Statistik	50 pasal, 1533 ayat, 38.267 kata
Penulis	Musa
Tema	Permulaan; Kegagalan manusia menemukan keselamatan dari Tuhan.
Waktu	+ 1445 -- 1405 SM
Tempat	Bumi, Eden, Ararat, Babel; Ur, Haran Mesopotamia, Kanaan, Mesir
Kata Kunci	Permulaan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah keturunan dari *sang wanita

Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya, _bereshith_ ("pada mulanya"). Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan."

Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima kitab PL pertama) dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal 4:4; Mr 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula para penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan bahwa Musa menjadi penulis/penyusun Kejadian. Karena seluruh sejarah dalam Kejadian terjadi sebelum kehidupan Musa, peranannya dalam menulis Kejadian adalah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus, semua catatan lisan dan tulisan yang ada sejak Adam hingga wafatnya Yusuf yang sekarang menjadi isi Kejadian. Yang mungkin merupakan petunjuk dipakainya catatan-catatan sejarah oleh Musa ketika menulis Kejadian ialah bahwa terdapat 11 kali pemakaian "Demikianlah riwayat" atau "Iniliah keturunan" (Ibr. 'elleh toledoth' ) yang dapat diterjemahkan "inilah sejarah oleh" (lih. Kej 2:4; Kej 5:1; Kej 6:9; Kej 10:1; Kej 11:10,27; Kej 25:12,19; Kej 36:1,9; Kej 37:2).

Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur lainnya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang terilham dipastikan dalam PB oleh Tuhan Yesus (Mat 19:4-6; Mat 24:37-39; Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; Yoh 8:56-58) dan para rasul (Rom 4:1-25; 1Kor 15:21-22,45-47; 2Kor 11:3; Gal 3:8; Gal 4:22-24,28; 1Tim 2:13-14; Ibr 11:4-22; 2Pet 3:4-6; Yud 1:7,11). Sejarah Kejadian masih diperkuat oleh berbagai penemuan purbakala pada zaman modern. Musa dipersiapkan secara luar biasa melalui pendidikan (Kis 7:22) dan oleh Allah untuk menulis kitab pertama yang unik dalam Alkitab.

1. I. Permulaan Sejarah Manusia
   (Kej 1:1-11:26)
   
1. A. Asal Mula Alam Semesta dan Kehidupan
   (Kej 1:1-2:25)
   
1. 1. Ringkasan Seluruh Penciptaan
   (Kej 1:1-2:4)
   
2. 2. Kisah Penciptaan Adam dan Hawa yang Lebih Lengkap
   (Kej 2:5-25)
   
2. B. Asal Mula Dosa
   (Kej 3:1-24)
   
1. 1. Pencobaan dan Kejatuhan
   (Kej 3:1-6)
   
2. 2. Dampak-Dampak Kejatuhan
   (Kej 3:7-24)
   
3. C. Asal Mula Peradaban
   (Kej 4:1-5:32)
   
1. 1. Kain: Kebudayaan Kafir
   (Kej 4:1-24)
   
2. 2. Set: Kaum Sisa yang Benar
   (Kej 4:25-26)
   
3. 3. Sejarah Silsilah Bapa Leluhur Pra-Air Bah
   (Kej 5:1-32)
   
4. D. Air Bah: Hukuman Allah Atas Peradaban Purba
   (Kej 6:1-8:19)
   
1. 1. Kebejatan Universal
   (Kej 6:1-8,11-12)
   
2. 2. Nuh: Persiapan untuk Menyelamatkan Kaum Sisa yang Benar
   (Kej 6:9-22)
   
3. 3. Beberapa Pengarahan Terakhir dan Air Bah
   (Kej 7:1-8:19)
   
5. E. Permulaan Baru bagi Manusia
   (Kej 8:20-11:26)
   
1. 1. Keturunan Nuh
   (Kej 8:20-10:32; dan khususnya Sem, Kej 11:10-26)
   
