Pasal 17 dari Kitab 2 Raja-raja menceritakan tentang pemerintahan Hosea, raja terakhir Israel, yang melakukan kejahatan di mata Tuhan dan akhirnya ditangkap oleh raja Asyur, Salmaneser. Setelah Hosea menolak membayar upeti dan bersekutu dengan Mesir, Asyur mengepung dan merebut Samaria, mengakibatkan pembuangan orang Israel ke Asyur. Hal ini terjadi karena orang Israel telah berulang kali melanggar perintah Tuhan, menyembah berhala, dan mengikuti adat bangsa-bangsa lain, meskipun Tuhan telah memperingatkan mereka melalui para nabi.

Setelah pembuangan, raja Asyur mengangkut bangsa-bangsa lain ke Samaria untuk menggantikan orang Israel. Meskipun mereka diajarkan cara beribadah kepada Tuhan, mereka tetap mencampurkan ibadah kepada Tuhan dengan penyembahan kepada dewa-dewa mereka sendiri. Akibatnya, mereka tidak mengikuti ketetapan dan hukum Tuhan, dan terus melakukan praktik-praktik yang sama seperti nenek moyang mereka, sehingga keadaan spiritual mereka tetap tidak berubah hingga saat ini.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Pasal 17 Kitab 2 Raja-raja dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Pasal 17 Kitab 2 Raja-raja

1. Konteks Historis:

   • Pasal 17 mencatat peristiwa penting dalam sejarah Israel, yaitu penaklukan Kerajaan Israel oleh Asyur pada tahun 722 SM. Ini adalah saat di mana kerajaan utara Israel jatuh ke tangan bangsa Asyur, yang merupakan kekuatan besar pada waktu itu.
   • Raja terakhir Israel, Hoshea, berusaha untuk memberontak melawan Asyur, tetapi akhirnya ditangkap dan kerajaan Israel dihancurkan.

2. Konteks Budaya:

   • Pada masa itu, praktik penyembahan berhala sangat umum di Israel, dengan banyak orang yang menyembah dewa-dewa asing. Ini merupakan pelanggaran terhadap perintah Tuhan yang jelas dalam hukum Taurat.
   • Asyur dikenal dengan kebijakan pemindahan penduduk, di mana mereka mengusir penduduk asli dan menggantinya dengan orang-orang dari bangsa lain, yang menyebabkan pencampuran budaya dan agama.

3. Konteks Literatur:

   • Kitab 2 Raja-raja ditulis untuk mencatat sejarah raja-raja Israel dan Yehuda, serta untuk menunjukkan konsekuensi dari ketidaktaatan terhadap Tuhan. Penulis kitab ini, yang tradisionalnya dianggap sebagai nabi Yeremia, ingin menekankan pentingnya kesetiaan kepada Tuhan.
   • Pasal ini juga berfungsi sebagai penjelasan tentang mengapa Israel dihukum, dengan menyoroti dosa-dosa mereka.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi dalam pasal ini menekankan keadilan Tuhan. Tuhan menghukum Israel karena penyembahan berhala dan pelanggaran perjanjian-Nya. Ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak membiarkan dosa tanpa konsekuensi.
   • Ada juga tema pemulihan, di mana meskipun Israel dihukum, ada harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi umat-Nya.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Pasal 17, dalam Pasal 16, kita melihat pemerintahan Raja Ahaz di Yehuda, yang juga terlibat dalam praktik penyembahan berhala dan aliansi dengan bangsa asing. Ahaz mengadopsi banyak praktik pagan, yang memperburuk keadaan spiritual di Yehuda. Ini menjadi latar belakang yang penting untuk memahami mengapa Tuhan akhirnya memutuskan untuk menghukum Israel.

