Dalam 1 Raja-raja pasal 18, Tuhan memerintahkan Elia untuk memperlihatkan diri kepada Raja Ahab karena akan ada hujan setelah masa kelaparan yang parah. Elia bertemu dengan Obaja, seorang pegawai Ahab yang setia kepada Tuhan, dan meminta Obaja untuk memberitahu Ahab bahwa Elia ada. Elia kemudian menantang nabi-nabi Baal di Gunung Karmel untuk membuktikan siapa Allah yang sebenarnya. Ia meminta mereka untuk memanggil nama Baal dan membakar korban, tetapi tidak ada jawaban. Sebaliknya, ketika Elia memanggil Tuhan, api turun dari langit dan menghabiskan korban serta air di sekeliling mezbah.

Setelah kemenangan Elia atas nabi-nabi Baal, ia memerintahkan agar mereka ditangkap dan dibunuh. Elia kemudian memberitahu Ahab untuk makan dan minum karena hujan akan segera datang. Ia berdoa dan mengirim bujangnya untuk memeriksa tanda-tanda hujan. Setelah tujuh kali, bujang itu melihat awan kecil, dan Elia memberitahu Ahab untuk segera pergi sebelum hujan datang. Hujan lebat pun turun, dan Elia, dengan kuasa Tuhan, berlari mendahului Ahab sampai ke Yizreel.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari pasal 18 Kitab 1 Raja-raja dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Pasal 18 Kitab 1 Raja-raja

1. Konteks Historis:

   • Pasal 18 terjadi pada masa pemerintahan Raja Ahab dari Israel, yang dikenal karena pernikahannya dengan Izebel, putri raja Sidon. Ahab memimpin Israel ke dalam penyembahan Baal, yang merupakan dewa utama dalam agama Kanaan.
   • Pada saat ini, ada kekeringan yang parah di Israel sebagai hukuman Tuhan atas penyembahan berhala. Nabi Elia, yang merupakan tokoh utama dalam pasal ini, diutus oleh Tuhan untuk menantang Ahab dan para nabi Baal.

2. Konteks Budaya:

   • Penyembahan Baal sangat umum di kalangan bangsa Kanaan dan menjadi tantangan besar bagi penyembahan Yahweh. Dalam budaya saat itu, para nabi dan penyembah Baal memiliki pengaruh yang kuat, dan banyak orang Israel terpengaruh oleh praktik-praktik pagan ini.
   • Pertarungan antara Elia dan nabi-nabi Baal di Gunung Karmel mencerminkan konflik antara iman kepada Tuhan yang benar dan praktik penyembahan berhala yang merajalela.

3. Konteks Literatur:

   • Pasal ini merupakan bagian dari narasi yang lebih besar tentang kehidupan Elia dan perjuangannya melawan penyembahan berhala. Ini juga menunjukkan kekuasaan Tuhan atas dewa-dewa palsu.
   • Gaya penulisan dalam pasal ini mencakup elemen dramatis dan retoris, yang bertujuan untuk menunjukkan keunggulan Tuhan atas Baal.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi pasal ini menekankan kedaulatan Tuhan dan ketidakberdayaan dewa-dewa palsu. Ini juga menunjukkan pentingnya iman yang tulus kepada Tuhan dan konsekuensi dari penyimpangan dari jalan-Nya.
   • Elia berfungsi sebagai perantara antara Tuhan dan umat-Nya, menyerukan pertobatan dan kembali kepada penyembahan yang benar.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 18, dalam pasal 17, kita melihat Elia yang diutus untuk mengumumkan kekeringan kepada Ahab dan bagaimana Tuhan memelihara Elia selama masa sulit tersebut. Elia tinggal di sungai Kerit dan kemudian di rumah seorang janda di Sarfat, di mana ia melakukan mukjizat dengan mengalirkan minyak dan memberi hidup kepada anak janda tersebut. Ini menunjukkan kuasa Tuhan melalui Elia dan membangun konteks untuk tantangan yang akan terjadi di Gunung Karmel.