2. 2. Menara Babel
   (Kej 11:1-9)
   
3. 3. Hubungan Keluarga Antara Sem dengan Abraham
   (Kej 11:10-26)
   
2. II. Permulaan Bangsa Ibrani
   (Kej 11:27-50:26)
   
1. A. Abraham
   (Kej 11:27-25:18)
   
1. 1. Latar Belakang Keluarga Abram
   (Kej 11:27-32)
   
2. 2. Panggilan dan Perjalanan Iman Abram
   (Kej 12:1-14:24)
   
3. 3. Perjanjian Allah yang Resmi dengan Abram
   (Kej 15:1-21)
   
4. 4. Hagar dan Ismael
   (Kej 16:1-16)
   
5. 5. Perjanjian dengan Abraham Dimeterai dengan Nama Baru dan Sunat
   (Kej 17:1-27)
   
6. 6. Janji Abraham dan Tragedi Lot
   (Kej 18:1-19:38)
   
7. 7. Abraham dan Abimelekh
   (Kej 20:1-18)
   
8. 8. Abraham dan Ishak, Anak Perjanjian
   (Kej 21:1-24:67)
   
9. 9. Keturunan Abraham
   (Kej 25:1-18)
   
2. B. Ishak
   (Kej 25:19-28:9)
   
1. 1. Kelahiran Esau dan Yakub
   (Kej 25:19-26)
   
2. 2. Esau Menjual Hak Kesulungannya
   (Kej 25:27-34)
   
3. 3. Ishak, Ribka, dan Abimelekh II
   (Kej 26:1-17)
   
4. 4. Sengketa Mengenai Sumber Air dan Perpindahan ke Bersyeba
   (Kej 26:18-33)
   
5. 5. Ishak Memberkati Anak-Anaknya
   (Kej 26:34-28:9)
   
3. C. Yakub
   (Kej 28:10-37:2)
   
1. 1. Mimpi dan Perjalanan Yakub
   (Kej 28:10-22)
   
2. 2. Yakub dengan Laban di Haran
   (Kej 29:1-31:55)
   
3. 3. Yakub dan Esau Berdamai Kembali
   (Kej 32:1-33:17)
   
4. 4. Yakub Kembali ke Tanah Perjanjian
   (Kej 33:18-35:20)
   
5. 5. Keturunan Yakub dan Esau
   (Kej 35:21-37:2)
   
4. D. Yusuf
   (Kej 37:2-50:26)
   
1. 1. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Kanaan
   (Kej 37:2-36)
   
2. 2. Yehuda dan Tamar
   (Kej 38:1-30)
   
3. 3. Ujian dan Kenaikan Pangkat Yusuf di Mesir
   (Kej 39:1-41:57)
   
4. 4. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Mesir
   (Kej 42:1-45:28)
   
5. 5. Ayah dan Saudara-Saudara Yusuf Pindah ke Mesir
   (Kej 46:1-47:26)
   
6. 6. Hari-Hari dan Nubuat-Nubuat Terakhir Yusuf dan Kematiannya
   (Kej 47:27-50:14)
   
7. 7. Ringkasan Yusuf
   (Kej 50:15-26)
   

Kejadian menyediakan suatu landasan hakiki bagi Pentateukh dan semua penyataan Alkitabiah selanjutnya. Kejadian memelihara satu-satunya catatan yang dapat dipercaya mengenai awal alam semesta, umat manusia, perkawinan, dosa, kota-kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah penebusan. Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan umat perjanjian-Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan, kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan melalui keturunan Abraham.

1. Pemilihan
Habel, Nuh, Abraham, Yakub dan Yusuf semuanya dipanggil Allah dan dipilih untuk ditempatkan dalam sejarah umat Allah. Kadang-kadang seperti dalam kisah Yakub, pilihan tersebut bertentangan dengan cara-cara tradisional yang lazim dilakukan. Bacalah sekali lagi kisah mengenai panggilan mereka dan catatlah apa yang Anda pelajari tentang bagaimana Allah memilih.

