adalah legalisme lama. Injil-'nya' adalah kabar baik bahwa oleh Kristus, melalui iman kepada-Nya, kita dibenarkan oleh Allah. Dengan demikian isinya telah berubah: bagi Yesus, Injil adalah kedatangan Kerajaan Allah; sedangkan bagi Paulus, isi Injil adalah Kristus sendiri, yang adalah 'kekuatan Allah yang menyelamatkan' (Rm. 1:16). Isi Injil memang perlu ubah karena iman jemaat atas *kematian dan *kebangkitan Yesus.
Pada abad kedua 'Injil' digunakan sebagai judul kitab-kitab Kristen tertentu. Hal ini mengikuti kebiasaan bahwa kitab biasanya dikenal dari kata pertamanya. Kitab 'Kejadian', kitab pertama PL, memperoleh nama Genesis dari *LXX, yang berarti 'permulaan' (Kej. 1:1). Kata pertama dalam Injil Markus adalah 'Injil'; namun segera ada tiga kitab lain yang diterima sebagai berita mengenai *pelayanan, kematian dan kebangkitan Yesus. Karena itu, untuk membedakannya, judul kitab-kitab itu menjadi 'Injil menurut Matius', dan seterusnya. Kata 'Injil' telah menunjukkan literatur tentang Yesus, namun apakah Injil benar-benar merupakan *jenis tulisan yang baru sama sekali, masih diperdebatkan oleh sarjana-sarjana PB.
LUKAS [browning]
Menurut catatan surat-surat PB, nama seorang tabib dan teman sekerja Rasul Paulus (Kol. 4:14; Flm. 24; dan 2Tim. 4:11). Sejak sekitar 190 M ada tradisi kokoh sampai dengan zaman modern ini, bahwa Lukas ini adalah penulis Injil ketiga dan Kitab Kisah Para Rasul (dua jilid dari satu karya tulis). Anggapan tradisional ini ditunjang oleh penelitian tulisan dari kedua buku tersebut (perbendaharaan kata dan gaya bahasanya sama dan keduanya dipersembahkan kepada satu orang: *Teofilus). Dapat dipastikan bahwa penulis ini adalah seorang terpelajar -- tetapi tidak ada bukti mengenai pengetahuan ketabibannya yang baku. Ada kemungkinan pula bahwa penulis menggunakan catatan ingatan pribadinya, pada saat ia menggunakan kata 'kami' pada bagian-bagian tertentu dalam Kisah Para Rasul (Kis. 16:10-17; 20:5-15; 21:1-18; dan 27:1-28). Namun, penggunaan kata 'kami' itu dapat juga hanya suatu cara penyusun cerita untuk menambahkan atau meningkatkan daya tarik pada ceritanya. Dalam keseluruhannya nama Lukas dalam surat-surat PB agaknya cocok dengan bahan untuk menentukan pengarang dari karya Injil dan Kisah Para Rasul.
MATIUS [browning]
Seorang di antara *dua belas rasul (Mrk. 3:18) yang dipanggil mengikut Yesus pada waktu ia duduk di rumah cukai (Mat. 9:9). Dalam cerita yang sama di Injil Markus (2:14) *pemungut cukai itu bernama *Lewi -- mungkin nama kedua dari orang yang sama. Akan tetapi, kalau keduabelas murid Yesus itu dimaksudkan sebagai mengikuti keduabelas suku Israel (Luk. 22:30), maka menurut cara perhitungan tertentu, akan ada tiga belas suku, *Efraim dan *Manasye, anak-anak Yusuf, masing-masing dihitung satu suku. Dalam hal ini ada 13 orang rasul, Lewi dan Matius, dihitung 2 orang. Sebagai pemungut cukai, Matius bekerja sama dengan penjajah.
YOHANES PEMBAPTIS [browning]
(Mrk.1:4, NRSV baptizer); pemberitaannya mendahului pemberitaan Yesus, yang mengaitkan diriNya dengan *pelayanan Yohanes. Injil-injil memperlihatkan meningkatnya keengganan untuk mengatakan bahwa Yohanes *membaptiskan Yesus tanpa kualifikasi (Injil keempat tidak menyebut masalah ini sama sekali). Mereka tidak ingin para pembacanya meragukan bahwa Yohanes hanyalah perintis, mungkin karena untuk beberapa waktu ada *murid-murid Yohanes (Kis. 18:24-28; 19:1-7) dan dirasa penting untuk membuat jarak antara *Mesias dalam kepercayaan Kristen dengan *nabi yang mendahului-Nya, sebagaimana Kitab Suci telah mengatakan (Mal. 4:5). Namun, jelas bah wa pengaruh Yohanes pada penduduk begitu menggemparkan (Mrk. 1:15). Ia menghukum orang-orang *jahat pada zamannya, membaptiskan di sungai, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam *Yudaisme, dan menawarkan pengharapan akan *keselamatan. Ritus Yohanes adalah sekali untuk selamanya, tidak seperti ritual pembasuhan harian dalam komunitas *Qumran. Perbedaan-perbedaan lain antara Yohanes dengan komunitas Qumran adalah: Yohanes pada dasarnya adalah tokoh masyarakat yang menegur semua orang yang datang kepadanya; sedangkan komunitas Qumran adalah sekte tertutup dan keras. Meskipun ada kemungkinan bahwa untuk beberapa waktu Yohanes menjadi anggota komunitas itu -- ia menampakkan diri dari *padang gurun (Luk. 1:80) untuk memberitakan kedatangan *Kerajaan Allah. Namun, jubah Yohanes yang terbuat dari bulu unta (Mat. 3:4) dan ikat pinggang kulitnya lebih merupakan gaya profetis daripada jubah putih komunitas Qumran. Keberaniannya mencela Herodes *Antipas (Mrk. 6:18) karena perkawinannya yang tidak sah menurut *Taurat Yahudi, telah menyebabkan ia dipenjara dan dihukum mati di Benteng Makhaerus di dekat *Laut Mati. Namun, *Yosefus memberi alasan lain atas eksekusi Yohanes tersebut, yaitu karena Herodes takut akan popularitas Yohanes dan menganggap dia sebagai ancaman bagi hukum dan tatanan yang ada. Aktivitas Yohanes di dekat Sungai *Yordan dapat dianggap sebagai upaya menghimpun perencanaan apokalyptik untuk memberontak.
YOHANES, INJIL [browning]
Sering disebut 'Injil keempat' untuk menandakan keberbedaannya dengan ketiga Injil-injil *Sinoptik. Tentu saja Injil ini merupakan cerita tentang Yesus, mirip dengan yang lain, namun berbeda sama sekali dengan surat-surat dalam PB. Pasal pertama Injil Yohanes menceritakan pertemuan Yesus dengan *Yohanes Pembaptis; kemudian disusul dengan pemanggilan para *murid, pengajaran di depan umum, *pelayanan Yesus dan perlawanan terhadapnya. Setelah memasuki Yerusalem dengan kemenangan (12:12-19), Yesus dan *keduabelas murid berkumpul bersama di ruang atas, kemudian diikuti dengan penangkapan, *pengadilan, *penyaliban, *kebangkitan serta penampakanNya, sama seperti pada Injil-injil Sinoptik. Nanum, perbedaan-perbedaan antara Injil Yohanes dengan Injil-injil Sinoptik cukup substansial. Sementara Matius dan Lukas memiliki cerita mengenai masa bayi Yesus, dalam mencatat *kelahiran-Nya, Yohanes pada bagian permulaan justru membuat penegasan Kristologis bahwa *Firman itu telah menjadi daging (1:14). Berikutnya, *mukjizat-mukjizat yang dicatat dalam Injil Yohanes tidak pernah mengenai pengu siran setan, atau penyembuhan orang yang sakit kusta, seperti dalam Markus (Mrk. 1:21-28, 40-44). Yohanes menyebut mukjizat-mukjizat yang dicatatnya -- tujuh jumlahnya, sebagai 'tanda-tanda', antara lain peristiwa mengubah air menjadi anggur di *Kana. Sedangkan dalam Injil-injil Sinoptik mukjizat-mukjizat itu merupakan petunjuk kedatangan *Kerajaan Allah (mis. Luk. 11:20). Dalam Injil Yohanes Kerajaan Allah itu sama sekali bukan merupakan pusatdari *ajaranYesus, dan 'tanda-tanda' tersebut merupakan pengesahan dari pengakuan Yesus sebagai *Anak Allah. Dalam Injil-injil Sinoptik lokasi pengajaran Yesus senantiasa di *Galilea, sedangkan dalam Injil Yohanes hal itu terjadi di ibu kota dan berkisar di sekitar perayaan *hari-hari raya Yahudi, dengan tema 'terang', 'kehidupan', dan 'kemuliaan'. Baik Sinoptik maupun Yohanes, keduanya mencatat kunjungan Yesus ke Yerusalem pada hari raya *Paskah di akhir hidup-Nya, namun mereka tidak sepakat mengenai penanggalan yang tepat. Keduanya juga tidak sepakat mengenai waktu penyucian Bait Allah. Yohanes menempatkannya pada awal pelayanan Yesus (2:13-22), sedangkan Sinoptik menempatkannya di akhir pelayanan Yesus (Mrk. 11:15-18). Ketika Yohanes mencatat pengajaran Tuhan, tidak terdapat epigram dan *perumpamaan-perumpamaan Sinoptik, tetapi menggantikannya dengan wacana-wacana panjang, sering dalam bentuk pertentangan dengan orang-orang Yahudi, dan kadang-kadang dalam bentuk *alegori (mis. tentang Gembala yang Baik; 10:11-18). Fungsinya adalah untuk menjelaskan secara rinci pribadi Yesus ketimbang yang sering terdapat dalam Injil-injil Sinoptik, yang biasanya merupakan pengajaran etis bagi para murid. Dalam Injil Yohanes tidak terdapat cerita mengenai *transfigurasi.
Lantaran perbedaan-perbedaan besar antara Injil-injil Sinoptik dengan Yohanes, maka kadang-kadang dikatakan bahwa Injil-injil Sinoptik menyampaikan sejarah, sedangkan Injil Yohanes memberi kita teologi (menjelang akhir abad kedua M, Klemens dari *Aleksandria menyatakan bahwa setelah ketiga Injil yang pertama dituIis, Yohanes menyusun suatu 'Injil rohani'). Tetapi, hal ini melebih-lebihkan perbedaan yang ada, karena setiap Injil Sinoptik memberikan interpretasi teologis atas sejarah, dan teologi Yohanes berakar pada sejarah. Dikatakan bahwa dalam Yohanes terdapat 13 informasi topografis yang tepat, dan hal ini membuktikan reliabilitas faktanva (mis. Kolam *Siloam, 9:7).
Penginjil menyatakan tujuannya menulis (Yoh. 20:31). Ia berharap agar para pembacanya dikuatkan dalam *imannya bahwa Yesus, *Mesias itu, adalah inkarnasi Firman Allah. Penginjil tidak sekadar menghubung-hubungkan 'fakta telanjang', tetapi menyajikan suatu *interpretasi. Ia dapat beranggapan bahwa para pembacanya telah mengerti cerita-cerita Injil-injil Sinoptik. Karyanya adalah untuk menarik fragmen-fragmen lepas dari Injil-injil Sinoptik ke dalam secara sistemik yang bertalian secara logis, dan itu ternyata besar pengaruhnya. Tanpa Injil keempat, sulit untuk membayangkan bagaimana pemikiran jemaat tentang Yesus dapat mempertahankan kepercayaannya kepada kekhususan Yesus. Yohanes meletakkan dasar yang diperlukan bagi *Kristologi kemudian hari. Meskipun beberapa sarjana telah tertarik pada pandangan bahwa Yohanes dipengaruhi oleh *Gnostikisme, yang memahami Yesus sebagai makhluk ilahi dari *surga, yang telah berhasil melewati *salib dunia untuk menyelamatkan orang-orang yang terpilih, pandangan ini mengabaikan tekanan Injil Yohanes pada kemanusiaan Yesus (4:6), yang sangat berbeda dengan Gnostikisme.
Kepenulisan dan waktu penulisan Injil Yohanes. Sejak kira-kira 170 M, yaitu setelah zaman Irenaeus, secara umum telah diterima bahwa Injil keempat ditulis oleh Rasul Yohanes. Sebelum itu, waktu kepenulisannya tidak dapat ditentukan, karena ada kerancuan mengenai benarkah bahwa Yohanes yang tinggal di *Efesus itu rasul (sehagaimana dipikirkan Irenaeus), ataukah ia si 'tua-tua' yang menulis surat-surat Yohanes? Namun demikian, terdapat petunjuk yang mendukung bahwa Injil ini telah beredar luas di dunia Kristen sebelum masa hidup Irenaeus. Fragmen papirus Yoh. 18, kira-kira 140 M, yang sekarang berada di Manchester, adalah manuskrip PB yang tertua, yang sekarang masih ada. Manuskrip ini ditulis di *Mesh, dan mengingat waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan kitab ini dalam dunia purba, Injil itu pasti telah ditulis sekitar 120 M. Manuskrip papirus Injil ini yang lain, yang sekarang ada di Jenewa, hampir lengkap, oleh beberapa ahli diperkirakan berasal dari sekitar 150 M. Namun, penanggalan sedini itu tidak diterima secara luas, dan sulit untuk digunakan sebagai petunjuk guna menentukan waktu penyusunan Injil ini jauh ke belakang pada 110 M, atau bahkan kurang dari itu, 100 M.
Bahwa Rasul Yohanes adalah penulisnya, masih dipertahankan oleh beberapa sarjana, namun ditolak oleh mayoritas. Mereka menekankan keakraban Injil ini dengan geografi Palestina Selatan, dengan upacara-upacara dan gagasan-gagasan Yahudinya. Di samping itu, mereka juga menekankan kemiripan pemikiran dan bahasanya, misalnya tentang '*kebenaran' dan '*iman', dengan bagian-bagian tertentu *gulungan Laut Mati dari *Qumran. 'Murid yang dikasihi Yesus' rupanya mengaku sebagai penulisnya (Yoh. 21:20, 24) -- paling tidak untuk pasal ini (yang kadang-kadang dianggap sebagai apendiks untuk keduapuluh pasal sebelumnya). Murid yang hadir dalam *Perjamuan Tuhan, yang ada di kaki *salib, dan Nadir di *kubur Yesus pada hari *Paskah, kemungkinan adalah Yohanes. Ada pula pendapat bahwa 'murid yang kekasih' itu adalah *Lazarus, berdasarkan 11:5. Mungkin pada akhirnya harus dikatakan bahwa identitas penulisnya tetap tidak diketahui. Kesulitan untuk menerima pandangan bahwa Rasul Yohanes telah menulis Injil ini adalah jelas bahwa Injil ini berasal dari tahun-tahun terakhir abad pertama M, ketika konflik antara Gereja dengan *sinagoga begitu tajam (bnd. 9:22; 12:24). Gaya, bahasa, struktur, dan teologinya tidak mungkin berasal dari Rasul Yohanes. Tidak ada kemiripan dengan apa yang dilihat dan didengar oleh seseorang yang sudah sangat lanjut usianya, tetapi ini adalah sepenggal interpretasi teologis kreatif dari penginjil pada akhir proses suatu tradisi. Nama Rasul Yohanes dikaitkan dengan Injil ini untuk memberi wibawa yang diperlukan, mungkin juga karena nyatanya Yohanes adalah pemula, setengah abad sebelum tradisi-tradisi tersebut pada akhirnya mencapai bentuknya dalam Injil keempat. Dalam hal ini, secara tak langsung pengakuan dalam 21:24 itu besar; murid yang kekasih tersebut adalah keduanya, Yohanes dan si penginjil.