Dengan latar belakang ini, pembaca dapat lebih memahami dinamika yang terjadi dalam pasal 18 dan signifikansinya dalam konteks keseluruhan Kitab 1 Raja-raja.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal "18" beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Kepatuhan Elia kepada Tuhan
  Elia menerima perintah dari Tuhan untuk memperlihatkan diri kepada Ahab dan mengumumkan bahwa hujan akan turun, menunjukkan ketaatan dan kepercayaannya kepada Tuhan. (1 Raja-raja 18:1)

• Obaja yang Takut akan Tuhan
  Obaja, kepala istana Ahab, menunjukkan keberaniannya dengan menyembunyikan nabi-nabi Tuhan dari Izebel, menandakan adanya orang-orang yang setia kepada Tuhan di tengah penindasan. (1 Raja-raja 18:3-4)

• Pertentangan antara Elia dan Ahab
  Ahab menuduh Elia sebagai penyebab malapetaka di Israel, tetapi Elia menegaskan bahwa Ahab dan keluarganya yang telah menyimpang dari perintah Tuhan. (1 Raja-raja 18:17-18)

• Tantangan di Gunung Karmel
  Elia menantang nabi-nabi Baal untuk membuktikan siapa yang benar-benar Allah dengan cara memanggil api dari langit, menunjukkan kekuasaan Tuhan dibandingkan dengan berhala. (1 Raja-raja 18:19-24)

• Kejadian Api dari Tuhan
  Tuhan menjawab doa Elia dengan mengirimkan api yang menghanguskan korban, kayu, batu, dan air, yang menegaskan bahwa Dia adalah Allah yang hidup. (1 Raja-raja 18:38)

• Reaksi Rakyat
  Setelah melihat mukjizat Tuhan, rakyat Israel mengakui Tuhan sebagai Allah, menunjukkan pertobatan dan pengakuan mereka terhadap kuasa Tuhan. (1 Raja-raja 18:39)

• Penghukuman Nabi-nabi Baal
  Elia memerintahkan penangkapan dan eksekusi nabi-nabi Baal, menegaskan bahwa penyembahan kepada berhala tidak akan ditoleransi. (1 Raja-raja 18:40)

• Doa Elia untuk Hujan
  Setelah kemenangan di Karmel, Elia berdoa untuk hujan, menunjukkan iman dan ketergantungannya kepada Tuhan dalam situasi yang sulit. (1 Raja-raja 18:41)

• Hujan yang Turun
  Hujan yang turun setelah masa kekeringan yang panjang menandakan pemulihan dan berkat dari Tuhan bagi Israel. (1 Raja-raja 18:45)

• Kuasa Tuhan atas Elia
  Tuhan memberikan kekuatan kepada Elia untuk berlari mendahului kereta Ahab, menunjukkan bahwa Tuhan menyertai dan memberdayakan hamba-Nya. (1 Raja-raja 18:46)

Nama Orang

• Elia: Nabi yang diperintahkan oleh Tuhan untuk memperlihatkan diri kepada Ahab.
• Ahab: Raja Israel yang mencari Elia dan mengikuti Baal.
• Obaja: Kepala istana Ahab yang takut akan Tuhan dan menyembunyikan nabi-nabi Tuhan.
• Izebel: Istri Ahab yang membunuh nabi-nabi Tuhan.
• Nabi-nabi Baal: Empat ratus lima puluh nabi yang disuruh Ahab untuk berkumpul.
• Nabi-nabi Asyera: Empat ratus nabi yang juga disuruh Ahab untuk berkumpul.

Nama Lokasi

• Samaria: Tempat di mana kelaparan terjadi dan Ahab memanggil Obaja.
• Gunung Karmel: Lokasi di mana Elia menantang nabi-nabi Baal.
• Sungai Kison: Tempat di mana nabi-nabi Baal ditangkap dan disembelih.
• Yizreel: Kota ke mana Ahab pergi setelah hujan turun.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "1 Raja-raja" pasal "18":

1. Elia

   • Nabi yang diutus Tuhan untuk menyampaikan pesan dan melakukan mukjizat.

2. Ahab

   • Raja Israel yang menyembah Baal dan bertanggung jawab atas penyembahan berhala di Israel.