2. Keselamatan
Setelah manusia berdosa, Allah menyatakan dengan jelas bahwa Dia akan menyelamatkannya. Kej 3:15; 4:4; 22:8 menunjuk kepada karya Kristus di kemudian hari. Pengajaran apa lagi mengenai keselamatan yang Anda temukan dalam kitab ini?

3. Kerja
Bahkan sebelum kejatuhannya, manusia sudah mempunyai tugas untuk dikerjakan di dunia ini (Kej 1:28). Manusia diciptakan untuk bekerja. Setelah jatuh ke dalam dosa, tugas itu menjadi kurang menyenangkan (Kej 3:17-19). Pelajaran apa yang dapat kita ambil dalam hubungannya dengan pekerjaan dalam dunia dewasa ini?

4. Istirahat
Gagasan untuk menjadikan satu hari dalam seminggu sebagai waktu untuk beristirahat datang dari pasal-pasal pertama dalam Alkitab (Kej 2:2,3). Perintah itu bukan saja merupakan salah satu dari sepuluh perintah Allah, tetapi merupakan perintah utama dari pencipta kita. Apa pesan semuanya ini bagi masyarakat kita sendiri?

5. Setan
Baca kembali kisah tentang kejatuhan manusia (Kej 3:1-7) dan perhatikan apa yang diajarkan mengenai setan dan cara-cara kerjanya.

6. Maut
Maut mengancam (Kej 3:3), dikalahkan (Kej 5:24) dan dihadapi (contoh Kej 49:1-50:3). Apa yang dapat kita pelajari dari sini?

7. Moralitas
Dalam keseluruhan Kitab Kejadian kita membaca adanya perhatian terhadap kehidupan moral. Apa ciri-ciri utama dari moralitas yang digariskan di sini?

8. Perkawinan
Apa yang diajarkan dalam ayat-ayat Kej2:18-25 mengenai maksud perkawinan?

9. Ibadah
Apa yang diajarkan Kitab Kejadian tentang bagaimana kita seharusnya menyembah Allah (contoh Kej 4:1-7; 28:10-22)?

Kejadian dengan sendirinya terbagi atas dua bagian utama.

1. (1) Pasal 1-11 (Kej 1:1--11:32) memberi suatu pandangan luas mengenai permulaan manusia dari Adam hingga Abraham dan berpusat pada lima peristiwa yang sangat penting.
1. (a) Penciptaan: Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk Adam dan Hawa yang ditempatkan-Nya di taman Eden (pasal 1-2; Kej 1:1--2:25).
2. (b) Kejatuhan: Melalui pelanggaran mereka, Adam dan Hawa memasukkan kutukan dosa dan kematian ke dalam sejarah manusia (pasal 3; Kej 3:1-24).
3. (c) Kain dan Habel: Tragedi ini menggerakkan dua arus utama dalam sejarah: peradaban humanistik dan kaum sisa yang tertebus (pasal 4-5; Kej 4:1--5:32).
4. (d) Air bah: Dunia purbakala telah demikian jahat pada waktu angkatan Nuh sehingga Allah memusnahkannya dengan suatu banjir universal, hanya menyelamatkan Nuh yang benar dan keluarganya sebagai sisa (pasal 6-10; Kej 6:1--10:32).
5. (e) Menara Babel: Ketika dunia pasca-air bah bersatu dalam penyembahan berhala dan pemberontakan, Allah membubarkan persatuan mereka dengan mengacaukan bahasa dan kebudayaan serta dengan menyebarkan umat manusia ke seluruh penjuru dunia (pasal 11; Kej 11:1-32).
2. (2) Pasal 12-50 (Kej 12:1--50:26) mencatat permulaan umat Ibrani dan memusatkan perhatian kepada kesinambungan tujuan penebusan Allah melalui empat bapa leluhur besar -- Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Panggilan Allah kepada Abraham (pasal 12; Kej 12:1-20) dan perlakuan-Nya terhadap Abraham dan keturunannya dalam kaitan dengan perjanjian-Nya merupakan awal yang sangat penting dari pelaksanaan maksud Allah tentang seorang Penebus dan penebusan dalam sejarah. Kitab Kejadian berakhir dengan kematian Yusuf dan perbudakan yang akan datang di Mesir.