INJIL [ensiklopedia]
(Yunani, euangelion, 'kabar baik'). Dalam kesusastraan klasik kata ini mengacu kepada pahala yg diberikan untuk berita-berita yg baik. Juga menunjuk kepada apa yg dikabarkan, mula-mula kemenangan, kemudian berita kesukaan lain. Bahwa kata ini terdapat lebih 75 kali dalam PB, jelas menekankan adanya suatu pengertian Kristen. Injil adalah kabar baik bahwa Allah di dalam Yesus Kristus telah memenuhi janji-janji-Nya kepada Israel, dan bahwa suatu jalan keselamatan telah dibuka bagi semua orang. Injil janganlah dipertentangkan dengan PL, seolah-olah Allah telah mengubah cara-Nya dalam menghadapi manusia, melainkan adalah pemenuhan dari janji PL (Mat 11:2-5). Yesus sendiri melihat dalam nubuat-nubuat nabi Yesaya gambaran dari pekerjaan-Nya (Luk 4:16-21).
Markus memberi definisi 'Injil Allah' dalam Mrk 1:14 (naskah Bizantin menambahkan 'Injil kerajaan') dengan 'Waktunya telah genap, dan Kerajaan Allah sudah dekat'. Percaya berarti memperoleh keselamatan, tapi menolak atau tidak percaya akan dihukum (Mrk 16:15, 16). Injil yg sama ini diberitakan oleh para komunikator pertama Kristen, tapi berita yg sama itu menjadi lebih jelas oleh kematian dan kebangkitan Yesus, Sang Kristus. Injil datang bersama Kristus (atau, lebih tepat, peristiwa kedatangan Kristus adalah Injil), tapi telah diberitakan terlebih dahulu dalam janji-janji berkat Allah kepada Abraham (Gal 3:8) dan telah dijanjikan dalam kitab para nabi (Rm 1:2).
Injil dihadirkan bukan hanya dengan kekuatan (1 Tes 1:5) tapi Injil itu sendiri adalah kekuatan Allah (Rm 1:16). Injil menyatakan kebenaran Allah dan memimpin kepada keselamatan semua orang yg percaya (Rm 1:16, 17). Rasul Paulus memandang Injil sebagai sesuatu dari Allah yg mulia, yg telah dipercayakan kepadanya (1 Tim 1:11). Dengan demikian terkandung keharusan yg ilahi untuk memberitakannya (1 Kor 9:16), dan ia mohon didoakan supaya dapat melakukan tugasnya memberitakan Injil itu dengan keberanian (Ef 6:19), meskipun ia harus mengalami perlawanan (1 Tes 2:2) dan penderitaan (2 Tim 1:8). Injil adalah 'firman kebenaran' (Ef 1:13), tapi tertutup bagi orang-orang yg tidak percaya (2 Kor 4:3,4) yg menghendaki tanda ajaib atau supernatural atau pembuktian rasional (1 Kor 1:21-23). Sebagaimana dampak teologis dari Injil diterima oleh Paulus melalui penyataan Yesus Kristus (Gal 1:11, 12), demikian juga oleh jawaban iman Injil hadir dengan kuasa yg menyelamatkan (Ibr 4:2).
Pemakaian kata 'Injil-injil' untuk mengacu kepada keempat kitab pertama PB berasal dan zaman sesudah Alkitab disusun (abad 2 sM).
KEPUSTAKAAN. C. H Dodd, The Apostolic Preaching and its Developments, 1936; R. H Mounce, The Essential Nature of New Testament Preaching, 1960; G Friedrich dalam TDNT 2, hlm 705-735; U Becker, NIDNTT 2, hlm 107-115. RHM/JMP
LUKAS, INJIL [ensiklopedia]
I. Garis besar isi
Lihat juga bagian IX di belakang.
a. Pendahuluan (Luk 1:1-4).
b. Kelahiran dan masa kanak-kanak Yesus (Luk 1:5; 2:52).
c. Baptisan, silsilah dan pencobaan Yesus (Luk 3:1; 4:13).
d. Pelayanan di Galilea (Luk 4:14; 9:50).
e. Pengajaran dan penyembuhan selama perjalanan ke Yerusalem (Luk 9:51; 19:28).
f. Masuk ke Yerusalem dan pelayanan di sana (Luk 19:29; 21:38).
g. Pengadilan, penyaliban dan penampakan-penampakan setelah kebangkitan (Luk 22:1; 24:53).
II. Penulis dan waktu
Rincian mengenai penulis Injil ini dan Kis, *LUKAS, PENULIS INJIL.
Mengingat kenyataan bahwa Kis ditulis (mungkin segera) sesudah Injil Luk (bnd Kis 1:1-3), maka waktu penulisan Luk tergantung dari waktu penulisan Kis dan ini mungkin dapat kita terima. Di sini perlu dikemukakan bahwa tidak ada sesuatu apapun dalam Injil yg menuntut perhitungan waktu penulisan melebihi thn 70 M. Kenyataan bahwa orang Kristen di Yerusalem dan sekitarnya mengerti kata-kata Yesus dalam nubuat-Nya, yg diartikan bahwa mereka harus mengungsi pada waktunya dari kota yg ditimpa kebinasaan itu, dan bahwa mereka sungguh-sungguh telah mengungsi ke Pella (Khiret el-Fahil, zaman modem) demi ketaatan kepada-Nya, tidak dapat dijadikan bukti bahwa Luk 19: 42-44 dan 21:20-24 harus baru ditulis setelah thn 70 M. Bukti-bukti yg dapat dihimpun nampaknya mendukung kesimpulan bahwa Injil Luk ditulis kr thn 60 M (bnd J. N Geldenhuys, Commentary on the Gospel of Luke, hlm 30-35, dan F. F Bruce, The Acts of the Apostles, hlm 10-14).
Karena Lukas menggunakan Markus sebagai salah satu nara sumbernya, Injil tersebut ditulis setelah penyusunan Injil Mrk. *MARKUS, INJIL. Tapi tidak ada alasan untuk menduga bahwa Lukas menulis Injilnya dengan selang waktu yg lama setelah Markus. Lukas mempunyai hubungan yg sangat dekat dengan Markus (bnd Kol 4:10, 14; Flm 24, dan perhatikan juga pengetahuan Lukas yg sangat akrab mengenai Markus dlm Kis 12:25; 13:13; 15:37-41, dan catatlah terutama kata-kata Paulus dlm 2 Tim 4:11-13). Jadi besar sekali kemungkinannya bahwa ia dapat membaca Injil Mrk segera sesudah Markus menulisnya. Bahkan mungkin saja Markus memberinya kesempatan untuk membaca karyanya sementara ia sedang sibuk menyelesaikan Injilnya itu.
III. Sumber
Lukas menyatakan dalam pendahuluannya (1:1-4) bahwa ia melakukan penelitian intensif mengenai sejarah Injil, agar ia mampu menulis laporan yg dapat dipercaya. Kesempatan-kesempatan yg bagus diperolehnya hingga ia dapat mengenal fakta yg benar; hal ini telah kita catat di atas. Pendahuluan yg ditulisnya menerangkan dengan jelas, bahwa ia tidak hanya menghubungi orang yg mengenal dari tangan pertama tentang kebenaran Injil, tapi ia juga dapat membaca tulisan-tulisan yg berisi informasi-informasi yg handal dari saksi-saksi mata yg dapat dipercaya (bnd Luk 1:2). Kita dapat menerima sebagai kenyataan yg pasti, bahwa salah satu dokumen tertulis itu adalah Injil Mrk. Tapi usaha-usaha untuk membuktikan bahwa Lukas dan Matius menggunakan dokumen `Q' nampaknya gagal (*INJIL-INJIL; *MATIUS, INJIL). Sekarang ini tidak seorang pun mengetahui dokumen-dokumen tertulis lainnya kecuali Injil Mrk yg digunakan oleh Lukas sebagai sumber. Juga tidak seorang pun tahu secara pasti apa hubungan antara Lukas dan Matius. Dari pendahuluannya (1:1-4) kita tahu bahwa Lukas memanfaatkan sebaik-baiknya dan dengan sangat berhati-hati banyak sumber tertulis dan lisan yg berisi informasi mengenai sejarah Injil yg dapat diperolehnya.
Jika kita menilai isi Injilnya, Lukas nampaknya memiliki sumber-sumber informasi yg intim dan langsung. Ini semua meliputi bukan hanya orangtua dari Yohanes Pembaptis, tapi juga peristiwa-peristiwa yg menyertai kelahiran Juruselamat yg adikodrati sifatnya, yg hanya diketahui oleh orang-orang yg punya hubungan amat dekat. Dari Kis 21:18 jelas bahwa Lukas bertemu secara pribadi dengan Yakobus saudara Yesus; dan pasti dalam jangka waktu lama tatkala ia tinggal di Palestina (bnd Kis 21:17-27:1) ia mempunyai kontak-kontak pribadi langsung dengan banyak saksi mata dari banyak fakta yg ia gambarkan dalam Injilnya. Tatkala Lukas menyertai Paulus, ada banyak orang yg pernah melihat dan mendengar Yesus, beberapa di antaranya adalah murid-muridNya yg paling akrab (bnd 1 Kor 15:6). Sebab itu ia mampu menelusuri secara tepat jalannya semua peristiwa mengenai Yesus, hingga ia dapat menulis suatu Injil yg memungkinkan orang Kristen mengetahui dengan pasti kenyataan-kenyataan yg menjadi dasar iman mereka (bnd 1:3-4).
IV. Tempat dan keadaan pada waktu penulisan
Lukas mungkin sekali telah mulai mengumpulkan dan mencatat kenyataan-kenyataan mengenai Tuhan Yesus dan ajaranNya, segera setelah ia mulai menyertai Paulus dalam perjalanan-perjalanan pemberitaan Injil. Kemudian tatkala Paulus ditahan di Palestina, dan Lukas mempunyai kontak dengan banyak saksi mata dan saksi telinga dari pekerjaan Yesus (bnd Kis 21:33-27:1), mungkin ia telah melakukan banyak pekerjaan persiapan (band Luk 1:1-4) untuk menulis Injil Luk dan Kis. Ketika menyertai Paulus di Roma, ia mempunyai banyak kesempatan untuk meneruskan pekerjaannya. Wajar jika Paulus mendorong Lukas, memberi pertolongan dan nasihat kepadanya (bnd 2 Tim 4:11-13). Hubungan antara Lukas dengan Paulus demikian akrabnya sehingga orang Kristen generasi pertama secara kurang tepat menyebut Injil Luk sebagai Injil Paulus (bnd Tertullianus, Contra Marcion, 4, 5, dan khususnya Irenaeus, Adv. Haer. 3,1,1-2).
Di mana Lukas menyelesaikan penulisan Injilnya kita tidak tahu secara pasti. Tapi Injil tersebut segera dipakai secara luas, dan sejak zaman paling awal tradisi Kristen secara bulat menghormati Lukas sebagai penulisnya. Mungkin sekali (melalui bantuan orang-orang seperti Teofilus, bnd Luk 1:3 dan Kis 1:1) salinan-salinan Injil itu segera dibagi-bagikan di beberapa wilayah.
Pertimbangan yg terakhir inilah mungkin menjadi alasan mengapa tradisi mula-mula tidak sepaham mengenai tempat di mana Injil ini pada mulanya 'diterbitkan'.
V. Ketepatan historis
Karena Lukas berpendidikan (bnd gaya tulisannya yg klasik dlm pendahuluannya) dan mempunyai minat ilmiah (bnd 1:3,4), dan karena kesempatan-kesempatan istimewa untuk mengumpulkan informasi dan tangan pertama, kita dapat mengharapkan bahwa tulisan Lukas tepat secara historis dan dapat dipercaya. Dari Luk 1:3, 4 jelas bahwa ia sadar sedalam-dalamnya mengenai kebutuhan yg amat mendesak bagi orang-orang percaya agar iman mereka dibangun di atas landasan yg kokoh. Ia menyadari bahwa iman agamawi tidak dapat dibangun atas dasar dongeng-dongeng, legenda-legenda dan kebenaran-kebenaran yg setengah-setengah. Sebab itu bekerja keras (bnd 1:3) untuk menemukan fakta dan menulis laporan secara menyeluruh, tepat dan teratur. Dalam abad yg lalu kebenaran historis dan Injil itu dipertanyakan oleh banyak orang, tapi sekarang ini ahli-ahli pada umumnya menerima bahwa ketepatan historis dari penulis itu telah dibuktikan secara mencolok (bnd J. N Geldenhuys, Commentary on the Gospel of Luke, hlm 39 dst dan F. F Bruce, The Acts of the Apostles, hlm 15-18).
VI. Tema pokok
Lukas tidak bermaksud menulis sejarah atau biografi. Sebagai pendamping setia dari seorang utusan Injil yg besar, yaitu Paulus, iman agamawinya baginya merupakan persoalan hidup atau mati. Sesuai dengan itu Injilnya tidak dimaksudkan sebagai karangan yg bersifat buku pedoman historis, dan sama sekali bukan hasil spekulasi-spekulasi falsafi atau basil penelitian yg kering. Lukas percaya Yesus Kristus adalah Juruselamat dunia dan Anak Allah. Dengan kesalehan, kesungguhan dan ketepatan ia memastikan kesahihan semua fakta esensial mengenai sejarah Injil; dari sejumlah besar informasi yg dapat dipercaya yg telah dikumpulkannya, ia memilih apa yg paling menolongnya untuk mengemukakan kabar baik mengenai Penebusnya dengan cara sedemikian, bahwa setiap orang percaya dapat mengetahui kepastian mengenai hal-hal yg ia telah diajar (bnd Luk 1:4).
