Teks -- Mazmur 101:1 (TB)

Seorang raja bernazar

101:1 Mazmur Daud. Aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, aku hendak bermazmur bagi-Mu, ya TUHAN.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Mzm 101:1-8 - KASIH SETIA DAN HUKUM.

Nas : Mazm 101:1-8

Mazmur ini menggambarkan jenis hati yang harus dimiliki oleh seorang raja Israel jikalau Ia ingin memerintah sesuai dengan kehendak Allah. Sikap-sikap yang terungkap dalam mazmur ini juga mengena kepada orang yang menjadi pemimpin gereja (bd. Kis 20:28; 24:16).

Jerusalem: Mzm 101:1-8 - Seorang raja bernazar

Mazmur ini adalah semacam "pidato kenegaraan" seorang raja berhikmat (menurut judulnya: raja Daud) waktu dilantik. Disajikan sebuah "cermin raja sejati". Raja sendiri berjanji akan hidup dengan baik dan semestinya, Maz 101:1-3, dalam pemerintahannya akan menjauhkan diri dari penasehat buruk, Maz 101:4-5, dengan hanya mengangkat orang takwa sebagai pegawai istana, Maz 101:6-8.

Jerusalem: Mzm 101:1 - kasih setia

Bdk Maz 5:8+.

Ende: Mzm 101:1-8

Lagu ini, jang ditaruh dalam mulut seorang radja, memberi arti pemerintah jang di-tjita²kan. Radja sendiri melaksanakan kehidupan sutji dan memuliakan Allah (Maz 101:1-3); dalam pemerintahannja ia mendjauhkan penasihat² jang pintar-busuk (Maz 101:3-5), dan ia akan memilih se-mata² orang jang bertakwa sebagai isi istananja (Maz 101:6); lagi pula dalam pengadilannja ia akan menghukum semua orang djahat (Maz 101:7-8).

Ref. Silang FULL: Mzm 101:1 - menyanyikan kasih

· menyanyikan kasih: Mazm 33:1; 51:16; 89:2; 145:7

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Mzm 101:1 - Aku akan menyanyikan tentang belas kasih dan penghakiman // kepada-Mu, ya Tuhan, aku akan menyanyi

Aku akan menyanyikan tentang belas kasih dan penghakiman,.... Baik tentang belas kasih dan keadilan, yang diterapkan olehnya kepada bangsanya, yang ia putuskan untuk dilakukan, dan ia lakukan, 2Sa 8:15, yang merupakan dua poin yang sangat utama dalam pemerintahan, adalah kemuliaan dari sebuah pemerintahan, penopang takhta, dan kebahagiaan suatu bangsa, Pro 20:28, atau lebih tepatnya tentang belas kasih Tuhan bagi dirinya sendiri, dalam menyelamatkannya dari musuh-musuhnya, dan mengangkatnya ke takhta; dan tentang penghakiman Tuhan dalam membela tujuannya, dan membalasnya kepada mereka yang membencinya: setiap orang baik memiliki alasan untuk menyanyikan tentang "belas kasih" Tuhan; bukan hanya tentang belas kasih providensial-Nya, tetapi juga belas kasih khusus-Nya, yang disiapkan dalam nasihat dan perjanjian untuknya, yang diperlihatkan dalam kelahiran kembali, dalam pengampunan dosa, dan dalam keselamatan abadi-Nya: atau tentang "rahmat" dan kebaikan, seperti yang dimaksud kata ^f; tentang rahmat dan kebaikan Tuhan yang disimpan dalam Kristus, yang ditunjukkan melalui-Nya, dan yang menjadi sumber keselamatan; menyanyikan tentang ini menunjukkan rasa syukur atasnya, rasa terima kasih untuknya, dan disposisi jiwa yang ceria, dalam pandangan kepentingan terhadapnya: dan dia juga dapat menyanyikan tentang "penghakiman": tentang hukuman yang adil yang dijatuhkan kepada musuh-musuhnya, dan musuh-musuh Tuhan, Kristus, dan agama yang benar; bukan dengan suka cita atas penderitaan makhluk lain, tetapi dengan bersukacita dalam kemuliaan keadilan ilahi yang diperlihatkan di dalamnya, dan dalam pembebasan dari mereka; seperti yang dilakukan Israel di Laut Merah; dan seperti yang dilakukan gereja, ketika Babel dihancurkan: lebih lanjut, seorang yang baik dapat menyanyikan tentang belas kasih dan penghakiman bersama-sama, dengan hormat terhadap dirinya sendiri; karena dalam perjalanan hidupnya, terdapat campuran antara kemakmuran dan kesulitan, antara penyampaian yang penuh belas kasih dan yang menyiksa, yang bekerja bersama untuk kebaikannya; dan dia berhak bersyukur untuk yang satu seperti untuk yang lain, seperti yang dilakukan Ayub, Job 1:21, demikian pula Targum,

"jika engkau memberi belas kasih kepadaku; jika engkau melaksanakan penghakiman atas diriku; untuk itu aku akan memuji-Mu:''

penghakiman kadang-kadang berarti hukuman, Jer 10:24, itu dapat dipahami sebagai tentang Kristus, yang menyanyikan tentang belas kasih Tuhan, seperti yang diperlihatkan dalam pengutusannya ke dunia untuk menyelamatkan manusia, dan yang dimuliakan dalam penebusan mereka oleh-Nya; dan tentang keadilan Tuhan yang diterapkan pada-Nya, sebagai penjamin mereka, yang mana penghakiman datang kepada penghukuman karena dosa-dosa mereka; dan ketika pedang keadilan terbangun terhadap-Nya, tangan belas kasih dialihkan kepada yang kecil, Zec 13:7,

kepada-Mu, ya Tuhan, aku akan menyanyi; tentang topik di atas.