3. Obaja

   • Kepala istana yang takut akan Tuhan dan menyelamatkan nabi-nabi Tuhan dari Izebel.

4. Kelaparan

   • Situasi sulit yang dialami Israel akibat hukuman Tuhan karena penyembahan berhala.

5. Nabi-nabi Baal

   • Para nabi yang menyembah Baal, yang ditantang oleh Elia dalam pertarungan iman.

6. Gunung Karmel

   • Lokasi di mana Elia mengadakan tantangan antara Tuhan dan Baal.

7. Korban

   • Dua ekor lembu jantan yang dipersembahkan sebagai bagian dari tantangan.

8. Api

   • Tanda kehadiran Tuhan yang menjawab doa Elia dengan menurunkan api dari langit.

9. Sujud

   • Tindakan rakyat Israel setelah melihat mukjizat Tuhan, mengakui Tuhan sebagai Allah.

10. Hujan

    • Simbol berkat dan pemulihan setelah masa kekeringan, yang dijanjikan Tuhan melalui Elia.

11. Kekuatan Tuhan

    • Kuasa yang diberikan kepada Elia untuk berlari mendahului kereta Ahab, menunjukkan otoritas Tuhan atas alam.

12. Pertobatan

    • Proses yang diharapkan terjadi pada hati rakyat Israel setelah melihat kuasa Tuhan.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dan peristiwa penting dalam pasal ini, termasuk tantangan iman, pengakuan akan Tuhan, dan pemulihan yang datang setelah pertobatan.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab 1 Raja-raja pasal 18:

Pertanyaan Refleksi

1. Keberanian Elia: Apa yang dapat kita pelajari dari keberanian Elia dalam menghadapi Ahab dan nabi-nabi Baal? Bagaimana kita dapat menerapkan keberanian ini dalam hidup kita sehari-hari?

2. Panggilan untuk Memilih: Elia meminta rakyat Israel untuk memilih antara Tuhan dan Baal. Dalam konteks kehidupan kita saat ini, apa saja "dewa-dewa" modern yang mungkin kita hadapi, dan bagaimana kita dapat membuat pilihan yang benar?

3. Peran Obaja: Obaja menunjukkan ketakutan akan Tuhan dan berusaha melindungi nabi-nabi Tuhan. Apa yang bisa kita pelajari dari sikap Obaja dalam hal kesetiaan dan keberanian di tengah tantangan?

4. Tanda Kuasa Tuhan: Ketika api Tuhan turun dan menghabiskan korban, apa makna dari tanda ini bagi kita sebagai orang percaya? Bagaimana kita dapat melihat tanda-tanda kuasa Tuhan dalam hidup kita?

5. Doa Elia: Elia berdoa dengan penuh keyakinan sebelum api turun. Apa yang bisa kita pelajari tentang kekuatan doa dari contoh Elia? Bagaimana kita dapat meningkatkan kehidupan doa kita?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Praktik Penyembahan Modern: Bagaimana praktik penyembahan di zaman Elia dibandingkan dengan cara kita beribadah saat ini? Apa yang bisa kita ambil dari cara Elia beribadah?

2. Tanggapan Rakyat: Mengapa rakyat Israel tidak menjawab ketika Elia bertanya kepada mereka tentang pilihan mereka? Apa yang bisa kita pelajari tentang sikap apatis atau ketidakpastian dalam iman?

3. Peran Ahab dan Izebel: Bagaimana pengaruh Ahab dan Izebel terhadap kehidupan spiritual Israel? Apa yang bisa kita pelajari tentang kepemimpinan dan tanggung jawab dalam konteks iman?

4. Simbolisme Air dan Hujan: Apa makna simbolis dari air dan hujan dalam konteks pasal ini? Bagaimana hal ini berhubungan dengan tema pemulihan dan berkat dalam Alkitab?

5. Kekuatan Iman: Dalam situasi yang tampaknya tidak mungkin, seperti kekeringan yang berkepanjangan, bagaimana iman Elia memberi kita contoh tentang ketekunan dan harapan?