Dari permulaan sampai akhir Lukas memusatkan perhatian kepada Yesus, yg datang untuk 'mencari dan menyelamatkan yg hilang' (19:10). Injilnya adalah proklamasi dari Yesus Kristus sebagai Anak Allah, yg mempunyai kekuatan dan kekuasaan untuk menyelamatkan orang berdosa. Penyataan diri Yesus sebagai Juruselamat dan Anak Allah Yg Mahakuasa merupakan tema pokok Injil itu. Sudah sejak ps pertama, Lukas mengingat kenyataan bahwa malaikat, yg memberitakan mengenai kelahiran Juruselamat pada waktu yg akan datang, memerintahkan agar Maria menyebut nama-Nya Yesus (yaitu Juruselamat) dan menambahkan 'la akan menjadi besar, dan akan dipanggil Anak Allah Yg Mahatinggi' (1:31, 32). Dan pada ps berikutnya ia menulis bahwa ketika kelahiran Yesus diumumkan kepada para gembala, malaikat menyebut-Nya 'Juruselamat ... yg adalah Kristus Tuhan' (2:11). Bahkan di mana Lukas menceritakan sejarah Yohanes Pembaptis, ia sebenarnya sedang sibuk memberitahukan Yesus sebagai Penebus dan Tuhan. Pekerjaan Yohanes adalah merupakan persiapan (bnd 1:17 dan 3:16) bagi kedatangan-Nya, yg oleh suara Tuhan dari sorga, diumumkan sebagai Anak Allah yg kekasih yg kepadaNya Tuhan berkenan (3:22). Setelah ps 4 dan selanjutnya, Lukas menunjukkan bagaimana Yesus menyatakan diriNya sendiri makin lama makin jelas sebagai Anak Allah dalam anti khusus dan mutlak, dan sebagai Dia yg memanggil dan menyelamatkan orang yg hilang (bnd 4:18-21, 43; 5:8-10, 31,32; 7:47-50; 8:28; 9:1, 18-20; 21:27,33; 22:69,70; 23:43, 46; 24:5, 6, 15, 36-38, 45-53).
VII. Ciri khusus
Injil Luk dapat dibedakan dari Injil-injil yg lain dalam hal-hal berikut ini.
a. Ia khusus menekankan kenyataan bahwa Yesus adalah Juruselamat ilahi dalam anti universal. Yesus menawarkan pengampunan dan penebusan secara bebas kepada semua orang -- tak tergantung pada ras, seks atau jasa. Keselamatan ditawarkan kepada orang Samaria (9:52-56; 10:30-37; 17:11-19) dan non-Yahudi (2:32; 3:6, 8; 4:25-27; 7:9; 10:1; 24:47) maupun kepada orang Yahudi (1:33; 2:10 dsb); kepada wanita maupun pria (banyak contoh dlm Injil Luk); kepada mereka yg tersisih, pemungut cukai dan orang berdosa (3:12; 5:27-32; 7:37-50; 19:2-10; 23:43) tapi juga kepada orang terhormat (7:36; 11:37; 14:1); kepada orang miskin (1:53; 2:7; 6:20; 7:22) maupun kepada orang kaya (19:2; 23:50).
b. Lukas menekankan kenyataan bahwa Yesus adalah Juruselamat yg mempunyai kuasa ilahi untuk menyembuhkan baik nyawa maupun tubuh. Keselamatan-Nya adalah keselamatan meliputi segala sesuatu, untuk saat ini dan selama-lamanya.
c. Lukas menggambarkan lebih banyak -- dibandingkan penulis-penulis Injil yg lain -- betapa sering Yesus pergi menyendiri untuk berdoa.
d. Lukas menunjukkan dengan lebih jelas, dan lebih memberikan rincian mengenai pekerjaan yg bersifat menebus dan menolong yg dilakukan Yesus di kalangan wanita. Lukas menekankan simpati yg dengannya Yesus bertindak demi wanita (dlm pertentangan dgn sikap tidak simpatik bahkan kasar yg ditunjukkan terhadap kaum wanita oleh banyak orang Yahudi maupun non-Yahudi pada zaman itu).
e. Lukas memberi tempat yg penting bagi perumpamaan-perumpamaan Yesus, yg di dalamnya kasih Allah yg menebus dijelaskan (bnd 15:1-32).
f. Tidak ada Injil lainnya yg menguraikan sejarah Yesus yg sedemikian lengkap. Ia mengatakan dalam pendahuluannya, bahwa 'setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya', ia memutuskan untuk menulis Injil itu secara teratur. Suatu pengamatan yg cermat mengungkapkan bobot penulisan sejarah Injil itu, ditulis dalam bentuk yg teratur rapi dan menyeluruh. Diawali dengan sejarah orangtua Yohanes Pembaptis, pendahulu dari Juruselamat. Lukas menggambarkan hubungan yg erat antara zaman PL dan PB. Ia kemudian memberikan rincian mengenai kelahiran Yohanes dan kelahiran Yesus, dan rincian-rincian yg pokok mengenai masa kanak-kanak dan pertumbuhan menjadi dewasa dari Dia yg adalah Manusia sejati dan Allah sejati (bnd 2:40, 42, 52).
Setelah menggambarkan pekerjaan Yohanes yg merupakan persiapan dalam 3:1-20, ia menggambarkan baptisan Yesus, lalu memberikan silsilah Yesus (menelusurinya kembali melalui Adam kepada Allah, 3:38). Ini lalu diikuti dalam 4:1-13 dengan gambaran bagaimana Yesus dalam keadaan yg paling sulit, menangkal semua godaan Setan. Dari 4:14 seterusnya ia menunjukkan bagaimana Yesus melalui sabda dan perbuatan makin menyatakan Diri sebagai Anak Allah dan Juruselamat yg mahakuasa. Setelah menceritakan penderitaan, kematian dan kebangkitanNya, Lukas mengakhiri Injilnya dengan menggambarkan bagaimana Yesus pertama kali membuka pikiran murid-murid-Nya untuk mengerti Alkitab (24:44-47), dan kemudian setelah Ia memberi jaminan kepada murid-Nya bahwa Ia akan mengirimkan apa yg dijanjikan BapakNya kepada mereka, Ia lalu memerintahkan mereka untuk menunggu sampai mereka diliputi oleh kuasa dari atas (24:49). Akhirnya ia menceritakan bagaimana Penebus yg menang itu kembali kepada Bapak, sementara memberkati murid-muridNya (24:50, 51), yg kini mengenal Dia sebagai Juruselamat yg mahakuasa, dan mereka menyembah-Nya sebagai Tuhan. Jadi Injil itu berakhir dengan kegembiraan yg ajaib dan kemenangan, dan dalam suasana menyembah Allah yg sungguh-sungguh dan bulat, yg di dalam Kristus telah melakukan penebusan yg sempurna.
VIII. Gaya sastra dan bahasa
Pada umumnya orang menerima bahwa Lukas adalah penulis PB yg paling memperhatikan syarat-syarat sastra. Pendahuluan Injilnya menunjukkan bahwa ia mampu menulis dalam bh Yunani tanpa cacat, murni dan memenuhi kaidah sastra. Tapi gayanya demikian berubah-ubah hingga ia meloncat ke gaya Ibrani manakala ia sedang menceritakan bagaimana sejarah yg diwarnai oleh suasana Ibrani (bnd 1:5; 2:39). Pengenalannya akan terjemahan PL dalam bh Yunani LXX secara pasti menolong dia untuk menyesuaikan gayanya kepada sifat dari isi Injil itu.
Lukas adalah 'pelukis dengan kalimat yg sungguh-sungguh piawai, dan lukisannya mengenai manusia dan keadaan telah menawan pikiran dan imajinasi banyak seniman sejak 2000 thn lalu. Ada daya tarik alamiah, kesederhanaan dan kemurnian dalam gayanya, dan seluruh Injilnya ditandai oleh semangat yg sungguh-sungguh dan penuh penyembahan.
IX. Isi khas Injil Lukas
Sebagai hasil dari penelitiannya yg seksama (bnd 1:1-4) dan kesempatan istimewa yg ia peroleh dalam pengumpulan informasi yg ia butuhkan, Lukas menyimpan banyak kata, terutama beberapa perumpamaan Yesus yg penting, yg seandainya tidak dihimpun oleh Lukas pasti hilang. Ada beberapa cerita tentang Yesus yg paling indah dan penting hanya dijumpai dalam Injil Luk. Yg paling penting adalah yg berikut ini:
Janji kelahiran Yohanes Pembaptis (1:5-25); pemberitaan tentang kelahiran Yesus (1:26-38); kunjungan malaikat kepada Maria (1:39-56); kelahiran Yohanes Pembaptis (1:57-80); kelahiran Yesus dan cerita tentang gembala-gembala (2:1-20); Yesus disunat dan diserahkan di Bait Allah, Simeon dan Hana (2:21-40); kunjungan Yesus ke Yerusalem dan Bait Allah ketika berumur 12 thn (2:41-52); jawaban Yohanes Pembaptis terhadap mereka yg datang meminta baptisan (3:10-14); Yohanes dipenjarakan (3:19-20); uraian panjang lebar mengenai khotbah Yesus di Nazaret dan penolakan terhadap-Nya (4:16-30); penangkapan ikan 'secara ajaib (5:1-11); ucapan-ucapan celaka (6:24-26); anak janda di Nain (7:11-17); wanita yg diselamatkan Yesus (7:36-50); para wanita yg melayani Yesus (8:1-3); desa-desa Samaria yg menolak Yesus (9:51-56); perumpamaan orang Samaria yg baik hati (10:30-37); Marta dan Maria (10:38-42); kawan di tengah malam (11:5-8); ucapan bahagia bagi yg taat kepada firman Allah (11:27-28); perumpamaan tentang orang kaya yg bodoh (12:13-21); banyak atau sedikit pukulan (12:47-48); panggilan untuk bertobat (13:1-9); penyembuhan wanita yg lain (13:10-17); keberangkatan dari Galilea (13:31-33); penyembuhan penderita busung air (14:1-6); ajaran agar rendah hati (14:7-14); perumpamaan anak yg hilang (15:11-32): perumpamaan tentang bendahara yg tidak jujur (16:1-13); kemunafikan orang Farisi (16:14-15); perumpamaan tentang orang kaya dan Lazarus (16:19-31); tugas hamba (17:7-10); penyembuhan 10 orang penderita kusta (17:11-19); ihwal Kerajaan Allah (17:20-21); perumpamaan tentang hakim yg tidak benar (18:1-8); perumpamaan tentang orang Farisi dan pemungut cukai (18:9-14); Zakheus (19:1-10); dua pedang (22:35-38); Yesus di depan Herodes (23:6-16); Yesus dengan wanita-wanita yg menangisi-Nya (23:27-31); penyamun yg bertobat dan Juruselamat yg tersalib (23:40-43); para wanita dari Galilea dan pemakaman Yesus (23:55-56); orang-orang dari Emaus dan Tuhan yg bangkit di Yerusalem (24:36-49); kenaikan ke sorga (24:50-53).
X. Injil dan Kis
Dari pendahuluan Injil Luk dan pengantar Kis, maupun dari isi kedua Kitab itu, jelas bahwa Lukas menulis keduanya dalam kaitan yg amat dekat. Bahkan dapat dianggap bahwa Injil Luk dan Kis sebagai satu buku yg disusun dalam 2 jilid. Dan cara Lukas memberikan ringkasan yg amat pendek mengenai sejarah kenaikan Yesus pada ps terakhir Injilnya, dan kemudian dalam Kis ia memberikan uraian tambahan yg lebih rinci, menjadi petunjuk bahwa ketika menulis Injil Luk ia telah mempunyai rencana untuk menulis Kis.
Mungkin pada saat itu ia telah menyiapkan bagian terbesar bahan penulisannya untuk Kis. Dengan mengatakan dalam Kis 1:1, 2 bahwa 'dalam bukuku yg pertama aku menulis tentang segala sesuatu yg dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat', Lukas menjelaskan bahwa ada hubungan yg amat dekat antara sejarah yg direkam dalam Injilnya dan sejarah yg merekam bagaimana Tuhan yg bangkit itu melanjutkan karya penebusan-Nya melalui rasul-rasul yg dipilih-Nya, yg Ia lengkapi dengan kuasa Roh Kudus. Jadi Injil Luk-Kis merupakan satu proklamasi besar mengenai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat yg Mahakuasa -- Anak Manusia dan Anak Allah. Tema sentral ini secara tak terpisahkan mengikat dua bagian karya tulis ini. *KISAH PARA RASUL.
KEPUSTAKAAN. Suatu daftar kepustakaan yg luas disebut dalam Commentary on the Gospel of Luke oleh J Norval Geldenhuys, 1950, hlm 47-50. Lihat juga bukubuku sbb: F. Godet, Commentary on the Gospel of Luke, 1879; A Plummer, Gospel according to St. Luke, ICC, 1922; A Schlatter, Das Evangelium des Lukas, 1931; Strack dan Billerbeck, Das Evangelium nach Lukas, jilid 2 dalam Kommentar zum Neuen Testament aus Talmud and Midrasch, 1924; Theodor Zahn, Das Evangelium das Lukas, 1913; G. B Caird, Saint Luke, 1963; H Conzelmann, The Theology of St.,Luke, 1960; J. M Creed, The Gospel according to St. Luke, 1926; A. R. C Leaney, The Gospel according to Luke, 1958; N. B Stonehouse, The Witness of Luke to Christ, 1951. JNG/SS
MARKUS, INJIL [ensiklopedia]
I. Isi ringkas
a. Pendahuluan (Mrk 1:1-13)
Yohanes Pembaptis tampil (Mrk 1:1-8); baptisan dan Yesus dicobai (Mrk 1:9-13).
b. Pelayanan pertama di Galilea (Mrk 1:14; 6:44)
Kerajaan Allah di Galilea (Mrk 1:14-45); awal pertentangan (Mrk 2:1; 3:6); pertentangan meningkat (Mrk 3:7-35); perpecahan menjadi kenyataan (perumpamaan-perumpamaan ttg Kerajaan, Mrk 4:1-34); Yesus melewatkan sinagoge (rumah ibadat), dan memberitakan diriNya kepada Israel (Mrk 4:35; 6:44).
c. Pelayanan selanjutnya di Galilea (Mrk 6:45; 9:50)
Tuhan Yesus menyingkirkan kendala untuk memberitakan diriNya kepada bangsa non-Israel (Mrk 6:45; 8:10); kepada orang Farisi tidak diberikan tanda dan murid-murid tidak dapat melihatnya tatkala Yesus memberikan tanda (Mrk 8:11-26); Yesus dipermuliakan, dan pengakuan murid-murid (Mrk 8:27; 9:10); Yesus memberitakan dahulu kematian-Nya (Mrk 9:11-50).
d. Menuju Yerusalem (Mrk 10:1-52)
Soal jawab di Perea (Mrk 10:1-34); syarat menjadi yg pertama (Mrk 10:35-45); Bartimeus disembuhkan (Mrk 10:46-52).
e. Pelayanan di Yerusalem (Mrk 11:1; 13:37)
Yesus memasuki Yerusalem (Mrk 11:1-14); Yesus menyucikan Bait Suci (Mrk 11:15-19); nasihat dan perdebatan (Mrk 11:20; 12:44); pembicaraan di Bukit Zaitun (13:1-37).
f Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus (Mrk 14:1; 16:8)
Perjamuan malam (Mrk 14:1-25); pergumulan batin di Getsemani (Mrk 14:26-42); Yesus ditangkap (Mrk 14:43-52); Yesus di hadapan Sanhedrin (Mrk 14:53-72); Yesus di hadapan Pilatus (Mrk 15:1-15); Yesus disalibkan (Mrk 15:16-41); Yesus dikuburkan dan bangkit pada hari yg ketiga (Mrk 15:42; 16:8). (Mrk 16:9-20 merupakan tambahan yg kemudian kepada Injil Mrk).
