Statistik	4 pasal, 104 ayat, 2002 kata
Penulis	Paulus dengan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus (Fili 1:1).
Tema	Sukacita Dalam Hal Hidup bagi Kristus; Kesatuan orang Kristen harus dipelihara berapa pun dan apapun biayanya.
Waktu	Sekitar 62/63 TM
Tempat	Sebuah penjara di Roma (Fili 1:13; Kis 28:30).
Kata Kunci	Keuntungan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Tuhan yang mencukupi seluruh kebutuhan kita

Kota Filipi di Makedonia timur, yang letaknya enam belas kilometer dari pesisir Laut Aegea, dinamai menurut Raja Filipus II dari Makedon, ayah Aleksander Agung. Pada masa Paulus, kota ini sebuah kota Romawi dan pangkalan militer yang terkenal.

Gereja di Filipi didirikan oleh Paulus dan teman-teman sekerjanya (Silas, Timotius, Lukas) pada perjalanan misi yang kedua sebagai tanggapan terhadap penglihatan yang Allah berikan di Troas (Kis 16:9-40). Suatu ikatan persahabatan yang kuat berkembang di antara rasul itu dan jemaat Filipi. Beberapa kali jemaat itu mengirim bantuan keuangan kepada Paulus (2Kor 11:9; Fili 4:15-16) dan dengan bermurah hati memberi kepada persembahan yang dikumpulkannya untuk orang Kristen yang berkekurangan di Yerusalem (bd. 2Kor 8:1--9:15). Agaknya dua kali Paulus mengunjungi gereja ini pada perjalanan misinya yang ketiga (Kis 20:1,3,6).

1. Pendahuluan
   (Fili 1:1-11)
   
1. A. Salam Kristen
   (Fili 1:1-2)
   
2. B. Ucapan Syukur dan Doa untuk Jemaat Filipi
   (Fili 1:3-11)
   
2. I. Keadaan Paulus Sekarang Ini
   (Fili 1:12-26)
   
1. A. Injil Mengalami Kemajuan Karena Paulus Dipenjarakan
   (Fili 1:12-14)
   
2. B. Dalam Segala Hal Kristus Diberitakan
   (Fili 1:15-18)
   
3. C. Kerelaannya untuk Hidup atau Mati
   (Fili 1:19-26)
   
3. II. Hal-Hal yang Penting bagi Gereja
   (Fili 1:27-4:9)
   
1. A. Nasihat Paulus kepada Jemaat Filipi
   (Fili 1:27-2:18)
   
1. 1. Supaya Tetap Setia
   (Fili 1:27-30)
   
2. 2. Supaya Bersatu
   (Fili 2:1-2)
   
3. 3. Supaya Merendahkan Diri dan Menjadi Hamba Tuhan
   (Fili 2:3-11)
   
4. 4. Supaya Taat dan Berperilaku Tidak Bercela
   (Fili 2:12-18)
   
2. B. Utusan-Utusan Paulus kepada Gereja
   (Fili 2:19-30)
   
1. 1. Timotius
   (Fili 2:19-24)
   
2. 2. Epafroditus
   (Fili 2:25-30)
   
3. C. Peringatan Paulus Mengenai Ajaran Palsu
   (Fili 3:1-21)
   
1. 1. Sunat Palsu Lawan Sunat Benar
   (Fili 3:1-16)
   
2. 2. Berpikiran Duniawi Lawan yang Rohani
   (Fili 3:17-21)
   
4. D. Nasihat Akhir Paulus
   (Fili 4:1-9)
   
1. 1. Kemantapan dan Kerukunan
   (Fili 4:1-3)
   
2. 2. Sukacita dan Kelemahlembutan
   (Fili 4:4-5)
   
3. 3. Kebebasan dari Kekhawatiran
   (Fili 4:6-7)
   
4. 4. Pengendalian Pikiran dan Kehendak
   (Fili 4:8-9)
   
