Kitab Bilangan adalah salah satu dari lima kitab pertama dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama. Pasal
31 dalam Kitab Bilangan berbicara tentang perintah Tuhan kepada bangsa Israel untuk membalas dendam kepada orang Midian karena mereka telah mempengaruhi bangsa Israel untuk berbuat dosa.
Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa bangsa Israel sedang berada di padang gurun setelah keluar dari perbudakan di Mesir dan sedang dalam perjalanan menuju tanah Kanaan yang dijanjikan. Mereka telah mengalami berbagai ujian dan tantangan selama perjalanan ini.
Dalam konteks budaya, orang Midian adalah suku nomaden yang tinggal di sekitar wilayah timur laut Semenanjung Sinai. Mereka memiliki hubungan dengan bangsa Israel melalui keturunan Abraham, karena Abraham memiliki seorang istri dari suku Midian bernama Ketura.
Dalam konteks literatur, pasal ini merupakan bagian dari narasi perjalanan bangsa Israel di padang gurun yang dicatat dalam Kitab Bilangan. Kitab ini berisi catatan-catatan tentang hukum-hukum, perintah-perintah, dan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah bangsa Israel.
Dalam konteks teologis, pasal ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang adil dan menghendaki kekudusan dari umat-Nya. Perintah Tuhan untuk membalas dendam kepada orang Midian adalah bagian dari hukum-hukum dan perintah-perintah yang diberikan-Nya kepada bangsa Israel untuk memelihara kekudusan dan kesucian mereka.
Sebelum pasal
31, dalam pasal
30, Tuhan memberikan perintah mengenai sumpah dan janji yang harus ditepati oleh bangsa Israel. Pasal
31 dimulai dengan Tuhan memerintahkan Musa untuk membalas dendam kepada orang Midian karena mereka telah mempengaruhi bangsa Israel untuk berbuat dosa dengan menyembah berhala Baal-Peor.
Dengan demikian, latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal
31 Kitab Bilangan adalah penting untuk dipahami agar kita dapat mengerti konteks dan makna dari perintah Tuhan kepada bangsa Israel dalam membalas dendam kepada orang Midian.