Tujuh ciri utama menandai Kejadian.

1. (1) Kejadian adalah kitab pertama yang ditulis (mungkin kecuali Ayub), dan mencatat permulaan sejarah manusia, dosa, bangsa Ibrani, dan penebusan.
2. (2) Sejarah dalam Kejadian meliputi jangka waktu yang lebih lama dari seluruh sisa Alkitab, dimulai dengan pasangan manusia pertama, berkembang hingga sejarah dunia pra-air bah, dan kemudian menyempit lagi pada sejarah bangsa Ibrani sebagai arus penebusan yang dirunut sepanjang sisa PL.
3. (3) Kejadian menyatakan bahwa alam semesta dan hidup di bumi ini adalah jelas karya Allah dan bukan suatu proses lepas dari alam. Lima puluh kali dalam pasal 1-2 (Kej 1:1--2:25) Allah menjadi subyek dari kata kerja yang menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selaku Pencipta.
4. (4) Kejadian mengisahkan berbagai peristiwa perdana -- pernikahan pertama, keluarga pertama, kelahiran pertama, dosa pertama, pembunuhan pertama, tokoh poligami pertama, alat-alat musik pertama, janji penebusan pertama, dan sebagainya.
5. (5) Perjanjian Allah dengan Abraham, yang dimulai dengan panggilannya (Kej 12:1-3), diresmikan dalam pasal 15 (Kej 15:1-21) dan disahkan dalam pasal 17 (Kej 17:1-27), merupakan inti dari seluruh Alkitab.
6. (6) Hanya Kejadian menerangkan asal mula kedua belas suku Israel.
7. (7) Kejadian menyatakan bagaimana keturunan Abraham akhirnya tinggal di Mesir (selama 430 tahun) dan demikian menyiapkan untuk keluaran, peristiwa penebusan yang utama dalam PL.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Kejadian menyatakan sejarah nubuat penebusan dan seorang Penebus yang akan datang melalui benih wanita (Kej 3:15), melalui keturunan Set (Kej 4:25-26), melalui keturunan Sem (Kej 9:26-27), dan melalui keturunan Abraham (Kej 12:3). PB menerapkan Kej 12:3 langsung pada persediaan Allah untuk penebusan di dalam Yesus Kristus (Gal 3:16,29). Banyak tokoh dan peristiwa dari Kejadian disebut dalam PB berkaitan dengan iman dan kebenaran (mis. Rom 4:1; Ibr 11:1-22), penghakiman oleh Allah (mis. Luk 17:26-29,32; 2Pet 3:6; Yud 1:7,11), dan pribadi Kristus (mis. Mat 1:1; Yoh 8:58; Ibr 7:1).

Yusuf menjamu saudara-saudaranya

Kedatangan kedua saudara-saudara Yusuf ke Mesir karena mereka butuh.

43:1 Yakub didesak untuk mengirim Benyamin.
43:15 Yusuf menjamu makan saudara-saudaranya.
43:19 Mereka menunjukkan ketakutan mereka kepada kepala rumah.
43:26 Yusuf mengadakan jamuan makan untuk mereka.

Saudara-saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk kedua kalinya (43:1-34)

Yakub, Benyamin, Yusuf, Simeon, Yehuda, pelayan.

Allah, Benyamin, Ibrani, Israel, Mesir, Simeon, Yehuda, Yusuf

Cara untuk mendapatkan belas kasihan manusia adalah dengan mencarinya dari Allah yang memiliki semua hati di tangan-Nya dan yang bekerja dengan cara yang tidak diketahui bagi anak-anak-Nya, ketika mereka tidak menyadarinya/mengetahuinya.