Dengan demikian, Pasal 17 menggambarkan konsekuensi dari ketidaktaatan dan menjadi pengingat bagi pembaca tentang pentingnya kesetiaan kepada Tuhan dalam konteks sejarah dan teologi Israel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab "2 Raja-raja" pasal "17":

• Pemerintahan Hosea
  Hosea bin Ela menjadi raja Israel dan memerintah selama sembilan tahun, tetapi ia melakukan kejahatan di mata Tuhan. (2 Raja-raja 17:1-2)

• Penaklukan oleh Raja Asyur
  Hosea takluk kepada Raja Asyur, Salmaneser, tetapi kemudian berusaha untuk membebaskan diri dengan mengirim utusan kepada raja Mesir. (2 Raja-raja 17:3-4)

• Pembuangan Israel
  Raja Asyur merebut Samaria dan mengangkut orang Israel ke dalam pembuangan, yang merupakan akibat dari dosa mereka terhadap Tuhan. (2 Raja-raja 17:5-6)

• Penyembahan Berhala
  Orang Israel menyembah allah lain dan mengikuti adat istiadat bangsa-bangsa di sekeliling mereka, yang menyebabkan Tuhan marah. (2 Raja-raja 17:7-12)

• Peringatan dari Para Nabi
  Tuhan mengirimkan nabi-nabi untuk memperingatkan Israel agar kembali kepada-Nya, tetapi mereka menolak untuk mendengarkan. (2 Raja-raja 17:13-14)

• Penyimpangan dari Perintah Tuhan
  Israel menolak perintah dan perjanjian Tuhan, serta mengikuti dewa-dewa kesia-siaan, yang mengakibatkan mereka dijauhkan dari hadapan Tuhan. (2 Raja-raja 17:15-18)

• Penyebab Pembuangan
  Pembuangan Israel terjadi sebagai konsekuensi dari dosa yang dilakukan oleh Yerobeam dan ketidaktaatan bangsa Israel. (2 Raja-raja 17:19-23)

• Penggantian Penduduk Samaria
  Setelah pembuangan, Raja Asyur mengangkut bangsa-bangsa lain untuk menggantikan orang Israel di Samaria, yang menyebabkan campuran budaya dan agama. (2 Raja-raja 17:24-26)

• Kekacauan Ibadah
  Penduduk baru di Samaria beribadah kepada Tuhan tetapi juga menyembah allah-allah mereka sendiri, menciptakan praktik ibadah yang bercampur. (2 Raja-raja 17:27-33)

• Pelanggaran Terhadap Perjanjian Tuhan
  Meskipun mereka beribadah kepada Tuhan, mereka tetap melanggar perjanjian-Nya dan mengikuti adat nenek moyang mereka. (2 Raja-raja 17:34-41)

Topik-topik ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu ketidaktaatan Israel, konsekuensi dari penyembahan berhala, dan penghakiman Tuhan terhadap umat-Nya.

Nama Orang

• Ahas: Raja Yehuda pada waktu itu.
• Hosea bin Ela: Raja Israel yang memerintah di Samaria.
• Salmaneser: Raja Asyur yang menyerang Hosea.
• So: Raja Mesir yang dihubungi oleh Hosea.
• Yerobeam bin Nebat: Raja yang diangkat setelah pemisahan Israel dari keluarga Daud.

Nama Lokasi

• Samaria: Ibu kota kerajaan Israel yang dikepung oleh raja Asyur.
• Asyur: Kerajaan yang menaklukkan Israel dan tempat pembuangan orang Israel.
• Halah: Salah satu lokasi tempat orang Israel dibawa ke pembuangan.
• Sungai Habor: Sungai di negeri Gozan, tempat orang Israel dibawa.
• Gozan: Wilayah tempat orang Israel dibawa ke pembuangan.
• Madai: Kota-kota tempat orang Israel dibawa ke pembuangan.
• Betel: Tempat di mana seorang imam mengajarkan hukum beribadah kepada Allah.
• Babel: Salah satu lokasi dari mana orang-orang diangkut ke Samaria.
• Kuta: Salah satu lokasi dari mana orang-orang diangkut ke Samaria.
• Awa: Salah satu lokasi dari mana orang-orang diangkut ke Samaria.
• Hamat: Salah satu lokasi dari mana orang-orang diangkut ke Samaria.
• Sefarwaim: Salah satu lokasi dari mana orang-orang diangkut ke Samaria.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "2 Raja-raja" pasal "17":

1. Hosea

   • Raja terakhir Israel yang memerintah di Samaria dan melakukan kejahatan di mata Tuhan.