4. Penutup
   (Fili 4:10-23)
   
1. A. Pernyataan Terima Kasih Atas Pemberian yang Diterima
   (Fili 4:10-20)
   
2. B. Salam Akhir dan Doa Berkat
   (Fili 4:21-23)
   

Dari penjara (Fili 1:7,13-14), kemungkinan besar di Roma (Kis 28:16-31), Paulus menulis surat ini kepada orang percaya di Filipi untuk berterima kasih kepada mereka atas pemberian banyak yang baru-baru ini mereka kirim kepadanya dengan perantaraan Epafroditus (Fili 4:14-19) dan untuk memberi kabar tentang keadaannya yang sekarang. Lagi pula, Paulus menulis untuk meyakinkan jemaat tentang keberhasilan maksud Allah dalam hukuman penjaranya (Fili 1:12-30), menenangkan jemaat bahwa utusan mereka (Epafroditus) telah menunaikan tugasnya dengan setia dan tidak kembali kepada mereka sebelum waktunya (Fili 2:25-30), dan untuk mendorong mereka untuk maju agar mengenal Tuhan dalam persatuan, kerendahan hati, persekutuan, dan damai sejahtera.

1. Sukacita.
Kata itu menjadi lebih berkesan ketika kita tahu bahwa orang yang mengatakan "bersukacita selalu", menulisnya dari dalam penjara! Mudah untuk kelihatan bersukacita ketika keadaan di luar menggembirakan. Namun, Kristen harus tahu rahasia sukacita hati yang dalam dan menetap, yang tidak terpengaruh oleh keadaan luar. Sukacita itu dijanjikan sendiri oleh Yesus kepada para pengikut-Nya (Yoh 15:11). Telusuri tema tentang sukacita dalam seluruh surat dan berikan pendapat tentang alasan utama dari sukacita Rasul Paulus terhadap gereja di Filipi.

2. Keserupaan dengan Kristus.
Filipi 2:5-11 boleh jadi merupakan bagian dari lagu pujian dalam gereja mula-mula. Ini juga merupakan salah satu perikop tentang Kristologi yang terkenal dalam Perjanjian Baru. Perikop ini menelusuri langkah-langkah yang diambil oleh Putra Allah dalam memberikan keselamatan kepada kita. Namun juga, merupakan teladan yang harus kita ikuti. Kita harus mempunyai sikap mental seperti Kristus, dengan kata lain, tahu mengorbankan diri. Paulus sering menulis tentang mencontoh Kristus dan bahkan mencotoh dia sendiri (Efe 5:1; 1Kor 4:16; 11:1; Fili 3:17). Haruskah kita mampu membuat orang meneladani kita?

3. Nilai-nilai
Pertobatan bagi Paulus berarti perubahan pandangan secara total -- hal-hal yang dahulunya sangat dihargai sekarang tidak berarti sama sekali. Bagi Paulus hal yang dibanggakannya ialah pendidikan agama yang diterimanya sejak kecil. Bagi orang lain kebanggaan itu bisa status sosial, latar belakang pendidikan dan keadaan keuangan mereka. Kristus mengarahkan pandangan kita kepada hal yang lebih tinggi dan mengingatkan kita akan kewargaan kita di surga. Tuhan kita sendiri banyak membicarakan hal ini.

Pelajarilah ajaran Tuhan kita tentang harta duniawi (Luk 12:15; Mat 6:19-21, 33). Apakah ini yang menjadi penyebab mengapa orang kaya susah menjadi Kristen? (Mar 10:23, 24).

4. Kepuasan.
Paulus memberikan kesan bahwa ia telah belajar untuk mencukupkan diri dan mungkin hal itu bukan pelajaran yang mudah baginya. Ia pernah berkata, "...ibadah disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar" (1Tim 6:6).

Lihat 2Korintus 11:24-28 dan renungkan pernyataan Paulus sehubungan dengan pengalamannya itu. Pikirkan bagaimana Paulus belajar tentang kepuasan.

Surat Filipi tidak ditulis terutama untuk menyelesaikan berbagai persoalan dan pertentangan dalam gereja seperti banyak surat Paulus yang lain. Nada utama surat ini ialah kasih sayang yang hangat dan penghargaan terhadap jemaat itu. Dari salamnya (Fili 1:1) sampai ke doa berkat (Fili 4:23), surat ini memusatkan perhatian pada Kristus Yesus sebagai tujuan hidup dan pengharapan orang percaya akan hidup kekal.

Dalam surat ini, Paulus memang berbicara mengenai tiga masalah kecil di Filipi:

1. (1) _Keputusasaan_ mereka karena masa hukumannya yang begitu lama (Fili 1:12-26);
2. (2) benih-benih _perpecahan_ di antara dua orang wanita di dalam gereja (Fili 4:2; bd. Fili 2:2-4); dan
3. (3) ancaman _ketidaksetiaan_ yang selalu ada dalam gereja oleh karena para penganut agama Yahudi dan orang-orang yang berpikiran duniawi (pasal 3; Fili 3:1-16).