Hal-Hal Menarik

• Perbandingan dengan Kisah Lain: Bandingkan kisah Elia di gunung Karmel dengan kisah lain dalam Alkitab yang menunjukkan kuasa Tuhan, seperti kisah Musa di Laut Merah atau Yesus memberi makan lima ribu orang. Apa kesamaan dan perbedaan yang Anda temukan?

• Nabi-Nabi Lain: Bagaimana peran nabi-nabi lain dalam Alkitab berkontribusi pada tema yang sama tentang kesetiaan kepada Tuhan? Siapa nabi favorit Anda dan mengapa?

• Relevansi untuk Masa Kini: Diskusikan bagaimana tema dari pasal ini, seperti ketidaksetiaan, pemulihan, dan kuasa Tuhan, masih relevan dalam konteks dunia modern saat ini.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan memahami Kitab 1 Raja-raja pasal 18!

Dari Kitab 1 Raja-raja pasal 18, terdapat banyak pelajaran berharga yang dapat kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa poin penting yang bisa dipelajari:

Pelajaran yang Dapat Dipelajari

1. Keberanian dalam Menghadapi Tantangan:

   • Elia menunjukkan keberanian yang luar biasa dengan menghadapi Raja Ahab dan nabi-nabi Baal. Ini mengajarkan kita untuk berani berdiri di atas kebenaran, meskipun ada risiko atau tantangan yang harus dihadapi.

2. Kepemimpinan yang Berlandaskan Iman:

   • Elia memimpin bangsa Israel untuk kembali kepada Tuhan. Sebagai pemimpin, kita diajarkan untuk memimpin dengan iman dan mengarahkan orang lain kepada kebenaran.

3. Pentingnya Doa dan Ketergantungan kepada Tuhan:

   • Elia berdoa dengan sungguh-sungguh sebelum meminta Tuhan untuk menjawab dengan api. Ini mengingatkan kita akan pentingnya doa dalam setiap aspek kehidupan kita.

4. Membedakan antara Allah yang Hidup dan Berhala:

   • Perbandingan antara Tuhan dan Baal menunjukkan bahwa hanya Tuhan yang benar-benar berkuasa. Kita diajarkan untuk tidak menyembah hal-hal duniawi yang bisa menjadi berhala dalam hidup kita.

5. Tindakan dan Iman yang Nyata:

   • Elia tidak hanya berbicara tentang iman, tetapi juga melakukan tindakan nyata untuk membuktikan kuasa Tuhan. Ini mengajarkan kita bahwa iman harus disertai dengan tindakan.

6. Kepulangan kepada Tuhan:

   • Ketika api Tuhan turun dan rakyat mengakui-Nya sebagai Allah, ini menunjukkan pentingnya pertobatan dan kembali kepada Tuhan. Kita diajarkan untuk selalu kembali kepada-Nya dalam segala hal.

Doa Terkait Pasal Tersebut

1. Doa untuk Keberanian: "Tuhan, berikanlah aku keberanian seperti Elia untuk berdiri di atas kebenaran-Mu, meskipun ada tantangan yang harus dihadapi. Bantu aku untuk tidak takut dalam menyatakan iman dan kebenaran-Mu di hadapan orang lain."

2. Doa untuk Memimpin dengan Iman: "Ya Tuhan, ajar aku untuk menjadi pemimpin yang berlandaskan iman. Biarlah setiap keputusan yang aku ambil mengarahkan orang lain kepada-Mu dan membawa mereka kembali kepada jalan-Mu."

3. Doa untuk Ketergantungan kepada Tuhan: "Tuhan, aku datang kepada-Mu dengan hati yang penuh kerendahan. Ajari aku untuk selalu bergantung kepada-Mu dalam doa dan percaya bahwa Engkau mendengar setiap permohonanku."

4. Doa untuk Membedakan Kebenaran: "Ya Tuhan, berikanlah aku hikmat untuk membedakan antara kebenaran dan kebohongan. Jauhkan aku dari berhala-berhala dunia yang dapat mengalihkan perhatian dan hatiku dari-Mu."