2. Salmaneser

   • Raja Asyur yang menyerang dan menaklukkan Samaria, mengangkut orang Israel ke dalam pembuangan.

3. Penyembahan Berhala

   • Praktik yang dilakukan oleh orang Israel, termasuk penyembahan kepada dewa-dewa asing dan pengorbanan anak.

4. Peringatan Tuhan

   • Tuhan mengirim nabi-nabi untuk memperingatkan Israel agar kembali kepada-Nya, tetapi mereka tidak mendengarkan.

5. Pembuangan

   • Proses di mana orang Israel diangkut ke Asyur sebagai hukuman atas dosa-dosa mereka.

6. Perjanjian

   • Kesepakatan yang dibuat Tuhan dengan nenek moyang Israel, yang dilanggar oleh mereka.

7. Adat Istiadat

   • Kebiasaan bangsa-bangsa lain yang diikuti oleh Israel, meskipun Tuhan melarangnya.

8. Imam

   • Seorang imam yang diangkut dari Samaria untuk mengajarkan hukum Tuhan kepada bangsa-bangsa yang baru menetap di sana.

9. Singa

   • Simbol hukuman Tuhan yang mengancam bangsa-bangsa yang tidak mengenal hukum beribadah kepada-Nya.

10. Kekerasan Hati

    • Sikap orang Israel yang menolak untuk mendengarkan peringatan Tuhan dan tetap berpegang pada dosa mereka.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu penolakan Israel terhadap Tuhan, konsekuensi dari penyembahan berhala, dan pembuangan sebagai hukuman.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab 2 Raja-raja pasal 17:

Pertanyaan Refleksi

1. Penyembahan Berhala: Mengapa penyembahan berhala menjadi begitu menarik bagi orang Israel, meskipun mereka telah menerima peringatan dari Tuhan? Apa yang bisa kita pelajari dari sikap mereka terhadap Tuhan dan berhala?

2. Peringatan Tuhan: Dalam pasal ini, Tuhan mengirimkan nabi-nabi untuk memperingatkan umat-Nya. Bagaimana kita dapat mengenali dan merespons peringatan Tuhan dalam hidup kita saat ini?

3. Dampak Dosa: Apa yang Anda pikirkan tentang konsekuensi dari dosa yang dilakukan oleh bangsa Israel? Bagaimana hal ini relevan dengan kehidupan kita saat ini?

4. Identitas dan Budaya: Bagaimana pengaruh budaya sekitar dapat mempengaruhi iman dan praktik keagamaan kita? Apa yang bisa kita lakukan untuk tetap setia kepada Tuhan di tengah pengaruh budaya yang berbeda?

5. Pentingnya Ibadah yang Benar: Dalam konteks pasal ini, bagaimana kita dapat memastikan bahwa ibadah kita kepada Tuhan adalah sesuai dengan kehendak-Nya dan bukan hanya mengikuti tradisi atau kebiasaan?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Yehuda: Mengapa Yehuda juga tidak berpegang pada perintah Tuhan, meskipun mereka memiliki warisan yang lebih kuat dari Daud? Apa yang bisa kita pelajari tentang pengaruh lingkungan dan kepemimpinan dalam iman?

2. Pembuangan ke Asyur: Apa makna dari pembuangan orang Israel ke Asyur dalam konteks rencana keselamatan Tuhan? Bagaimana hal ini menunjukkan sifat Tuhan yang adil dan penuh kasih?

3. Imam yang Dikirim: Apa yang bisa kita pelajari dari tindakan raja Asyur yang mengirimkan seorang imam untuk mengajarkan hukum Tuhan kepada bangsa-bangsa yang baru menetap di Samaria? Bagaimana hal ini mencerminkan pentingnya pengajaran dan pemahaman tentang Tuhan?

4. Kepatuhan dan Ketidakpatuhan: Dalam konteks pasal ini, bagaimana kita dapat membedakan antara kepatuhan yang tulus kepada Tuhan dan kepatuhan yang hanya mengikuti tradisi atau kebiasaan?

5. Relevansi untuk Gereja Saat Ini: Apa yang bisa gereja kita pelajari dari pengalaman bangsa Israel dalam pasal ini? Bagaimana kita dapat menghindari kesalahan yang sama dalam konteks modern?