Karena ketiga masalah yang potensial ini, kita mempunyai ajaran Paulus yang paling kaya mengenai

1. (1) sukacita di tengah-tengah segala keadaan hidup (mis. Fili 1:4,12; Fili 2:17-18; Fili 4:4,11-13),
2. (2) kerendahan hati dan pelayanan Kristen (Fili 2:1-18), dan
3. (3) nilai pengenalan akan Kristus yang melebihi segala sesuatu (pasal 3; Fili 3:1-16).

Lima ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Sifatnya sangat pribadi dan penuh kasih sayang, serta mencerminkan hubungan akrab Paulus dan orang percaya di Filipi.
2. (2) Sangat memusatkan perhatian kepada Kristus, serta mencerminkan hubungan dekat Paulus dengan Kristus (mis. Fili 1:21; Fili 3:7-14).
3. (3) Memberikan salah satu pernyataan yang paling mendalam mengenai Kristologi dalam Alkitab (Fili 2:5-11).
4. (4) Merupakan terutama suatu "surat sukacita" PB.
5. (5) Menyajikan standar kehidupan Kristen yang sangat kuat, termasuk hidup dengan rendah hati dan sebagai seorang hamba (Fili 2:1-8), berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan (Fili 3:13-14), bersukacita selalu di dalam Tuhan (Fili 4:4), mengalami kebebasan dari kecemasan (Fili 4:6), merasa senang dalam segala keadaan (Fili 4:11), dan melakukan segala hal karena kasih karunia Kristus yang memberi kekuatan (Fili 4:13).

Kerugian karena Kristus/ Semua dipandang rugi karena Kristus

Kristus, tujuan iman, keinginan, dan pengharapan orang percaya.

3:1 Dia memperingatkan mereka agar berhati-hati terhadap guru-guru palsu tentang sunat;
3:4 menunjukkan bahwa dirinya memiliki alasan yang lebih kuat daripada keyakinan mereka di dalam kebenaran tentang hukum Taurat;
3:7 yang meskipun dia anggap sebagai kotoran/sampah dan kerugian, untuk memperoleh Kristus dan kebenaran-Nya;
3:12 di situlah mengakui ketidaksempurnaannya.
3:15 Dia menasihati mereka untuk berpikir demikian;
3:17 dan untuk meneladani dia,
3:18 dan menghilangkan cara hidup Kristen yang bersifat jasmani.

Kebenaran yang sejati (3:1-16)
Nasihat-nasihat kepada jemaat (3:17--4:1)

Allah, Kristus, Roh Kudus, Paulus.

Allah, Benyamin, Farisi, Ibrani, Israel, Juruselamat, Kristus, Roh Allah, Taurat, Tuhan, Yesus

Kiranya mereka yang menganggap diri sebagai orang yang kalah tak terkatakan, yang dengan melekat pada hal-hal dunia dan keangkuhan duniawi, tidak memiliki ketertarikan di dalam Tuhan Yesus. Dia adalah tujuan dari iman orang percaya akan sebuah kebenaran yang tak bercela, tujuan dari keinginan orang percaya akan sebuah persekutuan yang tak ada bandingnya dan tujuan pengharapan orang percaya akan sebuah kebangkitan tubuh yang kekal.

ay. 10. Kebangkitan Kristus merupakan bukti pembenaran kita (Rm 4:24-25); jaminan kebangkitan kita (1 Kor 15:14-18); sumber kekuatan rohani kita karena Dia adalah pemberi Roh Kudus (Yoh 7:39; 20:22). Karena itu, mengenal Dia bukan saja mencakup pembenaran melalui kematian-Nya tetapi penyucian melalui hidup-Nya, merasakan kemampuan dan kebajikan hidup-Nya yang mengubahkan, melalui Roh Kudus.