Di hadapan Dia, yang di dalam kebutaannya mereka tidak tahu, orang Yahudi memohon untuk Benyamin yang hilang dari mereka, dan dalam masa penderitaan itu, surga yang terbuka akan menyatakan Kristus yang mereka salibkan, sebagai Pembebas mereka. Yang menderita dan yang menaklukkan adalah satu orang.

Pada pasal 43 Kitab Kejadian, kelaparan semakin parah di tanah itu. Ayah mereka, Israel, memerintahkan anak-anaknya untuk pergi ke Mesir dan membeli makanan. Namun, Yehuda mengatakan bahwa mereka tidak bisa kembali ke Mesir kecuali mereka membawa adik mereka, Benyamin. Akhirnya, Israel setuju dan mengirim mereka dengan hadiah dan dua kali lipat uang yang mereka temukan dalam karung mereka sebelumnya. Ketika mereka tiba di Mesir, Yusuf menyambut mereka dan mempersiapkan makanan. Mereka takut karena uang mereka ditemukan dalam karung mereka, tetapi Yusuf meyakinkan mereka bahwa itu adalah kehendak Allah. Yusuf juga memerintahkan agar Simeon dibawa kepadanya. Akhirnya, mereka duduk bersama-sama dan makan, dan Yusuf memberikan bagian yang lebih besar kepada Benyamin.

Pasal 43 dari Kitab Kejadian terjadi dalam konteks sejarah ketika keluarga Yakub, yang juga dikenal sebagai Israel, sedang menghadapi kelaparan di tanah Kanaan. Mereka telah pergi ke Mesir untuk membeli makanan karena Mesir memiliki persediaan yang cukup.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yakub mengirim sepuluh anaknya ke Mesir untuk membeli makanan. Namun, Yusuf, anak Yakub yang telah dijual sebagai budak ke Mesir beberapa tahun sebelumnya, sekarang menjadi penguasa di sana dan tidak dikenali oleh saudara-saudaranya. Yusuf menguji mereka dengan menyembunyikan gelas peraknya di dalam karung makanan mereka dan menuduh mereka mencuri.

Saudara-saudara Yusuf kembali ke rumah dengan benar-benar terkejut dan takut karena tuduhan tersebut. Mereka menceritakan kepada Yakub apa yang terjadi dan bahwa mereka tidak bisa kembali ke Mesir tanpa adik mereka, Benyamin, karena Yusuf telah mengancam akan menahan mereka jika mereka tidak membawa Benyamin.

Dalam pasal 43, Yakub awalnya menolak mengirim Benyamin karena takut akan kehilangan anak terakhirnya. Namun, ketika persediaan makanan mereka habis dan mereka terpaksa kembali ke Mesir, Yakub akhirnya setuju untuk mengirim Benyamin bersama mereka.

Dalam konteks budaya, Mesir pada saat itu adalah salah satu kekuatan besar di Timur Tengah dan memiliki sistem pemerintahan yang terorganisir dengan baik. Mereka juga memiliki kebijakan penyimpanan makanan yang efektif untuk menghadapi masa kelaparan.

Secara teologis, kisah ini menunjukkan bagaimana Allah bekerja melalui peristiwa-peristiwa sehari-hari untuk memenuhi rencana-Nya. Meskipun Yusuf telah mengalami banyak kesulitan, Allah menggunakan posisinya sebagai penguasa di Mesir untuk menyelamatkan keluarganya dari kelaparan.

Dengan demikian, latar belakang pasal 43 dari Kitab Kejadian mencakup konteks sejarah kelaparan, budaya Mesir pada saat itu, dan teologi tentang bagaimana Allah bekerja melalui peristiwa-peristiwa manusia untuk memenuhi rencana-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Kejadian pasal 43:

1. Kelaparan di tanah itu (Kejadian 43:1)
- Kelaparan semakin berat di tanah itu, memaksa mereka untuk membeli makanan dari Mesir.