Hal-Hal Menarik

• Sejarah Pembuangan: Pasal ini mencatat peristiwa penting dalam sejarah Israel, yaitu pembuangan ke Asyur. Ini adalah titik balik yang signifikan dalam sejarah bangsa Israel.

• Perbandingan dengan Bangsa Lain: Terdapat penekanan pada bagaimana bangsa-bangsa lain beribadah kepada dewa-dewa mereka, yang menunjukkan bahwa meskipun mereka mengenal Tuhan, mereka tetap terpengaruh oleh praktik-praktik pagan.

• Pentingnya Iman yang Murni: Pasal ini menekankan pentingnya memiliki iman yang murni dan tidak tercemar oleh praktik-praktik yang tidak sesuai dengan ajaran Tuhan.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan isi dari Kitab 2 Raja-raja pasal 17!

Pasal 17 dari Kitab 2 Raja-raja memberikan banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan:

Pelajaran yang Dapat Dipelajari

1. Pentingnya Kesetiaan kepada Tuhan:

   • Hosea, raja Israel, tidak setia kepada Tuhan dan berusaha mencari bantuan dari Mesir. Ini mengingatkan kita untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal, bukan mencari solusi dari sumber-sumber yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya.

2. Dampak Dosa:

   • Dosa yang dilakukan oleh bangsa Israel menyebabkan mereka diasingkan dan dihukum. Ini menunjukkan bahwa dosa memiliki konsekuensi serius, baik secara pribadi maupun kolektif. Kita perlu menjaga diri dari dosa dan berusaha hidup sesuai dengan ajaran Tuhan.

3. Peringatan dan Kesempatan untuk Bertobat:

   • Tuhan mengirimkan nabi-nabi untuk memperingatkan bangsa Israel agar mereka bertobat. Ini mengajarkan kita bahwa Tuhan selalu memberikan kesempatan untuk kembali kepada-Nya, dan kita harus peka terhadap suara-Nya.

4. Pengaruh Budaya dan Tradisi:

   • Meskipun orang-orang yang diangkut ke Samaria berusaha beribadah kepada Tuhan, mereka tetap terpengaruh oleh kebiasaan dan tradisi bangsa lain. Ini mengingatkan kita untuk tidak membiarkan budaya atau tradisi duniawi mempengaruhi iman kita.

5. Pentingnya Mengajarkan Iman:

   • Imam yang diutus untuk mengajarkan hukum Tuhan kepada bangsa-bangsa yang baru datang ke Samaria menunjukkan pentingnya pendidikan iman. Kita juga harus berusaha untuk mengajarkan iman kita kepada generasi berikutnya.

Doa Terkait Pasal 2 Raja-raja 17

1. Doa untuk Kesetiaan: "Tuhan yang Maha Kuasa, ajar kami untuk selalu setia kepada-Mu. Jauhkan kami dari godaan untuk mencari solusi di luar kehendak-Mu. Biarlah kami selalu mengandalkan-Mu dalam setiap aspek kehidupan kami. Amin."

2. Doa untuk Pertobatan: "Ya Tuhan, kami datang kepada-Mu dengan hati yang hancur. Ampuni kami atas dosa-dosa kami dan berikan kami kekuatan untuk bertobat. Bantu kami untuk mendengarkan peringatan-Mu dan kembali kepada jalan-Mu. Amin."

3. Doa untuk Perlindungan dari Pengaruh Negatif: "Tuhan, lindungi kami dari pengaruh budaya dan tradisi yang tidak sesuai dengan firman-Mu. Berikan kami kebijaksanaan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, dan kuatkan iman kami agar tidak tergoyahkan. Amin."

4. Doa untuk Pendidikan Iman: "Tuhan, kami berdoa agar Engkau memberi kami kesempatan dan keberanian untuk mengajarkan iman kepada anak-anak dan generasi mendatang. Biarlah kami menjadi teladan yang baik dan menyampaikan kebenaran-Mu dengan penuh kasih. Amin."