5. Doa untuk Pertobatan: "Tuhan, aku mengakui segala dosa dan kesalahanku. Ajar aku untuk selalu kembali kepada-Mu dan memperbarui hidupku agar dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu."

6. Doa untuk Tindakan Nyata: "Ya Tuhan, bantu aku untuk tidak hanya berbicara tentang iman, tetapi juga melakukan tindakan nyata yang mencerminkan kasih dan kuasa-Mu dalam hidupku."

Semoga pelajaran dan doa-doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan ajaran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "1 Raja-raja" pasal 18:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang pertemuan antara nabi Elia dan raja Ahab di tengah kelaparan yang melanda Israel. Elia menantang nabi-nabi Baal untuk membuktikan siapa Allah yang benar melalui api. Tuhan menjawab doa Elia dengan mengirimkan api dari langit, yang membakar korban bakaran. Setelah itu, Elia berdoa untuk hujan, dan hujan pun turun setelah masa kekeringan yang panjang.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Elia: Nabi Tuhan yang berani menantang nabi-nabi Baal.
  • Ahab: Raja Israel yang menyembah Baal dan bertanggung jawab atas penyembelihan nabi-nabi Tuhan.
  • Obaja: Kepala istana yang takut akan Tuhan dan menyelamatkan nabi-nabi Tuhan dari Izebel.
  • Nabi-nabi Baal: 450 nabi yang menyembah Baal dan berusaha membuktikan kuasa dewa mereka.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Gunung Karmel: Tempat di mana tantangan antara Elia dan nabi-nabi Baal terjadi.
  • Samaria: Tempat di mana kelaparan terjadi dan Ahab memanggil Obaja.
  • Sungai Kison: Tempat di mana nabi-nabi Baal ditangkap dan disembelih.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Tahun ketiga dari kelaparan yang melanda Israel, ketika firman Tuhan datang kepada Elia untuk memperlihatkan diri kepada Ahab.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • Tuhan ingin menunjukkan kuasa-Nya dan membuktikan bahwa Dia adalah Allah yang benar di tengah penyembahan berhala oleh bangsa Israel. Elia diutus untuk mengembalikan hati bangsa Israel kepada Tuhan.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Elia mengatur tantangan dengan nabi-nabi Baal untuk memanggil api dari langit. Setelah nabi-nabi Baal gagal, Elia memohon kepada Tuhan, dan Tuhan menjawab dengan api yang menghanguskan korban. Setelah itu, Elia berdoa untuk hujan, dan hujan pun turun setelah pengamatan yang dilakukan oleh bujangnya.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Jumlah:
  • Nabi-nabi Baal: 450 orang.
  • Nabi-nabi Asyera: 400 orang (disebutkan dalam konteks yang sama).
  • Jumlah lembu jantan: Dua ekor, satu untuk Elia dan satu untuk nabi-nabi Baal.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang konteks, tokoh, dan peristiwa yang terjadi dalam 1 Raja-raja pasal 18, serta makna yang terkandung di dalamnya. Semoga ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Alkitab!

Dalam pasal ke-18 dari Kitab 1 Raja-raja, Elia menerima perintah dari TUHAN untuk menunjukkan dirinya kepada Ahab dan berjanji akan memberikan hujan kembali ke bumi. Pada saat itu, kelaparan yang parah melanda Samaria. Ahab memanggil Obaja, kepala istana, yang menyembunyikan seratus nabi TUHAN dan memberi mereka makan. Elia dan Obaja bertemu, dan Elia memerintahkan Obaja untuk memberitahu Ahab bahwa dia ada di sana. Setelah itu, Elia dan Ahab bertemu, dan Elia menantang para nabi Baal untuk mengadakan persembahan di Gunung Karmel. Elia membuktikan bahwa TUHAN adalah Allah yang hidup dengan mengirim api untuk membakar persembahan-Nya. Setelah itu, Elia memerintahkan agar para nabi Baal ditangkap dan dibunuh. Elia juga mempersembahkan doa kepada TUHAN agar hujan turun, dan hujan pun turun dengan lebat. Ahab pergi ke Yizreel dengan keretanya, sementara Elia berlari mendahului Ahab dan tiba di Yizreel.