2. Perintah ayah kepada anak-anaknya (Kejadian 43:2)
- Ayah mereka memerintahkan mereka untuk pergi kembali dan membeli sedikit makanan.

3. Perselisihan antara Yehuda dan ayahnya (Kejadian 43:3-10)
- Yehuda menyampaikan kepada ayahnya bahwa mereka tidak dapat kembali ke Mesir tanpa membawa adik mereka.
- Ayah mereka merasa kesal karena mereka memberitahu Yusuf bahwa mereka masih memiliki seorang adik.

4. Persiapan untuk pergi ke Mesir (Kejadian 43:11-15)
- Ayah mereka memberikan instruksi kepada mereka untuk membawa hadiah dan uang dua kali lipat.
- Mereka membawa Benyamin bersama mereka dan pergi ke Mesir.

5. Pertemuan dengan Yusuf (Kejadian 43:16-25)
- Ketika Yusuf melihat Benyamin bersama mereka, dia memerintahkan mereka untuk masuk ke rumahnya.
- Mereka takut karena mereka berpikir bahwa Yusuf akan memperlakukan mereka dengan kejam.

6. Penemuan uang mereka (Kejadian 43:26-28)
- Mereka menemukan uang mereka yang telah dikembalikan di dalam karung mereka.
- Mereka bingung dan tidak tahu siapa yang telah menaruh uang tersebut.

7. Makan bersama Yusuf (Kejadian 43:29-34)
- Yusuf menyediakan makanan bagi mereka dan mereka makan bersama.
- Yusuf memberikan bagian yang lebih besar kepada Benyamin.

8. Keheranan mereka (Kejadian 43:33)
- Saudara-saudara Yusuf heran melihat bagian yang lebih besar diberikan kepada Benyamin.

9. Mereka minum dan menjadi mabuk (Kejadian 43:34)
- Mereka minum bersama Yusuf dan menjadi mabuk.

Orang-orang:- Ayah (Israel): Ayah dari semua orang yang disebutkan dalam pasal ini.
- Yehuda: Salah satu anak Israel, berbicara kepada ayahnya.
- Yusuf: Orang yang mereka temui di Mesir, yang mengatur rumah dan memberikan makanan kepada mereka.
- Benyamin: Adik mereka yang dibawa bersama mereka ke Mesir.

Lokasi:
- Mesir: Tempat di mana mereka membeli gandum dan bertemu dengan Yusuf.
- Rumah Yusuf: Tempat di mana mereka dibawa oleh Yusuf untuk makan bersama.

Kata kunci dalam Kitab "Kejadian" pasal "43" adalah:

1. Kelaparan: Pasal ini menggambarkan kelanjutan kelaparan yang terjadi di tanah tersebut.
2. Mesir: Ayah mereka meminta mereka pergi ke Mesir untuk membeli makanan.
3. Yehuda: Salah satu saudara mereka, Yehuda, berbicara kepada ayah mereka tentang persyaratan yang diberikan oleh orang Mesir.
4. Adik: Orang Mesir meminta agar adik mereka, Benyamin, ikut bersama mereka.
5. Hadiah: Mereka membawa hadiah untuk orang Mesir sebagai tanda penghormatan.
6. Uang: Mereka membawa uang dua kali lipat untuk membeli makanan.
7. Yusuf: Mereka bertemu dengan Yusuf di Mesir, meskipun mereka tidak menyadari bahwa Yusuf adalah saudara mereka.
8. Simeon: Yusuf memerintahkan agar Simeon dibawa kepada mereka.
9. Penyembahan: Mereka menyembah Yusuf tanpa menyadari identitasnya.
10. Benyamin: Yusuf melihat adiknya, Benyamin, dan merasa terharu.
11. Roti: Mereka makan roti bersama Yusuf, tetapi orang Mesir tidak dapat makan bersama mereka karena kekejian.
12. Bagian: Yusuf memberikan bagian yang lebih besar kepada Benyamin.
13. Mabuk: Mereka minum dan menjadi mabuk bersama Yusuf.