Bidang bahasan Injil Mrk senada dengan penginjilan perdana para rasul, mulai dari Yohanes Pembaptis dan berakhir pada kebangkitan (bnd Kis 10:36-43; 13:24-37). Para ahli yg membela pandangan bahwa asli Mrk berakhir pada 13:37 (paling tidak edisi pertama) (mis E Trocme), setuju bahwa ay-ay seperti 9:9 adalah berdasarkan kesaksian kebangkitan, jadi bagi mereka cakupan Mrk tetap sama.
II. Penulis
Berita mengenai karya pelayanan Yesus ini, yg terpendek dan paling sederhana dari berita semua Injil, menurut tradisi dikumpulkan oleh Yohanes Markus dari Yerusalem, yg sebagai orang muda beberapa kali menyertai Paulus, Barnabas dan Petrus (*MARKUS, YOHANES). Dugaan modern mengatakan juga Filipus sang penginjil.
a. Kesaksian Papias
Pernyataan paling dini tentang asal mula Injil ini, ialah yg diberikan oleh Papias (terdapat dlm Eusebius, EH 3.39): 'Markus, penterjemah Petrus, dengan teliti menuliskan semua yg diingatnya, baik ucapan maupun perbuatan Yesus, tapi tidak berurutan, sebab dia bukan pendengar langsung dan tidak ikut menyertai Yesus. Tapi di kemudian hari, seperti sudah dikatakan, Markus menemani Petrus, dan rasul ini berusaha menyadur ajarannya sejauh diperlukan, tapi tidak seolah-olah hendak mengumpulkan ucapan-ucapan Tuhan Yesus. Maka Markus tidak membuat kesalahan waktu ia menuliskan hal-hal yg dia ingat; lagipula dia memusatkan perhatiannya kepada ihwal -- jangan sampai dia meninggalkan satu pun dari yg sudah dia dengar, atau memasukkan suatu kesaksian palsu ke dalam beritanya'.
Kira-kira satu generasi kemudian, keterangan Papias ini (yg hidup kr thn 140 M) diperkuat dalam pengantar Injil Mrk yg dimaksudkan untuk melawan Marcion dalam Irenaeus. Pengantar Mrk melawan Marcion -- sayang hanya sebagian yg masih tinggal -- menyebut Markus 'Si jari buntung' (kolobodaktulos), sebab jari-jarinya kelihatan pendek dibandingkan anggota tubuhnya yg lain; ia penterjemah Petrus, dan sesudah Petrus pergi ia terus di Italia untuk menuliskan Injil-nya sampai selesai. Irenaeus (Against Heresies, 3.1.1) mengingatkan akan Mrk sebagai sudah tertulis, 'tatkala Petrus dan Paulus memberitakan Injil di Roma dan mendirikan gereja di sana'. Lalu ditambahkan, 'Sesudah mereka pergi (exodos), Markus murid Petrus, sendiri menyerahkan kepada kami dalam bentuk tulisan sari pati pemberitaan Petrus'. Jadi kedua penulis itu menganggap Injil Mrk ditulis tidak lama sesudah Petrus mati, sekalipun di antara Bapak gereja di kemudian hari ada yg berkata bahwa Injil Mrk ditulis waktu Petrus masih hidup.
b. Pengaruh Petrus
Injil Mrk kadang-kadang disebut 'Injil Petrus' (harus dibedakan dari tulisan-tulisan bidat dgn judul ini atau yg mirip dgn ini di kemudian hari), pertama karena kesaksian penulis-penulis dari abad tadi; kedua, walaupun tangan Markus yg menulisnya, nada suara itu adalah nada Petrus, terbukti dari sifat kejadian-kejadian, pemilihan bahan dan cara menanganinya. Harus diakui bahwa semua hal ini dapat diterangkan satu demi satu dengan cara lain, namun bobot masing-masing adalah tinggi. Jadi tak mungkin sebutan itu hanyalah tradisi hampa, jika dianggap Injil ini sebagai catatan tertulis dari pemberitaan Petrus, yg aslinya diberikan kepada pelajar-pelajar katekisasi Kristen, baik di Roma atau di Timur Tengah, dan dipadatkan dalam bentuk tulisan, apakah pada saat sumber lisan telah meninggal, atau pada saat kematiannya sudah mengancam. Hal ini menempatkan tarikh penulisan Injil ini kr pada paroan kedua abad pertama, mungkin antara kematian Petrus (65 M) dan jatuhnya Yerusalem (70 M), khususnya jika ps 13 ditulis sebelum kejatuhan itu. Bagaimanapun juga, tarikhnya tak boleh lebih kemudian dari 75 M, sebab Matius dan Lukas memakai Injil Mrk sebagai sumbernya.
Ada ahli yg menyimpulkan bahwa Injil ini ditujukan kepada orang Roma (jika gereja Roma yg berpengaruh itu mendukung Mrk, maka dapat dimengerti mengapa Mrk segera diterima di mana-mana), atau ditujukan kepada bangsa-bangsa non-Israel. Tapi kesimpulan pertama mungkin dipengaruhi oleh nama Latin yg dipakai Markus, sebagai tambahan kepada nama Ibraninya Yohanes, dan pengaruh dari tempat asal Injil ini menurut tradisi. Jadi bukan berdasarkan penelitian empiris yg teliti tentang isi kitab itu. Dari tiap segi lebih berhak Injil Luk dianggap sebagai Injil untuk bangsa-bangsa non-Yahudi; dan kendati Petrus-lah yg ditugasi Allah untuk menobatkan Kornelius, non-Yahudi itu (Kis 15:7), tapi secara umum Petrus diakui dalam gereja kuno sebagai rasul orang-orang bersunat (Gal 2:8), bukan rasul untuk non-Yahudi, seperti Paulus. Jadi tidak tepat mengatakan bahwa bentuk-bentuk ajaran Petrus secara khusus ditujukan kepada dan dicocokkan dengan pendengar non-Yahudi. Lagipula para pakar modern makin menunjukkan, bahwa semua Injil mempunyai ciri khas Yahudi, sekalipun Markus dengan saksama menerangkan kata-kata dan kebiasaan Yahudi, seolah-olah kepada pembaca non-Yahudi.
III. Hubungan Injil Markus dengan Injil Matius dan Injil Lukas
Sudah lebih dari satu abad, sejak zaman Lachmann, hubungan sastra antara Mrk dan semua Injil lainnya menarik perhatian ahli-ahli Barat. Kecuali Yoh, yg dalam banyak segi adalah berdiri sendiri, jelas bahwa ketiga Injil lainnya erat hubungannya, dan biasanya disebut Injil Sinoptik. Alasannya ialah, jika ketiga Injil itu dibanding-bandingkan, ketiganya menunjukkan gambaran yg amat serupa tentang pekerjaan dan ajaran Kristus. Hasil penelitian 'kritik sastra' menemukan ketergantungan langsung antara Injil yg satu dengan kedua Injil lainnya, atau dua Injil sama dengan dokumen ketiga, baik perihal yg nyata maupun yg hanya merupakan hipotesa.
a. Markus sebagai Injil pertama
Kebanyakan ahli Protestan memegang teguh, mengikuti Lachmann, bahwa Mrk adalah Injil pertama. Mereka menganggap Mrk sebagai yg paling dini dari ketiga Injil Sinoptik, setidak-tidaknya dalam bentuknya yg sekarang, kendati mungkin hanya memuat ps 1-13 saja. Dan kebanyakan pakar modern menganggap bahwa Markus adalah penemu bentuk wujud penulisan Injil (suatu bentuk yg di kemudian hari sangat populer, Luk 1:1-3) dengan menghubungkan beberapa ucapan dan mujizat Yesus yg terpisah-pisah, menyusunnya dalam bingkai buatannya sendiri.
Sampai seberapa jauh bingkai itu taat asas pada kronologis atau teologis sering dipersoalkan. Baru-baru ini beberapa ahli bahkan berpendapat bahwa bingkai itu bersifat tradisional dalam gereja. Kalau memang benar demikian, maka Mrk menjadi sumber utama bagi Matius dan Lukas. Sumber kedua, ialah sejumlah naskah yg tidak berasal dari Markus, yg dianggap sudah dalam bentuk tertulis sejak dini, yg sama-sama dimiliki oleh Matius dan Lukas. Naskah-naskah itu sesudah disendirikan, ditandai dengan lambang 'Q', dari bh Jerman Queue, artinya 'sumber'. Jadi Injil Mrk dan Q adalah dua di antara bentangan benang paling dini dalam tradisi Injil, walaupun harus diakui bahwa Matius dan Lukas masing-masing mempunyai bahan tersendiri dan khas, dan bahan itu ditandai dengan lambang abjad yg cocok. Dalam sistem ini, Mrk dianggap ditulis pada tahun-tahun menjelang runtuhnya Yerusalem thn 70 M, dan menjadi Injil tertulis yg pertama; jadi beberapa ciri khasnya diterangkan sebagai akibat dari kodratnya yg 'primitif'.
Bahayanya ialah, jika Mat dan Luk agak menyimpang dari Mrk, maka kedua Injil itu dipandang kurang dapat dipercaya, seolah-olah memutarbalikkan sumbernya untuk tujuan masing-masing. Tapi makin jelas bahkan Injil Mrk pun menghimpun bahannya dari perbendaharaan yg jauh lebih luas (bnd Yoh 21:25), dan mengaturnya untuk tujuan teologis (sekalipun tujuan itu adalah tujuan seluruh gereja). Dengan demikian kecaman-kecaman tersebut tidak dapat diterima. Keempat Injil berdiri, senada dan sepakat atau rontok bersama-sama, sejauh bertalian dengan historisitas bahan-bahannya.
b. Injil Matius sebagai Injil pertama
Para pakar teolog Katolik lama sekali menolak pendapat di atas. Tapi kini keadaan sudah berubah. Bagi mereka pendapat itu adalah dasar iman untuk mempercayai bahwa Mat adalah Injil pertama. Mereka membela keyakinan itu dengan cara yg rumit sekali, tapi tidak menimbulkan keyakinan lain di luar lingkungan mereka. Alasan yg paling diandalkan ialah bahwa gereja kuno percaya bahwa Mat adalah Injil pertama. Kalau tidak, mengapa Mrk ditempatkan sebagai Injil kedua?
Tapi terlalu sedikit yg kita ketahui tentang prinsip penyusunan Kitab-kitab dalam beberapa bagian PB, untuk membenarkan dalih psikologis seperti itu. Jika pendapat mereka benar, pendapat itu membuat Mrk hanya sebagai otoritas kelas dua, sehingga sajian Mat akan dinilai lebih berbobot daripada sajian Mrk. Hal itu tidaklah benar: kits dapat melihat alasan mengapa Mat 'memperlancar' Mrk, atau mengapa Mat tidak 'menjegal' Mrk, tapi tidak ada alasan bagi keduanya untuk Baling menggeser. Silang pendapat terus berlangsung; lambang-lambang matematika bertambah-tambah, dan bertambahnya data sastra yg diusulkan menuntut penyaringan yg cermat. Daripada menyimak kepada Kitab-kitab Injil, para ahli sibuk meneliti berkas-berkas dokumen sehingga mereka terjebak dalam jerat agnostisisme sastra. Adakah jalan keluar? Seperti orang berkata mengenai keahlian pakar PL., hipotesa sastra itu runtuh karma tak mampu menahan beratnya sendiri.
c. Kritik bentuk
Sementara itu muncul pendapat baru yg menggilas seluruh silang pendapat itu dan membuatnya menjadi tak berarti. Pendapat baru ini disebut 'kritik bentuk' yg muncul kr thn 1920 dimotori oleh M Dibelius dan diikuti ketat oleh R Bultmann. Kritik bentuk ini dapat dilukiskan sebagai melepaskan penelitian menyeluruh secara terpadu demi penelitian atas bagian-bagian, dan pada mulanya murni berupa ilmu yg deskriptif dan mengklasifikasikan. Bermacam-macam kejadian dan ucapan yg dicatat dalam Mrk (lazim disebut 'perikop' dari kata Yunani yg berarti 'alinea') sekarang diperiksa, dan digolong-golongkan menurut kodratnya dan isinya. Sejauh tahap itu masih dapat dikatakan baik. Penggolongan ini diciptakan dari sudut yg baru, segar, dan membuahkan beberapa hasil yg positif dan berharga.
Tapi tahapan yg berikutnya, adalah memeriksa keadaan yg hipotetis -- tidak berdasarkan pengetahuan -- dan praktik keagamaan yg menjurus kepada penyimpangan setup ucapan, hal itu membuat tafsiran tergantung pada rekonstruksi yg bersifat dugaan, yg justru sangat berbahaya. Beberapa ahli yg radikal mengemukakan pandangan, bahwa cerita yg ada, kalau bukan karangan adalah yg di rekayasa ulang demi kebutuhan gereja muda itu, jadi bukanlah catatan yg benar tentang ucapan-ucapan atau perbuatan-perbuatan Kristus. Ahli-ahli yg kurang radikal mengatakan cerita itu di seleksi dahulu baru diceritakan dengan memperhatikan kebutuhan gereja itu. Jadi, upaya yg mulai sebagai gerakan netral yg murni, berakhir dengan menghakimi benar tidaknya historisitas teks Kitab Suci. Dapat dikatakan bahwa dalil seperti yg baru dikemukakan sebenarnya tidak berarti bagi penganut ajaran ini, sebab dokumen-dokumen yg hanya berdasarkan dugaan telah disingkirkan karena kecenderungan meyakini tradisi lisan, tepat seperti keyakinan para ahli PL masa kini. Namun dapat diragukan, apakah ada perbedaan hakiki antara: (a) memandang setumpuk bahan khusus sebagai dokumen tertulis, atau (b) memandangnya sebagai kumpulan tradisi lisan, apalagi kalau kita mengingat betapa teguhnya tradisi lisan di Timur Tengah Kuno.