5. Doa untuk Mengandalkan Tuhan: "Ya Tuhan, kami bersyukur atas kasih dan bimbingan-Mu. Ajar kami untuk selalu mengandalkan-Mu dalam setiap keputusan yang kami buat. Biarlah kami tidak melupakan perjanjian-Mu dan selalu berbakti kepada-Mu. Amin."

Semoga pelajaran dan doa-doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan hubungan Anda dengan Tuhan.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "2 Raja-raja" pasal 17:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang pemerintahan Hosea, raja Israel, yang melakukan kejahatan di mata Tuhan. Ia ditangkap oleh raja Asyur, Salmaneser, dan orang Israel diangkut ke dalam pembuangan ke Asyur. Pasal ini juga menjelaskan penyembahan berhala yang dilakukan oleh orang Israel dan peringatan Tuhan melalui para nabi.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Hosea bin Ela: Raja Israel yang memerintah selama sembilan tahun.
  • Salmaneser: Raja Asyur yang menyerang dan menangkap Hosea.
  • Tuhan: Yang memberikan peringatan kepada Israel melalui nabi-nabi-Nya.
  • Orang Israel: Yang menyimpang dari perintah Tuhan dan menyembah berhala.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Samaria: Ibu kota kerajaan Israel yang dikepung oleh raja Asyur.
  • Asyur: Tempat pembuangan orang Israel setelah ditangkap.
  • Betel: Tempat di mana seorang imam dari Israel mengajarkan hukum beribadah kepada Tuhan kepada bangsa-bangsa yang diangkut.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Tahun kedua belas pemerintahan Ahas, raja Yehuda, ketika Hosea menjadi raja.
  • Penangkapan Hosea terjadi setelah ia tidak lagi membayar upeti kepada raja Asyur.
  • Pembuangan orang Israel ke Asyur terjadi pada tahun kesembilan pemerintahan Hosea.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • Orang Israel berdosa kepada Tuhan dengan menyembah allah lain dan mengikuti adat istiadat bangsa-bangsa di sekeliling mereka.
  • Tuhan memperingatkan mereka melalui nabi-nabi, tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tetap melakukan kejahatan.
  • Sebagai akibat dari ketidaktaatan mereka, Tuhan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Hosea awalnya menakluk kepada raja Asyur dan membayar upeti, tetapi kemudian bersekongkol dengan Mesir.
  • Raja Asyur menyerang dan mengepung Samaria selama tiga tahun sebelum merebutnya.
  • Orang Israel diangkut ke dalam pembuangan, dan bangsa-bangsa lain diangkut ke Samaria untuk menggantikan mereka.
  • Mereka beribadah kepada Tuhan tetapi juga menyembah allah-allah lain sesuai dengan adat istiadat mereka.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Dampak:
  • Banyak orang Israel diangkut ke dalam pembuangan, dan hanya suku Yehuda yang tersisa.
  • Penyembahan berhala dan ketidaktaatan yang meluas di antara orang Israel menyebabkan murka Tuhan dan pengusiran mereka dari tanah yang dijanjikan.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi dan konteks dari 2 Raja-raja pasal 17, serta pelajaran yang dapat diambil dari kisah tersebut.

Pada pasal 17 dari Kitab 2 Raja-raja, diceritakan bahwa Hosea menjadi raja Israel setelah Ahas, raja Yehuda. Dia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, tetapi tidak sejahat raja-raja Israel sebelumnya. Raja Asyur, Salmaneser, menyerang Israel dan menawan Hosea karena Hosea tidak lagi mempersembahkan upeti kepadanya. Raja Asyur mengepung Samaria selama tiga tahun dan akhirnya merebutnya. Orang-orang Israel dibuang ke Asyur dan ditempatkan di kota-kota orang Madai. Hal ini terjadi karena orang Israel berdosa kepada TUHAN dan beribadah kepada berhala-berhala. TUHAN memperingatkan mereka melalui para nabi-Nya, tetapi mereka tidak mendengarkan. TUHAN sangat murka kepada bangsa Israel dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya.

Kitab 2 Raja-raja adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan sejarah Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda setelah pemisahan kerajaan Israel menjadi dua pada masa pemerintahan Raja Salomo. Pasal 17 dari Kitab 2 Raja-raja berbicara tentang pemerintahan Raja Ahab di Kerajaan Israel Utara.

