Roma 14:14
Konteks14:14 Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. d Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis. e
Matius 15:11
Konteks15:11 "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan v orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan w orang 1 ."
Kisah Para Rasul 10:15
Konteks10:15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram. a "
Kisah Para Rasul 10:1
KonteksTitus 1:3-5
Konteks1:3 dan yang pada waktu h yang dikehendaki-Nya telah menyatakan i firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku j sesuai dengan perintah Allah, k Juruselamat l kita. 1:4 Kepada Titus, m anakku n yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat o kita, menyertai engkau.
Titus 1:15
Konteks1:15 Bagi orang suci semuanya suci 3 ; k tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, l karena baik akal maupun suara hati mereka najis. m
[15:11] 1 Full Life : ITULAH YANG MENAJISKAN ORANG.
Nas : Mat 15:11
Lihat cat. --> Mr 7:18
[atau ref. Mr 7:18]
[1:5] 2 Full Life : MENETAPKAN PENATUA-PENATUA ... SEPERTI YANG TELAH KUPESANKAN KEPADAMU.
Nas : Tit 1:5
Semua pelayanan pastoral Kristen harus didasarkan pada berita Yesus Kristus sebagaimana dikabarkan oleh rasul-rasul; yaitu pelayanan itu harus didasarkan pada standar rasuli dari ayat Tit 1:5-9 dan 1Tim 3:1-7. Pelayanan semacam ini hanya berlaku selama berpegang teguh kepada Firman yang benar sesuai dengan pengajaran, pelayanan, dan tulisan dari PB (ayat Tit 1:9; Kis 14:23;
lihat cat. --> Ef 2:20).
[atau ref. Ef 2:20]
[1:15] 3 Full Life : BAGI ORANG SUCI SEMUANYA SUCI.
Nas : Tit 1:15
Mungkin Paulus sedang berbicara tentang kesucian ritual dari peraturan makanan orang Yahudi (bd. Mat 15:10-11; Mr 7:15; 1Tim 4:3-5). Ada beberapa guru yang selalu memikirkan mengenai perbedaan antara makanan yang haram dan yang halal. Mereka mengajarkan bahwa kepatuhan dalam hal ini adalah penting bagi kebenaran yang sejati. Mereka mengabaikan tabiat moral yang benar, kemurnian batiniah dan kebenaran yang lahiriah (ayat Tit 1:16). Paulus menekankan, jikalau keadaan moral seseorang itu murni, maka perbedaan di antara makanan haram dan halal itu tidak mempunyai arti apa-apa. Paulus tidak berbicara tentang hal atau tindakan yang secara moral jelas salah, tetapi mengenai kemurnian secara upacara keagamaan saja.