Dalam pasal 3 dari Kitab Filipi, Paulus mengingatkan jemaat untuk bersukacita dalam Tuhan dan waspada terhadap anjing-anjing, pelaku kejahatan, dan mereka yang menekankan sunat fisik. Paulus kemudian berbagi tentang latar belakang dan prestasinya sebelum bertemu dengan Kristus, tetapi ia menganggap semua itu sebagai kerugian dibandingkan dengan pengenalan akan Yesus Kristus. Ia mengejar untuk mengenal Kristus lebih dalam dan menjadi seperti-Nya dalam penderitaan dan kematian-Nya. Paulus mengajak jemaat untuk mengikuti teladannya dan hidup sesuai dengan kebenaran yang mereka terima. Ia juga memperingatkan tentang orang-orang yang hidup sebagai musuh-musuh salib Kristus dan mengingatkan bahwa kewarganegaraan kita ada di surga, di mana kita menanti kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang akan mengubah tubuh kita menjadi serupa dengan tubuh kemuliaan-Nya. Paulus juga meminta agar Euodia dan Sintikhe hidup rukun dalam Tuhan dan meminta bantuan jemaat untuk membantu mereka yang telah bekerja keras bersama dalam pelayanan Injil.

Kitab Filipi adalah salah satu surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi, sebuah kota di wilayah Makedonia (sekarang bagian dari Yunani). Surat ini ditulis oleh Paulus saat ia sedang dipenjara, sekitar tahun 60-62 Masehi.

Latar belakang historis dari pasal 3 Kitab Filipi adalah bahwa Paulus menulis surat ini untuk memberikan dorongan dan pengajaran kepada jemaat di Filipi. Dia ingin menguatkan iman mereka dan mengingatkan mereka tentang pentingnya hidup dalam Kristus.

Dalam konteks budaya, Filipi adalah sebuah kota Romawi yang kaya dan penting secara politik. Jemaat di Filipi terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama. Paulus ingin mengajarkan mereka untuk hidup sebagai warga negara yang setia di dunia ini, tetapi juga sebagai warga negara surga yang hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Kristus.

Dalam konteks literatur, surat ini termasuk dalam genre surat apostolik yang umum pada masa itu. Surat-surat apostolik seperti ini biasanya berisi pengajaran teologis dan nasihat praktis untuk jemaat-jemaat gereja.

Dalam konteks teologis, pasal 3 Kitab Filipi berbicara tentang pentingnya iman dalam Kristus dan penolakan terhadap upaya manusia untuk mencapai keselamatan melalui perbuatan baik atau kepatuhan hukum Taurat. Paulus menekankan bahwa hanya melalui iman dalam Kristus kita dapat memiliki keselamatan dan hidup yang benar.

Sebelum pasal 3, Paulus mengajarkan tentang pentingnya hidup dalam persatuan dengan Kristus dan saling melayani satu sama lain dalam kasih. Dia juga memperingatkan jemaat tentang ancaman dari orang-orang palsu yang mencoba mengajarkan ajaran yang salah.

Dalam pasal 3, Paulus melanjutkan dengan mengingatkan jemaat tentang pengalaman dan statusnya sebelum bertemu dengan Kristus. Dia menjelaskan bahwa semua keuntungan dan prestasi duniawi yang dimilikinya tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan kehidupan yang diberikan oleh Kristus. Paulus menekankan pentingnya mengenal Kristus dan hidup dalam persekutuan dengan-Nya.

Dengan demikian, pasal 3 Kitab Filipi memberikan pengajaran tentang pentingnya iman dalam Kristus, penolakan terhadap upaya manusia untuk mencapai keselamatan melalui perbuatan baik, dan hidup dalam persekutuan dengan Kristus sebagai dasar kehidupan Kristen yang sejati.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Filipi pasal 3:

1. Peringatan terhadap anjing-anjing, pelaku kejahatan, dan mereka yang menyunat tubuh (Filipi 3:2)
2. Identitas dan latar belakang Paulus sebagai orang Farisi dan orang Ibrani (Filipi 3:4-6)
3. Pengenalan akan Yesus Kristus sebagai yang jauh lebih berharga dari segala sesuatu (Filipi 3:7-8)
4. Kehilangan segala sesuatu demi Kristus dan mencapai pengenalan akan Dia (Filipi 3:8-9)
5. Mengenal kuasa kebangkitan Kristus dan bersatu dalam penderitaan-Nya (Filipi 3:10)
6. Mengabaikan masa lalu dan fokus pada tujuan untuk mendapatkan panggilan surgawi dari Allah (Filipi 3:13-14)
7. Hidup sesuai dengan kebenaran yang sudah diterima (Filipi 3:16)
8. Peringatan terhadap musuh-musuh salib Kristus dan hidup yang duniawi (Filipi 3:18-19)
9. Kewarganegaraan kita di surga dan pengharapan akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus (Filipi 3:20-21)
10. Permohonan Paulus untuk hidup rukun dan dukungan terhadap Euodia dan Sintikhe (Filipi 4:2-3)

