Teks -- Mazmur 138:3 (TB)

138:3 Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Jerusalem: Mzm 138:1-8 - Nyanyian syukur atas pertolongan TUHAN

Nyanyian syukur ini dinyanyikan seseorang dalam bait Allah di depan umat yang hadir, oleh karena telah diselamatkan oleh Tuhan dari salah satu malapetaka, Maz 138:1-3. Pemazmur mengharap bahwa pertolongan yang diterimanya akan mendorong raja-raja asing (barangkali pemazmur sendiri seorang raja) untuk mengakui tuhan Israel sebagai Allah mereka juga, Maz 138:4-6. Pemazmur percaya bahwa Tuhan terus akan menolong, Maz 138:7-8.

Jerusalem: Mzm 138:3 - jiwaku

Bdk Maz 6:4+

Ende: Mzm 138:1-8

Doa ini diutjapkan orang dalam Bait-Allah dimuka umum sebagai sjukurnja, oleh karena ia telah diselamatkan oleh Jahwe dari salah satu bentjana (Maz 139:1-3).

Ia berharap, bahwasanja pertolongan tadi akan mendjadi alasan untuk radja² asing (ia sendiri djuga radja?) hendaknja mengakui Jahwe sebagai Allahnja (Maz 139:4-6). Lagu pula ia pertjaja dan berharap, bahwa Jahwe terus akan menolongnja (Maz 139:7-8).

Ref. Silang FULL: Mzm 138:3 - aku berseru // menjawab aku // menambahkan kekuatan // menambahkan kekuatan

· aku berseru: Mazm 18:7; 30:3; 99:6; 116:4

· menjawab aku: Mazm 118:5; [Lihat FULL. Mazm 118:5]

· menambahkan kekuatan: Ams 28:1; Kis 4:29; [Lihat FULL. Kis 4:29]

· menambahkan kekuatan: Mazm 28:7

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 138:3 - Pada hari ketika aku berseru, Engkau menjawabku // dan menguatkan aku dengan kekuatan dalam jiwaku

Dalam hari ketika aku berseru, Engkau menjawabku,.... Ketika dalam kesusahan akibat penganiayaan Saul, ia berseru kepada Tuhan, dan Dia segera menjawabnya, serta membebaskannya dari kesusahannya; dan jawaban doa yang segera seperti ini harus diingat dengan rasa syukur: lihat Mazmur 18:6;

dan menguatkan aku dengan kekuatan dalam jiwaku; Memberikan semangat dan jiwa yang baik, ketika sebelumnya sudah siap pingsan; menguatkan hatinya dan kasih karunia di dalamnya, secara khusus iman, dan menariknya keluar ke dalam tindakan dan penghayatan yang hidup sehingga ia tidak terhimpit oleh beban kesengsaraan dan kesulitan, tetapi dipenuhi dengan keberanian untuk melawan musuh-musuhnya, serta dengan kekuatan untuk melakukan kehendak dan pekerjaan Tuhan; ini harus dipahami sebagai kekuatan spiritual yang batiniah; lihat Efesus 3:16.