Kendati demikian, penekanan pada 'kritik bentuk' dan tradisi lisan itu tidak menyelesaikan persoalan yg sudah lama itu, melainkan membuatnya menjadi kedaluwarsa. Selanjutnya, hal itu membuat masalah tarikh Injil Mrk tidak terjawab, kalau tidak hendak dikatakan tak berarti. Ahli-ahli bisa saja menentukan tarikh pengumpulan tradisi lisan menjadi karya sastra dalam bentuknya yg sekarang, tapi asal mula Mrk jauh lebih dini, yaitu dalam tradisi lisan dari angkatan yg menjadi saksi mata peristiwa penyaliban dan kebangkitan Yesus. Pandangan ini tentu mempunyai segi positif, yakni pembaca langsung diperhadapkan dengan ingatan para saksi mata yg menyaksikan sendiri peristiwa-peristiwa itu (Luk 1:2). Banyak usaha telah ditempuh mengikuti jalan ini dengan sangat berhati-hati untuk tujuan membangun, dan banyak hasil yg telah dicapai. Khususnya, banyak tradisi yg dipakai oleh Markus adalah 'tradisi gerejawi', bukan 'tradisi-tradisi perseorangan': usia cerita-cerita itu telah tua sewaktu Markus menggunakannya, dan merupakan kesaksian gereja (Gereja Roma?) bagi Kristus.
d. Sejarah tradisi
Penelitian mutakhir ialah usaha menemukan bagaimana tradisi lisan itu hingga mencapai bentuknya yg sekarang, dengan menggali lebih dalam sejarah bahan-bahan Injil sebelum berbentuk tulisan. Ajaran ini bahkan lebih bersifat dugaan saja. Kita tahu suatu ucapan atau peristiwa tertentu dalam Mrk muncul dalam Mat atau Luk, dan kita dapat mengemukakan alasan-alasan apabila dalam laporan peristiwa itu muncul semacam dugaan. Tapi kita tidak tahu apa saja yg melatarbelakangi teks Mrk kecuali menduga saja. Akhirnya kita harus mempelajari naskah yg ada: Satu-satunya Kristus yg kita kenal ialah Kristus dalam Injil. Memang Kristus ini adalah Kristus orang beriman: tak boleh disangkal bahwa Ia juga Kristus dari sejarah.
e. Kritik redaksi
Gerakan paling mutakhir memusatkan perhatiannya pada sumbangan para penulis Injil. Dalam rangka Injil Mrk, gerakan ini menuntun kita mengenali Markus sebagai teolog. Tak dapat diragukan bahwa Markus memang memilih bahan-bahannya dengan seksama, tapi janganlah sekali-kali berpikir bahwa ia memasukkan teologi ciptaannya sendiri atas Injil Mrk.
f. Pendekatan liturgis
Zaman ini meningkat kecenderungan (lebih berdasarkan jiwa zaman ketimbang penemuan baru) untuk menerangkan Mrk dan Mat sebagai Injil gerejawi. Misalnya, cerita tentang penderitaan Yesus dalam Mrk dianggap ditulis dengan mencocokkannya pada liturgi 'Minggu Suci' dalam gereja purba. Juga urutan dalam Mrk kadang-kadang dikatakan berkaitan dengan kalender liturgi gereja. Sementara pandangan ini tidak objektif, jelas nampak melebih-lebihkan kepiawaian orang-orang Kristen perdana itu, khususnya mereka yg tinggal di luar Yerusalem: kadang-kadang seiring dengan pandangan bahwa Mrk ditulis oleh 'pemuda marah' pada abad pertama, untuk menyerang kecenderungan dalam perkembangan gereja dan kealpaan misi pada waktu itu. Pandangan ini lagi-lagi terlalu modern, sebab pemuda zaman Markus tidak bereaksi dengan berbuat demikian. Bagaimanapun juga, kesan yg kita dapati tentang pribadi Markus ialah dia bukan seorang brilyan, tapi anggota jemaat biasa dan yg setia menerapkan ulang tradisi umum -- apakah dalam konteks liturgi atau tidak.
g. Penemuan penemuan terakhir
Menentang aliran yg kembali ke arah tradisi lisan ini, timbullah reaksi membela dokumen-dokumen tertulis terdahulu sebagai sumber data. Reaksi ini didukung oleh penemuan-penemuan di Mesir pada masa akhir-akhir ini, berupa beberapa papirus Yunani yg memuat baik bagian-bagian Injil-injil Kanon maupun yg bukan kanon. Dengan tarikhnya yg begitu kuno, papirus-papirus temuan itu mengacu kepada tarikh timbulnya Injil tertulis mundur lebih dini lagi, paling tidak pada akhir abad (Kristen) pertama. Temuan-temuan ini, walaupun memang sangat penting artinya, terhisab dalam temuan thn 1947 dan berikutnya dalam gua-gua dekat Qumran di daerah S Yordan, tempat penyembunyian naskah-naskah tulisan tangan dalam bh Ibrani, Aram dan Yunani. Gulungan-gulungan Laut Mati ini kebanyakannya bertarikh sebelum zaman Kristen, agaknya milik dari sekte Yahudi yg berupa persekutuan semi biara. Kehadiran naskah-naskah tulisan tangan ini secara nyata membuktikan, bahwa kita tak dapat mengingkari adanya dokumen-dokumen Kristen pada abad pertama dalam bh Yunani atau Aram, sebagai sumber-sumber Injil, khususnya kumpulan nubuat Mesianis atau 'kesaksian'.
h. Pengaruh pengaruh Aram
Selanjutnya, penemuan dokumen-dokumen Semitik seperti itu membangkitkan kembali persoalan, dan sudah berlangsung setengah abad, tentang apakah bh Yunani ataukah bh Aram yg sebenarnya bahasa asli dari sumber-sumber Injil, khususnya Mrk. Dalam terang 'kritik bentuk', masalah bahasa asli itu tidaklah terlalu pelik: seluruhnya tergantung pada tahapan mana dari tradisi yg diputuskan sebagai sumber data Injil, sebab makin dini tahapan sumber data itu, makin besar kemungkinannya dalam bh Aram, khususnya di Galilea. Selanjutnya hal ini menimbulkan pertanyaan: sampai di mana bh Yunani Injil Mrk bukan hanya bh Yunani koine, yakni bahasa umum pada abad pertama di sekitar Laut Tengah Romawi (*BAHASA PB), tapi 'bahasa Yunani terjemahan'? Jadi ungkapan-ungkapan Semitik yg begitu banyak dalam Mrk harus dipertanggungkan, bukan kepada ingatan-ingatan akan PL, ataupun kepada pengaruh dari 'bahasa Yunani terjemahan' Septuaginta, yaitu PL dalam bh Yunani, bahkan juga tidak kepada pengaruh bahasa ibu dari seorang Yahudi Palestina (Markus memang dari keluarga demikian) yg pada usia tua lazimnya memakai bh Yunani, tapi harus dipertanggungjawabkan langsung kepada sumber asli bh Aram, yg terletak di hadapan penulis Injil.
Bagi ahli-ahli yg mengikuti jalan ini, banyak ay yg sukar dalam Mrk dilihat sebagai disalahmengerti atau salah diterjemahkan dari naskah asli bh Aram, baik tulisan atau lisan yg sudah hilang. Kelihatannya sudah pasti, bahwa bh Aram adalah bahasa ibu Tuhan Yesus dan rasul-rasul-Nya, terbukti dari kata-kata dan ungkapan-ungkapan Aram yg tertera dalam pakaian Yunani (bnd Mrk 5:41; 7:34; 15:34). Teori C. C Torrey bahwa seluruh Injil adalah hasil terjemahan, pada umumnya tidak disenangi oleh pare ahli karena terlalu ekstrim, dan mengandung terlalu banyak alasan yg dipaksakan. Kendati demikian hanya sedikit ahli yg tidak mengakui pentingnya peranan bh Aram mendasari trap Injil, atau yg tidak mengakui nilai kosakata atau ungkapan Aram, jika naskah Yunani menimbulkan berbagai kesulitan. Pendekatan yg terakhir dan yg sangat berhati-hati dalam bh Inggris sudah diusahakan, terutama oleh Matthew Black. Tradisi mendukung adanya suatu proses terjemahan seperti disaksikan oleh Papias dari Hierapolis, yg terdapat dalam tulisan Eusebius. Tapi bila ia berkata bahwa Markus adalah 'penterjemah' dari Petrus, maksudnya yg sebenarnya tidak boleh melulu Markus mengalihkan khotbah Petrus dari bh Aram ke bh Yunani. Gaya Latin yg terkandung dalam Mrk boleh jadi mendukung penulisan asli Injil ini di Roma: pada sisi lain hanyalah menunjukkan kasarnya bh Yunani di wilayah timur kerajaan itu. Tapi hal itu tidak sepenting kesemitikannya.
IV. Ciri-ciri khas
Pada dasarnya, Mrk adalah Injil yg paling gamblang dan ringkas dari semua Injil; Mat memuat banyak hal bersifat khas Yahudi yg tidak muncul di mana pun dalam Mrk; dan dalam Luk terdapat beberapa ihwal 'medis' atau 'peri kemanusiaan' tapi alpa dalam Mrk, ump ketiga perumpamaan yg terkenal dalam Luk 15. Bagian akhir Mrk yg tiba-tiba terhenti merupakan masalah tersendiri. Tapi hal itu lebih baik di nalar sebagai masalah naskah daripada masalah teologis. Berbagai alternatif yg dikemukakan dalam naskah-naskah tulis tangan, menyarankan bahwa aslinya berakhir pada tempat yg sama, apa karena suatu bencana atau hancur karena disengaja: hal yg terakhir ini sukar dipercaya. Bisa dimaklumi apabila dipersoalkan bahwa sajian di atas adalah melulu definisi negatif tentang sifat dan isi Mrk. Memang dan justru itulah sebabnya mengapa Mrk pernah dipandang oleh Kritik Sumber sebagai Injil paling tua dan paling primitif dari semua Injil, sumber bagi kedua Sinoptik lainnya. Tapi jika semua sumber dokumen lenyap dalam kebalauan tradisi lisan, lalu apa lagi hendak di kata?
Pengamatan mendasar mengenai watak dan gaga bahasa menemukan bahwa sifat dan gaga Markus tetap ada. Hal itu bukanlah melulu pengertian subyektif sekitar abad 20; Papias dari Hierapolis menunjukkan bahwa masalah itu dirasakan sama tajamnya pada abad kedua. Jika Markus mengetahui lebih banyak lagi fakta tentang Tuhan Yesus, mengapa ia tidak menceritakannya? Mengapa ia membuang begitu banyak hal yg dicatat oleh penulis Injil lainnya? Mengapa -- pada pihak lain -- cerita-ceritanya umumnya lebih rinci dan bersemangat dibandingkan cerita-cerita sejajar pada Injil lainnya? Lagipula dilihat sepintas lalu Mrk nampaknya disusun mengikuti pola kronologis masa hidup Yesus, justru menurut nalar Helenistik dan dunia modern lebih bersifat biografi (sekalipun Markus sendiri mengingatkan pembaca bahwa tulisannya itu adalah 'Injil' bukan biografi, Mrk 1:1). tapi betulkah Markus mengikuti pola itu? Jika tidak, adakah asas atau aturan tertentu yg kelihatan? Pada waktu Mrk diterima sebagai sumber data utama bagi Mat dan Luk, para ahli berusaha untuk membuat Injil-injil lainnya harus menerima pola kronologis Mrk. Tapi terbukti hal ini tak mungkin, sebab Mat dan Luk harus lebih dahulu dirombak atau dibuat carat supaya bisa cocok, biarpun hanya secara kasar.
Barangkali jawabnya terdapat dalam kecermatan dan kehati-hatian memakai pengertian baru akan sifat dan pentingnya tradisi lisan sebagai dasar Injil Mrk seperti keadaannya sekarang. Sebab sudah jelas, bahwa pengulangan lisan yg terus-menerus tidak menjurus kepada keanekaan yg berbeda-beda, tapi kepada keseragaman yg utuh, terutama jika pengulangan-pengulangan itu dilakukan oleh pare pengajar yg miskin fantasi lagi tua, yg tujuannya bukan untuk sekedar membuat orang puas, melainkan untuk membuat para pendengar memahami jelas ajaran gereja. Cerita-cerita tidak melantur bercabang-cabang melainkan disederhanakan, jika diceritakan melulu untuk mengajar; peristiwa-peristiwa diringkaskan mengenai intinya saja. Aneka cerita tidak tumbuh dari satu induk cerita dalam tradisi seperti ini; sebaliknya, kecenderungan ialah membaurkan aneka cerita yg asli itu tanpa sadar. Ahli-ahli tidak selalu mengakui hal ini, karena mereka terlalu sering menganggap para pelestari yg terdahulu dari tradisi Kristen itu dalam terang profesi tukang cerita bangsa Arab, Kelt atau Skandinavia, sesuai pola budaya yg sudah diketahui oleh ahli-ahli itu.
Guru Sekolah Minggu yg sudah lanjut usianya di suatu gereja di desa, tepat dijadikan gambar ibarat dari peristiwa itu. Oleh kebiasaannya yg terus-menerus 'berdoa tanpa persiapan', dia nampaknya seperti berpura-pura liturgis dalam suasana demikian. Dan bentuk doanya pun seperti sudah klise. Dalam terang gambar ibarat ini, Injil Mrk bukanlah yg paling primitif dan paling lamban dari semua Injil. Injil kedua ini bukanlah melulu pembeberan peristiwa-peristiwa, yg dibumbui dengan bermacam-macam rincian yg elok-elok oleh penulis lain, seturut khayal mereka. Sebaliknya, Mrk adalah Injil yg paling maju dari semua Injil sejauh bertalian dengan kegamblangan, penyajian langsung tentang pokok-pokok bahasan, dengan sejumlah bentuk ajaran yg terus mantap berjaya menghadapi ujian dan cobaan zaman. Itulah justru yg dikatakan oleh Papias.