Referensi:
- Filipi 3:2: "Waspadalah terhadap anjing-anjing, waspadalah terhadap para pelaku kejahatan, dan waspadalah terhadap mereka yang menyunat tubuh."
- Filipi 3:4-6: "Aku disunat pada hari ke delapan, bangsa Israel tulen, dari suku Benyamin, orang Ibrani yang berbahasa Ibrani. Menurut Hukum Taurat, aku adalah orang Farisi."
- Filipi 3:7-8: "Sungguh, segala sesuatu kuanggap rugi dibandingkan dengan pengenalan akan Yesus Kristus, Tuhanku, yang jauh lebih berharga dari apa pun."
- Filipi 3:8-9: "Aku ditemukan dalam Kristus bukan dalam kebenaran yang berasal dari diriku sendiri yang kudapatkan dari Hukum Taurat, tetapi yang datang melalui iman dalam Kristus, yaitu kebenaran dari Allah yang berdasarkan pada iman."
- Filipi 3:10: "Kiranya aku dapat mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya, serta bersatu dalam penderitaan-Nya untuk menjadi seperti Dia dalam kematian-Nya sehingga pada akhirnya aku memperoleh kebangkitan dari antara orang mati."
- Filipi 3:13-14: "Aku melupakan apa yang di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku. Aku terus maju kepada tujuan untuk mendapat hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Yesus Kristus."
- Filipi 3:16: "Namun demikian, marilah kita terus hidup sesuai dengan kebenaran yang sudah kita miliki."
- Filipi 3:18-19: "Sebab, ada banyak orang yang hidup sebagai musuh-musuh salib Kristus. Tentang hal ini, aku sudah sering menceritakannya kepadamu dan sekarang aku menceritakannya lagi dengan air mata. Akhir hidup mereka adalah kebinasaan, karena allah mereka adalah perut mereka, dan pujian mereka adalah hal-hal yang memalukan. Pikiran mereka hanyalah pada hal-hal duniawi."
- Filipi 3:20-21: "Karena itu, Saudara-saudaraku yang kukasihi dan kurindukan, yang menjadi sukacita dan kebanggaanku, berdirilah dengan teguh dalam Tuhan. Aku sangat memohon kepada Euodia dan juga kepada Sintikhe untuk hidup rukun dalam Tuhan. Ya, aku meminta kepadamu, Sahabat-sahabat sejatiku, tolonglah perempuan-perempuan ini karena mereka telah bekerja keras bersamaku demi pelayanan Injil, juga bersama Klemens dan rekan-rekan sekerjaku yang lain, yang nama-namanya tertulis dalam buku kehidupan."

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Anjing-anjing
- Para pelaku kejahatan
- Mereka yang menyunat tubuh
- Orang-orang bersunat yang sejati
- Yesus Kristus
- Orang lain yang berpikir bahwa ia memiliki alasan untuk bermegah pada hal-hal yang lahiriah
- Orang Farisi
- Jemaat
- Allah
- Orang mati
- Kristus Yesus
- Euodia
- Sintikhe
- Klemens
- Rekan-rekan sekerjaku

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Surga

Kata kunci dalam Kitab "Filipi" pasal 3 adalah sebagai berikut:

1. Sukacita dalam Tuhan - Mengajak untuk bersukacita dalam Tuhan sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan atas kasih dan anugerah-Nya.

2. Waspadalah - Peringatan untuk berhati-hati terhadap anjing-anjing (simbol orang jahat), pelaku kejahatan, dan mereka yang menyunat tubuh (simbol legalisme agama).

3. Orang bersunat yang sejati - Menggambarkan orang-orang yang menyembah dalam Roh Allah, memuliakan Yesus Kristus, dan tidak menaruh percaya pada hal-hal yang lahiriah.

4. Kehilangan segala sesuatu - Mengajarkan pentingnya menganggap segala sesuatu sebagai kerugian dibandingkan dengan pengenalan akan Yesus Kristus.