Pertanyaan Refleksi:
1. Bagaimana perasaan Yehuda ketika ia harus menghadapi Yusuf dan menjelaskan situasi adiknya?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Yehuda yang bersedia mengambil tanggung jawab dan menjamin keselamatan adiknya?
3. Bagaimana reaksi Yusuf ketika melihat Benyamin, adiknya yang lama tidak ia lihat?
4. Mengapa Yusuf memberikan bagian yang lebih besar kepada Benyamin daripada saudara-saudaranya?

Pertanyaan Diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari hubungan antara Yehuda dan ayahnya, Israel?
2. Bagaimana sikap dan tindakan Yusuf dalam menghadapi saudara-saudaranya yang pernah menjualnya sebagai budak?
3. Apa pesan moral yang dapat kita ambil dari kisah ini tentang pengampunan dan rekonsiliasi antara saudara-saudara?
4. Bagaimana kepercayaan kepada Allah terlihat dalam kisah ini? Apakah ada prinsip-prinsip yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari?

Hal Menarik:
1. Perhatikan bagaimana Yusuf menggunakan kesempatan ini untuk menguji saudara-saudaranya dan melihat apakah mereka telah berubah.
2. Perhatikan bagaimana Yusuf memperlakukan saudara-saudaranya dengan baik dan memberikan makanan yang cukup, meskipun mereka pernah berbuat jahat padanya.
3. Perhatikan bagaimana kisah ini menggambarkan pentingnya keluarga dan hubungan antara saudara-saudara.
4. Perhatikan bagaimana kisah ini menggambarkan pentingnya kejujuran dan kepercayaan dalam hubungan antara manusia.

Dari pasal Kejadian 43, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kejujuran: Dalam pasal ini, Yehuda dan saudara-saudaranya jujur kepada ayah mereka tentang permintaan Yusuf agar adik mereka, Benyamin, ikut bersama mereka. Mereka tidak menyembunyikan fakta ini dari ayah mereka. Kita juga harus belajar untuk jujur dalam segala hal, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama.

2. Tanggung jawab: Yehuda bersedia mengambil tanggung jawab untuk menjaga dan membawa Benyamin kembali kepada ayah mereka. Dia berjanji kepada ayahnya bahwa dia akan bertanggung jawab atas keselamatan adik mereka. Kita juga harus belajar untuk bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajiban kita, baik kepada keluarga, teman, atau masyarakat.

3. Belas kasihan: Ayah mereka, Israel, berdoa kepada Allah agar belas kasihan diberikan kepada mereka dalam pandangan Yusuf. Kita juga harus belajar untuk selalu memohon belas kasihan Allah dalam hidup kita, baik dalam menghadapi kesulitan, pencobaan, atau dalam memperoleh kasih dan pengampunan dari orang lain.

Doa terkait pasal Kejadian 43:

Ya Tuhan, kami bersyukur atas pelajaran yang kami dapatkan dari pasal Kejadian 43. Kami memohon agar Engkau mengajar kami untuk menjadi jujur dalam segala hal, baik kepada-Mu maupun kepada sesama. Berikan kami keberanian untuk mengakui kesalahan kami dan memperbaikinya.

Tuhan, kami juga memohon agar Engkau menguatkan kami untuk bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajiban kami. Bantu kami untuk tidak menghindar dari tanggung jawab dan selalu siap untuk membantu sesama.

Ya Allah, kami juga memohon belas kasihan-Mu dalam hidup kami. Berikanlah kami belas kasihan-Mu dalam menghadapi kesulitan dan pencobaan. Bantulah kami untuk selalu memohon pengampunan dan kasih dari orang lain. Amin.