Hal ini belum mengatakan apa-apa tentang tarikh yg sebenarnya dari Injil Mrk dalam bentuknya yg sekarang. Bahasan ini baru berupa penelitian empiris yg menunjukkan lebih jelas, bahwa Mrk melebihi semua Injil lainnya, yakni khas berciri Buku Panduan Guru pada abad pertama, ringkasan dari kejadian-kejadian, semua hal yang tidak penting tidak dicatat. Sebaliknya Luk khusus disusun sebagai dokumen tertulis, di antara dokumen-dokumen tertulis lain yg sudah ada (Luk 1:1-4), dan dengan perbedaan yg lumayan tajamnya dari ajaran lisan, seperti dicatat dalam Mrk. Memang Injil Luk menuntut supaya dipandang sebagai karya sastra, demikian juga Kis (Kis 1:1); Mrk tidak demikian. Markus -- dalam segala segi -- bukanlah orang yg berpendidikan seperti Lukas atau Paulus. Hal ini jelas dari dalam kejujuran Injilnya yg begitu polos. Tapi sidang pendengar atau pembaca Mrk juga bukan orang berpendidikan. Dan maksud Markus bukanlah untuk meraih karya sastra yang luar biasa hebatnya, melainkan untuk mengkomunikasikan kebenaran. Injil Mat dan Yoh juga mempunyai tanda-tanda perencanaan yg cermat, sekalipun prinsip-prinsipnya berbeda. Tapi bagi bahan-bahan seperti yang terdapat dalam Mrk, prinsip penyusunan agaknya hanya untuk membantu ingatan. Cerita-cerita dan ungkapan-ungkapan digabungkan dengan kata-kata kunci atau kesamaan inti bahasan ketimbang dengan kronologis yg ketat. Jika urutan peristiwa berbeda dari yg tertera dalam Mat dan Luk, hal itu kadang-kadang terjadi karena perbedaan kata kunci atau mata rantai penghubung yg digunakan.
Uraian di atas sangat cocok dengan bagan seperti telah disinggung tentang bentuk asli dan sifat Mrk. Bila kecocokan itu sudah dirasakan selaras benar dengan tradisi-tradisi terdahulu tentang Injil Mrk, maka pandangan itu menjadi lebih mantap lagi. Papias, saksi utama dan paling terdahulu, dalam ringkasan seperti dikemukakan di atas, membela Markus justru terhadap tuduhan-tuduhan yg diajukan oleh ahli-ahli modern terhadap dia, yakni menuduh dia menghilangkan hal-hal rinci yg penting dan lemah dalam hal kronologis. Pembelaan Papias nampak terletak pada sifat khas Injil itu, yg menurut Papias, hanya merupakan catatan permanen dari ajaran Petrus, justru dilestarikan untuk masa-masa yg akan datang, bila suatu waktu kelak sumber aslinya tidak ada lagi. Urutan kronologis yg cermat dan susunan fakta-fakta yg lengkap, kata Papias, janganlah diharapkan dari Petrus karena bukan itu tujuannya, melainkan melulu yg praktis dan bersifat mengajar. Tidaklah adil mencap seseorang gagal mencapai sesuatu yg memang ia tidak berusaha untuk itu karena menganggapnya asing dari tujuannya. Karena demikianlah adanya, maka Markus bebas dari tuduhan, bersama Petrus, dan alasan-alasan bagi banyak unsur lain dari Injilnya dengan sendirinya menjadi jernih. *INJIL, KITAB-KITAB.
KEPUSTAKAAN. Buku tafsiran oleh A Menzies, The Earliest Gospel, 1901; H. B Swete, 1913; C. H Turner, 1928; A. E. J Rawlinson, 1936; V Taylor, 1952; C. E. B Cranfield, CGT, 1960; R. A Cole, TNTC, 1961; D. E Nineham, 1963; W. L Lane, 1974; M Black, An Aramaic Approach to the Gospels and Acts, 1946; G. R Beasley-Murray, A Commentary on Mark 13, 1957; N. B Stonehouse, The Witness of Matthew and Mark to Christ, 1958; A. M Farrer, A Study in St Mark, 1951; E Trocme, The Formation of the Gospel according to Mark, ET, 1975; R. P Martin, Mark -- Evangelist and Theologian, 1972. AC/MHS/HAO
MATIUS [ensiklopedia]
Matius terdapat dalam semua daftar nama ke-12 rasul (Mat 10:3; Mrk 3:18; Luk 6:15; Kis 1:13). Dalam Mat 10:3 selanjutnya ia disebut 'pemungut cukai'. Dalam Mat 9:9 Yesus melihat dia 'duduk di rumah cukai' dan memanggil dia supaya mengikuti-Nya. Pada ps-ps sejajar dalam Mrk dan Luk, pemungut cukai yg dipanggil dari kantor cukai itu disebut juga Lewi, dan Markus menambahkan bahwa dia 'anak Alfeus'. Buku Gospel of Peter juga menyebut Lewi, anak Alfeus, salah seorang murid Yesus. Sesudah itu Yesus makan bersama beberapa pemungut cukai dan orang berdosa. Baik Mat 9:10 maupun Mrk 2:15 tidak menjelaskan di rumah siapa jamuan makan itu diadakan. Tapi Luk 5:29 menyatakan bahwa 'Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya'. Dari bukti inilah biasanya dianggap bahwa Matius sama dengan Lewi.
Pernyataan Papias bahwa Matius 'mengumpulkan perkataan-perkataan itu' (Synegrapsato to logic) dalam bh Ibrani, diterima oleh gereja kuno sebagai bukti bahwa penulis Injil yg biasa disebut 'karangan Matius' ialah Matius. Kebanyakan ahli modern menganggap bahwa yg dimaksud oleh Papias ialah rampaian Matius, apakah itu ucapan-ucapan Tuhan Yesus atau ay-ay PL yg berkaitan dengan Mesias. Mungkin karena kemudian beberapa dari ucapan atau ay itu telah melembaga dalam Injil, maka menjadi alasan untuk menyebut dokumen ini 'karangan Matius' sejak pertengahan abad kedua. Tentang kepustakaan *MATIUS, INJIL. RVGT/MHS/HAO
MATIUS, INJIL [ensiklopedia]
I. Garis besar isi
a. Kejadian-kejadian berkaitan dengan kelahiran Yesus, Mesias (Mat 1:1; 2:23).
b. Yesus dibaptiskan dan dicobai; permulaan pekerjaan-Nya di Galilea (Mat 3:1; 4:25).
c. Etika Kerajaan Allah diajarkan oleh Yesus melalui perintah-perintah dan ilustrasi (Mat 5:1; 7:29).
d. Yesus menyatakan kekuasaan-Nya atas penyakit, Iblis dan alam (Mat 8:1; 9:34).
e. Yesus mengutus ke-12 murid-Nya untuk memberitakan Injil (Mat 9:35; 10:42).
f. Yesus memuji Yohanes Pembaptis, undangan penuh belas kasihan terhadap orang-orang yg berbeban berat, pernyataan bahwa Dia-lah Tuhan dari Sabat, alasan bahwa Dia tak mungkin Beelzebul; penjelasan tentang sifat-sifat untuk menjadi anggota 'keluarga-Nya' yg baru (Mat 11:1; 12:50).
g. Yesus memberikan tujuh perumpamaan tentang kerajaan sorga (Mat 13:1-52).
h. Yesus ditolak oleh masyarakat sekota-Nya di Nazaret; Yohanes Pembaptis dibunuh (Mat 13:53; 14:12).
i. Mujizat lain ditunjukkan oleh Yesus; Petrus mengakui Dia-lah Kristus. Kemudian Yesus dipermuliakan di hadapan tiga orang murid-Nya dan menubuatkan kematianNya dan kebangkitan-Nya (Mat 14:13; 17:27).
j. Yesus mengajar murid-murid-Nya, supaya rendah hati, supaya hati-hati bertingkah laku, dan supaya suka mengampuni orang (Mat 18:1-35).
k. Yesus menuju Yerusalem. Sementara dalam perjalanan Dia membicarakan tentang perceraian, kedudukan anak-anak, jerat kekayaan, kefasikan orang Yahudi, umat Allah; Ia mencelikkan dua orang buta di Yerikho (Mat 19:1; 20:34).
l. Yesus memasuki Yerusalem dengan keagungan namun rendah hati; kemudian Ia menyatakan kekuasaanNya dengan menyucikan Bait Suci, mengutuki pohon ara yg tidak berbuah, dan soal jawab antara Dia dengan imam-imam besar bersama orang-orang Farisi (Mat 21:1; 23:35).
m. Yesus menubuatkan keruntuhan Yerusalem dan kedatangan-Nya yg kedua kali dalam kemuliaan (Mat 24:1-51).
n. Tiga perumpamaan mengenai hari penghakiman (Mat 25:1-46).
o. Yesus dikhianati, diadili, disangkal, diolok-olok, disalibkan, dan dikuburkan (Mat 26:1; 27:66).
p. Yesus dibangkitkan dari kematian, Ia dilihat oleh murid-murid-Nya dan sahabat-sahabat-Nya (Mat 28:1-10).
q. Yesus memberikan perintah-perintah terakhir sebelum kembali kepada Allah di sorga (Mat 28:11-20).
II. Ciri-ciri dan penulis
Peristiwa-peristiwa dalam hidup Yesus yg menjadi 'berita Injil' atau 'kabar baik' yg diberitakan oleh para rasul, dalam Mat dihubungkan dengan ajaran Yesus tentang etika. Hal ini karena jumlahnya jauh lebih banyak terjadi dalam Mat dibandingkan kitab mana pun dalam PB, menjadi ciri khas Mat. Ciri istimewa Mat inilah bersama penyajian bahannya yg teratur, yg membuat kitab ini sejak masa paling dini menjadi Injil yg paling banyak dibaca dan dalam hal tertentu yg paling berpengaruh dari keempat Injil. Ahli-ahli modern ragu menerima tradisi bahwa penulis Mat ialah rasul Matius, sebab agaknya penulis tergantung pada suatu dokumen yg disusun oleh seorang penulis bukan rasul, yaitu Injil Mrk, suatu hal yg tidak masuk akal akan dipedomani oleh seorang rasul asli. Mengenai penulis, lih R. V. G Tasker, Matthew, TNTC 1961. *MATIUS.
III. Pengaruh Markus.
Jelas sekali bahwa Matius mencakup hampir seluruh isi Mrk, kendati dia memperingkas cerita-cerita Markus tentang mujizat, untuk menyediakan tempat bagi banyak bagan yg tidak dilaporkan dalam Mrk, yg memang dia ingin memuatnya dalam Mat (*INJIL, KITAB-KITAB; *MARKUS, INJIL). Bersama cerita-cerita dari Mrk, penulis Injil ini menyisipkan banyak ucapan Yesus, yg kelihatannya diambil dari satu sumber yg dia dan Lukas mengenalnya. Ucapan-ucapan ini dipadukannya dengan ucapan-ucapan lain yg hanya terdapat dalam Injilnya. Sebagai hasilnya terbentuklah lima kelompok ajaran, yaitu ps 5-7, 10, 13, 18 dan 24-25.
Isi Injil ini menjadi lengkap karena ditambahkannya beberapa cerita yg tidak terdapat pada kitab-kitab lainnya. Bagian terbesar tambahan itu kelihatannya merupakan saduran yg cermat dari tradisi-tradisi, yg dipakai oleh orang Kristen melawan fitnahan orang Yahudi. Gaya bahasanya membuktikan bahwa berita-berita khusus itu pertama sekali disajikan dalam bentuk tulisan oleh penulis Injil Mat sendiri (lih G. D Kilpatrick, The Origins of the Gospel according to St. Matthew, 1946).
IV. Perbedaan dari Injil Markus
Adalah suatu kenyataan bahwa Injil Mat pada mulanya dipakai di jemaat Kristen Yahudi berbahasa Yunani. Dan inilah alasan utama mengapa penekanan khusus diberikan kepada beberapa unsur pemberitaan Kristen kuno, juga alasan bagi cara penyajian ajaran Yesus. Nada penggenapan nubuat PL lebih kuat ditekankan di sini daripada dalam Mrk. Dan penulis lebih mengutamakan untuk menyatakan kebenaran bahwa sejarah kehidupan Yesus di dunia ini, mulanya dan tujuannya dan dalam kenyataannya yg gamblang, adalah pekerjaan Allah sendiri, yg menggenapi perkataan-perkataan-Nya sendiri yg disampaikan oleh para nabi. Injil Mat menghubungkan PL dengan PB lebih erat dibandingkan semua Injil lainnya. Dan tidak ada dokumen lain dalam PB yg memaparkan dini Yesus, hidup-Nya dan ajaran-Nya, demikian jelasnya sebagai penggenapan dari 'hukum Taurat dan para nabi'. Penginjil ini tidak hanya menambahkan acuan kepada PL. pada bagian-bagian yg diambil dari Mrk, seperti mis dalam Mat 27:34 dan 43; tapi dalam tulisannya itu ia mengemukakan kalimat yg sangat mengesankan, yakni 'supaya genaplah yg difirmankan Tuhan oleh nabi'. Kutipan khusus dari PL jumlahnya 11 dan hasilnya sangat menakjubkan (lih Mat 1:23; 2:18; 23; 4:15-16; 8:17; 12:18 dab; Mat 13:35; 21:5; dan 27:9-10). Peristiwa-peristiwa diceritakan sebagai telah terjadi sebab Allah menghendakinya terjadi demikian. Peristiwa-peristiwa itu bukanlah yg aneh-aneh yg tak dapat diterangkan ujung pangkalnya. Semuanya terjadi sesuai Alkitab, dimana kehendak Allah dinyatakan.
V. Cerita tentang Yesus
Laporan peristiwa tentang hidup dan kematian Yesus yg khusus penting dan berarti bagi Injil, seperti disajikan dalam Mat, bagian terbesar adalah berasal dari cerita Mrk. Penulis Mat mengumpulkan dalam ps 8 dan 9 beberapa cerita mujizat dari Mrk dalam tiga kelompok; dan dalam ps 11 dan 12 dia gabungkan cerita-cerita yg berasal dari Mrk dan sumber-sumber lain, tentang hubungan Yesus dengan orang-orang terpandang pada zaman-Nya, seperti Yohanes Pembaptis dan tokoh-tokoh Farisi. Penulis tidak berusaha menghubungkan peristiwa-peristiwa itu menuruti kaidah kronologis. Urutan berdasarkan kronologis hanya terdapat dalam cerita tentang kesengsaraan Yesus, sebab berita kesengsaraan itu adalah pusat berita Injil, yg sejak semula mungkin diberitakan sesuai kaidah kronologis.
Tapi Matius memperluas cerita Markus tentang kehidupan Yesus sehingga menjadi lebih lengkap, dengan menyajikan pendahuluan tentang silsilah dan tradisi-tradisi mengenai masa kanak-kanak Yesus, dan mengakhirinya dengan berita mengenai dua kali penampakan Yesus sesudah kebangkitan. Berita Matius mengenai masa kanak-kanak Yesus tidak mencakup cerita tentang kelahiran Yesus, yg hanya sepintas lalu disinggung dalam Mat 2:1. Nampaknya tujuan penginjil ini dengan silsilah yg diberikannya itu, ialah hendak menunjukkan bahwa Yesus, walaupun lahir dari ibu yg masih dara, tetap sah sebagai keturunan Abraham dan raja Daud. Dan, dengan bahan yg ada dalam Mat 1:18-25 -- untuk menjawab fitnah -- bahwa Yesus adalah anak haram dari Maria, juga untuk membela tindakan Yusuf. Cerita berikutnya tentang menyingkir ke Mesir, adalah jawaban atas kritikan usil pihak Yahudi yg mempersoalkan: 'Jika Yesus, yg terkenal sebagai Yesus orang Nazaret, sungguh-sungguh lahir di Betlehem, mengapa masa hidup-Nya lebih banyak Ia habiskan di Nazaret?'