Latar belakang historis pasal ini adalah pada masa pemerintahan Raja Ahab, yang merupakan salah satu raja yang paling jahat dalam sejarah Israel. Ia memperkenalkan penyembahan berhala Baal dan memperbolehkan ibadah kepada dewa-dewa lain di Israel. Hal ini menyebabkan kemurkaan Allah dan Nabi Elia diutus untuk menentangnya.

Dalam konteks budaya, pada masa itu penyembahan berhala dan praktik-praktik pagan sangat umum di antara bangsa-bangsa di sekitar Israel. Raja Ahab dan istrinya, Izebel, juga memperkenalkan pengaruh budaya pagan ini ke dalam kerajaan mereka.

Secara literatur, pasal-pasal sebelumnya dalam Kitab 2 Raja-raja telah menceritakan tentang pemerintahan Raja Ahab dan konfliknya dengan Nabi Elia. Pasal 16 menggambarkan kejahatan Raja Ahab dan Izebel, termasuk pembunuhan dan penyembahan berhala. Pasal 17 kemudian melanjutkan cerita ini dengan menceritakan tentang pertemuan antara Nabi Elia dengan seorang janda di Zarfath.

Secara teologis, pasal ini menunjukkan konflik antara penyembahan yang benar kepada Allah dan penyembahan berhala. Allah mengutus Nabi Elia untuk menegur dan menentang penyembahan berhala yang dilakukan oleh Raja Ahab dan bangsa Israel. Pasal ini juga menunjukkan bahwa Allah tetap setia kepada umat-Nya dan memberikan berkat kepada mereka yang taat kepada-Nya.

Dengan demikian, pasal 17 dari Kitab 2 Raja-raja menggambarkan situasi yang penuh dengan konflik antara penyembahan yang benar dan penyembahan berhala, serta menunjukkan tindakan Allah dalam menghukum dan memberkati umat-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Raja-raja pasal 17:

1. Pemerintahan Hosea atas Israel (2 Raja-raja 17:1)
2. Persekongkolan Hosea dengan Mesir dan penyerangan Asyur (2 Raja-raja 17:4-6)
3. Dosa dan penyembahan berhala oleh bangsa Israel (2 Raja-raja 17:7-12)
4. Peringatan dan perintah TUHAN kepada Israel melalui para nabi (2 Raja-raja 17:13-14)
5. Penolakan dan ketidaktaatan bangsa Israel terhadap perintah TUHAN (2 Raja-raja 17:15-17)
6. Penghukuman TUHAN terhadap bangsa Israel (2 Raja-raja 17:18-23)
7. Pemukiman bangsa-bangsa asing di Samaria (2 Raja-raja 17:24)
8. Ketidaktaatan dan penyembahan berhala oleh bangsa-bangsa asing (2 Raja-raja 17:25-33)
9. Perintah TUHAN untuk beribadah hanya kepada-Nya (2 Raja-raja 17:34-39)
10. Ketidaktaatan bangsa-bangsa asing terhadap perintah TUHAN (2 Raja-raja 17:40-41)

Sumber: Alkitab Terjemahan Baru

Orang-orang:
- Ahas: Raja Yehuda pada tahun kedua belas pemerintahannya.
- Hosea: Anak Ela, menjadi raja atas Israel di Samaria selama sembilan tahun.
- Salmaneser: Raja Asyur yang menyerang Hosea dan menaklukkan Samaria.
- So: Raja Mesir yang menerima utusan dari Hosea.
- Firaun: Raja Mesir yang memerintah saat orang Israel keluar dari tanah Mesir.

Lokasi:
- Samaria: Tempat Hosea menjadi raja dan tempat yang diserang oleh raja Asyur.
- Asyur: Tempat di mana orang-orang Israel dibuang setelah ditaklukkan oleh raja Asyur.
- Halah, Habor, dan kota-kota orang Madai: Tempat di mana orang-orang Israel ditempatkan setelah dibuang ke Asyur.
- Mesir: Tempat di mana Hosea mengirim utusan kepada raja So.
- Menara-menara penjagaan: Tempat di mana orang Israel mendirikan bukit-bukit pengurbanan.
- Babel, Kuta, Awa, Hamat, dan Sefarwaim: Tempat di mana orang-orang yang diangkut dari Asyur tinggal di kota-kota Samaria.
- Betel: Tempat tinggal salah seorang imam yang diangkut dari Samaria.