5. Kebenaran dari Allah - Menekankan bahwa kebenaran bukan berasal dari diri sendiri atau Hukum Taurat, tetapi datang melalui iman dalam Kristus.

6. Mengenal Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya - Mengungkapkan keinginan untuk mengenal Kristus secara pribadi dan mengalami kuasa kebangkitan-Nya.

7. Melupakan apa yang di belakang dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapan - Mengajak untuk fokus pada tujuan dan panggilan surgawi dari Allah dalam Yesus Kristus.

8. Hidup sesuai dengan kebenaran - Mengajak untuk hidup sesuai dengan kebenaran yang sudah diterima.

9. Kewarganegaraan di surga - Mengingatkan bahwa kewarganegaraan kita adalah di surga dan kita menanti-nantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus.

10. Hidup rukun dalam Tuhan - Mengajak untuk hidup dalam persatuan dan kerukunan dalam Tuhan.

11. Pelayanan Injil - Menghargai dan mendukung perempuan-perempuan yang telah bekerja keras bersama dalam pelayanan Injil.

12. Buku kehidupan - Mengacu pada buku kehidupan yang mencatat nama-nama orang yang setia kepada Tuhan.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi terkait dengan Pasal 3 dari Kitab Filipi:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Filipi dalam pasal ini?
2. Mengapa Paulus mengingatkan jemaat untuk waspada terhadap anjing-anjing, pelaku kejahatan, dan mereka yang menyunat tubuh? Apa yang dimaksud dengan "menyunat tubuh" dalam konteks ini?
3. Bagaimana Paulus menjelaskan identitas dan latar belakangnya sebagai seorang Farisi dan orang Ibrani yang berbahasa Ibrani? Mengapa dia menganggap semua hal tersebut sebagai kerugian dibandingkan dengan pengenalan akan Yesus Kristus?
4. Apa yang Paulus maksudkan dengan "mendapatkan Kristus" dan "ditemukan dalam Kristus"? Bagaimana hal ini berhubungan dengan pengenalan akan Yesus Kristus dan kebenaran dari Allah?
5. Mengapa Paulus mengatakan bahwa dia belum mencapai kesempurnaan, tetapi terus mengejar untuk menangkap apa yang telah ditangkap oleh Kristus? Apa yang dimaksud dengan "apa yang di belakangku" dan "apa yang di hadapanku" dalam konteks ini?
6. Apa yang Paulus maksudkan dengan "kewarganegaraan kita adalah di surga"? Bagaimana hal ini mempengaruhi cara kita hidup dan menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus?
7. Mengapa Paulus meminta Euodia dan Sintikhe untuk hidup rukun dalam Tuhan? Mengapa kerukunan dalam persekutuan Kristen begitu penting?
8. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan pengorbanan Euodia, Sintikhe, Klemens, dan rekan-rekan sekerja Paulus yang lain dalam pelayanan Injil?
9. Bagaimana pesan-pesan dalam pasal ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Pasal 3 Kitab Filipi.

Dari pasal 3 Kitab Filipi, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Bersukacitalah dalam Tuhan: Kita diajak untuk bersukacita dalam Tuhan, tidak peduli apa pun situasi atau kondisi yang kita hadapi. Kita dapat menemukan sukacita sejati dalam hubungan kita dengan Tuhan.

2. Waspadalah terhadap anjing-anjing, pelaku kejahatan, dan mereka yang menyunat tubuh: Kita harus berhati-hati terhadap orang-orang yang dapat merusak iman kita atau mengajak kita melakukan perbuatan jahat. Kita juga harus berhati-hati terhadap mereka yang mengandalkan tindakan lahiriah sebagai jaminan keselamatan.

3. Mengenal Kristus lebih dari segalanya: Paulus menyatakan bahwa segala sesuatu yang dahulu dianggapnya berharga, sekarang dianggapnya sebagai kerugian dibandingkan dengan pengenalan akan Yesus Kristus. Kita harus mengutamakan hubungan kita dengan Kristus di atas segala hal lain dalam hidup ini.

4. Mengikuti teladan Paulus: Paulus mengajak kita untuk mengikuti teladannya dan memperhatikan orang-orang yang hidup sesuai dengan teladan yang diberikan oleh Paulus. Kita harus mencari contoh-contoh yang baik dalam iman dan hidup rohani.