Dua kali penampakan Yesus sesudah kebangkitan, yg khususnya dilaporkan dalam Mat (Mat 28:9, 10, 16-20) mungkin merupakan usaha untuk menggenapkan cerita Mrk. Dengan demikian Mrk yg nampaknya tiba-tiba terputus dan berakhir, tergenapi dengan berita bahwa perempuan-perempuan itu bukanlah membungkam saja tentang apa yg mereka dengan dan lihat. Mereka serta merta menuruti perintah malaikat untuk menjumpai murid-murid Yesus, supaya murid-murid itu pergi ke Galilea, karena di sanalah mereka akan melihat Yesus. Dan ketika perempuan-perempuan itu bergegas untuk melakukan perintah tersebut, mereka berjumpa dengan Yesus yg telah bangkit itu.
Bahwa Yesus sesudah kebangkitan menampakkan dini dalam kemuliaan kepada murid-murid-Nya di Galilea, dan bahwa Dia telah menang atas maut dan kepada-Nya telah diberikan kuasa atas semesta -- di sorga dan di bumi, perintah-Nya kepada ke-11 murid-Nya supaya mengabarkan Injil ke seluruh dunia, dengan janji bahwa Ia akan menyertai mereka sampai akhir zaman, adalah klimaks dari Injil Mat.
Berkaitan dengan cerita meliputi masa kanak-kanak dan masa sesudah kebangkitan, jelas Matius telah memberikan tambahan pada cerita tentang Yesus yg sudah disajikan dalam Mrk. Apabila dia memperluas cerita Markus dalam tulisannya, biasanya tambahan itu adalah hal-hal yg menyita perhatian gereja Kristen pada waktu Matius menuliskan Injilnya. Misalnya, peristiwa Petrus berjalan di atas gelombang menuju Yesus (Mat 14:28-31), dan berita yg termasyhur tentang Petrus dalam Mat 16:18-19 sangat penting pada waktu rasul itu memainkan peranan pimpinan dalam gereja. Juga masalah yg timbul akibat pajak Bait Allah, terutama sesudah thn 70 M, yg mendapat penjelasan dari cerita sesuai Mat 17:24-27. Sebab pada thn 70 M, yaitu saat kemusnahan Bait Suci, dana dari pajak untuk pemeliharaan Bait Suci itu dialihkan ke Bait Yupiter Kapitolinus. Lagipula pada masa-masa berikutnya, keinginan untuk mengetahui riwayat hidup Yesus meningkat, perhatian yg lebih besar agaknya diberikan kepada tokoh-tokoh pendamping dalam sejarah Yesus. Jadi berita Matius tentang Yudas Iskariot (Mat 27:3-10) dan peristiwa tentang istri Pilatus (Mat 27:19) menjawab pertanyaan-pertanyaan yg membingungkan: 'Mengapa Yudas sampai hati mengkhianati Guru-nya' dan 'Mengapa Pilatus menghukum mati Yesus?'
Dalam laporannya tentang penyaliban dan kebangkitan Tuhan Yesus, Matius menambahkan empat berita penting kepada berita Markus, yg dia amati dengan cermat. Dia melaporkan bahwa pada saat kematian Yesus terjadi gempa bumi disertai kebangkitan orang-orang kudus, yg dahulu menubuatkan kedatangan Mesias dan yg sekarang bangkit untuk menghormati kematian-Nya di Golgota (Mat 27:51-53). Ketiga laporan tambahan lainnya yg ditambahkan oleh Matius pada berita kebangkitan yg ditulis oleh Markus, semuanya bersifat apologetic. Ketiga tambahan itu ialah: a. kuburan Yesus yg dijaga secara khusus dan dimeteraikan (Mat 27:62-66); b. penjagaan ini sia-sia karena tak berdaya sebab timbulnya gempa susulan, dan karena penampakan malaikat yg menggulingkan batu penutup kuburan itu (Mat 28:2-4); c. penjaga-penjaga disuap supaya menyebarkan kesaksian palsu, yg masih tersebar pada masa hidup penulis Injil ini, yaitu bahwa murid-murid Yesus datang malam-malam dan mencuri mayat Yesus (Mat 28:11-15). Tujuan tambahan ini ialah menolak kemungkinan, bahwa tubuh Yesus sudah dipindahkan dari kuburan kecuali dengan cara gaib. Ditinjau dari banyak segi dapat dikatakan, bahwa Injil Mat merupakan apologetika dari umat Kristen perdana.
VI. Israel baru
Dampak utama dari hidup dan kematian Yesus yg ditekankan dalam Injil Mat, ialah lahirnya gereja Allah meliputi seluruh dunia, yaitu Israel baru, dimana non-Yahudi dan Yahudi sama-sama beroleh tempat. Injil ini dimulai dengan nubuat bahwa Yesus ialah Imanuel, Allah menyertai kita (Mat 1:23); dan diakhiri dengan janji bahwa Yesus yg satu itu, sekarang Kristus yg sudah bangkit, akan menyertai murid-murid-Nya, yg dipanggil dari semua bangsa, sampai kepada akhir zaman. Nada universal yg menggema di awal Injil ini pada cerita tentang Yesus dinyatakan kepada orang majus, menggema lagi dalam perintah yg merupakan penutup Injil ini, yaitu supaya murid-murid pergi memberitakan Injil ke seluruh dunia dan menjadikan semua bangsa murid Yesus. Penulis Injil ini melihat makna penting dalam fakta bahwa pekerjaan Yesus sebagian besar dilakukan di 'Galilea wilayah bangsa-bangsa lain' (Mat 4:15); dan menjelaskan Dia sebagai hamba Allah yg akan 'memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa .... Dan pada-Nya-lah bangsa-bangsa akan berharap' (Mat 12:18, 21). Tapi gereja Kristen, yg anggotanya meliputi semua bangsa, bukanlah gereja baru.
Gereja ialah Israel kuno yg dibentuk baru dan diperluas, karena mayoritas orang Yahudi menolak Yesus. Yesus menyatakan bahwa Dia pertama-tama diutus kepada 'domba-domba yg hilang dari umat Israel' (Mat 15:24); dan kepada domba-domba yg hilang itu juga Ia utus rasul-rasul-Nya untuk menyatakan kedatangan Kerajaan-Nya (Mat 10:6). Tapi iman yg lebih besar Dia temukan pada seorang perwira Roma bukan pada orang Israel (Mat 8:10); dan sebagai konsekuensinya tempat-tempat duduk pada pesta jamuan Mesias, yg tidak diisi oleh orang Yahudi, akan diberikan kepada orang percaya dari Timur dan Barat, sementara 'anak-anak Kerajaan itu' akan tertinggal di luar (Mat 8:11-12). Karena ke-Mesias-an Yesus menjadi 'batu sandungan' bagi orang Yahudi, Kerajaan itu akan diambil dari mereka dan diberikan kepada bangsa 'yg akan menghasilkan buah Kerajaan itu' (Mat 21:42-43). Bapak leluhur Israel baru, yaitu para rasul, akan turut dalam kemenangan final Mesias itu, dan turut berperan sebagai hakim pada hari penghakiman, seperti demikian jelas diterangkan oleh Yesus dengan kata-kata yg dituliskan oleh Matius dalam Mat 19:28. Itulah yg ditekankan oleh penulis Injil Mat dengan menyisipkan kata-kata 'bersama-sama dengan kamu' ke dalam kalimat Markus, yg disisipkannya dalam Mat 26:29.
VII. Yesus sebagai Hakim
Unsur keempat dalam pemberitaan kuno ialah himbauan kepada pertobatan, mengingat bahwa Yesus akan kembali sebagai Hakim alas orang yg hidup dan yg mati. Himbauan ini sangat kuat ditekankan dalam Mat. Yohanes Pembaptis dalam Mat menghimbau Israel kepada pertobatan dengan kata-kata yg sama seperti kata-kata Yesus, karena mereka telah dekat pada awal pelayanan Mesias (Mat 3:2); dan pada akhir pengajaran Yesus dikemukakan perumpamaan tentang penghakiman yg terakhir, yg hanya terdapat dalam Mat (Mat 25:31-46). Perumpamaan ini berakhir dengan sekelompok ungkapan dan kiasan yg khusus bertalian dengan kedatangan Mesias dalam penghakiman. Menjelang ditulisnya Injil Mat, barangkali pada awal thn 80-an abad pertama, sebagian dari hukuman yg ditentukan Allah sudah menimpa Israel dalam keruntuhan Yerusalem; kata-kata dari 21:41 dan 23:7 digenapi dengan sungguh-sungguh.
Beberapa perumpamaan yg hanya terdapat dalam Mat, seperti lalang di tengah-tengah gandum (Mat 13:24-30), pengutang yg tak layak diampuni (Mat 18:23-35), tamu yg tidak mengenakan pakaian pesta (Mat 22:11-13), sepuluh anak dara (Mat 25:1-13), menekankan bahwa penghakiman Allah tak mungkin dielakkan dan sungguh akan terjadi; dan dalam perumpamaan-perumpamaan inilah, beberapa kali diulangi ungkapan yg khas dalam Injil ini, yaitu 'kegelapan yg paling gelap' (Mat 8:12), 'akhir zaman' (Mat 28:20), 'ratap dan kertak gigi' (Mat 22:13).
Dalam perspektif Injil ini kedatangan Kristus yg terakhir, walaupun mutlak pasti, tidak digambarkan segera akan terjadi. Sebab ucapan penutup Kristus yg bangkit itu mencakup masa yg tidak tentu batasnya, dan selama masa itu la tetap hadir dan menjalankan pemerintahan-Nya dalam gereja-Nya, sebelum kedatangan-Nya sebagai Hakim. Dalam terang ajaran Injil ini selaku keseluruhan, kita dapat menafsirkan kedua ucapan yg sangat sukar dalam Mat 10:23 dan Mat 16:28, mengacu kepada ditinggikannya Yesus ke sebelah kanan Allah sesudah Ia menang gemilang dalam kebangkitan-Nya. Di situlah Dia memegang pemerintahan yg lebih luas dalam hati pengikut-Nya. Kalau tidak, kita terpaksa mengambil kesimpulan yg tidak memuaskan, yaitu nubuat itu tetap tidak digenapi, dan karena itu nubuat tersebut adalah palsu; atau nubuat itu tidak benar ucapan Yesus.
VIII. Etika
Injil Mat juga mencolok menguraikan ajaran Yesus mengenai etika, baik jangkauannya maupun caranya. Bagi penulis Mat, seperti bagi Kristen Yahudi umumnya, juga bagi Paulus (sebab ungkapan ini berasal dari dia), ada sesuatu yg disebut 'hukum Kristus'. Beberapa ahli menganggap bahwa kelima kelompok ajaran dalam Injil ini, menurut pandangan penulis sendiri dapat dibandingkan dengan kelima Kitab Taurat. Benar demikian atau tidak, tapi jelas penulis menokohkan Yesus sebagai Guru Agung, yg dari atas bukit memproklamirkan hukum yg direvisi untuk Israel baru (Mat 5:1), sama seperti Musa mengucapkan hukum Allah yg diberikan kepadanya di G Sinai.
Mesias memanggil Israel tidak hanya kepada pertobatan, tapi juga untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik; mendorongnya supaya ingin melakukannya, sedia menanggung derita karena melakukannya, membuat pelaku-pelakunya diberkati (Mat 5:6, 10). Hidup keagamaan murid Kristus harus melebihi hidup keagamaan Farisi (Mat 5:20). Adalah benar bahwa banyak dari hukum tidak digenapi oleh orang Farisi karena tradisi mereka, karena diperbudak oleh ay-ay yg mereka pisahkan dari kait naskahnya, dan karena mereka gaga) memahami jangkauan yg lebih luas dari hukum itu; tapi hukum Taurat itu tetap merupakan bagian yg tidak terpisahkan dari penyataan Allah. hukum inilah yg digenapi oleh dan dalam Kristus, yg datang bukan untuk meniadakannya, tapi untuk menggenapkan apa yg kurang, dan memperbaiki yg ditafsirkan salah oleh ahli-ahli Taurat (Mat 5:17). Karena itu sebagian benar Khotbah Di Bukit memberi kejelasan tentang Dasa Titah, dan di situlah diletakkan oleh Yesus patokan-patokan moral, yg akan dipakai untuk menghakimi tingkah laku murid-murid-Nya.
Salah satu kesukaran utama mengenai Mat ialah: Injil ini mengutarakan Yesus mensahihkan keberlakuan Taurat Musa, tapi juga menyatakan hak-Nya untuk 'menggenapinya', sedemikian rupa sehingga kadang-kadang orang menganggap Dia menentang Taurat itu. Bahwa Dia menganggap Pi. mantap mempunyai kekuasaan permanen sebagai Firman Allah, itu dinyatakan dengan ucapan-Nya yg sangat tegas dalam Mat 5:17-19. Tapi serentak dengan itu, betapa kuatnya ditekankan otoritas yg mengikat dari ucapan-ucapan Kristus. sehingga dalam hal-hal tertentu sifat permanen berlakunya hukum Taurat lama itu kelihatannya disangkal. Tapi melihat pernyataan yg begitu pasti tentang kekuasaan hukum Taurat, tidaklah mungkin penulis Injil ini menginginkan pembacanya menarik kesimpulan, bahwa sungguh ada pertentangan antara pernyataan-pernyataan hukum Taurat dengan keterangan-keterangan Yesus sendiri mengenai hal itu. Enam kali dalam Khotbah Di Bukit Yesus menempatkan ucapan-Nya sendiri berhadapan dengan apa yg telah dikatakan terlebih dahulu, dan dalam setiap hal itu, apa yg terlebih dahulu dikatakan merupakan, atau paling sedikit mencakup, kutipan dari Taurat Musa.
Tapi pernah diterangkan bahwa ucapan-ucapan dalam ps 5 'Kamu telah dengar firman' (Mat 5:21) atau 'Telah difirmankan juga' (Mat 5:31), tidak setepatnya selaras dengan 'karena ada tertulis' (Mat 2:5), yg begitu sering dipakai oleh Yesus, bila Dia mengalaskan kekuasaan Alkitab. Dengan ucapan-ucapan itu perhatian ditarik-Nya tidak hanya kepada apa yg dikatakan hukum Taurat, tapi juga kepada apa yg telah diajarkan kepada orang banyak oleh guru-guru mereka sebagai artinya. Dalam agama Yahudi hukum Taurat mempunyai kedudukan yg paling tinggi. Dalam kekristenan tempat itu diisi oleh Kristus sendiri. Dalam Injil Mat yg bersifat Kristen-Yahudi, jelas Kristus tetap menjadi kekuasaan utama. Penting sekali artinya, bahwa hanya Injil ini yg memuat undangan-Nya yg penuh betas kasihan tapi bersifat memerintah, 'Marilah kepada-Ku, semua yg letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yg Ku-pasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yg Ku-pasang itu enak dan beban-Ku pun ringan' (Mat 11:28-30).
