Gidalti

Ibrani

Strongs #01437: ytldg Giddaltiy

1437 Giddaltiy ghid-dal'-tee

Gidalti

Biodata:

• Nama: Gidalti (Ibrani: גִּדַּלְתִּי, artinya "Allah telah menjadikan aku besar")
• Ayah: Amon, raja Yehuda (2 Raja-raja 21:19, 1 Tawarikh 3:15)
• Saudara: Yosua, dan saudara-saudaranya yang lain (2 Tawarikh 34:20)
• Informasi lain: Tidak banyak informasi yang diberikan mengenai Gidalti dalam Alkitab.

Peristiwa yang Melibatkan Gidalti:

• Disebutkan dalam Silsilah: Nama Gidalti hanya disebutkan dalam silsilah Raja Yosia (2 Raja-raja 22:1, 2 Tawarikh 34:15). Ia adalah anak keempat Amon, raja Yehuda, dan saudara laki-laki Yosia.

Ayat Alkitab Terkait:

• 2 Raja-raja 21:19: "Amon berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja, dan dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Mesulemet binti Harus, dari Yotba."
• 2 Raja-raja 22:1: "Yosia berumur delapan tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tiga puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yedida binti Adaya, dari Bozkat."
• 1 Tawarikh 3:15: "Dan anak-anak Amon ialah Yosia, anaknya yang sulung, dan anak laki-lakinya yang kedua ialah Yoahas, dan yang ketiga ialah Elyakim dan yang keempat ialah Gidalti."
• 2 Tawarikh 34:15: "Yosia berumur delapan tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tiga puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem."
• 2 Tawarikh 34:20: "Lalu Yosua dan segenap rakyat negeri itu, dan imam-imam dan Lewi-lewi, dan segenap Yehuda, baik yang dekat maupun yang jauh, dan orang-orang Israel yang masih tinggal hidup dan semua penduduk yang ada, menurut perkataan kitab perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu, merayakan Paskah."

Kesimpulan:

Meskipun Gidalti disebutkan dalam Alkitab, tidak banyak informasi yang diberikan tentangnya. Ia hanya disebut sebagai salah satu putra Amon dan saudara laki-laki Yosia.

Pelajaran yang Dapat Diambil:

Meskipun kita tidak tahu banyak tentang Gidalti, penyebutannya dalam silsilah raja Yehuda menunjukkan pentingnya catatan keluarga dan garis keturunan dalam budaya Israel kuno. Hal ini juga mengingatkan kita bahwa setiap orang, bahkan mereka yang tidak banyak diceritakan dalam sejarah, memiliki tempat dalam rencana Allah.