Latar belakang dari pasal ke-18 dalam Kitab 1 Raja-raja adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan raja Ahab di Kerajaan Israel Utara. Ahab adalah salah satu raja yang paling jahat dalam sejarah Israel, karena ia memperkenalkan penyembahan berhala Baal dan memperbudak bangsa Israel dalam dosa. Pasal ini juga mencatat kehadiran nabi Elia, yang dipilih oleh Allah untuk menentang penyembahan berhala dan mengembalikan umat Israel kepada Allah.

Konteks Budaya:
Pada saat itu, penyembahan berhala Baal sangat populer di antara bangsa Kanaan. Baal adalah dewa hujan dan pertanian, dan banyak orang Israel terpengaruh oleh kebudayaan sekitar mereka dan mulai menyembah Baal. Elia berusaha untuk mengembalikan umat Israel kepada penyembahan yang benar, yaitu penyembahan kepada Allah.

Konteks Literatur:
Kitab 1 Raja-raja adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini mencatat sejarah pemerintahan raja-raja Israel dan Yehuda, serta peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah bangsa Israel.

Konteks Teologis:
Pasal ini menyoroti pertarungan antara penyembahan berhala dan penyembahan yang benar kepada Allah. Elia adalah nabi yang setia kepada Allah dan berjuang untuk memulihkan iman umat Israel. Pasal ini juga menunjukkan kuasa Allah dalam menghadapi dewa-dewa palsu dan mengungkapkan kebenaran tentang Allah yang hidup.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Elia telah memperingatkan Ahab tentang kelaparan yang akan datang sebagai hukuman atas penyembahan berhala. Elia kemudian pergi ke tempat persembunyian dan diberi makan oleh burung-burung yang diutus oleh Allah. Ayat-ayat sebelumnya juga mencatat pertemuan Elia dengan seorang janda di Zarefath yang memberinya makanan dan minuman, serta kebangkitan anak janda tersebut dari kematian oleh kuasa Allah.

Dengan latar belakang ini, kita dapat memahami bahwa pasal ke-18 dalam Kitab 1 Raja-raja berfokus pada pertarungan antara penyembahan berhala dan penyembahan yang benar kepada Allah, serta peran Elia sebagai nabi yang setia dalam memulihkan iman umat Israel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Raja-raja pasal 18:

1. Elia dipanggil oleh TUHAN untuk menunjukkan dirinya kepada Ahab dan membawa hujan ke atas bumi. (1 Raja-raja 18:1)
2. Obaja, kepala istana Ahab, menyembunyikan dan memberi makan seratus orang nabi TUHAN yang disembunyikan dari Izebel. (1 Raja-raja 18:3-4)
3. Ahab dan Obaja mencari rumput untuk memelihara kuda dan bagal mereka selama kelaparan yang berat terjadi di Samaria. (1 Raja-raja 18:5-6)
4. Elia bertemu dengan Obaja dan memerintahkannya untuk memberitahukan kepada Ahab bahwa Elia ada di sana. (1 Raja-raja 18:7-8)
5. Obaja takut memberitahu Ahab karena takut Ahab akan membunuhnya. (1 Raja-raja 18:9-14)
6. Elia menantang Ahab dan para nabi Baal untuk mengadakan persembahan di Gunung Karmel. (1 Raja-raja 18:17-19)
7. Elia membuktikan bahwa TUHAN adalah Allah yang hidup dengan mengadakan percobaan di antara persembahan yang dipersembahkan kepada TUHAN dan persembahan yang dipersembahkan kepada Baal. (1 Raja-raja 18:20-40)
8. Rakyat Israel menyatakan bahwa TUHAN adalah Allah yang sejati dan menangkap dan membunuh para nabi Baal. (1 Raja-raja 18:39-40)
9. Elia memberitahu Ahab bahwa hujan akan datang dan Ahab pergi ke Yizreel. (1 Raja-raja 18:41-46)