KEPUSTAKAAN. G. Bornkamm, G Barth, H. J Held, Tradition and Interpretation in Matthew, 1963; W. D Davies, The setting of the Sermon on the Mount, 1964; I. D Kingsbury, Matthew: Structure, Christology, Kingdom, 1975. Lih buku-buku tafsiran oleh W. F Albright dan C. S Mann, 1971: F. V Filson, 1960; H. B Green, 1975; D Hill, 1972; E Schweizer, 1976; R. V. G Tasker, TNTC, 1961. RVGT/MHS/HAO
YOHANES PEMBAPTIS [ensiklopedia]
Lahir (kr 7 sM) bagi satu keluarga yg sudah lanjut usia, yaitu imam Zakharia dan istrinya Elisabet. Yohanes dewasa di padang gurun Yudea (Luk 1:80), dan di situlah ia menerima panggilan menjadi nabi pada kr thn 27 M (Luk 3:2). Dugaan bahwa pada kurun waktu ia di padang gurun itu ia bersekutu dengan kelompok Qumran atau kelompok Esen tidaklah pasti. Seandainya pun hal itu dapat dibuktikan, namun jelas adalah suatu 'dorongan baru' yg menggerakkan dia 'untuk menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yg layak bagi-Nya' (Luk 1:17). Dan jabatan kenabiannya pasti mengakibatkan pemutusan hubungan dengan kelompok Esen atau dengan kelompok lain yg serupa dengan itu, seandainya pun hubungan itu ada selama ini. Sesudah Roh kenabian menghinggapi dia, segera ia terkenal sebagai pengkhotbah yg memanggil seluruh umat supaya bertobat. Berbondong-bondong orang datang mendengar dia, dan banyak dari antara mereka yg dia baptiskan di S Yordan, sesudah mereka mengakui dosa-dosa mereka.
Sikapnya terhadap para pemimpin Israel merupakan kutukan yg sangat berat. 'Kapak sudah tersedia pada akar pohon' demikian ia mengingatkan mereka (Mat 3:10; Luk 3:9). Ia menyebut para pemimpin agama bangsa itu keturunan ular beludak (Mat 3:7), dan dengan gamblang ia menyatakan sama sekali tidak ada artinya kalau hanya tinggal nama saja keturunan Abraham. Hidup yg baru harus mulai; waktunya sudah tiba untuk memanggil keluar dari segenap bangsa itu suatu sisa yg taat, yg bersedia menerima kedatangan Kristus yg sudah sangat dekat, dan menghadapi penghakiman yg hendak diadakan-Nya. Nabi Yohanes menganggap dan juga mengatakan, bahwa dia hanyalah perintis jalan bagi Kristus yg sedang datang, dan -- sejauh bertalian dengan Kristus -- dia juga berkata tidak layak bahkan untuk melakukan pekerjaan yg paling hina pun. Jika pelayanan Yohanes dicirikan oleh baptisan dengan air, maka pelayanan Kristus dicirikan oleh baptisan dengan Roh Kudus dan api.
Tujuan Yohanes Pembaptis dengan sisa bangsa Israel yg taat kepada Allah itu, ialah supaya mereka hidup tersendiri dan khas -- seperti mengutip pernyataan Yosefus (Ant., 18.117) -- Yohanes Pembaptis'Menghimbau orang Yahudi supaya melakukan kebajikan, supaya jujur yg seorang terhadap yg lain, saleh di hadapan Allah, dan bersekutu oleh baptisan'. Himbauan yg terakhir agaknya mengarah kepada pembentukan persekutuan agama yg anggotanya ditentukan oleh baptisan. Barangkali demikianlah setepatnya keadaan itu harus dilukiskan. Tapi Yosefus berkata bahwa ajaran Yohanes ialah, 'baptisan baru berterima bagi Allah jika orang menerimanya bukan untuk mendatangkan pengampunan dosa tapi untuk membersihkan tubuh, dan jika rohnya sudah lebih dulu dibersihkan melalui keadilbenaran'.
Dalam hal ini Yosefus berbeda dari nalar PB. Para penulis Injil mencatat jelas sekali bahwa Yohanes Pembaptis menyerukan, 'Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis supaya Allah mengampuni dosamu' (Mrk 1:4; Luk 3:3). Agaknya Yosefus memasukkan ke dalam baptisan Yohanes apa yg dia ketahui tentang makna pembasuhan orang Esen. Rule of the Community Qumran mencatat makna pembasuhan seperti itu yg hampir sama dengan uraian Yosefus mengenai baptisan Yohanes. Tapi baptisan Yohanes, sama seperti pemberitaannya, jelas adalah kosokbali dari kepercayaan dan praktik orang Esen.
Di antara orang yg datang kepada Yohanes untuk dibaptiskan ialah Yesus. Ia disambut oleh Yohanes sebagai Yg Akan Datang itu, yg sudah dia bicarakan -- kendati kemudian sewaktu Yohanes dalam penjara, ia meragukan jati diri Yesus dan hatinya harus diteguhkan dengan mengatakan kepadanya, bahwa pelayanan Yesus tepat seperti nubuat para nabi, yaitu ciri-ciri dari zaman pemulihan.
Pelayanan Yohanes tidak terbatas hanya di lembah Yordan. Berita dalam Yoh 3:23, bahwa ia melaksanakan pembaptisan (barangkali tidak begitu lama) 'di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air', mudah terlupakan. Agaknya W. F Albright (The Archaeology of Palestine, 1956, hlm 247) benar dalam menentukan letak lokasi ini di sebelah tenggara Nablus, dekat mata air Wadi Far'ah. Artinya, di daerah yg pada waktu itu termasuk kawasan Samaria. Ini dapat menerangkan sedikit tentang ciri-ciri agama Samaria pada zaman permulaan Kristen, juga ucapan Yesus kepada murid-murid-Nya dalam Yoh 4:35-38, mengenai orang yg tinggal di daerah ini, yg diakhiri dengan kata-kata, 'Orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka.' Hasil yg mereka tuai (Yoh 4:39, 41) adalah yg ditaburkan oleh Yohanes Pembaptis.
Usai pelayanan di Samaria, Yohanes kembali ke daerah Herodes Antipas (*HERODES), agaknya ke Perea. Kehadirannya membuat Antipas curiga kalau-kalau dia adalah pemimpin gerakan massa, yg mungkin menimbulkan sesuatu di luar dugaan. Antipas memusuhi Yohanes, lebih-lebih lagi Herodias, istri kedua Antipas, karena Yohanes mencela perkawinan mereka tidak sah. Karena itulah dia dipenjarakan di benteng Makhaerus, dan beberapa bulan kemudian dipancung di sana.
Dalam PB Yohanes digambarkan terutama sebagai perintis jalan bagi Yesus. Dijebloskannya dia ke dalam penjara menjadi tanda bagi awal pelayanan Yesus di Galilea (Mrk 1:14 dab). Dan aktivitasnya membaptiskan merupakan titik permulaan bagi pemberitaan rasuli (Kis 10:37; 13:24 dab; bnd 1:22 dan Mrk 11:1-4). Yesus menilai Yohanes ialah Elia yg dijanjikan dalam Mat 4:5 dab, yg harus datang dan menggenapi pelayanannya untuk memulihkan Israel menjelang datangnya 'hari Yahweh yg besar dan dahsyat itu' (Mrk 9:13; Mat 11: 14; bnd Luk 1:17). Yesus juga menganggap Yohanes sebagai orang yg terakhir dan yg terbesar dalam urutan nabi: 'Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan' (Luk 16:16). Kendati demikian dan kendati tidak ada yg melebihinya perihal citra pribadi, toh dia lebih kecil dari yg terkecil dalam Kerajaan Allah. Ia berada di ambang pintu orde baru sebagai perintisnya (seperti Musa memandang tanah perjanjian dari Pisga), tanpa ia sendiri masuk ke dalamnya. Murid-murid Yohanes tetap mempertahankan keberadaan mereka, agak lama sesudah ia mati.
KEPUSTAKAAN. C. H Kraeling, John the Baptist, 1951; .1 Steinmann, Saint John the Baptist and the Desert Tradition, 1958; A. S Geyser, 'The Youth of John the Baptist', NovT 1, 1956, hlm 70 dab; W. H Brownlee, 'John the Baptist in the New Light of Ancient Scrolls', dalam The Scrolls and the New Testament, (red.) K Stendahl, 1958, hlm 33 dab; C. H Scobie, John the Baptist, 1964. FFB/MHS/HAO
YUNUS [ensiklopedia]
Nama diri Ibrani, artinya 'merpati'.
1. Seorang nabi Ibrani pada pemerintahan Yerobeam II, raja Israel, abad 8 sM. Asalnya Gat-Hefer, suatu desa suku Zebulon, letaknya di sekitar Nazaret. Nama ayahnya ialah Amitai. Ia menubuatkan ekspansi oleh Yerobeam atas wilayah Siria (2 Raj 14:25). Yunus inilah tokoh dari Kitab yg memakai namanya, yaitu nabi ke-5 dari 12 nabi kecil. Kitab Yun agak berbeda dari Kitab Nabi-nabi lainnya, karena hampir seluruhnya merupakan cerita dan tidak mengandung ucapan nubuat yg panjang (lih artikel berikut).
2. Bapak Simon Petrus, menurut Mat 16:17. Beberapa naskah yg memuat Yoh 1:42; 21:15 dab menyebut Petrus juga sebagai Yunus, tapi bacaan yg terbaik dari ay-ay itu ialah 'Yohanes'. DFP/MHS/HAO
\\==> Image 00340\\
LUKAS [biotokoh pb]
Disebut pertama | : | Lukas 1:3 |
Namanya disebut | : | 41 X |
Kitab yang menyebut | : | Lukas, Kisah Para Rasul, Kolose, II Pet, Filemon |
Pekerjaan | : | Dokter medis (Kol 4:14) |
Tempat kelahiran | : | Mungkin di Antiokia, Siria. |
Tempat kematian | : | Tradisi mengatakan, ia mati di Negeri Yunani. |
Keadaan kematian | : | Tradisi mengatakan, bahwa ia dalam pengorbanan imannya kepada Kristus bersama Rasul Andreas. |
Terakhir disebut | : | Filemon 24 |
Fakta penting | : | Dia adalah penulis Kitab Lukas,Kisah Para Rasul, dan melayani sebagai dokter pribadi Paulus. |
Ringkasan | : | |
|
MARKUS [biotokoh pb]
Disebut pertama | : | Kis 12:25 |
Namanya disebut | : | 10 X |
Kitab yang menyebut | : | Kisah Para Rasul, Kolose, 2 Timotius, Filemon, I Petrus. |
Pekerjaan | : | Penulis dan utusan Injil. |
Tempat kelahiran | : | Mungkin di Yerusalem |
Tempat kematian | : | Tradisi mengatakan, ia mati diseret di jalan dengan leher diikat tali |
Terakhir disebut | : | I Pet 5:13 |
Fakta penting | : | Ia penulis Injil Markus. |
Ringkasan | : | |
|
MATIUS [biotokoh pb]
Ayah | : | Alpius (Mrk 2:14) |
Disebut pertama | : | Mat 9:9 |
Namanya disebut | : | 8X |
Kitab yang menyebut | : | Matius, Lukas dan Kisah Para Rasul. |
Pekerjaan | : | Pemungut cukai, sebelum jadi rasul. |
Tempat kelahiran | : | Mungkin di Kapernaum, di kota Galelia (Mat 9:1,9) |
Tempat kematian | : | Tradisi mengatakan, ia mati di Etiopia |
Keadaan kematian | : | Tradisi mengatakan, ia mati sebagai Martir. |
Terakhir disebut | : | Kis 1:13 |
Fakta penting | : | Dia adalah penulis dari Injil Matius. |
Ringkasan | : | |
|
YOHANES [biotokoh pb]
Ayah | : | Zebedius (Mat 4:21) |
Ibu | : | Salome (Mrk 15:40) |
Disebut pertama | : | Mat 4:21 |
Namanya disebut | : | 42 X |
Kitab yang menyebut | : | Matius, Markus, Lukas, Kisah Para Rasul, Galatia dan Wahyu. |
Pekerjaan | : | Nelayan, sebelum menjadi Rasul. |
Tempat kelahiran | : | Betsaida di Galilea. |
Tempat kematian | : | Tidak disebut dalam Alkitab, tetapi tradisi mengatakan, mati di Efesus. (dikutip dari Willmington!s Guide) |
Terakhir disebut | : | Wah 22:8 |
Fakta penting | : | Dia adalah salah satu Rasul yang sangat dikasihi Yesus. |
Ringkasan | : | |
|
YOHANES PEMBAPTIS [biotokoh pb]
Ayah | : | Zakharia |
Ibu | : | Elisabet |
Disebut pertama | : | Mat 3:1 |
Namanya disebut | : | 90 X |
Kitab yang menyebut | : | Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Kisah Para Rasul. |
Pekerjaan | : | Nabi |
Tempat kelahiran | : | Pegunungan Yudea |
Tempat kematian | : | Penjara, ruang dibawah tanah, di Laut Mati. |
Keadaan kematian | : | Dipenggal kepalanya dengan pedang. |
Terakhir disebut | : | Kis 19:4 |
Umur | : | Kira-kira 35 Tahun |
Fakta penting | : | Pembuka jalan, Pelopor dari Tuhan Yesus; Ia memperkenalkan Yesus dan membaptis Mesias. |
Ringkasan | : | |
|
YUNUS [biotokoh pl]
Arti nama | : | MERPATI |
Ayah | : | Amitai - 2 Raja-raja 14:25 |
Disebut pertama | : | 2 Raja-raja 14:25 |
Namanya disebut | : | 27 kali |
Kitab yang menyebut | : | 4 buku : 2 Raja-raja , Yunus, Matius dan Lukas |
Pekerjaan | : | Nabi - 2 Raja-raja 14:25 |
Tempat kelahiran | : | Gat-Hefer - 2 Raja-raja 14:25 |
Terakhir disebut | : | Lukas 11:32 |
Fakta penting | : | IA DITELAN IKAN BESAR, DIMUNTAHKAN KE DARAT DAN MENGABARKAN PERINGATAN ALLAH DI NINIWE (YUNUS 2:10, 3:5). |