Kata kunci dalam Kitab "2 Raja-raja" pasal 17 adalah:

1. Hosea: Raja Israel yang melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.
2. Salmaneser: Raja Asyur yang menyerang dan menaklukkan Samaria.
3. Persekongkolan: Hosea mengirim utusan kepada raja Mesir dan tidak lagi mempersembahkan upeti kepada raja Asyur.
4. Pembuangan: Orang-orang Israel diangkut ke Asyur dan ditempatkan di kota-kota orang Madai.
5. Berhala: Orang Israel beribadah kepada berhala-berhala dan melakukan hal-hal yang jahat di mata TUHAN.
6. Peringatan: TUHAN memperingatkan orang Israel melalui para nabi untuk berbalik dari jalan-jalan jahat.
7. Yerobeam: Raja Israel yang menyimpang dari TUHAN dan mengakibatkan bangsa Israel melakukan dosa yang besar.
8. Perampok: TUHAN menyerahkan bangsa Israel ke tangan perampok dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya.
9. Imam: Raja Asyur mengutus seorang imam untuk mengajarkan hukum Allah kepada bangsa-bangsa yang diangkut ke pembuangan di Samaria.
10. Ilah-ilah: Bangsa-bangsa yang diangkut ke Samaria membuat ilah-ilah mereka sendiri dan beribadah kepada mereka.
11. Ketetapan-ketetapan: Orang Israel tidak berpegang kepada perintah TUHAN dan hidup mengikuti adat bangsa-bangsa di sekeliling mereka.
12. Perjanjian: TUHAN telah mengadakan perjanjian dengan orang Israel, tetapi mereka melupakan dan tidak mematuhi perjanjian tersebut.
13. Takut akan TUHAN: Bangsa-bangsa yang diangkut ke Samaria takut akan TUHAN dan tetap beribadah kepada ilah-ilah mereka.
14. Musuh: Jika orang Israel berbaktilah kepada TUHAN, Dia akan melepaskan mereka dari tangan musuh-musuh mereka.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Hosea dan pemerintahannya sebagai raja Israel?
2. Mengapa raja Asyur menyerang dan menaklukkan Samaria? Apa yang dapat kita pelajari dari hal ini?
3. Mengapa TUHAN murka kepada bangsa Israel dan menghukum mereka dengan pembuangan ke Asyur?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari kesetiaan TUHAN dalam mengutus nabi-nabi-Nya untuk memperingatkan bangsa Israel?
5. Mengapa bangsa Israel tetap hidup dalam dosa dan tidak mau bertobat meskipun telah diberi peringatan?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat menghindari jatuh ke dalam dosa dan mengikuti adat istiadat yang tidak benar seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari peran imam yang diutus oleh raja Asyur untuk mengajarkan hukum Allah kepada bangsa-bangsa yang tinggal di Samaria?
3. Bagaimana kita dapat mempertahankan kesetiaan kita kepada TUHAN dan tidak terpengaruh oleh adat istiadat atau kebiasaan yang tidak benar?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari perjanjian yang TUHAN adakan dengan bangsa Israel dan bagaimana hal itu relevan bagi kita sebagai orang percaya saat ini?
5. Bagaimana kita dapat menghindari mengulangi kesalahan bangsa Israel dan tetap setia kepada TUHAN dalam hidup kita sehari-hari?

Hal menarik terkait Kitab "2 Raja-raja" pasal "17":
1. Pasal ini menggambarkan kejatuhan dan pembuangan bangsa Israel ke Asyur sebagai akibat dari dosa dan penyembahan berhala mereka.
2. Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya taat kepada perintah-perintah TUHAN dan menjauhi dosa.
3. Pasal ini juga menyoroti peran nabi-nabi dalam memperingatkan bangsa Israel dan pentingnya mendengarkan dan bertobat dari dosa.
4. Kisah ini mengajarkan tentang konsekuensi yang akan terjadi ketika kita hidup dalam ketidaktaatan dan mengikuti adat istiadat yang tidak benar.
5. Pasal ini juga menunjukkan kasih dan kesetiaan TUHAN yang tetap mengingatkan dan memberi kesempatan kepada bangsa Israel untuk bertobat meskipun mereka terus melakukan dosa.

