Latar belakang dari pasal
33 dari Kitab Kejadian terletak dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya. Pasal ini merupakan kelanjutan dari kisah Yakub yang bertemu dengan Esau setelah mereka berpisah selama beberapa waktu.
Secara historis, pasal ini terjadi setelah Yakub melarikan diri dari saudaranya, Esau, karena takut akan kemarahan Esau atas pengambilan berkat yang seharusnya menjadi hak Esau. Yakub telah tinggal di Haran selama beberapa tahun, menikahi dua istri dan memiliki banyak anak.
Dalam konteks budaya, pertemuan antara Yakub dan Esau adalah pertemuan antara dua saudara yang telah lama berpisah. Budaya pada saat itu sangat menghargai hubungan keluarga dan pentingnya perdamaian. Pertemuan ini juga mencerminkan adat istiadat timur kuno yang melibatkan memberikan hadiah dan salam hormat kepada orang yang lebih tinggi kedudukannya.
Secara literatur, pasal ini menggambarkan pertemuan yang dramatis antara Yakub dan Esau. Ada ketegangan dan kecemasan dalam pertemuan ini, karena Yakub masih khawatir akan kemarahan Esau. Namun, pertemuan ini juga menunjukkan rahmat dan belas kasihan Allah yang memulihkan hubungan antara kedua saudara ini.
Dalam konteks teologis, pasal ini menunjukkan bagaimana Allah memelihara dan melindungi Yakub. Meskipun Yakub telah berbuat salah kepada Esau, Allah masih memenuhi janji-Nya kepada Yakub dan melindunginya dari kemarahan Esau. Pertemuan ini juga menunjukkan pentingnya pengampunan dan perdamaian dalam hubungan antarmanusia.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yakub telah mengirimkan hadiah-hadiah kepada Esau sebagai tanda perdamaian dan harapannya untuk mendapatkan pengampunan dari saudaranya. Yakub juga berdoa kepada Allah untuk melindunginya dan memulihkan hubungan dengan Esau. Pasal ini menunjukkan bagaimana Yakub bersikap rendah hati dan penuh kerendahan hati dalam menghadapi Esau.
Dengan demikian, pasal
33 dari Kitab Kejadian menggambarkan pertemuan penting antara Yakub dan Esau, yang mencerminkan pentingnya pengampunan, perdamaian, dan rahmat Allah dalam hubungan antarmanusia.