Sumber: Alkitab Terjemahan Baru

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Elia: Nabi yang menerima firman TUHAN untuk memperlihatkan dirinya kepada Ahab dan meminta hujan turun.
- Ahab: Raja Israel pada saat itu.
- Obaja: Kepala istana Ahab yang takut akan TUHAN dan menyembunyikan seratus orang nabi TUHAN dari penganiayaan Izebel.
- Izebel: Istri Ahab yang membunuh nabi-nabi TUHAN.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Samaria: Tempat di mana terjadi kelaparan yang sangat berat.
- Gunung Karmel: Tempat di mana Elia mengumpulkan rakyat Israel dan nabi-nabi Baal untuk mengadakan perjumpaan dan menguji kebenaran Allah yang sejati.
- Sungai Kison: Tempat di mana Elia membawa nabi-nabi Baal yang ditangkap dan menyembelih mereka.
- Yizreel: Tempat di mana Ahab pergi setelah hujan turun dan Elia berlari mendahului keretanya.

Kata kunci dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal 18 adalah sebagai berikut:

1. Elia: Nabi yang menerima firman TUHAN untuk memperlihatkan diri kepada Ahab dan menghadapi nabi-nabi Baal di Gunung Karmel.
2. Ahab: Raja Israel yang meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan mengikuti dewa-dewa Baal.
3. Obaja: Kepala istana Ahab yang menyembunyikan seratus orang nabi TUHAN dari penganiayaan Izebel.
4. Nabi-nabi Baal: Ke-450 nabi dewa Baal yang dipanggil oleh Ahab untuk menghadapi Elia di Gunung Karmel.
5. Gunung Karmel: Tempat di mana Elia dan nabi-nabi Baal mengadakan perjumpaan untuk membuktikan siapa yang benar-benar Allah.
6. Kurban bakaran: Kurban yang disiapkan oleh Elia dan nabi-nabi Baal untuk dipersembahkan kepada Allah.
7. Api TUHAN: Api yang turun dari langit dan melahap kurban bakaran yang dipersembahkan oleh Elia, menunjukkan bahwa TUHAN adalah Allah yang hidup.
8. Hujan: Setelah perjumpaan di Gunung Karmel, Elia memperoleh kuasa TUHAN dan memberitahu Ahab bahwa hujan akan turun setelah tiga tahun kelaparan.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Elia dan Obaja tentang keberanian dan ketakutan dalam menghadapi penganiayaan?
2. Bagaimana Elia menunjukkan keberanian dan keyakinan dalam menghadapi para nabi Baal?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya mematuhi perintah-perintah TUHAN dan tidak menyembah dewa-dewa lain?
4. Bagaimana reaksi rakyat Israel setelah melihat api TUHAN turun dan menghabiskan kurban bakaran di atas mazbah?
5. Apa pesan yang dapat kita ambil dari kisah hujan yang turun setelah Elia berdoa?

Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa Ahab dan Izebel sangat berusaha untuk memusnahkan nabi-nabi TUHAN?
2. Apa yang membuat Obaja takut ketika Elia memintanya untuk memberitahu Ahab bahwa Elia ada di sana?
3. Mengapa Elia meminta rakyat Israel untuk memilih antara TUHAN dan Baal? Apa yang ingin dia tunjukkan dengan tindakan ini?
4. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam kisah ini dalam kehidupan kita sehari-hari?
5. Apa yang dapat kita pelajari tentang kekuatan doa dan kepercayaan kepada TUHAN dari kisah ini?

Hal-hal menarik terkait Kitab "1 Raja-raja" pasal "18":
1. Pertarungan antara Elia dan para nabi Baal di Gunung Karmel adalah salah satu momen paling dramatis dalam Alkitab.
2. Elia membangun mazbah TUHAN dengan batu-batu sesuai dengan jumlah suku-suku keturunan Yakub, menunjukkan pentingnya kesatuan dan identitas bangsa Israel.
3. Elia meminta rakyat Israel untuk memilih antara TUHAN dan Baal, menyoroti pentingnya setia kepada Allah yang benar dan menolak penyembahan berhala.
4. Api TUHAN yang turun dan menghabiskan kurban bakaran menunjukkan kuasa dan kehadiran Allah yang nyata.
5. Kisah ini menunjukkan keberanian dan keteguhan iman Elia dalam menghadapi penganiayaan dan mengajarkan kita tentang pentingnya berdiri teguh dalam iman kita kepada TUHAN.