Dari pasal 17 Kitab 2 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya setia kepada TUHAN: Pasal ini menggambarkan bagaimana bangsa Israel dan Yehuda meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan berbalik kepada berhala-berhala dan adat istiadat bangsa-bangsa di sekitar mereka. Kita perlu mengingat betapa pentingnya setia kepada TUHAN dan hidup sesuai dengan firman-Nya.

2. Bahaya dosa dan murka TUHAN: Bangsa Israel dan Yehuda mengalami murka TUHAN karena mereka melakukan dosa dan meninggalkan perintah-perintah-Nya. Kita harus berhati-hati agar tidak jatuh dalam dosa dan menghindari murka TUHAN.

3. Pentingnya mengajarkan hukum Allah: Raja Asyur memerintahkan agar seorang imam diajak dari Samaria untuk mengajarkan hukum Allah kepada bangsa-bangsa yang tinggal di Samaria. Kita juga perlu mengajarkan hukum Allah kepada orang lain dan hidup sebagai teladan yang baik.

4. Pentingnya takut akan TUHAN: Meskipun bangsa-bangsa yang tinggal di Samaria takut akan TUHAN, mereka masih tetap melakukan adat istiadat mereka yang salah. Kita perlu memiliki takut akan TUHAN yang benar dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Doa terkait pasal ini:

Ya Tuhan, kami bersyukur atas firman-Mu yang terdapat dalam Kitab 2 Raja-raja pasal 17. Kami memohon agar Engkau memberikan kami kekuatan dan kebijaksanaan untuk hidup setia kepada-Mu. Jauhkanlah kami dari dosa dan murka-Mu. Bantu kami untuk mengajarkan hukum-Mu kepada orang lain dan hidup sebagai teladan yang baik. Berikanlah kami takut akan-Mu yang benar dan kuatkanlah iman kami agar kami tetap setia kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, amin.

Analisis 2 Raja-raja 17 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan kejatuhan Kerajaan Israel (Utara) dan alasan di baliknya.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah:

• Hosea: Raja terakhir Israel.
• Shalmaneser V: Raja Asyur yang menaklukkan Israel.
• Sargon II: Raja Asyur yang menggantikan Shalmaneser V dan mengasingkan bangsa Israel.
• Bangsa Israel: Umat Allah yang jatuh dalam dosa penyembahan berhala.

When (Kapan): Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-12 pemerintahan Ahas, raja Yehuda, dan berlangsung selama 9 tahun masa pemerintahan Hosea di Israel.

Where (Dimana): Lokasi utama dalam pasal ini adalah Samaria, ibukota Kerajaan Israel.

Why (Mengapa): Kejatuhan Israel terjadi karena:

• Penyembahan berhala: Bangsa Israel terus menerus meninggalkan Allah dan menyembah berhala, melanggar perjanjian mereka dengan Tuhan.
• Ketidaktaatan: Mereka mengabaikan peringatan para nabi dan terus melakukan kejahatan di mata Tuhan.
• Keangkuhan: Mereka menolak untuk bertobat dan kembali kepada Allah.

How (Bagaimana):

• Shalmaneser V, raja Asyur, mengepung Samaria selama tiga tahun.
• Setelah Samaria jatuh, Sargon II menggantikan Shalmaneser V dan mengasingkan bangsa Israel ke berbagai wilayah di Asyur.
• Sargon II kemudian membawa orang-orang dari bangsa-bangsa lain untuk tinggal di Samaria, yang kemudian bercampur dengan sisa bangsa Israel dan menciptakan agama sinkretis.

Kesimpulan:

2 Raja-raja 17 merupakan kisah tragis tentang akibat dari ketidaktaatan dan penyembahan berhala. Kejatuhan Israel menjadi peringatan bagi kita untuk tetap setia kepada Allah dan menjauhi segala bentuk penyembahan berhala.