5. Kewarganegaraan kita di surga: Kita diingatkan bahwa kewarganegaraan kita bukanlah di dunia ini, tetapi di surga. Oleh karena itu, kita harus hidup dengan fokus pada hal-hal surgawi dan menanti kedatangan Tuhan Yesus Kristus.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk memiliki sukacita yang sejati dalam Tuhan, terlepas dari situasi atau kondisi yang kita hadapi.

2. Berdoa untuk kebijaksanaan dan kepekaan rohani agar dapat mengenali dan menghindari pengaruh negatif dari orang-orang yang dapat merusak iman kita.

3. Berdoa untuk memiliki pengenalan yang lebih dalam akan Yesus Kristus dan mengutamakan hubungan kita dengan-Nya di atas segala hal lain dalam hidup ini.

4. Berdoa untuk memiliki teladan yang baik dalam iman dan hidup rohani, serta kemampuan untuk menjadi teladan bagi orang lain.

5. Berdoa untuk tetap fokus pada hal-hal surgawi dan menanti dengan penuh semangat kedatangan Tuhan Yesus Kristus.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan ajaran dari pasal 3 Kitab Filipi.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab Filipi Pasal 3 :

1. What (Apa):
- Paulus mengingatkan saudara-saudara di Filipi untuk bersukacita dalam Tuhan.
- Paulus menasihati mereka untuk waspada terhadap anjing-anjing, pelaku kejahatan, dan mereka yang menekankan pentingnya sunat fisik.
- Paulus menjelaskan bahwa orang-orang yang sejati adalah mereka yang menyembah dalam Roh Allah, memuliakan Yesus Kristus, dan tidak bergantung pada hal-hal lahiriah.
- Paulus membagikan latar belakang pribadinya sebagai seorang Farisi yang taat dan tidak bercacat dalam hal kebenaran menurut Hukum Taurat.
- Paulus menyatakan bahwa segala sesuatu yang dulunya dianggap menguntungkan baginya, sekarang dianggap rugi karena Kristus.
- Paulus menekankan bahwa pengenalan akan Yesus Kristus adalah yang paling berharga dan segala sesuatu lainnya dianggap sampah dibandingkan dengan Dia.
- Paulus menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk mengenal Kristus, kuasa kebangkitan-Nya, dan menjadi seperti-Nya dalam penderitaan dan kematian-Nya.
- Paulus mengakui bahwa dia belum mencapai kesempurnaan, tetapi dia terus mengejar tujuan tersebut.
- Paulus mengajak saudara-saudara untuk mengikuti teladannya dan memperhatikan orang-orang yang hidup sesuai dengan teladan yang mereka lihat dari Paulus.
- Paulus memperingatkan tentang banyaknya orang yang hidup sebagai musuh-musuh salib Kristus, yang akhir hidupnya adalah kebinasaan.

2. Who (Siapa):
- Penulis surat ini adalah Rasul Paulus.
- Surat ini ditujukan kepada saudara-saudara di Filipi.

3. Where (Dimana):
- Surat ini ditulis oleh Paulus saat dia sedang dalam penjara, tetapi lokasi pastinya tidak disebutkan.

4. When (Kapan):
- Tidak ada informasi yang spesifik mengenai waktu penulisan surat ini, tetapi diperkirakan ditulis pada sekitar tahun 60-62 Masehi.

5. Why (Mengapa):
- Paulus menulis surat ini untuk memberikan nasihat, pengajaran, dan dorongan kepada saudara-saudara di Filipi.
- Dia ingin mereka bersukacita dalam Tuhan, waspada terhadap pengaruh negatif, dan hidup sesuai dengan teladan Kristus.
- Paulus juga ingin memperingatkan mereka tentang orang-orang yang hidup sebagai musuh-musuh salib Kristus.

6. How (Bagaimana):
- Paulus menggunakan kata-kata dan penjelasan yang tegas untuk menyampaikan pesannya kepada saudara-saudara di Filipi.
- Dia membagikan pengalaman pribadinya dan memberikan contoh hidup yang benar.
- Paulus juga menggunakan perbandingan antara hal-hal duniawi dan kewarganegaraan surga untuk menggambarkan pentingnya hidup sesuai dengan kebenaran yang mereka miliki.

Semoga analisis ini membantu Anda untuk lebih memahami isi dari Kitab Filipi Pasal 3.