Teks -- Kejadian 5:5 (TB)

5:5 Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati.

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Kej 5:5 - ADAM MENCAPAI UMUR 930 TAHUN.

Nas : Kej 5:5

Alasan umat manusia mencapai umur yang begitu tinggi adalah karena dosa baru saja memulai pengaruhnya yang merusak atas lingkungan dan tubuh manusia. Pada zaman Abraham harapan hidup tidak mencapai dua ratus tahun.

Jerusalem: Kej 5:1-32

Daftar silsilah ini berasal dari tradisi Para Imam dan melanjutkan Kej 2:4. Ia bermaksud mengisi jangka waktu yang berlangsung antara penciptaan dan air bah. Begitu pula daftar keturunan Sem yang tercantum dalam Kej 11:10-32 mengisi lowongan antara air bah dan Abraham. Dalam silsilah-silsilah itu tidak terdapat informasi mengenai sejarah dan tidak pula urutan dalam waktu yang tepat. Banyak nama yang tercantum dalam silsilah pertama tsb tampil kembali dalam daftar keturunan kain Kej 4:18 dst, yang berasal dari tradisi Yahwista. Adapun angka-angka (panjangnya umur hidup masing-masing tokoh) dalam Pentateukh yang terpelihara oleh orang-orang Samaria dan dalam terjemahan Yunani (Septuaginta) berlainan dari yang tercantum dalam naskah Ibrani. Bapa-bapa bangsa pertama dianggap hidup lama sekali oleh kehidupan manusia berangsur-angsur berkurang sesuai dengan kurun zaman. Pada zaman antara Nuh dan Abraham umur hidup manusia berlangsung 200 sampai 600 tahun; pada zaman para bapa bangsa Ibrani umur hidup menjadi 100 sampai 200 tahun. Berkurangnya umur hidup manusia dianggap bersangkutan dengan bertambahnya kejahatan di dunia (bdk Kej 6:3) dari tradisi Yahwista). Umur panjang memang sebuah karunia Allah, Ams 10:27. Karena itu karunia itu akan diberikan lagi di zaman Mesias, Yes 65:20

Ref. Silang FULL: Kej 5:5 - ia mati

· ia mati: Kej 2:17; [Lihat FULL. Kej 2:17]; Ibr 9:27

Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)

Gill (ID): Kej 5:5 - Dan semua hari yang dijalani Adam adalah sembilan ratus tiga puluh tahun // dan ia mati

Dan semua hari yang dijalani Adam adalah sembilan ratus tiga puluh tahun,.... Bukan tahun lunar, seperti yang disebutkan Varro ^d, tetapi tahun matahari, yang terdiri dari tiga ratus enam puluh lima hari dan beberapa jam tambahan, dan ini digunakan di kalangan orang Mesir pada zaman Musa; dan umur Adam, serta keturunannya dalam bab ini, dan para patriark lainnya dalam buku ini, haruslah berdasarkan ini; atau sebaliknya, beberapa di antaranya harus dikatakan memiliki anak pada usia yang tidak sesuai, terutama Henokh, yang harus memiliki seorang putra pada tahun keenam umurnya; dan kehidupan beberapa dari mereka pasti sangat singkat, bahkan lebih pendek daripada kehidupan kita, seperti Abraham dan lainnya; dan waktu antara penciptaan dan air bah tidak bisa dua ratus tahun: tetapi kehidupan panjang orang-orang sebelum air bah, menurut catatan Alkitab, dikonfirmasi oleh kesaksian banyak penulis kafir, yang mengafirmasi bahwa para leluhur hidup seribu tahun, seperti banyak dari mereka yang melakukannya, hampir, meskipun tidak sepenuhnya, mereka menggunakan angka bulat untuk menggambarkan usia panjang mereka; untuk bukti ini, Yosefus ^e mengacu pada kesaksian Manetho orang Mesir, dan Berosus orang Kaldea, dan Mochus serta Hestiaeus; selain itu Jerom orang Mesir, dan penulis Fenisia; juga Hesiod, Hecataeus, Hellanicus, Acusilaus, Ephorus dan Nicolaus. Dan meskipun panjang waktu mereka hidup bisa sebagian dijelaskan oleh hal-hal alami sebagai sarana, seperti konstitusi mereka yang sehat, diet sederhana, kualitas buah-buahan bumi, udara yang sejuk dan iklim tempat mereka tinggal, kesederhanaan, pengendalian diri, kerja dan olahraga; namun tak diragukan lagi itu telah diatur demikian oleh Providensi untuk perkalian umat manusia, untuk pemajuan seni dan ilmu, dan untuk penyebaran agama yang benar di dunia, serta untuk lebih mudahnya penurunan kepada keturunan hal-hal yang bermanfaat, baik untuk kebaikan jiwa maupun tubuh manusia. Maimonides ^f berpendapat, bahwa hanya individu-individu yang disebutkan dalam Alkitab yang hidup begitu lama, bukan manusia secara umum; dan ini disebabkan oleh diet dan pengendalian diri mereka, serta cara hidup yang tepat, atau karena keajaiban; tetapi tidak ada alasan untuk percaya bahwa mereka adalah satu-satunya orang yang mengendalikan diri, atau bahwa keajaiban harus dilakukan khusus untuk mereka demi memperpanjang hidup mereka, dan bukan untuk yang lain. Tetapi meskipun mereka hidup begitu lama, dikatakan tentang mereka semua, seperti halnya tentang manusia pertama:

dan ia mati, sesuai dengan hukuman hukum dalam Kej 2:17 dan meskipun ia tidak mati segera setelah pelanggarannya terhadap hukum, ia telah berada di bawah hukuman mati sejak saat itu, dan rentan terhadapnya; ya, kematian merenggutnya, dan bekerja di dalam dirinya, sampai membawanya kembali ke debu; kehidupannya, meskipun begitu lama, adalah kehidupan yang sedang sekarat, dan pada akhirnya ia menyerah pada hukuman mati, seperti yang telah dilakukan semua keturunannya sejak saat itu, satu atau dua kecuali, dan semua orang pasti harus; karena "telah ditentukan bagi manusia untuk mati satu kali". Ibr 9:27. Para penulis Arab ^g menceritakan, bahwa Adam ketika mendekati kematiannya memanggil Seth, Enos, Kainan, dan Mahalaleel, dan memerintahkan mereka melalui wasiatnya, setelah ia meninggal, untuk mengawetkan tubuhnya dengan mur, kemenyan, dan kayu manis, dan meletakkannya di gua tersembunyi, gua Makhpelah, di mana orang Yahudi ^h mengatakan ia dikuburkan, dan di mana Abraham, Sarah, dll. dikuburkan; dan jika mereka harus pindah dari tetangga surga, dan dari gunung tempat mereka tinggal, mereka harus membawa tubuhnya bersama mereka, dan menguburnya di tengah-tengah bumi. Mereka sangat memperhatikan waktu kematiannya. Mereka mengklaim ⁱ bahwa itu terjadi pada hari Jumat, tanggal empat belas Nisan, yang bertepatan dengan sebagian Maret dan sebagian April, A. M. sembilan ratus tiga puluh, pada jam kesembilan hari itu. Orang Yahudi terpecah mengenai pemakaman dirinya; beberapa mengatakan Seth yang menguburkannya; yang lainnya, Henokh; dan yang lainnya, Tuhan sendiri ^k: para bapa Kristen primitif meyakini bahwa ia dikuburkan di Golgota, di Bukit Kalvari, tempat di mana Kristus menderita.