Dari pasal 18 Kitab 1 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Keberanian untuk menghadapi tantangan: Elia memiliki keberanian untuk menghadapi raja Ahab dan para nabi Baal, meskipun dia sendirian. Kita juga perlu memiliki keberanian untuk menghadapi tantangan dalam hidup kita, dengan keyakinan bahwa Tuhan akan menyertai kita.

2. Kesetiaan kepada Tuhan: Elia tetap setia kepada Tuhan dan menentang penyembahan berhala. Kita juga harus tetap setia kepada Tuhan dan menjauhi segala bentuk penyembahan berhala dalam hidup kita.

3. Kekuatan doa: Elia berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan, dan Tuhan menjawab doanya dengan mengirimkan api dari langit. Kita juga perlu memiliki kekuatan doa yang sama, yakin bahwa Tuhan akan mendengar dan menjawab doa kita.

4. Pengakuan dan pertobatan: Setelah melihat mujizat Tuhan, rakyat Israel mengakui bahwa Tuhan adalah Allah yang sejati. Kita juga perlu mengakui dosa-dosa kita dan bertobat, serta mengakui bahwa Tuhan adalah Allah yang sejati dalam hidup kita.

Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

1. Berdoa untuk keberanian: Memohon kepada Tuhan agar diberikan keberanian untuk menghadapi tantangan dalam hidup kita.

2. Berdoa untuk kesetiaan: Memohon kepada Tuhan agar kita tetap setia kepada-Nya dan menjauhi segala bentuk penyembahan berhala.

3. Berdoa untuk kekuatan doa: Memohon kepada Tuhan agar diberikan kekuatan dalam berdoa, yakin bahwa Tuhan akan mendengar dan menjawab doa kita.

4. Berdoa untuk pengakuan dan pertobatan: Memohon kepada Tuhan agar kita dapat mengakui dosa-dosa kita, bertobat, dan mengakui bahwa Tuhan adalah Allah yang sejati dalam hidup kita.

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan pelajaran berharga dari pasal ini dalam hidup kita sehari-hari.

Analisis 5W+1H 1 Raja-raja 18

Who (Siapa):

• Elia: Nabi Allah yang sebelumnya mengumumkan kekeringan atas Israel karena dosa-dosa mereka.
• Ahab: Raja Israel yang jahat dan menyembah Baal.
• TUHAN: Allah Israel yang berdaulat dan berkuasa atas alam.

What (Apa):

• Firman TUHAN datang kepada Elia setelah 3 tahun kekeringan.
• TUHAN memerintahkan Elia untuk menemui Ahab.
• TUHAN berjanji akan menurunkan hujan kembali ke bumi.

When (Kapan):

• Setelah 3 tahun kekeringan di Israel.

Where (Di mana):

• Tidak disebutkan secara spesifik, tetapi kemungkinan di tempat persembunyian Elia.

Why (Mengapa):

• TUHAN ingin mengakhiri masa kekeringan yang merupakan hukuman atas dosa-dosa Israel.
• TUHAN ingin menunjukkan kuasa-Nya atas Baal melalui Elia.
• TUHAN ingin membawa Israel kembali kepada-Nya.

How (Bagaimana):

• Elia harus pergi menemui Ahab dan menyampaikan pesan TUHAN.
• Pertemuan ini akan menjadi titik balik dalam konflik antara TUHAN dan Baal, yang akan memuncak pada konfrontasi di Gunung Karmel (1 Raja-raja 18:17-40).

Kesimpulan:

Pasal 18 dari 1 Raja-raja menandai titik balik penting dalam kisah Elia dan konflik antara TUHAN dan Baal. TUHAN, melalui Elia, akan menunjukkan kuasa dan kedaulatan-Nya atas Israel dan mengakhiri masa kekeringan sebagai tanda pengampunan dan pemulihan.